SlideShare a Scribd company logo
BAB II

                                     PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat

  Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah:
  ä   Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud
      atau pikiran yang jelas.
  ä   Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari
      kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu
      atau lebih klausa.
  ä   Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan
      perkataan.
  ä   Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
      mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
      naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud
      tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
      (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).


 Berikut ini ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari
 kalimat:
   Menurut Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969
      Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai
      pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa.
   Menurut Bloomfield, 1955
      Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang
      lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal.
   Menurut Hockett, 1985
      Menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen;
      suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain.




                                                                                                1
 Menurut Lado (1968)
     Mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado
     dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat
     adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.
   Menurut Ramlan (1996)
     Mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda
     panjang yang diserta nada akhir turun atau naik.



B. Unsur kalimat
   Subyek
         Disebut juga pokok kalimat.
         Merupakan unsur inti dari kalimat.
          Biasanya berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan.
         Untuk mencari subjek dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya
         “siapa” dan “apa”.
         Contoh :
         Aku sebetulnya seorang artis.
         Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik.

   Predikat
         Merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menerangkan subjek.
         Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat.Untuk mencari predikat dalam kalimat
         dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”.
         Contoh :
         Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku.
         Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.

   Pelengkap
     Seringkali sebuah kalimat harus dilengkapi lagi dengan unsur lain, sehingga terjadilah suatu
     pernyataan yang lebih lengkap.
     Contoh:
     Adik menulis surat.
     Pemerintah membangun pusat kegiatan remaja.




                                                                                               2
 Kata Perangkai
  Unsur ini berfungsi merangkaikan dua unsur subyek, dua unsur predikat, atau dua unsur
  pelengkap di dalam sebuah kalimat.
  Contoh:
  Tujuan dan ambisi mereka berbda jauh dengan getaran jiwaku.
  Kegemaranku ialah menulis dan melukis.

 Kata Penghubung
  Ada kalanya unsur ini terdiri atas suatu kata dan ada pula yang terdiri atas suatu kelompok
  kata; berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi di dalam satu
  kalimat.
  Contoh:
  Pekerjaan itu tida kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.
  Aku tidak puas, dan keadanku jauh dari bahagia.

 Kata Modalitas
  Unsur ini sering juga disebut “kata warna”, berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti
  sebuah kalimat.
  Contoh:
  Aku sebetulnya seorang artis.
  Pekerjan itu memang tidak kusukai.

 Frase
  Bentuknya merupakan sebuah kelompok kata dan sering kali berfungsi sebagai keterangan
  predikat untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya, untuk menyatakan keterangan
  waktu, keterangan sebab, keterangan tempat, dan lain sebagainya.
  Contoh:
  Karena tak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain.
  rapat akan dilanjutkan lagi sehabis makan siang.

 Klausa
  Sama dengan sebuah frase, klausa juga berbentuk sebuah kelompok kata. Bedanya, klausa
  mempunyai unsur-unsur subyek dan predikat, frase tidak.
  Contoh:
  Buku itu tak jadi saya beli karena harganya mahal.
  Sementara hujan masih turun, pekerjaan terpaksa dihentikan.




                                                                                           3
 Bentuk Absolut
       Unsure ini dinamakan bentuk absolute, sebab secara gramatikal tidak punya hubungan
       apa-apa dengan unsur-unsur yang lain di dalam sebuah kalimat.
       Contoh:
       Tidak, orang tuanya bukan seorang penjahat.
       Omong kosong, tanpa uang mana bias membangun.


C. Pola Kalimat
  1. Pola SP ( Subyek – Predikat )
  2. Pola SPO ( Subyek – Predikat – Obyek )
  3. Pola SPK ( Subyek – Predikat – Keterangan )
  4. Pola SPOK ( Subyek – Predikat – Obyek – Keterangan )


  Contoh dalam kalimat:
  Pola SP    : Pak Toha guru
                 S       P
  Pola SPO : Pak Toha guru bahasa Indonesia
                 S       P             O
  Pola SPK : Pak Toha guru di sekolah dasar
                 S        P            K
  Pola SPOK: Pak Toha guru bahasa Indonesia di sekolah dasar
                 S        P                O         K


  Cara menentukan pola SPOK di atas sebagai berikut:
  a)        Siapa yang menjadi guru ? Pak Toha
            Pak Toha sebagai Subjek.
  b)        Apakah pekerjaan Pak Toha ? Guru
            Guru adalah predikat atau jabatan ( pekerjaan Pak Toha )
  c)        Bidang study apa yang diajarkan Pak Toha? Bahasa Indonesia
            Bahasan Indonesia sebagai Objek.
  d)        Di mana Pak Toha mengajar bahasa Indonesia? Di sekolah dasar.
            Sekolah dasar sebagai keterangan tempat.




                                                                                       4
D. Kalimat Efektif

  Menurut Gorys Keraf, kalimat yang memenuhi syarat – syarat adalah berikut :
  a.     Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
  b.     Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
         pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.


  Ciri – ciri kalimat efektif sebagai berikut :
  Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan.
       a) Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit.
       Contoh :
       Tidak efektif: Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin
       menurun.
       Efektif: Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun.


       b) Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan
          gagasan terjamin.
       Contoh :
       Kurang kuat: Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki
       pengembangan bakat – bakat pendukung kebudayaan bangsa disegala lapangan mulai dari
       hal – hal yang tampaknya kecil seperti cara mengatur rumah tangga, cara baergaul dan cara
       memperoleh hiburan sampai meningkatkan kemasalah – masalah besar seperti
       pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan berbagai bentuk kesenian baru,
       pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru.
       Efektif: Pembangunan jelas munuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu,
       pembangunan menghendaki pengembangan bakat – bakat kebudayaan bangsa disegala
       lapangan, mulai dari hal – hal yang nampaknya kecil sampai kemasalah – masalah besar.


       c) Keterangan harus ditempatkan setepat – tepatnya dan seterang – terangnya dalam
          kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang
          dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut
          modifer.




                                                                                               5
-   Squinting modifiers ( keteranga menjuling )
Contoh :
Tidak efektif: Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.
Efektif : SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.
-   Dangling modifires ( keterangan tak terkait )
Contoh :
Tidak efektif: Dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya hutang –
hutangnya dapat dilunasi.
Efektif: Karena dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya ia dapat
melunasi semua hutangnya.
-   Misplaced modifiers ( keterangan salah letak )
Contoh:
Tidak Efektif: Dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda –
muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun.
Efektif: Dalam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun, merekapun
tidak mau kalah dengan yang muda – muda.
-   Unidiomatic modifiers ( keterangan yang tidak idiomatis )
Contoh:
Tidak efektif: Kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa agar tidak membingungkan
pembaca.
Efektif: Kalimat tersebut harus disusun sebaik – baiknya agar tidak membingungkan
pembaca.
-   Abrupt modifiers ( keterangan mendadak )
    Contoh :
    Tidak efektif: Kami berkeputusan, karena keluarga kami dan kawan – kawan menasehati
    kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, untuk menginap dirumah penginapan
    penduduk.
    Efektif: Karena keluarga dan kawan – kawan menasehati kami untuk tidak menginap di
    hotel besar itu, kami berkeputusan untuk menginap di rumah penginapan penduduk.




                                                                                         6
-   Related modifiers illogicaly separated ( keterangan yang berkaitan terpisah tak logis )
    Contoh:
    Tidak efektif: Meskipun guru itu masih dlam perawatan dokter kegagalannya
    memberitahukan absennya kepada kepala sekolah tidak diterima, biarpun sebenarnya
    ternyata ia sudah berusaha memberi tahu.
    Efektif: Meskipun guru itu masih dirawat dokter dan sebenarnya sudah berusaha
    memberitahukan absennya kepada kepala sekolah, kegagalannya untuk memberitahu
    tidak dapat diterima.
-   Fragment ( kalimat tak lengkap )
    Contoh:
    Tidak Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat,
    khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar membaca dan
    menulis.
    Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya
    yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar dan menulis.


d) Tanda baca harus dapat digunakan sebaik – baiknya. Kalimat yang efektif harus bersih
    dari kesalahan – kesalahan berikut ini :
    o   Runing on sentences ( fused sentences ) kalimat bertumpukan.
        Contoh:
        Tidak efektif: Kita semua mengemban amanat penderiataan rakyat harus selalu
        mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani.
        Efektif: Kita semua, selaku mengemban amanat penderitaan rakyat, harus selalu
        mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita.
    o   Comma splices ( comma faults ) kesalahan pemakaian koma dalam kalimat.
        Contoh:
        Tidak efektif: Seorang mahasiswa seumpama pendaki gunung, sedang mendaki
        gunung cita – cita.
        Efektif: Seorang mahasiswa, seumpama pendaki gunung sedang mendaki gunung
        cita – cita.




                                                                                              7
e) Kalimat efektif hendaknya bersih juga dari :
        o   Kontamisani ( kerancuan )
            Contoh:
            Tidak efektif: Di sekolah itu para siswa diajarkan berbagai macam ketrampilan.
            Efektif : Disekolah itu kepada siswa diajarkan bermacam – macam ketrampilan.
        o   Pleonasme dan trutologi ( penambahan yang tidak perlu)
            Contoh :
            Tidak efektif: Pada zaman dulu kala, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang
            ratu yang sangat arif lagi bijaksana.
            Efektif: Pada zaman dahulu, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang ratu yang
            arif.
        o   Hiperkorek ( membetulkan apa yang sudah betuk sehingga salah )
            Contoh :
            Tidak efektif: Semua ijazahnya dilaminasi Supaya awet.
            Efektif: Semua ijazahnya dilamisai supaya awet.


 Kalimat efektif mewujudkan koheresi yang baik dan kompak.
   Koheresi adalah pertautan antara unsur – unsur yang mebangun kalimat dan alinea. Tiap
   kata atau frase dalam kalimat harus berhubungan kedalam maupun keluar. Untuk menjaga
   koheresi itu, hendaknya penulis :
       Kritis terhadap     pemakaian kata ganti dalam kalimat. Ada kemungkinan bahwa
        pemakaian kata ganti tersebut menyebabkan kalimat tidak efektif.
       Kritis terhdap pemakaian kata depan, adakalanya terpakai kata depan yang sebenarnya
        tidak diperlukan atau sebaliknya, terhapus kata depan yang sebenarnya harus dipakai.
       Memanfaatkan kata – kata peralihan atau transisi untuk mengeksplisitkan dan
        memperjelas hubungan gagasan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam
        alinea, antara alinea yang satu dengan yang lain dalam paragraf.


 Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat.
   Harkat berarti daya, tenaga, kekuatan, bila penulis ingin agar komunikasinya sampai dan
   mengesam. Kalimat yang ditulis harus berharkat dan bertenaga.




                                                                                               8
Cara – cara untuk mengharkatkan kalimat antara lain:

     Bagian kalimat yang hendaknya dipentingkan atau diutamakan diletakkan pada awal
       kalimat, dalam hal ini dapat terwujud ialah INVERSI pada awal kalimat atau prolepsi
       atau gabungan inversi dan prolepsis.
         Inversi : Predikat diletakkan didepan subjek
       Contoh:
       Biasa : Penyakit AIDS merajalela dikalangan orang barat.
       Berharkat: Dikalangan orang barat penyakit AIDS merajalela.

         Prolepsis : keterangan atau objek diletakkan didepan subjek . prolepsis keterangan
            lebih banyak terjadi pada prolepsis objek.
            Contoh:
            Biasa : Ayah suka makan sate ; bakso tidak
            Berharkat: Sate, ayah suka ; bakso tidak

         Gabungan inversi dan prolepsis
     Bila penulisan menyebutkan serangkaian hal ( peristiwa ) hendaknya diperhatikan dan
       diusahakan agar urutan hal (peristiwa) itu logis, kronologis dan berklimaks.
     Kata kunci diulang.
     Kata atau frase yang hendak dipentingkan dapat ditambah partikel pementing lah, pun,
       dan kah.
     Serangkaian hal yang disebutkan dapat menjadi lebih kuat dengan pararelisme.


 Kalimat efektif memperhatikan pararelisme.
   Pararelisme ( kesejajaran ) adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur –
   unsur yang sama fungsinya. Jika sebuah pikirannya dinyatakan dengan frase, maka pikiran –
   pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan frase.
   Jika satu gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk Me- di- dan
   sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan kata benda verbal
   atau kata kerja bentuk me- di- dan sebagainya.




                                                                                          9
Upaya – upaya untuk berhemat kata antara lain:
     Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan.
     Menghindari pemakaian superordinat dan hiponim bersama – sama.
     Menjatukan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.
     Menghindari penguraian kata yang tidak perlu.
     Menghilangkan kata – kata pembalut seperti, fakta, faktor, unsur yang sebenarnya tidak
        perlu.
     Menghilangkan pleonasme.


 Kalimat efektif didukung variasi.
   Yang dimaksud dengan variasi kalimat disini ialah variasi kalimat – kalimat yang membangun
   paragraf atau alinea.


 Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD.
   Pemakaian huruf kapital.
   Huruf kapital digunakan sebagai :
    #   Huruf pertama pada awal kalimat
    #   Huruf pertama petikan langsung.
    #   Huruf pertama dalam ungkapan yang bnerhubungan dengan kitab suci, nama tuhan,
        termasuk kata gantinya.
    #   Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama
        orang.




                                                                                          10
BAB III
                                      PENUTUP




A. KESIMPULAN
  Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
  pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras
  lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin
  kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan
  tanda seru (!).




                                                                                             11
B. SARAN
   Kalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang ingin
   berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai mahasiswa dan
   pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja ataupun tidak
   mahasiswa setiap hari bergelut dengan kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis
   dan karya sastra lainya harus mempunyai pengetahuan yang matang tentang penggunaan
   kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bisa dimengerti oleh penulis dan pembaca.




                                                                                             12
DAFTAR PUSTAKA

Dwipayana, Gatot. dkk. 2002. Intisari Bahasa Indonesia: Graha Cipta Pustaka, Bandung.
Keraf, Gorys.1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa: Nusa Indah, Flores, NTT.
Razak, Abdul.1985. Kalimat Efektif, struktur Gaya dan Variasi: PT Gramedia, Jakarta.




                                                                                           13

More Related Content

What's hot

Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
Вибово Лаксоно
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Semarang
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Nia Khusnul Chotimah
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
Hamida ID
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Novita Widianingsih
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
Putri Sanuria
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
RatnaSafitri3
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Ella Feby
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ripan Nugraha Harahap
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
Uwes Chaeruman
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
magdalena praharani
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
yudikrismen1
 
Iman dan taqwa
Iman dan taqwaIman dan taqwa
Iman dan taqwa
ormaya19
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
Kartika Dwi Rachmawati
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
IndriyantiGinting
 

What's hot (20)

Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
Makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila sebagai pendidikan kar...
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaianRagam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
Ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaian
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
Bab IX pengertian etika, nilai, moral dan norma 1
 
Iman dan taqwa
Iman dan taqwaIman dan taqwa
Iman dan taqwa
 
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islammakalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
makalah Pendidikan Agama Islam - syari'at Islam
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI REVIEW SKRIPSI
REVIEW SKRIPSI
 

Similar to Makalah kalimat

Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
A-ttiitudEd Kuu
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Muhamad Putraauliansyah
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
Wahid148954
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Suciati Yunus
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
Sharon Alfa Marlina
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaYuan Dae
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Zukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Zukét Printing
 
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxMATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
SandraSaputri
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Riski Eka
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
CiciParamida4
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
zazinul ummah
 

Similar to Makalah kalimat (20)

Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Pengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektifPengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxMATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 

More from University of Andalas

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
University of Andalas
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
University of Andalas
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
University of Andalas
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
University of Andalas
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
University of Andalas
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
University of Andalas
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
University of Andalas
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
University of Andalas
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
University of Andalas
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
University of Andalas
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
University of Andalas
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
University of Andalas
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
University of Andalas
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
University of Andalas
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
University of Andalas
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
University of Andalas
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
University of Andalas
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaUniversity of Andalas
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Makalah kalimat

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kalimat Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah: ä Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud atau pikiran yang jelas. ä Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu atau lebih klausa. ä Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan perkataan. ä Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Berikut ini ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari kalimat:  Menurut Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969 Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa.  Menurut Bloomfield, 1955 Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal.  Menurut Hockett, 1985 Menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain. 1
  • 2.  Menurut Lado (1968) Mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.  Menurut Ramlan (1996) Mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang diserta nada akhir turun atau naik. B. Unsur kalimat  Subyek Disebut juga pokok kalimat. Merupakan unsur inti dari kalimat. Biasanya berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan. Untuk mencari subjek dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “siapa” dan “apa”. Contoh : Aku sebetulnya seorang artis. Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik.  Predikat Merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menerangkan subjek. Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat.Untuk mencari predikat dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”. Contoh : Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku. Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.  Pelengkap Seringkali sebuah kalimat harus dilengkapi lagi dengan unsur lain, sehingga terjadilah suatu pernyataan yang lebih lengkap. Contoh: Adik menulis surat. Pemerintah membangun pusat kegiatan remaja. 2
  • 3.  Kata Perangkai Unsur ini berfungsi merangkaikan dua unsur subyek, dua unsur predikat, atau dua unsur pelengkap di dalam sebuah kalimat. Contoh: Tujuan dan ambisi mereka berbda jauh dengan getaran jiwaku. Kegemaranku ialah menulis dan melukis.  Kata Penghubung Ada kalanya unsur ini terdiri atas suatu kata dan ada pula yang terdiri atas suatu kelompok kata; berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi di dalam satu kalimat. Contoh: Pekerjaan itu tida kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya. Aku tidak puas, dan keadanku jauh dari bahagia.  Kata Modalitas Unsur ini sering juga disebut “kata warna”, berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat. Contoh: Aku sebetulnya seorang artis. Pekerjan itu memang tidak kusukai.  Frase Bentuknya merupakan sebuah kelompok kata dan sering kali berfungsi sebagai keterangan predikat untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya, untuk menyatakan keterangan waktu, keterangan sebab, keterangan tempat, dan lain sebagainya. Contoh: Karena tak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain. rapat akan dilanjutkan lagi sehabis makan siang.  Klausa Sama dengan sebuah frase, klausa juga berbentuk sebuah kelompok kata. Bedanya, klausa mempunyai unsur-unsur subyek dan predikat, frase tidak. Contoh: Buku itu tak jadi saya beli karena harganya mahal. Sementara hujan masih turun, pekerjaan terpaksa dihentikan. 3
  • 4.  Bentuk Absolut Unsure ini dinamakan bentuk absolute, sebab secara gramatikal tidak punya hubungan apa-apa dengan unsur-unsur yang lain di dalam sebuah kalimat. Contoh: Tidak, orang tuanya bukan seorang penjahat. Omong kosong, tanpa uang mana bias membangun. C. Pola Kalimat 1. Pola SP ( Subyek – Predikat ) 2. Pola SPO ( Subyek – Predikat – Obyek ) 3. Pola SPK ( Subyek – Predikat – Keterangan ) 4. Pola SPOK ( Subyek – Predikat – Obyek – Keterangan ) Contoh dalam kalimat: Pola SP : Pak Toha guru S P Pola SPO : Pak Toha guru bahasa Indonesia S P O Pola SPK : Pak Toha guru di sekolah dasar S P K Pola SPOK: Pak Toha guru bahasa Indonesia di sekolah dasar S P O K Cara menentukan pola SPOK di atas sebagai berikut: a) Siapa yang menjadi guru ? Pak Toha Pak Toha sebagai Subjek. b) Apakah pekerjaan Pak Toha ? Guru Guru adalah predikat atau jabatan ( pekerjaan Pak Toha ) c) Bidang study apa yang diajarkan Pak Toha? Bahasa Indonesia Bahasan Indonesia sebagai Objek. d) Di mana Pak Toha mengajar bahasa Indonesia? Di sekolah dasar. Sekolah dasar sebagai keterangan tempat. 4
  • 5. D. Kalimat Efektif Menurut Gorys Keraf, kalimat yang memenuhi syarat – syarat adalah berikut : a. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. b. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Ciri – ciri kalimat efektif sebagai berikut :  Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan. a) Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit. Contoh : Tidak efektif: Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun. Efektif: Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun. b) Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan gagasan terjamin. Contoh : Kurang kuat: Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki pengembangan bakat – bakat pendukung kebudayaan bangsa disegala lapangan mulai dari hal – hal yang tampaknya kecil seperti cara mengatur rumah tangga, cara baergaul dan cara memperoleh hiburan sampai meningkatkan kemasalah – masalah besar seperti pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan berbagai bentuk kesenian baru, pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru. Efektif: Pembangunan jelas munuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu, pembangunan menghendaki pengembangan bakat – bakat kebudayaan bangsa disegala lapangan, mulai dari hal – hal yang nampaknya kecil sampai kemasalah – masalah besar. c) Keterangan harus ditempatkan setepat – tepatnya dan seterang – terangnya dalam kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut modifer. 5
  • 6. - Squinting modifiers ( keteranga menjuling ) Contoh : Tidak efektif: Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan. Efektif : SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan. - Dangling modifires ( keterangan tak terkait ) Contoh : Tidak efektif: Dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya hutang – hutangnya dapat dilunasi. Efektif: Karena dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya ia dapat melunasi semua hutangnya. - Misplaced modifiers ( keterangan salah letak ) Contoh: Tidak Efektif: Dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda – muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun. Efektif: Dalam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda – muda. - Unidiomatic modifiers ( keterangan yang tidak idiomatis ) Contoh: Tidak efektif: Kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa agar tidak membingungkan pembaca. Efektif: Kalimat tersebut harus disusun sebaik – baiknya agar tidak membingungkan pembaca. - Abrupt modifiers ( keterangan mendadak ) Contoh : Tidak efektif: Kami berkeputusan, karena keluarga kami dan kawan – kawan menasehati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, untuk menginap dirumah penginapan penduduk. Efektif: Karena keluarga dan kawan – kawan menasehati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, kami berkeputusan untuk menginap di rumah penginapan penduduk. 6
  • 7. - Related modifiers illogicaly separated ( keterangan yang berkaitan terpisah tak logis ) Contoh: Tidak efektif: Meskipun guru itu masih dlam perawatan dokter kegagalannya memberitahukan absennya kepada kepala sekolah tidak diterima, biarpun sebenarnya ternyata ia sudah berusaha memberi tahu. Efektif: Meskipun guru itu masih dirawat dokter dan sebenarnya sudah berusaha memberitahukan absennya kepada kepala sekolah, kegagalannya untuk memberitahu tidak dapat diterima. - Fragment ( kalimat tak lengkap ) Contoh: Tidak Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar membaca dan menulis. Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar dan menulis. d) Tanda baca harus dapat digunakan sebaik – baiknya. Kalimat yang efektif harus bersih dari kesalahan – kesalahan berikut ini : o Runing on sentences ( fused sentences ) kalimat bertumpukan. Contoh: Tidak efektif: Kita semua mengemban amanat penderiataan rakyat harus selalu mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani. Efektif: Kita semua, selaku mengemban amanat penderitaan rakyat, harus selalu mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita. o Comma splices ( comma faults ) kesalahan pemakaian koma dalam kalimat. Contoh: Tidak efektif: Seorang mahasiswa seumpama pendaki gunung, sedang mendaki gunung cita – cita. Efektif: Seorang mahasiswa, seumpama pendaki gunung sedang mendaki gunung cita – cita. 7
  • 8. e) Kalimat efektif hendaknya bersih juga dari : o Kontamisani ( kerancuan ) Contoh: Tidak efektif: Di sekolah itu para siswa diajarkan berbagai macam ketrampilan. Efektif : Disekolah itu kepada siswa diajarkan bermacam – macam ketrampilan. o Pleonasme dan trutologi ( penambahan yang tidak perlu) Contoh : Tidak efektif: Pada zaman dulu kala, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang ratu yang sangat arif lagi bijaksana. Efektif: Pada zaman dahulu, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang ratu yang arif. o Hiperkorek ( membetulkan apa yang sudah betuk sehingga salah ) Contoh : Tidak efektif: Semua ijazahnya dilaminasi Supaya awet. Efektif: Semua ijazahnya dilamisai supaya awet.  Kalimat efektif mewujudkan koheresi yang baik dan kompak. Koheresi adalah pertautan antara unsur – unsur yang mebangun kalimat dan alinea. Tiap kata atau frase dalam kalimat harus berhubungan kedalam maupun keluar. Untuk menjaga koheresi itu, hendaknya penulis :  Kritis terhadap pemakaian kata ganti dalam kalimat. Ada kemungkinan bahwa pemakaian kata ganti tersebut menyebabkan kalimat tidak efektif.  Kritis terhdap pemakaian kata depan, adakalanya terpakai kata depan yang sebenarnya tidak diperlukan atau sebaliknya, terhapus kata depan yang sebenarnya harus dipakai.  Memanfaatkan kata – kata peralihan atau transisi untuk mengeksplisitkan dan memperjelas hubungan gagasan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam alinea, antara alinea yang satu dengan yang lain dalam paragraf.  Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat. Harkat berarti daya, tenaga, kekuatan, bila penulis ingin agar komunikasinya sampai dan mengesam. Kalimat yang ditulis harus berharkat dan bertenaga. 8
  • 9. Cara – cara untuk mengharkatkan kalimat antara lain:  Bagian kalimat yang hendaknya dipentingkan atau diutamakan diletakkan pada awal kalimat, dalam hal ini dapat terwujud ialah INVERSI pada awal kalimat atau prolepsi atau gabungan inversi dan prolepsis.  Inversi : Predikat diletakkan didepan subjek Contoh: Biasa : Penyakit AIDS merajalela dikalangan orang barat. Berharkat: Dikalangan orang barat penyakit AIDS merajalela.  Prolepsis : keterangan atau objek diletakkan didepan subjek . prolepsis keterangan lebih banyak terjadi pada prolepsis objek. Contoh: Biasa : Ayah suka makan sate ; bakso tidak Berharkat: Sate, ayah suka ; bakso tidak  Gabungan inversi dan prolepsis  Bila penulisan menyebutkan serangkaian hal ( peristiwa ) hendaknya diperhatikan dan diusahakan agar urutan hal (peristiwa) itu logis, kronologis dan berklimaks.  Kata kunci diulang.  Kata atau frase yang hendak dipentingkan dapat ditambah partikel pementing lah, pun, dan kah.  Serangkaian hal yang disebutkan dapat menjadi lebih kuat dengan pararelisme.  Kalimat efektif memperhatikan pararelisme. Pararelisme ( kesejajaran ) adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur – unsur yang sama fungsinya. Jika sebuah pikirannya dinyatakan dengan frase, maka pikiran – pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan frase. Jika satu gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk Me- di- dan sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk me- di- dan sebagainya. 9
  • 10. Upaya – upaya untuk berhemat kata antara lain:  Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan.  Menghindari pemakaian superordinat dan hiponim bersama – sama.  Menjatukan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.  Menghindari penguraian kata yang tidak perlu.  Menghilangkan kata – kata pembalut seperti, fakta, faktor, unsur yang sebenarnya tidak perlu.  Menghilangkan pleonasme.  Kalimat efektif didukung variasi. Yang dimaksud dengan variasi kalimat disini ialah variasi kalimat – kalimat yang membangun paragraf atau alinea.  Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD. Pemakaian huruf kapital. Huruf kapital digunakan sebagai : # Huruf pertama pada awal kalimat # Huruf pertama petikan langsung. # Huruf pertama dalam ungkapan yang bnerhubungan dengan kitab suci, nama tuhan, termasuk kata gantinya. # Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. 10
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). 11
  • 12. B. SARAN Kalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang ingin berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai mahasiswa dan pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja ataupun tidak mahasiswa setiap hari bergelut dengan kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis dan karya sastra lainya harus mempunyai pengetahuan yang matang tentang penggunaan kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bisa dimengerti oleh penulis dan pembaca. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Dwipayana, Gatot. dkk. 2002. Intisari Bahasa Indonesia: Graha Cipta Pustaka, Bandung. Keraf, Gorys.1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa: Nusa Indah, Flores, NTT. Razak, Abdul.1985. Kalimat Efektif, struktur Gaya dan Variasi: PT Gramedia, Jakarta. 13