SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
2. MANAJEMEN PELABUHAN
Pengelolaan
Pelabuhan dan
Partisipasi
Sektor Swasta
Kegiatan Ekspor di Pelabuhan
Kapaldi
Dermaga
Pemuatan
BarangEkspor
Administrasi
Pelabuhan
P.T
Pelabuhan
Pengaturan
Penyimpanan
Muatan
Usaha B/M
(Stevedore)
Bea Cukai
Legalisasi
Ekspor
Ekspedisi
Persyaratan
Perusahaan
Jadwal Kapal
Eksportir
Angkutan
Pedalamam
Pemberitahuan Kedatangan Kapal
Kegiatan Impor di Pelabuhan
Pemberitahuan Kedatangan Kapal
Perusahaan
Pelayaran
Pemberitahuan
Jadwal Kapal
Pemberitahuan
Kedatangan
Barang
Pemilik Barang
Angkutan
Pendalaman
Ekspedisi
Ijin Pemasukan
Barang
Bea cukai
Legalisasi Impor
Permintaan
Penambahan
Kapal
Administrasi
Pelabuhan
P.T Pelabuhan
Usaha B/M
(Stevedore)
KapalDi
Dermaga
Pembongkran
Muatan
Pengelola Pelabuhan
(Port Authority)
• Suatu lembaga negara atau wilayah/kota, publik atau
swasta, yang bertanggung jawab atas tugas-tugas
pembangunan, administrasi, dan jika diperlukan
termasuk operasi fasilitas pelabuhan.
• Tujuan :
 Mengupayakan pengembalian seluruh biaya pelabuhan
 Menarik investasi dari luar
 Mendorong inovasi
 Membangkitkan cash-flow internal untuk penggantian dan
pengembangan infrastruktur
 Berkompetisi sesuai hukum pasar
 Membatasi subsidi silang
 Menghindarkan kehilangan aset
Peran Pemerintah
Wewenang Pemerintahan :
• Menyetujui proposal investasi
• Menetapkan sasaran finansial pelabuhan
• Regulasi tarif dan biaya
• Kebijakan tenaga kerja
• Menentukan prinsip lisensi
• Fasilitasi pengumpulan data dan penelitian
• Legal advice terhadap pengelola pelabuhan
Peran Paralel :
• Regulasi pelayaran dan operasi pelabuhan
• Pengendalian operasi kelautan
• Pemasaran dan promosi pelabuhan
• Perencanaan strategis
Fungsi Tipikal
Administrasi Maritim
• Keselamatan kapal
• Keselamatan lalu lintas dan lingkungan
• Bantuan navigasi
• Pendidikan dan pelatihan kemaritiman
• Search and rescue
• Eksekusi kebijakan kepelabuhanan nasional
Port Functions
• Infrastructure landlord
• Regulator of economic activities and
operations
• Planning for future development
• Marketing and promotion of port services
• Operation of nautical services
• Supplier of cargo-handling and storage
services
• Provider of ancillary facilities
Sistem Pengelolaan Pelabuhan (1/4)
1. Landlord Port
Suatu sistem pengelolaan pelabuhan dimana pengelola
pelabuhan (port authority) hanya menguasai dan memiliki
infrastruktur, seperti : alur pelayaran, kolam pelabuhan,
dermaga, public utility serta keseluruhan area pelabuhan.
Sedangkan suprastruktur, seperti : gudang/fasilitas
penumpukan, bangunan, jalan lingkungan dan peralatan
bongkar muat serta semua kegiatan operasional dan pelayanan
terhadap kapal dan barang diselenggarakan oleh operator
swasta berdasarkan perjanjian konsesi, atau perjanjian
persewaan jangka panjang dengan pihak pengelola pelabuhan.
Di beberapa pelabuhan tertentu sarana dan pelayanan terhadap
kapal seperti pemanduan dan penundaan, diselenggarakan
sendiri oleh pengelola pelabuhan. Demikian juga keamanan dan
ketertiban umum dalam areal pelabuhan juga menjadi tanggung
jawab pengelola pelabuhan. Pengelola pelabuhan ini merupakan
perpanjangan dari pemerintah, baik pemerintah pusat atau
pemerintah daerah. Sebagian besar pelabuhan-pelabuhan di
negara maju seperti Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang dan
Australia menerapkan sistem pengelolaan Landlord Port.
2. Tool Port
Sistem Pengelolaan Pelabuhan dimana semua infrastruktur maupun
suprastruktur pelabuhan dan peralatan bongkar muat dimiliki oleh
pengelola pelabuhan untuk disewakan kepada pihak swasta,
sedangkan kegiatan operasional bongkar muat kapal diselenggarakan
oleh pihak swasta baik sebagai stevedoring company maupun sebagai
perusahaan pelayaran atau agen pelayaran. Hampir semua pelabuhan
yang relatif kecil di negara-negara berkembang termasuk Indonesia
menerapkan sistem Tool Port ini. Kondisi semacam ini terjadi karena
pihak swasta masih lemah untuk berinvestasi dalam kegiatan
kepelabuhan atau karena skala kegiatan dan volume arus barang
masih terlalu rendah.
3. Operating Port
Sistem pengelolaan pelabuhan di mana semua fasilitas (infrastruktur
dan suprastruktur) pelabuhan serta peralatan bongkar muat, dan
semua kegiatan operasional, dimiliki dan diselenggarakan oleh
pengelola pelabuhan sendiri atau disebut Service Port. Contoh yang
sangat berhasil dalam menerapkan dan mengembangkan sistem
operating port ini adalah Singapura dan Felixstowe (Inggris) dan
beberapa pelabuhan lainnya di Inggris.
Sistem Pengelolaan Pelabuhan (2/4)
Sistem Pengelolaan Pelabuhan (3/4)
(ADB, 2000, Developing Best Practices for Promoting Private Sector
Investment in Infrastructures : PORT)
Sistem Pengelolaan
Pelabuhan
Kelebihan Kekurangan
1. Landlord Port
Penyelenggara pelabuhan
membatasi fungsinya pada
penyediaan lahan, perairan &
fasilitas pokok,sedangkan pihak
swasta dapat menyewa fasilitas
pokok tersebut dan membangun
terminal serta mengoperasikan.
• Dana investasi yang
harus disediakan oleh
penyelenggara
pelabuhan tidak besar.
• Tidak terjadi monopoli
dalam penyediaan
pelayanan jasa
kepelabuhan.
• Tidak dapat
diaplikasikan pada
daerah yang belum
berkembang, para
investor tidak tertarik
untuk menanamkan
modalnya
2. Tool Port
Penyelenggara pelabuhan
menyediakan semua fasilitas dan
peralatan pelabuhan sedangkan
pengoperasiannya di lakukan oleh
swasta atas dasar sewa dengan
tarif yang telah ditentukan.
• Memberikan
kesempatan yang
seluas-luasnya kepada
banyak pihak untuk
terlibat dalam
penyediaan jasa
kepalabuhanan
• Karena banyak pihak
yang terlibat akan
sulit mengendalikan
tingkat kinerja
pelabuhan
Sistem Pengelolaan Pelabuhan (4/4)
(ADB, 2000)
Sistem Pengelolaan
Pelabuhan
Kelebihan Kekurangan
3. Operating Port
• Penyediaan semua
fasilitas dan operasi
oleh penyelenggara
pelabuhan.
• Pengendalian kinerja
pelabuhan lebih
mudah karena tidak
banyak pihak yang
terlihat dalam
penyelenggaraan jasa
pelabuhan.
• Bersifat monopoli
dalam penyediaan
jasa kepelabuhan,
sehingga kinerja
pelabuhan sulit
dipacu (tidak ada
kompetisi).
• Peluang
investor/swasta
terbatas untuk
terlibat dalam
penyediaan jasa.
Value-added services : a means to attract clients
Dua kategori pihak-pihak yang terkait
menurut fungsinya (PP No.69/2001) :
 Fungsi Pemerintahan , terdiri dari :
administratur pelabuhan, bea-cukai,
karantina, imigrasi, dan polisi.
 Fungsi Pengusahaan, terdiri dari :
perusahaan pelabuhan, pelayaran,
perusahaan bongkar muat, perusahaan
truk, forwarding, dan bank.
Stakeholders dalam Bisnis Kepelabuhan
1. Port Regulator (Pemerintah), berkewajiban :
 Menyediakan dan memelihara sarana navigasi khususnya di alur
pelayaran
 Menyediakan pelayanan pemanduan dan manajemen lalulintas kapal
untuk menjamin keselamatan pelayaran.
 Melakukan pembinaan dan menyediakan sertifikasi terhadap buruh
 Menyelenggarakan keamanan pelabuhan.
2. Port Landowner (Pengelola Pelabuhan), berkewajiban :
 Mengelola dan mengembangkan area pelabuhan (port estate)
 Mengimplementasikan kebijakan dan strategi pengembangan
pelabuhan
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
 Menyediakan dan merawat alur pelayaran, kolam pelabuhan, dam
 Menyediakan jalan di lingkungan pelabuhan.
3. Port Operator (Swasta)
Merupakan elemen yang paling mungkin untuk diprivatisasi, elemen
tersebut merupakan elemen yang berperan dalam melakukan
kegiatan fisik transfer barang/penumpang dari laut ke darat atau
sebaliknya atau lebih dikenal dengan stevedoring activity.
3 Elemen Dasar dalam Pengelolaan
Pelabuhan
Model Peranserta Swasta
Dalam Pengelolaan Pelabuhan
Model
Pelabuhan
Port
Regulator
Port
Landowner
Port
Operator
I. PUBLIC Public Public Public
II. PUBLIC-private Public Public Private
III. PRIVATE-Public Public Private Private
IV. PRIVATE Private Private Private
Kondisi eksisting pembagian wewenang
dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia
Fungsi Port
Regulator
Port
Landowner
Port
Operator
• Perencanaan umum
• Penetapan masterplan
• Sertifikasi alat dan operator
• Keselamatan pelayaran
• Penetapan tarif
x
x
x
x
x
x
x
• Alur, kolam, dam
• Dermaga, gudang, alat
bongkar/muat
• Jalan, lingkungan,
penerangan
x
x
x
x
•Pemanduan
•Penundaan
•Terminal
x
x
x
x
x
Intervensi Pihak Swasta (1/2)
(Worldbank, 2000, Port Reform Toolkit : Module 1 - 8)
MODEL Port
Admini-
tration
Nautical
Manage-
ment
Nautical
Infra-
structure
Port
Infra-
structure
Super-
structure
(Equipment)
Super
structure
(Building)
Public
Service
Port
Pu Pu Pu Pu Pu Pu
Tool
Port
Pu Pu Pu Pu Pu Pu
Landlord
Port
Pu Pu Pu Pu Pr Pr
Private
Sector
Port
Pr Pr Pr Pr Pr Pr
Intervensi Pihak Swasta (2/2)
(Worldbank, 2000, Port Reform Toolkit : Module 1 - 8)
MODEL Cargo
Handling
Pillotage Towage Mooring
Service
Dredging Other
Function
Public
Service
Port
Pu Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Tool Port Pr Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Landlord
Port
Pr Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Pu
Pr
Private
Sector
Port
Pr Pu
Pr
Pr Pr Pu
Pr
Pu
Pr
• Pengelolaan perairan dan kolam pelabuhan untuk kapal
berlabuh
• Pemanduan dan penundaan
• Pengelolaan fasilitas pelabuhan seperti dermaga, dolphins, dan
bui tambat (mooring buoys) untuk kapal sandar dan melakukan
kegiatan bongkar muat
• Pergudangan dan lapangan penumpukan, serta peralatan
• Terminal petikemas untuk melakukan kegiatan bongkar muat
petikemas
• Terminal konvensional untuk melakukan kegiatan bongkar muat
break bulk cargo.
• Terminal barang curah, untuk kegiatan bongkar muat barang
curah (bulk cargo).
• Pelayanan terminal penumpang
• Pelayanan listrik, air bersih, sambungan telepon di daerah
pelabuhan untuk kapal dan sebagainya.
Beberapa Segmen Usaha Jasa Pelabuhan
yang Terbuka Bagi Swasta, al :
• Agar pelabuhan komersial dapat menghadapi persaingan yang
semakin ketat dan mampu menyesuaikandengan perubahan
lingkungan bisnis pelabuhan, maka pelabuhan harus dikelola
dengan professional, salah satunya dengan cara melibatkan
pihak swasta secara luas dalam pengelolaan pelabuhan.
• Program keikutsertaan swasta atau privatisasi dalam
pengelolaan pelabuhan adalah suatu proses hukum
menswastakan suatu kegiatan atau wewenang pengelolaan
suatu segmen kegiatan yang selama ini hanya dilakukan oleh
pemerintah atau badan usaha milik negara sebagai
perpanjangan tangan dari pemerintah, selanjutnya diserahkan
dan dimiliki atau dikelola oleh pihak swasta.
• Program privatisasi ini membawa implikasi hukum dengan
berubahnya kepemilikan atau status yang semula merupakan
aset pemerintah menjadi swasta, walau tidak secara
permanen (biasanya 20 sampai 30 tahun, sesuai bentuk/jenis
perjanjian konsesinya), tetapi tidak menutup kemungkinan
adanya kepemilikian yang bersifat permanen, seperti bentuk
perjanjian Built-Operate-and-Own (BOO) melalui penjualan
secara utuh atau sebagian besar saham/aset.
Privatisasi Pelabuhan
• Penjualan semua aset pelabuhan dengan segala hak, goodwill dan
wewenang/hak (previlege) yang melekat terhadap pelabuhan atau
aset tersebut;
• Mendirikan perusahaan baru dan menjual sebagian besar sahamnya,
lebih dari 50% kepada pihak swasta, dalam bentuk direct placement,
seperti yang telah dilakukan terhadap Terminal Petikemas Tanjung
Priok;
• Perjanjian pembangunan suprastruktur oleh pihak wasta di area
atau di atas infrastruktur milik pelabuhan, dan mengoperasikannya
dengan kontrak atau konsesi jangka panjang dan ini lazim terjadi di
Eropa dan Amerika Serikat, Hongkong, yang dikenal konsep landlord
port;
• Investasi swasta dalam pembangunan infra dan suprastruktur baik
sebagai suatu terminal baru atau pelabuhan baru, dan
mengoperasikannya atas dasar perjanjian konsesi dalam bentuk
Build-Operate-and-Transfer (BOT), atau Build-Operate-and-Own
(BOO);
• Terminal operating system, yaitu infrastruktur milik pelabuhan dan
suprastruktur dibangun dan dioperasikan oleh pihak terminal
operator swasta berdasarkan kontrak operasi atau persewaan secara
lump-sum jangka panjang. Ini banyak terjadi di pelabuhan-
pelabuhan di negara maju maupun negara berkembang
Bentuk Transaksi Privatisasi
Dilakukan melalui salah satu atau kombinasi 2
pendekatan berikut :
1. Pendekatan Top-Down : melakukan reformasi
institusi/sistem pengelolaan pelabuhan yang lebih
memberikan peluang bagi pihak swasta dalam
pengelolaan pelabuhan.
2. Pendekatan Bottom-Up : mentransfer penyediaan
pelayanan atau fasilitas yang ada/baru kepada
swasta.
Pendekatan bottom-up lebih diminati karena pada
pendekatan tersebut lebih menyentuh secara
langsung terhadap manajemen operasional di
lapangan, lebih fleksibel terhadap kondisi
karakteristik lokal yang dimiliki pelabuhan serta
tidak menimbulkan perubahan kepemilikan aset.
Proses Privatisasi ( ADB, 2000)
• Outsourcing
Pemerintah atau pengelola pelabuhan mentransfer sebagian fungsi
pelabuhan kepada pihak swasta (dalam kondisi sistem operating port).
Adapun bentuk-bentuk outsourcing meliputi : sub-contract, management
contract, dan equipment leasing.
• Restructuring
Pemerintah atau pengelola pelabuhan mentransfer core business
pelabuhan kepada pihak swasta, tanpa menghilangkan kepemilikan
terhadap asset. Bentuk-bentuknya meliputi : capital leasing dan wholly-
owned subsidiaries.
• Partial Divestiture
Transfer aset melalui kepemilikan bersama antara pemerintah dan
swasta pada perioda kontrak tertentu (20-40 tahun) melalui suatu
perjanjian joint venture. Bentuk-bentuknya meliputi : concession dan
joint venture.
• Full Divestiture
Semua aset ditransfer atau dijual seluruhnya ke pihak swasta. Bentuk
privatisasi ini sangat jarang diterapkan, kecuali pelabuhan di Inggris.
Bentuk Privatisasi Dalam Penyelenggaraan Pelabuhan
(UNCTAD ,1998, Guideline for Port Authority and Government on the
Privatization of Port Facilities)
Bentuk Private Sector Participation
dengan Tujuannya (ADB, 2000)
MODEL
PRIVATISASI
TARGET/SASARAN PROGRAM PRIVATISASI
Efisiensi
Oprs
Pertumb.
Pasar
Menarik
Investor
Reduksi
B.Oprs
Reduksi
Defisit
Merampingkan
organisasi
Depolitisasi
Buruh
Kepemilikan
masyarakat
OUTSOURCING
• Sub-con Labor & Service
• Management Contract
• Equipment Leasing
+++
++
++
+
++
+
++
++
++
+
++
+
++
+
+
RESTRUCTURING
• Capital leasing
• Wholly-owned Subs.
++
+
++ ++ ++
++
+ ++
+
++
++
PART. DIVESTITURE
• Concession
• Joint Venture
++
++
+++
++
+++
++
+++
++
++ ++ +++
++
+
+
FULL DIVESTITURE
• Port Privatization +++ ++ +++ +++ +++
+++ : Direct & significant impact
++ : Direct impact
+ : Indirect impact
Pembagian Tanggungjawab antara
Sektor Publik dan Swasta
• Public Sector : planner, facilitator and regulator
• Private Sector : service provider, operator and
developer
• Shifting the boundary line : results rather than
ideology
 Increased service levels for infrastructure users
 Increased efficiency in operations
 Improved allocation of limited public funds
Port Reform
• Modernization : introduction of more suitable systems,
working practices, etc. within the existing system of
bureaucratic constraints.
• Liberalization/de-regulation : reform or partial elimination
of government rules, enabling private companies to operate in
a previously publicly-operated area.
• Commercialization : the public port is given more autonomy,
made accountable for its decisions and overall performance,
and applies private sector management accounting principles.
• Corporatization : the public port is given the legal status of a
private company, although the public sector sill retains
ownership
• Privatization : transfer of ownership of assets from the
public to the private sector, or the application of private capital
to fund investments in port facilities, equipment and systems.
It can be comprehensive or partial.
Modernization
Possible improvements not implying any legal or
policy changes:
• Adoption of corporate planning practices
• Application of Human Resources Development
planning
• Development of tools to improve port administration
and communication, such as…
 Computer applications
 Management Information Systems
 Electronic Data Interchange
 Information and Communication Technology
Liberalization
• Temporary advantage : the public operator may
continue to exist as a form of insurance against
disruption in service, while unsuccessful private
port operators can be replaced.
• Disadvantages : possibility for remaining internal
and external cross-subsidies, or other unfair
practices from the public sector.
• Solution : clear separation of the regulatory and
commercial roles in the port, all the commercial
activities being transferred to the private sector.
Commercialization
Common problems :
• Continuing interference of the government
in port decisions
• Insufficient market pressure, leading to
potential lack of efficiency
Objectives :
• Transform the port organization into a truly autonomous
Port Authority, whose Board will oversee the organization’s
activities
• Give the Port Authority financial independence and
responsibility for the port’s performance
• Enable it to have its own Human Resources
management schemes
Usual negative aspects :
• Monopoly of the new corporate entity
• Lack of efficiency when competition is weak
• Possible politicization from the government
• Need for a port sector regulator to create a level-playing
field
Corporatization :
positive and negative aspects
Corporatization allows to…
• Give financial autonomy to the port
• Give time for the management to settle into its new role before
contemplating full privatization
• Overcome the reluctance of private capital suppliers to invest in the
company
• Protect the public interest during the transition period
Corporatization : principal steps
• Preparation and enactment of any needed
legislation
• Development of the charter of the corporatized
port enterprise, of a corporate plan, of a
business plan
• Capitalization and vesting of part of the
assets/liabilities in the new corporation
• Creation of a new labor statute and retraining
of management and staff
Privatization
Main advantages
• Removal of trade barriers
• Harnessing of the efficiency and know-how of the Private
Sector
• Elimination of political interference
• Reduced demand on the Public Sector budget
• Adjustment of port labor
• Other objectives : raising revenues for State Treasury…
Core features
• Divestiture
• Deregulation / Liberalization
• Competitive tendering
• Private ownership of operational assets with
market-based contractual arrangements
Spectrum of Port Reform Tools
Public Management and Operations
Outsourcing
Management Contracts
Lease and Rent Contracts
Full Concession including BOT/BOOT/etc.
Build, Own, Operate (BOO)
Divestiture by Sale
Divestiture by license
Private Supply and Operations
}Concessions

More Related Content

What's hot

Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim
Formulasi Strategi Sistem Logistik MaritimFormulasi Strategi Sistem Logistik Maritim
Formulasi Strategi Sistem Logistik MaritimTogar Simatupang
 
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahYuliansyah Haroni
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
PPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptxPPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptxIrenMamahit
 
presentasi manajemen transportasi laut
 presentasi manajemen transportasi laut presentasi manajemen transportasi laut
presentasi manajemen transportasi lautCindy Dzakaul Qodi
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Arjuna Ahmadi
 
Pengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaranPengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaranDeskaUliyani1
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
 
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur ShippingMateri: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur ShippingKanaidi ken
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANDhamar Pamilih
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALBeny Jackson Maliota
 
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaranisetiawa1
 
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas IB Ilham Malik
 
Strategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhan
Strategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhanStrategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhan
Strategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhankapal04
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...Didik Purwiyanto Vay
 
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone IndonesiaBahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone IndonesiaTPRP Strategic Partner
 

What's hot (20)

Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim
Formulasi Strategi Sistem Logistik MaritimFormulasi Strategi Sistem Logistik Maritim
Formulasi Strategi Sistem Logistik Maritim
 
Transportasi Laut
Transportasi LautTransportasi Laut
Transportasi Laut
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
ISPS Code
ISPS CodeISPS Code
ISPS Code
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
PPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptxPPT Pelabuhan.pptx
PPT Pelabuhan.pptx
 
presentasi manajemen transportasi laut
 presentasi manajemen transportasi laut presentasi manajemen transportasi laut
presentasi manajemen transportasi laut
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4
 
Pengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaranPengetahuan kesyahbandaran
Pengetahuan kesyahbandaran
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur ShippingMateri: Pemahaman Prosedur Shipping
Materi: Pemahaman Prosedur Shipping
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
 
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
244019935 isps-code-langkah-khusus-keamanan-pelayaran
 
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
Dasar-dasar sistem transportasi - Pengertian mobilitas dan aksesibilitas
 
Strategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhan
Strategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhanStrategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhan
Strategi bisnis dan pendefinisian model bisnis pada pelabuhan
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
 
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone IndonesiaBahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
Bahan Presentasi Pelabuhan Multifungsi Tanjung Geliga Free Trade Zone Indonesia
 

Viewers also liked

Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaLarasati Sunarto
 
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANANTARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANANYannis Poerdianto
 
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Bayu Ardiansyah
 
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...Andi Mahardika
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)Rizki Pri Andika Gunarso
 
Daftar Nama Koperasi
Daftar Nama KoperasiDaftar Nama Koperasi
Daftar Nama Koperasidylanolov
 
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas PelabuhanJURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhanbennyagussetiono
 
ACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNG
ACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNGACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNG
ACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNGACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...Ahmad Ahmad
 
Presentation consolidation
Presentation consolidationPresentation consolidation
Presentation consolidationDanis Maulana
 
JURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa Pemanduan
JURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa PemanduanJURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa Pemanduan
JURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa Pemanduanbennyagussetiono
 
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)Isdianto Isdianto
 
Trasportasi laut slide
Trasportasi laut slideTrasportasi laut slide
Trasportasi laut slideDevi Nalendro
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otndinaka_
 
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalKp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalYanggi Herdiana
 
Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Arjuna Ahmadi
 
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Didik Purwiyanto Vay
 

Viewers also liked (20)

Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di IndonesiaStrategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia
 
Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)
Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)
Koperasi tkbm pelabuhan (inkop)
 
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANANTARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
 
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
 
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
 
Daftar Nama Koperasi
Daftar Nama KoperasiDaftar Nama Koperasi
Daftar Nama Koperasi
 
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas PelabuhanJURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
 
ACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNG
ACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNGACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNG
ACHAMAD AVANDI,SE,MM Tugas kelompok iii.....PASCASARJAN SABURAI LAMPUNG
 
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
TREND PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PELABUHAN DUNIA DAN IMPLIKASINYA BAGI BUMN PEL...
 
Presentation consolidation
Presentation consolidationPresentation consolidation
Presentation consolidation
 
JURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa Pemanduan
JURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa PemanduanJURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa Pemanduan
JURNAL PDP VOL 6 NO 1 Nunuk, Benny, poli Pelayanan Jasa Pemanduan
 
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)Efektivitas alat ukur  badan usaha milik negara (2)
Efektivitas alat ukur badan usaha milik negara (2)
 
Trasportasi laut slide
Trasportasi laut slideTrasportasi laut slide
Trasportasi laut slide
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otn
 
Pelindo i
Pelindo iPelindo i
Pelindo i
 
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasionalKp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
Kp 414-tahun-2013-ttg-rencana-induk-pelabuhan-nasional
 
Business Model
Business ModelBusiness Model
Business Model
 
Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10Manajemen Transportasi Materi 10
Manajemen Transportasi Materi 10
 
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
 

Similar to 216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan

1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptxRyoAryawan2
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Luhur Moekti Prayogo
 
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_201213353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012Tito Mizteriuz
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasicvnimatmc
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhanYuniKartika34
 
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan BenoaKinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan BenoaPutika Ashfar Khoiri
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxAndreaManalu
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...bennyagussetiono
 
Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis kapal04
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanlmfeui
 
Laporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergiLaporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergiergi bari
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)Luhur Moekti Prayogo
 
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Didik Purwiyanto Vay
 

Similar to 216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan (20)

1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
1905511137_Kadek Ryo Aryawan_Tugas 2_TPP.pptx
 
Definisi pelabuhan peti kemas
Definisi pelabuhan peti kemasDefinisi pelabuhan peti kemas
Definisi pelabuhan peti kemas
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (M. Rizki Maulana)
 
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_201213353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
 
Manajemen Resiko Pelindo II
Manajemen Resiko Pelindo IIManajemen Resiko Pelindo II
Manajemen Resiko Pelindo II
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasi
 
Pelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizkiPelabuhan by arizki
Pelabuhan by arizki
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
2 ts12403 2
2 ts12403 22 ts12403 2
2 ts12403 2
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
 
Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2Pelabuhan ke 2
Pelabuhan ke 2
 
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan BenoaKinerja Operasional Pelabuhan Benoa
Kinerja Operasional Pelabuhan Benoa
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
 
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
 
Karya tulis
Karya tulis Karya tulis
Karya tulis
 
Analisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhanAnalisis industri pelabuhan
Analisis industri pelabuhan
 
Seminar kel
Seminar kelSeminar kel
Seminar kel
 
Laporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergiLaporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergi
 
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)
Makalah Port-Shipping Operation and Management (Any Dian Murdiniyati)
 
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenRatihPuspitaSiwi
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1RifkiIntipeNerakajah
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 

Recently uploaded (16)

MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 

216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan

  • 3. Kegiatan Ekspor di Pelabuhan Kapaldi Dermaga Pemuatan BarangEkspor Administrasi Pelabuhan P.T Pelabuhan Pengaturan Penyimpanan Muatan Usaha B/M (Stevedore) Bea Cukai Legalisasi Ekspor Ekspedisi Persyaratan Perusahaan Jadwal Kapal Eksportir Angkutan Pedalamam Pemberitahuan Kedatangan Kapal
  • 4. Kegiatan Impor di Pelabuhan Pemberitahuan Kedatangan Kapal Perusahaan Pelayaran Pemberitahuan Jadwal Kapal Pemberitahuan Kedatangan Barang Pemilik Barang Angkutan Pendalaman Ekspedisi Ijin Pemasukan Barang Bea cukai Legalisasi Impor Permintaan Penambahan Kapal Administrasi Pelabuhan P.T Pelabuhan Usaha B/M (Stevedore) KapalDi Dermaga Pembongkran Muatan
  • 5. Pengelola Pelabuhan (Port Authority) • Suatu lembaga negara atau wilayah/kota, publik atau swasta, yang bertanggung jawab atas tugas-tugas pembangunan, administrasi, dan jika diperlukan termasuk operasi fasilitas pelabuhan. • Tujuan :  Mengupayakan pengembalian seluruh biaya pelabuhan  Menarik investasi dari luar  Mendorong inovasi  Membangkitkan cash-flow internal untuk penggantian dan pengembangan infrastruktur  Berkompetisi sesuai hukum pasar  Membatasi subsidi silang  Menghindarkan kehilangan aset
  • 6. Peran Pemerintah Wewenang Pemerintahan : • Menyetujui proposal investasi • Menetapkan sasaran finansial pelabuhan • Regulasi tarif dan biaya • Kebijakan tenaga kerja • Menentukan prinsip lisensi • Fasilitasi pengumpulan data dan penelitian • Legal advice terhadap pengelola pelabuhan Peran Paralel : • Regulasi pelayaran dan operasi pelabuhan • Pengendalian operasi kelautan • Pemasaran dan promosi pelabuhan • Perencanaan strategis
  • 7. Fungsi Tipikal Administrasi Maritim • Keselamatan kapal • Keselamatan lalu lintas dan lingkungan • Bantuan navigasi • Pendidikan dan pelatihan kemaritiman • Search and rescue • Eksekusi kebijakan kepelabuhanan nasional
  • 8. Port Functions • Infrastructure landlord • Regulator of economic activities and operations • Planning for future development • Marketing and promotion of port services • Operation of nautical services • Supplier of cargo-handling and storage services • Provider of ancillary facilities
  • 9. Sistem Pengelolaan Pelabuhan (1/4) 1. Landlord Port Suatu sistem pengelolaan pelabuhan dimana pengelola pelabuhan (port authority) hanya menguasai dan memiliki infrastruktur, seperti : alur pelayaran, kolam pelabuhan, dermaga, public utility serta keseluruhan area pelabuhan. Sedangkan suprastruktur, seperti : gudang/fasilitas penumpukan, bangunan, jalan lingkungan dan peralatan bongkar muat serta semua kegiatan operasional dan pelayanan terhadap kapal dan barang diselenggarakan oleh operator swasta berdasarkan perjanjian konsesi, atau perjanjian persewaan jangka panjang dengan pihak pengelola pelabuhan. Di beberapa pelabuhan tertentu sarana dan pelayanan terhadap kapal seperti pemanduan dan penundaan, diselenggarakan sendiri oleh pengelola pelabuhan. Demikian juga keamanan dan ketertiban umum dalam areal pelabuhan juga menjadi tanggung jawab pengelola pelabuhan. Pengelola pelabuhan ini merupakan perpanjangan dari pemerintah, baik pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Sebagian besar pelabuhan-pelabuhan di negara maju seperti Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang dan Australia menerapkan sistem pengelolaan Landlord Port.
  • 10. 2. Tool Port Sistem Pengelolaan Pelabuhan dimana semua infrastruktur maupun suprastruktur pelabuhan dan peralatan bongkar muat dimiliki oleh pengelola pelabuhan untuk disewakan kepada pihak swasta, sedangkan kegiatan operasional bongkar muat kapal diselenggarakan oleh pihak swasta baik sebagai stevedoring company maupun sebagai perusahaan pelayaran atau agen pelayaran. Hampir semua pelabuhan yang relatif kecil di negara-negara berkembang termasuk Indonesia menerapkan sistem Tool Port ini. Kondisi semacam ini terjadi karena pihak swasta masih lemah untuk berinvestasi dalam kegiatan kepelabuhan atau karena skala kegiatan dan volume arus barang masih terlalu rendah. 3. Operating Port Sistem pengelolaan pelabuhan di mana semua fasilitas (infrastruktur dan suprastruktur) pelabuhan serta peralatan bongkar muat, dan semua kegiatan operasional, dimiliki dan diselenggarakan oleh pengelola pelabuhan sendiri atau disebut Service Port. Contoh yang sangat berhasil dalam menerapkan dan mengembangkan sistem operating port ini adalah Singapura dan Felixstowe (Inggris) dan beberapa pelabuhan lainnya di Inggris. Sistem Pengelolaan Pelabuhan (2/4)
  • 11. Sistem Pengelolaan Pelabuhan (3/4) (ADB, 2000, Developing Best Practices for Promoting Private Sector Investment in Infrastructures : PORT) Sistem Pengelolaan Pelabuhan Kelebihan Kekurangan 1. Landlord Port Penyelenggara pelabuhan membatasi fungsinya pada penyediaan lahan, perairan & fasilitas pokok,sedangkan pihak swasta dapat menyewa fasilitas pokok tersebut dan membangun terminal serta mengoperasikan. • Dana investasi yang harus disediakan oleh penyelenggara pelabuhan tidak besar. • Tidak terjadi monopoli dalam penyediaan pelayanan jasa kepelabuhan. • Tidak dapat diaplikasikan pada daerah yang belum berkembang, para investor tidak tertarik untuk menanamkan modalnya 2. Tool Port Penyelenggara pelabuhan menyediakan semua fasilitas dan peralatan pelabuhan sedangkan pengoperasiannya di lakukan oleh swasta atas dasar sewa dengan tarif yang telah ditentukan. • Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada banyak pihak untuk terlibat dalam penyediaan jasa kepalabuhanan • Karena banyak pihak yang terlibat akan sulit mengendalikan tingkat kinerja pelabuhan
  • 12. Sistem Pengelolaan Pelabuhan (4/4) (ADB, 2000) Sistem Pengelolaan Pelabuhan Kelebihan Kekurangan 3. Operating Port • Penyediaan semua fasilitas dan operasi oleh penyelenggara pelabuhan. • Pengendalian kinerja pelabuhan lebih mudah karena tidak banyak pihak yang terlihat dalam penyelenggaraan jasa pelabuhan. • Bersifat monopoli dalam penyediaan jasa kepelabuhan, sehingga kinerja pelabuhan sulit dipacu (tidak ada kompetisi). • Peluang investor/swasta terbatas untuk terlibat dalam penyediaan jasa.
  • 13. Value-added services : a means to attract clients
  • 14. Dua kategori pihak-pihak yang terkait menurut fungsinya (PP No.69/2001) :  Fungsi Pemerintahan , terdiri dari : administratur pelabuhan, bea-cukai, karantina, imigrasi, dan polisi.  Fungsi Pengusahaan, terdiri dari : perusahaan pelabuhan, pelayaran, perusahaan bongkar muat, perusahaan truk, forwarding, dan bank. Stakeholders dalam Bisnis Kepelabuhan
  • 15. 1. Port Regulator (Pemerintah), berkewajiban :  Menyediakan dan memelihara sarana navigasi khususnya di alur pelayaran  Menyediakan pelayanan pemanduan dan manajemen lalulintas kapal untuk menjamin keselamatan pelayaran.  Melakukan pembinaan dan menyediakan sertifikasi terhadap buruh  Menyelenggarakan keamanan pelabuhan. 2. Port Landowner (Pengelola Pelabuhan), berkewajiban :  Mengelola dan mengembangkan area pelabuhan (port estate)  Mengimplementasikan kebijakan dan strategi pengembangan pelabuhan  Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan  Menyediakan dan merawat alur pelayaran, kolam pelabuhan, dam  Menyediakan jalan di lingkungan pelabuhan. 3. Port Operator (Swasta) Merupakan elemen yang paling mungkin untuk diprivatisasi, elemen tersebut merupakan elemen yang berperan dalam melakukan kegiatan fisik transfer barang/penumpang dari laut ke darat atau sebaliknya atau lebih dikenal dengan stevedoring activity. 3 Elemen Dasar dalam Pengelolaan Pelabuhan
  • 16. Model Peranserta Swasta Dalam Pengelolaan Pelabuhan Model Pelabuhan Port Regulator Port Landowner Port Operator I. PUBLIC Public Public Public II. PUBLIC-private Public Public Private III. PRIVATE-Public Public Private Private IV. PRIVATE Private Private Private
  • 17. Kondisi eksisting pembagian wewenang dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia Fungsi Port Regulator Port Landowner Port Operator • Perencanaan umum • Penetapan masterplan • Sertifikasi alat dan operator • Keselamatan pelayaran • Penetapan tarif x x x x x x x • Alur, kolam, dam • Dermaga, gudang, alat bongkar/muat • Jalan, lingkungan, penerangan x x x x •Pemanduan •Penundaan •Terminal x x x x x
  • 18. Intervensi Pihak Swasta (1/2) (Worldbank, 2000, Port Reform Toolkit : Module 1 - 8) MODEL Port Admini- tration Nautical Manage- ment Nautical Infra- structure Port Infra- structure Super- structure (Equipment) Super structure (Building) Public Service Port Pu Pu Pu Pu Pu Pu Tool Port Pu Pu Pu Pu Pu Pu Landlord Port Pu Pu Pu Pu Pr Pr Private Sector Port Pr Pr Pr Pr Pr Pr
  • 19. Intervensi Pihak Swasta (2/2) (Worldbank, 2000, Port Reform Toolkit : Module 1 - 8) MODEL Cargo Handling Pillotage Towage Mooring Service Dredging Other Function Public Service Port Pu Pu Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Tool Port Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Landlord Port Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Pu Pr Private Sector Port Pr Pu Pr Pr Pr Pu Pr Pu Pr
  • 20. • Pengelolaan perairan dan kolam pelabuhan untuk kapal berlabuh • Pemanduan dan penundaan • Pengelolaan fasilitas pelabuhan seperti dermaga, dolphins, dan bui tambat (mooring buoys) untuk kapal sandar dan melakukan kegiatan bongkar muat • Pergudangan dan lapangan penumpukan, serta peralatan • Terminal petikemas untuk melakukan kegiatan bongkar muat petikemas • Terminal konvensional untuk melakukan kegiatan bongkar muat break bulk cargo. • Terminal barang curah, untuk kegiatan bongkar muat barang curah (bulk cargo). • Pelayanan terminal penumpang • Pelayanan listrik, air bersih, sambungan telepon di daerah pelabuhan untuk kapal dan sebagainya. Beberapa Segmen Usaha Jasa Pelabuhan yang Terbuka Bagi Swasta, al :
  • 21. • Agar pelabuhan komersial dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat dan mampu menyesuaikandengan perubahan lingkungan bisnis pelabuhan, maka pelabuhan harus dikelola dengan professional, salah satunya dengan cara melibatkan pihak swasta secara luas dalam pengelolaan pelabuhan. • Program keikutsertaan swasta atau privatisasi dalam pengelolaan pelabuhan adalah suatu proses hukum menswastakan suatu kegiatan atau wewenang pengelolaan suatu segmen kegiatan yang selama ini hanya dilakukan oleh pemerintah atau badan usaha milik negara sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah, selanjutnya diserahkan dan dimiliki atau dikelola oleh pihak swasta. • Program privatisasi ini membawa implikasi hukum dengan berubahnya kepemilikan atau status yang semula merupakan aset pemerintah menjadi swasta, walau tidak secara permanen (biasanya 20 sampai 30 tahun, sesuai bentuk/jenis perjanjian konsesinya), tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kepemilikian yang bersifat permanen, seperti bentuk perjanjian Built-Operate-and-Own (BOO) melalui penjualan secara utuh atau sebagian besar saham/aset. Privatisasi Pelabuhan
  • 22. • Penjualan semua aset pelabuhan dengan segala hak, goodwill dan wewenang/hak (previlege) yang melekat terhadap pelabuhan atau aset tersebut; • Mendirikan perusahaan baru dan menjual sebagian besar sahamnya, lebih dari 50% kepada pihak swasta, dalam bentuk direct placement, seperti yang telah dilakukan terhadap Terminal Petikemas Tanjung Priok; • Perjanjian pembangunan suprastruktur oleh pihak wasta di area atau di atas infrastruktur milik pelabuhan, dan mengoperasikannya dengan kontrak atau konsesi jangka panjang dan ini lazim terjadi di Eropa dan Amerika Serikat, Hongkong, yang dikenal konsep landlord port; • Investasi swasta dalam pembangunan infra dan suprastruktur baik sebagai suatu terminal baru atau pelabuhan baru, dan mengoperasikannya atas dasar perjanjian konsesi dalam bentuk Build-Operate-and-Transfer (BOT), atau Build-Operate-and-Own (BOO); • Terminal operating system, yaitu infrastruktur milik pelabuhan dan suprastruktur dibangun dan dioperasikan oleh pihak terminal operator swasta berdasarkan kontrak operasi atau persewaan secara lump-sum jangka panjang. Ini banyak terjadi di pelabuhan- pelabuhan di negara maju maupun negara berkembang Bentuk Transaksi Privatisasi
  • 23. Dilakukan melalui salah satu atau kombinasi 2 pendekatan berikut : 1. Pendekatan Top-Down : melakukan reformasi institusi/sistem pengelolaan pelabuhan yang lebih memberikan peluang bagi pihak swasta dalam pengelolaan pelabuhan. 2. Pendekatan Bottom-Up : mentransfer penyediaan pelayanan atau fasilitas yang ada/baru kepada swasta. Pendekatan bottom-up lebih diminati karena pada pendekatan tersebut lebih menyentuh secara langsung terhadap manajemen operasional di lapangan, lebih fleksibel terhadap kondisi karakteristik lokal yang dimiliki pelabuhan serta tidak menimbulkan perubahan kepemilikan aset. Proses Privatisasi ( ADB, 2000)
  • 24. • Outsourcing Pemerintah atau pengelola pelabuhan mentransfer sebagian fungsi pelabuhan kepada pihak swasta (dalam kondisi sistem operating port). Adapun bentuk-bentuk outsourcing meliputi : sub-contract, management contract, dan equipment leasing. • Restructuring Pemerintah atau pengelola pelabuhan mentransfer core business pelabuhan kepada pihak swasta, tanpa menghilangkan kepemilikan terhadap asset. Bentuk-bentuknya meliputi : capital leasing dan wholly- owned subsidiaries. • Partial Divestiture Transfer aset melalui kepemilikan bersama antara pemerintah dan swasta pada perioda kontrak tertentu (20-40 tahun) melalui suatu perjanjian joint venture. Bentuk-bentuknya meliputi : concession dan joint venture. • Full Divestiture Semua aset ditransfer atau dijual seluruhnya ke pihak swasta. Bentuk privatisasi ini sangat jarang diterapkan, kecuali pelabuhan di Inggris. Bentuk Privatisasi Dalam Penyelenggaraan Pelabuhan (UNCTAD ,1998, Guideline for Port Authority and Government on the Privatization of Port Facilities)
  • 25. Bentuk Private Sector Participation dengan Tujuannya (ADB, 2000) MODEL PRIVATISASI TARGET/SASARAN PROGRAM PRIVATISASI Efisiensi Oprs Pertumb. Pasar Menarik Investor Reduksi B.Oprs Reduksi Defisit Merampingkan organisasi Depolitisasi Buruh Kepemilikan masyarakat OUTSOURCING • Sub-con Labor & Service • Management Contract • Equipment Leasing +++ ++ ++ + ++ + ++ ++ ++ + ++ + ++ + + RESTRUCTURING • Capital leasing • Wholly-owned Subs. ++ + ++ ++ ++ ++ + ++ + ++ ++ PART. DIVESTITURE • Concession • Joint Venture ++ ++ +++ ++ +++ ++ +++ ++ ++ ++ +++ ++ + + FULL DIVESTITURE • Port Privatization +++ ++ +++ +++ +++ +++ : Direct & significant impact ++ : Direct impact + : Indirect impact
  • 26. Pembagian Tanggungjawab antara Sektor Publik dan Swasta • Public Sector : planner, facilitator and regulator • Private Sector : service provider, operator and developer • Shifting the boundary line : results rather than ideology  Increased service levels for infrastructure users  Increased efficiency in operations  Improved allocation of limited public funds
  • 27. Port Reform • Modernization : introduction of more suitable systems, working practices, etc. within the existing system of bureaucratic constraints. • Liberalization/de-regulation : reform or partial elimination of government rules, enabling private companies to operate in a previously publicly-operated area. • Commercialization : the public port is given more autonomy, made accountable for its decisions and overall performance, and applies private sector management accounting principles. • Corporatization : the public port is given the legal status of a private company, although the public sector sill retains ownership • Privatization : transfer of ownership of assets from the public to the private sector, or the application of private capital to fund investments in port facilities, equipment and systems. It can be comprehensive or partial.
  • 28. Modernization Possible improvements not implying any legal or policy changes: • Adoption of corporate planning practices • Application of Human Resources Development planning • Development of tools to improve port administration and communication, such as…  Computer applications  Management Information Systems  Electronic Data Interchange  Information and Communication Technology
  • 29. Liberalization • Temporary advantage : the public operator may continue to exist as a form of insurance against disruption in service, while unsuccessful private port operators can be replaced. • Disadvantages : possibility for remaining internal and external cross-subsidies, or other unfair practices from the public sector. • Solution : clear separation of the regulatory and commercial roles in the port, all the commercial activities being transferred to the private sector.
  • 30. Commercialization Common problems : • Continuing interference of the government in port decisions • Insufficient market pressure, leading to potential lack of efficiency Objectives : • Transform the port organization into a truly autonomous Port Authority, whose Board will oversee the organization’s activities • Give the Port Authority financial independence and responsibility for the port’s performance • Enable it to have its own Human Resources management schemes
  • 31. Usual negative aspects : • Monopoly of the new corporate entity • Lack of efficiency when competition is weak • Possible politicization from the government • Need for a port sector regulator to create a level-playing field Corporatization : positive and negative aspects Corporatization allows to… • Give financial autonomy to the port • Give time for the management to settle into its new role before contemplating full privatization • Overcome the reluctance of private capital suppliers to invest in the company • Protect the public interest during the transition period
  • 32. Corporatization : principal steps • Preparation and enactment of any needed legislation • Development of the charter of the corporatized port enterprise, of a corporate plan, of a business plan • Capitalization and vesting of part of the assets/liabilities in the new corporation • Creation of a new labor statute and retraining of management and staff
  • 33. Privatization Main advantages • Removal of trade barriers • Harnessing of the efficiency and know-how of the Private Sector • Elimination of political interference • Reduced demand on the Public Sector budget • Adjustment of port labor • Other objectives : raising revenues for State Treasury… Core features • Divestiture • Deregulation / Liberalization • Competitive tendering • Private ownership of operational assets with market-based contractual arrangements
  • 34. Spectrum of Port Reform Tools Public Management and Operations Outsourcing Management Contracts Lease and Rent Contracts Full Concession including BOT/BOOT/etc. Build, Own, Operate (BOO) Divestiture by Sale Divestiture by license Private Supply and Operations }Concessions