SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH 
STUDY BPM KEBIDANAN DASAR I 
Tentang 
Sterilisasi alat-alat kesehatan 
Disusun oleh: 
1. Rosita Hermawati 141540134610064 
2. Sely Mizholla 141540134620065 
3. Shintia Imanisa 141540134630066 
4. Siti Ajianah 141540134640067 
5. Trisna Wati Dewi 141540134680071 
6. Uke Setya Utami 141540134700073 
7. Ulfa Hardianti 141540134710074 
8. Widianingsih 141540134760079 
9. Wika Agustin 141540134770080 
10. Yeni Indra Widiana 141540134780081 
11. Nur Khalifah 13154128160059 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha 
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kahadirat-Nya, yang telah 
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat 
menyelesaikan makalah study BPM Kebidanan Dasar I kami tentang Sterilisasi 
Alat Kesehatan. 
Adapun makalah study BPM Kebidanan Dasar I penulis tentang 
Sterilisasi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan 
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuata makalah ini. Untuk 
itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak 
yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. 
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya 
bahwa ada kekurangan dbaik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. 
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya 
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik tentang makalah 
study BPM Kebidanan Dasar I tentang Sterilisasi Alat Kesehatan kepada penulis 
sehingga penulis dapat memperbaiki makalah. 
ii
BAB I 
PENDAHULAN 
1 
A. Latar Belakang 
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat 
banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran 
daripada si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada 
di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang 
tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan 
kehidupannya sendiri. 
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang 
praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang 
digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan 
semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang 
terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau 
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan 
mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang 
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut 
sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa 
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi. 
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan 
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan 
tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau 
membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi 
disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit 
melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia 
maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama 
mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan 
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung 
dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung 
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari 
kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang 
berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan 
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk 
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan 
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara 
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur 
lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor 
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998). 
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat-alat 
kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)? 
2. Metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk 
mensterilkan alat- alat kesehatan? 
3. Bagaimana cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat 
kesehatan yang telah digunakan? 
4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali 
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 
5. Bagaimana cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 
6. Bagaimana cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum 
dipergunakan ke pasien? 
C. Tujuan Masalah 
1. Mengetahui apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum 
mensterilkan alat- alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang 
dipergunakan)? 
2. Mengetahui metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk 
mensterilkan alat- alat kesehatan? 
3. Mengetahui cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat 
kesehatan yang telah digunakan?
4. Mengethui berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali 
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 
5. Mengetahui cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 
6. Mengetahui cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum 
3 
dipergunakan ke pasien?
BAB II 
PEMBAHASAN 
4 
A. Sterilisasi 
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari 
semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi 
dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan 
organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, 
pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan 
terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain 
pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan 
untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang 
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, 
menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya: 
1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih 
berfungsi 
2. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang 
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal 
pelaksanaan sterilisasi 
3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril 
4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu 
mensteril selesai 
5. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril 
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila 
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang. 
Desinfeksi adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan 
mikroba yang dapat mnyebabkan penyakt atau masalah lain, misalnya dicapai 
dengan menggunakan bahan kimia. 
Persiapan atau hal-hal yang perlu di perhatikan dlam sterilisasi yang 
bidan (BPM) lakukan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan :
adalah melalui proses desinfektan terlebih dahulu sebelum di sterilisasi yaitu 
dengan merendam alat-alat kesehatan yang telah di pakai dalam larutan klorin 
sebanyak 0,5% selamat 10 menit, Membuat larutan klorin menggunakan 
perbandingan 1: 9 misalnya larutan 100cc maka air yang digunakan adalah 
900cc dengan perhitungan 1000cc-100cc = 900cc. setelah di rendam alat 
kemudian dicuci menggunakan diterjen lalu sikat dan di bilas dengan air 
mengalir lalu dikeringkan. 
Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari 
bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi 
sebagai berikut : 
1. Pemanasan 
2. Filtrasi 
3. penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi) 
4. kimia (khemis) 
5 
B. Sterilisasi dengan Pemanasan 
1. Dengan pemanasan kering 
Pembakaran 
Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran 
dapat dilakukan dengan cara : 
a. Memijarkan 
Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam 
(ose, pinset, dll), yang dibiarkan sampai memijar. Dengan cara ini 
seluruh mikroorganisme, termasuk spora, dapat dibasmi. 
b. Menyalakan 
Dapat diartikan suatu pelintasan alat gelas (ujung pinset, bibir 
tabung, mulut erlenmeyer, dll) melalui nyala api. Cara ini merupakan 
hal darurat dan tidak memberikan jaminan bahwa mikroorganisme 
yang melekat pada alat dengan pasti terbunuh. 
Cara mensterilkan ose : 
Ose disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api lampu spiritus 
atau lampu gas. Pada waktu memanaskan ose, dimulai dari pangkal kawat
dan setelah terlihat merah berpijar secara pelan-pelan pemansan 
dilanjutkan ke ujung ose. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah 
terloncatnya kuman akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada 
mata ose. Nyala api pada sterilisator mempunyai perbedaan dalam derajat 
panas. 
Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah yang 
letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api. Yang perlu 
diperhatikan : 
a. jangan memegang mata ose dengan tangan sebelum ose disterilkan 
b. jangan meletakkan ose di atas meja, tetapi letakkan pada tempat yang 
disediakan setelah disterilkan. 
Dengan udara panas (hot air oven) 
Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta 
berlangsung dalam sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan 
udara panas dugunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas 
misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan 
minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa 
tidak dapat ditserilkan dengan cara ini. 
Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan 
dibungkus dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven 
dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 
90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan 
yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar 
pergerakan udara tidak terhambat. 
6 
2. Dengan pemanasan basah 
Dengan merebus 
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, 
skalpel, jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam 
suasana mendidih selama 30-60 menit. 
Dengan uap air panas
Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan 
mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas 
dengan tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini 
dijalankan dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa 
dengan cara ini spora belum dimatikan, dan ada beberapa media yang 
tidak tahan pada panas tersebut (misalnya media Loewenstein, Urea 
Broth). Media tersebut disterilkan dengan cara sterilisasi bertingkat 
ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator, autoklav, dimana 
tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur tekanan 
dalam keadaan terbuka). 
Dengan uap air bertekanan (Autoklav) 
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai 
panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan 
terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan 
menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. 
Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan 
menggunakan autoklav : 
a. harus ditunggu selama bekerja 
b. hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann 
temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan 
yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah). 
Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami 
proses oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan 
mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan 
lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering 
sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi). 
Pasteurisasi 
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. 
Panas yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit. 
7
8 
C. Sterilisasi dengan Filtrasi 
Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau 
gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme 
dengan ukuran tertentu. Kegunaan: 
1. untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya 
Urea Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin. 
2. Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis 
Virus seperti mikroorganisme tanpa dinding sel (mikroplasma) 
umumnya tidak dapat ditahan oleh filter. 
D. Sterilisasi dengan Penyinaran (radiasi) 
Memakai Radiasi Infrared 
Sterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun 
dinding tidak dapat dilakukan. Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal 
terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk 
bagian dari spkterum elektromagnetik, misalnya : sinar ultraviolet, sinar 
gamma, sinar x dan juga sinar katoda elektro kecepatan tinggi. Sinar 
ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Lampu sinar 
ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan 
panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi. 
Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan, misalnya di kamar 
bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, juga 
bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran 
permukaan.Sinar x mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan 
sinar ultraviolet. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar 
dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang 
tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan. Sinar 
katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang 
yang telah dibungkus.
9 
E. Cara Kimia (Khemis) 
Merupakan cara sterilisasi dengan bahan kimia. Beberapa istilah yang 
perlu difahami: 
1. Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel 
vegetatif dan jasad renik. Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak 
hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi. 
2. Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan 
maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik. Biasanya 
digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis. 
3. Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh 
mikroorganisme, misal : bakterisid, virosid, sporosid. 
4. Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat 
pertumbuhan organisme, misal : bakteriostatik, fungistatik. 
Ada beberapa zat yang bersifat anti mikroba. 
1. Fenol dan derivatnya 
Zat kimia ini bekerja dengan cara mempresipitasikan protein secara 
aktif atau merusak selaput sel dengan penurunan tegangan permukaan. 
Fenol cepat bekerja sebagai desinfektan maupun antiseptik tergantung 
konsentrasinya. Daya antimikroba fenol akan berkurang pada suasana 
alkali, suhu rendah, dan adanya sabun. 
2. Alkohol 
Alkohol beraksi dengan mendenaturasi protein dengan jalan 
dehidrasi dan melarutkan lemak sehingga membran sel rusak dan enzim-enzim 
akan diinaktifkan oleh alkohol. Etil alkohol (etanol) 50-70% 
mempunyai sifat bakterisid untuk bentuk vegetatif. Metanol daya 
bakterisidnya kurang dibandingkan etanol, dan beracun terhadap mata. 
3. Halogen beserta gugusannya 
Halogen beserta gugusannya ini mematikan mikroorganisme 
dengan cara mengoksidadi protein sehingga merusak membran dan 
menginaktifkan enzim-enzim. Misalnya :
a. Yodium dipakai untuk mendesinfeksi kulit sebelum dilakukan 
10 
pembedahan 
b. Hipoklorit digunakan untuk sanitasi alat-alat rumah tangga. Yang umum 
dipakai adalah kalsium dipoklorit dan sodium hipoklorit. 
4. Logam berat dan gugusannya 
Logam berat dapat memprestasikan enzim-enzim atau protein 
esensial lain dalam sel sehingga dapat berfungsi sebagai anti mikroba. 
Contoh : 
a. Merkurokrom, merthiolat sebagai antiseptik. 
b. Perak nitrat sebagai tetes mata guna mencegah penyakit mata pada 
bayi (Neonatol gonococcal ophthalmitic). 
5. Deterjen 
Dengan gugus hipofilik dan hidrofilik, deterjen akan merusak 
membran sitoplasma. 
a. Aldehid 
Aldehid mendesinfeksi dengan cara mendenaturasi protein. 
Contoh : formalin (formaldehid) 
b. Gas sterilisator 
Digunakan untuk bahan/alat yang tidak dapat disterilkan 
dengan panas tinggi atau dengan zat kimia cair. Pada proses ini 
material disterilkan dengan gas pada suhu kamar. Gas yang dipakai 
adalah ethilen oksida. 
Kebaikannya : ethilen oksida mempunyai daya sterilisasi yang 
besar dan daya penetrasinya besar 
Kejelekannya : ethilen oksida bersifat toksis dan mudah 
meledak. 
Bidan (BPM) memiliki 2 cara untuk mensterilkan perlatan 
kesehatan yaitu dengan sterilisator listrik dan dengan cara di rebus 
(pemanasan basah). 
Sterilisasi dengan cara di rebus (pemanasan basah) yang 
dilakukan bidan adalah dengan cara merebus alat-alat kesehatan
selamat 20 menit di hitung mulai dari air mendidih, cara ini di lakukan 
untuk alat berbahan stenlis sedangkan alat yang berbahan plastic atau 
tidak stenlis dengan cara dikukus selama 20 menit di hitung dari mulai 
air mendidih, sedangkan sarung tangan cukup di rendam larutan klorin 
di cuci di keringkan dan di beri talek secukupnya agar tidak lengket. 
Setelah melewati proses perebusan atau pemanasan basah alat-alat 
tersebut kemudian di sterilisasi dengan menggunakan sterilisator 
listrik agar hasil sterilisasinya lebih maksimal kemudian alat yang 
sudah steril di letakan di bak instrument, untuk alat yang stenlis di 
letakan di bak yang stenlis sedangkan alat yang tidak stenlis di letakan 
di bak instrument yang plastik dan sebaiknya alat-alatt tersebut 
kemudian disimpan di alamari kaca, 
Prinsipnya alat-alat yang telah steril tidak boleh diletakan atau 
di simpan di tempat yang lembab usahakan agar tidak menempel 
dengan tembok karena tembok bersifat lembab ada jarak antara tembok 
dengan tempat disimpannya alat yang telah steril. 
Bidan melakukan sterilisasi dalam waktu satu minggu sekali 
walaupun alat tidak di gunakan, untuk menjaga agar tetap steril bidan 
mengambil alat-alat kesehat menggunakan korentang tentunya 
korentang yang di gunakan juga harus steril. 
11
BAB III 
PENUTUP 
12 
A. Kesimpulan 
Bidan mempersiapkan alat yang akan di sterilkan sesuai dengan teori 
yaitu mempersiapkan alat-alat dan menggunakan korentang untuk mengambil 
alat yang sudah steril 
Bidan mensterilisasikan alat kesehatan sesuai dengan teori yaitu 
dengan pemanasan basah dengan cara merebus dan menggunkan sterilisator 
listrik 
Waktu yang di gunakan bidan untuk mensterilkan alat kesehatan 
selama 20 menit di hitung sesudah air mendidih Alat kesehatan di simpan di 
almari kaca dan jangan di tempatkan diruangan yang lembab Bidan 
melakukan sterilisasi pada alat kesehatan setiap satu minggu sekali walaupun 
alat tidak di gunakan. 
B. Saran 
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan 
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA 
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-parasitologi. 
html di akses pada 9 oktober 2013 13.02 
http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_13.html di akses 
13 
pada 9 oktober 2013 13.10 
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/pengendalian-infeksi. 
html di akses pada 9 oktober 2013 13.19 
http://irmanadifa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/01/tugas-fisika-online-sterilisasi- 
peralatan-secara-fisis/ di akses pada 9 oktober 2013 13.23 
http://holisah-mikrobiologi.blogspot.com/2011/11/sterilisasi.html di akses pada 9 
oktober 2013 13.38 
http://swasthyca.wordpress.com/2012/10/16/sterilisasi/ di akses pada 9 oktober 
2013 13.44 
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ di akses padda 9 
oktober 2013 14.02 
http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html di 
akses pada 10 oktober 2013 21.21

More Related Content

What's hot

Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasimartha_chan
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
yusria izza
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Septian Muna Barakati
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiJoni Iswanto
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
Nasrudin Asyifak
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
Septian Muna Barakati
 
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega07051994
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
HildaHerman1
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
stikesby kebidanan
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okesaifslide
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
defri maulana
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
inkeilham
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
nisha althaf
 

What's hot (18)

Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksiMakalah biologi dasar manusia desinfeksi
Makalah biologi dasar manusia desinfeksi
 
Makalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogiMakalah mikrobilogi
Makalah mikrobilogi
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Sterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksiSterilisasi dan disinfeksi
Sterilisasi dan disinfeksi
 
Sterilisasi
SterilisasiSterilisasi
Sterilisasi
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasiSterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
Sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-okeSterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
Sterilisasi dan-desinfeksi-2011-oke
 
Pedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasiPedoman sterilisasi
Pedoman sterilisasi
 
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
Tugas individu praktikum 1 kegiatan 2 (mikrobiologi 2 teknik kerja aseptik)
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
 

Similar to Makalah study bpm kebidanan dasar

Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
Septian Muna Barakati
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikitMakalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
Septian Muna Barakati
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
aldin15
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranSeptian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
 
Finta.pptx
Finta.pptxFinta.pptx
Finta.pptx
RozyWardani
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
pjj_kemenkes
 
Prusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black dikiPrusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black diki
dicky firman
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
UmmilKhair2
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Dian Khairunnisa
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
YudhaDeEndolita
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiSeptian Muna Barakati
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Warung Bidan
 

Similar to Makalah study bpm kebidanan dasar (20)

Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikitMakalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
Makalah sterilisasi dan disinfeksi bu ikit
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Finta.pptx
Finta.pptxFinta.pptx
Finta.pptx
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
 
Prusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black dikiPrusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black diki
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
 
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksiMakalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
Makalah mikrobiologi steriliasi dan disinfeksi
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanitaMakalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Perbedaan antara dna dengan rna
Perbedaan antara dna dengan rnaPerbedaan antara dna dengan rna
Perbedaan antara dna dengan rna
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
Sentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 
Makalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanitaMakalah hormon reproduksi wanita
Makalah hormon reproduksi wanita
 
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanitaMakalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita
 
Perbedaan antara dna dengan rna
Perbedaan antara dna dengan rnaPerbedaan antara dna dengan rna
Perbedaan antara dna dengan rna
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Makalah study bpm kebidanan dasar

  • 1. MAKALAH STUDY BPM KEBIDANAN DASAR I Tentang Sterilisasi alat-alat kesehatan Disusun oleh: 1. Rosita Hermawati 141540134610064 2. Sely Mizholla 141540134620065 3. Shintia Imanisa 141540134630066 4. Siti Ajianah 141540134640067 5. Trisna Wati Dewi 141540134680071 6. Uke Setya Utami 141540134700073 7. Ulfa Hardianti 141540134710074 8. Widianingsih 141540134760079 9. Wika Agustin 141540134770080 10. Yeni Indra Widiana 141540134780081 11. Nur Khalifah 13154128160059 PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kahadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah study BPM Kebidanan Dasar I kami tentang Sterilisasi Alat Kesehatan. Adapun makalah study BPM Kebidanan Dasar I penulis tentang Sterilisasi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuata makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan dbaik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik tentang makalah study BPM Kebidanan Dasar I tentang Sterilisasi Alat Kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki makalah. ii
  • 3. BAB I PENDAHULAN 1 A. Latar Belakang Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran daripada si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kehidupannya sendiri. Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
  • 4. Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998). 2 B. Rumusan Masalah 1. Apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)? 2. Metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk mensterilkan alat- alat kesehatan? 3. Bagaimana cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan? 4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 5. Bagaimana cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 6. Bagaimana cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum dipergunakan ke pasien? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat- alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)? 2. Mengetahui metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk mensterilkan alat- alat kesehatan? 3. Mengetahui cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan?
  • 5. 4. Mengethui berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 5. Mengetahui cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 6. Mengetahui cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum 3 dipergunakan ke pasien?
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 4 A. Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya: 1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi 2. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan sterilisasi 3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril 4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai 5. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril 6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang. Desinfeksi adalah perusakan, penghambatan atau penghapusan mikroba yang dapat mnyebabkan penyakt atau masalah lain, misalnya dicapai dengan menggunakan bahan kimia. Persiapan atau hal-hal yang perlu di perhatikan dlam sterilisasi yang bidan (BPM) lakukan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan :
  • 7. adalah melalui proses desinfektan terlebih dahulu sebelum di sterilisasi yaitu dengan merendam alat-alat kesehatan yang telah di pakai dalam larutan klorin sebanyak 0,5% selamat 10 menit, Membuat larutan klorin menggunakan perbandingan 1: 9 misalnya larutan 100cc maka air yang digunakan adalah 900cc dengan perhitungan 1000cc-100cc = 900cc. setelah di rendam alat kemudian dicuci menggunakan diterjen lalu sikat dan di bilas dengan air mengalir lalu dikeringkan. Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi sebagai berikut : 1. Pemanasan 2. Filtrasi 3. penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi) 4. kimia (khemis) 5 B. Sterilisasi dengan Pemanasan 1. Dengan pemanasan kering Pembakaran Alat yang digunakan adalah lampu spiritus/bunsen. Pembakaran dapat dilakukan dengan cara : a. Memijarkan Pembakaran dengan cara ini hanya cocok untuk alat-alat logam (ose, pinset, dll), yang dibiarkan sampai memijar. Dengan cara ini seluruh mikroorganisme, termasuk spora, dapat dibasmi. b. Menyalakan Dapat diartikan suatu pelintasan alat gelas (ujung pinset, bibir tabung, mulut erlenmeyer, dll) melalui nyala api. Cara ini merupakan hal darurat dan tidak memberikan jaminan bahwa mikroorganisme yang melekat pada alat dengan pasti terbunuh. Cara mensterilkan ose : Ose disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api lampu spiritus atau lampu gas. Pada waktu memanaskan ose, dimulai dari pangkal kawat
  • 8. dan setelah terlihat merah berpijar secara pelan-pelan pemansan dilanjutkan ke ujung ose. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terloncatnya kuman akibat pemanasan langsung dan terlalu cepat pada mata ose. Nyala api pada sterilisator mempunyai perbedaan dalam derajat panas. Tempat yang paling panas adalah ruang oksidasi bawah yang letaknya kira-kira sepertiga bawah dari tingginya nyala api. Yang perlu diperhatikan : a. jangan memegang mata ose dengan tangan sebelum ose disterilkan b. jangan meletakkan ose di atas meja, tetapi letakkan pada tempat yang disediakan setelah disterilkan. Dengan udara panas (hot air oven) Cara ini menggunakan udara yang dipanaskan dan kering, serta berlangsung dalam sterilisator udara panas (oven). Pemanasan dengan udara panas dugunakan untuk sterilisasi alat-alat laboratorium dari gelas misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga untuk bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet, kain, kapas dan kasa tidak dapat ditserilkan dengan cara ini. Setelah dicuci alat-alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan panas, kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 - 170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk menjamin agar pergerakan udara tidak terhambat. 6 2. Dengan pemanasan basah Dengan merebus Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel, jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit. Dengan uap air panas
  • 9. Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum dimatikan, dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut (misalnya media Loewenstein, Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator, autoklav, dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur tekanan dalam keadaan terbuka). Dengan uap air bertekanan (Autoklav) Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav : a. harus ditunggu selama bekerja b. hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah). Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi). Pasteurisasi Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit. 7
  • 10. 8 C. Sterilisasi dengan Filtrasi Sterilisasi dengan cara ini dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas pada saringan berpori kecil sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Kegunaan: 1. untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya Urea Broth ataupun untuk sterilisasi vaksin, serum, enzim, vitamin. 2. Meminimalkan kuman udara masuk untuk ruangan kerja secara aseptis Virus seperti mikroorganisme tanpa dinding sel (mikroplasma) umumnya tidak dapat ditahan oleh filter. D. Sterilisasi dengan Penyinaran (radiasi) Memakai Radiasi Infrared Sterilisasi dengan cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun dinding tidak dapat dilakukan. Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi termasuk bagian dari spkterum elektromagnetik, misalnya : sinar ultraviolet, sinar gamma, sinar x dan juga sinar katoda elektro kecepatan tinggi. Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang 15-390 nm. Lampu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 260 – 270 nm, dimana sinar dengan panjang gelombang sekitar 265 nm mempunyai daya bakterisid yang tinggi. Lampu ultraviolet digunakan untuk mensterilkan ruangan, misalnya di kamar bedah, ruang pengisian obat dalam ampul dan flakon di industri farmasi, juga bisa digunakan diperusahaan makanan untuk mencegah pencemaran permukaan.Sinar x mempunyai daya penetrasi lebih besar dibanding dengan sinar ultraviolet. Sinar gamma mempunyai daya penetrasi lebih besar dibandingkan dengan sinar x dan digunakan untuk mensterilkan material yang tebal, misalnya bungkusan alat-alat kedokteran atau paket makanan. Sinar katoda biasa dipakai menghapus hama pada suhu kamar terhadap barang-barang yang telah dibungkus.
  • 11. 9 E. Cara Kimia (Khemis) Merupakan cara sterilisasi dengan bahan kimia. Beberapa istilah yang perlu difahami: 1. Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel vegetatif dan jasad renik. Biasanya digunakan untuk obyek yang tidak hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi. 2. Antiseptik adalah suatu bahan atau zat yang dapat mencegah, melawan maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasat renik. Biasanya digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis. 3. Biosidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai unhtuk membunuh mikroorganisme, misal : bakterisid, virosid, sporosid. 4. Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat pertumbuhan organisme, misal : bakteriostatik, fungistatik. Ada beberapa zat yang bersifat anti mikroba. 1. Fenol dan derivatnya Zat kimia ini bekerja dengan cara mempresipitasikan protein secara aktif atau merusak selaput sel dengan penurunan tegangan permukaan. Fenol cepat bekerja sebagai desinfektan maupun antiseptik tergantung konsentrasinya. Daya antimikroba fenol akan berkurang pada suasana alkali, suhu rendah, dan adanya sabun. 2. Alkohol Alkohol beraksi dengan mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi dan melarutkan lemak sehingga membran sel rusak dan enzim-enzim akan diinaktifkan oleh alkohol. Etil alkohol (etanol) 50-70% mempunyai sifat bakterisid untuk bentuk vegetatif. Metanol daya bakterisidnya kurang dibandingkan etanol, dan beracun terhadap mata. 3. Halogen beserta gugusannya Halogen beserta gugusannya ini mematikan mikroorganisme dengan cara mengoksidadi protein sehingga merusak membran dan menginaktifkan enzim-enzim. Misalnya :
  • 12. a. Yodium dipakai untuk mendesinfeksi kulit sebelum dilakukan 10 pembedahan b. Hipoklorit digunakan untuk sanitasi alat-alat rumah tangga. Yang umum dipakai adalah kalsium dipoklorit dan sodium hipoklorit. 4. Logam berat dan gugusannya Logam berat dapat memprestasikan enzim-enzim atau protein esensial lain dalam sel sehingga dapat berfungsi sebagai anti mikroba. Contoh : a. Merkurokrom, merthiolat sebagai antiseptik. b. Perak nitrat sebagai tetes mata guna mencegah penyakit mata pada bayi (Neonatol gonococcal ophthalmitic). 5. Deterjen Dengan gugus hipofilik dan hidrofilik, deterjen akan merusak membran sitoplasma. a. Aldehid Aldehid mendesinfeksi dengan cara mendenaturasi protein. Contoh : formalin (formaldehid) b. Gas sterilisator Digunakan untuk bahan/alat yang tidak dapat disterilkan dengan panas tinggi atau dengan zat kimia cair. Pada proses ini material disterilkan dengan gas pada suhu kamar. Gas yang dipakai adalah ethilen oksida. Kebaikannya : ethilen oksida mempunyai daya sterilisasi yang besar dan daya penetrasinya besar Kejelekannya : ethilen oksida bersifat toksis dan mudah meledak. Bidan (BPM) memiliki 2 cara untuk mensterilkan perlatan kesehatan yaitu dengan sterilisator listrik dan dengan cara di rebus (pemanasan basah). Sterilisasi dengan cara di rebus (pemanasan basah) yang dilakukan bidan adalah dengan cara merebus alat-alat kesehatan
  • 13. selamat 20 menit di hitung mulai dari air mendidih, cara ini di lakukan untuk alat berbahan stenlis sedangkan alat yang berbahan plastic atau tidak stenlis dengan cara dikukus selama 20 menit di hitung dari mulai air mendidih, sedangkan sarung tangan cukup di rendam larutan klorin di cuci di keringkan dan di beri talek secukupnya agar tidak lengket. Setelah melewati proses perebusan atau pemanasan basah alat-alat tersebut kemudian di sterilisasi dengan menggunakan sterilisator listrik agar hasil sterilisasinya lebih maksimal kemudian alat yang sudah steril di letakan di bak instrument, untuk alat yang stenlis di letakan di bak yang stenlis sedangkan alat yang tidak stenlis di letakan di bak instrument yang plastik dan sebaiknya alat-alatt tersebut kemudian disimpan di alamari kaca, Prinsipnya alat-alat yang telah steril tidak boleh diletakan atau di simpan di tempat yang lembab usahakan agar tidak menempel dengan tembok karena tembok bersifat lembab ada jarak antara tembok dengan tempat disimpannya alat yang telah steril. Bidan melakukan sterilisasi dalam waktu satu minggu sekali walaupun alat tidak di gunakan, untuk menjaga agar tetap steril bidan mengambil alat-alat kesehat menggunakan korentang tentunya korentang yang di gunakan juga harus steril. 11
  • 14. BAB III PENUTUP 12 A. Kesimpulan Bidan mempersiapkan alat yang akan di sterilkan sesuai dengan teori yaitu mempersiapkan alat-alat dan menggunakan korentang untuk mengambil alat yang sudah steril Bidan mensterilisasikan alat kesehatan sesuai dengan teori yaitu dengan pemanasan basah dengan cara merebus dan menggunkan sterilisator listrik Waktu yang di gunakan bidan untuk mensterilkan alat kesehatan selama 20 menit di hitung sesudah air mendidih Alat kesehatan di simpan di almari kaca dan jangan di tempatkan diruangan yang lembab Bidan melakukan sterilisasi pada alat kesehatan setiap satu minggu sekali walaupun alat tidak di gunakan. B. Saran Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-parasitologi. html di akses pada 9 oktober 2013 13.02 http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_13.html di akses 13 pada 9 oktober 2013 13.10 http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/pengendalian-infeksi. html di akses pada 9 oktober 2013 13.19 http://irmanadifa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/01/tugas-fisika-online-sterilisasi- peralatan-secara-fisis/ di akses pada 9 oktober 2013 13.23 http://holisah-mikrobiologi.blogspot.com/2011/11/sterilisasi.html di akses pada 9 oktober 2013 13.38 http://swasthyca.wordpress.com/2012/10/16/sterilisasi/ di akses pada 9 oktober 2013 13.44 http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ di akses padda 9 oktober 2013 14.02 http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html di akses pada 10 oktober 2013 21.21