3. PENGERTIAN
PENGENDALIAN EROSI
Pengendalian erosi secara mekanik adalah metode atau teknik yang digunakan
untuk mengurangi atau mencegah erosi tanah dengan menggunakan struktur
fisik atau perangkat yang dirancang khusus.
Pengendalian erosi secara mekanik dilakukan dengan memasang struktur atau
perangkat seperti pagar penahan tanah, terasering, saluran air, geotekstil, dan
lain-lain.
Pengendalian erosi secara mekanik bertujuan untuk menjaga keberlanjutan
lahan, mencegah kerusakan lingkungan, dan mempertahankan produktivitas
lahan. Namun, perlu diingat bahwa pengendalian erosi secara mekanik hanya
merupakan salah satu aspek dari pengendalian erosi secara keseluruhan.
Pendekatan yang holistik, termasuk penggunaan praktik pengelolaan tanah dan
air yang berkelanjutan, juga perlu diterapkan untuk mengatasi masalah erosi
dengan lebih efektif.
NEXT PAGE
4. TANAMANPENUTUP
TANAH
Tanaman penutup tanah adalah jenis
tanaman yang tumbuh rendah dan
memiliki daun rapat yang menutupi
tanah dengan baik. Mereka sering
ditanam untuk tujuan perlindungan
tanah dan lingkungan.
Tanaman penutup tanah digunakan
untuk mengurangi erosi tanah,
meningkatkan kesuburan tanah,
mengurangi evaporasi air, dan
memberikan perlindungan terhadap
gulma.
Contoh tanaman penutup tanah
meliputi rumput-rumput tertentu,
semak-semak rendah, seperti semak
beri, atau tanaman penutup tanah
khusus yang ditanam untuk tujuan
perlindungan tanah. Tanaman
penutup tanah penting dalam praktik
pengelolaan lahan yang berkelanjutan
dan dalam pengendalian erosi.
PAGE 04 NEXT PAGE
5. Terasering adalah metode pengendalian erosi yang
melibatkan pembuatan tangga-tangga atau teras di
lereng guna mengurangi erosi tanah. Peran terasering
dalam mencegah terjadinya erosi adalah sebagai
berikut:.
• Mencegah aliran air berkecepatan tinggi:
Terasering memecah aliran air hujan menjadi
serangkaian aliran yang lebih kecil dan lebih
lambat.
• Membatasi gerakan tanah: Setiap teras bertindak
sebagai batasan fisik yang menghentikan gerakan
tanah ke bawah lereng. Ini membantu mencegah
terjadinya erosi oleh air.
• Meningkatkan kesuburan tanah: Terasering juga
dapat membantu mengurangi hilangnya lapisan
tanah subur karena erosi.
NEXT PAGE
6. PENGGUNAAN
MULSA
Penggunaan mulsa pada erosi adalah
salah satu cara untuk mengurangi laju
erosi tanah dengan menutup permukaan
tanah dengan bahan organik seperti
jerami, biogeotekstil, atau sisa tanaman.
Mulsa dapat meredam energi hujan yang
jatuh, mengurangi kecepatan dan jumlah
aliran permukaan, mencegah kehilangan
air melalui evaporasi, mengurangi
fluktuasi temperatur, dan menjaga
kelembaban tanah. Mulsa juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah dengan
menyediakan bahan organik dan unsur
hara bagi tanaman. Mulsa dapat
digunakan pada lahan kering maupun
lahan basah, dengan memperhatikan
jenis, ketebalan, dan cara pemasangan
mulsa.
NEXT PAGE
7. Penggunaan bendungan untuk mencegah erosi adalah dengan
mengendalikan aliran air dan mengumpulkan air hujan.
Bendungan dapat memperlambat aliran air, mengurangi tekanan
air, dan mengurangi erosi di daerah hilir bendungan. Selain itu,
bendungan juga dapat digunakan untuk mengalirkan air secara
terkontrol ke lahan pertanian atau daerah lain, sehingga
mengurangi potensi erosi.
PENG
GUNAAN
NEXT PAGE
8. GEOGRIDS
Geogrids adalah bahan geosintetik yang digunakan untuk memperkuat tanah
dan bahan serupa. Geogrids terbuat dari bahan polimer, seperti poliester,
polietilena, atau polipropilena. Geogrids memiliki bentuk jaring-jaring yang
terbentuk dari rusuk-rusuk yang saling berpotongan. Geogrids kuat dalam
tegangan dan dapat menyalurkan beban ke area tanah yang lebih luas.
Geogrids memiliki banyak fungsi dan aplikasi dalam konstruksi, seperti:
• Memperkuat dinding penahan dan lereng curam
• Memperkuat dasar jalan dan landasan pacu
• Memperkuat tanah dasar dan lapisan pondasi
• Memperkuat tanah ekspansif dan lempung
• Memperkuat tanah lunak dan berlumpur
• Memperkuat tanah berpasir dan berkerikil
Georids Gambar di sebelah kanan menunjukkan geogrid yang diletakkan di
bawah lapisan pasir dan ditutupi dengan kantong pasir dan terpal putih.
Gambar di sebelah kiri menunjukkan geogrid yang diletakkan di atas tanah
dengan lapisan tanah tipis di atasnya.
NEXT PAGE
9. PEMBUATAN
KONTUR
Pembuatan kontur adalah teknik konservasi tanah yang digunakan
untuk mengurangi erosi dan menjaga kelembaban tanah. Teknik ini
melibatkan pembuatan baris atau jalur sepanjang kontur alami
lereng, yang berarti mereka berjalan sejajar dengan garis ketinggian.
Pembuatan Jalur Kontur, Jalur kontur harus cukup lebar dan dalam
untuk menampung aliran air dan mencegahnya mengalir turun
lereng.
Selanjutnya Penanaman Tanaman, Jalur kontur seringkali ditanami
dengan tanaman yang dapat membantu mencegah erosi
NEXT PAGE
10. PEMBUATAN
PARIT/SALURANAIR
NEXT PAGE
Pembuatan Parit: Parit
atau saluran drainase
digunakan untuk
mengalihkan air dari
daerah yang berpotensi
mengalami erosi. Parit
harus dirancang
dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa air
dialirkan dengan aman
ke area yang tidak akan
tererosi.
11. BEDAHUU
Perencanaan konservasi tanah dan air adalah proses pengembangan strategi dan
langkah-langkah untuk melindungi, memulihkan, dan mempertahankan sumber daya
tanah dan air secara berkelanjutan. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk
mencegah erosi tanah, penurunan kualitas air, dan kerusakan lingkungan lainnya
yang dapat terjadi akibat penggunaan lahan yang tidak tepat atau praktek
pengelolaan yang tidak berkelanjutan.
jadi suatu perencanaan Konservasi Tanah dan Air disusun dengan 3 macam
tingkatan yaitu:
• nasional
• provinsi
• kabupaten/kota
semua tingkatan ini saling berhubungan dalam pelaksanaan nya
12. Perencanaan sebagaimana dimaksud ada 4 jenis perencanaan, yaitu:
1. perencanaan jangka panjang dan menengah:
Perencanaan jangka panjang adalah proses pengembangan (strategi, tujuan,
dan langkah-langkah) yang dirancang untuk mencapai visi dan arah yang
diinginkan dalam rentang waktu yang lebih luas, biasanya dalam jangka waktu
tiha-lima tahun.
Perencanaan ini melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai faktor seperti
memuat inventarisasi dan identifikasi kualitas tanah, sasaran, agar upaya
penyelenggaraan Konservasi Tanah dan Air berjalan dengan baik. sehingga
Perencanaan jangka menengah memainkan peran penting dalam mengarahkan
langkah-langkah pelaksanaannya.
2. perencanaan jangka tahunan:
Perencanaan jangka tahunan adalah proses pengembangan strategi dan
langkah-langkah yang dirancang untuk mencapai tujuan dan target dalam
rentang waktu satu tahun. Perencanaan ini berfokus pada langkah-langkah yang
harus diambil dalam jangka waktu yang lebih pendek, tetapi masih sejalan
dengan tujuan jangka menengah dan jangka panjang yang telah ditetapkan
sebelumnya.
sehingga hal penting dalam point ini ialah menetapkan sasaran, pengelolaan,
pemantauan, dan pembiayaan.
PASAL 9
13. PASAL10
1. penting untuk memperhatikan rencana tata ruang wilayah agar dapat
mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan terhadap degradasi
tanah dan air. Dengan mengetahui lokasi-lokasi yang rawan
2. Rencana pembangunan nasional menentukan arah dan prioritas
pembangunan suatu negara dalam berbagai sektor, termasuk sektor
pertanian, perkebunan, industri, dan infrastruktur. agar konservasi tidak
bertentangan dengan kebijakan pembangunan yang sedang dilakukan.
Dengan memperhatikan rencana tata ruang wilayah dan rencana
pembangunan nasional, perencanaan konservasi tanah dan air dapat
menjadi lebih terintegrasi, efektif, dan berkelanjutan.
Hal ini akan membantu melindungi dan mempertahankan sumber daya
tanah dan air yang sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan dan
kehidupan manusia.