Dokumen tersebut menjelaskan tentang sistem hormon manusia, termasuk kelenjar-kelenjar yang memproduksi hormon dan fungsi masing-masing hormon. Kelenjar-kelenjar tersebut antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, gonad, lambung dan usus. Dokumen ini juga menyinggung beberapa penyakit yang disebabkan oleh kekurangan hormon tertentu.
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi salah satu faktor peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi. Kebutuhan gizi dapat berupa protein nabati dari tumbuhan dan protein hewani dari ternak. Sapi perah merupakan salah satu penyuplai sumber protein hewani baik dari produk daging maupun susu sehingga perlu adanya peningkatan kualitas susu meliputi cara memanajemen sapi perah mulai dari perkandangan sampai menjadi susu yang baik.
Kualitas susu meliputi solid non fat (SNF), lemak, dan total plate count (TPC) menjadi pertimbangan dalam penjualan susu segar dan penyesuaian harga susu tingkat peternak. Masa mendatang, terbuka peluang meningkatnya permintaan susu segar dengan kualitas yang semakin baik. Kadar protein dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi susu segar, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak balita dan anak usia sekolah, agar mencapai pertumbuhan dan tingkat kecerdasan yang baik. Susu berkadar protein tinggi juga diperlukan dalam proses olahan untuk menghasilkan produk-produk olahan susu berkualitas. Perlu adanya pemahaman terhadap peningkatan kualitas susu meliputi hubungan antara fisiologi lingkungan, fisiologi ternak, ambing dan kualitas susu yang baik
Tujuan paper praktikum ini adalah dapat mengetahui dan memahami tentang fisiologi lingkungan, fisiologi ternak, anatomi ambing dan kualitas susu yang baik.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi salah satu faktor peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi. Kebutuhan gizi dapat berupa protein nabati dari tumbuhan dan protein hewani dari ternak. Sapi perah merupakan salah satu penyuplai sumber protein hewani baik dari produk daging maupun susu sehingga perlu adanya peningkatan kualitas susu meliputi cara memanajemen sapi perah mulai dari perkandangan sampai menjadi susu yang baik.
Kualitas susu meliputi solid non fat (SNF), lemak, dan total plate count (TPC) menjadi pertimbangan dalam penjualan susu segar dan penyesuaian harga susu tingkat peternak. Masa mendatang, terbuka peluang meningkatnya permintaan susu segar dengan kualitas yang semakin baik. Kadar protein dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam mengkonsumsi susu segar, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak balita dan anak usia sekolah, agar mencapai pertumbuhan dan tingkat kecerdasan yang baik. Susu berkadar protein tinggi juga diperlukan dalam proses olahan untuk menghasilkan produk-produk olahan susu berkualitas. Perlu adanya pemahaman terhadap peningkatan kualitas susu meliputi hubungan antara fisiologi lingkungan, fisiologi ternak, ambing dan kualitas susu yang baik
Tujuan paper praktikum ini adalah dapat mengetahui dan memahami tentang fisiologi lingkungan, fisiologi ternak, anatomi ambing dan kualitas susu yang baik.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Menjelaskan secara garis besar mengenai sistem hormon dan endokrin serta penyakit- penyakit pada sistem hormon. Juga dilengkapi dengan garis besar sistem hormon pada hewan.
Pengertian, hubungan hormon dengan sistem saraf, organ endokrin, kelenjar hipofisis, langerhans, paratiroid, pineal, kelenjar kelamin, keseimbangan insulin, hormon menstruasi, hormon yang mengatur suhu tubuh
3. Kompetensi Dasar
Menjelaskan keterkaitan antara
struktur, fungsi dan proses serta
kelainan/ penyakit yang dapat
terjadi pada sistem regulasi
manusia (saraf, endokrin dan
penginderaan)
4. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi
struktur dan dan fungsi indra
penglihat (mata)
2. Siswa dapat mendeskripsikan
struktur dan fungsi indra
pendengar (telinga)
7. Hormon berfungsi untuk
mengatur homeostatis,
reproduksi, metabolisme,
dan tingkah laku
Kelenjar hormon yang terdapat dalam
tubuh manuasia yaitu kelenjar hipofisis,
thiroid, parathiroid, adrenal, pankreas,
epifisis, timus, gonad, lambung dan usus.
8.
9. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis disebut juga “master of
glands”, karena sebagian besar dari
hormon-hormon yang dihasilkannya
bertugas sebagai mengatur pengeluaran
hormon lainnya.
Hipofisis terdapat di bagian dasar otak di
bawah hipotalamus.
Terdiri atas 3 lobi, yaitu lobus anterior,
lobus intermediet, dan lobus posterior.
13. Kelenjar Thiroid (Kelenjar Gondok)
Hormon yang dihasilkan adalah tiroksin,
yang dibentuk dari asam amino tirosin
dan yodium.
Fungsi hormon tiroksin adalah untuk:
Mempengaruhi metabolisme sel
Mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan, dan diferensiasi jaringan
tubuh.
15. Kelenjar Anak Gondok
(Parathiroid)
Kelenjar anak gondok terdapat pada
sebelah dorsal kelenjar tiroid.
Menghasilkan parathormon
berfungsi untuk mempertahankan
kadar Ca dan P di dalam darah.
Kekurangan hormon ini
menyebabkan gejala kejang otot.
16. Kelenjar Suprarenalis (Kelenjar
Adrenal/Anak Ginjal)
Kelenjar Suprarenalis terletak di atas
ginjal.
Dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:
Bagian korteks yang menghasilkan
hormon kortison (kortiko steroid atau
kortikoid).
Bagian medula yang menghasilkan
hormon epinefrin atau adrenalin.
17. Peranan hormon pada kelenjar adrenal
Memacu aktivitas jantung, dan
menyempitkan pembuluh darah pada kulit
dan membran mukosa.
Mengendurkan otot bonkioli, sehingga
melapangkan pernapasan.
Memacu pengubahan glikogen menjadi
glukosa (glikogenolisis) dalam sel hati,
sehingga kadar gula darah meningkat.
18. Kelenjar Pankreas
Hormon yang dihasilkan adalah insulin
dan glukagon.
Insulin berfungsi untuk mengubah
glukosa menjadi glikogen (gula otot).
Bersama-sama adrenalin, insulin bertugas
menjaga kadar gula darah agar tetap
stabil.
19. Kelenjar Kacangan (Timus)
Tempat penimbun hormon
pertumbuhan atau somatotrof.
Kelenjar ini hanya berfungsi pada
masa pertumbuhan saja.
20. Kelenjar Kelamin/Gonad
Kelenjar kelamin pria (testis)
Hormon yang dihasilkan ialah hormon
kelamin laki-laki atau androgen. Selain
itu juga menghasilkan spermatozoa.
Androgen yang terpenting ialah
testosteron, yang terutama berfungsi
untuk menumbuhkan ciri sekunder pria
dan proses spermatogenesis
(pembentukan sperma)
21. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium)
Kelenjar kelamin perempuan dapat menghasilkan
ovum dan hormon kelamin perempuan, yaitu:
Estrogen, dihasilkan oleh folikel de Graaf
Progesteron, dihasilkan oleh korpus luteum.
Berfungsi untuk:
Mengatur pertumbuhan plasenta
Menghalangi produksi FSH
Bersama laktogen akan memperlancar produksi
ASI (Air Susu Ibu) setelah bayi lahir
Mempertahankan penebalan endometrium
22. Lambung dan Usus
Lambung menghasilkan hormon gastrin, yang
berfungsi untuk memacu sekresi getah lambung.
Duodenum menghasilkan hormon sekretin dan
kolesistokinin (sebelumnya disebut
pancreozymin), yang berfungsi untuk:
Sekretin : merangsang pankreas untuk
mensekresikan natriumbikarbonat dan enzim-
enzim pencernaan
Kolesistokinin : merangsang kantong empedu
untuk mengeluarkan empedu
23. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan salah satu aktivitas
hormon dalam surah al-Mukminun 23:12-14:
12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami
jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.