SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 
TENTANG 
HORMON –HORMON REPRODUKSI PADA WANITA 
Disusun oleh Kelompok 7 : 
1. Ambarwati 141540103398001 
2. Eni latifah 141540134170020 
3. Fadila nastuti 141540134260029 
4. Puji indriyani 141540134540057 
5. Ulfah hardiyanti 141540134710074 
PRODI D3 KEBIDANAN/ IA 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
TAHUN 2014/2015 
i
KATA PENGANTAR 
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat 
rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan 
judul Hormon Hormon Reproduksi pada wanita dalam rangka untuk 
memenuhi tugas mata kuliah Kebidanan Dasar 1. 
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari 
bantuan banyak pihak.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak 
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan 
makalah ini. Kami menyadari bahwa pada makalah ini mas ih terdapat banyak 
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami.Oleh sebab itu, kami 
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para 
pembaca sebagai masukan bagi kami. 
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca 
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya.Atas segala 
perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih. 
ii 
Purwokerto,12 Desember 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i 
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii 
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii 
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 
A. Latar belakang masalah ................................................................ 1 
B. Rumusan masalah .......................................................................... 2 
C. Tujuan masalah .............................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3 
A. Estrogen ........................................................................................ 3 
B. Progesterone .................................................................................. 8 
C. Gonadotrophin relaasing hormone ................................................ 18 
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 19 
A. Kesimpulan .................................................................................... 19 
B. Saran .............................................................................................. 19 
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Hormon (dari bahasa Yunani, horman - "yang mengerakan") adalah 
pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon adalah 
senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan 
tubuh dan dilepaskan ke peredaran darah, menuju jaringan sasaran, 
berinteraksi secara selektif dengan reseptor khas dan menunjukkan efek 
biologis (Siswandono dan Soekardjo, B., 1995). Semua organisme 
multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon beredar di 
dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target. Ketika hormon 
menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada 
permukan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan 
menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi 
genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya 
adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis 
(kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, 
pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, 
kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan 
menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan 
pelepasan hormon lainya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada 
hampir semua organisme multiselular. 
Hormon dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 
1. Hormon kelenjar, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar 
endokrin, seperti kelenjar adrenalin, pituitari, tiroid, pankreas, dan gonad. 
2. Hormon jaringan, yaitu hormon yang dihasilkan oleh jaringan. Contoh: 
histamin, norefinefrin dan serotonin.
2 
B. Rumusan masalah. 
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah 
sebagai berikut : 
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian Estrogen? 
2. Apakah yang dimaksud dengan pengertian Progesteron? 
3. Apakah yang dimaksud dengan pengertian GNRH? 
C. Tujuan 
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, dapat 
disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini : 
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Estrogen. 
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Progesteron. 
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan GNRH.
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
A. Hormon Estrogen 
Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim 
wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti 
halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks 
sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, 
hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks 
mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% 
melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah 
hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim. 
Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan 
elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. 
Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. 
Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang 
terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, 
pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria. 
Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan 
dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Sarwono 
Prawirohardjo, ilmu kandungan) 
Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim 
untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut 
pubik; mengatur siklus menstruasi. 
Hormon Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki 
struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar 
diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi. Hormon ini dihasilkan 
oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
Estrogen dibagi menjadi dua, yaitu: 
1. Estrogen Alami : Estrogen diproduksi oleh folikel ovarium, dan juga 
adrenal dan testis. Merupakan hormon steroid yang memiliki 18 atom 
kabon dengan cincin-A (aromatik) tidak tersaturasi. 
2. Estrogen Sintetis : Senyawa sintetis (buatan) yang mempunyai efek 
estrogenik kuat bila diberikan secara oral. 
Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi 
4 
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 
1. Steroid 
Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), 
estradiol (E2), dan estriol (E3). Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada 
wanita tidak hamil, estron diproduksi selama menopause, dan estriol 
merupakan estrogen utama kehamilan. Dalam tubuh ini semua diproduksi 
dari androgen melalui tindakan enzim. 
Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas 
tunggal, hormon ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang 
secara alami tubuh memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki 
kegiatan yang berbeda yang membuat mereka lebih atau kurang 
"estrogenik:". 
Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat dari lemak 
tubuh.Dari menarche dengan menopause estrogen utama adalah 17β- 
estradiol. Pada wanita postmenopause lebih estron hadir dari estradiol. Ia 
wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid. 
Estradiol adalah dihasilkan dari testosteron dan estron dari 
androstenedion oleh aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium, dan 
memberikan penampilan wanita melengkung mereka. 
Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar dibuat selama 
kehamilan 
Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen 
dan steroid equilin equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko
kesehatan, lebih banyak estrogen genetik bernama Progynova (estradiol 
valerat) sekarang lebih sering diresepkan. 
5 
2. Nonsteroid 
Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga 
memiliki aktivitas estrogenik. 
a. Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens. 
b. Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang disebut fitoestrogen. 
c. Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai mycoestrogens 
Fungsi Estrogen yang umumnya diproduksi oleh rahim yakni : 
1. merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya 
payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. 
2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. 
3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam 
memproduksi cairan yang melembabkan vagina. 
4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara 
wanita. 
5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh 
bagian atas dan gangguan mood) 
6. Mempertahankan fungsi otak. 
7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh 
wanita yang feminine 
8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel 
jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah). 
9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan 
struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar 
terpelihara dan kencang serta mampu menahan air 
10. Produksi sel pigmen kulit 
11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar 
yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan 
kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada 
beberapa pria.
6 
3. Hormon Estrogen 
Dampak jangka panjang akibat berkurangnya hormon estrogen adalah: 
a. Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang ). 
b. Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner. 
c. Meningkatnya risiko dimensia ( linglung ). 
d. Meningkatnya risiko kanker usus besar. 
Meningkatnya Hormon Estrogen 
Indikasi 
a. Kontrasepsi 
b. Vaginitis atrofik 
c. Osteoporosis 
d. Penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause 
e. Perdarahan menstruasi hemoragik 
f. Kegagalan perkembangan ovarium 
g. Hirsutisme 
h. Kanker prostate 
Kontraindikasi 
a. Kehamilan teratogenik 
b. Neoplasma yang tergantung estrogen 
c. Perdarahan pervaginam 
d. Kerusakan hati 
e. Kelainan tromboembolik 
Efek Samping 
a. Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi) 
b. nyeri tekan payudara dan edema 
c. ginekomastia 
d. (Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler belum 
jelas) 
Farmakokinetik 
Sebagian besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral. 
Estrogen cenderung cepat didegradasi oleh hati selama lintasan pertama
dari saluran cerna. Metabolitnya adalah glukororonida dan konjugat 
sulfide yaitu estradiol, estron dan estriol. 
OBAT SIFAT 
ESTROGEN 
Estradiol (mis. Estraderm) Estrogen endogen paling poten yang disekresi oleh 
ovarium. Transdermal/IM/PO. Mengurangi 
osteoporosis pada wanita pasca menopause. 
Bentuk oral dimetabolisme menjadi estron (kurang 
aktif) 
7 
17-etinil estradiol (mis. 
Estynil dan Mestranol 
Potensi tinggi, tidak didegradasi selama 
metabolisme lintasan pertama (enzim hati tidak 
mengenal estrogen yang diubah susunan kimianya 
ini). Digunakan sebagai kombinasi dengan 
progestin untuk kontrasepsi. 
Estrogen Terkonjugasi 
(Premarin) 
Ester sulfat dari substansi estrogenik. Kurang 
poten dibanding estradiol. Oral,IV,atau preparat 
vaginal efektif 
Dietilstillbesterol (DES) 
(Stilphostrol) 
Estrogen nonsteroid. Semua obat di atas adalah 
steroid. Sama kuat dengan estradiol. Dulu 
digunakan oleh wanita hamil untuk mencegah 
abortus iminens. Sistem reproduksi anak yang 
dilahirkan oleh ibu yang terpajan DES lebih 
mungkin abnormal secara fungsional dan 
struktural (dianjurkan pemeriksaan genital 
tahunan). Metabolisme lambat memungkinkan 
pemberian oral,topikal, atau IV dengan interval 
dosis lebih lebar dari kebanyakan preparat lain. 
Antiestrogen 
Klomifen Bersaing dengan estrogen untuk reseptor estrogen 
intrasel. Jadi, kerja estrogen endogen menurun.
Fungsi penting estrogen endogen adalah 
penghambatan umpan balik hipotalamus dan 
hipofisis. Pencegahan penghambatan umpan 
balik(oleh klomifen) mengakibatkan meningkatnya 
pelepasan gonadotropin. Hal ini menyebabkan 
stimulasi ovarium, ovulasi, dan pemeliharaan 
korpus luteum. Digunakan untuk mengobati 
infertilitas pada wanita. Dosis tinggi dapat 
menyebabkan pembesaran ovarium dan kista. Bisa 
terjadi kehamilan multipel yang tidak diharapkan 
Progestin 
Prigesteron (Progestaject) Hanya IM. Terutama untuk mengobatikelainan 
menstruasi 
PO/IM. Digunakan untuk amenore sekunder dan 
perdarahan uterus abnormal yang diinduksi 
hormon. Depot IM dapat mempunyai kerja lama. 
Harus dihindari pada wanita yang berpotensi hamil 
dalam waktu dekat 
Megestrol (mis. Megace) Kemoterapi paliatif untuk kanker payudara atau 
endometrium 
Noretindron (mis. Norlutin) Obat oral yang poten 
8 
Medroksiprogesteron 
(Depo-Provera) 
B. Hormon Progesteron 
Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang 
berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan 
embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan 
merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Hormon 
ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan 
berasal dari kolesterol darah. Progesteron bertanggung jawab pada perubahan 
endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan siklik dalam 
serviks serta vagina. Progesteron menyiapkan lapisan uterus (endometrium)
untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, dan 
mempertahankan uterus selama kehamilan. 
Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus 
luteum pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Selain itu, hormon ini juga 
disintesis di korteks adrenal, testis dan plasenta. Sintesis dan sekresinya 
dirangsang oleh LH. Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak 
kemudian akan menurun dan mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus 
haid, yang diakhiri dengan perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi 
terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi perkembangan trofoblas yang 
mengeluarkan hormon gonadotropin korion ke dalam sirkulasi. 
Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran 
waktu perdarahan haid yang berikutnya. Pada bulan pertama kehamilan fungsi 
korpus luteum akan dipertahankan dan hormon gonadotropin akan terus 
disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga 
plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron, 
mulai saat ini sampai partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi. Sekresi 
progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian 
kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase 
luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria 
sekresi ini hanya mencapai 1-5 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan 
wanita pada fase folikuler. 
Progesteron dibagi menjadi dua, yaitu: 
1. Progesteron alami : Homon steroid 21-karbon yang diproduksi oleh korpus 
luteum dan plasenta. Menyebabkan perubahan sekresi pada fase poliferatif 
endometrium. Perubahan ini sangat penting pada awal kehamilan. 
2. Progesteron sintetis : Efek hormon sintetis mirip dengan progesteron 
alami. Sebagaian besar efek biologisnya bergantung pada interaksi dengan 
estrogen (Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003) 
Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu 
dihasilkan, berikut adalah uraiannya. 
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: 
9
1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang 
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH 
2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan 
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH 
3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk 
10 
mengeluarkan prolaktin 
Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara 
berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada 
membran sel. Reseptor yang diaktifkan selanjutnya akan meningkatkan laju 
kecepatan sekresi dari sel-sel ini sekaligus pertumbuhan dan proliferasi sel. 
Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem 
second messenger siklus adenosin monofosfat dalam sitoplasma sel, yang 
selanjutnya menyebabkan pembentukan protein kinase dan kemudian berbagai 
fosforilasi dari enzim-enzim kunci yang membangkitkan banyak fungsi 
intraselular. 
Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam 
ovarium terutama dari kolesterol yang berasal dari darah. Walaupun da lam 
jumlah kecil hormon progresteron ini juga diperoleh dari asetil koenzim A, 
yaitu suatu multipel yang dapat berkombinasi untuk membentuk inti steroid 
yang tepat. Selama sintesis, progesteron dan hormon kelamin pria, testosteron 
akan disintesis pertama kali, baru kemudian salama fase folikular dari siklus 
ovarium, sebelum kedua hormon ini dikeluarkan dari ovarium, hampir semua 
testosteron dan sebagian besar progesteron akan diubah menjadi esterogen 
oleh sel-sel granulosa. Setelah terbentuk sel-sel granulosa kemudian 
progresteron dan esterogen ditransfor dalam sitoplasma darah terutama 
berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat esterogen dan 
progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi, yang kemudian 
berdegradasi menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek progresterionik. 
Sedangkan hasil akhir dari degradasi progesteron sendiri yaitu pregnanediol 
dan disekresi dalam urin.
11 
1. Fungsi Hormon Progesteron 
Jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progrestin. 
Sejauh ini hormon yang paling penting dari esterogen adalah hormon 
estradiol dan yang paling penting dari progestin adalah progresteron. 
Estrogen terutama meningkatkan poliferasi dan pertumbuhan sel-sel 
khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian besar 
karakteristik kelamin sekunder pria. Sebaliknya, progrestin hampir 
berkaitan seluruhnya dengan persiapan akir dari uterus untuk 
menerima kehamilan dan persiapan. 
a. Fungsi Hormon Progesteron pada Uterus 
Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk 
meningkatkan perubahan sekresi pada endometrium uterus selama 
separuh terakir siklus seksual bulanan wanita, atau untuk 
mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang akan dibuahi. 
Selain itu progresteron juga berfungsi mengurangi frekuensi dan 
intensitas kontraksi uterus untuk mencegah terlepasnya ovum yang 
sudah berimplantasi. 
b. Fungsi Progresteron pada Tuba Fallopi 
Progresteron disini berfungsi untuk meningkatkan sekresi pada 
mukosa yang melapisi tuba fallopil. Sekresi ini dibutuhkan untuk 
menutrisi ovum yang telah dibuahi, yang sedang membelah, sewaktu 
ovum berjalan dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi. 
c. Fungsi Progresteron pada Payudara 
Hormon progresteron ini berkerja meningkatkan perkembangan 
lobulus dan alveoli kelenjar payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar 
berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat sekretoris. Akan tetapi, 
progresteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar mensekresi air 
susu, karena air susu disekresi hanya sesudah payudara yang siap 
dirangsang (biasanya pada masa kehamilan) oleh prolaktin dari 
hipofisis anterior.
Progesteron juga dapat mengakibatkan payudara membengkak, 
hal ini terjadi karena timbulnya sekresi dari lobulus dan alveoli, selain 
itu karena terjadinya peningkatan cairan pada jaringan subkutan. 
d. Fungsi Progresteron pada Keseimbangan Elektrolit 
Progresteron dalam jumlah besar dapat meningkatkan 
reabsorpsi natrium, klorida, dan air dalam tubulus distal ginjal. Namun 
progresteron lebih sering menyebabkan peningkatan ekskresi natrium 
dan air. 
12 
2. Hormon Progesteron 
Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama 
diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam 
reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur 
dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Di 
samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek 
anabolik, androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron 
merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya 
sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai 
androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen. 
Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang 
selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk 
produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen. 
Mekanisme kerja progesteron dalam kontrasepsi adalah sebagai berikut: 
a. Ovulasi 
Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya 
fungsi poros hipotalamus- hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari 
FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh 
progesteron. 
b. Implantasi 
Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron 
pra-ovulasi. Ini yang menjadi dasar untuk membuat IUD yang 
mengandung progesteron. Pemberian progesteron-eksogenous dapat
mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi 
ovulasi produksi progesteron yang berkurang dari korpus luteum 
menyebabkan penghambatan dari implantasi. Pemberian progesteron 
secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama menyebabkan 
endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi. 
c. Transpor Gamet atau Ovum 
Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila 
diberikan progesteron sebelum terjadi fertilisasi. 
13 
d. Luteolisis 
Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin 
menyebabkan fungsi corpus luteum yang tidak adekuat pada siklus 
haid sehingga menghambat folikulogenesis. 
e. Lendir serviks yang kental 
Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak 
lendir serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari 
spermatozoa sangat terhambat. 
Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang 
jumlahnya sedikit, kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan 
spinnbarkeit. 
1. Kekurangan Hormon Progesteron 
Deteksi kekurangan hormon progesteron 
a. Anamnesa 
Merujuk pada fungsi- fungsi hormon progesteron yang telah 
dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses 
anamnesa yang dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini 
dapat membimbing kita untuk memahami gambaran konsentrasi 
progestseron dalam tubuh pasien. 
Pertanyaan tersebut antara lain : 
1) Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ? 
2) Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ? 
3) Adakah keluhan insomnia ?
4) Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara 
14 
berebih saat menstruasi ? 
5) Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah sebelum 
menstruasi ? 
6) Apakah terjadi penurunan gairah seksual ? 
7) Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ? 
Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, 
maka pemeriksa dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami 
kekurangan hormon progesteron 
b. Pemeriksaan Fisik 
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus 
dilakukan oleh pemeriksa setelah menemukan kemungkinan 
kekurangan progesteron pada pasien melalui proses anamnesa 
sebelumnya. 
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain : 
1) Menilai tanda-tanda kekurangan cairan . 
Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali, 
tetapi dapat menjadi gejala awal yang menjadi pertimbangan 
pemeriksa. 
2) Menilai tampilan otot wajah pasien 
Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung 
memiliki otaot wajah yang tampak tegang. 
Efek kekurangan hormon progesteron 
Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, 
maka kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi 
penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain : 
a. Pengaruh umum 
1) Terganggunya siklus menstruasi 
2) Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi 
3) Tidak terjadinya ovulasi 
4) Meningkatnya resiko keguguran
5) Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, 
15 
terutama pada trimester I 
6) Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada 
perkembangan janin. 
7) Menurunnya daya ingat 
8) Keringnya mukosa vagina 
9) Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing 
b. Pasca persalinan 
Depresi 
Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh 
terus menerus menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah 
melahirkan, plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar 
progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang 
dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan 
dengan terjadinya depresi setelah melahirkan (postpartum depression). 
Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan gejala selalu sedih dan 
gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung hingga 6 bulan. 
Retensi cairan 
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah 
melahirkan, sebagai akibat dari berkurangnya kadar progesteron. 
Biasanya kondisi ini ditandai dengan pembengkakan (edema) terutama 
dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal, 
progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron, 
kelebihan carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan 
dikeluarkan melalui urin. 
Siklus menstruasi yang tidak teratur 
Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar 
progesteron mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk 
luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak 
luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal 
tidak terjadi secara drastis
Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang 
sering dialami para ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon 
progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga sering 
dituding sebagai pemicunya 
Penyebab kekurangan hormon progesteron 
a. Stres 
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat 
menimbulkan stres. Hal inilah yang memicu terhentinya produksi 
hormon sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron. 
16 
b. Diet 
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam 
ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan 
mengkonsumsi makanan yang secara tidak langsung mengandung 
estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang 
diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi 
memepercepat pertumbuhannya. 
c. Kontrasepsi 
Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai 
terapi pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang ridak sama 
dengan progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya 
kadar hormon estrogen didalam tubuh. 
d. Lingkungan 
Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima 
paparan estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, 
pestisida serta berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus 
paparan yang terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak 
negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga 
menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan 
estrogen dominan.
Kelebihan Hormon Progesteron 
a. Pengaruh kelebihan hormon progesteron 
1) Pasien tampak kelelahan 
2) Kehiangan gairah seksual 
3) Ketidakstabilan emosi 
4) Kembung dan nafsu makan berkurang 
5) Siklus menstruasi tidak teratur 
b. Penyebab kelebihan hormon progesterone 
Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply 
apabila pasien mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang 
mengandung progesteron dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini 
tidak sesuai dengan kebutuhan. 
Indikasi dan Kontraindikasi 
Hormon Progesteron 
1) Indikasi 
a) Kontrasepsi 
b) Perdarahan menstruasi hemoragik/ tidak teratur 
c) Karsinoma endometrium 
d) Hipoventilasi 
17 
2) Kontraindikasi 
Meningioma. 
3) Efek samping 
a) Maskulinisasi pada penggunaan lama 
b) Toksisitas minimal. 
4) Farmakokinetik 
Dimetabolisme oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat 
sulfat. Sebagian besar dosis awal cepat didegradasi oleh 
metabolisme lintasan pertama, sehingga progesterone tidak 
mencapai jaringan bila diberikan secara oral. Progestin sintetis 
sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan pertama 
sehingga dapat diberikan secara oral.
C. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) 
1. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), 
Juga dikenal sebagai luteinizing hormone-releasing hormone 
(LHRH) dan luliberin, adalah peptida hormon trofik bertanggung jawab 
atas pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing 
hormone (LH) dari hipofisis anterior. GnRH disintesis dan dilepaskan dari 
neuron GnRH dalam hipotalamus. Peptida milik gonadotropin-releasing 
hormone keluarga. Ini merupakan langkah awal dalam aksis hipotalamus-hipofisis- 
gonad. GNRH1, untuk prekursor GnRH terletak pada kromosom 
8. Pada mamalia, yang dekapeptida linear produk akhir disintesis dari 
asam preprohormone 92-amino di hipotalamus anterior preoptic. Ini adalah 
target berbagai mekanisme regulasi aksis hipotalamus-hipofisis-gonad, 
seperti yang dihambat oleh kadar estrogen meningkat dalam tubuh. GnRH 
dianggap neurohormon, hormon yang diproduksi dalam sel saraf tertentu 
dan dilepaskan pada terminal saraf-nya. Sebuah wilayah utama untuk 
produksi GnRH adalah daerah preoptic dari hipotalamus, yang berisi 
sebagian besar neuron GnRH mensekresi. Neuron GnRH berasal hidung 
dan bermigrasi ke otak, di mana mereka tersebar di seluruh septum medial 
dan hipotalamus dan dihubungkan dengan sangat panjang dendrit 1 
milimeter panjangnya. Bundel ini bersama-sama sehingga mereka 
menerima masukan bersama sinaptik, sebuah proses yang memungkinkan 
mereka untuk menyinkronkan rilis GnRH. 
18
BAB III 
PENUTUP 
19 
A. Kesimpulan 
Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus 
menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. 
Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan 
hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Progestero n ini 
mempunyai efek terhadap sistem reproduksi, saraf, maupun sistem lainnya. 
Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan 
elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. 
Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. 
Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang 
terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, 
pembesaran payudara, 
Gonadotropin- releasing hormone (GnRH), Juga dikenal sebagai 
luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) dan luliberin, adalah peptida 
hormon trofik bertanggung jawab atas pelepasan follicle-stimulating hormone 
(FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari hipofisis anterior. GnRH disintesis 
dan dilepaskan dari neuron GnRH dalam hipotalamus 
B. Saran 
Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus banyak mencari 
informasi tentang kesehatan reproduksi,khususnya pada kaum wanita dimana 
mereka harus lebih banyak merawat organ reproduksi mereka agar tidak 
terjadi penyakit maupun kelainan pada organ kelamin tersebut.dan yang paling 
penting adalah jangan mengecewakan orang tua kita dengan melakukan 
tindakan yang tidak sewajarnya.contohnya berhubungan seksual diluar 
nikah,melakuan penyimpangan seksua ,dll.sebagai mahasiswa dibidang 
kesehatan yang pertama kali kita harus banyak member contoh pada 
masyarakat luar yang baik,terlebih khusus dalam perawatan organ reproduksi 
agar proses reproduksi berjalan dengan baik tampa ada gangguan 
maupunkelainan pada organ tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. 
Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.2009. Jakarta : PT. 
20 
Gramedia Pustaka Utama. 
Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. 2007.Yogyakarta: Graha Ilmu. 
Diana. Kamus Kedokteran Lengkap. Surabaya: Serba Jaya. 
H. Syaifudin, B.AC.Drs. Anatomi Fisiologis. Edisi : 2, 1997. EGC. Jakarta. 
Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003 
Olson, James, M.D, Ph.D. Belajar Mudah Farmakologi. Edisi : 1, 2004. EGC. 
Jakarta 
Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media 
Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001 
Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998 
http://risaluvita.wordpress.com/2012/12/03/makalah-farmakologi-hormon-progesteron- 
dan-kontrasepsi-hormonal/

More Related Content

What's hot

fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
Ramadhani Rahayu
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
Rahayu Pratiwi
 
Menopause
Menopause Menopause
Menopause
regiregene
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
nissaicha2
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
haruna_06
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
Yabniel Lit Jingga
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
harry christama
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
Rahayu Pratiwi
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
Mediana Sutopo L
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Hetty Astri
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
Farida Sihotang
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
Rahayu Pratiwi
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Operator Warnet Vast Raha
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Al-Ikhlas14
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
martaagustinasirait
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
Meri Fitri
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
Rolly Scavengers
 

What's hot (20)

fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Rupture uteri
Rupture uteriRupture uteri
Rupture uteri
 
Kespro infertilitas
Kespro infertilitasKespro infertilitas
Kespro infertilitas
 
makalah Menopause
makalah Menopausemakalah Menopause
makalah Menopause
 
Menopause
Menopause Menopause
Menopause
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
 
Obat obat uterotonika
Obat obat uterotonikaObat obat uterotonika
Obat obat uterotonika
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Atresia ani
Atresia aniAtresia ani
Atresia ani
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 

Viewers also liked

Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita
Sulistia Rini
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
methaonyon
 
Power Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiPower Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon Reproduksi
Firdika Arini
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
Zahra Dzakira
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
pjj_kemenkes
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
Najib_1824
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Isma Jihan
 
Makalah glossophyrosis
Makalah glossophyrosisMakalah glossophyrosis
Makalah glossophyrosis
Miftahul ulum
 
Arin ppt sistem koloid
Arin ppt sistem koloidArin ppt sistem koloid
Arin ppt sistem koloid
Ferli Trinoveldi
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
Harlan Hariz
 
Hormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada PriaHormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada Pria
Sulistia Rini
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
nuril82
 
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Arij Asfari
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker Serviks
Dwi Ayu
 
kelas xi bab 8
kelas xi bab 8kelas xi bab 8
kelas xi bab 8
ikbalhabib
 
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormonPengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Savira izati Putri
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksi Hormon reproduksi
Hormon reproduksi
Fathia Husaini
 

Viewers also liked (20)

Hormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanitaHormon reproduksi pada wanita
Hormon reproduksi pada wanita
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
 
Makalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusiaMakalah sistem reproduksi manusia
Makalah sistem reproduksi manusia
 
Power Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon ReproduksiPower Point Hormon Reproduksi
Power Point Hormon Reproduksi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
 
Makalah glossophyrosis
Makalah glossophyrosisMakalah glossophyrosis
Makalah glossophyrosis
 
Fisiologi reproduksi
Fisiologi reproduksiFisiologi reproduksi
Fisiologi reproduksi
 
Arin ppt sistem koloid
Arin ppt sistem koloidArin ppt sistem koloid
Arin ppt sistem koloid
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 
Hormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada PriaHormon Reproduksi pada Pria
Hormon Reproduksi pada Pria
 
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
Ppt koloid(dewi,ain,miftah)
 
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
Kehamilan (mulai dori proses kehamilan sampai persalinan)
 
Kanker Serviks
Kanker ServiksKanker Serviks
Kanker Serviks
 
kelas xi bab 8
kelas xi bab 8kelas xi bab 8
kelas xi bab 8
 
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormonPengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
Pengaturan fungsi hormon seksual pada pria oleh hormon
 
Makalah sistem reproduksi
Makalah sistem reproduksiMakalah sistem reproduksi
Makalah sistem reproduksi
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksi Hormon reproduksi
Hormon reproduksi
 

Similar to Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

Hormon
HormonHormon
Hormon
pjj_kemenkes
 
Sistem hormon
Sistem hormonSistem hormon
Sistem hormon
Noyalita Khadij
 
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Icha Nurrahmia
 
C3
C3C3
Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11
Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11
Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11
DianKurniaFebriyani
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Sistem hormon-manusia
Sistem hormon-manusiaSistem hormon-manusia
Sistem hormon-manusiaDio Altha
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem  endokrinologiMakalah sistem  endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janinMakalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janin
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologiMakalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Farmakologi Hormon
Farmakologi HormonFarmakologi Hormon
Farmakologi Hormon
Sapan Nada
 
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptxKelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
FadhillFardholl
 
Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913
rhezaremi
 
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptxPPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
02AdisAbilia
 
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfFUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
DesyOskar
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
Dedi Kun
 
Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5
Uwes Chaeruman
 
Biologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdfBiologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdf
DevinYohanes
 

Similar to Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita (20)

Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Sistem hormon
Sistem hormonSistem hormon
Sistem hormon
 
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
Sistem kelenjar endokrin (kelompok 7)
 
Siti hasanah tugas bioreproduksi "AMENOREA"
Siti hasanah tugas bioreproduksi "AMENOREA"Siti hasanah tugas bioreproduksi "AMENOREA"
Siti hasanah tugas bioreproduksi "AMENOREA"
 
C3
C3C3
C3
 
Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11
Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11
Sistem Hormon pada Manusia Mapel Biologi Kelas 11
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Sistem hormon-manusia
Sistem hormon-manusiaSistem hormon-manusia
Sistem hormon-manusia
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem  endokrinologiMakalah sistem  endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Makalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janinMakalah tentang endrokinologi janin
Makalah tentang endrokinologi janin
 
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologiMakalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
 
Farmakologi Hormon
Farmakologi HormonFarmakologi Hormon
Farmakologi Hormon
 
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptxKelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
Kelompok 6_Hormon, Enzim, dan Koenzim.pptx
 
2. gangguan haid
2. gangguan haid2. gangguan haid
2. gangguan haid
 
Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913Sistem hormon 290913
Sistem hormon 290913
 
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptxPPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
PPT FISIOLOGI ENDOKRIN.pptx
 
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdfFUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
FUNGSI ENDOKRIN PADA SISTEM REPRODUKSI.pdf
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5
 
Biologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdfBiologi Hormon.pdf
Biologi Hormon.pdf
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Sentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 

Recently uploaded (20)

SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 

Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

  • 1. MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 TENTANG HORMON –HORMON REPRODUKSI PADA WANITA Disusun oleh Kelompok 7 : 1. Ambarwati 141540103398001 2. Eni latifah 141540134170020 3. Fadila nastuti 141540134260029 4. Puji indriyani 141540134540057 5. Ulfah hardiyanti 141540134710074 PRODI D3 KEBIDANAN/ IA STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2014/2015 i
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Hormon Hormon Reproduksi pada wanita dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebidanan Dasar 1. Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa pada makalah ini mas ih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami.Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi kami. Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya.Atas segala perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih. ii Purwokerto,12 Desember 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN AWAL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar belakang masalah ................................................................ 1 B. Rumusan masalah .......................................................................... 2 C. Tujuan masalah .............................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3 A. Estrogen ........................................................................................ 3 B. Progesterone .................................................................................. 8 C. Gonadotrophin relaasing hormone ................................................ 18 BAB III PENUTUP .......................................................................................... 19 A. Kesimpulan .................................................................................... 19 B. Saran .............................................................................................. 19 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Hormon (dari bahasa Yunani, horman - "yang mengerakan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon adalah senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan tubuh dan dilepaskan ke peredaran darah, menuju jaringan sasaran, berinteraksi secara selektif dengan reseptor khas dan menunjukkan efek biologis (Siswandono dan Soekardjo, B., 1995). Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Hormon dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Hormon kelenjar, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin, seperti kelenjar adrenalin, pituitari, tiroid, pankreas, dan gonad. 2. Hormon jaringan, yaitu hormon yang dihasilkan oleh jaringan. Contoh: histamin, norefinefrin dan serotonin.
  • 5. 2 B. Rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian Estrogen? 2. Apakah yang dimaksud dengan pengertian Progesteron? 3. Apakah yang dimaksud dengan pengertian GNRH? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, dapat disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini : 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Estrogen. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Progesteron. 3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan GNRH.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 3 A. Hormon Estrogen Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita, hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90% melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim. Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria. Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Sarwono Prawirohardjo, ilmu kandungan) Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi. Hormon Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi. Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.
  • 7. Estrogen dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Estrogen Alami : Estrogen diproduksi oleh folikel ovarium, dan juga adrenal dan testis. Merupakan hormon steroid yang memiliki 18 atom kabon dengan cincin-A (aromatik) tidak tersaturasi. 2. Estrogen Sintetis : Senyawa sintetis (buatan) yang mempunyai efek estrogenik kuat bila diberikan secara oral. Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi 4 dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: 1. Steroid Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), estradiol (E2), dan estriol (E3). Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada wanita tidak hamil, estron diproduksi selama menopause, dan estriol merupakan estrogen utama kehamilan. Dalam tubuh ini semua diproduksi dari androgen melalui tindakan enzim. Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas tunggal, hormon ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang secara alami tubuh memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki kegiatan yang berbeda yang membuat mereka lebih atau kurang "estrogenik:". Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat dari lemak tubuh.Dari menarche dengan menopause estrogen utama adalah 17β- estradiol. Pada wanita postmenopause lebih estron hadir dari estradiol. Ia wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid. Estradiol adalah dihasilkan dari testosteron dan estron dari androstenedion oleh aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium, dan memberikan penampilan wanita melengkung mereka. Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar dibuat selama kehamilan Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen dan steroid equilin equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko
  • 8. kesehatan, lebih banyak estrogen genetik bernama Progynova (estradiol valerat) sekarang lebih sering diresepkan. 5 2. Nonsteroid Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga memiliki aktivitas estrogenik. a. Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens. b. Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang disebut fitoestrogen. c. Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai mycoestrogens Fungsi Estrogen yang umumnya diproduksi oleh rahim yakni : 1. merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder. 2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. 3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. 4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. 5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh bagian atas dan gangguan mood) 6. Mempertahankan fungsi otak. 7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang feminine 8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah). 9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan air 10. Produksi sel pigmen kulit 11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
  • 9. 6 3. Hormon Estrogen Dampak jangka panjang akibat berkurangnya hormon estrogen adalah: a. Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang ). b. Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner. c. Meningkatnya risiko dimensia ( linglung ). d. Meningkatnya risiko kanker usus besar. Meningkatnya Hormon Estrogen Indikasi a. Kontrasepsi b. Vaginitis atrofik c. Osteoporosis d. Penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause e. Perdarahan menstruasi hemoragik f. Kegagalan perkembangan ovarium g. Hirsutisme h. Kanker prostate Kontraindikasi a. Kehamilan teratogenik b. Neoplasma yang tergantung estrogen c. Perdarahan pervaginam d. Kerusakan hati e. Kelainan tromboembolik Efek Samping a. Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi) b. nyeri tekan payudara dan edema c. ginekomastia d. (Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler belum jelas) Farmakokinetik Sebagian besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral. Estrogen cenderung cepat didegradasi oleh hati selama lintasan pertama
  • 10. dari saluran cerna. Metabolitnya adalah glukororonida dan konjugat sulfide yaitu estradiol, estron dan estriol. OBAT SIFAT ESTROGEN Estradiol (mis. Estraderm) Estrogen endogen paling poten yang disekresi oleh ovarium. Transdermal/IM/PO. Mengurangi osteoporosis pada wanita pasca menopause. Bentuk oral dimetabolisme menjadi estron (kurang aktif) 7 17-etinil estradiol (mis. Estynil dan Mestranol Potensi tinggi, tidak didegradasi selama metabolisme lintasan pertama (enzim hati tidak mengenal estrogen yang diubah susunan kimianya ini). Digunakan sebagai kombinasi dengan progestin untuk kontrasepsi. Estrogen Terkonjugasi (Premarin) Ester sulfat dari substansi estrogenik. Kurang poten dibanding estradiol. Oral,IV,atau preparat vaginal efektif Dietilstillbesterol (DES) (Stilphostrol) Estrogen nonsteroid. Semua obat di atas adalah steroid. Sama kuat dengan estradiol. Dulu digunakan oleh wanita hamil untuk mencegah abortus iminens. Sistem reproduksi anak yang dilahirkan oleh ibu yang terpajan DES lebih mungkin abnormal secara fungsional dan struktural (dianjurkan pemeriksaan genital tahunan). Metabolisme lambat memungkinkan pemberian oral,topikal, atau IV dengan interval dosis lebih lebar dari kebanyakan preparat lain. Antiestrogen Klomifen Bersaing dengan estrogen untuk reseptor estrogen intrasel. Jadi, kerja estrogen endogen menurun.
  • 11. Fungsi penting estrogen endogen adalah penghambatan umpan balik hipotalamus dan hipofisis. Pencegahan penghambatan umpan balik(oleh klomifen) mengakibatkan meningkatnya pelepasan gonadotropin. Hal ini menyebabkan stimulasi ovarium, ovulasi, dan pemeliharaan korpus luteum. Digunakan untuk mengobati infertilitas pada wanita. Dosis tinggi dapat menyebabkan pembesaran ovarium dan kista. Bisa terjadi kehamilan multipel yang tidak diharapkan Progestin Prigesteron (Progestaject) Hanya IM. Terutama untuk mengobatikelainan menstruasi PO/IM. Digunakan untuk amenore sekunder dan perdarahan uterus abnormal yang diinduksi hormon. Depot IM dapat mempunyai kerja lama. Harus dihindari pada wanita yang berpotensi hamil dalam waktu dekat Megestrol (mis. Megace) Kemoterapi paliatif untuk kanker payudara atau endometrium Noretindron (mis. Norlutin) Obat oral yang poten 8 Medroksiprogesteron (Depo-Provera) B. Hormon Progesteron Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah. Progesteron bertanggung jawab pada perubahan endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina. Progesteron menyiapkan lapisan uterus (endometrium)
  • 12. untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, dan mempertahankan uterus selama kehamilan. Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus luteum pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Selain itu, hormon ini juga disintesis di korteks adrenal, testis dan plasenta. Sintesis dan sekresinya dirangsang oleh LH. Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak kemudian akan menurun dan mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus haid, yang diakhiri dengan perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi perkembangan trofoblas yang mengeluarkan hormon gonadotropin korion ke dalam sirkulasi. Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran waktu perdarahan haid yang berikutnya. Pada bulan pertama kehamilan fungsi korpus luteum akan dipertahankan dan hormon gonadotropin akan terus disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron, mulai saat ini sampai partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi. Sekresi progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria sekresi ini hanya mencapai 1-5 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan wanita pada fase folikuler. Progesteron dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Progesteron alami : Homon steroid 21-karbon yang diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Menyebabkan perubahan sekresi pada fase poliferatif endometrium. Perubahan ini sangat penting pada awal kehamilan. 2. Progesteron sintetis : Efek hormon sintetis mirip dengan progesteron alami. Sebagaian besar efek biologisnya bergantung pada interaksi dengan estrogen (Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003) Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu dihasilkan, berikut adalah uraiannya. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah: 9
  • 13. 1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH 2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH 3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk 10 mengeluarkan prolaktin Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada membran sel. Reseptor yang diaktifkan selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi dari sel-sel ini sekaligus pertumbuhan dan proliferasi sel. Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger siklus adenosin monofosfat dalam sitoplasma sel, yang selanjutnya menyebabkan pembentukan protein kinase dan kemudian berbagai fosforilasi dari enzim-enzim kunci yang membangkitkan banyak fungsi intraselular. Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam ovarium terutama dari kolesterol yang berasal dari darah. Walaupun da lam jumlah kecil hormon progresteron ini juga diperoleh dari asetil koenzim A, yaitu suatu multipel yang dapat berkombinasi untuk membentuk inti steroid yang tepat. Selama sintesis, progesteron dan hormon kelamin pria, testosteron akan disintesis pertama kali, baru kemudian salama fase folikular dari siklus ovarium, sebelum kedua hormon ini dikeluarkan dari ovarium, hampir semua testosteron dan sebagian besar progesteron akan diubah menjadi esterogen oleh sel-sel granulosa. Setelah terbentuk sel-sel granulosa kemudian progresteron dan esterogen ditransfor dalam sitoplasma darah terutama berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat esterogen dan progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi, yang kemudian berdegradasi menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek progresterionik. Sedangkan hasil akhir dari degradasi progesteron sendiri yaitu pregnanediol dan disekresi dalam urin.
  • 14. 11 1. Fungsi Hormon Progesteron Jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progrestin. Sejauh ini hormon yang paling penting dari esterogen adalah hormon estradiol dan yang paling penting dari progestin adalah progresteron. Estrogen terutama meningkatkan poliferasi dan pertumbuhan sel-sel khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian besar karakteristik kelamin sekunder pria. Sebaliknya, progrestin hampir berkaitan seluruhnya dengan persiapan akir dari uterus untuk menerima kehamilan dan persiapan. a. Fungsi Hormon Progesteron pada Uterus Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan perubahan sekresi pada endometrium uterus selama separuh terakir siklus seksual bulanan wanita, atau untuk mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang akan dibuahi. Selain itu progresteron juga berfungsi mengurangi frekuensi dan intensitas kontraksi uterus untuk mencegah terlepasnya ovum yang sudah berimplantasi. b. Fungsi Progresteron pada Tuba Fallopi Progresteron disini berfungsi untuk meningkatkan sekresi pada mukosa yang melapisi tuba fallopil. Sekresi ini dibutuhkan untuk menutrisi ovum yang telah dibuahi, yang sedang membelah, sewaktu ovum berjalan dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi. c. Fungsi Progresteron pada Payudara Hormon progresteron ini berkerja meningkatkan perkembangan lobulus dan alveoli kelenjar payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat sekretoris. Akan tetapi, progresteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar mensekresi air susu, karena air susu disekresi hanya sesudah payudara yang siap dirangsang (biasanya pada masa kehamilan) oleh prolaktin dari hipofisis anterior.
  • 15. Progesteron juga dapat mengakibatkan payudara membengkak, hal ini terjadi karena timbulnya sekresi dari lobulus dan alveoli, selain itu karena terjadinya peningkatan cairan pada jaringan subkutan. d. Fungsi Progresteron pada Keseimbangan Elektrolit Progresteron dalam jumlah besar dapat meningkatkan reabsorpsi natrium, klorida, dan air dalam tubulus distal ginjal. Namun progresteron lebih sering menyebabkan peningkatan ekskresi natrium dan air. 12 2. Hormon Progesteron Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Di samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek anabolik, androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen. Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen. Mekanisme kerja progesteron dalam kontrasepsi adalah sebagai berikut: a. Ovulasi Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya fungsi poros hipotalamus- hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh progesteron. b. Implantasi Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron pra-ovulasi. Ini yang menjadi dasar untuk membuat IUD yang mengandung progesteron. Pemberian progesteron-eksogenous dapat
  • 16. mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi ovulasi produksi progesteron yang berkurang dari korpus luteum menyebabkan penghambatan dari implantasi. Pemberian progesteron secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama menyebabkan endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi. c. Transpor Gamet atau Ovum Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila diberikan progesteron sebelum terjadi fertilisasi. 13 d. Luteolisis Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin menyebabkan fungsi corpus luteum yang tidak adekuat pada siklus haid sehingga menghambat folikulogenesis. e. Lendir serviks yang kental Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak lendir serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari spermatozoa sangat terhambat. Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang jumlahnya sedikit, kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan spinnbarkeit. 1. Kekurangan Hormon Progesteron Deteksi kekurangan hormon progesteron a. Anamnesa Merujuk pada fungsi- fungsi hormon progesteron yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses anamnesa yang dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini dapat membimbing kita untuk memahami gambaran konsentrasi progestseron dalam tubuh pasien. Pertanyaan tersebut antara lain : 1) Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ? 2) Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ? 3) Adakah keluhan insomnia ?
  • 17. 4) Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara 14 berebih saat menstruasi ? 5) Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah sebelum menstruasi ? 6) Apakah terjadi penurunan gairah seksual ? 7) Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ? Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, maka pemeriksa dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami kekurangan hormon progesteron b. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan oleh pemeriksa setelah menemukan kemungkinan kekurangan progesteron pada pasien melalui proses anamnesa sebelumnya. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain : 1) Menilai tanda-tanda kekurangan cairan . Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali, tetapi dapat menjadi gejala awal yang menjadi pertimbangan pemeriksa. 2) Menilai tampilan otot wajah pasien Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung memiliki otaot wajah yang tampak tegang. Efek kekurangan hormon progesteron Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, maka kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain : a. Pengaruh umum 1) Terganggunya siklus menstruasi 2) Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi 3) Tidak terjadinya ovulasi 4) Meningkatnya resiko keguguran
  • 18. 5) Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, 15 terutama pada trimester I 6) Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada perkembangan janin. 7) Menurunnya daya ingat 8) Keringnya mukosa vagina 9) Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing b. Pasca persalinan Depresi Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya depresi setelah melahirkan (postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung hingga 6 bulan. Retensi cairan Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin. Siklus menstruasi yang tidak teratur Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara drastis
  • 19. Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga sering dituding sebagai pemicunya Penyebab kekurangan hormon progesteron a. Stres Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres. Hal inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron. 16 b. Diet Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang secara tidak langsung mengandung estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi memepercepat pertumbuhannya. c. Kontrasepsi Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang ridak sama dengan progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya kadar hormon estrogen didalam tubuh. d. Lingkungan Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.
  • 20. Kelebihan Hormon Progesteron a. Pengaruh kelebihan hormon progesteron 1) Pasien tampak kelelahan 2) Kehiangan gairah seksual 3) Ketidakstabilan emosi 4) Kembung dan nafsu makan berkurang 5) Siklus menstruasi tidak teratur b. Penyebab kelebihan hormon progesterone Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan. Indikasi dan Kontraindikasi Hormon Progesteron 1) Indikasi a) Kontrasepsi b) Perdarahan menstruasi hemoragik/ tidak teratur c) Karsinoma endometrium d) Hipoventilasi 17 2) Kontraindikasi Meningioma. 3) Efek samping a) Maskulinisasi pada penggunaan lama b) Toksisitas minimal. 4) Farmakokinetik Dimetabolisme oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat sulfat. Sebagian besar dosis awal cepat didegradasi oleh metabolisme lintasan pertama, sehingga progesterone tidak mencapai jaringan bila diberikan secara oral. Progestin sintetis sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan pertama sehingga dapat diberikan secara oral.
  • 21. C. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) 1. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), Juga dikenal sebagai luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) dan luliberin, adalah peptida hormon trofik bertanggung jawab atas pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari hipofisis anterior. GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron GnRH dalam hipotalamus. Peptida milik gonadotropin-releasing hormone keluarga. Ini merupakan langkah awal dalam aksis hipotalamus-hipofisis- gonad. GNRH1, untuk prekursor GnRH terletak pada kromosom 8. Pada mamalia, yang dekapeptida linear produk akhir disintesis dari asam preprohormone 92-amino di hipotalamus anterior preoptic. Ini adalah target berbagai mekanisme regulasi aksis hipotalamus-hipofisis-gonad, seperti yang dihambat oleh kadar estrogen meningkat dalam tubuh. GnRH dianggap neurohormon, hormon yang diproduksi dalam sel saraf tertentu dan dilepaskan pada terminal saraf-nya. Sebuah wilayah utama untuk produksi GnRH adalah daerah preoptic dari hipotalamus, yang berisi sebagian besar neuron GnRH mensekresi. Neuron GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke otak, di mana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan dihubungkan dengan sangat panjang dendrit 1 milimeter panjangnya. Bundel ini bersama-sama sehingga mereka menerima masukan bersama sinaptik, sebuah proses yang memungkinkan mereka untuk menyinkronkan rilis GnRH. 18
  • 22. BAB III PENUTUP 19 A. Kesimpulan Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Progestero n ini mempunyai efek terhadap sistem reproduksi, saraf, maupun sistem lainnya. Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran payudara, Gonadotropin- releasing hormone (GnRH), Juga dikenal sebagai luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) dan luliberin, adalah peptida hormon trofik bertanggung jawab atas pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari hipofisis anterior. GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron GnRH dalam hipotalamus B. Saran Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus banyak mencari informasi tentang kesehatan reproduksi,khususnya pada kaum wanita dimana mereka harus lebih banyak merawat organ reproduksi mereka agar tidak terjadi penyakit maupun kelainan pada organ kelamin tersebut.dan yang paling penting adalah jangan mengecewakan orang tua kita dengan melakukan tindakan yang tidak sewajarnya.contohnya berhubungan seksual diluar nikah,melakuan penyimpangan seksua ,dll.sebagai mahasiswa dibidang kesehatan yang pertama kali kita harus banyak member contoh pada masyarakat luar yang baik,terlebih khusus dalam perawatan organ reproduksi agar proses reproduksi berjalan dengan baik tampa ada gangguan maupunkelainan pada organ tersebut.
  • 23. DAFTAR PUSTAKA Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.2009. Jakarta : PT. 20 Gramedia Pustaka Utama. Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. 2007.Yogyakarta: Graha Ilmu. Diana. Kamus Kedokteran Lengkap. Surabaya: Serba Jaya. H. Syaifudin, B.AC.Drs. Anatomi Fisiologis. Edisi : 2, 1997. EGC. Jakarta. Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003 Olson, James, M.D, Ph.D. Belajar Mudah Farmakologi. Edisi : 1, 2004. EGC. Jakarta Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001 Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998 http://risaluvita.wordpress.com/2012/12/03/makalah-farmakologi-hormon-progesteron- dan-kontrasepsi-hormonal/