Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen.
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen.
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
Makalah Keterampilan Dasar Kebidanan/Keperawatan (KDK) tentang Sterilisasi, Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), Cuci Dan Bilas
Dimanapun prosedur tindakan dilakukan, daerah steril harus dibuat dan dipelihara untuk menurunkan risiko kontaminasi di area tindakan keperawatan maupun kebidanan. Peralatan atau benda-benda yang disinfeksi tingkat tinggi bisa ditempatkan di area steril. Prinsip menjaga daerah yang harus digunakan untuk prosedur pada area tindakan dengan kondisi disinfeksi tingkat tinggi.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/makalah-kdk-tentang-sterilisasi.html
1. MAKALAH
STUDY BPM KEBIDANAN DASAR I
Tentang
Sterilisasi alat-alat kesehatan
Disusun oleh:
1. Rosita Hermawati 141540134610064
2. Sely Mizholla 141540134620065
3. Shintia Imanisa 141540134630066
4. Siti Ajianah 141540134640067
5. Trisna Wati Dewi 141540134680071
6. Uke Setya Utami 141540134700073
7. Ulfa Hardianti 141540134710074
8. Widianingsih 141540134760079
9. Wika Agustin 141540134770080
10. Yeni Indra Widiana 141540134780081
11. Nur Khalifah 13154128160059
PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2014
i
2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kahadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah study BPM Kebidanan Dasar I kami tentang Sterilisasi
Alat Kesehatan.
Adapun makalah study BPM Kebidanan Dasar I penulis tentang
Sterilisasi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuata makalah ini. Untuk
itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa ada kekurangan dbaik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik tentang makalah
study BPM Kebidanan Dasar I tentang Sterilisasi Alat Kesehatan kepada penulis
sehingga penulis dapat memperbaiki makalah.
ii
3. BAB I
PENDAHULAN
1
A. Latar Belakang
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat
banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran
daripada si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada
di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang
tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan
kehidupannya sendiri.
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang
praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang
digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan
semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang
terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut
sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan
tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau
membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit
melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia
maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama
mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung
dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari
kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
4. Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang
berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur
lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998).
2
B. Rumusan Masalah
1. Apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat-alat
kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)?
2. Metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk
mensterilkan alat- alat kesehatan?
3. Bagaimana cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat
kesehatan yang telah digunakan?
4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya?
5. Bagaimana cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan?
6. Bagaimana cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum
dipergunakan ke pasien?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum
mensterilkan alat- alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang
dipergunakan)?
2. Mengetahui metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk
mensterilkan alat- alat kesehatan?
3. Mengetahui cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat
kesehatan yang telah digunakan?
5. 4. Mengethui berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya?
5. Mengetahui cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan?
6. Mengetahui cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum
3
dipergunakan ke pasien?
6. BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari
semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi
dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan
organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis,
pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan
terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain
pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan
untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom,
menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi
2. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi
3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril
4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
5. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
Desinfeksi adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan
mikroba yang dapat mnyebabkan penyakt atau masalah lain, misalnya dicapai
dengan menggunakan bahan kimia.
Persiapan atau hal-hal yang perlu di perhatikan dlam sterilisasi yang
bidan (BPM) lakukan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan :
7. adalah melalui proses desinfektan terlebih dahulu sebelum di sterilisasi yaitu
dengan merendam alat-alat kesehatan yang telah di pakai dalam larutan klorin
sebanyak 0,5% selamat 10 menit, Membuat larutan klorin menggunakan
perbandingan 1: 9 misalnya larutan 100cc maka air yang digunakan adalah
900cc dengan perhitungan 1000cc-100cc = 900cc. setelah di rendam alat
kemudian dicuci menggunakan diterjen lalu sikat dan di bilas dengan air
mengalir lalu dikeringkan.
Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari
bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi
sebagai berikut :
1. Pemanasan
2. Filtrasi
3. penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi)
4. kimia (khemis)
5
B. Sterilisasi dengan Pemanasan
1. Dengan pemanasan kering
Pembakaran
Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran
dapat dilakukan dengan cara :
a. Memijarkan
Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam
(ose, pinset, dll), yang dibiarkan sampai memijar. Dengan cara ini
seluruh mikroorganisme, termasuk spora, dapat dibasmi.
b. Menyalakan
Dapat diartikan suatu pelintasan alat gelas (ujung pinset, bibir
tabung, mulut erlenmeyer, dll) melalui nyala api. Cara ini merupakan
hal darurat dan tidak memberikan jaminan bahwa mikroorganisme
yang melekat pada alat dengan pasti terbunuh.
Cara mensterilkan ose :
Ose disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api lampu spiritus
atau lampu gas. Pada waktu memanaskan ose, dimulai dari pangkal kawat
8. dan setelah terlihat merah berpijar secara pelan-pelan pemansan
dilanjutkan ke ujung ose. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
terloncatnya kuman akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada
mata ose. Nyala api pada sterilisator mempunyai perbedaan dalam derajat
panas.
Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah yang
letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api. Yang perlu
diperhatikan :
a. jangan memegang mata ose dengan tangan sebelum ose disterilkan
b. jangan meletakkan ose di atas meja, tetapi letakkan pada tempat yang
disediakan setelah disterilkan.
Dengan udara panas (hot air oven)
Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta
berlangsung dalam sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan
udara panas dugunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas
misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan
minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa
tidak dapat ditserilkan dengan cara ini.
Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan
dibungkus dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven
dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih
90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan
yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar
pergerakan udara tidak terhambat.
6
2. Dengan pemanasan basah
Dengan merebus
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset,
skalpel, jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam
suasana mendidih selama 30-60 menit.
Dengan uap air panas
9. Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan
mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas
dengan tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini
dijalankan dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa
dengan cara ini spora belum dimatikan, dan ada beberapa media yang
tidak tahan pada panas tersebut (misalnya media Loewenstein, Urea
Broth). Media tersebut disterilkan dengan cara sterilisasi bertingkat
ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator, autoklav, dimana
tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur tekanan
dalam keadaan terbuka).
Dengan uap air bertekanan (Autoklav)
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai
panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan
terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan
menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan.
Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan
menggunakan autoklav :
a. harus ditunggu selama bekerja
b. hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann
temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan
yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah).
Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami
proses oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan
mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan
lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering
sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi).
Pasteurisasi
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol.
Panas yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit.
7
10. 8
C. Sterilisasi dengan Filtrasi
Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau
gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme
dengan ukuran tertentu. Kegunaan:
1. untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya
Urea Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin.
2. Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis
Virus seperti mikroorganisme tanpa dinding sel (mikroplasma)
umumnya tidak dapat ditahan oleh filter.
D. Sterilisasi dengan Penyinaran (radiasi)
Memakai Radiasi Infrared
Sterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun
dinding tidak dapat dilakukan. Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal
terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk
bagian dari spkterum elektromagnetik, misalnya : sinar ultraviolet, sinar
gamma, sinar x dan juga sinar katoda elektro kecepatan tinggi. Sinar
ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Lampu sinar
ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan
panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi.
Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan, misalnya di kamar
bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, juga
bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran
permukaan.Sinar x mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan
sinar ultraviolet. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar
dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang
tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan. Sinar
katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang
yang telah dibungkus.
11. 9
E. Cara Kimia (Khemis)
Merupakan cara sterilisasi dengan bahan kimia. Beberapa istilah yang
perlu difahami:
1. Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel
vegetatif dan jasad renik. Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak
hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi.
2. Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan
maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik. Biasanya
digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis.
3. Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh
mikroorganisme, misal : bakterisid, virosid, sporosid.
4. Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat
pertumbuhan organisme, misal : bakteriostatik, fungistatik.
Ada beberapa zat yang bersifat anti mikroba.
1. Fenol dan derivatnya
Zat kimia ini bekerja dengan cara mempresipitasikan protein secara
aktif atau merusak selaput sel dengan penurunan tegangan permukaan.
Fenol cepat bekerja sebagai desinfektan maupun antiseptik tergantung
konsentrasinya. Daya antimikroba fenol akan berkurang pada suasana
alkali, suhu rendah, dan adanya sabun.
2. Alkohol
Alkohol beraksi dengan mendenaturasi protein dengan jalan
dehidrasi dan melarutkan lemak sehingga membran sel rusak dan enzim-enzim
akan diinaktifkan oleh alkohol. Etil alkohol (etanol) 50-70%
mempunyai sifat bakterisid untuk bentuk vegetatif. Metanol daya
bakterisidnya kurang dibandingkan etanol, dan beracun terhadap mata.
3. Halogen beserta gugusannya
Halogen beserta gugusannya ini mematikan mikroorganisme
dengan cara mengoksidadi protein sehingga merusak membran dan
menginaktifkan enzim-enzim. Misalnya :
12. a. Yodium dipakai untuk mendesinfeksi kulit sebelum dilakukan
10
pembedahan
b. Hipoklorit digunakan untuk sanitasi alat-alat rumah tangga. Yang umum
dipakai adalah kalsium dipoklorit dan sodium hipoklorit.
4. Logam berat dan gugusannya
Logam berat dapat memprestasikan enzim-enzim atau protein
esensial lain dalam sel sehingga dapat berfungsi sebagai anti mikroba.
Contoh :
a. Merkurokrom, merthiolat sebagai antiseptik.
b. Perak nitrat sebagai tetes mata guna mencegah penyakit mata pada
bayi (Neonatol gonococcal ophthalmitic).
5. Deterjen
Dengan gugus hipofilik dan hidrofilik, deterjen akan merusak
membran sitoplasma.
a. Aldehid
Aldehid mendesinfeksi dengan cara mendenaturasi protein.
Contoh : formalin (formaldehid)
b. Gas sterilisator
Digunakan untuk bahan/alat yang tidak dapat disterilkan
dengan panas tinggi atau dengan zat kimia cair. Pada proses ini
material disterilkan dengan gas pada suhu kamar. Gas yang dipakai
adalah ethilen oksida.
Kebaikannya : ethilen oksida mempunyai daya sterilisasi yang
besar dan daya penetrasinya besar
Kejelekannya : ethilen oksida bersifat toksis dan mudah
meledak.
Bidan (BPM) memiliki 2 cara untuk mensterilkan perlatan
kesehatan yaitu dengan sterilisator listrik dan dengan cara di rebus
(pemanasan basah).
Sterilisasi dengan cara di rebus (pemanasan basah) yang
dilakukan bidan adalah dengan cara merebus alat-alat kesehatan
13. selamat 20 menit di hitung mulai dari air mendidih, cara ini di lakukan
untuk alat berbahan stenlis sedangkan alat yang berbahan plastic atau
tidak stenlis dengan cara dikukus selama 20 menit di hitung dari mulai
air mendidih, sedangkan sarung tangan cukup di rendam larutan klorin
di cuci di keringkan dan di beri talek secukupnya agar tidak lengket.
Setelah melewati proses perebusan atau pemanasan basah alat-alat
tersebut kemudian di sterilisasi dengan menggunakan sterilisator
listrik agar hasil sterilisasinya lebih maksimal kemudian alat yang
sudah steril di letakan di bak instrument, untuk alat yang stenlis di
letakan di bak yang stenlis sedangkan alat yang tidak stenlis di letakan
di bak instrument yang plastik dan sebaiknya alat-alatt tersebut
kemudian disimpan di alamari kaca,
Prinsipnya alat-alat yang telah steril tidak boleh diletakan atau
di simpan di tempat yang lembab usahakan agar tidak menempel
dengan tembok karena tembok bersifat lembab ada jarak antara tembok
dengan tempat disimpannya alat yang telah steril.
Bidan melakukan sterilisasi dalam waktu satu minggu sekali
walaupun alat tidak di gunakan, untuk menjaga agar tetap steril bidan
mengambil alat-alat kesehat menggunakan korentang tentunya
korentang yang di gunakan juga harus steril.
11
14. BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Bidan mempersiapkan alat yang akan di sterilkan sesuai dengan teori
yaitu mempersiapkan alat-alat dan menggunakan korentang untuk mengambil
alat yang sudah steril
Bidan mensterilisasikan alat kesehatan sesuai dengan teori yaitu
dengan pemanasan basah dengan cara merebus dan menggunkan sterilisator
listrik
Waktu yang di gunakan bidan untuk mensterilkan alat kesehatan
selama 20 menit di hitung sesudah air mendidih Alat kesehatan di simpan di
almari kaca dan jangan di tempatkan diruangan yang lembab Bidan
melakukan sterilisasi pada alat kesehatan setiap satu minggu sekali walaupun
alat tidak di gunakan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
15. DAFTAR PUSTAKA
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-parasitologi.
html di akses pada 9 oktober 2013 13.02
http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_13.html di akses
13
pada 9 oktober 2013 13.10
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/pengendalian-infeksi.
html di akses pada 9 oktober 2013 13.19
http://irmanadifa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/01/tugas-fisika-online-sterilisasi-
peralatan-secara-fisis/ di akses pada 9 oktober 2013 13.23
http://holisah-mikrobiologi.blogspot.com/2011/11/sterilisasi.html di akses pada 9
oktober 2013 13.38
http://swasthyca.wordpress.com/2012/10/16/sterilisasi/ di akses pada 9 oktober
2013 13.44
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ di akses padda 9
oktober 2013 14.02
http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html di
akses pada 10 oktober 2013 21.21