Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang dalam konsentrasi rendah (<1nM) dapat mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Terdapat lima jenis utama zat pengatur tumbuh pada tanaman yaitu auksin, sitokinin, giberalin, asam absisat, dan etilen, yang memiliki berbagai fungsi seperti mempengaruhi pertumbuhan akar dan batang, pembungaan, pematangan bu
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk definisi pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan. Juga dibahas tentang pola pertumbuhan determinate dan indeterminate, serta monokarpik dan polikarpik. Dibahas pula peran hormon dan enzim dalam pertumbuhan sel, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti cahaya dan temperatur.
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk definisi pertumbuhan, diferensiasi, dan perkembangan. Juga dibahas tentang pola pertumbuhan determinate dan indeterminate, serta monokarpik dan polikarpik. Dibahas pula peran hormon dan enzim dalam pertumbuhan sel, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman seperti cahaya dan temperatur.
Hormon tumbuhan berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman melalui regulasi ekspresi gen. Jenis hormon tumbuhan utama meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilena, asam absisat, dan lainnya, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Agronomi mempelajari pengelolaan lahan produksi untuk memaksimalkan hasil, meliputi fisiologi, ekologi tanaman, dan pemuliaan tanaman. Ruang lingkupnya mencakup berbagai jenis tanaman untuk pangan, industri, dan hortikultura.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Herbarium merupakan koleksi spesimen tumbuhan yang telah dikeringkan dan diawetkan untuk keperluan penelitian dan identifikasi. Herbarium memiliki fungsi sebagai pusat referensi, lembaga dokumentasi, dan pusat penyimpanan data. Pembuatan herbarium memerlukan waktu minimal 2 minggu dengan suhu kamar dan faktor-faktor seperti lama pembuatan, penyimpanan, dan lingkungan dapat mempengaruhi hasilnya.
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Unzila Illa Ika
1. Praktikum ini mengamati struktur benih dan tipe perkecambahan benih monokotil (jagung dan padi) serta benih dikotil (kacang tanah dan kedelai).
2. Ditemukan perbedaan struktur antara benih monokotil dan dikotil. Tipe perkecambahan jagung dan padi adalah hipogeal, sedangkan kacang tanah dan kedelai adalah epigeal.
3. Kebanyakan benih kacang tanah busuk karena media terlalu
Dokumen tersebut membahas tentang budi daya tanaman kelapa sawit, mulai dari latar belakang kelapa sawit, syarat tumbuh, tahapan pengecambahan benih, penyemaian, pemupukan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Dokumen ini membahas tentang metabolisme lipid pada tumbuhan. Lipid merupakan golongan senyawa organik yang penting bagi tumbuhan dan terbentuk melalui proses biosintesis yang kompleks, dimulai dari glikolisis hingga pembentukan trigliserida. Trigliserida kemudian disimpan di bagian-bagian tumbuhan seperti biji dan buah dan berperan sebagai cadangan energi.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
Hormon tumbuhan berperan dalam berbagai proses fisiologis tanaman melalui regulasi ekspresi gen. Jenis hormon tumbuhan utama meliputi auksin, sitokinin, giberelin, etilena, asam absisat, dan lainnya, yang masing-masing memiliki fungsi khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Daun merupakan organ tumbuhan penting yang berfungsi untuk fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi vegetatif. Daun memiliki berbagai struktur anatomi seperti epidermis, jaringan palisade, spons, dan silinder pusat serta alat tambahan seperti daun penumpu, rambut, dan stomata. Morfologi daun meliputi bentuk, pangkal, ujung, tepi, pertulangan, dan warna yang bervariasi untuk tiap jenis tumbuhan.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Agronomi mempelajari pengelolaan lahan produksi untuk memaksimalkan hasil, meliputi fisiologi, ekologi tanaman, dan pemuliaan tanaman. Ruang lingkupnya mencakup berbagai jenis tanaman untuk pangan, industri, dan hortikultura.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Herbarium merupakan koleksi spesimen tumbuhan yang telah dikeringkan dan diawetkan untuk keperluan penelitian dan identifikasi. Herbarium memiliki fungsi sebagai pusat referensi, lembaga dokumentasi, dan pusat penyimpanan data. Pembuatan herbarium memerlukan waktu minimal 2 minggu dengan suhu kamar dan faktor-faktor seperti lama pembuatan, penyimpanan, dan lingkungan dapat mempengaruhi hasilnya.
Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan unzila (131)Unzila Illa Ika
1. Praktikum ini mengamati struktur benih dan tipe perkecambahan benih monokotil (jagung dan padi) serta benih dikotil (kacang tanah dan kedelai).
2. Ditemukan perbedaan struktur antara benih monokotil dan dikotil. Tipe perkecambahan jagung dan padi adalah hipogeal, sedangkan kacang tanah dan kedelai adalah epigeal.
3. Kebanyakan benih kacang tanah busuk karena media terlalu
Dokumen tersebut membahas tentang budi daya tanaman kelapa sawit, mulai dari latar belakang kelapa sawit, syarat tumbuh, tahapan pengecambahan benih, penyemaian, pemupukan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Dokumen ini membahas tentang metabolisme lipid pada tumbuhan. Lipid merupakan golongan senyawa organik yang penting bagi tumbuhan dan terbentuk melalui proses biosintesis yang kompleks, dimulai dari glikolisis hingga pembentukan trigliserida. Trigliserida kemudian disimpan di bagian-bagian tumbuhan seperti biji dan buah dan berperan sebagai cadangan energi.
Perkembangan embrio dan biji meliputi tahapan zigot, proembrio, globular, hati, torpedo, dan kotiledon. Embriogenesis berbeda antara monokotil dan dikotil. Pembentukan biji melibatkan integumen, endosperm, dan embrio sebagai bagian-bagiannya."
In Indonesian language: our group's presentation about the growth and development of plants.
Dalam bahasa Indonesia: Presentasi dari kelompok kami tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Oleh: Edward, Golfin, Jensen, Lenny, Leonard, Kenrick, Roselyn, Vicky.
XII IPA-03 (T.A. 2012-2013),
SMA SUTOMO 1 Medan.
Note: Contains copyrighted materials from various sources.
hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalinFarida Aryanti
Hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka adalah hormon asam traumalin. Jaringan akan membentuk kalus pada bagian yang rusak untuk memperbaiki luka.
Kelompok 2 terdiri atas 6 anggota. Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang dapat mendukung atau menghambat pertumbuhan tanaman dalam konsentrasi rendah. Terdapat hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan sitokinin, serta hormon penghambat pertumbuhan seperti etilen dan asam absisat.
Hormon dan faktor lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Beberapa hormon penting adalah auksin, gibberelin, etilen dan sitokinin yang memengaruhi proses seperti pemanjangan sel, pematangan buah, dan pertumbuhan tunas. Faktor lingkungan seperti cahaya, nutrisi, suhu dan kelembaban juga berperan dalam proses tersebut.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai hormon tanaman dan zat pengatur tumbuh. Hormon tanaman dijelaskan sebagai senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman sendiri dan berperan dalam proses fisiologis, pertumbuhan, dan perkembangan tanaman. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa jenis hormon tanaman beserta fungsi dan proses pembentukannya, seperti auksin, sitokinin, gibberelin, etilen, dan asam
Bab 1 xii pertumbuhan & perkembangan tumbuhangreycats_media
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
1.1 bab pertumbuhan dan perkemban g bailmuAndi Hafiidh
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti hormon, vitamin, dan kondisi lingkungan seperti air, suhu, dan oksigen.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti gen dan hormon mempengaruhi morfologi dan pertumbuhan tumbuhan, sedangkan faktor eksternal seperti cahaya, udara, tanah, dan zat hara mendukung pertumbuhan. Terdapat dua jenis pertumbuhan pada tumbuhan yaitu primer dan sekunder yang melibatkan pembelahan dan pembesaran sel.
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor internal meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal meliputi cahaya, suhu, kelembapan, dan nutrisi. Kedua faktor tersebut berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, meliputi proses perkecambahan, jenis-jenis perkecambahan, pertumbuhan primer dan sekunder, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan seperti faktor lingkungan, keadaan biji, dan hormon tumbuh.
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanrradityaaa
BAB 1 membahas pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume secara irreversible, sedangkan perkembahan adalah terspesialisasinya sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena pembelahan sel di meristem dan pertambahan komponen seluler. Pertumbuhan dipengaruhi faktor dalam seperti hormon dan gen, serta faktor luar seperti makanan, air, suhu, dan c
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar, perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, auksanometer, struktur biji, proses perkecambahan biji, jenis pertumbuhan, teori titik tumbuh, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, jenis dan fungsi fitohormon, dan beberapa istilah terkait tumbuhan.
2. ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TUMBUHAN
Oleh :
Marlina Febriany Siagian
8126173014
A-1
3. Fitohormon
merupakan senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam
jumlah kecil (<1nM)yang disintesis pada bagian tertentu, pada
umumnya ditranslokasikan ke bagian lain tanaman
dimanasenyawa tersebut, menghasilkan suatu tanggapan
secara biokimia, fisiologi dan morfologis
Zat Pengatur Tumbuh
Merupakan senyawa organik bukan nutrisi yang dalam
konsentrasi rendah (<1nM) mendorong, menghambat atau
secara kualitatif mengubah pertumbuhan dan
perkembangan tanaman
4. Lima tipe utama zat pengatur
tumbuh pada tanaman
Auksin
Sitokinin
Giberalin
Asam
Absisat
Etilen
5. Beberapa hormon tumbuhan lain berupa hormon sintetik,
Brasinosteroid Asam Jasmonat
Asam salisilat Oligosakarin
Poliamina
6. Tempat
dihasilkannya dan
ZPT Fungsi utama
lokasi ditemukan
pada tumbuhan
Auksin Mempengaruhi pertambahan panjang Meristem apikal
batang, pertumbuhan, diferensiasi dan tunas ujung, daun
percabangan pada akar; perkembangan muda, embrio dalam
buah; dominannsi apikal; fototropisme biji.
dan geotropisme
Sitokinin Mempengaruhi pertumbuhan dan Pada akar, embrio
diferensiasi akar; mendorong dan buah, berpindah
pembelahan sel, dan pertumbuhan dari akar ke organ
secara umum, mendorong lain
perkecambahan dan menunda
penuaaan
7. Tempat
dihasilkannya dan
ZPT Fungsi utama lokasi ditemukan
pada tumbuhan
Giberalin Mendorong perkembangan biji, perkembangan Meristem apikal
kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan tunas ujung dan
daun; mendorong pembungaan dan akar; daun muda;
perkembangan buah; mempengaruhi embrio.
pertumbuhan dan diferensiasi akar.
Asam Menghambat pertumbuhan; merangsang Daun; batang, akar,
absisat penutupan stomata pada waktu kekurangan buah berwarna
(ABA) air,memper-tahankan dormansi hijau.
Etilen Mendorong pematangan; memberikan pengaruh Buah yang matang,
yang berlawanan dengan beberapa pengaruh buku pada batang,
auksin; mendorong atau menghambat daun yang sudah
pertumbuhan dan? perkembangan akar, daun, menua.
batang dan bunga.
8. Peranan Asam Absisat (ABA)
a. Dormansi Biji
Dormansi biji, mempunyai nilai kelangsungan hidup yang
besar; karena dia
menjamin bahwa biji akan berkecambah; hanya apabila
ada kondisi yang optimal dari :
cahaya, temperatur, dan kelembaban.
9. Mutan jagung, yang mempunyai biji yang sudah
berkecambah saat masih pada tongkolnya, tidak
mempunyai faktor transkripsi fungsional yang
diperlukan oleh ABA untuk menginduksi ekspresi gen
tertentu
Gambar 7. Perkecambahan Sebelum Waktunya pada Biji Jagung Mutan
10. b. Cekaman Kekeringan
ABA, adalah sinyal internal utama, yang memungkinkan
tumbuhan, untuk menahan kekeringan. Apabila suatu
tumbuhan memulai layu, maka ABA berakumulasi di
dalam daun, dan menyebabkan stomata menutup dengan
cepat, untuk mengurangi transpirasi, dan mencegah
kehilangan air berikutnya.
11. Asam
Giberalin Antagonis
Absisat
membantu
pertumbuhan pada
perkecambahan
Menghambart
dengan
pertumbuhan pada
menstimulasi
enzim pencernaan
>< perkecambahan
dan menyebabkan
α-amilaseyang
dormansi biji
memobilisasi
cadangan
makanan
12. Peranan Etilen
a. Ethylene sebagai hormon
pematangan
Aplikasi C2H2 (Ethylene) pada buah-buahan klimakterik,
makin besar konsentrasi C2H2 sampai tingkat kritis
makin cepat stimulasi respirasinya. Ethylene tersebut
bekerja paling efektif pada waktu tahap klimakerik,
sedangkan penggunaan C2H2 pada tahap post
klimakerik tidak merubah laju respirasi. Pada buah-
buahan non klimakterik respon terhadap penambahan
ethylene baik pada buah pra panen maupun pasca
panen, karena produksi ethylene pada buah non
klimakterik hanya sedikit.
13. b. Ethylene Pada Absisi Daun
Kehilangan daun pada setiap musim gugur merupakan
suatu adaptasi untuk menjaga agar tumbuhan yang berganti
daun, selama musim dingin tetap hidup ketika akar tidak
bisa mengabsorpsi air dari tanah yang membeku. Sebelum
daun itu mengalami absisi, beberapa elemen essensial
diselamatkan dari daun yang mati, dan disimpan di dalam
sel parenkhim batang. Nutrisi ini dipakai lagi untuk
pertumbuhan daun pada musim semi berikutnya.
14. Gambar 8. Absisi pada Daun Maple (Sumber : Campbell dan
Reece, 2002 : 816)
15. c. Ethylene dan Permeablitas
Membran
Ethylene adalah senyawa yang larut di dalam lemak
sedangkan memban dari sel terdiri dari senyawa lemak.
Oleh karena itu ethylene dapat larut dan menembus ke
dalam membran mitochondria. Apabila mitochondria pada
fase pra klimakterik diekraksi kemdian ditambah ethylene,
ternyata terjadi pengembangan volume yang akan
meningkatkan permeablitas sel sehingga bahan-bahan dari
luar mitochondria akan dapat masuk. Dengan perubahan-
perubahan permeabilitas sel akan memungkinkan interaksi
yang lebih besar antara substrat buah dengan enzym-
enzym pematangan.
16. d. Ethylene dan Aktiitas ATP-ase
Ethylene mempunyai peranan dalam merangsang
aktiitas ATP-ase dalam penyediaan energi yang
dibutuhkan dalam metabolisme. ATP-ase adalah
suatu enzym yang diperlukan dalam pembuatan
enegi dari ATP yang ada dalam buah. Adapun
reaksinya adalah sebagai berikut:
ATP ------------ ADP + P ----------- Energi ATP-ase
17. e. Ethylene sebagai “Genetic
Derepression”
Pada reaksi biolgis ada dua faktor yang mengontrol
jalannya reaksi. Yang pertama adalah “Gene
repression” yang menghambat jalannya reaksi yang
berantai untuk dapat berlangsung terus. Yang kedua
adalah “Gene Derepression” yaitu faktor yang dapat
menghilangkan hambatan tersebut sehingga reaksi
dapat berlangsung.Selain itu ethylene mempengaruhi
proses-proses yang tejadi dalam tanaman termasuk
dalam buah, melalui perubahan pada RNA dan hasilya
adalah perubahan dalam sintesis protein yang diatur
RNA sehingga pola-pola enzym-enzymnya mengalami
perubahan pula.