SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian 
yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. 
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan 
bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam 
sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan 
dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. 
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi 
yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam 
mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan 
diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apakah pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST ? 
2. Bagaimanakah tahapan tumbuh kembang Anak dan Remaja ? 
3. Bagaimanakah tumbuh kembang Neonatus ? 
4. Bagaimanakah tumbuh kembang pada Anak Balita ? 
C. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST ! 
2. Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang Anak dan Remaja ! 
3. Untuk mengetahui tumbuh kembang Neonatus ! 
4. Untuk mengetahui tumbuh kembang pada Anak Balita !
2 
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian 
a) DDST 
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian 
yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. 
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak. 
Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya 
serebral palsi. 
Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut: 
a Tentukan usia anak saat pemeriksaan 
b Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan 
c Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang ada mulai 
motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social 
d Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal 
 Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/ lebih pada 2 sektor atau 2 
keterlambatan/ lebih pada 1 sektor ditambah 1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih 
 Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih pada 1 sektor atau 
terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih 
 Dapat juga dengan menentukan ada tidaknyya keterlambatan pada masing-masing 
sector bila menilai setiap sector atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan 
keseluruhan. 
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, 
tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang 
diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat 
diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah 
dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan 
anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” 
selanjutnya ternyta 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5- 
6 tahun kemudian. 
1. Aspek perkembangan yang dinilai 
Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur 
dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
3 
- Personal Social ( perilaku sosial ) 
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi 
dengan lingkungannya. 
- Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus ) 
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan 
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi 
memerlukan koordinasi yang cermat. 
- Language ( bahasa ) 
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan 
berbicara spontan. 
- Gross Motor ( gerakan motorik kasar ) 
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas ( kemampuan 
) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur, 
dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap 
kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama 
hanya sekitar 15-20 menit saja. 
2. Alat yang di gunakan 
- Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau-biru, 
permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil. 
- Lembar formulir DDST. 
- Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara 
penilaiannya. 
3. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap : 
Tahap I : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia : 
- 3-6 bulan 
- 9-12 bulan 
- 18-24 bulan 
- 3 tahun 
- 4 tahun 
- 5 tahun
Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada 
tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap. 
4 
4. Penilaian 
Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian 
apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan 
melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis 
yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung 
pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan 
pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) 
dan tidak dapat dites ( Untestable ). 
 Abnormal 
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih. 
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau 
lebih 
dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada 
kotak 
yang berpotongan dengan garis vertikal usia. 
 Meragukan 
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih. 
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak 
ada 
yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia. 
- Tidak dapat dites 
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan. 
 Normal 
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas. Dalam pelaksanaan skrining 
degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 
30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 
15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.
b) Pertumbuhan 
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan 
bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam 
sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan 
dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. 
Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat 
dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui 
lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian 
melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi 
badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar 
lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan 
berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet. 
5 
Pengukuran berdasarkan usia, yaitu : 
 Tinggi Badan 
Pengukuran ini digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat 
dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan 
anak. 
Penilaian tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standarr baku NCHS yaitu 
menggunakanpresentase dari median sebagai berikut : lebih dari atau sama dengan 90 % 
dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90% dikatakan malnutrisi kronis (abnormal). 
 Berat Badan 
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai paeningkatan atau penuruan semua 
jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh dan cairan tubuh 
sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh kembang anak. Selain menilai 
berdasarkan status gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagai 
dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun 
cara menentukan berat badan. 
Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS (National 
Center for Health Statistics) yaitu menggunakan presentil kurang atau sama dengan tiga 
termasuk kategori malnutrisi. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO 
yaitu menggunakan presentasi dari median sebagai berikut : antara 80 – 100% dikatakan 
malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut (wasting). Penilaian 
berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar baku NCHS yaitu menggunakan
presentil sebagai berikut : persentil 72-25 dikatakan normal, persentil 10-5 dikatakan 
malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5 dikatakan malnutrisi berat. 
Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan Kartu Menuju 
Sehat(KMS). Sebagaimana penelitian Anwar (2003), dengan adanya KMS perkembangan 
anak dapat dipantau secara praktis, sederhana dan mudah. 
c) Perkembangan 
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi 
yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang 
dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya. Maturasi dan 
diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim untuk perkembangan. 
Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan 
penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara 
sinkron pada setiap individu. Penilaian terhadap perkembangan seorang anak dapat di nilai 
melalui kemampuan fungsi organ seseorang dalam melakukan fungsi tubuhnya,seperti 
kemampuan dia bergerak,bernyanyi,berbicara dan berjalan.perkembangan pada anak dapat di 
di deteksi dengan cara : DDST(Denver Development Screening Test) dan KPSP (Kuesioner 
Pra Screening Perkembangan ). 
Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah 
melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam 
perkembangan, tes skrining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologi, atau 
pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan 
anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, 
bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya, seperti pemeriksaan nurologis, metabolic 
dan lain-lain. 
6 
B. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja 
1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan ) 
a masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. 
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi 
diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam 
tubuh.
b masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri 
7 
dari 2 periode yaitu : 
 masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan 
intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad 
manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi. 
 Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan 
adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi 
transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi 
asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 
6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina. 
2. Masa Bayi : 0-1 bulan 
a. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan 
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya. 
1. masa neonatal dini : 0-7 hari 
2. masa neonatal lanjut : 8-28 hari 
b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung 
secara 
kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun). 
3. Masa Pra Sekolah 
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan 
aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir. 
4. Masa Sekolah 
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan, dan 
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang 
sama ( usia 6 – 18/20 tahun). 
a. Masa pra remaja : usia 6-10 tahun 
b. Masa remaja : 
1) Masa Remaja Dini 
 wanita : usia 8-13 tahun 
 pria : usia 10-15 tahun 
2) Masa Remaja Lanjut 
 wanita : usia 13 –18 tahun 
 pria : usia 15-20 tahun
8 
C. Tumbuh Kembang Neonatus 
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih 
berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan 
antara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% 
diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm. 
Pertumbuhan setelah lahir : 
a. Berat Badan 
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 
10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali 
berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. 
Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan 
konstan mulai berakhir dan dimulai. Pacu tumbuh pra adolesen dengan rata-rata kenaikan 
berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan pacu tumbuh adolesen 
. Dibandingkan dengan anak laki-laki , pacu tumbuh anak perempuan dimulai lebih cepat 
yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi 
pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan 
umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada 
umur 20 tahun. 
b. Tinggi Badan 
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Rumus prediksi tinggi akhir anak 
sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa 
semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari 
Titi,1993) : 
TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu ± 8,5 cm 
2 
TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm 
2 
D. Tumbuh Kembang Anak Balita 
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam 
perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang 
berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Melalui Denver
Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai 
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : 
1. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ). 
2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus ) 
3. Langauge ( bahasa ) 
4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar ) 
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, 
seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan : 
1. Tingkah laku sosial 
2. Menolong diri sendiri 
3. Intelektual 
4. Gerakan motorik halus 
5. Komunikasi pasif 
6. Komunikasi aktif 
7. Gerakan motorik kasar 
9
10 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian 
yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. 
Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak. 
Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya 
serebral palsi. 
Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut: 
a Tentukan usia anak saat pemeriksaan 
b Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan 
c Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang ada mulai 
motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social 
d Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal 
Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan 
bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam 
sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan 
dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. 
Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi 
yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam 
mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan 
diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan. 
B. Saran 
Saran penulis kepada pembaca yaitu penulis mengharapkan kritik dan saran yang 
membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Terima 
kasih
11 
DAFTAR PUSTAKA 
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. 
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : 
Salemba Medika. 
Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.
12

More Related Content

What's hot

Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalErinda Rinawati
 
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblJob sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblhanny andini
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normalelisa novi
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Al-Ikhlas14
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritisPradasary
 

What's hot (20)

Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
03 distosia bahu
03 distosia bahu03 distosia bahu
03 distosia bahu
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)
 
Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bblJob sheet pemeriksaan fisik bbl
Job sheet pemeriksaan fisik bbl
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
Proses persalinan normal
Proses persalinan normalProses persalinan normal
Proses persalinan normal
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 
Anatomi panggul
Anatomi panggulAnatomi panggul
Anatomi panggul
 
Kelainan his
Kelainan hisKelainan his
Kelainan his
 
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 

Similar to DDST-TumbuhKembang

PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxPPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxAyRahayu1
 
Asuhan Neonatus
Asuhan NeonatusAsuhan Neonatus
Asuhan NeonatusMeniFuzi
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangpjj_kemenkes
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDREISA Class
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.pptsaefulanwarpraja1
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxiranolalingga1
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatpjj_kemenkes
 
Materi Pemantauan Perkembangan.pptx
Materi Pemantauan Perkembangan.pptxMateri Pemantauan Perkembangan.pptx
Materi Pemantauan Perkembangan.pptxMegaNovitaSariAlkati
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfEka Safitri
 

Similar to DDST-TumbuhKembang (20)

Tugas bu yunida
Tugas bu yunidaTugas bu yunida
Tugas bu yunida
 
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptxPPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
PPT KEL 4 IBU ELITA.pptx
 
Asuhan Neonatus
Asuhan NeonatusAsuhan Neonatus
Asuhan Neonatus
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Kb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembangKb2 konsep tumbuh kembang
Kb2 konsep tumbuh kembang
 
Anak
AnakAnak
Anak
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
10. DDST.pdf
10. DDST.pdf10. DDST.pdf
10. DDST.pdf
 
606-1483-1-SM.pdf
606-1483-1-SM.pdf606-1483-1-SM.pdf
606-1483-1-SM.pdf
 
KONSEP TUMBANG ANAK
KONSEP TUMBANG ANAKKONSEP TUMBANG ANAK
KONSEP TUMBANG ANAK
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
 
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptxPertemuan IBI Cengkareng.pptx
Pertemuan IBI Cengkareng.pptx
 
ppt DDST II - BARU.ppt
ppt DDST II - BARU.pptppt DDST II - BARU.ppt
ppt DDST II - BARU.ppt
 
759 1793-1-sm
759 1793-1-sm759 1793-1-sm
759 1793-1-sm
 
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptxDETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
DETEKSI_AWAL_UNTUK_KADER.pptx
 
25 sdidtk
25 sdidtk25 sdidtk
25 sdidtk
 
Chapter ii 10
Chapter ii 10Chapter ii 10
Chapter ii 10
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
Materi Pemantauan Perkembangan.pptx
Materi Pemantauan Perkembangan.pptxMateri Pemantauan Perkembangan.pptx
Materi Pemantauan Perkembangan.pptx
 
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdfTopik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
Topik 3. Penilaian Tumbuh Kembang (Part 1. Pertumbuhan)pdf
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 

DDST-TumbuhKembang

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST ? 2. Bagaimanakah tahapan tumbuh kembang Anak dan Remaja ? 3. Bagaimanakah tumbuh kembang Neonatus ? 4. Bagaimanakah tumbuh kembang pada Anak Balita ? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari Pertumbuhan, Perkembangan, dan DDST ! 2. Untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang Anak dan Remaja ! 3. Untuk mengetahui tumbuh kembang Neonatus ! 4. Untuk mengetahui tumbuh kembang pada Anak Balita !
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian a) DDST Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut: a Tentukan usia anak saat pemeriksaan b Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan c Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang ada mulai motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social d Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal  Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/ lebih pada 2 sektor atau 2 keterlambatan/ lebih pada 1 sektor ditambah 1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih  Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih pada 1 sektor atau terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih  Dapat juga dengan menentukan ada tidaknyya keterlambatan pada masing-masing sector bila menilai setiap sector atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan keseluruhan. DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up” selanjutnya ternyta 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5- 6 tahun kemudian. 1. Aspek perkembangan yang dinilai Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sektor perkembangan, yag meliputi :
  • 3. 3 - Personal Social ( perilaku sosial ) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. - Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus ) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. - Language ( bahasa ) Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah ddan berbicara spontan. - Gross Motor ( gerakan motorik kasar ) Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Setiap tugas ( kemampuan ) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horisontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara 25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 menit saja. 2. Alat yang di gunakan - Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil. - Lembar formulir DDST. - Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya. 3. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap : Tahap I : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia : - 3-6 bulan - 9-12 bulan - 18-24 bulan - 3 tahun - 4 tahun - 5 tahun
  • 4. Tahap II : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap. 4 4. Penilaian Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, elanjutnya berdassarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites ( Untestable ).  Abnormal - Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih. - Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.  Meragukan - Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih. - Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia. - Tidak dapat dites Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.  Normal Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas. Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.
  • 5. b) Pertumbuhan Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet. 5 Pengukuran berdasarkan usia, yaitu :  Tinggi Badan Pengukuran ini digunakan untuk menilai status perbaikan gizi. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penilaian tinggi badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standarr baku NCHS yaitu menggunakanpresentase dari median sebagai berikut : lebih dari atau sama dengan 90 % dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90% dikatakan malnutrisi kronis (abnormal).  Berat Badan Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai paeningkatan atau penuruan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh kembang anak. Selain menilai berdasarkan status gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan. Adapun cara menentukan berat badan. Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu menggunakan presentil kurang atau sama dengan tiga termasuk kategori malnutrisi. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan presentasi dari median sebagai berikut : antara 80 – 100% dikatakan malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut (wasting). Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar baku NCHS yaitu menggunakan
  • 6. presentil sebagai berikut : persentil 72-25 dikatakan normal, persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5 dikatakan malnutrisi berat. Selain penggunaan standar baku NCHS juga dapat digunakan Kartu Menuju Sehat(KMS). Sebagaimana penelitian Anwar (2003), dengan adanya KMS perkembangan anak dapat dipantau secara praktis, sederhana dan mudah. c) Perkembangan Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks. Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya. Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sebagai sinonim untuk perkembangan. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Penilaian terhadap perkembangan seorang anak dapat di nilai melalui kemampuan fungsi organ seseorang dalam melakukan fungsi tubuhnya,seperti kemampuan dia bergerak,bernyanyi,berbicara dan berjalan.perkembangan pada anak dapat di di deteksi dengan cara : DDST(Denver Development Screening Test) dan KPSP (Kuesioner Pra Screening Perkembangan ). Untuk menilai perkembangan anak, hal yang dapat dilakukan pertama kali adalah melakukan wawancara tentang factor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, tes skrining perkembangan anak dengan DDST, tes IQ dan tes psikologi, atau pemeriksaan lainnya. Selain itu, juga dapat dilakukan tes seperti evaluasi dalam lingkungan anak, yaitu interaksi anak selama ini; evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa; serta melakukan pemeriksaan fisik lainnya, seperti pemeriksaan nurologis, metabolic dan lain-lain. 6 B. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak dan Remaja 1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin dalam kandungan ) a masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
  • 7. b masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri 7 dari 2 periode yaitu :  masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.  Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada otak dari retina. 2. Masa Bayi : 0-1 bulan a. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi orgaan-oragan tubuh lainnya. 1. masa neonatal dini : 0-7 hari 2. masa neonatal lanjut : 8-28 hari b. Masa pasca neonatal , proses yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem saraf (29 hari – 1 tahun). 3. Masa Pra Sekolah Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangaan dengan aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkaatnya keterampilan dan proses berpikir. 4. Masa Sekolah Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan, dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama ( usia 6 – 18/20 tahun). a. Masa pra remaja : usia 6-10 tahun b. Masa remaja : 1) Masa Remaja Dini  wanita : usia 8-13 tahun  pria : usia 10-15 tahun 2) Masa Remaja Lanjut  wanita : usia 13 –18 tahun  pria : usia 15-20 tahun
  • 8. 8 C. Tumbuh Kembang Neonatus Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g, biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g. Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya menunjukkan panjang badan sekitar 45 –55 cm. Pertumbuhan setelah lahir : a. Berat Badan Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai. Pacu tumbuh pra adolesen dengan rata-rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan pacu tumbuh adolesen . Dibandingkan dengan anak laki-laki , pacu tumbuh anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun. b. Tinggi Badan Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) : TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu ± 8,5 cm 2 TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm 2 D. Tumbuh Kembang Anak Balita Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Melalui Denver
  • 9. Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu : 1. Personal Social ( kepribadian/tingkah laku sosial ). 2. Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus ) 3. Langauge ( bahasa ) 4. Gross Motor ( perkembangan motorik kasar ) Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan : 1. Tingkah laku sosial 2. Menolong diri sendiri 3. Intelektual 4. Gerakan motorik halus 5. Komunikasi pasif 6. Komunikasi aktif 7. Gerakan motorik kasar 9
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Manfaat pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak. Pada bayi baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi. Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut: a Tentukan usia anak saat pemeriksaan b Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan c Lakukan pengukuran pada anak tian komponen dengan batasan garis yang ada mulai motorik kasar, bahsa, motorik halus dan personal social d Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam aspek fisis akibat multiplikasi sel dan bertambahnya jumlah zat interseluler.oleh karena itu, pertumbuhan dapat diukur dalam sentimeter atau inch dandalam kilogram atau pound. Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Perkembangan digunakan untuk menunjukan bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks.Seseorang berkembang dalam pengaturan neuromuskuler, berkembang dalam mempergunakan tangan kanannya dan terbentuk pula kepribadiannya.Maturasi dan diferensiasi sering dipergunakan sbagai sinonim untuk perkembangan. B. Saran Saran penulis kepada pembaca yaitu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Terima kasih
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Buku Saku Pratikum Keperawatan Anak. Jakarta : EGC. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.
  • 12. 12