SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MAKALAH 
TENTANG ENDROKINOLOGI JANIN 
Di Susun Oleh : 
1. Siti ajianah 141540134640067 
2. Trisna wati dewi 141540134680071 
3. Uke setya utami 141540134700073 
4. Ulfa hardianti 141540134710074 
5. Widianingsih 141540134760079 
6. Wika agustin 141540134770080 
7. Yeni indra widana 141540134780081 
8. Nur khalifah 131540128160059 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN D III 
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA 
PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, 
karena berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul 
“Sistem Endokrin” tepat pada waktunya.Makalah ini penulis susun untuk 
melengkapi tugas Pendidikan Sains, selain itu untukmengetahui dan memahami 
Sistem Endokrin Manusia.Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak 
yang telah membantumenyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa 
makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu 
setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran y 
ang bersifat membangun. 
ii 
Purwokerto, November 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii 
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 
A. Latar belakang ................................................................................... 1 
B. Rumusan masalah ............................................................................. 1 
C. Metode Penulisan .............................................................................. 1 
D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 
A. Anatomi dan Fisisologi Sistem Endokrin ......................................... 3 
B. Fungsi Sistem Endokrin .................................................................... 3 
C. Klasifikasi dalam hal Struktur Kiminya ........................................... 4 
D. Karakteristik Sistem Endokrin .......................................................... 4 
E. Pengendalian hormon secara umum. ................................................ 5 
F. Endrokinologi janin ........................................................................... 5 
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12 
A. Simpulan .............................................................................................. 12 
B. Saran .................................................................................................... 12 
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13 
iii
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi 
substans untuk digunanakndi dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan 
substansi yang tetap beredar dan bekerjadidalam tubuh.Hormon merupakan 
senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu. 
terdapathormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat 
adalah: Asetilkolin yangdilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf 
parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yangdilepaskan oleh dinding 
duedenum dan diangkut dalam darah menuju penkreas untukmenimbulkan 
sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus, 
diangkutkekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan 
pankreas sehinggatimbul sekresi enzim. 
B. Rumusan Masalah 
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin 
2. Fungsi Sistem Endokrin 
3. Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya 
4. Karakteristik Sistem Endokrin 
5. Pengendalian Endokrin 
6. Endokrinologi Janin 
C. Metode Penulisan 
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah yang 
berjudul “ Sistem Endokrinologi janin” ini adalah informasi didapat dari 
jaringan internet.
2 
D. Tujuan Penulis 
Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yakni : 
Tujuan penelitian ini secara umum adalah agar mahasiswa dapat 
memahami Sistem Endokrin sehingga mempermudah dalam mempelajari 
patofisiologi darisystem endokrin. 
Tujuan khusus Tujuan penelitian ini secara khusus adalah Mahasiswa 
mampu memahami d Sistem Endokrinologi janin.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin 
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang 
mempunyai susunanmikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari 
deretan sel-sel, lempengan ataugumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus 
yang banyak mengandung pembuluh kapiler.Sistem endokrin, dalam 
kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsitubuh. 
Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis 
tubuh.Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat 
dibedakan dengankarakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan 
kelenjar hipofise posterior yangmempunyai asal dari saraf (neural). Jika 
keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsidari kedua kelenjar ini 
sebagian diambil alih oleh sistem saraf.Kelenjar endokrin tidak memiliki 
saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapidari selsel endokrin 
langsung masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawake 
sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan 
ekresi kelenjareksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti 
uretra dan saluran kelenjarludah.Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar 
endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, adayang berfungsi sebagai organ 
endokrin murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkanhormon misalnya 
kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, 
kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain itu 
ada beberapa organendokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni: 
3 
B. Fungsi Sistem Endokrin : 
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum : 
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang 
berkembang 
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif 
4. Memelihara lingkungan internal optimal 
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darur 
C. Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya 
Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yan 
g larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis, 
insulin, glukagon, hormonadrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan 
katekolamin(mis.,dopamin,norepinefrin,epinefrin)2. Hormon yang larut dalam 
lemak termasuk steroid (mis,estrogen, progesteron, testosteron,glukokortikoid 
, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air 
bekerjamelalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat 
menembus membran seldengan bebas. 
4 
D. Karakteristik Sistem Endokrin : 
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan 
struktur tersendiri,namun semua hormon mempunyai karakteristik 
berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut: 
sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortiso 
l adalahcontoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan 
menurun pada malamhari. 
Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu te 
rtentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembah 
nya menyebabkan siklusmenstruasi. 
Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada 
kadar subtratlainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap 
kadar kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang 
memungkinkan tubuh untukdipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. 
Hormon mengontrol laju aktivitas selular.Hormon tidak mengawali perubahan 
biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yangmengandung reseptor 
yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.Hormon mempunyai fungsi
dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satukelenjar sering 
merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon secara kons tandi 
reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal. 
5 
E. Pengendalian Endokrin 
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon 
di dalamdarah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi 
tubuh. Untukmengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon 
harus diatur dalam batas- batas yang tepat.Tubuh perlu merasakan dari waktu 
ke waktu apakah diperlukan lebih banyak ataulebih sedikit hormon. 
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya j ika 
merekamerasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu 
tinggi atau terlalurendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah 
untuk merangsang aktivitas dikelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar 
target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar Hipofisa 
mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka 
berhentimelepaskan hormon.Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar 
yang berada dibawah kendalihipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah 
kendali hipofisa memiliki fungsi yangmemiliki jadwal tertentu.Misalnya, 
suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH danFSH 
oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada 
indungtelur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.Mekanisme 
pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmikini 
masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan 
responterhadap semacam jam biologis 
. 
F. Endokrinologi Janin 
Pengertian tentang endokrinologi janin meningkat sangat cepat selama 
dekade lalu. Sebelum ditemukan metode pengambilan sampel darah janin, 
dahulu pengetahuan tentang endokrinologi janin sangat tergantung pada 
informasi yang didapat dari jaringan abortus, janin anensefal, dan sampel dari
ibu saat persalinan preterm atau aterm. Dengan tehnik kordosintesis sekarang 
ini telah memungkinkan melakukan pemeriksaan endokrinologi janin dengan 
kondisi fisiologis. 
Secara garis besar sistim endokrin janin terdiri dari sistim hipotalamus-hipofisis 
dan target organnya, sistim hormon paratiroid-kalsitonin, dan sistim 
6 
endokrin pankreas. 
1. Sistim hipotalamus- hipofisis 
Aksis neuroendokrin janin terdiri dari hipotalamus, eminensia 
mediana, pembuluh darah portal hipotalamus- hipofisis, dan hipofisis. 
Perkembangan sistim neural hipotalamus dimulai pada minggu. 
Hipotalamus menghasilkan hormon pelepas (releasing hormone) seperti: 
gonadotropin releasing hormone (GnRH); thyrotropin (TRH); 
corticotropin relesing hormone (CRH); dan growth hormone releasing 
hormone (GHRH), dan hormon penghambat (inhibitory hormone) seperti 
prolactin inhibiting factor (PIF) untuk mengontrol pelepasan hormon 
hipofisis. Perkembangan emenensia mediana terjadi pada umur kehamilan 
9 minggu, sedangkan perkembangan pembuluh darah portal hipofisis-hipotalamus 
terjadi pada umur kehamilan 12 minggu. Pada kehamilan 
minggu ke 8 sampai 13, hipotalamus dan hipofisis janin secara in vitro 
mulai merespon rangsangan stimulus maupun inhibisi. Pada pertengahan 
umur kehamilan, aksis hipotalamus-hipofisis janin sudah merupakan 
suatu unit fungsional dan autonom untuk mengadakan mekanisme kontrol 
umpan balik2. 
2. Hormon hipofisis anterior 
Sel-sel hipofisis anterior telah berdiferensiasi mulai minggu ke 7- 
16 kehamilan membentuk sel gonadotrof yang mengsekresi gonadotropin 
yang terdiri dari luitenising hormone (LH) dan folicle-stimulating 
hormone (FSH); sel tirotrof mengsekresi thyroid-stimulating hormone 
(TSH); sel laktotrof mengsekresi prolaktin; sel somatotrof mengsekresi 
growth hormone (GH); dan sel kortikotrof mengsekresi 
adrenocorticotrophine (ACTH).
7 
3. Gonadotropin 
Gonadotropin (FSH dan LH) telah ditemukan pada hipofisis sejak 
kehamilan minggu ke sembilan. Terdapat perbedaan profil gonadotropin 
antara janin perempuan dan laki laki. Pada janin perempuan gonadotropin 
hipofisis meningkat sampai pertengahan kehamilan, kemudian terjadi 
penurunan setelah itu. Sedangkan pada janin laki laki, gonadotropin 
hipofisis meningkat sepanjang kehamilan. 
Hormon testosteron diproduksi oleh sel Leydig yang dimulai pada 
trimester pertama kehamilan, dan mencapai maksimal pada minggu ke 17- 
21 kehamilan. Selain itu testis juga menghasilkan hormon e stradiol dalam 
jumlah sangat minimal. Fungsi sel Leydig testis diatur oleh LH janin1, 
walaupun demikian produksi testosteron janin meningkat maksimal seiring 
dengan produksi hCG maksimal oleh plasenta. Pada ovarium janin 
perempuan, bakal sel primordial berdiferensiasi menjadi ova sepanjang 
trimester pertama dan kedua kehamilan. Janin bulan ke empat kehamilan 
telah menghasilkan folikel, bahkan pada bulan ke enam kehamilan banyak 
folikel preantral telah berkembang. Aksis hipotalamus- hipofisis-ovarium 
pada fetus telah terbentuk utuh pada akhir trimester ke dua kehamilan dan 
mempunyai kemampuan untuk memproduksi hormon. Namun demikian 
produksi hormon estrogen dan progesteron dari plasenta ibu pada trimester 
ke tiga kehamilan lebih lanjut akan menekan pematangan aksis 
hipotalamus- hipofisis ovarium pada janin. 
4. TSH (tirotropin) 
TSH (tirotropin) plasma janin meningkat sesuai umur kehamilan 
dimana kadarnya rendah pada umur kehamilan 16-18 minggu dan 
maksimal pada umur kehamilan 35-40 minggu1. Kadar TSH janin 
didapatkan lebih tinggi dibandingkan kadar TSH orang dewasa. 
Sebaliknya kadar tiroxin (T4) total janin didapatkan lebih rendah 
dibandingkan dengan orang dewasa3. Hal ini diduga disebabkan oleh nilai 
ambang untuk terjadinya umpan balik negatif lebih tinggi pada fase
prenatal dibandingkan periode postnatal3. Tidak ada hubungan antara nilai 
hormon tiroid serum janin dan ibu dengan kadar TSH, dan keadaan ini 
menunjukkan bahwa aksis hipofisis-tiroid janin berkembang secara 
tersendiri dan tidak dipengaruhi oleh sistim tiroid ibu5. Respon TSH 
hipofisis terhadap TRH hipotalamus terjadi pada awal trimester tiga 
kehamilan. Demikian juga injeksi T4 kedalam cairan amnion 24 jam 
sebelum seksio sesar elektif akan meningkatkan kadar T4 janin dan 
sebaliknya terjadi penurunan kadar TSH janin. Hal ini menunjukkan 
bahwa pada janin tejadi mekanisme umpan balik negatif dari TSH3. 
5. Hormon Prolaktin dan Hormon pertumbuhan 
Hormon prolaktin dan hormon pertumbuhan (growth hormone) 
merupakan hormon polipeptida. Prolaktin sudah bisa terdeteksi di hipofisis 
janin pada minggu ke 8-10 kehamilan1. Kadar prolaktin tetap rendah 
sampai umur kehamilan 25-30 minggu kemudian meningkat sesuai 
peningkatan umur kehamilan dan mencapai puncak sekitar 11 nmol/L saat 
janin aterm3. Hal ini disebabkan karena estrogen menstimulasi sintesis dan 
pelepasan prolaktin oleh sel laktotrof hipofisis, sehingga peningkatan 
kadar prolaktin plasma janin paralel dengan peningkatan kadar estrogen 
plasma janin pada trimester akhir kehamilan1. Peningkatan kadar prolaktin 
janin juga dipengaruhi TRH dan dihambat oleh dopamin1. Tidak ada 
hubungan antara kadar prolaktin plasma janin dan kadar prolaktin plasma 
ibu3. Fungsi hormon prolaktin pada janin diduga berperan pada 
pematangan paru, osmoregulasi, dan pertumbuhan kelenjar adrenal3. 
Hormon pertumbuhan mulai disintesis dan disekresi oleh hipofisis 
janin pada minggu ke 8-10 kehamilan, dan terdeteksi pada plasma janin 
mulai minggu ke 12 kehamilan3. Kadar hormon pertumbuhan pada 
plasma janin yang dideteksi di tali pusat adalah 1-4 nmol selama trimester 
pertama kehamilan, dan meningkat mencapai puncak sekitar 6 nmol pada 
pertengahan kehamilan1. Kadarnya kemudian menurun progresif pada 
paruh kedua kehamilan sampai mencapai kadar sekitar 1,5 nmol pada 
kehamilan aterm1. Sintesis dan sekresi hormon pertumbuhan janin diatur 
8
oleh GHRH dan somatostatin yang dihasilkan oleh hipotalamus janin. Sel 
somatotrof dihipofisis respon terhadap somatostatin pada minggu ke 12 
kehamilan, sedangkan terhadap GHRH pada minggu ke 18-22 kehamilan3. 
Penurunan kadar hormon pertumbuhan pada kehamilan lanjut terjadi 
mungkin karena peningkatan pelepasan somatostatin atau penurunan 
sekresi GHRH. Peranan hormon pertmbuhan pada janin belum jelah 
diketahui karena janin anensefal dengan gangguan perkembangan organ 
otak dan hipotalamus tetap mempunyai berat badan janin normal3. 
9 
6. Adrenocotricotropin (ACTH) 
ACTH terdeteksi dengan tehnik imunohistokimia pada hipofisis 
janin pada minggu ke 10 kehamilan3. Penelitian menunjukkan bahwa 
hipofisis janin manusia respon terhadap CRH dari hipotalamus yaitu pada 
minggu ke 14 kehamilan, respon ini cenderung tidak mengalami 
peningkatan sesuia peningkatan umur kehamilan3. Kadar CRH pada 
plasma janin aterm berkisar 0,03 nmol/L, sedangkan kadar ACTH plasma 
janin pada pertengahan kehamilan berkisar 55 pmol/L yang merupakan 
kadar maksimal untuk menstimulasi pembentukan steroid adrenal1. Pada 
umur kehamilan lanjut, kelenjar adrenal janin menghasilkan 100-200 mg 
steroid termasuk dehydroepiandrosterone (DHEA) dan pregnenolone6. 
Selain itu kelenjar adrenal janin juga menghasilkan kortisol dan 
aldosteron. Kortisol adrenal merupakan 2/3 dari seluruh kortisol janin, 
sedangkan 1/3 lainnya berasal dari transfer kortisol plasenta1. Sistim 
kontrol umpan balik ACTH matang selama paruh kedua kehamilan dan 
periode neonatal dini. Deksametason dapat menekan aksis hipofisis-adrenal 
janin aterm tetapi tidak pada minggu ke18-20 kehamilan1. Fungsi 
kortisol adalah untuk mempersiapkan janin menghadapi kehidupan ekstra 
uterina1. 
7. Hormon hipofisis posterior 
Hipofisis posterior disebut juga neurohipofis telah tebentuk 
sempurna pada janin minggu ke 10-12 kehamilan1. Ada 3 hormon peptida 
dari hipofisis posterior janin yang diidentifikasi selama kehidupan janin.
Ketiga hormon tersebut adalah arginine vasopressin (AVP), oksitosin, dan 
arginine vasotocin (AVT), namun yang paling penting adalah AVP dan 
oksitosin. Hormon hipofisis posterior disintesis dari molekul prekursor 
menjadi hormon non peptida melalui konversi enzimatik dan selanjutnya 
terikat dengan suatu protein pengangkut yang disebut neurophysin dalam 
bentuk granula pada neklei paraventrikular, supraoptikus, dan 
suprakiasmatikus3. 
10 
8. Arginine vasopressin 
Arginine vasopressin disebut juga hormon antidiuretik (ADH) 
telah ditemukan sejak minggu ke 12 kehamilan3. Kadar vasopressin pada 
janin manusiasebelum persalinan belum diketahui dengan jelas, namun 
pada janin hewan aterm didapatkan kadar yang lebih tinggi dibandingkan 
dengan hewan dewasa6. Fungsi vasopressin antara lain untuk memelihara 
kondisi kardiovaskular janin saat terjadi stres. Hal ini dibuktikan dengan 
kadar yang meningkat saat terjadi hipoksia janin dan perdarahan3,6. Pada 
kasus resus isoimunisasi, kadar vasopressin janin bisa digunakan sebagai 
petunjuk adanya distres janin3. 
9. Oksitosin 
Oksitosin ditemukan di hipofisis janin pada trimester kedua 
kehamilan3. Kadar oksitosin meningkat sesuai dengan meningkatnya umur 
kehamilan. Persalinan secara bermakna menstimulasi peningkatan kadar 
oksitosin janin, sedangkan pada saat yang sama kadar oksitosin ibu tetap 
atau hanya meningkat sedikit3,6. Tidak diketahui dengan jelas saat kapan 
pelepasan oksitosin janin terjadi, demikian juga mekanisme pelepasannya. 
Diduga oksitosin janin berperan terhadap aktivasi sistim endokrin lain dari 
janin yang memainkan peranan penting dalam terjadinya persalinan. 
10. Sistim hormon paratiroid-kalsitonin 
Kelenjar paratiroid janin berkembang antara minggu ke 5-12 
kehamilan, dan diameternya bertambah mulai 0,1 mm pada minggu ke 14 
kehamilan menjadi 1-2 mm saat kelahiran1. Kelenkar paratiroid 
menghasilkan hormon paratiroid sedangkan sel-sel C parafolikuler tiroid
menghasilkan kalsitonin1,6,7. Kedua kelenjar ini akan berfungsi selama 
kehamilan trimester ke dua dan tiga1. Walaupun demikian kadar hormon 
paratiroid janin tetap lebih rendah dibandingkan kadar pada ibu, hal ini 
untuk mengadaptasi kebutuhan kalsium janin yang diperlukan untuk 
pertumbuhan tulang6. Sebaliknya kadar kalsitonin janin lebih tinggi 
dibandingkan kadar pada ibu, hal ini mungkin disebabkan oleh stimulasi 
hiperkalsemia kronik pada janin1. 
11 
11. Sistim endokrin pancreas 
Pankreas janin sudah dapat teridentifikasi pada minggu ke 4 
kehamilan, dan sel alfa dan beta sudah berdiferensiasi pada minggu ke 8-9 
kehamilan1. Pankreas menghasilkan antara lain insulin dan glukagon. Sel 
sel beta pankreas telah berfungsi dari minggu ke 14-20 kehamilan1, namun 
pankreas belum sensistif untuk melepaskan insulin sebelum minggu ke 28 
kehamilan3. Bahkan peneliti lain menunjukkan bahwa infus glukose pada 
wanita hamil sebelum dimulainya persalinan gagal menyebabkan 
peningkatan sekresi insulin1. Kadar insulin pankreas meningkat dari < 0,5 
U/g pada minggu ke 7-10 menjadi 4 U/g pada minggu ke 16-25 
kehamilan, dan pada umur kehamilan mendekati aterm meningkat menjadi 
13 U/g. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan kadar insulin pankreas orang 
dewasa yang berkisar 2 U/g1. Hal yang sama untuk kadar glukagon 
pankreas yang juga meningkat sesuai peningkatan umur kehamilan, 
dimana kadarnya berkisar 6 ug/g pada pertengahan umur kehamilan. 
Kadar ini lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa yang berkisar 2 
ug/g 1
BAB III 
PENUTUP 
12 
A. Kesimpulan 
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan 
memadukanfungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk 
mempertahankanhomeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling 
berhubungan, namun dapatdibedakan dengan karakteristik tertentu.Sistem 
endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, 
membatumensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem 
persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol 
perkembangan seksual dan reproduksi. 
B. Saran 
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan 
kelainan, baik karena bawaan maupun karena faktor luar 
,seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan 
anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA 
Arief, M. Rudyanto. (2011), Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & 
13 
MySQL, Andi, Yogyakarta. 
Darsono, agustinus. ( 2011 ), Hotel Front Office, PT Gramedia Widiasarana 
Indonesia, Jakarta 
Febrian. Jack (2007)Kamus Komputer & Teknologi Informasi.Informatika. 
Informatika, Bandung 
Hanif Al Fatta.(2007) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi, 
Yogyakarta 
Jogiyanto. (2007) Komponen sistem informasi, Andi, Yogyakarta 
Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid II 
Kristanto. Andri (2008) Perancangan Sistem Informasi, Andi,Yogyakarta 
Kusrini. dan Koniyo Andri.(2007)Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi 
Akuntansi Dengan Visual Basic Dan Microsoft SQL Server. 
Andi,Yogyakarta 
MADCOMS, (2011),Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL, 
Andi, Yogyakarta. 
Sigit W., Aloysius (2011),Website Super Canggih denagn Plugin jQuery Terbaik,. 
Cet. I, Mediakita, Jakarta.

More Related Content

What's hot

Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )Ai Ela Ayu Ningsih
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan ukharry christama
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilHetty Astri
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaFuji Astuti
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiAsih Astuti
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptmartaagustinasirait
 
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarumaskep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarumRumandani Choirunisa
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASpjj_kemenkes
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidananpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
Keterampilan Dasar Kebidanan ( Konsep Manusia )
 
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
3 plasentasi, amnion, embrio dan uk
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsiPertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
Pertumbuhan & perkembangan hasil konsepsi
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan mobilitas fisikGangguan mobilitas fisik
Gangguan mobilitas fisik
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Sap perawatan bbl
Sap perawatan bblSap perawatan bbl
Sap perawatan bbl
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,pptPerubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
Perubahan fisiologis pada ibu nifas,sisten endokrin,kardiovaskular,ppt
 
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarumaskep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
askep pasien dengan Hiperemesis gravidarum
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik KebidananInstrumen Dalam Praktik Kebidanan
Instrumen Dalam Praktik Kebidanan
 

Similar to Makalah tentang endrokinologi janin

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)RizkiPrasetio2
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.pptAbdRaqib
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekulpure chems
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrinpjj_kemenkes
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hosuher lambang
 

Similar to Makalah tentang endrokinologi janin (20)

Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologiMakalah sistem endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologiMakalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
Makalah kebidanan dasar i sistem endokrinologi
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
2020-Biokimia hormon-FKG.ppt
 
Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNASistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
Sistem endokrin AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah sistem endokrinologi
Makalah sistem  endokrinologiMakalah sistem  endokrinologi
Makalah sistem endokrinologi
 
Makalah Kretinisme
Makalah KretinismeMakalah Kretinisme
Makalah Kretinisme
 
Kretinisme
KretinismeKretinisme
Kretinisme
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem EndokrinAnatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin
 
Sistim Endokrin
Sistim EndokrinSistim Endokrin
Sistim Endokrin
 
Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
Pp sistem endokrin
Pp sistem endokrinPp sistem endokrin
Pp sistem endokrin
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Hormo nku(1)
Hormo nku(1)Hormo nku(1)
Hormo nku(1)
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy

Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalSentra Komputer dan Foto Copy
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmSentra Komputer dan Foto Copy
 

More from Sentra Komputer dan Foto Copy (20)

Makalah solusio plasenta
Makalah solusio plasentaMakalah solusio plasenta
Makalah solusio plasenta
 
Makalah study bpm kebidanan dasar
Makalah study bpm  kebidanan dasar Makalah study bpm  kebidanan dasar
Makalah study bpm kebidanan dasar
 
Makalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinanMakalah deteksi patologi persalinan
Makalah deteksi patologi persalinan
 
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
Makalah deteksi patologi persalinan kala 1 “inersia uteri”
 
Makalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doaMakalah agama tentang dzikir dan doa
Makalah agama tentang dzikir dan doa
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Makalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulationMakalah aborsi dan menstrual regulation
Makalah aborsi dan menstrual regulation
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasionalMakalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
Makalah kewarganegaraan konsep dasar pembangunan nasional
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatanMakalah sterilasasi alat alat kesehatan
Makalah sterilasasi alat alat kesehatan
 
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpmMakalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
Makalah laporan hasil wawancara dan observasi study bpm
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)Makalah konsep mikrobiologi (print)
Makalah konsep mikrobiologi (print)
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Makalah tentang endrokinologi janin

  • 1. MAKALAH TENTANG ENDROKINOLOGI JANIN Di Susun Oleh : 1. Siti ajianah 141540134640067 2. Trisna wati dewi 141540134680071 3. Uke setya utami 141540134700073 4. Ulfa hardianti 141540134710074 5. Widianingsih 141540134760079 6. Wika agustin 141540134770080 7. Yeni indra widana 141540134780081 8. Nur khalifah 131540128160059 PROGRAM STUDI KEBIDANAN D III SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin” tepat pada waktunya.Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Pendidikan Sains, selain itu untukmengetahui dan memahami Sistem Endokrin Manusia.Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantumenyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran y ang bersifat membangun. ii Purwokerto, November 2014 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN AWAL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................................. 1 C. Metode Penulisan .............................................................................. 1 D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3 A. Anatomi dan Fisisologi Sistem Endokrin ......................................... 3 B. Fungsi Sistem Endokrin .................................................................... 3 C. Klasifikasi dalam hal Struktur Kiminya ........................................... 4 D. Karakteristik Sistem Endokrin .......................................................... 4 E. Pengendalian hormon secara umum. ................................................ 5 F. Endrokinologi janin ........................................................................... 5 BAB III PENUTUP .......................................................................................... 12 A. Simpulan .............................................................................................. 12 B. Saran .................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13 iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk digunanakndi dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerjadidalam tubuh.Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu. terdapathormon setempat dan hormon umum. contoh dari hormon setempat adalah: Asetilkolin yangdilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka. Sekretin yangdilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut dalam darah menuju penkreas untukmenimbulkan sekresi pankreas dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus, diangkutkekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas sehinggatimbul sekresi enzim. B. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin 2. Fungsi Sistem Endokrin 3. Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya 4. Karakteristik Sistem Endokrin 5. Pengendalian Endokrin 6. Endokrinologi Janin C. Metode Penulisan Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah yang berjudul “ Sistem Endokrinologi janin” ini adalah informasi didapat dari jaringan internet.
  • 5. 2 D. Tujuan Penulis Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi dua yakni : Tujuan penelitian ini secara umum adalah agar mahasiswa dapat memahami Sistem Endokrin sehingga mempermudah dalam mempelajari patofisiologi darisystem endokrin. Tujuan khusus Tujuan penelitian ini secara khusus adalah Mahasiswa mampu memahami d Sistem Endokrinologi janin.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunanmikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan ataugumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler.Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsitubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengankarakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yangmempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsidari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran, tapidari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawake sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan ekresi kelenjareksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan saluran kelenjarludah.Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar tersebut, adayang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut hanya menghasilkanhormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis / pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain itu ada beberapa organendokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni: 3 B. Fungsi Sistem Endokrin : Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum : 1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang 2. Menstimulasi urutan perkembangan
  • 7. 3. Mengkoordinasi sistem reproduktif 4. Memelihara lingkungan internal optimal 5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darur C. Klasifikasi Dalam hal struktur Kimianya Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yan g larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis, insulin, glukagon, hormonadrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin(mis.,dopamin,norepinefrin,epinefrin)2. Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis,estrogen, progesteron, testosteron,glukokortikoid , aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerjamelalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran seldengan bebas. 4 D. Karakteristik Sistem Endokrin : Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri,namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut: sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortiso l adalahcontoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan menurun pada malamhari. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu te rtentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembah nya menyebabkan siklusmenstruasi. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtratlainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untukdipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular.Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yangmengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.Hormon mempunyai fungsi
  • 8. dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satukelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon secara kons tandi reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal. 5 E. Pengendalian Endokrin Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalamdarah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untukmengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas- batas yang tepat.Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak ataulebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya j ika merekamerasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalurendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas dikelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar Hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhentimelepaskan hormon.Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendalihipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yangmemiliki jadwal tertentu.Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH danFSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indungtelur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmikini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan responterhadap semacam jam biologis . F. Endokrinologi Janin Pengertian tentang endokrinologi janin meningkat sangat cepat selama dekade lalu. Sebelum ditemukan metode pengambilan sampel darah janin, dahulu pengetahuan tentang endokrinologi janin sangat tergantung pada informasi yang didapat dari jaringan abortus, janin anensefal, dan sampel dari
  • 9. ibu saat persalinan preterm atau aterm. Dengan tehnik kordosintesis sekarang ini telah memungkinkan melakukan pemeriksaan endokrinologi janin dengan kondisi fisiologis. Secara garis besar sistim endokrin janin terdiri dari sistim hipotalamus-hipofisis dan target organnya, sistim hormon paratiroid-kalsitonin, dan sistim 6 endokrin pankreas. 1. Sistim hipotalamus- hipofisis Aksis neuroendokrin janin terdiri dari hipotalamus, eminensia mediana, pembuluh darah portal hipotalamus- hipofisis, dan hipofisis. Perkembangan sistim neural hipotalamus dimulai pada minggu. Hipotalamus menghasilkan hormon pelepas (releasing hormone) seperti: gonadotropin releasing hormone (GnRH); thyrotropin (TRH); corticotropin relesing hormone (CRH); dan growth hormone releasing hormone (GHRH), dan hormon penghambat (inhibitory hormone) seperti prolactin inhibiting factor (PIF) untuk mengontrol pelepasan hormon hipofisis. Perkembangan emenensia mediana terjadi pada umur kehamilan 9 minggu, sedangkan perkembangan pembuluh darah portal hipofisis-hipotalamus terjadi pada umur kehamilan 12 minggu. Pada kehamilan minggu ke 8 sampai 13, hipotalamus dan hipofisis janin secara in vitro mulai merespon rangsangan stimulus maupun inhibisi. Pada pertengahan umur kehamilan, aksis hipotalamus-hipofisis janin sudah merupakan suatu unit fungsional dan autonom untuk mengadakan mekanisme kontrol umpan balik2. 2. Hormon hipofisis anterior Sel-sel hipofisis anterior telah berdiferensiasi mulai minggu ke 7- 16 kehamilan membentuk sel gonadotrof yang mengsekresi gonadotropin yang terdiri dari luitenising hormone (LH) dan folicle-stimulating hormone (FSH); sel tirotrof mengsekresi thyroid-stimulating hormone (TSH); sel laktotrof mengsekresi prolaktin; sel somatotrof mengsekresi growth hormone (GH); dan sel kortikotrof mengsekresi adrenocorticotrophine (ACTH).
  • 10. 7 3. Gonadotropin Gonadotropin (FSH dan LH) telah ditemukan pada hipofisis sejak kehamilan minggu ke sembilan. Terdapat perbedaan profil gonadotropin antara janin perempuan dan laki laki. Pada janin perempuan gonadotropin hipofisis meningkat sampai pertengahan kehamilan, kemudian terjadi penurunan setelah itu. Sedangkan pada janin laki laki, gonadotropin hipofisis meningkat sepanjang kehamilan. Hormon testosteron diproduksi oleh sel Leydig yang dimulai pada trimester pertama kehamilan, dan mencapai maksimal pada minggu ke 17- 21 kehamilan. Selain itu testis juga menghasilkan hormon e stradiol dalam jumlah sangat minimal. Fungsi sel Leydig testis diatur oleh LH janin1, walaupun demikian produksi testosteron janin meningkat maksimal seiring dengan produksi hCG maksimal oleh plasenta. Pada ovarium janin perempuan, bakal sel primordial berdiferensiasi menjadi ova sepanjang trimester pertama dan kedua kehamilan. Janin bulan ke empat kehamilan telah menghasilkan folikel, bahkan pada bulan ke enam kehamilan banyak folikel preantral telah berkembang. Aksis hipotalamus- hipofisis-ovarium pada fetus telah terbentuk utuh pada akhir trimester ke dua kehamilan dan mempunyai kemampuan untuk memproduksi hormon. Namun demikian produksi hormon estrogen dan progesteron dari plasenta ibu pada trimester ke tiga kehamilan lebih lanjut akan menekan pematangan aksis hipotalamus- hipofisis ovarium pada janin. 4. TSH (tirotropin) TSH (tirotropin) plasma janin meningkat sesuai umur kehamilan dimana kadarnya rendah pada umur kehamilan 16-18 minggu dan maksimal pada umur kehamilan 35-40 minggu1. Kadar TSH janin didapatkan lebih tinggi dibandingkan kadar TSH orang dewasa. Sebaliknya kadar tiroxin (T4) total janin didapatkan lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa3. Hal ini diduga disebabkan oleh nilai ambang untuk terjadinya umpan balik negatif lebih tinggi pada fase
  • 11. prenatal dibandingkan periode postnatal3. Tidak ada hubungan antara nilai hormon tiroid serum janin dan ibu dengan kadar TSH, dan keadaan ini menunjukkan bahwa aksis hipofisis-tiroid janin berkembang secara tersendiri dan tidak dipengaruhi oleh sistim tiroid ibu5. Respon TSH hipofisis terhadap TRH hipotalamus terjadi pada awal trimester tiga kehamilan. Demikian juga injeksi T4 kedalam cairan amnion 24 jam sebelum seksio sesar elektif akan meningkatkan kadar T4 janin dan sebaliknya terjadi penurunan kadar TSH janin. Hal ini menunjukkan bahwa pada janin tejadi mekanisme umpan balik negatif dari TSH3. 5. Hormon Prolaktin dan Hormon pertumbuhan Hormon prolaktin dan hormon pertumbuhan (growth hormone) merupakan hormon polipeptida. Prolaktin sudah bisa terdeteksi di hipofisis janin pada minggu ke 8-10 kehamilan1. Kadar prolaktin tetap rendah sampai umur kehamilan 25-30 minggu kemudian meningkat sesuai peningkatan umur kehamilan dan mencapai puncak sekitar 11 nmol/L saat janin aterm3. Hal ini disebabkan karena estrogen menstimulasi sintesis dan pelepasan prolaktin oleh sel laktotrof hipofisis, sehingga peningkatan kadar prolaktin plasma janin paralel dengan peningkatan kadar estrogen plasma janin pada trimester akhir kehamilan1. Peningkatan kadar prolaktin janin juga dipengaruhi TRH dan dihambat oleh dopamin1. Tidak ada hubungan antara kadar prolaktin plasma janin dan kadar prolaktin plasma ibu3. Fungsi hormon prolaktin pada janin diduga berperan pada pematangan paru, osmoregulasi, dan pertumbuhan kelenjar adrenal3. Hormon pertumbuhan mulai disintesis dan disekresi oleh hipofisis janin pada minggu ke 8-10 kehamilan, dan terdeteksi pada plasma janin mulai minggu ke 12 kehamilan3. Kadar hormon pertumbuhan pada plasma janin yang dideteksi di tali pusat adalah 1-4 nmol selama trimester pertama kehamilan, dan meningkat mencapai puncak sekitar 6 nmol pada pertengahan kehamilan1. Kadarnya kemudian menurun progresif pada paruh kedua kehamilan sampai mencapai kadar sekitar 1,5 nmol pada kehamilan aterm1. Sintesis dan sekresi hormon pertumbuhan janin diatur 8
  • 12. oleh GHRH dan somatostatin yang dihasilkan oleh hipotalamus janin. Sel somatotrof dihipofisis respon terhadap somatostatin pada minggu ke 12 kehamilan, sedangkan terhadap GHRH pada minggu ke 18-22 kehamilan3. Penurunan kadar hormon pertumbuhan pada kehamilan lanjut terjadi mungkin karena peningkatan pelepasan somatostatin atau penurunan sekresi GHRH. Peranan hormon pertmbuhan pada janin belum jelah diketahui karena janin anensefal dengan gangguan perkembangan organ otak dan hipotalamus tetap mempunyai berat badan janin normal3. 9 6. Adrenocotricotropin (ACTH) ACTH terdeteksi dengan tehnik imunohistokimia pada hipofisis janin pada minggu ke 10 kehamilan3. Penelitian menunjukkan bahwa hipofisis janin manusia respon terhadap CRH dari hipotalamus yaitu pada minggu ke 14 kehamilan, respon ini cenderung tidak mengalami peningkatan sesuia peningkatan umur kehamilan3. Kadar CRH pada plasma janin aterm berkisar 0,03 nmol/L, sedangkan kadar ACTH plasma janin pada pertengahan kehamilan berkisar 55 pmol/L yang merupakan kadar maksimal untuk menstimulasi pembentukan steroid adrenal1. Pada umur kehamilan lanjut, kelenjar adrenal janin menghasilkan 100-200 mg steroid termasuk dehydroepiandrosterone (DHEA) dan pregnenolone6. Selain itu kelenjar adrenal janin juga menghasilkan kortisol dan aldosteron. Kortisol adrenal merupakan 2/3 dari seluruh kortisol janin, sedangkan 1/3 lainnya berasal dari transfer kortisol plasenta1. Sistim kontrol umpan balik ACTH matang selama paruh kedua kehamilan dan periode neonatal dini. Deksametason dapat menekan aksis hipofisis-adrenal janin aterm tetapi tidak pada minggu ke18-20 kehamilan1. Fungsi kortisol adalah untuk mempersiapkan janin menghadapi kehidupan ekstra uterina1. 7. Hormon hipofisis posterior Hipofisis posterior disebut juga neurohipofis telah tebentuk sempurna pada janin minggu ke 10-12 kehamilan1. Ada 3 hormon peptida dari hipofisis posterior janin yang diidentifikasi selama kehidupan janin.
  • 13. Ketiga hormon tersebut adalah arginine vasopressin (AVP), oksitosin, dan arginine vasotocin (AVT), namun yang paling penting adalah AVP dan oksitosin. Hormon hipofisis posterior disintesis dari molekul prekursor menjadi hormon non peptida melalui konversi enzimatik dan selanjutnya terikat dengan suatu protein pengangkut yang disebut neurophysin dalam bentuk granula pada neklei paraventrikular, supraoptikus, dan suprakiasmatikus3. 10 8. Arginine vasopressin Arginine vasopressin disebut juga hormon antidiuretik (ADH) telah ditemukan sejak minggu ke 12 kehamilan3. Kadar vasopressin pada janin manusiasebelum persalinan belum diketahui dengan jelas, namun pada janin hewan aterm didapatkan kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan dewasa6. Fungsi vasopressin antara lain untuk memelihara kondisi kardiovaskular janin saat terjadi stres. Hal ini dibuktikan dengan kadar yang meningkat saat terjadi hipoksia janin dan perdarahan3,6. Pada kasus resus isoimunisasi, kadar vasopressin janin bisa digunakan sebagai petunjuk adanya distres janin3. 9. Oksitosin Oksitosin ditemukan di hipofisis janin pada trimester kedua kehamilan3. Kadar oksitosin meningkat sesuai dengan meningkatnya umur kehamilan. Persalinan secara bermakna menstimulasi peningkatan kadar oksitosin janin, sedangkan pada saat yang sama kadar oksitosin ibu tetap atau hanya meningkat sedikit3,6. Tidak diketahui dengan jelas saat kapan pelepasan oksitosin janin terjadi, demikian juga mekanisme pelepasannya. Diduga oksitosin janin berperan terhadap aktivasi sistim endokrin lain dari janin yang memainkan peranan penting dalam terjadinya persalinan. 10. Sistim hormon paratiroid-kalsitonin Kelenjar paratiroid janin berkembang antara minggu ke 5-12 kehamilan, dan diameternya bertambah mulai 0,1 mm pada minggu ke 14 kehamilan menjadi 1-2 mm saat kelahiran1. Kelenkar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid sedangkan sel-sel C parafolikuler tiroid
  • 14. menghasilkan kalsitonin1,6,7. Kedua kelenjar ini akan berfungsi selama kehamilan trimester ke dua dan tiga1. Walaupun demikian kadar hormon paratiroid janin tetap lebih rendah dibandingkan kadar pada ibu, hal ini untuk mengadaptasi kebutuhan kalsium janin yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang6. Sebaliknya kadar kalsitonin janin lebih tinggi dibandingkan kadar pada ibu, hal ini mungkin disebabkan oleh stimulasi hiperkalsemia kronik pada janin1. 11 11. Sistim endokrin pancreas Pankreas janin sudah dapat teridentifikasi pada minggu ke 4 kehamilan, dan sel alfa dan beta sudah berdiferensiasi pada minggu ke 8-9 kehamilan1. Pankreas menghasilkan antara lain insulin dan glukagon. Sel sel beta pankreas telah berfungsi dari minggu ke 14-20 kehamilan1, namun pankreas belum sensistif untuk melepaskan insulin sebelum minggu ke 28 kehamilan3. Bahkan peneliti lain menunjukkan bahwa infus glukose pada wanita hamil sebelum dimulainya persalinan gagal menyebabkan peningkatan sekresi insulin1. Kadar insulin pankreas meningkat dari < 0,5 U/g pada minggu ke 7-10 menjadi 4 U/g pada minggu ke 16-25 kehamilan, dan pada umur kehamilan mendekati aterm meningkat menjadi 13 U/g. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan kadar insulin pankreas orang dewasa yang berkisar 2 U/g1. Hal yang sama untuk kadar glukagon pankreas yang juga meningkat sesuai peningkatan umur kehamilan, dimana kadarnya berkisar 6 ug/g pada pertengahan umur kehamilan. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa yang berkisar 2 ug/g 1
  • 15. BAB III PENUTUP 12 A. Kesimpulan Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukanfungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankanhomeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapatdibedakan dengan karakteristik tertentu.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatumensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi. B. Saran Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan maupun karena faktor luar ,seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Arief, M. Rudyanto. (2011), Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & 13 MySQL, Andi, Yogyakarta. Darsono, agustinus. ( 2011 ), Hotel Front Office, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta Febrian. Jack (2007)Kamus Komputer & Teknologi Informasi.Informatika. Informatika, Bandung Hanif Al Fatta.(2007) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta Jogiyanto. (2007) Komponen sistem informasi, Andi, Yogyakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid II Kristanto. Andri (2008) Perancangan Sistem Informasi, Andi,Yogyakarta Kusrini. dan Koniyo Andri.(2007)Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic Dan Microsoft SQL Server. Andi,Yogyakarta MADCOMS, (2011),Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL, Andi, Yogyakarta. Sigit W., Aloysius (2011),Website Super Canggih denagn Plugin jQuery Terbaik,. Cet. I, Mediakita, Jakarta.