Dampak Perubahan Iklim terhadap Tanaman menjadi salah satu bahasan dalam memahami bagaimana berbudidaya tanaman dengan baik.
Memahami kompleks sistem dalam budidaya tanaman akan membantu kita mendekati teks-teks alam dengan seksama dan lebih mudah, salah satunya dengan mengetahui pakem-pakem alam.
Pranata Mangsa, perubahan iklim global, el nino, la nina adalah informasi yang baik untuk kita ketahui agar kita tepat dalam memahami budidaya.
banjir dimana2, kekeringan dmana2.... dan bagaimana mengatasinya...adalah problem manusia saat ini.. maka, pengenalan dampak perubahan iklim ini terhadap tanaman akan menguatkan masing-masing kita untuk membudidayakan tanaman dengan lebih arif dan cerdas.
Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dan menjaga pemanfaatan pupuk organik secara rutin dan terpadu pada lahan dan daun tanaman, meningkatkan efektifitas lahan dalam produksi dengan drip irigation di musim kering panjang dan sistem budidaya vertikultur adalah alat-alat terbaik saat ini.
Pada saatnya, kita bisa mewariskan hal-hal baik bagi anak cucu kita....
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
peningkatan produktifitas lahan dengan sistem agroforestri. berisi mengenai sistem penerapan agroforestri pada budidaya lahan, pilihan sistem agroforestri dan lain lain
Dampak Perubahan Iklim terhadap Tanaman menjadi salah satu bahasan dalam memahami bagaimana berbudidaya tanaman dengan baik.
Memahami kompleks sistem dalam budidaya tanaman akan membantu kita mendekati teks-teks alam dengan seksama dan lebih mudah, salah satunya dengan mengetahui pakem-pakem alam.
Pranata Mangsa, perubahan iklim global, el nino, la nina adalah informasi yang baik untuk kita ketahui agar kita tepat dalam memahami budidaya.
banjir dimana2, kekeringan dmana2.... dan bagaimana mengatasinya...adalah problem manusia saat ini.. maka, pengenalan dampak perubahan iklim ini terhadap tanaman akan menguatkan masing-masing kita untuk membudidayakan tanaman dengan lebih arif dan cerdas.
Meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik dan menjaga pemanfaatan pupuk organik secara rutin dan terpadu pada lahan dan daun tanaman, meningkatkan efektifitas lahan dalam produksi dengan drip irigation di musim kering panjang dan sistem budidaya vertikultur adalah alat-alat terbaik saat ini.
Pada saatnya, kita bisa mewariskan hal-hal baik bagi anak cucu kita....
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
peningkatan produktifitas lahan dengan sistem agroforestri. berisi mengenai sistem penerapan agroforestri pada budidaya lahan, pilihan sistem agroforestri dan lain lain
Pada kesempatan kali ini, penulis akan mencoba berbagi materi pendidikan konservasi tentang konservasi nilai. Semoga dapat membantu pembaca yang masih kesulitan dalam memahami dan menggunakan dengan bijak materi ini. Terima kasih.
Pendidikan Matematika 2016 - Universitas Negeri Semarang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
Drainase adalah Tindakan Teknis Mengurangi Kelebihan Air (Akibat Air Hujan, Rembesan, Maupun Kelebihan Air Irigasi Dari Suatu Kawasan/Lahan) Agar Fungsi Kawasan Tidak Terganggu
Dalam Bidang Pertanian, Drainase Bertujuan Untuk
- Meningkatkan Produksi Pertanian
- Mendapatkan Hasil Yang Berkelanjutan
- Membantu Mencapai Keuntungan Yang Maksimal.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. Tiva Dyah Novitasari 101434040
Konservasi Tanah dan Air
A. Pengertian Konservasi Tanah dan Air
1. Konservasi Tanah
Dalam arti luas
Konservasi tanah adalah menggunakan stiap bidang tanah sesuia kemampuan tanah
tersebut dan memperlakukan tanah yang digunakan sesuai dengan syarat-syarat
yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah
Dalam arti sepit
Konservasi tanah adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan tanah
yang disebabkan erosi dan memperbaiki tanah yang rusak yang disebabkan oleh
erosi
2. Konservasi Air
Prisipnya konservasi air adalah penggunaan seefisien mungkin air hujan yang jatuh ke
tanah untuk pertanian dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang merusak
dan agar tersedian cukup air pada waktu musim kemarau.
Konservasi tanah berhubungan erat dengan konservasi air. setiap perlakukan yang
dilakukan pada sebidang tabah berpengaruh pada tata air pada tempat itu dan tempat-
tempat hilirnya. Tindakan yang dilakukan untuk konservasi tanah adalah juga tindakan
konservasi air.
B. Metode dalam Konservasi Tanah dan Air.
1. Metode Vegetatif
Metode ini dilakukan secara biologi dengan penggunaan tanaman. Penggunaan
tanaman berfungsi untuk :
Melindungi tanah dari daya perusak butiran hujan
Melindungi tanah dari daya perusak aliran permukaan (run off)
Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah
Kegiatan –kegiatan yang dikakuan dalam metode vegetatif meliputi :
2. a. Reboisasi
b. Penanaman rumput
c. Tanaman penutup tanah (cover crop)
Dapat dibedakan :
Tanaman Penutup Tanah Rendah
Tanaman Penutup Tanah Sedang
Tanaman Penutup Tanah Tinggi
d. Strip cropping
Metode strip cropping dilakukan dengan penanaman berselang-seling disusun
memotong lereng. Tanaman yang dipakai dalam metode strip cropping adalah
tanaman pangan atau semusim yang ditanam dalam baris, diselingi dengan
tanaman tumbuh rapat atau leguminosa atau penutup tanah. Letak dari strip ini
dapat ditukar, dan efektif ditanam di tempat tanah yang rentan terhadap erosi.
Lebar strip yang dilakukan 20 – 50 m tergantung dari faktor :
Curah hujan
Keadaan tanah
Topografi
Jenis tanaman
Metode strip cropping cocok untuk tanah dengan lereng 6-15 %
e. Pergiliran Tanaman dengan Pupuk Hijau atau Penutup Tanah
Penanaman ini dilakukan bergilir dalam urutan waktu tertentu dengan contoh:
Padi-palawija, padi – tanaman penutup tanah, palawija – tanaman penutup tanah
Fungsi dilakukan hal ini adalah
Mencegah erosi
Memberantas hama/penyakit
Memberantas tumbuhan pengganggu
Memperbaiki sifat fisik dan kesuburan tanah
Tanaman yang baik dalam sistem pergiliran ini haruslah :
3. Mudah diperbanyak
Tidak memerlukan perawatan maupun syarat kesuburan tanah yang tinggi
Tumbuh dengan cepat dan banyak menghasilkan daun
Tahan terhadap pemangkasan
Tahan hama dan penyakit dan mampu menahan pertumbuhan tumbuhan
pengganggu
Mudah di berantas jika tanaman akan digantikan dengan tanaman produksi
Tidak terlalu berkompetisi dengan tanaman pokok
f. Penggunaan Sisa-sisa Tanaman
Metode ini dilakukan dengan menutup permukaan tanah dengan menyebarkan sisa-
sisa tanaman diatasnya. Tanah ditutupi dengan persentase 70-75% karena jika
kurang rapat tanah tidak terlindung dari erosi namun jika terlalu rapat dapat
menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat.
g. Penanaman Saluran Pembuangan Engan Rumput
2. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah cara pengelolaan tanah darat dengan menggunak sarana
fisik seperti tanah dan batu sebagai sarananya. Tujuan metode makanik adalah untuk
memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta menampung dan
mengalirkan aliran air di perrmukaan.
Metode mekanik dapat dilakukan dengan
a. Teras Gulud
Merupakan sistem pengendalian erosi secara mekanis yang berupa barisan gulud
yang dilengkapi rumput penguat gulud dan saluran air di bagian lereng atas.
Bermanfaat untuk mengurangi laju limpasan permukaan dan meningkatkan resapan
air ke dalam tanah. Dapat diterapkan pada tanah dengan infiltrasi/permeabilitas
tinggi dan tanah-tanah agak dangkal dengan lereng 10-30%.
b. Teras Bangku
Adalah teras yang dibuat dengan cara memotong lereng dan meratakan tanah di
bidang olah sehingga terjadi deretan menyerupai tangga. Bermanfaat sebagai
pengendali aliran permukaan dan erosi. Diterapkan pada lahan dengan lereng 10-
40%, tanah dengan solum dalam (> 60 cm), tanah yang relatif tidak mudah longsor,
4. dan tanah yang tidak mengandung unsur beracun bagi tanaman seperti aluminium
dan besi.
c. Rorak
Adalah lubang atau penampang yang dibuat memotong lereng yang berfungsi
untuk menampung dan meresapkan air aliran permukaan.
Bermanfaat untuk
memperbesar peresapan air ke dalam tanah
memperlambat limpasan air pada saluran peresapan
sebagai pengumpul tanah yang tererosi, sehingga sedimen tanah lebih
mudah dikembalikan ke bidang olah.
Ukuran rorak sangat bergantung pada kondisi dan kemiringan lahan serta besarnya
limpasan permukaan. Umumnya rorak dibuat dengan ukuran panjang 1-2 m, lebar
0,25-0,50 m dan dalam 0,20-0,30 m, atau panjang 1-2 m, lebar 0,3-0,4 m dan
dalam 0,4-0,5 m. Jarak antar-rorak dalam kontur adalah 2-3 m dan jarak antara
rorak bagian atas dengan rorak di bawahnya 3-5 m.
d. Embung
Merupakan bangunan penampung air yang berfungsi sebagai pemanen limpasan air
permukaan dan air hujan. Bermanfaat untuk menyediakan air pada musim
kemarau. Agar pengisian dan pendistribusian air lebih cepat dan mudah, embung
hendaknya dibangun dekat dengan saluran air dan pada lahan dengan kemiringan
5-30%. Tanah-tanah bertekstur liat dan atau lempung sangat cocok untuk
pembuatan embung
e. Mulsa
Adalah bahan-bahan (sisa-sisa panen, plastik, dan lain-lain) yang disebar atau
digunakan untuk menutup permukaan tanah. Bermanfaat untuk mengurangi
penguapan (evaporasi) serta melindungi tanah dari pukulan langsung butir-butir
hujan yang akan mengurangi kepadatan tanah.
f. Dam Parit
Adalah suatu cara mengumpulkan atau membendung aliran air pada suatu parit
dengan tujuan untuk menampung aliran air permukaan, sehingga dapat digunakan
untuk mengairi lahan di sekitarnya. Dam parit dapat menurunkan aliran
permukaan, erosi, dan sedimentasi.
Keunggulan:
5. Menampung air dalam volume besar akibat terbendungnya aliran air di
saluran/parit.
Tidak menggunakan areal/lahan pertanian yang produktif.
Mengairi lahan cukup luas, karena dibangun berseri di seluruh daerah aliran
sungai (DAS).
Menurunkan kecepatan aliran permukaan, sehingga mengurangi erosi dan
hilangnya lapisan tanah atas yang subur serta sedimentasi.
Memberikan kesempatan agar air meresap ke dalam tanah di seluruh wilayah
DAS, sehingga mengurangi risiko kekeringan pada musim kemarau.
Biaya pembuatan lebih murah, sehingga dapat dijangkau petani.
3. Metode Kimia
Metode kimia dalam konservasi tanah dan air adalah suatu cara dalam mencegah
terjadinya erosi dengan memanfaatkan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap
tanah dalam hal memperbaiki struktur tanah shingga tanah akan tetap resisten terhadap
mikroba tanah.
C. Contoh Konservasi Tanah dan Air yang dikukan di daerah saya adalah
1. Pembuatan teras
Manfaat teras adalah
Mengurangi kecepatan aliran permukaan sehingga daya kikis terhadap tanah dan
erosi diperkecil
Memperbesar peresapan air ke dalam tanah
Menampung dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke
tempat yang lebih rendah secara aman.
Gambar 1: sistem teras pada pertanian Gambar 2: sistem teras pada pertanian
2. Pergiliran Tanaman
6. Gambar 3: Tanah pertanian untuk pergiliran
tanaman
Gambar di atas menunjukkan akan dilakuakan pergiliran tanaman yaitu dari ditanamai
padi akan ditanamni pepaya. pergiliran tanaman bertujuan untuk memperbaiki sifat
fisik dan kesuburan tanah
3. Penaman pohon dipinggir jalan
Gambar 4: penanaman pohon dipinggir jalan
Penanaman pohon dipinggir jalan bertujuan agar air hujan yang turun dapat dibantu
peresapannya oleh pohon agar air hujan tidak terbuang sia-sia.
4. Pembuatan saluran irigasi atau talut
7. Gambar 5: sistem talut
Di tepi jalan dibuat saluran air agar air hujan yang turun selain meresap dalam tanah
juga mnegalir melalui saluran irigasi sehingga air hujan dapt bermanfaat untuk
mengairi sawah/pertanian.
5. Mulsa
Penggunaan mulsa juga sering digunakan. Mulsa yang digunakan adalah dari plastik
berwarna abu-abu. Penggunaan mulsa digunakan saat petani menanam cabai misalnya.
Mulsa digunakan untuk menutupi bedengan-bedengan tanah yang digunakan untuk
menanam tumbuhan pertanian seperti cabai.