SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
MAKALAH
ANALISIS KOMPLEKS
“DERET PANGKAT KOMPLEKS”
OLEH
ABUBAKAR LAMAROBAK
ARIEL ANDRESON RIWU
MARLEN FRANS
NURULHUDA ARYANI
THEODORA Y. MEKARIA
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kompleks tentang Deret pangkat
Kompleks.
Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah
wawasan tentang Deret pangkat komlpeks secara meluas.
Akhirnya Penulis menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih
baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca.
Kupang, 23 mei 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis kompleks adalah salah satu mata kuliah di program studi pendidikan
matematika. Dalam mata kuliah ini dipelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan bilangan kompleks baik itu operasi-operasi yang berlaku, fungsi kompleks
dan lain-lain. Diantaranya juga dipelajari Deret Pangkat kompleks. Untuk lebih
memahami Deret Pangkat kompleks beserta teorema dan aturan yang berlaku
dalam Deret Pangkat kompleks itu sendiri maka dosen memberikan tugas
pembuatan makalah mengenai Deret Pangkat Kompleks. Oleh sebab itu penulis
membuat makalah ini untuk lebih memahami mengenai Deret Pangkat kompleks
sekaligus menyelesaikan tugas dari dosen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa itu Deret Pangkat dan Barisan kompleks?
- Apa saja teorema dan aturan yang berlaku dalam Deret Pangkat kompleks?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui apa itu Deret Pangkat dan Barisan kompleks beserta teorema dan
aturan yang berlaku dalam Deret Pangkat kompleks.
BAB II
ISI
2.1 Baris dan Deret Kompleks.
Seperti halnya dalam bilangan riil, dalam bilangan kompleks juga dikenal
istilah barisan dan deret kompleks serta sifat-sifat kekonvergenannya. Hal penting
dalam bab ini yaitu setiap fungsi analitik dapat disajikan dalam deret pangkat (deret
Taylor, deret MacLaurin atau deret Laurent). Sebelumnya, perlu pengertian barisan dan
deret bilangan kompleks, deret pangkat, dan jari-jari kekonvergenanan.
1 Barisan dan Deret Bilangan Kompleks
1.1 Barisan Bilangan Kompleks
Barisan bilangan kompleks :
merupakan fungsi yang memetakan setiap bilangan bulat positif
n dengan suatu bilangan kompleks.
Notasi barisan bilangan kompleks :
nz atau nn zzzzz ,,,, 321  , 1n .
Kekonvergenan
Barisan
Barisan nz konvergen jika ada Cz sehingga zzn
n
lim .
Jika Nn0,0 sehingga zzn untuk 0nn .
Contoh 1
Tunjukkan barisan ,2,1,
)1(
2 2
n
n
z
n
n konvergen ke -2.
Penyelesaian :
genapn
n
ganjiln
n
n
z
n
n
n
n
n
n
,2
1
2lim
,2
1
2lim
)1(
2limlim
2
2
2
Jadi 2lim n
n
z .
Seperti halnya dalam barisan bilangan riil, pada bilangan kompleks berlaku beberapa
teorema berikut.
Teorema 1 Jika nnn yixz dengan nx dan ny , maka nz
konvergen ke biaz jika dan hanya jika nx konvergen ke a
dan ny konvergen ke b .
Teorema 2 Jika nz dan nw berturut-turut konvergen ke z dan w , dan c
konstanta kompleks, maka
1. nn wz konvergen ke wz .
2. nzc konvergen ke zc .
3. nn wz konvergen ke wz .
4.
nz
1
konvergen ke
z
1
asalkan 0nz dan 0z untuk
setiap n . □
1.2 Deret Bilangan Kompleks
Diberikan deret bilangan kompleks
1n
nz dengan suku-suku deret yaitu ,,, 321 zzz .
Misalkan,
11 zS merupakan jumlah suku pertama
212 zzS merupakan jumlah dua suku pertama
3213 zzzS merupakan jumlah tiga suku pertama

nn zzzS 21 merupakan jumlah n suku pertama
Bilangan S menyatakan jumlah deret di atas apabila SSn
n
lim . Jadi deret
1n
nz
konvergen ke S jika dan hanya jika SSn
n
lim , dan ditulis Sz
n
n
1
.
Teorema 3
Diberikan deret bilangan kompleks
1n
nz dengan nnn yixz , nx
dan ny bilangan riil, maka berlaku sifat-sifat berikut :
1.
1n
nz konvergen
1n
nx dan
1n
ny konvergen.
2.
1n
nz konvergen 0lim n
n
z .
3.
1n
nz konvergen terdapat bilangan riil M sehingga
NnMzn , .
4.
1n
nz konvergen
1n
nz konvergen .
Seperti dalam deret bilangan riil, kekonvergenan deret
1n
nz dapat diuji dengan
beberapa uji kekonvergenan berikut.
1.
1n
nz konvergen 0lim n
n
z .
0lim n
n
z
1n
nz divergen.
2.
1n
nz konvergen
1n
nz konvergen mutlak.
1n
nz konvergen dan
1n
nz divergen
1n
nz konvergen bersyarat.
3.
1n
nz konvergen mutlak
1n
nz konvergen.
4. Uji Banding
nn bz dan
1n
nb konvergen
1n
nz konvergen.
nn za dan
1n
na divergen
1n
nz divergen.
5. Ratio Test
L
z
z
n
n
n
1
lim
gagalujiL
divergenzL
mutlakkonvergenzL
n
n
n
n
,1
,1
,1
1
1
6. Root Test
Lzn
n
n
lim
gagalujiL
divergenzL
mutlakkonvergenzL
n
n
n
n
,1
,1
,1
1
1
7. Deret Geometri
Bentuk umum : 2
1
1 qqq
n
n
Jika 1q maka deret konvergen.
Jika 1q maka deret divergen.
8. Deret p
Bentuk umum : pp
n
p
n 3
1
2
1
1
1
1
Jika 1p maka deret konvergen.
Jika 1p maka deret divergen.
Deret Pangkat
Bentuk
Deret Pangkat
Deret pangkat dalam 0zz berbentuk :
2
020100
0
)()()( zzazzaazza n
n
n
denga dengan z bilangan kompleks, 0z bilangan kompleks sebarang
yang disebut pusat deret, ,,, 210 aaa konstanta kompleks yang
disebut koefisien deret.
Apabila 00z diperoleh bentuk khusus dari suatu deret pangkat dalam z yaitu
2
210
0
zazaaza n
n
n
Untuk setiap deret pangkat n
n
n zza )( 0
0
terdapat bilangan tunggal dengan
0 yang dinamakan jari-jari kekonvergenan deret. Sedangkan 0zz
disebut lingkaran kekonvergenan deret.
Teorema 4
Misal diberikan deret pangkat n
n
n zza )( 0
0
. Jika
1
lim
n
n
n a
a
, dengan 0 maka adalah jari-jari
kekonvergenan.
Teorema 5
Misal diberikan deret pangkat n
n
n zza )( 0
0
.
Jika
n
n
n
a
1
1
lim , dengan 0 maka adalah jari-jari
kekonvergenan.
Sifat jari-jari kekonvergenan deret pangkat.
1. Jika 0 maka deret konvergen hanya di 0zz (pusat deret).
2. Jika 0 maka deret konvergen mutlak (atau konvergen ) untuk setiap z
dengan 0zz dan deret divergen untuk setiap z dengan 0zz .
3. Jika maka deret konvergen mutlak (atau konvergen ) untuk setiap z dengan
0zz .
Contoh 2
Tentukan pusat dan jari-jari kekonvergenan deret
1
3
n
n
n
z
.
Penyelesaian :
Misal 3
1
n
an , pusat deret yaitu 00z .
1
133
lim
)1(
1
1
limlim 3
23
3
3
1 n
nnn
n
n
a
a
nn
n
n
n
Oleh karena itu :
deret konvergen pada 1z
deret divergen pada 1z
Apabila 1z , maka
1
3
1
3
1
3
1
nn
n
n
n
nn
z
n
z
(merupakan
deret p dengan 1p ), dan
1
3
n
n
n
z
konvergen . Sehingga
1
3
n
n
n
z
konvergen pada 1z .
Jadi, 1z konvergen pada 1z dan divergen pada 1z .
Deret Taylor dan MacLaurin
Suatu fungsi )(zf tidak dapat direpresentasikan dalam dua deret pangkat
dengan pusat deret yang sama. Apabila )(zf dapat dinyatakan dalam deret pangkat
dengan pusat 0z , maka deret tersebut tunggal. Setiap fungsi analitik dapat disajikan
dalam deret pangkat. Apabila )(zf analitik di dalam lingkaran C maka )(zf dapat
disajikan dalam deret Taylor atau deret MacLaurin bergantung pada pusat deretnya.
C
0r )(zf analitik di dalam C
• 0z
Gambar Lingkaran C dengan pusat deret 0z
Deret Taylor Jika )(zf analitik di dalam lingkaran C yang berpusat di 0z dan
berjari-jari 0r ( lihat Gambar 5.1 ), maka untuk setiap titik z di
dalam C berlaku
n
n
n
zz
n
zf
zfzf 0
1
0
)(
0
!
)(
)()( . (1.1)
Persamaaan (5.1) disebut deret Taylor dari )(zf di sekitar titik 0z .
Deret Jika pada persamaan (5.1), 00z maka untuk setiap titik z di
MacLaurin dalam C berlaku
n
n
n
z
n
f
fzf
1
)(
!
)0(
)0()( . (1.2)
Persamaan (5.2) disebut deret MacLaurin dari )(zf .
Beberapa contoh deret MacLaurin.
1.
0
32
!!3!2
1
n
n
z
n
zzz
ze  , z
2.
0
1253
!)12(
)1(
!5!3
sin
n
n
n
n
zzz
zz  , z .
3.
0
242
!)2(
)1(
!4!2
1cos
n
n
n
n
zzz
z  , z .
4.
0
42
1
1
1
n
n
zzzz
z
 , 1z .
5.
0
432
)1(1
1
1
n
nn
zzzzz
z
 , 1z .
Contoh 3
Tentukan deret Taylor untuk
z
zf
1
)( di sekitar 10z .
Penyelesaian :
Titik singular )(zf yaitu 0z . Dibuat lingkaran C dengan pusat
10z dan jari-jari 1 ( 11: zC ), sehingga )(zf analitik di
dalam C .
1)1()( 0 fzf
1)1('.1)(' 2
fzzf
2)1(''.2)('' 3
fzzf
6)1('''.6)(''' 4
fzzf

Menggunakan persamaan (5.1) diperoleh deret Taylor :
11,)1()1()1(1)( 32
zzzzzf 
Cara lain : ( menggunakan deret MacLaurin )
11,1)1()1(1
)1()1(
)1(1
1
1
)(
32
0
zzzz
z
z
z
zf
n
n
n

5.4 Deret Laurent
Apabila )(zf tidak analitik di 0z , tetapi )(zf analitik untuk setiap z di dalam
annulus 102 RzzR , maka )(zf dapat diekspansi dalam deret Laurent.
Deret Laurent Jika )(zf analitik di dalam annulus 201 RzzR , dan C
sebarang lintasan tertutup sederhana di dalam annulus
201 RzzR yang mengelilingi 0z , maka untuk setiap z
di dalam 201 RzzR , )(zf dapat dinyatakan sebagai
1 00
0
)(
)()(
n
n
n
n
n
n
zz
b
zzazf (1.3)
dengan
,2,1,0,
)(
)(
2
1
1
0
ndz
zz
zf
i
a
C nn
,3,2,1,
)(
)(
2
1
1
0
ndz
zz
zf
i
b
C nn
Persamaan (5.2) sering ditulis dengan
n
n
n zzczf )()( 0 (1.4)
dengan ,2,1,0,
)(
)(
2
1
1
0
ndz
zz
zf
i
c
C nn
Ruas kanan persamaan (1.3) dan (1.4) disebut deret Laurent
)(zf dalam annulus 201 RzzR .
Apabila )(zf analitik untuk 20 Rzz , maka
!
)(
)(
)(
2
1 0
1
0 n
zf
dz
zz
zf
i
a
n
C nn
dan 0
)(
)(
2
1
1
0
C nn dz
zz
zf
i
b , sehingga persamaan (5.2) menjadi deret Taylor
n
n
n
zz
n
zf
zf )(
!
)(
)( 0
0
0
. Jadi deret Taylor merupakan kejadian khusus dari deret
Laurent.
Contoh 4 Tentukan deret MacLaurin dan deret Laurent dari
)2()1(
1
)(
zz
zf
Penyelesaian :
)2(
1
)1(
1
)2()1(
1
)(
zzzz
zf
Titik singular )(zf yaitu 1z dan 2z .
Dibuat annulus 21 z , sehingga dapat diperoleh deret MacLaurin
untuk 1z dan deret Laurent untuk 21 z dan 2z .
a. Deret MacLaurin untuk 1z .
)(zf analitik untuk 1z , sehingga
1,
2
2
1
1
2
1
1
1
)2(
1
)1(
1
)(
0
1
0
z
z
z
zzzz
zf
n
n
n
n
n
b. Deret Laurent untuk 21 z .
)(zf analitik untuk 21 z .
)2(
1
)1(
1
)(
zz
zf .
z
z
zzz
z
zz
n
n
n
n
1,
1
1
1
,
11
11
11
1
1
0
1
0
0
1
0
2,
2
1
2
,
22
1
2
1
1
2
1
2
1
n
n
n
n
n
z
z
zz
zz
Jadi,
.21,
2
1
)2(
1
)1(
1
)2()1(
1
)(
0 0
11
z
z
z
zzzz
zf
n n
n
n
n
c. Deret Laurent untuk 2z .
)(zf analitik untuk 2z .
)2(
1
)1(
1
)(
zz
zf .
1,
1
1
1
,
11
11
11
1
1
0
1
0
z
z
zzz
z
zz
n
n
n
n
0
1
0
2,
2
1
2
,
21
21
11
2
1
n
n
n
n
n
z
z
zzz
z
zz
Jadi,
.2,
21
)2(
1
)1(
1
)2()1(
1
)(
0 0
11
z
zz
zzzz
zf
n n
n
n
n
2.2 Lingkaran kekonvergenan
Untuk membahas deret pangkat dengan bentuk maka akan lebih
mudah jika ditinjau dari deret pangkat dengan bentuk .
Adapun teorema yang berlaku adalah :
Jika deret pangkat konvergen, terdapat sedemikian sehingga
untuk semua untuk sembarang titik dengan , dimana
karena deret deret geometri dengan suku positif yang konvergen, maka
dengan menggunakan uji banding pada deret suku real nonnegatif terbukti bahwa deret
juga konvergen. Karena deret yang konvergen mutlak adalah konvergen,
maka deret konvergen untuk semua , dan terbuktilah teorema di
atas.
Berdasarkan pada pembuktian dan teorema diatas maka himpunan semua titik didalam
suatu lingkaran yang berpusat di 0 merupakan suatu daerah kekonvergenan deret
. Lingkaran terbesar sekeliling 0 sedemikian sehingga deret ini konvergen di
setiap titik lingkaran, dinamakan lingkaran kekonvergenan deret . menurut
teorema diatas, deret tidak mungkin konvergen di suatu titik diluar lingkaran itu, sebab
jika demikian deret akan konvergen di titik yang manapun didalam lingkaran yang
berpusat di 0 dan yang memulai hal ini bertentangan dengan lingkaran yang pertama
tadi yang mana berpusat di 0 yang terbesar sehingga deret konvergen di setiap titik di
dalam lingkaran itu.
Jika diganti dengan , mudah dimengerti bahwa lingkaran kekonvergenan deret
pangkat , adalah suatu lingkaran yang berpusat di titik .atau
dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa setiap deret pangkat dengan bentuk
Terdapat bilangan tunggal yang dinamakan jari-jari konvergensi deret,
yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Jika maka deret pangkat konvergen hanya pada titik ,yaitu
pusatnya, dan divergen untuk semua yang lain.
2. Jika maka deret pangkat konvergen mutlak, jadi konvergen, untuk
semua dengan dan divergen untuk semua dengan
3. Jika maka deret konvergen mutlak, jadi konvergen untuk setiap
sedemikian sehingga yaitu untuk semua berhingga.
Lingkaran dinamakan lingkaran konvergensi untuk deret pangkat
tersebut.
Divergen
Untuk ke-tiga alasan yang dikemukakan di atas maka ada deret yang konvergen
pada setiap titik di lingkaran konvergensinya ,ada deret yang tidak konvergen pada
setiap titik tersebut, dan ada pula yang konvergen pada beberapa tetapi tidak semua
titik di lingkaran konvergensinya.
Maka dari kenyataan ini kita harus menggunakan teorema untuk menentukan
dimana deret pangkat yang di berikan konvergen dan divergen.
Teorema
Andaikan bahwa , untuk deret
ada dan sama dengan dimana
Maka adalah jari-jari konvergensi deret yang diberikan.
Teorema
Andaikan bahwa , untuk deret
ada dan sama dengan dimana
Maka adalah jari-jari konvergensi deret yang diberikan.
Demikian juga mudah dipahami, bahwa jika deret pangkat negatif n
n
n zzb )( 0
0
konvergen di titik z1, maka deret ini konvergen mutlak untuk semua titik z dengan
│z-z0│>│z1-z0│, yakni untuk semua titik z di luar lingkaran │z-z0│=│z1-z0│. Jadi
daerah kekonvergenan deret semacam ini adalah daerah eksterior suatu lingkaran
yang berpusat di z0. Untuk membuktikan hal ini dapat digunakan teorema di atas
pada deret n
n
nb
0
dengan
0
1
zz
.
Contoh soal :
Diketahui deret pangkat .
Dengan rumus pada teorema diatas kita mendapatkan bahwa
konvergen
0
Karena pusat deret terletak pada , deret konvergen pada dan
divergen pada .mengenai titik-titik pada lingkaran konvergensi, ,
kita mencatat bahwa untuk sembarang titik yang demikian
tapi ini merupakan deret-p dengan p > 1; jadi ia konvergen.
Digabungkan dengan hasil diatas, kita melihat bahwa deret pangkat konvergen
untuk dan divergen untuk .
2.3 KONVERGENSI DERET FUNGSI
Deret fungsi adalah suatu deret yang suku-sukunya merupakan fungsi yang
didefinisikan pada domain yang sama. Jadi deret fungsi adalah:
Deret fungsi (1) dikatakan konvergen pada domain D, jika deret konvergen di setiap
titik . Karena itu deret yang konvergen pada D ini juga disebut konvergen titik
demi titik pada D.
Selanjutnya akan dibahas kekonvergenan seragam.
DEFINISI
Deret pangkat dinamakan konvergensi seragam pada suatu himpunan jika
dan hanya jika untuk sembarang terdapat bilangan bulat sedemikian
hingga:
Pada (2) ketaksamaan pokoknya juga dapat ditulis sebagai:
TEOREMA-TEOREMA
Teorema 6.9
Andaikan bahwa deret pangkat mempunyai jari-jari konvergensi
maka deret konvergen seragam pada dan di dalam sembarang lingkaran
.
Bukti
Menurut definisi konfergensi seragam, teorema itu akan terbukti jika untuk
sembarang kita dapat menentukan bilangan bulat sedemikian hingga
untuk semua dan semua sedemikian sehingga
Misalkan C adalah suatu lingkaran seperti yang disebutkan oleh teorema itudan
lukislah suatu lingkaran K yang konsentris dengan C dan berjari-jari R sedemikian
hingga (perhatikan gambar a). misalkan dan perhatikan
bahwa .
Sekarang menurut hipotesis deret itu konvergen untuk semua z sedemikian hingga
. Maka, menurut teorema yang menyatakan “andaikan untuk deret ,
yang diberikanuntuk . Maka deret itu divergen”, suku-sukunya
menjadi sembarang kecil dalam nilai mutlak. Khususnya, untuk n yang cukup besar
dan untuk sembarang z pada K.
(1)
Di pihak lain karena , kita dapat menemukan n cukup besar sedemikian
hingga untuk sembarang yang diberikan
(2)
Ambilah M cukup besar sedemikian sehingga (1) dan (2) akan dipenuhi bersama-
sama untuk semua , kita mempunyai:
Akhirnya dengan mengambil pada bentuk pertama dan terakhir di atas kita
mencatat bahwa jadi
Teorema 6.10
Andaikan bahwa deret mempunyai lingkaran konvergensi dengan jari-
jari maka deret konvergen ke suatu fungsi yang kontinu pada setiap z
dalam D1(C )
Bukti
Menurut teorema 6.9., deret yang diberikan konvergen mutlak pada setiap titik z
dalam jadi kita dapat mendefinisikan fungsi itu sebagai
Bahwa fungsi ini sungguh-sungguh suatu fungsi bernilai tunggal, dapat diketahui
dari kenyataan bahwa bila diberikan sembarang titik z, demikian deret itu dan
dengan demikian , menghasilkan suatu bilangan yang berhingga dan tunggal,
oleh karena konvergen. Jadi sekarang harus ditunjukan bahwa kontinu pada
Sekarang misalkan ζ adalah sembarang titik di D1(C ). Maka (lihat gambar b). kita
dapat menemukan suatu lingkaran K, konsentris dengan C dan berjari-jari r
sedemikian hingga . Sekarang, misalkan dipilih secara
sembarang. Maka, karena deret konvergen seragam pada dan di dalam K, suatu
bilangan bulat M ada sedemikian hingga
Khususnya karena adalah salah satu dari z
Untuk semua z yang cukup dekat ke
Jadi definisi kontinuitas pada terpenuhi dan dipilih sembarang dari D1(C )
Teorema 6.11
Andaikan bahwa deret mempunyai lingkaran konvergensi dengan jari-
jari maka deret itu dapat diintegralkan suku demi suku sepanjang sembarang
lintasan K, yang terletak di D1(C ), ialah:
Bukti
Pertama, kita mencatat bahwa setiap integral pada ruas kanan kesimpulan teorema
itu ada, karena integral kontinu dimana-mana dan K merupakan lintasan.
Kedua, menurut teorema 6.9. deret yang diberikan menyatakan fungsi yang
kontinu di D1(C ) dan oleh karena itu integral di ruas kiri pada kesimpulan teorema
itu ada.
Ketiga, menurut teorema 6.9 , deret konvergen seragam ke . Jadi bila diberikan
terdapat bilangan bulat M sedemikian hingga untuk semua
Sekarang untuk setiap z di D1(C ), setiap dan sembarang lintasan K di D1(C
)
Sehubungan dengan kedua integral terakir diatas kita mempunyai
Dan menurut teorema 4.5(5)
Jelaslah bila integral di (3) menuju ke nol. Pada saat yang sama bila
dan juga n menuju ke dan oleh karena itu jumlah integral dal (2) menjadi
Dengan mensubtitusikan ke (1) kita mempunyai
Teorema 6.12
Andaikan bahwa deret pangkat mempunyai lingkaran konvergensi C
dengan jari-jari , maka:
1. Deret konvergen ke suatu fungsi yang analitik diseluruh
2. Turunan diberikan oleh ; jadi deret dapat
didiferensialkan suku demi suku di dalam lingkaran konvergensinya .
3. Turunan deret di bagian 2 konvergen seragam ke di setiap titik pada dan
di dalam sembarang lingkaran T yang konsentris dengan C dan jari-jarinya
Bukti
1. Menurut teorema 6.9 deret tersebut kontinu seragam ke suatu fungsi kontinu
. Kita buktikan bahwa analitik pada setiap z di D1(C )
Menurut teorema 6.11
Untuk sembarang lintasan K di D1(C ) dan khususnya untuk sembarang K yang
sederhana dan tertutup. Tetapi jika K sederhana dan tertutup. Tetapi jika K
sederhana dan tertutup, maka setiap integral pada penjumlahan diatas sama
dengan nol, karena integran dalam setiap kejadian dimana-mana. Oleh karena
itu:
Dan benar untuk setiap lintasan K yang sederhana dan tertutup di D1(C ), jadi
menurut teorema morera analitik pada setiap z di D1(C )
2. Sekarang kita akan membuktikan bahwa, untuk sembarang z di D1(C )
Misalkan ζ adalah sembarang titik di D1(C ). Maka karena ζ merupakan suatu
titik dalam, suatu lintasan tertutup sederhana K dapat ditemukan yang terletak
seluruhnya di D1(C ) dan sedemikian hingga ζ berada di D1(K). maka, dengan
menggunakan teorema 5.8., kita mempunyai
Karena sembarang di D1(C ) terbuktilah pernyataan (2)
3. Kita akan menunjukan bahwa turunan deret yang baru saja diperoleh itu
konvergen seragam ke di D1(C ). Untuk tujuan ini bila diberikan
kita harus menemukan suatu bilangan bulat M sedemikian hingga untuk
semua dan untuk sembarang ξ pada atau di dalam suatu lingkaran
Maka misalkan K adalah lingkaran dengan menurut
teorema 6.9 terdapat suatu bilangan bulat M sedemikian hingga untuk
dan untuk suatu z pada atau di dalam K
Atau sama dengan
Maka
Dimana dalam memperoleh ketaksamaan terakhir ini, kita menggunakan kenyataan
bahwa untuk z pada K
karena sembarang, konvergensi seragamnya turunan deret telah dikukuhkan.
Teorema
Perhatikan suatu deret tak berhingga yang terdiri dari fungsi-fungsi kontinu
Dan andaikan bahwa deret tersebut konvergen mutlak sepanjang suatu lintasan K.
maka
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Barisan bilangan kompleks :
merupakan fungsi yang memetakan setiap bilangan bulat positif n
dengan suatu bilangan kompleks.
Notasi barisan bilangan kompleks :
nz atau nn zzzzz ,,,, 321  , 1n .
Deret pangkat dalam 0zz berbentuk :
2
020100
0
)()()( zzazzaazza n
n
n
dengan z bilangan kompleks, 0z bilangan kompleks sebarang yang disebut
pusat deret, ,,, 210 aaa konstanta kompleks yang disebut koefisien
deret.
Setiap fungsi analitik dapat disajikan dalam deret pangkat (deret Taylor, deret
MacLaurin atau deret Laurent) bergantung pada pusat deretnya.
Seperti halnya dalam barisan bilangan riil, pada bilangan kompleks berlaku
beberapa teorema berikut.
Teorema 1 Jika nnn yixz dengan nx dan ny , maka nz
konvergen ke biaz jika dan hanya jika nx konvergen ke a
dan ny konvergen ke b .
Teorema 2 Jika nz dan nw berturut-turut konvergen ke z dan w , dan c
konstanta kompleks, maka
5. nn wz konvergen ke wz .
6. nzc konvergen ke zc .
7. nn wz konvergen ke wz .
8.
nz
1
konvergen ke
z
1
asalkan 0nz dan 0z untuk
setiap n . □
DAFTAR PUSTAKA
Ekowati, C.K. 2010. Bahan Ajar Mandiri Analisis Kompleks. Kupang: Universitas
Nusa Cendana
http//: diktat-ankom.pdf
Gunawan wibisono, dan John D.Paliouras. 1987. Peubah Kompleks untuk Ilmuwan
dan Insinyur. Penerbit : Erlangga

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04KuliahKita
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linieraulia rachmawati
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorialSiti Khotijah
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleksIrwandaniin
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Matematika Teknik 1: Matriks
Matematika Teknik 1: MatriksMatematika Teknik 1: Matriks
Matematika Teknik 1: MatriksDadang Hamzah
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Jamil Sirman
 

What's hot (20)

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens  - 04
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 04
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
matematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi liniermatematika geodesi-transformasi linier
matematika geodesi-transformasi linier
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Grafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutubGrafik persamaan kutub
Grafik persamaan kutub
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Matematika Teknik 1: Matriks
Matematika Teknik 1: MatriksMatematika Teknik 1: Matriks
Matematika Teknik 1: Matriks
 
Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1Persamaan differensial part 1
Persamaan differensial part 1
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Grup Siklik
Grup SiklikGrup Siklik
Grup Siklik
 

Similar to Makalah ankom deret kompleks

Makalah komplek refisi
Makalah komplek refisiMakalah komplek refisi
Makalah komplek refisidwi nopita
 
Buku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaBuku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaRozaq Fadlli
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fixNia Matus
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-newSilvia M
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)Rani Nooraeni
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERMella Imelda
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplaceyusufbf
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasIr. Zakaria, M.M
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi LaplaceFebri Arianti
 

Similar to Makalah ankom deret kompleks (20)

Makalah komplek refisi
Makalah komplek refisiMakalah komplek refisi
Makalah komplek refisi
 
Buku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematikaBuku pelengkap fisika matematika
Buku pelengkap fisika matematika
 
Modul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus LanjutModul Kalkulus Lanjut
Modul Kalkulus Lanjut
 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
 
1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt1. barisan-dan-deret.ppt
1. barisan-dan-deret.ppt
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Buku laplace-2-new
Buku laplace-2-newBuku laplace-2-new
Buku laplace-2-new
 
3209210
32092103209210
3209210
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx229515136-Makalah-Mat.docx
229515136-Makalah-Mat.docx
 
transz2 (1).ppt
transz2 (1).ppttransz2 (1).ppt
transz2 (1).ppt
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitas
 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 

Recently uploaded

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 

Recently uploaded (20)

Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 

Makalah ankom deret kompleks

  • 1. MAKALAH ANALISIS KOMPLEKS “DERET PANGKAT KOMPLEKS” OLEH ABUBAKAR LAMAROBAK ARIEL ANDRESON RIWU MARLEN FRANS NURULHUDA ARYANI THEODORA Y. MEKARIA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Penyusunan Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Kompleks tentang Deret pangkat Kompleks. Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang Deret pangkat komlpeks secara meluas. Akhirnya Penulis menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Kupang, 23 mei 2013 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis kompleks adalah salah satu mata kuliah di program studi pendidikan matematika. Dalam mata kuliah ini dipelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan bilangan kompleks baik itu operasi-operasi yang berlaku, fungsi kompleks dan lain-lain. Diantaranya juga dipelajari Deret Pangkat kompleks. Untuk lebih memahami Deret Pangkat kompleks beserta teorema dan aturan yang berlaku dalam Deret Pangkat kompleks itu sendiri maka dosen memberikan tugas pembuatan makalah mengenai Deret Pangkat Kompleks. Oleh sebab itu penulis membuat makalah ini untuk lebih memahami mengenai Deret Pangkat kompleks sekaligus menyelesaikan tugas dari dosen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: - Apa itu Deret Pangkat dan Barisan kompleks? - Apa saja teorema dan aturan yang berlaku dalam Deret Pangkat kompleks? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu Deret Pangkat dan Barisan kompleks beserta teorema dan aturan yang berlaku dalam Deret Pangkat kompleks.
  • 4. BAB II ISI 2.1 Baris dan Deret Kompleks. Seperti halnya dalam bilangan riil, dalam bilangan kompleks juga dikenal istilah barisan dan deret kompleks serta sifat-sifat kekonvergenannya. Hal penting dalam bab ini yaitu setiap fungsi analitik dapat disajikan dalam deret pangkat (deret Taylor, deret MacLaurin atau deret Laurent). Sebelumnya, perlu pengertian barisan dan deret bilangan kompleks, deret pangkat, dan jari-jari kekonvergenanan. 1 Barisan dan Deret Bilangan Kompleks 1.1 Barisan Bilangan Kompleks Barisan bilangan kompleks : merupakan fungsi yang memetakan setiap bilangan bulat positif n dengan suatu bilangan kompleks. Notasi barisan bilangan kompleks : nz atau nn zzzzz ,,,, 321  , 1n . Kekonvergenan Barisan Barisan nz konvergen jika ada Cz sehingga zzn n lim . Jika Nn0,0 sehingga zzn untuk 0nn . Contoh 1 Tunjukkan barisan ,2,1, )1( 2 2 n n z n n konvergen ke -2. Penyelesaian : genapn n ganjiln n n z n n n n n n ,2 1 2lim ,2 1 2lim )1( 2limlim 2 2 2 Jadi 2lim n n z .
  • 5. Seperti halnya dalam barisan bilangan riil, pada bilangan kompleks berlaku beberapa teorema berikut. Teorema 1 Jika nnn yixz dengan nx dan ny , maka nz konvergen ke biaz jika dan hanya jika nx konvergen ke a dan ny konvergen ke b . Teorema 2 Jika nz dan nw berturut-turut konvergen ke z dan w , dan c konstanta kompleks, maka 1. nn wz konvergen ke wz . 2. nzc konvergen ke zc . 3. nn wz konvergen ke wz . 4. nz 1 konvergen ke z 1 asalkan 0nz dan 0z untuk setiap n . □ 1.2 Deret Bilangan Kompleks Diberikan deret bilangan kompleks 1n nz dengan suku-suku deret yaitu ,,, 321 zzz . Misalkan, 11 zS merupakan jumlah suku pertama 212 zzS merupakan jumlah dua suku pertama 3213 zzzS merupakan jumlah tiga suku pertama  nn zzzS 21 merupakan jumlah n suku pertama
  • 6. Bilangan S menyatakan jumlah deret di atas apabila SSn n lim . Jadi deret 1n nz konvergen ke S jika dan hanya jika SSn n lim , dan ditulis Sz n n 1 . Teorema 3 Diberikan deret bilangan kompleks 1n nz dengan nnn yixz , nx dan ny bilangan riil, maka berlaku sifat-sifat berikut : 1. 1n nz konvergen 1n nx dan 1n ny konvergen. 2. 1n nz konvergen 0lim n n z . 3. 1n nz konvergen terdapat bilangan riil M sehingga NnMzn , . 4. 1n nz konvergen 1n nz konvergen . Seperti dalam deret bilangan riil, kekonvergenan deret 1n nz dapat diuji dengan beberapa uji kekonvergenan berikut. 1. 1n nz konvergen 0lim n n z . 0lim n n z 1n nz divergen. 2. 1n nz konvergen 1n nz konvergen mutlak.
  • 7. 1n nz konvergen dan 1n nz divergen 1n nz konvergen bersyarat. 3. 1n nz konvergen mutlak 1n nz konvergen. 4. Uji Banding nn bz dan 1n nb konvergen 1n nz konvergen. nn za dan 1n na divergen 1n nz divergen. 5. Ratio Test L z z n n n 1 lim gagalujiL divergenzL mutlakkonvergenzL n n n n ,1 ,1 ,1 1 1 6. Root Test Lzn n n lim gagalujiL divergenzL mutlakkonvergenzL n n n n ,1 ,1 ,1 1 1 7. Deret Geometri Bentuk umum : 2 1 1 qqq n n Jika 1q maka deret konvergen. Jika 1q maka deret divergen. 8. Deret p
  • 8. Bentuk umum : pp n p n 3 1 2 1 1 1 1 Jika 1p maka deret konvergen. Jika 1p maka deret divergen. Deret Pangkat Bentuk Deret Pangkat Deret pangkat dalam 0zz berbentuk : 2 020100 0 )()()( zzazzaazza n n n denga dengan z bilangan kompleks, 0z bilangan kompleks sebarang yang disebut pusat deret, ,,, 210 aaa konstanta kompleks yang disebut koefisien deret. Apabila 00z diperoleh bentuk khusus dari suatu deret pangkat dalam z yaitu 2 210 0 zazaaza n n n Untuk setiap deret pangkat n n n zza )( 0 0 terdapat bilangan tunggal dengan 0 yang dinamakan jari-jari kekonvergenan deret. Sedangkan 0zz disebut lingkaran kekonvergenan deret. Teorema 4 Misal diberikan deret pangkat n n n zza )( 0 0 . Jika 1 lim n n n a a , dengan 0 maka adalah jari-jari kekonvergenan.
  • 9. Teorema 5 Misal diberikan deret pangkat n n n zza )( 0 0 . Jika n n n a 1 1 lim , dengan 0 maka adalah jari-jari kekonvergenan. Sifat jari-jari kekonvergenan deret pangkat. 1. Jika 0 maka deret konvergen hanya di 0zz (pusat deret). 2. Jika 0 maka deret konvergen mutlak (atau konvergen ) untuk setiap z dengan 0zz dan deret divergen untuk setiap z dengan 0zz . 3. Jika maka deret konvergen mutlak (atau konvergen ) untuk setiap z dengan 0zz . Contoh 2 Tentukan pusat dan jari-jari kekonvergenan deret 1 3 n n n z . Penyelesaian : Misal 3 1 n an , pusat deret yaitu 00z . 1 133 lim )1( 1 1 limlim 3 23 3 3 1 n nnn n n a a nn n n n Oleh karena itu : deret konvergen pada 1z deret divergen pada 1z Apabila 1z , maka 1 3 1 3 1 3 1 nn n n n nn z n z (merupakan deret p dengan 1p ), dan 1 3 n n n z konvergen . Sehingga 1 3 n n n z
  • 10. konvergen pada 1z . Jadi, 1z konvergen pada 1z dan divergen pada 1z . Deret Taylor dan MacLaurin Suatu fungsi )(zf tidak dapat direpresentasikan dalam dua deret pangkat dengan pusat deret yang sama. Apabila )(zf dapat dinyatakan dalam deret pangkat dengan pusat 0z , maka deret tersebut tunggal. Setiap fungsi analitik dapat disajikan dalam deret pangkat. Apabila )(zf analitik di dalam lingkaran C maka )(zf dapat disajikan dalam deret Taylor atau deret MacLaurin bergantung pada pusat deretnya. C 0r )(zf analitik di dalam C • 0z Gambar Lingkaran C dengan pusat deret 0z Deret Taylor Jika )(zf analitik di dalam lingkaran C yang berpusat di 0z dan berjari-jari 0r ( lihat Gambar 5.1 ), maka untuk setiap titik z di dalam C berlaku n n n zz n zf zfzf 0 1 0 )( 0 ! )( )()( . (1.1) Persamaaan (5.1) disebut deret Taylor dari )(zf di sekitar titik 0z . Deret Jika pada persamaan (5.1), 00z maka untuk setiap titik z di
  • 11. MacLaurin dalam C berlaku n n n z n f fzf 1 )( ! )0( )0()( . (1.2) Persamaan (5.2) disebut deret MacLaurin dari )(zf . Beberapa contoh deret MacLaurin. 1. 0 32 !!3!2 1 n n z n zzz ze  , z 2. 0 1253 !)12( )1( !5!3 sin n n n n zzz zz  , z . 3. 0 242 !)2( )1( !4!2 1cos n n n n zzz z  , z . 4. 0 42 1 1 1 n n zzzz z  , 1z . 5. 0 432 )1(1 1 1 n nn zzzzz z  , 1z . Contoh 3 Tentukan deret Taylor untuk z zf 1 )( di sekitar 10z . Penyelesaian : Titik singular )(zf yaitu 0z . Dibuat lingkaran C dengan pusat 10z dan jari-jari 1 ( 11: zC ), sehingga )(zf analitik di dalam C . 1)1()( 0 fzf 1)1('.1)(' 2 fzzf 2)1(''.2)('' 3 fzzf 6)1('''.6)(''' 4 fzzf  Menggunakan persamaan (5.1) diperoleh deret Taylor :
  • 12. 11,)1()1()1(1)( 32 zzzzzf  Cara lain : ( menggunakan deret MacLaurin ) 11,1)1()1(1 )1()1( )1(1 1 1 )( 32 0 zzzz z z z zf n n n  5.4 Deret Laurent Apabila )(zf tidak analitik di 0z , tetapi )(zf analitik untuk setiap z di dalam annulus 102 RzzR , maka )(zf dapat diekspansi dalam deret Laurent. Deret Laurent Jika )(zf analitik di dalam annulus 201 RzzR , dan C sebarang lintasan tertutup sederhana di dalam annulus 201 RzzR yang mengelilingi 0z , maka untuk setiap z di dalam 201 RzzR , )(zf dapat dinyatakan sebagai 1 00 0 )( )()( n n n n n n zz b zzazf (1.3) dengan ,2,1,0, )( )( 2 1 1 0 ndz zz zf i a C nn ,3,2,1, )( )( 2 1 1 0 ndz zz zf i b C nn Persamaan (5.2) sering ditulis dengan n n n zzczf )()( 0 (1.4) dengan ,2,1,0, )( )( 2 1 1 0 ndz zz zf i c C nn
  • 13. Ruas kanan persamaan (1.3) dan (1.4) disebut deret Laurent )(zf dalam annulus 201 RzzR . Apabila )(zf analitik untuk 20 Rzz , maka ! )( )( )( 2 1 0 1 0 n zf dz zz zf i a n C nn dan 0 )( )( 2 1 1 0 C nn dz zz zf i b , sehingga persamaan (5.2) menjadi deret Taylor n n n zz n zf zf )( ! )( )( 0 0 0 . Jadi deret Taylor merupakan kejadian khusus dari deret Laurent. Contoh 4 Tentukan deret MacLaurin dan deret Laurent dari )2()1( 1 )( zz zf Penyelesaian : )2( 1 )1( 1 )2()1( 1 )( zzzz zf Titik singular )(zf yaitu 1z dan 2z . Dibuat annulus 21 z , sehingga dapat diperoleh deret MacLaurin untuk 1z dan deret Laurent untuk 21 z dan 2z . a. Deret MacLaurin untuk 1z . )(zf analitik untuk 1z , sehingga 1, 2 2 1 1 2 1 1 1 )2( 1 )1( 1 )( 0 1 0 z z z zzzz zf n n n n n b. Deret Laurent untuk 21 z . )(zf analitik untuk 21 z .
  • 14. )2( 1 )1( 1 )( zz zf . z z zzz z zz n n n n 1, 1 1 1 , 11 11 11 1 1 0 1 0 0 1 0 2, 2 1 2 , 22 1 2 1 1 2 1 2 1 n n n n n z z zz zz Jadi, .21, 2 1 )2( 1 )1( 1 )2()1( 1 )( 0 0 11 z z z zzzz zf n n n n n c. Deret Laurent untuk 2z . )(zf analitik untuk 2z . )2( 1 )1( 1 )( zz zf . 1, 1 1 1 , 11 11 11 1 1 0 1 0 z z zzz z zz n n n n 0 1 0 2, 2 1 2 , 21 21 11 2 1 n n n n n z z zzz z zz Jadi,
  • 15. .2, 21 )2( 1 )1( 1 )2()1( 1 )( 0 0 11 z zz zzzz zf n n n n n 2.2 Lingkaran kekonvergenan Untuk membahas deret pangkat dengan bentuk maka akan lebih mudah jika ditinjau dari deret pangkat dengan bentuk . Adapun teorema yang berlaku adalah : Jika deret pangkat konvergen, terdapat sedemikian sehingga untuk semua untuk sembarang titik dengan , dimana karena deret deret geometri dengan suku positif yang konvergen, maka dengan menggunakan uji banding pada deret suku real nonnegatif terbukti bahwa deret juga konvergen. Karena deret yang konvergen mutlak adalah konvergen, maka deret konvergen untuk semua , dan terbuktilah teorema di atas. Berdasarkan pada pembuktian dan teorema diatas maka himpunan semua titik didalam suatu lingkaran yang berpusat di 0 merupakan suatu daerah kekonvergenan deret . Lingkaran terbesar sekeliling 0 sedemikian sehingga deret ini konvergen di setiap titik lingkaran, dinamakan lingkaran kekonvergenan deret . menurut teorema diatas, deret tidak mungkin konvergen di suatu titik diluar lingkaran itu, sebab jika demikian deret akan konvergen di titik yang manapun didalam lingkaran yang berpusat di 0 dan yang memulai hal ini bertentangan dengan lingkaran yang pertama tadi yang mana berpusat di 0 yang terbesar sehingga deret konvergen di setiap titik di dalam lingkaran itu. Jika diganti dengan , mudah dimengerti bahwa lingkaran kekonvergenan deret pangkat , adalah suatu lingkaran yang berpusat di titik .atau dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa setiap deret pangkat dengan bentuk Terdapat bilangan tunggal yang dinamakan jari-jari konvergensi deret, yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1. Jika maka deret pangkat konvergen hanya pada titik ,yaitu pusatnya, dan divergen untuk semua yang lain. 2. Jika maka deret pangkat konvergen mutlak, jadi konvergen, untuk semua dengan dan divergen untuk semua dengan 3. Jika maka deret konvergen mutlak, jadi konvergen untuk setiap sedemikian sehingga yaitu untuk semua berhingga.
  • 16. Lingkaran dinamakan lingkaran konvergensi untuk deret pangkat tersebut. Divergen Untuk ke-tiga alasan yang dikemukakan di atas maka ada deret yang konvergen pada setiap titik di lingkaran konvergensinya ,ada deret yang tidak konvergen pada setiap titik tersebut, dan ada pula yang konvergen pada beberapa tetapi tidak semua titik di lingkaran konvergensinya. Maka dari kenyataan ini kita harus menggunakan teorema untuk menentukan dimana deret pangkat yang di berikan konvergen dan divergen. Teorema Andaikan bahwa , untuk deret ada dan sama dengan dimana Maka adalah jari-jari konvergensi deret yang diberikan. Teorema Andaikan bahwa , untuk deret ada dan sama dengan dimana Maka adalah jari-jari konvergensi deret yang diberikan. Demikian juga mudah dipahami, bahwa jika deret pangkat negatif n n n zzb )( 0 0 konvergen di titik z1, maka deret ini konvergen mutlak untuk semua titik z dengan │z-z0│>│z1-z0│, yakni untuk semua titik z di luar lingkaran │z-z0│=│z1-z0│. Jadi daerah kekonvergenan deret semacam ini adalah daerah eksterior suatu lingkaran yang berpusat di z0. Untuk membuktikan hal ini dapat digunakan teorema di atas pada deret n n nb 0 dengan 0 1 zz . Contoh soal : Diketahui deret pangkat . Dengan rumus pada teorema diatas kita mendapatkan bahwa konvergen 0
  • 17. Karena pusat deret terletak pada , deret konvergen pada dan divergen pada .mengenai titik-titik pada lingkaran konvergensi, , kita mencatat bahwa untuk sembarang titik yang demikian tapi ini merupakan deret-p dengan p > 1; jadi ia konvergen. Digabungkan dengan hasil diatas, kita melihat bahwa deret pangkat konvergen untuk dan divergen untuk . 2.3 KONVERGENSI DERET FUNGSI Deret fungsi adalah suatu deret yang suku-sukunya merupakan fungsi yang didefinisikan pada domain yang sama. Jadi deret fungsi adalah: Deret fungsi (1) dikatakan konvergen pada domain D, jika deret konvergen di setiap titik . Karena itu deret yang konvergen pada D ini juga disebut konvergen titik demi titik pada D. Selanjutnya akan dibahas kekonvergenan seragam. DEFINISI Deret pangkat dinamakan konvergensi seragam pada suatu himpunan jika dan hanya jika untuk sembarang terdapat bilangan bulat sedemikian hingga: Pada (2) ketaksamaan pokoknya juga dapat ditulis sebagai: TEOREMA-TEOREMA Teorema 6.9 Andaikan bahwa deret pangkat mempunyai jari-jari konvergensi maka deret konvergen seragam pada dan di dalam sembarang lingkaran . Bukti Menurut definisi konfergensi seragam, teorema itu akan terbukti jika untuk sembarang kita dapat menentukan bilangan bulat sedemikian hingga
  • 18. untuk semua dan semua sedemikian sehingga Misalkan C adalah suatu lingkaran seperti yang disebutkan oleh teorema itudan lukislah suatu lingkaran K yang konsentris dengan C dan berjari-jari R sedemikian hingga (perhatikan gambar a). misalkan dan perhatikan bahwa . Sekarang menurut hipotesis deret itu konvergen untuk semua z sedemikian hingga . Maka, menurut teorema yang menyatakan “andaikan untuk deret , yang diberikanuntuk . Maka deret itu divergen”, suku-sukunya menjadi sembarang kecil dalam nilai mutlak. Khususnya, untuk n yang cukup besar dan untuk sembarang z pada K. (1) Di pihak lain karena , kita dapat menemukan n cukup besar sedemikian hingga untuk sembarang yang diberikan (2) Ambilah M cukup besar sedemikian sehingga (1) dan (2) akan dipenuhi bersama- sama untuk semua , kita mempunyai: Akhirnya dengan mengambil pada bentuk pertama dan terakhir di atas kita mencatat bahwa jadi Teorema 6.10
  • 19. Andaikan bahwa deret mempunyai lingkaran konvergensi dengan jari- jari maka deret konvergen ke suatu fungsi yang kontinu pada setiap z dalam D1(C ) Bukti Menurut teorema 6.9., deret yang diberikan konvergen mutlak pada setiap titik z dalam jadi kita dapat mendefinisikan fungsi itu sebagai Bahwa fungsi ini sungguh-sungguh suatu fungsi bernilai tunggal, dapat diketahui dari kenyataan bahwa bila diberikan sembarang titik z, demikian deret itu dan dengan demikian , menghasilkan suatu bilangan yang berhingga dan tunggal, oleh karena konvergen. Jadi sekarang harus ditunjukan bahwa kontinu pada Sekarang misalkan ζ adalah sembarang titik di D1(C ). Maka (lihat gambar b). kita dapat menemukan suatu lingkaran K, konsentris dengan C dan berjari-jari r sedemikian hingga . Sekarang, misalkan dipilih secara sembarang. Maka, karena deret konvergen seragam pada dan di dalam K, suatu bilangan bulat M ada sedemikian hingga Khususnya karena adalah salah satu dari z Untuk semua z yang cukup dekat ke
  • 20. Jadi definisi kontinuitas pada terpenuhi dan dipilih sembarang dari D1(C ) Teorema 6.11 Andaikan bahwa deret mempunyai lingkaran konvergensi dengan jari- jari maka deret itu dapat diintegralkan suku demi suku sepanjang sembarang lintasan K, yang terletak di D1(C ), ialah: Bukti Pertama, kita mencatat bahwa setiap integral pada ruas kanan kesimpulan teorema itu ada, karena integral kontinu dimana-mana dan K merupakan lintasan. Kedua, menurut teorema 6.9. deret yang diberikan menyatakan fungsi yang kontinu di D1(C ) dan oleh karena itu integral di ruas kiri pada kesimpulan teorema itu ada. Ketiga, menurut teorema 6.9 , deret konvergen seragam ke . Jadi bila diberikan terdapat bilangan bulat M sedemikian hingga untuk semua Sekarang untuk setiap z di D1(C ), setiap dan sembarang lintasan K di D1(C ) Sehubungan dengan kedua integral terakir diatas kita mempunyai Dan menurut teorema 4.5(5)
  • 21. Jelaslah bila integral di (3) menuju ke nol. Pada saat yang sama bila dan juga n menuju ke dan oleh karena itu jumlah integral dal (2) menjadi Dengan mensubtitusikan ke (1) kita mempunyai Teorema 6.12 Andaikan bahwa deret pangkat mempunyai lingkaran konvergensi C dengan jari-jari , maka: 1. Deret konvergen ke suatu fungsi yang analitik diseluruh 2. Turunan diberikan oleh ; jadi deret dapat didiferensialkan suku demi suku di dalam lingkaran konvergensinya . 3. Turunan deret di bagian 2 konvergen seragam ke di setiap titik pada dan di dalam sembarang lingkaran T yang konsentris dengan C dan jari-jarinya Bukti 1. Menurut teorema 6.9 deret tersebut kontinu seragam ke suatu fungsi kontinu . Kita buktikan bahwa analitik pada setiap z di D1(C ) Menurut teorema 6.11 Untuk sembarang lintasan K di D1(C ) dan khususnya untuk sembarang K yang sederhana dan tertutup. Tetapi jika K sederhana dan tertutup. Tetapi jika K sederhana dan tertutup, maka setiap integral pada penjumlahan diatas sama
  • 22. dengan nol, karena integran dalam setiap kejadian dimana-mana. Oleh karena itu: Dan benar untuk setiap lintasan K yang sederhana dan tertutup di D1(C ), jadi menurut teorema morera analitik pada setiap z di D1(C ) 2. Sekarang kita akan membuktikan bahwa, untuk sembarang z di D1(C ) Misalkan ζ adalah sembarang titik di D1(C ). Maka karena ζ merupakan suatu titik dalam, suatu lintasan tertutup sederhana K dapat ditemukan yang terletak seluruhnya di D1(C ) dan sedemikian hingga ζ berada di D1(K). maka, dengan menggunakan teorema 5.8., kita mempunyai Karena sembarang di D1(C ) terbuktilah pernyataan (2) 3. Kita akan menunjukan bahwa turunan deret yang baru saja diperoleh itu konvergen seragam ke di D1(C ). Untuk tujuan ini bila diberikan kita harus menemukan suatu bilangan bulat M sedemikian hingga untuk semua dan untuk sembarang ξ pada atau di dalam suatu lingkaran
  • 23. Maka misalkan K adalah lingkaran dengan menurut teorema 6.9 terdapat suatu bilangan bulat M sedemikian hingga untuk dan untuk suatu z pada atau di dalam K Atau sama dengan Maka Dimana dalam memperoleh ketaksamaan terakhir ini, kita menggunakan kenyataan bahwa untuk z pada K karena sembarang, konvergensi seragamnya turunan deret telah dikukuhkan. Teorema Perhatikan suatu deret tak berhingga yang terdiri dari fungsi-fungsi kontinu Dan andaikan bahwa deret tersebut konvergen mutlak sepanjang suatu lintasan K. maka
  • 24.
  • 25. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Barisan bilangan kompleks : merupakan fungsi yang memetakan setiap bilangan bulat positif n dengan suatu bilangan kompleks. Notasi barisan bilangan kompleks : nz atau nn zzzzz ,,,, 321  , 1n . Deret pangkat dalam 0zz berbentuk : 2 020100 0 )()()( zzazzaazza n n n dengan z bilangan kompleks, 0z bilangan kompleks sebarang yang disebut pusat deret, ,,, 210 aaa konstanta kompleks yang disebut koefisien deret. Setiap fungsi analitik dapat disajikan dalam deret pangkat (deret Taylor, deret MacLaurin atau deret Laurent) bergantung pada pusat deretnya. Seperti halnya dalam barisan bilangan riil, pada bilangan kompleks berlaku beberapa teorema berikut. Teorema 1 Jika nnn yixz dengan nx dan ny , maka nz konvergen ke biaz jika dan hanya jika nx konvergen ke a dan ny konvergen ke b . Teorema 2 Jika nz dan nw berturut-turut konvergen ke z dan w , dan c konstanta kompleks, maka 5. nn wz konvergen ke wz .
  • 26. 6. nzc konvergen ke zc . 7. nn wz konvergen ke wz . 8. nz 1 konvergen ke z 1 asalkan 0nz dan 0z untuk setiap n . □
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Ekowati, C.K. 2010. Bahan Ajar Mandiri Analisis Kompleks. Kupang: Universitas Nusa Cendana http//: diktat-ankom.pdf Gunawan wibisono, dan John D.Paliouras. 1987. Peubah Kompleks untuk Ilmuwan dan Insinyur. Penerbit : Erlangga