1. MAKALAH
KONSEP DASAR IPA MI/SD
ASAM, BASA DAN GARAM
Nama Kelompok 12
1.Yopi gustina 1711240069
2.Whita putri dianti 1711240066
Dosen pengampuh : Raden gamal tamrin M.Pd
PGMI ( Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BENGKULU
2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang di berikan allah SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Asam, Basa
dan Garam” diselesaikan dengan tepat waktunya. Makalah ini memberikan
pendekatan belajar agar siswa mudah memahami materi yang terkandung, juga
membangun motivasi siswa untuk dapat mengaitkan suatu materi pada
kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sesuai dengan pribahasa yang menyatakan bahwa “tak ada
gading yang tak retal”, maka penulis menerima kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan buku ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya dan dapat memenuhi harapan kita semua.
Bengkulu,24 Desember 2018
Penyusun
ii
3. DAFTAR ISI
Judul.................................................................................................................i
Kata pengantar................................................................................................ii
Daftar isi..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Penegrtian Asam .................................................................................2
B. Pengertian Basa ....................................................................................3
C. Pengertian Garam..................................................................................4
D. Kekuatan Asam, Basa dan Garam........................................................6
E. Pembedaan Asam dan Basa..................................................................6
F. Asam dan Basa dalam kehidupan..........................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asam dan basa merupakan zat, yang mudah serta cepat dipahami dan
diteliti dalam larutan. Larutan adalah campuran homogen dari dua
macam zat atau lebih. Larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.Didalam larutan elektrolit terkandung suatu zat(asam dan
basa) yang merupakan penghasil dan pendukung suatu larutan.
Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa,
larutan dikelompokan dalm tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat
basa, dan bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang
berbeda, sehingga kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Dalam
kehidupan sehari-hari, senyawa asam dan basa dapat dengan mudah kita
temukan. Mulai dari makanan, minuman dan beberapa produk rumah
tangga yang mengandung basa. Contohnya sabun, deterjen, dan
pembersih peralatn rumah tangga.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang mendasari tulisan makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Asam?
2. Apa Pengertian Basa?
3. Apa Pengertian Garam?
4. Bagaimana Kekuatan Asam, Basa dan Garam?
5. Apa Pembedaan Asam dan Basa?
6. Bagaimana Asam dan basa didalam kehidupan?
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Asam
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Basa
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Garam
4. Untuk mengetahui kekuatan asam, basa dan garam
5. Untuk menentukan perbedaan asam dan basa
6. Untuk mengetahui asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari
1
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asam
Asam itu berasal dari bahasa latin, yaitu denfan kta acidus yang
artinya masam. Asam menurut Arhenius adalah senyawa yang
menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan
asam ditentukan oleh sedikit banyaknya ion hidrogen yang
dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat
sifat asamnya.
Istilah “asam” merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan
untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid(bahasa
ingris), zuur(bahasa belanda),atau saure(bahasa jerman) yang secara
harfiah berhubungan dengan rasa masam.
Menurut Lavoisier (1777) menyatakan bahwa semua asam selalu
mengandung suatu unsur dasar yaitu oksigen(nama oksigen diajukan
oleh Lavoisier, diambil dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk
asam”).
Menurut Davy(1810)menunjukan bahwa asam muriatat (asam
hidroklorida) hanya mengandung hidrogen dak klor, tidak
mengandung oksigen dan dengan itu menetapkan bahwa hidrogenlah
dan bukan oksigen yang menjadi unsur dasar didalam asam.
1. Sifat Asam
Suatu zat dapat dikatakan apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Dalam larutan akan terjadi sebuah reaksi ionisasi melepas ion H+
b. Pada asam kuat ionisasi, terjadi sempurna, sedngkan pada asam
lemah, hanya sebagian.
c. Korosif, yakni bisa merusak logam.
d. Bisa membuat warna merah pada kertas lakmus.
e. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diawali dengan H
(hidrogen).
2
6. 2. Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada
dam larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang
ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
3. Contoh Asam
a. Asam asetat, terdapat pada larutan cuka.
b. Asam askorbat, teradapat pada jeruk, tomat, sayuran.
c. Asam sitrat, terdapat pada jeruk.
d. Asam borat, terdapat pada larutan pencuci mata.
e. Asam karbonat, terdapat pada minuman berkarbonasi.
f. Asam klorida, terdapat pada asam lambung, obat tetes mata.
g. Asam nitrat, terdapat pada pupuk, asam peleak(TNT).
h. Asam fosfat, terdapat pada deterjen,pupuk.
i. Asam sulfat, terdapat pada baterai mobil,pupuk.
j. Asam tatrat, terdapat pada anggur.
k. Asam malat, terdaoat pada apel.
l. Asam formiat, terdapat pada sengatan lebah.
m. Asam laktat, terdapat pada keju.
n. Asam benzoat, terdapat pada bahan pengawet makanan.1
Contoh Reaksi Ionisasinya:
HNO3 = H+ +NO3
HCI+ H2O = H3O+ +CI
B. Pengertian Basa
Basa kalau menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam
air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin
banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah
sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam(H+) dan
menghasilkan air (H20).
3
1 Oktoby, kimia modern, Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama,1999,hal 11.
7. 1. Sifat-sifat Basa
a. Pahit dan licin dikulit
b. Mempunyai pH lebih dari 7
c. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
d. Dapat menghantarkan listrik (termasuk larutan elektrolit)
e. Dapat menetralkan sifat asam bersifat kausatik atau merusak
kulit.
2. Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa dapat terbagi
menjadi 2 yaitu :
a. Basa kuat, adalah basa yang bisa menhasilkan ion OH dalam
jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah
kausatik. Contohnya: kayak Natrium hidroksida, kalium
hidroksida.
b. Basa lemah, adalah basa yang bisa menhasilkan ion OH
dalam jumlah kecil. Contohnya: kayak ammonia.
3. Contoh Basa
a. Aluminium hidroksida, terdapat pada sebuah deodoran, antasid.
b. Kalsium hidroksida, terdapat pada sebuah mortar dan plester.
c. Magnesium hidroksida, terdapat pada sebuah obat urus-urus,
antasid.
d. Natrium hidroksida, terdapat pada sebuah bahan sabun mandi.
Contoh reaksi ionisasinya:
NaOH e = Na+ +OH-
Ca(OH)2e = Ca2+ +2OH-
Ba(OH)2e = Ba2+ +2OH-
Al(OH)3e = Al3+ +3OH-
KOHe = K+ +OH-
Sr(OH)2e + Sr2+ +2OH-
C. Pengertian Garam
Garam dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri
dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga akan
membentuk senyawa netral( tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari
hasil sebuah reaksi asam dan basa.
4
8. Zat-zat kimia dari Garam
Menjelang pertengahan kedua abad ke 18, beberapa industri
penting diEropa dan Amerika utara menghadapi krisis pasokan bahan
baku. Industri kaca bergantung pada soda abu(natrium karbonat,
Na2CO3)atau potas (kalium karbonat, K2CO3)sebagai fluks untuk
menurunkan kekentalan lelehan kaca. Sebagaimana tersirat dari nama
dagangnya, kedua karbonat itu diturunkan dari penelitian (learcing)
abu:soda abu dari abu tumbuhan laut, dan potas dari abu pohon dan
semak hutan. Menjelang tahun 1750, kebutuhan akan kaca melapaui
pasokan dari sumber tradisional, yang mutunya juga selalu berubah-
ubah.
Pembuatan sabun juga menghadapi masalah pasokan, sebab
mereka memerlukan senyawa basa yang murah untuk direaksikan
dengan minyak nabati dan lemak hewan. Suatu senyawa basa, yaitu
kapur, mudah diperoleh. Kapur ini diproduksi melalui penguraian
batu gamping,yang melimpah didunia. Pada suhu tinggi:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
Pada abad ke 18, pembakaran kapur merupakan struktur industri
terbesar di Eropa. Kapur tohor(CaO) dapat dimatikan denagn
menambahkan air dan menghasilkan hidroksida yang sedikit larut.
CaO + H2O(L ) Ca(OH)2(s)
Dalam bentuk ini, Ca(OH)2 berfungsi dengan baik untuk
menetralkan asam tetapi tidak berguna dalam industri sabun sebab
garam kalsium yang terbentuk dari reaksinya dengan minyak bersifat
tidak larut dalam air. Sabun haruslah bersifat larut-air.
Pada tahun 1775, Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis
menawarkan hadiah bagi penemu suatu proses yang baik untuk
membuat natrium karbonat dari natrium klorida. Fisikiawan dan
kimiawan amatir, Nicolas Leblan,memeahkan pesoalan tersebut
seama 15 tahun berikutnya, meskipun ia tidak menerima penghargaan
sepenuhnya atas penemuannya ini semasa hidupnya.
5
9. 1. Sifat-sifat Garam
a. Jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, maka garam
akan mempunyai sifat asam. Dan sebaliknya, apabila
terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, maka garam akan
mempunyai sifat basa.
b. Bila terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, maka garam
akan mempunyai sifat netra, misalnya garam dapur(NaCi).
c. Memiliki pH 7
2. Contoh garam
a. Natrium klorida, garam dapur
b. Natrium, baking soda
c. Bikarbonat, kalsit
d. Kalsium, saltpeter
e. Karbonat, potash
f. Kalsium nitrat, TSP
g. Kalsium karbonat natrium pospat amonium klorida, salmiak
Contoh Reaksi Ionisasinya
2Cu (s) +2HCI = 2CuCI H2
NaCI = Na+ + CI-
Fe2(SO4)3 = 2Fe3+ + 3SO3-4
D. Kekuatan Asam, Basa, dan Garam
Pada dasarnya skala/tingkat keasaman suatu larutan bergantung
pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+
makin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+ sangat kecil,
sehingga untuk menyederhanakan penulisan, seorang kimiawan dari
denmark bernama Sorrensen mengusulkan konsep pH untuk menyatakan
konsetrasi ion H+. 2
E. Pembedaan Asan dan Basa
Asam dan Basa dapat dibedakan dari Rasa dan Sentuhan.Asam
mempunyai rasa masam.
6
2 Ralph H.Petrucci,Kimia dasar prinsip dan terapan modern, Jakarta:PT. Gelora Aksara
Pratama,1985,hlm 88.
10. Rasa masam yang kita kenal misalnya pada beberapa jenis
makanan seperti jeruk, jus lemon, tomat, cuka, minuman ringan, dan
beberapa produk seperti sabun yang mengandung belerang dan air accu.
Sebaiknya, basa mempunyai rasa pahit. Tetapi, rasa sebaiknya
jangan digunakan untuk menguji adanya asam dan basa, karena beberapa
asam dan basa dapat mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman
untuk menguji basa, meskipun kita telah terbiasa dengan sentuhan sabun
saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi
dengan protein didalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami
pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan
oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari produk
pembersih saluran.
F. Asam dan Basa dalam kehidupan
Beberapa Asam dan Basa yang dikenal :
Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam
asam yang paling penting dalam industri adalah Asam Sulfat, Asam
Fosfat, Asam Nitrat, Asam Klorida.
a. Asam Sulfat merupakan cairan kental menyerupai oli. Umunya
asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pabrik plastik,
obat-obatan, pewarna dan untuk pembuatan asam lainnya.
b. Asam Fosfat digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen.
Namun sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan
masalah pencemaran didanau-danau dan aliran sungai.
c. Asam Nitrat banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak
dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna
yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia.
d. Asam Klorida adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan
dalam air. Asap HCI dan ion-ionnya yang terbentuk dalam
larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia.
Dalam keadaan murni, pada umumnya basa serupa kristal padat.
Beberap produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain
deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas
adalah kalsium hidroksida,Ca(OH)2 yang umumnya disebut soda
kaustik suatu basa yang serupa tepung kristal putih yang mudah
larut dalam air.
7
11. G. PH Kelarutan Asam dan Basa
Ungu tua pH 14
Ungu kurang tua pH 13
Ungu muda pH 12
Ungu lebih muda pH 11
Ungu sangat muda pH 10
Indigo pH 9
Biru pH 8
Hijau pH 7
Kuning pH 6
Jingga pH 5
Merah sangat muda pH 4
Merah lebih muda pH 3
Merah pH 2
Merah agak tua pH 1
Dalam air murni harga (H+) sama dengan (OH-) yaitu 10 min 7,
harga pH asam dan basa mulai dari 1sampai 14. Untuk menyederhanakan
penulisan seorang ahli kimia Denmark, S.P.L Sorensen (1868 – 1939)
pada tahun 1909 mengunakan skala untuk menyatakan konsentrasi H+
suatu larutan. Skala tersebut diberi nama skala pH. Nilai pH sama dengan
negatif Logaritma konsentrasi Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas
HCI dan NH3 dapat dapat dijelaskan sebagai reaksi asam basa.
HCI(g)+NH3(g) = NH4CI(s) simbol(g) dan(s) menyatakan zat
berwujud gas dan padat. Hidrogen kholorida mendonorkan proton pada
amonia dan berperan sebagai asam. Menurut teori bronsted dan Lowry,
zat dapatberperan baik sebagai asam maupun basa. Bila zat tertentu lebih
mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya
sebagai basa. Sebaliknya, bila suatu zat lebih mudah menerima proton,
zat ini akan berperan sebagai basa. Dalam suatu hal larutan asam dalam
air, air berperan sebagai basa.
HCI+H2O =CI-+H3O+ asam 1+ basa2 += basa konjugat 1+
asam konjugat 2 basa konjugat dari suatu asam adalah spesi yang
terbentuk ketika satu proton pindah dari asam tersebut. Asam konjugat
dari suatu basa adalah spesi yang terbentuk ketika satu proton
ditambahkan ke basa tersebut. 3
8
3 Budi utami,Kimia,Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,2009,hlm 22.
12. Dalam reaksi diatas, perbedaan antara HCI dan CI- adalah sebuah
proton, dan perubahan antar keduanya adalah reversibel. Hubungan
seperti ini disebut hubungan konjurat, dan pasangan HCI dan CI- juga
disebut sebagai pasangan asam-basa konjurat.
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa –senyawa asam basa
dapat diindentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator.
Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada
dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang dapat digunakan adalah
kertas lakmus, indikator asam dan basa dan indikator alami.Indikator
untuk menunjukan Asam dan Basa adalah sebagai berikut ini :
Nama indikator Asam Basa
Lakmus merah = merah biru
Lakmus biru = merah biru
Fenolftalein = tidak berwarna merah
Fenol merah = kuning merah
Metil merah = merah kuning
Metil kuning = merah kuning
Metil jingga = merah jingga kuning
Asam kuat atau asam basa :asam atau basa yang dalam air besar
atau seluruh molekunya terurai menjadi ion-ion. Senyawa asam basa dapat
diidentifikasi mengunakan kertas lakmus dengan cara mengamati
peerubhan warna kertas lakmus ketika bereaksi dengan larutan. Ada dua
macam kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
Ketka dicelupkan daam larutan asam dan larutan basa, kertas
lakmus merah dan lakmus biru akan menghasilkan perubahan wrna yang
berbeda. Larutan yang bersifat asam adalah air jeruk dan larutan cuka,
sedangkan air sabun dan larutan soda kue. Kertas lakmusmerah yang
dicelupkan dalam larutan asam tidak akan berubah warna, jika kertas
tersebut dicelupkan pada larutan basa akan berubah warna menjadi biru.
9
13. Sebaliknya, jika kertas lakmus biru dicelupkan asam, lakmus akan
berubah menjadi merah. Adapun jika dicelupkan kelarutan basa, warnanya
tetap biru.
Selain kertas lakmus , kita juga dapat menggunakan indikator
asam- basa untuk membedakan asam dan basa. Indikator asam basa
menggunakan indikator alami. Indikator tersebut dapat dibuat dari bumbu
dapur, bunga dan buah- buahan.
10
14. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam adalah zat yang berasa asam dengan pH dibawah 7 sedangkan
basa adalah zat yang bersifat kaustik dengan pH diatas 7 dan senyawa
yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air. Pada umunya
basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-.
Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata
hidroksida. Basa dapat diidentifikasi dengan cara menggunakan kertas
lakmus, indikator asam basa dan dengan indikator alami. Seperti halnya
asam, basa juga terbagi dua macam yaitu basa kuat dan basa lemah. Basa
kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam
sangat lemah di dalam reaksi asam basa, sedangkan basalemah adalah
larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam
larutan.
B. Saran
Karena asam dan basa sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari,
kita harus mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat
menggunakannya dengan benar dan dapat bermanfaat untuk diri kita.
Bagi para pembaca diharapkan agar lebih memperdalam pengetahuan
tentang asam basa baik melalui buku-buku referensi kimia maupun lewat
situs-situs web dan lebih baiknya lagi apabila dapat dilakukan percobaan
agar lebih memahami tentang asam basa karena kegunaannya kita
sehingga peru dipelajari dan dipahami.
11
15. DAFTAR PUSTAKA
Oktoby. 1999. Kimia modern. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.
Petrucci,Ralph. Kimia dasar prinsip dan terapan modern. Jakarta:PT.
Gelora Aksara Pratama.
Utami,Budi. Kimia. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.