Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya. Bila dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M maka akan dapat mengganggu kesetimbangan air.
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air.
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser ke kiri karena adanya ion OH- yang berasal dari basa yang terlarut tersebut.
‐), sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan mengambil proton dari molekul air (OH‐ dihasilkan dari molekul air yang kehilangan proton atau H+).
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya. Bila dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M maka akan dapat mengganggu kesetimbangan air.
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air.
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser ke kiri karena adanya ion OH- yang berasal dari basa yang terlarut tersebut.
‐), sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan mengambil proton dari molekul air (OH‐ dihasilkan dari molekul air yang kehilangan proton atau H+).
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGERTIAN
Zat atau materi adalah
sesuatu yang menempati
ruang dan memiliki massa.
Dua zat tidak dapat
menempati ruang yang sama
dalam waktu bersamaan.
Setiap zat / materi terdiri dari
partikel-partikel / molekul-
molekul yang menyusun zat
tersebut.
Zat penyusun Klorofil
3. PENGELOMPOKKAN ZAT
Sifat zat dibagi dalam dua, yaitu (1) sifat fisika
dan sifat kimia.
Sifat fisika berhubungan dengan fisik zat
tersebut, misalnya wujud zat.
Sifat kimia berhubungan dengan kimiawi zat
tersebut, misal asam, basa, dan garam.
4.
5. A. ASAM
Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti
cuka. Seperti diketahui, zat utama
dalam cuka adalah asam asetat.
Secara kimia, asam adalah zat
yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidrogen (H+).
Asam akan terionisasi menjadi
ion hidrogen dan ion sisa asam
yang bermuatan negatif.
6. SIFAT ASAM
Senyawa asam bersifat korosif.
Sebagian besar reaksi dengan logam
menghasilkan H2.
Senyawa asam memiliki rasa asam.
Dapat mengubah warna zat yang dimiliki oleh
zat lain (dapat dijadikan indikator asam atau
basa).
Menghasilkan ion H+ dalam air.
Ph < 7
Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah
7. B. BASA
Basa (alkali) berasal dari
bahasa Arab yang berarti
abu.
Basa adalah zat yang dalam
air dapat menghasilkan ion
hidroksida (OH–).
Ion hidroksida terbentuk
karena senyawa hidroksida
dapat mengikat satu elektron
pada saat dimasukkan ke
dalam air.
8. SIFAT BASA
Senyawa basa bersifat merusak kulit (kaustik
).
Terasa licin di tangan, seperti sabun.
Senyawa basa terasa pahit.
Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang
dihasilkan berbeda dengan asam).
Menghasilkan ion OH- dalam air.
pH > 7
Kertas lakmus merah jadi biru
9. C. GARAM
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari
reaksi asam dan basa (REAKSI NETRALISASI)
Terdapat beberapa contoh garam, antara lain:
NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain.
HCl + NaOH NaCl +
H2O
Asam + Basa Garam +
Air
10. REAKSI GARAM
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam,
antara lain:
Asam + basa menghasilkan garam + air
Basa + oksida asam menghasilkan garam +
air
Asam + oksida basa menghasilkan garam +
air
Oksida asam + oksida basa menghasilkan
garam
Logam + asam menghasilkan garam + H2
11. IDENTIFIKASI
Untuk melakukan identifikasi adanya asam-
basa dalam suatu zat dapat dilakukan dengan
menggunakan:
Indikator Alami, indikator alami diperoleh dari
bagian tumbuhan berwarna dapat berupa
bunga, daun, buah, biji, atau akarnya.
Contohnya : kunyit, bunga sepatu merah, kulit
manggis, dan kubis ungu.
Indikator Buatan
a. Menguji dengan kertas lakmus, yaitu
menggunakan lakmus merah dan lakmus
biru.
b. Larutan indikator (Metil Jingga, Metil
Merah atau Fenolftalein (PP)).