Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, fungsi, jenis, dan teknik penulisan catatan kaki dalam penyusunan karya ilmiah. Catatan kaki digunakan untuk menyertakan rujukan sumber yang dikutip dan memberikan penjelasan tambahan untuk teks. Ada beberapa jenis catatan kaki seperti catatan kaki, catatan belakang, dan cara penulisan singkat seperti ibid, op.cit, dan loc.cit.
1. Nama : Bonadea Visakha
NPM : 1742079
Kelas : 6AKMA
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
2. Pengertian Catatan Kaki (Footnote)
• Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman.
• Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks
guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.
• Catatan kaki ini menjelaskan sumber asalnya sebuah kutipan, baik kutipan
langsung atau tidak langsung. Selain menjelaskan asal kutipan, catatan kaki juga
sering digunakan untuk menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan
lebih panjang.
3. Tujuan Penulisan Catatan Kaki (Footnote)
• Tujuan penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun dalam sebuah pembuktian
sebuah karya tulisan dari mana sumber itu diperoleh, serta sebagai ungkapan dalam
menyatakan terimaksih. Kepada pengarang yang dikutip pendapatnya, dalam
menyampaikan keterangan tambahan.
• Serta memperkuat uraian keterangan, intisari dalam menulis keterangan insidental
materi penjelas yang kurang penting. Untuk memperbaiki pandangan yang tertahan
serta merujuk kepada bagian teks lain, seperti uraian pada halaman lain, sebelum
atau sesudah.
4. Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
• Untuk Memberikan sebuah keterangan serta penjelasan, mengenai kutipan penyusun
serta daftar bacaan agar dapat dimengerti dengan mudah oleh pembaca.
• Untuk menghargai dari mana kutipan yang didapat, supaya para pembaca karya ilmiah
mengetahui sumber kutipan di dapatkan.
• Untuk menunjukan refrensi atau rujukan, supaya para pembaca karya ilmiah dapat
mengerti dan mengetahui. Ulasan yang lebih jelas mengenai istilah-istilah yang
digunakan dalam tulisan.
6. Pengertian Catatan Belakang
• Catatan dapat pula ditempatkan pada akhir setiap bab atau sebuah tulisan dan disebut
catatan belakang (endnotes).
• Biasanya, untuk catatan belakang, penomoran kutipan dilakukan secara berurutan dalam
satu bab dan dimulai lagi dengan angka satu pada bab berikutnya. Untuk catatan kaki,
urutan angka dapat berlaku sepanjang tulisan atau karya ilmiah.
7. Contoh Catatan Belakang
Paragraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan terperinci sehingga
terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah yaitu paragraf. Pengertian yang berkaitan
dengan paragraf sangat banyak, dijelaskan dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang pengertian
paragraf yaitu bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru).[i]
Paragraf merupakan bentuk yang ikut mendukung suatu gagasan atau buah pikiran yang berwujud atau
berbentuk karangan. Pada dasarnya, paragraf mengandung satu sub-buah pikiran atau bagian buah
pikiran dalam karangan. Dengan demikian, paragraf mengandung satu ide atau satu pikiran. [ii]
8. Penulisan Catatan Kaki
01
02
03
04
Memisahkan antara catatan kaki dengan garis sepanjang 14 karakter dan
margin kiri dengan spasi 4 dari teks.
Menggunakan satu spasi.
Memberikan nomor dari setiap bab dan judul dalam penulisan.
Memberi nomor catatan kaki dengan jarak 6 karakter dari sebelah kiri.
Memberi jarak atau spasi yang sama antara catatan kaki yang pertama
dengan catatan kaki yang kedua dan catatan kaki selanjutnya.
Dalam penulisan baris terakhir catatan kaki berjarak 3 cm, dimulai dari bawah.
Untuk keterangan yang sama dan berurutan ditulis dengan kata ibid
Jika penulisan tidak tidak berurutan maka tulis op.cit , lih.
Penulisan nama pengarang tidak perlu untuk dibalik.
Jika dalam penulisan nama pengarang ada dua orang atau tiga orang maka
ditulis semua.
Jika dalam penulisan nama pengarang ada yang dengan tiga maka hanya
ditulis nama pengarang pertama lalu kata yang lainnya.
Pangkat atau gelar tidak perlu ditulis dalam nama pengarang.
Judul buku perlu dicetak miring atau ditebal jika diketik melalui mesin ketik
atau komputer.
9. Susunan Catatan Kaki
01
02
03
04
Nama pengarang tidak dibalik
Judul buku dicetak miring (jika diketik dengan komputer) atau digaris bawah (jika
tidak dengan komputer). Selain buku (artikel di majalah, Koran, atau jurnal), judul
sumber ditempatkan dalam tanda petik dua (“…”), tidak dicetak miring atau digaris
bawah
Kota terbit
Nama penerbit
Tahun terbit
Nomor halaman
Semua unsur dihubungkan dengan tanda koma (,), kecuali setelah kota terbit,
dihubungkan dengan tanda titik dua (:).
10. Catatan Kaki Singkat
01
02
03
04
• Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk
catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di
atasnya.
• Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,)
lalu nomor halaman.
• Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah
dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah
dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain.
Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
• Loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip),
seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit
(tanpa nomor halaman).
11. Contoh Catatan Kaki Singkat
Ibid
Contoh:
• Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999, hlm. 8
• Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku yang sama dengan buku di
atas)
op.cit.
Contoh:
• Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999, hlm. 8.
• Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta,
2001, hlm 46.
• Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja
Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
• Gorys Keraf, op. cit. hlm 8 (berarti diambil dari buku yang telah
disebutkan di atas)
12. Contoh Catatan Kaki Singkat
loc.cit
Contoh:
• Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999, hlm. 8.
• Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta,
2001, hlm 46.
• Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf,Remaja
Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
• Ismail Marahimin, loc. cit. (maksudnya buku yang telah disebut di
atas di halaman yang sama, yakni hlm. 46)
• Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman yang
sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23)
13. Kesimpulan
• Catatan kaki adalah unsur penting yang terdapat dalam penyusunan sebuah karya ilmiah. Dalam
penyusunan, catatan kaki memiliki bermacam-macam jenis dan teknik penulisan yang berbeda antara
jenis yang satu dengan yang lainnya. Teknik tersebut sangat penting diperhatikan oleh penyusun untuk
menyusun sebuah karya ilmiah yang baik.
• Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk menjelaskan sumber dari kutipan yang diambil, tetapi
juga bisa digunakan sebagai penjelasan terhadap sebuah pernyataan/ teori.