SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
byy
TRI NOFIATUN_103611024
FITRI CHOIRI
HIDAYATI_103611033
HENI PUJI ASTUTI_123911051
IMRO’ATUL AZIZAH_123911053
ISSATIR RODLIYAH_123911054
NITA FITRIYANI_123911077
KELOMPOK 6….
BY:
Keilmuan islam
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang hingga kini menjadi kunci
yang paling mendasar dari kemajuan yang diraih umat manusia, tentunya
tidak datang begitu saja tanpa ada sebuah dinamika atau diskursus ilmiah.
Proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itulah lazim dikenal dengan
epistemologi.
lebih lanjut Ahmad Tafsir mengungkapkan bahwa epistemologi
membicarakan sumber ilmu pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh
ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, epistemologi ini menempati posisi yang
sangat strategis , karena ia membicarakan tentang cara untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Mengetahui cara yang benar dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan hasil yang ingin dicapai yaitu
berupa ilmu pengetahuan. Pada kelanjutannya kepiawaian dalam
menentukan epistemologi, akan sangat berpengaruh pada warna atau jenis
ilmu pengetahuan yang dihasilkan.
pendahuluan
A. Secara Etimologi
Epistemologi berasal dari bahasa yunani:
Epistemolgi
Jadi Epistemologi adalah sebuah teori tentang
pengetahuan, atau dalam bahasa inggris
dikenal dengan Theory of Knowledge
Episteme
logos
berarti
berarti
pengetahuan
Teori, uraian, atau ulasan
B. Secara Terminologi
Dagobert D. Runes dalam bukunya, Dictionary of Philoshopy, yang
dikutip Armai Arief, mengatakan bahwa epistemologi adalah
cabang filsafat yang menyelidiki tentang keaslian pengertian,
struktur, mode dan validasi pengetahuan.
Pendapat lain dikemukakan oleh D.W. Hamlyan, sebagaimana yang
dikutip Mujamil, yang mendefinisikan epistemologi sebagai cabang
filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,
dasar dan pengandaian-pengandaiannya, serta secara umum hal itu
dapat diandalkan sebagai penegasan bahwa orang memiliki
pengetahuan.
Dengan demikian maka epistemologi adalah sebuah ilmu yang
mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan pengetahuan dan
dipelajari secara substantif.
Jika dikaitkan dengan epistemologi, maka pengertiannya
adalah studi filosofis terhadap struktur pengetahuan
yang menempatkan teks (wahyu) sebagai sebuah
kebenaran mutlak.
Definisi epistemologi bayani
Secara etimologi Secara terminologi
Penjelasan, pernyataan, ketetapan Pola pikir yang bersumber pada nash
(Al-Qur’an dan Al-Hadits), Ijma’, Ijtihad
Bayani berarti Bayani berarti
Kata Burhani diambil dari bahasa Arab, al-burhan, yang mengikuti penjelasan
Muhammad Abid al-Jabiri memiliki arti sebagai argumentasi yang kuat dan jelas (al-
hujjah al-fashilah al-bayyinah). Sedangkan kata yang memiliki makna yang sama
dengan al-burhan dalam bahasa inggris adalah demonstration. Arti kata
demonstration adalah berfikir sesuai dengan alur tertentu atau penalaran yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam bahasa lain, metode burhani atau demonstratif merupakan
sebentuk inferensi rasional, yaitu penggalian premis-premis yang
menhasilkan konklusi yang bernilai. Pola pikir Burhani bersumber
pada realitas (alam, sosial, humanitas).
DEFINISI EPISTEMOLOGI
BURHANI
DEFINISI EPISTEMOLOGI
BURHANI
Definisi Epistemologi Irfani
Irfan dalam bahasa Arab semakna dengan ma’rifah yang
diartikan dengan al-‘ilm. Di kalangan sufi, kata ‘Irfan
dipergunakan untuk menunjukan jenis pengetahuan yang
tertinggi, yang dihadirkan ke dalam qalb dengan cara kasyf
atau ilham.
Di kalangan kaum sufi sendiri, ma’rifah diartikan
sebagai pengetahuan langsung tentang Tuhan berdasarkan
atas wahyu atau petunjuk Tuhan.
sumber epistemologi Irfani adalah intuisi. Hal ini disebabkan
karena dalam dinamika sejarahnya, Irfani lebih dekat dengan
perkumpulan tarekat. Padahal, tarekat itu sendiri adalah institusi
(organized expresion) dari tradisi gnosis (tasawuf) dalam budaya
islam. Sumber terpokok epistemologi Irfani adalah pengalaman
(experience).
Model berfikir bayani, burhani dan irfani
A. Model berfikir Bayani
Dalam tradisi keilmuan Islam, corak bayani sangat
dominan. Dengan segala karakteristiknya, corak bayani
bukanlah sebuah corak yang sempurna. Dalam tradisi
bayani, otoritas kebenaran terletak pada teks (wahyu).
Sementara akal menempati posisi sekunder. Tugas akal
dalam konteks epistemologi bayani adalah menjelaskan
teks-teks yang ada. Sejak dari awal, pola pikir bayani lebih
mendahulukan qiyas dan bukan mantiq lewat silogisme dan
premis-premis logika. Epistemologi tekstual lughawiyyah (al-
asl wa al-fa’; al-lafz wa al-ma’na) lebih diutamakan daripada
epistemologi konstektual-bahtsiyyah maupun
spiritualitas-‘irfaniyyah-batiniyyah.
Lanjutan...
Nalar epistemologi bayani selalu mencurigai akal pikiran, karena dianggap
akan menjauhi kebenaran tekstual. Sampai-sampai muncul kesimpulan
bahwa wilayah kerja akal pikiran perlu untuk di batasi sedemikian rupa
dan perannya dialihkan menjadi pengatur dan pengekang hawa nafsu,
bukannya untuk mencari sebab dan akibat lewat analisis keilmuan yang
akurat. Al-Jabiri menjelaskan bahwa sistem bayani dibangun oleh dua
prinsip dasar; pertama, prinsip diskontinuitas atau keterpisahan (al-
infisal), dan kedua, prinsip kontingensi atau kemingkinan (al-tajwiz).
Perisip-perinsip tersebut termanifestasi dalam teori substansi individu (al-
jauhar al-fard) yang mempertahankan bahwa hubungan substansi sebuah
individu (tubuh, tindakan, sensasi, dan apapun yang terbentuk di
dalamnya) didasarkan atas hubungan dan asosiasi yang kebetulan saja,
tapi tidak memengaruhi dan berinteaksi. Teori ini sesungguhnya
menafikan teori kausalitas atau ide tentang adanya hukum alam.
B. Model Berfikir Burhani
Metode burhani, pada dasarnya, adalah metode logika atau
penalaran rasional yang digunakan untuk menguji kebenaran dan
kekeliruan dari sebuah pernyataan atau teori ilmiah dan filosofis dengan
memperhatikan keabsahan dan akurasi pengambilan dengan sebuah
kesimpulan ilmiah. Sebuah silogisme baru dikatakan demonstratif apabila
premis-premisnya didasarkan bukan pada opini, melainkan dengan
kebenaran utama(primary truth), karena apabila premis-premisnya
benar , kesimpulannya tidak dipastikan benar.
Ditinjau dari perspektif metodologi, Burhani mrnggunakan logika (al-
maqayis) sebagai metodologi. Logika, dalam perspektif Muthahari,
merupakan sejenis pekerjaan pikiran dan gerakan pikiran yang bertolak
dari maklum menuju majhul dan merubahnya menjadi maklum. Setiap
logika minimal harus terdiri dari dua premis, yaitu premis mayor dan
premis minor salah satunya menjadi pendukung serta konklusi.
Lanjutan.....
Ditinjau dari aspek sumber (origin), epistemologi burhani
bersumber dari realitas (al-qaqi’), baik berupa realitas alam,
sosial, humanitas maupun keagamaan. Ilmu-ilmu yang
muncul dari tradisi burhani disebut al-‘ilm al-husuli, yakni
ilmu yang dikonsep, disusun, dan disistematisasikan hanya
melalui premis-premis logika (al-mantiq al-‘ilmy).
Sebagai contoh dalam masalah ini dapat dilihat dari
analisis al-Farabi dan Ibn Sina tentang Tuhan dan dunia.
Kerangka dasar pemahaman keduanya berangkat dari
pemahaman bahwa Tuhan adalah satu-satunya dzat yang
wujudnya tidak disebabkan dari yang lain. Sementara semua
yang ada di alam semesta ini muncul karena adanya sebab di
lu dirinya. Epistemologi burhani menempatkan akal dalam
otoritas kebenaran
C. Model berfikir Irfani
Sumber epistemologi irfaniSumber epistemologi irfani
intuisi
Pengalaman (experience)
Dalam dinamika sejarahnya, Irfani lebih dekat dengan perkumpulan
tarekat. Padahal, tarekat itu sendiri adalah institusi (organized
expresion) dari tradisi gnosis (tasawuf) dalam budaya islam. Dalam
kerangka membangun pola pikir yang lebih toleran dan pluralis, maka
yang penting untuk dipahami dan dikembangkan adalah prinsip
memahami keberadaan orang, kelompok, dan penganut agama lain
dengan cara menumbuhsuburkan sikap empati, simpati, social, skill,
dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip universal. Formula yang
semacam ini akan mengantarkan ke dalam pola hubungan antara
subjek dan objek yang bersifat intersubjektif. Ditinjau dari sisi metode,
Irfani yang dikembangkan terutama oleh kalangan sufi ini
menggunakan metode pengetahuan iluminasi (kasyf).
Keunggulan dan Kelemahan
Epistemologi Bayani, Burhani dan
Irfani
EpistEmologi bayani
Keunggulan:
a. Kebenaran teks (al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama hukum islam Yang
bersifat universal sehingga menjadi pedoman dan patokan.
b. Dalam aplikasinya , pendekatan bayani akan memperkaya ilmu fikih dan Ushul
fiqih,
lebih-lebih qawaidul lughahnya.
Kelemahan:
a. Ketika berhadapan dengan teks-teks yang berbeda milik komunitas,
bangsa, atau masyarakat lainnya, sementara sebuah teks belum tentu
diterima oleh golongan lain.
b. Ketidakmampuannya merespon perkembangan zaman.
EPISTEMOLOGI
BURHANI
EPISTEMOLOGI
BURHANI
Keunggulan:
a.Sistem berfikir Yng konstruksi epistemologinya dibangun di atas
semangat akal dan logika dengan beberapa premis .
b.Berusaha memaksimalkan akal dan menempatkannya sejajar dengan
teks suci dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
c.Penggunaan rasionalitas tidak terhenti hanya sebatas rasio belaka,
tetapi melibatkan pendekatan empiris sebagai kunci utama untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan
Kelemahan:
Tidak sinkronnya teks dan realitas.
Keunggulan:
a.Sistem berfikir Yng konstruksi epistemologinya dibangun di atas
semangat akal dan logika dengan beberapa premis .
b.Berusaha memaksimalkan akal dan menempatkannya sejajar dengan
teks suci dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
c.Penggunaan rasionalitas tidak terhenti hanya sebatas rasio belaka,
tetapi melibatkan pendekatan empiris sebagai kunci utama untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan
Kelemahan:
Tidak sinkronnya teks dan realitas.
EPISTEMOLOGI IRfANIEPISTEMOLOGI IRfANI
Keunggulan:
Segala pengetahuan yang bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah, dan
mukasyafah ledih dekat dengan kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari
argumentasi-argumentasi rasional dan akal.
Kelemahan:
a.Epistemologi Irfani hanya dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu
pada taraf pensucian diri yang tinggi.
b.Irfani sangta subjektif menilai sesuatu karena ia berdasar pada pengalaman
individu manusia.
c.Sifatnya irasional, dan anti kritik terhadap penalaran
Keunggulan:
Segala pengetahuan yang bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah, dan
mukasyafah ledih dekat dengan kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari
argumentasi-argumentasi rasional dan akal.
Kelemahan:
a.Epistemologi Irfani hanya dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu
pada taraf pensucian diri yang tinggi.
b.Irfani sangta subjektif menilai sesuatu karena ia berdasar pada pengalaman
individu manusia.
c.Sifatnya irasional, dan anti kritik terhadap penalaran
Setiap epistemologi, termasuk di dalamnya Irfani,
memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada di antara
ketiga epistemologi keilmuan islam tersebut yang sempurna.
Eksistensi ketiganya justru saling melengkapi satu sama lain.
Oleh karena itu, hal yang bijak bukanlah menafikan eksistensi
peran masing-masing, tetapi bagaimana masing-masing
epistemologi tersebut menjalankan perannya yang tepat
dan saling melengkapi satu sama lain.
‫بو‬‫ل‬‫بو ا‬‫ة‬‫بو ورحم‬‫م‬‫بو عليك‬‫ م‬‫والسل‬
‫وبركاته‬

More Related Content

What's hot

Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufUlfiatu Rochmah
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulRisma Amalia
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiRinoputra Stain
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
Makalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran KhawarijMakalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran KhawarijSiti Nurapipah
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihwidya adhy
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifAzzahra Azzahra
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamFirdika Arini
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islamDewi_Sejarah
 

What's hot (20)

Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Perkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu TasawufPerkembangan Ilmu Tasawuf
Perkembangan Ilmu Tasawuf
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
Makalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun NuzulMakalah Asbabun Nuzul
Makalah Asbabun Nuzul
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Makalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran KhawarijMakalah tentang Aliran Khawarij
Makalah tentang Aliran Khawarij
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'ifHadits Shahih, Hasan, Dlo'if
Hadits Shahih, Hasan, Dlo'if
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Power Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat IslamPower Point Filsafat Islam
Power Point Filsafat Islam
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Takhrij Hadits
Takhrij HaditsTakhrij Hadits
Takhrij Hadits
 

Similar to makalah PSI kelompok 6

Epistimology Filsafat Pendidikan Islam
Epistimology Filsafat Pendidikan IslamEpistimology Filsafat Pendidikan Islam
Epistimology Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
 
PPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxPPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxMuhamadSetioAdi
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanBun Faris
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islamMarhamah Saleh
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatNur Chawhytz
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i Erta Erta
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)Erta Erta
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxMetaFitriani1
 
Tentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafatTentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafatRiza Nisfu
 
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdf
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdfEpistemolgy Berpikir Burhani.pdf
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdfZukét Printing
 
Epistemolgy Berpikir Burhani.docx
Epistemolgy Berpikir Burhani.docxEpistemolgy Berpikir Burhani.docx
Epistemolgy Berpikir Burhani.docxZukét Printing
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Faseha 3
 
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxPenjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxRahmandaArif
 

Similar to makalah PSI kelompok 6 (20)

Epistimologi bayani
Epistimologi bayaniEpistimologi bayani
Epistimologi bayani
 
Filsafat final
Filsafat finalFilsafat final
Filsafat final
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Epistimology Filsafat Pendidikan Islam
Epistimology Filsafat Pendidikan IslamEpistimology Filsafat Pendidikan Islam
Epistimology Filsafat Pendidikan Islam
 
PPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptxPPT. Epistemologi Islam.pptx
PPT. Epistemologi Islam.pptx
 
Islam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuanIslam dan ilmu pengetahuan
Islam dan ilmu pengetahuan
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam6. pengelompokan keilmuan dalam islam
6. pengelompokan keilmuan dalam islam
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i E p i s t e m o l o g i
E p i s t e m o l o g i
 
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
0 kajian kritis terhadap epistemologi sains modern (makalah)
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 filsafat, ilmu dan pengetahuan filsafat, ilmu dan pengetahuan
filsafat, ilmu dan pengetahuan
 
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docxArtikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
Artikel FKI SUSI LUSIYANI MANJ B.docx
 
Tentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafatTentang sumber filsafat
Tentang sumber filsafat
 
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdf
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdfEpistemolgy Berpikir Burhani.pdf
Epistemolgy Berpikir Burhani.pdf
 
Epistemolgy Berpikir Burhani.docx
Epistemolgy Berpikir Burhani.docxEpistemolgy Berpikir Burhani.docx
Epistemolgy Berpikir Burhani.docx
 
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
Jurnal. usuluddin.30.2009.09.basri.ilmu.
 
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxPenjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
 

makalah PSI kelompok 6

  • 1. byy TRI NOFIATUN_103611024 FITRI CHOIRI HIDAYATI_103611033 HENI PUJI ASTUTI_123911051 IMRO’ATUL AZIZAH_123911053 ISSATIR RODLIYAH_123911054 NITA FITRIYANI_123911077 KELOMPOK 6…. BY:
  • 3. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang hingga kini menjadi kunci yang paling mendasar dari kemajuan yang diraih umat manusia, tentunya tidak datang begitu saja tanpa ada sebuah dinamika atau diskursus ilmiah. Proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itulah lazim dikenal dengan epistemologi. lebih lanjut Ahmad Tafsir mengungkapkan bahwa epistemologi membicarakan sumber ilmu pengetahuan dan bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, epistemologi ini menempati posisi yang sangat strategis , karena ia membicarakan tentang cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Mengetahui cara yang benar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan hasil yang ingin dicapai yaitu berupa ilmu pengetahuan. Pada kelanjutannya kepiawaian dalam menentukan epistemologi, akan sangat berpengaruh pada warna atau jenis ilmu pengetahuan yang dihasilkan. pendahuluan
  • 4. A. Secara Etimologi Epistemologi berasal dari bahasa yunani: Epistemolgi Jadi Epistemologi adalah sebuah teori tentang pengetahuan, atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Theory of Knowledge Episteme logos berarti berarti pengetahuan Teori, uraian, atau ulasan
  • 5. B. Secara Terminologi Dagobert D. Runes dalam bukunya, Dictionary of Philoshopy, yang dikutip Armai Arief, mengatakan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki tentang keaslian pengertian, struktur, mode dan validasi pengetahuan. Pendapat lain dikemukakan oleh D.W. Hamlyan, sebagaimana yang dikutip Mujamil, yang mendefinisikan epistemologi sebagai cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian-pengandaiannya, serta secara umum hal itu dapat diandalkan sebagai penegasan bahwa orang memiliki pengetahuan. Dengan demikian maka epistemologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari hal-hal yang bersangkutan dengan pengetahuan dan dipelajari secara substantif.
  • 6. Jika dikaitkan dengan epistemologi, maka pengertiannya adalah studi filosofis terhadap struktur pengetahuan yang menempatkan teks (wahyu) sebagai sebuah kebenaran mutlak. Definisi epistemologi bayani Secara etimologi Secara terminologi Penjelasan, pernyataan, ketetapan Pola pikir yang bersumber pada nash (Al-Qur’an dan Al-Hadits), Ijma’, Ijtihad Bayani berarti Bayani berarti
  • 7. Kata Burhani diambil dari bahasa Arab, al-burhan, yang mengikuti penjelasan Muhammad Abid al-Jabiri memiliki arti sebagai argumentasi yang kuat dan jelas (al- hujjah al-fashilah al-bayyinah). Sedangkan kata yang memiliki makna yang sama dengan al-burhan dalam bahasa inggris adalah demonstration. Arti kata demonstration adalah berfikir sesuai dengan alur tertentu atau penalaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam bahasa lain, metode burhani atau demonstratif merupakan sebentuk inferensi rasional, yaitu penggalian premis-premis yang menhasilkan konklusi yang bernilai. Pola pikir Burhani bersumber pada realitas (alam, sosial, humanitas). DEFINISI EPISTEMOLOGI BURHANI DEFINISI EPISTEMOLOGI BURHANI
  • 8. Definisi Epistemologi Irfani Irfan dalam bahasa Arab semakna dengan ma’rifah yang diartikan dengan al-‘ilm. Di kalangan sufi, kata ‘Irfan dipergunakan untuk menunjukan jenis pengetahuan yang tertinggi, yang dihadirkan ke dalam qalb dengan cara kasyf atau ilham. Di kalangan kaum sufi sendiri, ma’rifah diartikan sebagai pengetahuan langsung tentang Tuhan berdasarkan atas wahyu atau petunjuk Tuhan. sumber epistemologi Irfani adalah intuisi. Hal ini disebabkan karena dalam dinamika sejarahnya, Irfani lebih dekat dengan perkumpulan tarekat. Padahal, tarekat itu sendiri adalah institusi (organized expresion) dari tradisi gnosis (tasawuf) dalam budaya islam. Sumber terpokok epistemologi Irfani adalah pengalaman (experience).
  • 9. Model berfikir bayani, burhani dan irfani A. Model berfikir Bayani Dalam tradisi keilmuan Islam, corak bayani sangat dominan. Dengan segala karakteristiknya, corak bayani bukanlah sebuah corak yang sempurna. Dalam tradisi bayani, otoritas kebenaran terletak pada teks (wahyu). Sementara akal menempati posisi sekunder. Tugas akal dalam konteks epistemologi bayani adalah menjelaskan teks-teks yang ada. Sejak dari awal, pola pikir bayani lebih mendahulukan qiyas dan bukan mantiq lewat silogisme dan premis-premis logika. Epistemologi tekstual lughawiyyah (al- asl wa al-fa’; al-lafz wa al-ma’na) lebih diutamakan daripada epistemologi konstektual-bahtsiyyah maupun spiritualitas-‘irfaniyyah-batiniyyah.
  • 10. Lanjutan... Nalar epistemologi bayani selalu mencurigai akal pikiran, karena dianggap akan menjauhi kebenaran tekstual. Sampai-sampai muncul kesimpulan bahwa wilayah kerja akal pikiran perlu untuk di batasi sedemikian rupa dan perannya dialihkan menjadi pengatur dan pengekang hawa nafsu, bukannya untuk mencari sebab dan akibat lewat analisis keilmuan yang akurat. Al-Jabiri menjelaskan bahwa sistem bayani dibangun oleh dua prinsip dasar; pertama, prinsip diskontinuitas atau keterpisahan (al- infisal), dan kedua, prinsip kontingensi atau kemingkinan (al-tajwiz). Perisip-perinsip tersebut termanifestasi dalam teori substansi individu (al- jauhar al-fard) yang mempertahankan bahwa hubungan substansi sebuah individu (tubuh, tindakan, sensasi, dan apapun yang terbentuk di dalamnya) didasarkan atas hubungan dan asosiasi yang kebetulan saja, tapi tidak memengaruhi dan berinteaksi. Teori ini sesungguhnya menafikan teori kausalitas atau ide tentang adanya hukum alam.
  • 11. B. Model Berfikir Burhani Metode burhani, pada dasarnya, adalah metode logika atau penalaran rasional yang digunakan untuk menguji kebenaran dan kekeliruan dari sebuah pernyataan atau teori ilmiah dan filosofis dengan memperhatikan keabsahan dan akurasi pengambilan dengan sebuah kesimpulan ilmiah. Sebuah silogisme baru dikatakan demonstratif apabila premis-premisnya didasarkan bukan pada opini, melainkan dengan kebenaran utama(primary truth), karena apabila premis-premisnya benar , kesimpulannya tidak dipastikan benar. Ditinjau dari perspektif metodologi, Burhani mrnggunakan logika (al- maqayis) sebagai metodologi. Logika, dalam perspektif Muthahari, merupakan sejenis pekerjaan pikiran dan gerakan pikiran yang bertolak dari maklum menuju majhul dan merubahnya menjadi maklum. Setiap logika minimal harus terdiri dari dua premis, yaitu premis mayor dan premis minor salah satunya menjadi pendukung serta konklusi.
  • 12. Lanjutan..... Ditinjau dari aspek sumber (origin), epistemologi burhani bersumber dari realitas (al-qaqi’), baik berupa realitas alam, sosial, humanitas maupun keagamaan. Ilmu-ilmu yang muncul dari tradisi burhani disebut al-‘ilm al-husuli, yakni ilmu yang dikonsep, disusun, dan disistematisasikan hanya melalui premis-premis logika (al-mantiq al-‘ilmy). Sebagai contoh dalam masalah ini dapat dilihat dari analisis al-Farabi dan Ibn Sina tentang Tuhan dan dunia. Kerangka dasar pemahaman keduanya berangkat dari pemahaman bahwa Tuhan adalah satu-satunya dzat yang wujudnya tidak disebabkan dari yang lain. Sementara semua yang ada di alam semesta ini muncul karena adanya sebab di lu dirinya. Epistemologi burhani menempatkan akal dalam otoritas kebenaran
  • 13. C. Model berfikir Irfani Sumber epistemologi irfaniSumber epistemologi irfani intuisi Pengalaman (experience) Dalam dinamika sejarahnya, Irfani lebih dekat dengan perkumpulan tarekat. Padahal, tarekat itu sendiri adalah institusi (organized expresion) dari tradisi gnosis (tasawuf) dalam budaya islam. Dalam kerangka membangun pola pikir yang lebih toleran dan pluralis, maka yang penting untuk dipahami dan dikembangkan adalah prinsip memahami keberadaan orang, kelompok, dan penganut agama lain dengan cara menumbuhsuburkan sikap empati, simpati, social, skill, dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip universal. Formula yang semacam ini akan mengantarkan ke dalam pola hubungan antara subjek dan objek yang bersifat intersubjektif. Ditinjau dari sisi metode, Irfani yang dikembangkan terutama oleh kalangan sufi ini menggunakan metode pengetahuan iluminasi (kasyf).
  • 14. Keunggulan dan Kelemahan Epistemologi Bayani, Burhani dan Irfani
  • 15. EpistEmologi bayani Keunggulan: a. Kebenaran teks (al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama hukum islam Yang bersifat universal sehingga menjadi pedoman dan patokan. b. Dalam aplikasinya , pendekatan bayani akan memperkaya ilmu fikih dan Ushul fiqih, lebih-lebih qawaidul lughahnya. Kelemahan: a. Ketika berhadapan dengan teks-teks yang berbeda milik komunitas, bangsa, atau masyarakat lainnya, sementara sebuah teks belum tentu diterima oleh golongan lain. b. Ketidakmampuannya merespon perkembangan zaman.
  • 16. EPISTEMOLOGI BURHANI EPISTEMOLOGI BURHANI Keunggulan: a.Sistem berfikir Yng konstruksi epistemologinya dibangun di atas semangat akal dan logika dengan beberapa premis . b.Berusaha memaksimalkan akal dan menempatkannya sejajar dengan teks suci dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. c.Penggunaan rasionalitas tidak terhenti hanya sebatas rasio belaka, tetapi melibatkan pendekatan empiris sebagai kunci utama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan Kelemahan: Tidak sinkronnya teks dan realitas. Keunggulan: a.Sistem berfikir Yng konstruksi epistemologinya dibangun di atas semangat akal dan logika dengan beberapa premis . b.Berusaha memaksimalkan akal dan menempatkannya sejajar dengan teks suci dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. c.Penggunaan rasionalitas tidak terhenti hanya sebatas rasio belaka, tetapi melibatkan pendekatan empiris sebagai kunci utama untuk mendapatkan ilmu pengetahuan Kelemahan: Tidak sinkronnya teks dan realitas.
  • 17. EPISTEMOLOGI IRfANIEPISTEMOLOGI IRfANI Keunggulan: Segala pengetahuan yang bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah, dan mukasyafah ledih dekat dengan kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari argumentasi-argumentasi rasional dan akal. Kelemahan: a.Epistemologi Irfani hanya dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu pada taraf pensucian diri yang tinggi. b.Irfani sangta subjektif menilai sesuatu karena ia berdasar pada pengalaman individu manusia. c.Sifatnya irasional, dan anti kritik terhadap penalaran Keunggulan: Segala pengetahuan yang bersumber dari intuisi-intuisi, musyahadah, dan mukasyafah ledih dekat dengan kebenaran dari pada ilmu-ilmu yang digali dari argumentasi-argumentasi rasional dan akal. Kelemahan: a.Epistemologi Irfani hanya dinikmati oleh segelintir manusia yang mampu pada taraf pensucian diri yang tinggi. b.Irfani sangta subjektif menilai sesuatu karena ia berdasar pada pengalaman individu manusia. c.Sifatnya irasional, dan anti kritik terhadap penalaran
  • 18. Setiap epistemologi, termasuk di dalamnya Irfani, memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak ada di antara ketiga epistemologi keilmuan islam tersebut yang sempurna. Eksistensi ketiganya justru saling melengkapi satu sama lain. Oleh karena itu, hal yang bijak bukanlah menafikan eksistensi peran masing-masing, tetapi bagaimana masing-masing epistemologi tersebut menjalankan perannya yang tepat dan saling melengkapi satu sama lain.
  • 19. ‫بو‬‫ل‬‫بو ا‬‫ة‬‫بو ورحم‬‫م‬‫بو عليك‬‫ م‬‫والسل‬ ‫وبركاته‬

Editor's Notes

  1. Persentasi kelompok 6
  2. Kelompok 6
  3. Kelompok 6
  4. Kelompok 6
  5. Kelompok 6
  6. Kelompok 6
  7. Kelompok 6
  8. Kelompok 6