DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Makalah filsafat bahasa
1. MAKALAH FILSAFAT BAHASA
“DEKONSTRUKSI TEKS PUISI”
Disusun oleh :
Mela Suciati ( 1516500041 )
PBSI 2 D
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
Tahun 2017/2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Filsafat Bahasa dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Karya ilmiah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan karya ilmiah ini kami mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan ini yang tidak bias kami sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.
Tegal, 30 Mei 2017
Penyusun
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
D.Manfaat Masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Dekonstraksi
2. Cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Chairil Anwar
3. Cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Amir Hamzah
4. Cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Darmanto
Jatman
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagaimana kita ketahui sastra tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan kita.
Semenjak kita masih balita, kita telah mengenal yang namanya sastra yaitu berupa
dongeng-dongeng yang diceritakan oleh orang tua ataupun kakak-kakak kita.
Seiring berjalannya waktu sastra pun semakin kita kenal dan tidak hanya berupa
dongeng, melainkan bentuk sastra lainnya seperti puisi, cerpen, novel ataupun
film yang bisa digolongkan pada jenis karya sastra puisi, prosa, dan drama.
Kita sebagai mahasiswa apalagi jurusan bahasa dan sastra Indonesia tentunya
telah banyak karya sastra yang telah kita baca ataupun kita buat sendiri. Namun
dalam membaca teks karya sastra, kita masih berpandangan satu arah dengan
mengikuti pendapat atau simpulan yang telah dikonvensionalkan serta cepat
menyimpulkan pemaknaan cerita dengan hanya membaca dan mentelaah teks
secara umum saja.
Kita pada saat ini telah berada pada masa postmodernisasi, pandangan-
pandangan seperti diatas tidak diinginkan dalam sastra. Pada masa ini kita dituntut
untuk lebih kritis dalam membaca karya sastra, sehingga muncullah metode-
metode pembacaan teks seperti dekonstruksi.
Dekonstruksi menolak pandangan bahwa bahasa memiliki makna yang pasti,
tertentu, dan konstan, sebagaimana halnya pandangan strukturalisme klasik. Tidak
ada ungakapn atau bentuk-bentuk kebahasaan yang bermkana tertentu dan pasti.
Hal ini yang menjadikan paham dekonstruksi sebagai poststrukturalisme.
Dengan menggunakan metode dekonstruksi dalam membaca teks diharapkan
kita bisa melihat fakta-fakta lain dalam teks karya sastra. Sehingga tidak ada
kemutlakan dalam memaknai karya sastra dan menghilangkan anggapan-
5. anggapan yang absolut serta menemukan hal-hal baru yang pada awalnya
terabaikan.
A.RUMUSAN MASALAH
1. Definisi dekonstruksi
2. Bagaimana cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Chairil
Anwar ?
3. Bagaimana cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Amir
Hamzah ?
4. Bagaimana cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Darmanto Jatman ?
B. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui definisi dekonstraksi
2. Untuk mengetahui cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Chairil Anwar
3. Untuk mengetahui cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Amir Hamzah
4. Untuk mengetahui cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Darmanto Jatman
C. MANFAAT MASALAH
1. Dapat mengetahui definisi dekonstraksi
2. Dapat mengetahui cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Chairil Anwar
3. Dapat mengetahui cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Amir Hamzah
4. Dapat mengetahui cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi
Darmanto Jatman
6. BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Dekonstruksi
Terdapat beberapa pengertian dekonstruksi menurut para ahli yakni
sebagai berikut, secara leksikal prefiks ‘de’ berarti penurunan,
pengurangan, penokohan, penolakan. Jadi, dekonstruksi dapat diartikan
sebagai cara-cara pengurangan terhadap konstruksi, yaitu gagasan.
Dekonstruksi merupakan gabungan antara hakikat destruktif dan
konstruktif. Dekonstruksi adalah cara membaca teks, sebagai strategi.
Dekonstruksi tidak semata-mata ditunjukkan terhadap tulisan, tetapi semua
pernyataan kultural sebab keseluruhan pernyataan tersebut adalah teks
yang dengan sendirinya sudah mengandung nilai-nilai, prasyarat, ideologi,
kebenaran, dan tujuan-tujuan tertentu. Dekonstruksi dengan demikian
tidak terbatas hanya melibatkan diri dalam kajian wacana, baik lisan
maupun tulisan, melainkan juga kekuatan-kekuatan lain yang secara
efektif mentransformasikan hakikat wacana.
Dari sumber lain, dekonstruksi dikatakan sebagai sebuah metode
pembacaan teks. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa dalam setiap
teks selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut. Padahal,
setiap anggapan selalu kontekstual: anggapan selalu hadir sebagai
konstruksi sosial yang menyejarah. Maksudnya, anggapan-anggapan
tersebut tidak mengacu kepada makna final. Anggapan-anggapan tersebut
hadir sebagai jejak (trace) yang bisa dirunut pembentukannya dalam
sejarah.
Dekonstruksi memberikan dorongan untuk menemukan segala sesuatu
yang selama ini tidak memperoleh perhatian. Memungkinkan untuk
melakukan penjelajahan intelektual dengan apa saja, tanpa terikat dengan
sutu aturan yang dianggap telah berlaku universal. Dekonstruksi, secara
7. garis besar adalah cara untuk membawa kontradiksi-kontradiksi yang
bersembunyi di balik konsep-konsep kita selama ini dan keyakinan yang
melekat pada diri ini ke hadapan kita.
2. Cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Chairil Anwar
Judul puisi : Cintaku Jauh di Pulau
Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri.
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
8. Bentuk parafrase :
Cintaku Jauh di Pulau
Cintaku (Telah) jauh di pulau,
(Si)gadis manis, sekarang iseng sendiri.
(kini)Perahu melancar, bulan (Pun) memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi (Tidak) terasa
(Hingga)aku tidak ‘kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin (yang) mendayu,
di perasaan penghabisan segala (sesuatu) melaju
(Kini) Ajal (Telah) bertakhta, sambil berkata:
“Tujukan (Lah) perahu ke pangkuanku saja,”
Amboi! Jalan sudah bertahun (Tahun) ku tempuh!
(Hingga)Perahu yang (Kini) bersama ‘kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh (Sekarang) di pulau,
kalau ‘ku mati (nanti), dia mati (dengan) iseng sendiri.
Maknanya :
Bait pertama Gadis manis sekarang iseng sendiri artinya sang
kekasih tersebut adalah seorang gadis yang manis yang menghabiskan
waktu sendirian atau sedang iseng tanpa kehadiran tokoh aku.
Bait kedua aku lirik menempuh perjalanan jauh dengan perahu
karena ingin menjumpai atau menemui kekasihnya. Ketika itu cuaca
9. sangat bagus dan malam ketika bulan bersinar, namun hati si aku
merasa gundah karena rasanya ia tak akan sampai pada kekasihnya.
Judul puisi : Sebuah Kamar
SEBUAH KAMAR
Sebuah jendela menyerahkan kamar ini
pada dunia. Bulan yang menyinar ke dalam
mau lebih banyak tahu.
"Sudah lima anak bernyawa di sini
Aku salah satu!"
Ibuku tertidur dalam tersedu
Keramaian penjara sepi selalu,
Bapakku sendiri berbaring jemu
Matanya menatap orang tersalib di batu!
Sekeliling dunia bunuh diri!
Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
di luar hitungan : Kamar begini,
3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!
Bentuk parafrase :
SEBUAH KAMAR
( Di ) Sebuah jendela (Telah) menyerahkan kamar ini
10. pada dunia (Ku).(sebuah) Bulan yang menyinar ke dalam
(Kau)mau lebih banyak tahu.
"Sudah lima anak bernyawa di sini
Aku (adalah) salah satu(nya)!"
(Hingga)Ibuku tertidur dalam tersedu
Keramaian penjara (yang) sepi selalu,
Bapakku sendiri (Telah) berbaring jemu
Matanya (yang) menatap orang tersalib di batu!
(di)Sekeliling dunia bunuh diri!
(Hingga)Aku minta adik lagi pada
Ibu dan bapakku, karena mereka berada
di luar hitungan : Kamar begini,
(Kamar)3 x 4 m, terlalu sempit buat meniup nyawa!
Maknanya :
Sang ibu tidur dalam keadaan menangis, sedangkan sang ayah
tidak melakukan apa-apa .Kamar yang dihuni banyak anak
tersebut, seharusnya menjadi ramai. Tapi sebaliknya, kamar itu
seperti penjara. Putus asa .Itulah gambaran penduduk Indonesia
yang semakin padat. Jumlah penduduk bertambah, demikian juga
kemiskinan.
melalui sebuah jendela, orang luar (bulan) bisa melihat seisi kamar
tersebut. Seperti rumah di perkotaan yang cenderung kecil, apalagi
dengan harga yang selangit. Siapa yang bisa beli, kalau bukan
hanya segelintir orang.
11. 3. Cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Amir Hamzah
Judul puisi : Berdiri Aku
Berdiri Aku
Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datang ubur terkembang
Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas.
Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
Elang leka sayap tergulung
dimabuk wama berarak-arak.
Dalam rupa maha sempuma
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.
Bentuk Parafrase :
Berdiri Aku
Berdiri aku di senja (yang) senyap(ini)
(Hingga) Camar (terbang) melayang menepis buih
Melayah bakau (dan) mengurai puncak
(Hingga) Berjulang datang (dan) ubur terkembang
Angin (kembali) pulang menyeduk bumi(ini)
Menepuk teluk mengempas emas
12. (Sampai) Lari ke gunung (yang) memuncak sunyi
(Sampai) Berayun-ayun di atas alas.
Benang (seorang) raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
(Burung) Elang leka sayap tergulung
dimabuk wama berarak-arak.
Dalam rupa(nya) (yang) maha sempuma
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang (dan) merasa sentosa
Menyecap hidup (Sampai)bertentu tuju.
Maknanya :
Sajak ”Berdiri Aku” ini merupakan ekspresi kesedihan yang
ditampilkan penyair dengan suasana sunyi. Kesedihan ini tidak lain
dikarenakan oleh perpisahannya dengan kekasihnya dan dia harus
pulang ke Medan dan menikah dengan putri pamannya. Perasaan
sedih yang sangat mendalam digambarkan penyair dengan suasana
sunyi pantai di sore hari. Dengan demikian penyair hanya mampu
melihat keindahan alam sekitar karena kebahagiaannya dan
harapan telah hilang.
Kesedihan yang mendalam ini juga wujud perasaan galau penyair
yang digambarkan dengan perasaannya yang dipermainkan ombak
dan angin. Sehingga hanya merenungi hiduplah yang mampu
dilakukannya.
Sebagai orang yang memiliki agama yang kuat dalam setiap
akhirnya dia hanya bisa menyerahkan semua yang dia alami ini
kepada Tuhan. Dengan merenungi hidupnya selama ini Amir
berusaha untuk mengembalikan kepada Tuhan yang memberikan
kepastian dalam hidupnya. Seperti yang tergambar dalam Rindu
sendu mengharu kalbu / ingin datang merasa sentosa / menyerap
hidup tertentu tuju..
13. Judul Puisi : Turun Kembali
Turun Kembali
Kalau aku dalam engkau
Dan engkau dalam aku
Adakah begini jadinya
Aku hamba engkau penghulu?
Aku dan engkau berlainan
Engkau raja, maha raya
Cahaya halus tinggi mengawang
Pohon rindang menaung dunia
Di bawah teduh engkau kembangkan
Aku berhenti memati hari
Pada bayang engkau mainkan
Aku melipur meriang hati
Diterangi cahaya engkau sinarkan
Aku menaiki tangga mengawan
Kecapi firdusi melena telinga
Menyentuh gambuh dalam hatiku.
Terlihat ke bawah,
Kandil kemerlap
Melambai cempaka ramai tertawa
Hati duniawi melambung tinggi
Berpaling aku turun kembali
14. Bentuk Parafrase :
Turun Kembali
Kalau (saja) aku dalam (Hidup) engkau
Dan engkau (lah) dalam aku
Adakah begini jadinya (Nanti)
(Hingga)Aku hamba engkau penghulu?
Aku dan engkau (sangat) berlainan
Engkau (Lah) raja, (dan) maha raya
Cahaya (yang) halus tinggi mengawang
Pohon (yang) rindang (Telah) menaung dunia
(Hingga) Di bawah teduh engkau kembangkan
Aku berhenti (Telah) memati hari
Pada bayang (yang) engkau mainkan
(Telah)Aku melipur meriang (dalam) hati
Diterangi cahaya (yang) engkau sinarkan
(Telah)Aku menaiki tangga mengawan
(Sampai)Kecapi firdusi melena telinga
(yang) Menyentuh gambuh dalam (lubuk) hatiku.
(Aku)Terlihat ke bawah,
(Sebuah)Kandil kemerlap
Melambai cempaka (yang) ramai tertawa
Hati duniawi melambung (semakin) tinggi
Berpaling aku (Hingga) turun kembali
15. Maknanya :
antara Tuhan dan diri manusia menyatu atau.Kondisi
seperti ini merupakan titik puncak bagi seorang sufi dalam
pendekatan diri kepada Tuhannya, sehingga sulit untuk dibedakan.
Titik kenikmatan bagi seorang sufi. Kalau sudah begitu
mutasawifin sudah berada pada level insan kamil ( manusia
sempurna ). Manusia adalah hamba sebagaimana firman Tuhan,
4. Cara parafrase dan mendekonstruksikan teks puisi Darmanto
Jatman
Judul Puisi : Isteri
Istri
isteri mesti digemateni
Ia sumber berkah dan rezeki
(Towikromo, Tambran, Pundong, Bantul)
Isteri sangat penting untuk kita
Menyapu pekarangan
Memasak di dapur
Mencuci di sumur
mengirim rantang di sawah
16. dan mengeroki kita kalau kita masuk angin
Ya. Isteri sangat penting untuk kita
Ia sisihan kita
kalau kita pergi ke kandang
Ia tetimbangan kita
kalau kita menjual palawija
Ia teman belakang kita
kalau kita lapar dan mau makan
Ia sigaraning nyawa kita
kalau kita
Ia sakti kita!
Ah. Lihatlah. Ia menjadi sama penting dengan
kerbau, luku, sawah, dan pohon kelapa
Ia kita cangkul malam hari dan tak pernah mengeluh walau capek.
Ia selalu rapi menyimpan benih yang kita tanamkan dengan rasa
syukur,
tahu terima kasih dan meninggikan harkat kita sebagai laki-laki.
Ia selalu memelihara anak-anak kita dengan bersungguh-sungguh
seperti kita memelihara ayam, itik, kambing atau jagung.
17. Ah. Ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika kita mulai
melupakannya:
Seperti lidah ia di mulut kita
tak terasa
Seperti jantung ia di dada kita
tak teraba
Ya.ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika mulai
melupakannya
Jadi, waspadalah!
Tetap, madep, manteb
Gemati, nastiti, ngati-ati
Supaya kita mandiri, perkasa, dan pintar ngatur hidup
Tak tergantung tengkulak, pak dukuh, bekel, atau lurah
Seperti Subadra bagi Arjuna
makin jelita ia dia antara maru-marunya:
Seperti Arimbi bagi Bima
Jadilah ia jelita ketika melahirkan jabang bayi Tetuka;
Seperti Sawitri bagi Setyawan
Ia memelihara nyawa kita dari malapetaka
18. Ah. Ah. Ah.
Alangkah pentingnya isteri ketika kita melupakannya
Hormatilah isterimu
Seperti kau menghormati Dewi Sri
Sumber hidupmu
Makanlah
Karena demikianlah suratannya
Bentuk Parafrase :
Istri
Isteri (harus) mesti digemateni
Ia (Adalah) sumber berkah dan rezeki
(Towikromo, Tambran, Pundong, Bantul)
Isteri sangat(lah) penting untuk kita
(Ia) Menyapu pekarangan
(Hingga) Memasak di dapur
(dan) Mencuci di sumur
(Kemudian) mengirim rantang di sawah
dan (Selalu)mengeroki kita kalau kita masuk angin
19. Ya. Isteri sangat penting untuk kita
Ia sisihan kita (Waktu)
kalau kita pergi ke kandang
Ia tetimbangan kita
kalau kita menjual palawija
Ia (Selalu) teman belakang kita
kalau kita lapar dan mau makan
Ia (Selalu)sigaraning nyawa kita
kalau kita
Ia sakti kita!
Ah. Lihatlah. Ia menjadi sama penting(nya) dengan
kerbau, luku, sawah, dan pohon kelapa
Ia (Selalu) kita cangkul malam hari dan tak pernah (merasa)
mengeluh walau capek.
Ia selalu rapi menyimpan benih yang kita tanamkan dengan rasa
syukur,
tahu (Rasa) terima kasih dan meninggikan harkat kita sebagai laki-
laki.
Ia selalu memelihara anak-anak kita dengan (sangat) bersungguh-
sungguh
20. seperti kita memelihara ayam, itik, kambing atau jagung.
Ah. Ya. Isteri sangat penting bagi kita (semua) justru ketika kita
mulai melupakannya:
Seperti lidah ia di(dalam) mulut kita
(Hingga) tak terasa
Seperti jantung ia di dada kita
(Hingga) tak teraba
Ya.ya. Isteri sangat penting bagi kita justru ketika mulai
melupakannya
Jadi,(harus) waspadalah!
Tetap, madep, manteb
Gemati, nastiti, ngati-ati
Supaya kita (bisa) mandiri, perkasa, dan pintar ngatur hidup
Tak tergantung(pada) tengkulak, pak dukuh, bekel, atau lurah
Seperti Subadra bagi Arjuna(Nya)
makin jelita ia dia antara maru-marunya:
Seperti Arimbi bagi Bima
Jadilah ia jelita ketika melahirkan jabang bayi Tetuka;
Seperti Sawitri bagi Setyawan
21. Ia memelihara nyawa kita dari malapetaka
Ah. Ah. Ah.
Alangkah pentingnya isteri ketika kita melupakannya
(Maka) Hormatilah isterimu
Seperti kau menghormati Dewi Sri
(Sebagai) Sumber hidupmu
(Dan) Makanlah
Karena demikianlah suratannya
Maknanya :
Berkah diartikan sebagai kebahagiaan, sedangkan rezeki diartikan sebagai
kemakmuran.Pekarangan diartikan sebagai rumah, tempat tinggal atau
papan, dapur diartikan sebagai sumber makanan, sumur diartikan sebagai
sumber kehidupan, sawah diartikan sebagai tempat bekerja petani, ngeroki
(bahasa jawa) diartikan sebagai merawat, masuk angin diartikan sebagai
sakit.Sisihan diartikan sebagai teman, tetimbangan (bahasa jawa) diartikan
sebagai pertimbangan, teman belakang diartikan sebagai teman tidur,
lapar diartikan sebagai mempunyai hasrat seksual, sigaraning nyawa
(bahasa jawa) diartikan sebagai istri, sakti diartikan sebagai kekuatan
(berasal dari bahasa sanskerta yang mempunyai arti sisi wanita kekuatan
para dewa)Cangkul diartikan sebagai diberi nafkah batin, benih diartikan
sebagai keturunan.
Lidah diartikan sebagai inspirasi atau buah pikiran, jantung diartikan
sebagai penyemangat.
Tetep, madep, manteb (bahasa Jawa) diartikan sebagai suatu sikap
keteguhan hati yang dilakukan dengan kemantapan hati. Gemati, nastiti,
22. ngati-ati (bahasa Jawa) diartikan sebagai sikap kehati-hatian dalam
melakukan sesuatu dengan disertai sikap waspada dan perhatian.
Subadra diartikan sebagai istri setia dan patuh pada suaminya. Dalam
dunia pewayangan tokoh Subadra adalah putri dari Prabu Basudewa yang
merupakan istri dari Arjuna yang mempunyai karakter putri anggun,
lembut, setia, patuh pada suaminya dan paling cantik diantara istri-istri
Arjuna. Arimbi diartikan sebagai seorang istri yang mampu melahirkan
keturunan yang hebat atau ksatria. Dalam dunia pewayangan Arimbi istri
Bimasena mempunyai keturunan ksatria bernama Gatotkaca. Jabang
Tetuka tak lain adalah Gatotkaca. Sedangkan Sawitri diartikan sebagai istri
yang luhur budi setia mendampingi suaminya dalam suka dan duka.
Dalam dunia pewayangan Sawitri istri Setiawan mempunyai sifat luhur
budi, cantik, setia kepada suaminya baik dalam suka ataupun duka.Sawitri
adalah putrid dari Prabu Aswaapati dari Madra.
Dewi Sri diartikan sebagai dewi pangan. Dalam kebudayaan masyarakat
Jawa Dewi Sri dipercaya sebagai dewi pangan yang selalu dipuja dan
dihormati. Makanlah diartikan sebagai manfaatkanlah, Towikromo
diartikan sebagai nama samaran yang dipakai Darmanto Jatman yang
menunjukkan nama yang khas masyarakat Jawa.
23. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahsan diatas penulis menyimpulkan bahwa dekonstruksi
merupakan metode pembacaan teks. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa
dalam setiap teks selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut.
Padahal, setiap anggapan selalu kontekstual: anggapan selalu hadir sebagai
konstruksi sosial yang menyejarah. Maksudnya, anggapan-anggapan tersebut
tidak mengacu kepada makna final. Anggapan-anggapan tersebut hadir sebagai
jejak (trace) yang bisa dirunut pembentukannya dalam sejarah.
Aliran dekonsruksi lahir di Perancis sekitar tahun 1960-an, yang kemudian
berpengaruh besar di Amerika sekitar tahun 1970-an hingga pada tahun 1980-an.
Tokoh terpenting dekonstruksi adalah Jacques Derrida, seorang Yahudi Aljazair
yang kemudian menjadi ahli filsafat dan kritik sastra di Perancis. Tokoh lainnya
yaitu Nietzsche, Paul de Man, J.Hillis Miller, Geoffery Hartman, Harold Bloom.
Prinsip dekonstruksi yaitu melacak unsur-unsur aporia (makna paradoks,
makna kontradiktif, dan makna ironi) dan Membalikkan atau merubah makna-
makna yang sudah dikonvensionalkan. Metode dekonstruksi yang dilakukan
Derrida lebih dikenal dengan istilah dekonstruksi metaforik. Metafora di sini
bukan dipahami sebagai suatu aspek dari fungsi ekspresif bahasa tapi sebagai
suatu kondisi yang esensial tentang tuturan. Dekonstruksi mentut kita lebih teliti
dan kritis terhadap teks sastra.
Prinsip dekonstruksi yaitu melacak unsur-unsur aporia (makna paradoks,
makna kontradiktif, dan makna ironi) dan Membalikkan atau merubah makna-
24. makna yang sudah dikonvensionalkan. Metode dekonstruksi yang dilakukan
Derrida lebih dikenal dengan istilah dekonstruksi metaforik. Metafora di sini
bukan dipahami sebagai suatu aspek dari fungsi ekspresif bahasa tapi sebagai
suatu kondisi yang esensial tentang tuturan. Dekonstruksi mentut kita lebih teliti
dan kritis terhadap teks sastra.
Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk menggunakan metode
dekonstruksi ini juga dalam membaca teks sastra agar kita bisa menemukan fakta
lain dari pendapat atau anggapan umum atau bahkan telah dikonvensionalkan.
Dengan demikian kita bisa menjadi pembaca yang kritis atau lebih kritis terhadap
teks sastra.
Selain itu penulis juga menyarankan pembaca untuk tidak merasa puas
terhadap makalah dekonstruksi yang penulis sajikan ini dan tetap mencari sumber
lain tentang dekonstruksi untuk menambah wawasan pembaca, karna tidak semua
tentang dekonstruksi yang bisa penulis rangkum dalam makalah ini.