Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta pjj_kemenkes
Modul ini membahas sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) Indonesia. Sishankamrata bersifat semesta dalam ruang lingkup dan pelaksanaannya, dengan komponen dasar berupa rakyat yang terlatih melalui mobilisasi, komponen utama TNI dan POLRI, komponen khusus linmas, dan komponen pendukung seperti sumber daya nasional. Doktrin sishankamrata berkembang sejalan dengan perjuangan kemerdeka
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) adalah sistem pertahanan Indonesia di mana seluruh rakyat, sumber daya, dan wilayah nasional berperan serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Sishankamrata memiliki dua komponen utama, yaitu TNI sebagai kekuatan bersenj
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semestapjj_kemenkes
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) terdiri atas empat komponen utama yaitu rakyat terlatih, TNI dan Polri, Linmas, serta sumber daya dan prasarana nasional. Sishankamrata berkembang sejalan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berlanjut dengan operasi pemulihan keamanan dalam negeri untuk menumpas pemberontakan. Doktrin Sishankamrata menggariskan pola operasi yang mencakup
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesiaafifahdhaniyah
Sistem pertahanan dan keamanan negara di Indonesia bersifat semesta yang melibatkan seluruh rakyat dan sumber daya nasional. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara, termasuk dalam kesadaran bela negara untuk membela negara secara sukarela.
Dokumen tersebut membahas tentang pertahanan dan keamanan negara di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa sistem pertahanan negara di Indonesia terdiri atas tiga komponen utama yaitu Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama, sumber daya nasional sebagai komponen cadangan, dan sumber daya nasional lainnya sebagai komponen pendukung. Dokumen juga membahas mengenai pengertian pertahanan negara, keamanan negara, serta
Pertahanan dan Keamanan Negara Indonesia menurut UUD Negara RI Tahun 1945Asep Wahyudin
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembelaan negara untuk keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan negara, dan terciptanya keamanan negara. Hal ini dapat tercapai jika setiap warga negara sadar akan hak dan kewajibannya untuk membela tanah air serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta pjj_kemenkes
Modul ini membahas sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) Indonesia. Sishankamrata bersifat semesta dalam ruang lingkup dan pelaksanaannya, dengan komponen dasar berupa rakyat yang terlatih melalui mobilisasi, komponen utama TNI dan POLRI, komponen khusus linmas, dan komponen pendukung seperti sumber daya nasional. Doktrin sishankamrata berkembang sejalan dengan perjuangan kemerdeka
Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) adalah sistem pertahanan Indonesia di mana seluruh rakyat, sumber daya, dan wilayah nasional berperan serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara secara menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Sishankamrata memiliki dua komponen utama, yaitu TNI sebagai kekuatan bersenj
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semestapjj_kemenkes
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) terdiri atas empat komponen utama yaitu rakyat terlatih, TNI dan Polri, Linmas, serta sumber daya dan prasarana nasional. Sishankamrata berkembang sejalan dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berlanjut dengan operasi pemulihan keamanan dalam negeri untuk menumpas pemberontakan. Doktrin Sishankamrata menggariskan pola operasi yang mencakup
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesiaafifahdhaniyah
Sistem pertahanan dan keamanan negara di Indonesia bersifat semesta yang melibatkan seluruh rakyat dan sumber daya nasional. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara, termasuk dalam kesadaran bela negara untuk membela negara secara sukarela.
Dokumen tersebut membahas tentang pertahanan dan keamanan negara di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa sistem pertahanan negara di Indonesia terdiri atas tiga komponen utama yaitu Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama, sumber daya nasional sebagai komponen cadangan, dan sumber daya nasional lainnya sebagai komponen pendukung. Dokumen juga membahas mengenai pengertian pertahanan negara, keamanan negara, serta
Pertahanan dan Keamanan Negara Indonesia menurut UUD Negara RI Tahun 1945Asep Wahyudin
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembelaan negara untuk keutuhan wilayah, keselamatan bangsa dan negara, dan terciptanya keamanan negara. Hal ini dapat tercapai jika setiap warga negara sadar akan hak dan kewajibannya untuk membela tanah air serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negarasudiana_handsome
Pasal 30 UUD 1945 mengatur tentang sistem pertahanan dan keamanan negara yang dilaksanakan melalui kerja sama antara TNI, Polri, dan masyarakat sebagai pendukung. TNI terdiri atas Angkatan Darat, Laut dan Udara, sedangkan Polri bertugas menjaga ketertiban masyarakat dan menegakkan hukum.
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesiaghinahuwaidah
Sistem pertahanan dan keamanan negara Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 1-5, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai pendukung. Sistem ini bersifat semesta dengan ciri kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaLeonardus Munanto
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan negara Indonesia yaitu Sishankamrata, di mana setiap warga negara berkewajiban untuk ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara. Sistem ini bersifat semesta dan melibatkan seluruh sumber daya nasional serta menempatkan rakyat sebagai pemeran utama dalam pertahanan negara.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang Pertahanan dan Keamanan Negara yang disusun oleh 10 siswa/i SMK Nusantara. Makalah ini membahas tentang pendahuluan, keadaan dan masalah, serta penetapan program-program yang terkait dengan pertahanan dan keamanan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) di Indonesia, yang terdiri dari empat komponen utama yaitu komponen dasar (rakyat), komponen utama (TNI dan POLRI), komponen khusus (Linmas), dan komponen pendukung (sumber daya nasional). Dokumen ini juga menjelaskan evolusi doktrin pertahanan Indonesia sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga konsep terkini tentang
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanannatal kristiono
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertahanan nasional Indonesia khususnya di bidang militer dan keamanan.
2. Pertahanan nasional merupakan upaya bersama sipil dan militer untuk melindungi negara dari ancaman.
3. Ketahanan nasional Indonesia didasarkan pada delapan aspek yang saling terkait.
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanannatal kristiono
Ketahanan nasional sangat penting untuk Indonesia, terutama di bidang pertahanan militer dan keamanan. Kedua bidang ini saling melengkapi untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menjaga keutuhan dan keamanan negara. TNI bertugas untuk mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman luar dan dalam negeri melalui operasi militer maupun kemanusiaan.
Presentasi kelompok 2 menjelaskan berbagai bentuk upaya pembelaan negara di Indonesia. Mencakup pengertian bela negara sebagai kewajiban warga negara untuk mempertahankan negara dari ancaman internal dan eksternal. Ancaman-ancaman tersebut dapat berupa militer maupun non-militer, tradisional atau non-tradisional. Bentuk partisipasi warga negara dalam bela negara meliputi pendidikan, pelatihan militer, menjadi prajurit
Dokumen tersebut membahas tentang politik strategi pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia. Politik strategi ini tidak dapat dipisahkan dari politik strategi nasional sebagai dasarnya, dan bertujuan untuk menentukan kebijakan dalam membangun dan menggunakan kekuatan pertahanan dan keamanan nasional guna menjamin ketahanan negara.
Rangkuman dokumen RPP PPKn Kurikulum 2013 sma:
Dokumen ini merupakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas XI semester 1 yang membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan negara Republik Indonesia. Pembelajaran akan difokuskan pada menganalisis pasal-pasal UUD 1945 terkait wilayah negara, warga negara, agama, dan sistem pertahanan serta keamanan negara. Pes
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan negara Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945, termasuk prinsip-prinsip kesadaran bela negara dan partisipasi seluruh rakyat dalam upaya pertahanan negara.
2) Ekonomi dipandang sebagai instrumen penting dalam mempertahankan keutuhan wilayah dan stabilitas nasional, dengan pemanfaatan sumber daya alam dan
sistim pertahanan dan keamanan negara republik indonesia dan bela negarasudiana_handsome
Pasal 30 UUD 1945 mengatur tentang sistem pertahanan dan keamanan negara yang dilaksanakan melalui kerja sama antara TNI, Polri, dan masyarakat sebagai pendukung. TNI terdiri atas Angkatan Darat, Laut dan Udara, sedangkan Polri bertugas menjaga ketertiban masyarakat dan menegakkan hukum.
Sistem pertahanan dan keamanan negara republik indonesiaghinahuwaidah
Sistem pertahanan dan keamanan negara Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 30 ayat 1-5, yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai pendukung. Sistem ini bersifat semesta dengan ciri kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik IndonesiaLeonardus Munanto
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan negara Indonesia yaitu Sishankamrata, di mana setiap warga negara berkewajiban untuk ikut serta dalam upaya pertahanan dan keamanan negara. Sistem ini bersifat semesta dan melibatkan seluruh sumber daya nasional serta menempatkan rakyat sebagai pemeran utama dalam pertahanan negara.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang Pertahanan dan Keamanan Negara yang disusun oleh 10 siswa/i SMK Nusantara. Makalah ini membahas tentang pendahuluan, keadaan dan masalah, serta penetapan program-program yang terkait dengan pertahanan dan keamanan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) di Indonesia, yang terdiri dari empat komponen utama yaitu komponen dasar (rakyat), komponen utama (TNI dan POLRI), komponen khusus (Linmas), dan komponen pendukung (sumber daya nasional). Dokumen ini juga menjelaskan evolusi doktrin pertahanan Indonesia sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga konsep terkini tentang
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanannatal kristiono
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertahanan nasional Indonesia khususnya di bidang militer dan keamanan.
2. Pertahanan nasional merupakan upaya bersama sipil dan militer untuk melindungi negara dari ancaman.
3. Ketahanan nasional Indonesia didasarkan pada delapan aspek yang saling terkait.
Ketahanan nasional dibidang pertahanan militer dan keamanannatal kristiono
Ketahanan nasional sangat penting untuk Indonesia, terutama di bidang pertahanan militer dan keamanan. Kedua bidang ini saling melengkapi untuk mencapai tujuan yang sama yaitu menjaga keutuhan dan keamanan negara. TNI bertugas untuk mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman luar dan dalam negeri melalui operasi militer maupun kemanusiaan.
Presentasi kelompok 2 menjelaskan berbagai bentuk upaya pembelaan negara di Indonesia. Mencakup pengertian bela negara sebagai kewajiban warga negara untuk mempertahankan negara dari ancaman internal dan eksternal. Ancaman-ancaman tersebut dapat berupa militer maupun non-militer, tradisional atau non-tradisional. Bentuk partisipasi warga negara dalam bela negara meliputi pendidikan, pelatihan militer, menjadi prajurit
Dokumen tersebut membahas tentang politik strategi pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia. Politik strategi ini tidak dapat dipisahkan dari politik strategi nasional sebagai dasarnya, dan bertujuan untuk menentukan kebijakan dalam membangun dan menggunakan kekuatan pertahanan dan keamanan nasional guna menjamin ketahanan negara.
Rangkuman dokumen RPP PPKn Kurikulum 2013 sma:
Dokumen ini merupakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas XI semester 1 yang membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan negara Republik Indonesia. Pembelajaran akan difokuskan pada menganalisis pasal-pasal UUD 1945 terkait wilayah negara, warga negara, agama, dan sistem pertahanan serta keamanan negara. Pes
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan negara Republik Indonesia menurut Undang-Undang Dasar 1945, termasuk prinsip-prinsip kesadaran bela negara dan partisipasi seluruh rakyat dalam upaya pertahanan negara.
2) Ekonomi dipandang sebagai instrumen penting dalam mempertahankan keutuhan wilayah dan stabilitas nasional, dengan pemanfaatan sumber daya alam dan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) di Indonesia, yang terdiri dari empat komponen utama yaitu komponen dasar (rakyat), komponen utama (TNI dan POLRI), komponen khusus (perlindungan masyarakat), dan komponen pendukung (sumber daya nasional). Doktrin Sishankamrata telah berkembang sejak perjuangan kemerdekaan dengan konsep perang gerilya,
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata) di Indonesia, yang terdiri dari empat komponen utama yaitu komponen dasar (rakyat), komponen utama (TNI dan POLRI), komponen khusus (perlindungan masyarakat), dan komponen pendukung (sumber daya nasional). Doktrin Sishankamrata telah berkembang sejak perjuangan kemerdekaan dengan konsep perang gerilya,
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ketahanan nasional Indonesia yang mencakup konsep keamanan nasional, aspek-aspek ketahanan nasional seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, serta peran TNI dan Polri. Dibahas pula konflik antara TNI dan Polri beserta alternatif solusinya.
Makalah softskill bab 3 (Kamal Qrimly / 14412018)Kamal Qrimly
BAB III membahas pengertian ketahanan nasional sebagai kondisi dinamika yang mampu menghadapi tantangan dari dalam dan luar, asas-asasnya seperti kesejahteraan, komprehensif, dan kekeluargaan, serta ciri sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang yang mempertahankan kelangsungan hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan nasional di bidang pertahanan dan keamanan. Ia menjelaskan bahwa peranan Departemen Pertahanan adalah menata dan mempersiapkan potensi nasional agar dapat dimobilisasi untuk pertahanan dan keamanan negara, bukan karena hilangnya peranannya. Ketahanan nasional merupakan kondisi keuletan dan ketangguhan bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemampuan pertahanan dan keamanan melalui penger
Dokumen tersebut membahas tentang bab 3 dari tugas softskill pendidikan kewarganegaraan yang membahas pengertian, asas-asas, dan ciri-ciri ketahanan nasional. Ketahanan nasional didefinisikan sebagai kondisi dinamika suatu bangsa yang memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan dari dalam dan luar negeri. Asas-asas ketahanan nasional meliputi kesejahteraan,
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesiafatimmatuzzahro
Makalah ini membahas tentang konsep ketahanan nasional Indonesia sebagai geostrategi negara. Konsep ketahanan nasional Indonesia diwujudkan dalam bentuk Astagatra yang terdiri dari Trigatra (sumber daya alam, penduduk, wilayah) dan Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan). Tujuan ketahanan nasional Indonesia adalah mewujudkan cita-cita proklamasi untuk melindungi bangsa Indonesia dan memajukan
Dokumen tersebut membahas tentang pertahanan dan keamanan negara. Terdiri dari 4 komponen utama yaitu TNI, POLRI, Komponen Cadangan, dan Komponen Pendukung. Masing-masing komponen memainkan peran penting dalam mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang terbentuknya negara Indonesia yang dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa Indonesia. Dokumen ini juga membahas tentang landasan-landasan ketahanan nasional Indonesia seperti UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Pancasila sebagai landasan ideal. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian dari ketahanan nasional.
PANCASILA: SINERGISITAS
MEMBANGUN EKONOMI YANG
POTENSI MANUSIA DALAM
MANAJEMEN PERTAHANAN.
PEMBANGUNAN SDM
PERTAHANAN NEGARA
BERKELANJUTAN
(HUMAN CAPITAL IN DEFENSE
DALAM MENGHADAPI ERA
MANAGEMENT)
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
(PERSPEKTIF PELUANG DAN
TANTANGAN)
Modul ini membahas tentang politik strategi pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia. Politik strategi pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari politik strategi nasional dan bertujuan untuk menjamin kedaulatan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta mencapai tujuan pembangunan nasional.
Modul ini membahas tentang politik strategi pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia. Politik strategi pertahanan dan keamanan nasional merupakan bagian integral dari politik strategi nasional dan bertujuan untuk menjamin kedaulatan dan integritas negara serta mencapai tujuan pembangunan nasional. Modul ini menjelaskan falsafah, asas, landasan, serta tujuan dan fungsi dari politik strategi pertahanan dan keamanan nasional di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum strategi yang diterapkan pemerintah Indonesia dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap integrasi nasional, meliputi:
1) Mengatur strategi pertahanan dan keamanan melalui UUD 1945 yang memberikan peran TNI, Polri, dan masyarakat dalam sistem pertahanan semesta
2) Menghadapi ancaman militer dengan sistem pertahanan rakyat semesta dan mengutamakan penyelesaian secara damai
3) Menghadapi ancam
Makalah ini membahas tentang ketahanan nasional dan peran Pancasila dalam kapasitasnya sebagai dasar negara. Beberapa poin yang dijelaskan antara lain pengertian ketahanan nasional, tujuan, fungsi, asas, sifat, perwujudan, peran, dan ancaman terhadap ketahanan nasional."
Tugas makalah ketahanan nasional ( harits )Rietz Wiguna
Makalah ini membahas tentang ketahanan nasional Indonesia dan masalah energi di Indonesia. Ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa termasuk sumber daya alam seperti energi. Indonesia menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat serta mengatasi permasalahan efisiensi, pendanaan, dan lingkungan hidup dalam pengembangan energi.
Similar to Makalah pendidikan kewarganegaraan (20)
Makalah ini membahas tentang solusio plasenta, yaitu terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari dinding rahim sebelum persalinan. Makalah ini menjelaskan definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, komplikasi, dan prognosis dari solusio plasenta.
Makalah ini membahas tentang demokrasi Pancasila di Indonesia. Terdapat pembahasan mengenai sejarah, pengertian, jenis-jenis demokrasi yang pernah diterapkan di Indonesia seperti demokrasi liberal, parlementer, terpimpin, dan Pancasila. Tujuan makalah ini adalah menjelaskan konsep demokrasi dan penerapannya di Indonesia.
Makalah ini membahas konsep dasar pembangunan nasional Indonesia, termasuk pengertian, tujuan, asas, modal dasar, dan faktor dominannya. Pembangunan nasional bertujuan untuk memajukan kesejahteraan rakyat secara merata dengan memperhatikan asas-asas seperti demokrasi, keadilan, dan keseimbangan. Modal dasarnya meliputi sumber daya alam, SDM, dan semangat persatuan, sedangkan faktor dominannya ad
Makalah ini membahas tentang kode genetika meliputi prinsip hukum Mendel, hukum segregasi dan asortasi bebas Mendel, serta hereditas yang berkaitan dengan DNA, RNA, dan sintesis protein.
Makalah ini membahas tentang kode genetik, mulai dari prinsip hukum Mendel, hukum Mendel I, hingga perbedaan antara DNA dan RNA. Prinsip hukum Mendel terdiri atas hukum I dan II, sedangkan hukum Mendel I menyatakan bahwa gen akan memisah pada pembentukan gamet. Makalah ini juga membedakan antara DNA dan RNA dalam hal rantai, basa, dan gula yang membentuknya.
Makalah ini membahas tentang teknik sterilisasi dan desinfeksi alat-alat kesehatan yang dilakukan ibu bidan. Terdapat informasi mengenai persiapan, metode, dan cara sterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan serta penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan.
Makalah ini membahas gangguan psikosomatik, yaitu gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor psikologis dan sosial. Terdapat berbagai gejala psikosomatik pada sistem kardiovaskuler, gastrointestinal, kulit, dan endokrin. Gangguan psikosomatik dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan gejala dan penyebabnya. Penanganan gangguan psikosomatik meliputi pencegahan dengan mengurangi stres melalui man
Makalah ini membahas tentang konsep mikrobiologi, mulai dari sejarah perkembangan mikrobiologi, penemuan dunia mikroorganisme melalui penggunaan mikroskop, serta perdebatan antara teori abiogenesis dan biogenesis mengenai asal usul kehidupan. Diakhiri dengan ringkasan mengenai teori-teori terkait mikroorganisme dan penyakit."
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan bulanan Dosen Pembimbing lapangan dalam pelaksanaan kampus mengajar a...
Makalah pendidikan kewarganegaraan
1. MAKALALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelompok 4 :
1. AFRISYA YATIKASARI
2. ANDIKA PUTRA B.P
3. ELIANA CAROLINA S
4. EVIE YUNITA N
5. KARINA KHAJAR S
STIKES HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2014
i
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
atas hikmah dan hidayahnya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan tanpa suatu halangan apapun. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.,sehingga makalah selesai tepat
pada waktunya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Purwokerto, 09 Desember 2014
Penyusun
ii
3. DAFTAR ISI
Halaman Awal................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN.................................................................. 3
A. SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA
(SISHANKAMRATA)........................................................................... 3
B. POLA-POLA OPERASI SISTEM PERTAHANAN KEAMAN RAKYAT
SEMESTA (SISHANKAMRATA)........................................................ 8
C. SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA KHUSUSNYA
BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA
(HANKAMRATA) SEJAK TAHUN 1945............................................ 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan............................................................................................ 10
B. Saran ......................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................... 11
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bela Negara adalah tekat, sikap, semangat, serta tindakan warga Negara
dalam upaya menjaga, memelihara, serta mempertahankan kelangsungan
hidup Bangsa dan Negara. Tekat upaya yang tidak hanya terbatas dalam wujud
perjuangan senjata dan berperang melawan ketidakadilan, melainkan
mencakup semua wujud gagasan, sikap serta perbuatan untuk
mempertahankan keamanan melalui bidang masing-masing dalam kehidupan
berbangasa dan Negara dalam mencapai tujuan nasional yaitu
mensejahterakan rakyat semesta tanpa harus memilah dan membedakan setiap
tingkatan dalam bernegara.
Yang menjadi latar belakang dalam judul makalah “Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA)” ialah untuk mengetahui
bagaimana suatu Negara mempertahankan keamanan rakyat semestanya,
karena kita ketahui system keamanan Negara kita saat ini sangat jauh dari
kenyataan dan harapan rakyat semesta, seperti banyaknya terjadi
ketimpangan-ketimpangan baik di dalam atau pun di luar aparatur Negara kita.
Banyak yang tidak bertindak sesuai fungsinya masing-masing, yang
seharusnya dipertahankan dan diamankan malah dibebaskan dan dibiarkan
merajarela dan memporak-porandakan rakyat jelata yang tidak berdosa.
Inilah yang membuat penulis menjadikan latar belakang dari pada judul
makalah yang akan dibahas lebih mendasar mengenai “HANKAMRATA”.
Demikianlah yang menjadi latar belakang makalah ini untuk lebih
sempurnanya diharapkan juga bagi para pembaca memberikan sumbangsih
pemikiran agar kedepannya makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.
1
5. B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Pertahanan Dan Keamanan Rakyat
Semesta (Sishankamrata)?
2. Apa Yang Menjadi Pola-Pola Operasi (Sishankamrata)?
3. Bagaimana Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Khususnya Bidang
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata) Sejak Tahun 1945
C. Tujuan
1. Memberi pengetahuan tentang apa itu Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta.
2. Menambah wawasan mengenai Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat
Semesta
3. Sebagai referensi belajar mata kuliah kewarganegaraan
4. Diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah kewarganegaraan
2
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA
(SISHANKAMRATA)
Sistem Pertahanan Rakyat Semesta adalah suatu system pertahanan
keamanan dengan komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan,
dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral serta berlanjut
untuk mewujudkan kemempuan dalam upaya pertahanan keamanan Negara.
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (sishankamrata) bersifat
semesta dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya.(Zainal
Ittihad Amin,(2007)).
Dari pejelasan yang dipaparkan dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan Zailal Ittihad Amin (2007), bahwa Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta, merupakan suatu system pertahan yang memiliki
potensi, kemampuan dan kekuatan nasional, yang tidak alin hanya utnuk
mencapai satu tujuan yaitu kemampuan pertahanan dan keamanan Negara.
Yang menjadi komponen-komponen dalam Sistem Pertahanan
Keamanan Rakyat Semesta menurut (Zainal Ittihad Amin, 2007 )yaitu :
1. Komponen Kekuatan Dalam Sishankamrata
Hankamrata sebagai suatu system pada hakikatnya ialah jalinan dari
semua komponen Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari sifat kesemestaannya.
Komponen diatas sudah jelas menyebutkan bahwa kekuatan
ditentukan oleh tingkat potensi serta kekuatan yang secara nyata terdapat
dalam wilayah. Apabila dilihat dari pendekatan system menyabutkan
bahwa system dalam Hankamrata “(systems approach), komponen
dasarnya adalah rakyat yang terlatih berfungsi untuk ketertiban umum,
perlindungan, keamanan, dan perlawanan rakyat yang diupayakan melalui
mobilisasi.
3
7. Komponen utamanya adalah ABRI dan TNI yang berfungsi sebagai
subyek kekuatan pertahanan keamanan Negara dan kekuatan sosial.
Komponen khusus yaitu perlindungan masyarakat (Linmas) yang
berfungsi menanggulangi akibat bencana perang, alam, atau bencana
lainnya. Dan yang menjadi komponen pendukung yaitu : sumberdaya dan
prasarana nasional yang berfungsi menjamin kemampuan bangsa dan
Negara dalam meniadakan ancaman setiap ancaman dari luar negeri dan
dalam negeri.
Jika dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam
Sishankamrata terdapat dua kekuatan perlawanan yaitu :
a. Kekuatan Perlawanan bersenjata yaitu Bela Semesta. TNI yang terdiri
dari :
1) Bela Negara
· ABRI (AD, AL, AU, dan POLRI) merupakan kekuatan
pertahanan dan keamanan Negara
· Cadangan: AD, AU, AL
b. Bela Potensial yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum,
baik keamanan, perlawanan, dan perlindungan rakyat.
Kekuatan perlawanan yang dilakukan oleh anggota,atau oknum
yang terdapat dalam bela Negara diatas mampu menjadi kekuatan
dalam mempertahankan dan mengamankan Negara.
c. Kekuatan Perlawanan Tidak Besenjata yaitu rakyat di luar Bela
Semesta yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam
menanggulangi akibat bencana perang.
Berdasarkan UU RI No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara,
komponen kekutan pertahanan dibagi menjadi 3 komponen yaitu :
“TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas
pertahanan. Jadi komponen kekuatan pertahanan dan keamanan yang
diasarkan pada UU No. 20 tahun 1982 diintegrasikan ke dalam UU
No. 3 tentang pertahanan Negara”.
4
8. Dengan demikian TNI menjadi komponen utama, kepolisian,
ratih,dan komponen khusus perlindungan masyarakat melalui suatu
system.
Telah banyak dipaparkan mengenai kekuatan-kekuatan dalam
mempertahankan keamanan Negara dan menyebutkan anggota-anggota
yang memiliki tugas untuk menjaga dan mengamankan Negara
ataupun wilayah, karena dengan adanya angota atau oknum tersebut
masyarakat dalat hidup aman dan jauh dari ancaman Negara musuh
atau penjajah.
2. Doktrin penyelenggaraan pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Penyelengaraan system prtahanan dan keamanan mengalami
perkembangan dilihat dari perjuangan yang telah dilakukan dalam masa
perang yaitu:
a. Perang gerilya rakyat semesta
Konsep ini memperoleh bentuknya setelah adanya kenyataan
pengalaman pertempuran dengan pihak tentara penjajah yang sudah
sebagian menduduki wilayah rakyat Indonesia. Pokok pemikiran yang
dituangkan oleh Zainal Ittahid Amin,kedalam konsep perang gerilia
rakyat semesta dengan pola pelaksanaan sebagai berikut :
Pola penggunaan kekuatan fisik dengan sasaran :
1) Menghambat selama mungkin serangan tentara penjajah sehingga
diperoleh waktu untuk menempati daerah grilya.
2) Dalam daerah yang diduduki tentara penjajah mengadakan
serangan untuk menghancurkan pos yang terpencil letaknya.
· Pola pemanfaatan kekuatan potensial wilayah. Mamfaat ini
bertujuan menguasai suatu wilayah tempat pemerintah RI dapat
berjalan lancar untuk dijadikan daerah pangkal (basis) untuk
pelaksanaan perlawanan-perlawanan rakyat semesta.
· Pola perebutan kembali daerah yang diduduki lawan,pola
perebutan tersbut maka perebutan-perebutan daerah tersebut
5
9. didahului oleh serangan pisik sehingga lambat laun daerah yang
dikuasai semakin meluas.
Dalam perang grilya yang dilakukan oleh oknum bela Negara,
upaya yang dilakukan yaitu mempertahankan pertempuran dengan
pihak tentara penjajah agar tentara penjajah yang sudah memiliki
tempat sebagian kecil di Indonesia, dapat dimiliki kembali oleh
rakyat bangsa Indonesia.
b. Perang wilayah, sejak tahun 1950 setuasi dan kondisi yang
mempengaruhi system pertahanan keamanan rakyat semesta.
Perlengkapan angkatan perang mulai di perbaiki mutunya, pendidikan
Kemiliteran mulai di adakan dan organisasi pertahanan keamanan
disempurnakan.
c. Perang rakyat semesta, didalam konsep perang wilayah ternyata masih
terdapat beberapa masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya
antara lain bagai mana menghadapi subversi dan pemberontakan dalam
negeri.
Penjelasan poin b dan c meberi gambaran bahwa segala yang
menjadi penunjang dalam perang harus segera di perbaiki dan di
lengkapi demi mencapai apa yang menjadi tujuan dalam peperangan
agar dapat terhindar dari serangan musuh.
Pokok-pokok doktrin perang rakyat semesta meliputi:
1) perang rakyat semesta(perata)merupakan bagian mutlak dan tidak
terpisahkan pertahanan keamanan nasional(hamkamnas).
2) Perata adalah yang bersifat semesta,yang menggunakan seluruh
kekuatan nasional secara total dan integral,dengan menggunakan
militasi rakyat sebagai unsur kekuatannya untuk mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara Reublik Indonesia dan
mengamankan jalannya pembangunan Nasional.
3) Perang rakyat semesta mempunyai pola operasi:
6
10. · pola operasi keamanan dalam negeri(opersi kamdagri),yang
bertujuan untuk memelihara dan mengembalikan kekuasaan
pemerintah /Negara RI dan mengunakan jenis-jenis operasi
intelijen tempur dan territorial.
· Pola operasi pertahanan yang bertujuan untuk menggagalkan
serangan dan ancaman dari kekuatan perang musuh.
d. Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, memiliki kelemahan yang
perlu di perbaiki antara lain:
1) Bagaimana usah-usaha kita untuk mencegah terjadinya
pemberontakan
2) Bagaimana usaha-usaha kita untuk mencegah adanya serangan
mendadak dari luar.
3) Bagaimana usaha-usaha kita untuk mengamankan pendekatan ke
wilayah Indonesia dengan mengadakan kerja sama pertahanan
keamanan di wilayah asia tenggara.
Pada tanggal 17 sampai dengan 28 november 1967 telah dapat
dirumuskan pengaruh (doktrin) Hubungan Kemasyarakatan Nasional
(Hankamnas) yang selanjutnya kita kenal dengan System Pertahan
Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), Doktrin itu berisikan
beberapa hal:
1) Sasaran Operasi Hankamnas
· mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap
kedaulatan nasional Negara RI.
· Menjamin pengusaan dan pembinaan wilayah nasional RI.
· Ikut serta dalam pemeliharaan kemampuan Hankam di Asia
Tenggara oleh Negara Asia Tenggara, bebas dari campur tangan
asing.
7
11. B. POLA-POLA OPERASI SISTEM PERTAHANAN KEAMAN RAKYAT
SEMESTA (SISHANKAMRATA)
1. Pola Operasi Pertahanan, bertujuan untuk menggaglkan serangan dan
acaman dari kekuatan perang musuh,dengan jenis-jenis perlawanan rakyat
dan pertahanan sipil merupakan unsur yang penting dalam kekuatan perang
dengan angkatan bersenjata sebagai intinya.
Tahap-tahap operasi pertahanan:
a. tahap operasi defensif strategis digunakan apabila perbandingan
kekuatan perang antar musuh dengan kita.sehinga tidak
memungkinkan bagi kita melakukan operasai ofensif strategis yang
diselengarakan berlandaskan:
1) keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan Negara
RI.
2) Tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis- garis komunikasi
antar pulau.
b. Tahap operai ofensif strategi beertujuan untuk menghancurkan
kekuatan perang musuh atau memaksanya menyerah baik dalam
bentuk ofensif awal atau ofensif balas.Operasi efensif strategis
digunaksuhan apabila perbandingan antara kekuatan perang musuh
dangan kita adalah sedemikian rupa,sehingga meenguntungkan kita.
2. Pola opeerasi keamanan dalam negeri.
Pola opersi keamanan dalam negeri,ialah kerangka tetap dalam
mengunakan segala unsure kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk
memelihara atau mengembalikan kekuasaan pemerintah Negara RI
terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.
a. Tujuan:memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah RI .
b. Sifat:melakukan perbaikan serasi atau merata terhadap daerah yang
teerganggu keamanan atau kestabilannya.
8
12. 3. Pola operasi intelijen strategis.
Operasi intelijen strategis adalah semua oprasi untuk menjalankan
kegiatan intelijen,dan perang urat syaraf di tingkat strategis.tujuan
intelijensi yaitu:
a. Memperoleh informasi yang di perlukan untuk pelaksanaan strategi
nasional pada umumnya dan operasi hankamnas pada khususnya.
b. Menghancurkan sumber yang mengancam keamanan dalam kawasan
wilayah musuh.
c. Mengadakan perang urat saraf dan kegiatan tertutup lainnya untuk
mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan.
Sifat operasi intelejensi strategis yaitu menyesuaikan dengan keadaan
politik nasional, dilakukan diluar wilayah nasional, dan pada dasarnya
bersifat tertutup yang disesuaikan dengan ruang dan waktu.
4. Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara
Pola operasi kerja sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara
merupakan salah satu pola utama sishankamrata. Agar dalam melaksanakan
pembangunan dapat berhasil dengan baik, diperlukan adanya stabilitas dan
perdamaian, yang berarti bahwa kekacoan dan gangguan keamanan harus
dicegah.
Kerja sama hankam adalah usaha bersama dalam menghadapi
kemungkinan gangguan seperti (keamanan, stabilitas nasional, dan
perdamaian). Kerjasama hankam justru melihat kedalam untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi dikawasan tersebut. Kerjasama
ini ingin menciptakan suatu kawasan yang damai dan bebas dari pengaruh
Negara-negara lain.Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa tindakan-tindakan
bersama mengenai bagaimana mewujudkan daerah damai.
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Khususnya di bidang
Pertahanan Keaman Penentuan system Pertahanan-Keamanan suatu Negara
dilakukan berdasarkan 3 kmungkinan/cara:
a. Peniruan dari system pertahanan kamanan bangsa lain. Cara ini biasana
dilakukan oleh Negara-negara yang menerima kemeedekaannya dari
9
13. Negara-negara ang telah menjajahnya dan al ini mungkin kurang
sesuai dengan situasi dan kndisi negra-negara yang bersangkutan.
b. Pemlihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang
sesuai dengan keadaan sebenrnya dari Negara dan bangsa yang
memilihnya. Usaha suatu bangsa di bidang pertahanan keamanan
brdasarkanfalsah, identitas,kondisi lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan
kondisi yang mengancam keselamatanbdan kelngungan
hidup angsa tersebut. Penentuan system ini yang dapat dikatakan yang
paling tepat,karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi bangsa yang
bersangkutan.
C. SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA KHUSUSNYA
BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA
(HANKAMRATA) SEJAK TAHUN 1945
Sejarah pertahanan keamananbangsa Indonesia sejak tahun 1945
memberikan banyak pengalaman dan data untuk menyusunsistem pertahanan
eamanan yang mampu menanggulangisetiap ancaman, tantangan, hambatan,
serta gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan
falsafah Pancasila dan UUD 1945.pengalaman-pengalaman tersebut dapat
dikelopokkan ke dalam 2 jenis pengalaman, yaitu:
1. Pengalaman menanggulangi ancaman dari luar atau yang lazim disebut
invasi,ialah ancaman dari pihak Belanda yang ingin menjajah Indonesia
kkembali Pengalaman itu yang diperoleh dari dua kurun waktu:
a. kurun waktu 1945-1947
pada bulan September –oktober 1945 berdasarkan civil affair
Agreement,Tentara Penduduk Sekutu (Inggris)mendaratkan pasukan-pasukanya
di Kota-kota besar seluruh Indonesia(Banjarmasin ,Ujung
pandang ,Jakarta,Semarang,Surabaya, Medan).
Tugas penduduk tentara sekutu tersebut ialah:
1) melucuti bala tentara Jepang yang telah kala perang dan telah
menyerah;
10
14. 2) mengurus pengembalian tawanan perang sekutu yang ditawan oleh
tentara Jepang (RAPWI-repatriation Allied Prisoners of War and
Internees).
3) Mengamankan pelaksanaan kedua tugas tersebut diatas.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda untuk
menyeludupkan unsur-unsur alat penjajah Belanda (NICA:Netherland
Indies Civil Affairs) dan akirnya mendapatkan perlawanan patriotis dari
bangsa Indonesia.
Untuk menghadapi serangan –serangan dari pihak Belanda ,semula
perlawanan bersenjata Indonesia mempergunakan bentuk-bentuk
serangan maupun pertahanan lini.pada waktu itu kita mengenal dengan
istilah pertahanan lini kesatu,lini kedua,dan daerah belakang.
Karma perlawanan yang begitu sengit dari bangsa Indonesia,maka
tentara Belanda mengusulkan untuk mengadakan perundingan dan
gencatan senjata yang selanjutnya menghasilkan Persetujuan
Linggarjati(Kota kecil di dekat Cirebon)pada tanggal 15 nopember
1946.Persetujuan ini di tandatangani oleh Sultan Syahril (RI)dan
Scherinerhorn (Belanda).Kesempatan ini di pergunakan ole pihak
Belanda untuk mengadakan konsilidasi.
Pada tanggal 21 juli1947 tentara Belanda mengadakan serangan
terhadap Jawa Barat dan menduduki Kota-kota besar di aiandonesia
(Semarang, Surabaya, Medan,Palembang).Sersngan tersebut
selanjutnya di tetapkan sebagai Perang Kemerdekaan ,meskipun bagin
pihak Belanda hal ini hanya merupakan aksi polisional(karna bangsa
Indionesia di anggap belum merdeka dan yang melawannya ialah para
pemberontak).
Di dalam perlawanan terhadap serangan Belanda ini kita terapkan
perang gerilya dibawa pembinaan pemerintah darurat militer .Dengan
dilaksanakannya perang gerilya rakyat semesta ini,maka pasukan-pasukan
Indonesia segar kembali.
11
15. Dengan Perlawanan-perlawanan yang tidak kenal menyerah dari
pihak Indonesia,maka akhirnya serangan pihak Belanda mengalami
kegagalan dan sekali lagi mengusulkan untuk mengadakan gencatan
senjata dan perundingan.Perundingan ini kita kenal dengan hasil
persetujuan Renville(nama kapal perang USA yang berlabuh di Teluk
Jakarta ).Persetujuan itu di tandai pada tanggal 17 Januari 19489(pihak
RI oleh Amir Syarifudin,pihak Belanda oleh Abdul Kadir).Persetujuan
Renville ini merupakan kekalahan bagi RI,baik di tinjau dari segi
Militer, ekonomi, maupun psikologi.
Kurun waktu 1948-1949, dengan adanya persetujuan Renvile,maka
sekali lagi pihak Belanda mendapat kesempatan untuk berkonsilidasi
dan menyusun kembli kekuatannya.berdasarkan pada pengalaman pada
serangan Belanda lyang lalu, maka Indonesia pun mengadakan
persiapan-persiapan menghadapi segala kemungkinan,antara lain di
suaun kesatuan-kesatuan Mobil dan kesatuan-kesatuan territorial.
Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda mengadakan serangan
terehadap ibu kota RI yang selanjutnya kita kenal dengan perang
kemerdekaan II.
Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menawan presiden
,wakil presiden dan beberapa mentri.Bertepatan dengan penyerangan
Belanda tersebut,Presiden RI telah memerintahkan kepada
Mr.Syarifudin Prawira Negara untuk menyusun pemerintah Darurat RI
berkedudukan di Bukitinggi(Sumatra Barat) dan menunjuk duta besar
RI di New Nelhi(India) untuk membentuk pemerintah RI diluar
negeri.sedangkan Panglima Besar Jendral Sudirman secara konsekuen
meninggalkan Yogyakarta untuk bersama-sama dengan tentara RI
mengadakan perlawanan dari luar kota terhadap kesatuan-kesatuan
Belanda.
Dengan adanya Perang Kemerdekaan II ini ,pimpinan tentara
Belanda,Jendral Spoor,beranggapan bahwa di dalam waktu 2-3 bulan
Republik Indonesia akan lenyap.
12
16. Puncak serangan-serangan kita terhadap tentara Belanda yang
terkenal dengan sebutan SU/Serangan umum tunggal 1 Maret 1949 atau
juga kita kenal dengan Peristiwa Enam Jam di Yogya yang telah di buat
film dengan judul “ Janur Kuning”.Pimpinan Serangan Umum adalah
Letnan Kolonel Suharto,Komandan Wehrkreise Yogyakarta.Dalam hal
ini peranan Sultan Hamengku Buwono IX cukup besar dalam
pelaksanaan maupun persiapan.Sasaran-sasaran yang telah di capai di
dalam SU ialah:
a) politik,memberi dukungan yang kuat kepada diplomasi RI di
Dewan Keamanan PBB/dunia internasional
b) Militer,menimbulkan kerugian/mematahkan moral pasukan
Belanda.
c) Psikologi,rakyat daerah-daerah lain yang berjuang merasa bahwa
ibu kota RI masih tetap di peretahankan semangat yang lebih
tinggi kepada semua pasukan.pemberontakan atau subversi.
Jenis ancaman ini diawali dengan pemberontakan PKI/Muso atau
peristiwa Madiun Tanggal 18 September 1948 pada waktu Indonesia
sedang menghadapi Belanda.Kemudian menyusul peristiwa Darul
Islam atau Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada tahun 1949 di bawa
pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat,Kahar Muzakar (1958)di
Sulawesi Selatan dan Daud Beureu di Aceh (1952),peristiwa Andi
Aziz di Ujung Pandang, Republik Maluku Selatan(RMS)di
Ambon/Ceram.Selanjutnya Pemerintah Repolisioner RI/Perjuangan
Semesta (PRRI di Sumatra dan permesta di Sulawesi tahun 2957),dan
Pemberontakan G30S/PKI(1965).
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas dapat di kelompokkan menjadi
dua kelompok:
a) Kelompok yang hanya mengandalkan perlawanannya kepada
kemampuan/persenjataan.Kelompok ini di hadapi dengan
mengunakan peralatan teknologi disertai pemantapan/kosolidasi
aparatur pemerintahan dan rehabilitasi daerah-daeerah yang
13
17. mengalami kerusakan akibat pemberontakan.Dengan demikian
dapat di batasi atau dihilangkan kerawanan-kerawanan yang
mungkin menimbulkan peluang-peluang bagi tumbunya kembali
pemberontakan.
b) Kelompok yang selain mempergunakan peralatan teknologi,juga
mempergunakan cara-cara penguasaan Wilaya .pengaruh musuh
di wilayah tersebut demikian besarnya,sehingga rakyat yang
berada diwilayah itu bersimpati kepadanya dan bersedia
membantunya di bawa terror.
Operasi-operasi menghadapi kedua kelompok tersebut di atas
dilaksanakan dengan menggunakan peralatan teknologi,di samping
operasi penguasan wilayah,untuk mempersempi wilayah pengaruh
lawan dan ruangan geraknya serta akirnya dapat dihancurkan sama
sekali.
2. Pelajaran-pelajaran yang dapat di tarik dari pengalaman-pengalaman
perjuangan bersenjata
a. keteguhan hati rakyat untuk mempertaruhkan Negara dan bahasa srta
melawan musuh di mana-mana. Pada perag kemardekaan kita pernah
mengalami keadan yang sangat parah, namun kita tidak pernah patah
semangat berjuag.
b. kemampuan angkatan bersenjata untuk melaksanakan perang
konvensional ( sesuai dengan konvensi jenewa ) dan tidak konvensional
serta kemapuan mengutamakan keadaan wilayah dan medan sebaik-baiknya.
c. persatuan dan kerja sama yang seerat-eratnya antara rakyat dan
angkatan bersenjata yang sekarang kita kenal dengan manunggalnya
ABRI dan rakyat. Potensi rakyat selalu merupkan kekuatan yang nyata
dalam pelaksanaan fungsi-fungsi Hankamrata.
d. kepemimpinan yang ulet dan tahan semua diuji di semua tingkatan,
yang tau mmberi insfirasi serta motivasi dan pimpinan kepada rakyat
serta sekaligus mahir mengelolah sumber-sumber kekuatan.
14
18. Faktor Linkungan yang Mempunyai Sistem Pertahan-Keamanan
1) Faktor Geografis Indonesia
Dipandang dari segi letaknya Indonesia berada dalam posisi silang
yang sangat unik,ialah diantara dua samudra dan dua benua,serta di
antara dua tata susunan dalam aspek-aspek kehidupan bangsa yang
berlainan,bahkan yang sering bertentangan.
Posisi tersebut menempatkan Inonesia pada posisi yang
rawan,karna memberikan tiga kemungkinan sebagai berikut:
a) Memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk tetap dalam
posisi tidak memihak kepada salah satu kekuatan.
b) Menarik Indonesia kedalam salah satu pihak
c) Salah satu kekuatan dunia tersebut menduduki Indonesia secara
terbatas terhadap beberapa wilayah /kota yang di anggap sangat
srategis untuk dapat menguasai jalur-jalur batas laut maupun
darat.Hal ini sangat di perlukan untuk jalur komunikasi dan
logistic
2) Faktor sumber kekayaan alam
Bangsa Indonesia telah di karunia oleh Tuhan Yang Maha Esa
sumber kekayaan alam yang cukup,baik yang masi merupakan suatu
potensi yang terpendam,maupun yang sudah di manfaatkan(potensial
dan efektif)Di antara jenis-jenis sumber kekayaan alam yang terdapat
di Indonesia.banak Negara yang bersangkutan.
Keadaan ini memberikan kepada Indonesia dua
kemkungkinan,iakah:
a) Memberikan kekuatan pada perundingan-perundingan
Internasional,tegasnya merupakanposisi penawaran(bargaining
position)dalam memperjuangkan kepentingan-kepentingan
nasional.
15
19. b) Mengandung ancaman atau campur tangan Negara-negara asing
yang membutuhkan ssumber kekayaan alam tersebut.hal ini akan
mereka laksanakan,apabila bangsa Indonesia tidak memiliki
ketahanan nasional yang mantap/cukup ampuh untuk menghadapi
ancaman tersebut.
3) Faktor demografi
Dilihat dari jumlah penduduknya,Indonesia menempati tempat
kelima di dunia.penyediaan tenaga manusia jelas cukup besar,akan
tetapi karena penyebarannya kurang merata,maka terdapat di satu
pihak daerah-daerah yang amat langka akan tenaga manusia(pulau-pulau
di luar pulau Jawa)dan di pihak lain terdapat daeerah-daerah
yang kelebihan tenaga manusia(pulau Jawa,Madura,dan Bali).
Disamping penyebarannya,perlu di perhatikan pula
komposisinya,yaitu:
a) antara kelompok “angkatan kerja”dan “bukan angkatan
kerja”harus ada keserasian dan kesimbangan;
b) antra tingkat kemampuan daerah-daerah;
c) antara tingkat pendidikan masyarakat yang mampu menunjang
pembangunan daarah-daerah.
3. Beberapa Istilah di Dalam Sishankamrata
1) System pertahanan-keamanan rakyat semesta,disingkat
Sishankamrata ,adalah suatau sistem pertahanan keamanan dengan
komponen-komponen yang terdiri dari seluruh potensi,kemampuan,dan
kekuatan nasional yang bekerja secara total,integral serta berlanjut
dalam rangka mencapai ketahanan nasional.Sishankamrata bersifat
semesta dalam konsep,semesta dalam ruang lingkup,dan semesta dalam
pelaksanaan dengan mempergunakan dua cara pendekatan,ialah
pendekatan system senjata teknologi (sistek)dan system senjata sosial
secara serasi.
2) Pola Operasi pertahanan,ialah kerangka yang tetap dalam
menggunakan segala unsur,kekuatan,yang berfungsi sebagai alat untuk
16
20. menjamin kemerdekaan,kedaulatan Negara dan keutuhan bangsa
Indonesia terhadap serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang
negera lain.
3) Pola operasi keamanan dalam negeri ,ialah kerangka tetap dalam
menggunakan segala unsur kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk
memelihara atau mengembalikan kekusaan peemerintah Negara RI
terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.
4) Pola Operasi Ientelijen Strategik (intelstrat), adalah smua operasi untuk
menjalankan kegiatan intelijen dan perang urat saraf ditingkat strategic.
5) Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan-Keamanan Asia Tenggara,
merupakan salah satu pola utama system hankamrata, dalam suasana
pembangunan, karena untuk melaksanankan pembangunan dengan baik
sangat diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian, yang berarti bahwa
kekacoan dan gangguan harus diceagah.
6) Operasi Tempur, adalah segala kegiatan, tindakan dan usaha secara
berencana.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sestem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata)
adalah suatu system pertahanan dan keamanan yang komponenya terdiri dari
17
21. seluruh potensi, kemampuan dan kekuatan nasional untuk mewujudkan
kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan Negara dalam pencapaian
tujuan.
Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang
lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya terdiri
dari :
1. Komponen dasar yaitu rakyat terlatih
2. Komponen utama yaitu ABRI dan cadangan TNI
3. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas)
4. Komponen pendukung yaitu sumber daya dan perasaan nasional.
Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai doktrin
terhadap pertahanan dan keamanan yaitu doktrin prang griliya rakyat semesta,
doktrin perang wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan doktrin pertahanan
dan keamanan rakyat semesta.
Sasaran operasi hankamnas yaitu mencegah dan menghancurkan
serangan terbuka, menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI
dan ikut serta memilahara kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari
campurtangan asing.
Pola operasi hankamrata yaitu operasi pertahanan, operasi keamanan
dalam negeri, operasi intelijen strategis an pola operasi kerja sama pertahanan
dan keamanan Asia Tenggara. Pola operasi pertahanan bertujuan bertujuan
untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang
musuh. Pola operasi keamanan dalam negeri bertujuan untuk memelihara atau
mengembalikan kekuatan pemerintah/Negara RI paa salah satu atau beberapa
daerah (bagian wilayah) Negara yang terganggu keamanannya.
Pola operasi intelijen strategis bertujuan untuk memperoleh informasi
yang diperlukan dalam pelaksanaan strategis nasional dan oprerasi-operasi
Hankam, menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi dan spionase
yang terdapat di wilayah musuh dan mengadakan perang urat saraf dan
kegiatan-kegiatan tertutup lainnya untuk mewujudkan kondisi strategis yang
menguntungkan.
18
22. Pola operasi kerja sama yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan
keamanan stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia Tenggara.
19