1. TUGAS MAKALAH
SEMINAR FISIKA
MEMGEMBANGKAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH
OLEH:
EKA PUTRYA NINGSI
2. A1 C309 030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS HALUOLEO
KENDARI
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Seminar Fisikadengantema “PembelajaranBerbasis Multimedia” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Seminar PendidikanFisika karena atas semua
bimbingannya, sehingga penulis tidak mendapat hambatan dalam proses penyelesaian tugas makalah ini. Ucapan terima kasih juga
penulis haturkan kepada teman-teman mahasiswa dan pihak-pihak yang telah membatu dalam penyusunan makalah ini.
3. Penulis juga mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap kalangan, baik itu mahasiswa mata kuliah ini
maupun mahasiswa yang lain dan juga semoga makalah ini menjadi bahan ajar atau pedoman dalam penyusunan makalah
selanjutnya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik itu dari segi tata
penulisannya maupun dari cakupan materi atau pembahasan yang disajikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Kendari, Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
4. HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Metode Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahan Ajar........................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Bahan Ajar ......................................................................... 3
C. Pengembangan Bahan Ajar .................................................................. 4
D. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Bahan Ajar 5
E. Langkah-Langkah Pengembangan Bahan Ajar ................................... 6
F. Macromedia Sebagai Media Pengembangan Bahan Ajar .................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................. 12
5. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru yang bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan proses
pendidikan di sekolah. Guru tidak hanya mentransfer pengetahuan kepada siswa, tetapi juga harus memberikan kesempatan
kepada siswa unntuk ikut aktif dalam mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya dan membiasakan dalam memperkaya
pengetahuannya sendiri.
6. Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa di sekolah adalah suatu permasalahan umum yang dihadapi oleh setiap jenjang
pendidikan, baik tingkat taman kanak-kanak sampai pada tingkat perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena hasil belajar tidak
dapat dipisahkan oleh proses belajar mengajar, sedangkan proses belajar mengajar tidak terlepas dari berbagai faktor yang
mempengaruhi nya baik yang sifatnya dari dalam diri siswa sendiri (intelegensi, minat, motivasi, bakat, sikap dan persepsi)
maupun faktor luar
Proses pembelajaran fisika seyogyanya dilakukan dengan proses yang menarik dan menyenangkan, mengingat
pembelajaran fisika merupakan kegiatan yang mempelajari ilmu tentang gejala-gejala alam yang ada disekitar siswa. Umumnya
bahan ajar fisika yang tersebar di pasaran tidak memberikan motivasi kepada siswa untuk memahami konsep yang ada di
dalamnya, namun lebih mendorong siswa untuk menghafal konsep tersebut.
Untuk itu perlu dilakukan pengembangan bahan ajar yang lebih inovatif agar siswa tidak hanya sekedar menghafal namun
juga mampu memahami konsep sehingga siswa dapat memecahkan masalah, mampu berpikir kritis serta aktif dalam melakukakan
proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar?
2. Mengapa bahan ajar perlu dikembangkan?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar?
4. Bagaimana Langkah-langkah pengembangan bahan ajar?
5. Mengapa Macromedia dapat dipilih sebagai media untuk mengembangkan bahan ajar?
C. Tujuan
7. 1. Mengetahui apa dimaksud dengan bahan ajar
2. Mengetahui perlunya mengembangkan bahan ajar
3. Mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar
4. Mengetahui langkah-langkah pengembangan bahan ajar
5. Mengetahui Macromedia sebagai salah satu media untuk mengembangkan bahan ajar
D. Metode Penulisan
Metode yang dapat digunakan oleh penulis dalam penyusunan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi
pustaka yaitu dengan mencari referensidari berbagai buku dan internet
8. BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar ini meliputi segala sesuatu yang diperlukan guru untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran, baik itu berupa alat, informasi ataupun teks.
Materi atau bahan ajar ini merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran yang memegang peranan penting
dalam membantu siswa untuk mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar
Bahan ajar yang baik diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk membaca, mengerjakan tugas-tugasnya, serta
menimbulkan rasa ingin tahu peserta untuk melakukan eksplorasi labih lanjut tentang topik yang dipelajarinya.
Adapun fungsi bahan ajar menurut Adjat (2009) adalah:
9. 1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi
kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya
3. Alat evaluasi pencapaian /penguasaan hasil pembelajaran
B. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
a. Bahan ajar cetak (printed) seperti hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leafleat, wallchart,foto/gambar,
model/maket
b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio
c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (computer Assisted Instruction), compact disk (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
C. Pengembangan Bahan ajar
Setiap kurikulum mengkehendaki adanya perubahan dalam proses belajar mengajar beserta proses penilaiannya. Perubahan
ini menekankan pada pengembangan kompetensi setiap individu siswa.
Menurut Roestiyah (1989: 57), materi pelajaran tidak mungkin diberi begitu saja, tetapi harus disusun sedemikian rupa
sehingga dapat dimengerti oleh siswa dengan baik yang disebut dengan mengorganisasi materi pelajaran. Tujuan pengorganisasian
10. tersebut adalah agar guru dapat memperhatikan urutan dari materi yang akan disajikan, sesuai dengan tujuan instruksional yang
telah dirumuskan. Kemudian guru dapat menyajikannya dengan metode mengajar yang tepat serta menyiapkan media pendidikan
yang dapat melancarkan jalannya pelajaran.
Bahan ajar yang disusun secara variatif, inovatif dan menarik dapat menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menarik
sehingga mempermudah pemahaman siswa. Secara garis besar materi atau bahan ajar berisikan tentang pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor/lifeskill), dan minat atau sikap (afektif) yang harus dipelajarai dan dikuasai siswa sebagai subyek didik.
Beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas isi atau materi pelajaran menjadi bahan belajar diantaranya:
Validitas Isi
Validitas isi ini menunjukkan bahwa isi bahan ajar tidak dikembangkan secara asal-asalan. Isi bahann ajar dikembangkan
berdasarkan konsep dan teori yang berlaku sehingga isi bahan ajar dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, benar dari
segi `
Penggunaan Bahasa
Dalam mengembangkan bahan ajar, penggunaan bahasa menjadi salah satu faktor yang penting. Penggunaan bahasa, yang
meliputi pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata, penggunaan kallimat efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna,
sangat berpengaruh terhadap manfaat bahan ajar.
Penggunaan ragam baku dalam pengembangan bahan ajar ini terkesan sangat kaku, formal dan cenderung membosankan.
Sehingga bahan ajar ini jarang dikembangkan dengan menggunakan bahasa baku.
11. Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam pengembangan bahan ajar adalah bahasa non-formal atau bahasa komunikatif
yang lugas dan luwes. Penggunaan bahasa komunikatif akakn memmbuat peserta didik meraasa seolah-oleh sedang
berinteraksi (pseudo-interaction) dengan gurunya sendiri melalui tulisan-tulisan yang disampaikan dalam bahan ajar.
Pengemasan/ tata letak bahan ajar
Pengemasan ini berperan penting dalam perancangan atau penataan letak informasi dalam satu halaman cetak, ataupun
pengemasan dalam paket bahan ajar multimedia.
Ilustrasi
Penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar memiliki ragam manfaat, antara lain membuat bahan ajar menjadi lebih menarik
melalui variasi penampilan sehingga bahan ajar menjadi menarik, memotivasi, komunikatif, membantu retensi dan
pemahaman peserta terhadap isi bahan najar. Ilustrasi ini digunakan untuk memperjelas pesan atau informasi yang
disampaikan.
Kelengkapan Komponen
Idealnya, bahan ajar merupakan paket multikomponen dalam bentuk multimedia. Bahan ajar memiliki tiga komponen inti
yaitu komponen utama yang berisi informasi atau topik utama yang ingin disampaikan kepada peserta didik, komponen
pelengkap yang merupakan pelengkap dari komponen utama, dan komponen evaluasi hasil belajar yang terdiri dari
perangnkat soal/butir tes.
D. Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Mengembangkan Bahan Ajar
12. Guru sebagai salah satu komponen pendidikan memegang peranan penting dalam kegiatan proses pembelajaran, menelaah
bahan/materi pembelajaran berdasarkan kurikulum dan menyajikannya dalam kegiatan proses pembelajaran. Dalam hal ini Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Yang menjadi masalah adalah bagaimana agar pesan yang ingin disampaikan dapat
diterima secara utuh oleh peserta didik. Agar pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahan pelajaran, maka ada
sejumlah kriteria yang harus diperhatikan (Wina:2009), yaitu:
Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabila bersifat baru atau mutakhir. Pesan yang usang, yang sebenarnya sudah
telah diketahui oleh siswa, maka akan mempengaruhi tingkat motivasi dan perhatian siswa dalam mempelajari bahan
pelajaran. Dengan demikian maka setiap guru perlu mengikkuti perkembangna ilmu pengetahuan
Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman siswa. Pesan yanng disajikan jauh dari
pengalaman siswa cenderung akan kurang diperhatikan
Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas sedemikian rupa sehingga menggugah emosi. Materi pelajaran yang
mampu membawa emosi pada siswa cenderung akan lebih diperhatikan.
Humor, artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas sehingga menampilkan kesan lucu. Pesan yang dikemas dengan
lucu cenderung menarik perhatian
E. Langkah-langkah pengembangan bahan ajar
Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah yang saling terkait untuk
menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. ada beberapa langkah yang harus dilakukan guru sebelum sampai pada kesimpulan
13. bahwa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah
utama dalam prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut:
1. Analisis
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali perilaku awal dan karakteristik dari peserta didik. Perilaku awal berkenaan dengan
penguasaan dan kemampuan yang sudah dimiliki peserta. Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka implikasi
terhadap rancangan bahan ajar dapat ditentukan, dan bahan ajar dapat segera dikembangkan. Pengenalan yang baik terhadap
perilaku awal dan karakteristik awal peserta sangat diperlukan untuk menentukan kebutuhan peserta dan kemudian merancang
bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta.
2. Perancangan
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau diperhatikan yaitu:
a. Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau diagram tentang kompetensi yang akan dicapai peserta
baik kompetensi umum maupun kompetensi khusus. Kompetensi umum dan kompetensi khusus, jika dirumuskan kembali
dengan kaidah-kaidah yang berlaku, akan menjadi tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Adapun
kaidah yang berlaku, antara lain dengan melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu Audience, Behavior, Condition,
Degree
b. Pemilihan topik bahan ajaran
Acuan utama pemilihan topik bahan ajar adalah kesesuaian dengan kurikulum yang sedang digunakan dan analisis
instruksional yang telah ditentukan sebelumnya. Guru dapat menggunakan berbagai buku dan sumber belajar serta
14. melakukan penelusuran pustaka, yaitu mengkaji buku-buku tentang bahan ajaran termasuk encyclopedia atau majalah yang
ada di perpustakaan atau buku.
c. Pemilihan media dan sumber
Pemilihan media dan sumber belajar harus dilakukan setelah guru telah merumuskan analisis instruksional dan mengetahui
tujuan pembelajaran. Guru diharapkan tidak memilih media hanya karena media tersebut sering digunakan oleh guru,
namun dapat menggunakan beragam media canggih yang sudah semakin pesat berkembang saat ini seperti komputer. Yang
perlu diingat, media yang dipilih adalah media yang dapat membelajarkan peserta.
d. Pemilihan strategi pembelajaran
Tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap ketika merancang bagaimana aktivitas belajar akan berlangsung.
3. Pengembangan
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk mengembangkan bahan ajar dengan baik. Beberapa saran
yang dapat membantu untuk memulai pengembangan bahan ajar:
a. Tulislah apa dapat ditulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari penyusunan buku atau panduan praktik
b. Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan
c. Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal
d. Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta
e. Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan komponen penting dalam memperoleh bahan ajar yang
menarik, bermanfaat dan efektif bagi peserta
f. Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar juga berperan dalam membuat bahan ajar
15. g. Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif, argumentatif dan perintah sangat penting agar peserta
dapat memahami maksud guru.
4. Evaluasi Dan Revisi
Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan.
Reaksi ini dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas. Evaluasi
sangat diperlukan untuk melihat efektifitas bahan ajar yang dikembangkan. Apakah bahan ajar yang dikembangkan memang
dapat digunakan untuk belajar, mudah dimengerti, dapat dibaca dengan baik dan dapat membelajarkan peserta. Di samping itu
evaluasi diperlukan untuk memperbaiki bahan ajar sehingga menjadi bahan ajar yang baik.
Secara umum ada 4 cara untuk mengevaluasi bahan ajar yaitu
a. Telaan oleh ahli materi (lebih ditekankan pada validitas keilmuan serta ketepatan cakupan)
b. Uji coba satu-satu (Salah seorang peserta mengkaji bahan ajar, kemudian diminta untuk memberikan komentar tentang
keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwjahan dan tingkat kesukaran)
c. Uji coba kelompok kecil (Satu kelompok kecil mengkaji bahan ajar, kemudian diminta untuk memberikan komentar tentang
keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwjahan dan tingkat kesukaran)
d. Uji coba lapangan ( Untuk memperoleh informasi apakah bahan ajar dapat mencapai tujuan, Apakah bahan ajar dianggap
memadai dan seterusnya).
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan maka perbaikan bahan ajar yang mungkin dilakukan antara lain:
a. menghilangkan bagian-bagian yang dianggap tidak perlu
16. b. Memperluas penkelasan dan uraian atas suatu konsep atau topik yang dianggap masih kurang
c. Menambah latihan dan contoh-contoh yang dianggap perlu
d. Memilah bahan ajar menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dicerna peserta
e. Memeperbaiki kalimat, istilah, serta bahasa yang digunakan untuk meningkatkan keterbacaan
f. Menambah analogi, ilustrasi dan contoh kasus yang dianggap lebih efektif
g. Menambah penggunaan media lain yang dianggap dapat memperjelas dan membantu peserta belajar
Perlu diingat bahwa pada komponen yang satu harus diikuti oleh perbaikan dan penyesuaian pada komponen bahan ajar yang
lain, sehingga diperoleh bahan ajar yang utuh dan terpadu.
F. Menggunakan Macromedia sebagai media Pengembangan bahan Ajar
Proses belajar mengajar seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman peserta didik sehari-hari,
sehingga materi tersebut menjadi sulit diajarkan pendidik dan sulit dipahami peserta didik. Visualisasi merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi merupakan
visualisasi yang sering dilakukan dalam proses belajar mengajar. Pada era informatika visualisasi berkembang dalam bentuk
gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan
multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik, salah satu contohnya adalah dengan menggunakan bantuan komputer dengan
aplikasi macromedi flash. Dengan aplikasi ini dapat disajikan sebuah tampilan bahan ajar berupa teks yang tidak monoton, lebih
menarik interaktif.
17. Aplikasi Macromedia Flash merupakan sebuah aplikasi yang sangat terkenal dalam hal komputer grafis. Dengan
menggunakan perangkat lunak ini, dapat dibuat berbagai macam hal yang berhubungan dengan komputer grafis, seperti presentasi,
multimedia, CD interaktif, animasi (animasi pada halaman web, film kartun, iklan, dan sebagainya), slide show foto, dan masih
banyak lainnya.
Dengan pengembangan bahan ajar menggunakan aplikasi macromedia flash diharapkan pembelajaran dapat berlangsung
dengan aktif, kreatif dan menyenangkan. Langkah-langkah pengembangan bahan ajar tersebut dapat disusun dengan menggunakan
langkah-langkah penelitian pengembangan yaitu analisis, desain, dan evaluasi.
18. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan atau isi materi yang diuraikan dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
19. 1. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
2. Pengembangann bahan ajar yang disusun secara variatif, inovatif dan menarik dapat menjadikan kegiatan pembelajaran lebih
menarik sehingga mempermudah pemahaman siswa
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar agar isi bahan ajar tersebut bermakna sebagai bahan pelajaran
adalah novelty, proximity, conflict dan humor
4. Langkah-langkah yang harus ditempuh guru dalam mengembangkan bahan ajar adalah analisis, perencanaan, pengembangan,
serta evaluasi dan revisi. Langkah-langkah ini harus terurut pelaksanaannya agar dapat menghasilkan bahan ajar yang baik dan
berkualitas.
5. Aplikasi Macromedia Flash merupakan sebuah aplikasi yang sangat terkenal dalam hal komputer grafis. Dengan menggunakan
perangkat lunak ini, dapat dibuat berbagai macam hal yang berhubungan dengan komputer grafis. Dengan pengembangan
bahan ajar menggunakan aplikasi macromedia flash diharapkan pembelajaran dapat berlangsung dengan aktif, kreatif dan
menyenangkan
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan dan sampaikan dalam pembuatan makalah ini adalah sebaiknya para pembaca dapat
membandingan pengetahuan dengan isi makalah ini agar pembuatan makalah akan lebih baik. selanjutnya penulis juga sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
20. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Mimin, H. 2009. Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Naluriya, Rita.2010. Bahan ajar kesebangunan dan simetri berbasis Contextual teaching and learning (ctl) Menggunakan
macromedia flash.html
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan & desain Sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Suryantoro, Darwis.2011. Langkah-Langkah Mengembangkan Bahan Ajar « Darwis for Indonesia.htmz
Wuryanto, Agus. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Pengembangan Bahan Ajar « Belajar jadi Guru.htmz.
21. SILABUS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kabawo
Mata Pelajaan : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Standar Kompetensi: 4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
22. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Sumber/ Bahan/Alat
Waktu
4.1 Menganalisis pengaruh Kalor, perubahan Melakukan percobaan Menganalisis pengaruh kalor Penilaian kinerja 4 jam Sumber: Buku Fisika
kalor terhadap suatu wujud, dan pemuaian pemanasan benda (misalnya es terhadap perubahan suhu benda (sikap dan yang relevan
zat atau mentega) sambil mengamati praktik), tes
perubahan suhu dan wujudnya Menganalisis pengaruh perubahan
suhu benda terhadap ukuran benda tertulis Bahan: lembar kerja,
Menggunakan persamaan kalor (pemuaian) bahan presentasi
Q= m.c.Δt
Menganalisis pengaruh kalor Alat: pemanas,
Menganalisis pengaruh kalor pada terhadap perubahan wujud benda
bejana, mentega
suhu, ukuran benda dan wujud
nya dalam pemecahan masalah beku, termometer,
melalui diksusi kelas media presentasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 01
SEKOLAH : SMA Negeri X
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
23. Alokasi Waktu : 3 x 45
Pertemuan : I
A. Standar Kompetensi
4. Menerapkan Konsep kalor dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan energi
B. Kompetensi dasar
4.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
C. Indikator
4.1.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda
4.1.2 Menganalisis pengaruh suhu benda terhadap ukuran benda (pemuaian)
4.1.3 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan definisi kalor
2. Siswa dapat menjelaskan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat
3. Siswa dapat menjelaskan besarnya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat dalam bentuk persamaan
4. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis dan faktor –faktor yang mempengaruhi pemuaian suatu benda untuk digunakan dalam
menyelesaikan soal-soal sederhana.
24. E. Materi pelajaran
Kalor , perubahan wujud dan pemuaian
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning (PBL)
2. Metode : Informasi , diskusi, dan penugasan
G. Sumber Belajar
1. Buku Kompetensi Fisika kelas X, penerbit Pusat PerbukuanDepdiknas , hal 132-162, 2009.
2. LKS
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru memberikan apersepsi dan memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan :
- Kenapa gelas yang kita isi dengan air panas biasanya akan retak atau pecah?
- Jika memasukan air dalam kulkas kira-kira 1 hari maka air tersebut akan berubah menjadi apa? Mengapa demikian?
2. Kegiatan Inti
a. Tahap identifikasi masalah
- Guru mengatur posisi duduk siswa berdasarkan kelompok dengan jumlah 5-6 orang.
- Guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat terkait dengan kalor, perubahan wujud dan pemuaian
25. - Guru memberikan permasalahan (LKS 01) dan membimbing siswa untuk memahami, menganalisis serta
mengkaji hubungan antar data dari permasalahan.
b. Tahap mendefinisikan masalah
- Guru membimbing siswa untuk melihat variabel yang sudah diketahui maupun belum diketahui dan melakukan perumusan
masalah terkait dengan materi kalor , perubahan wujud dan pemuaian
c. Tahap mencari solusi
- Guru membimbing siswa mengkaji alternatif pemecahan masalah terkait dengan materi kalor , perubahan wujud dan
pemuaian
d. Tahap melaksanakan strategi
- Guru membimbing siswa untuk melakukan pemecahan masalah.
e. Tahap mengkaji kembali dan mengevaluasi pengaruh
- Guru melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah dan mengkaji pengaruh strategi yang digunakan
dalam memecahkan masalah tersebut.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah diajarkan.
b. Guru memberikan soal-soal pengembangan materi untuk dikerjakan di rumah secara berkelompok dan dikumpul pada
pertemuan berikutnya.
I. Penilaian
26. 1) Jelaskan pengaruh kalor terhadap wujud zat!
2) Suatu logam massanya 5 kg membutuhkan 100 kJ kalor untuk menaikkan suhunya dari 20o C menjadi 30oC. Tentukan kalor jenis
logam tersebut!
3) Suatu besi pada suhu 200C memiliki panjang 200 cm. tentukan panjang besi tersebut pada suhu 2200C, jika α = 1,2x10-5/0C!
4) Suatu tembaga pada suhu 20oC massanya 80 g dan dipanaskan hingga suhunya mencapai 100oC. Apabila kalor yang digunakan
untuk pemanasan sebesar 64 000 Joule. Tentukan kapasitas kalor tembaga
5) Sebutkan cara-cara mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian!
Jawaban yang diharapkan:
1. Pengaruh kalor terhadap wujud zat yaitu ketika suatu benda padat dipanaskan, ia akan mendidih dan berubah wujud menjadi
zat cair sedangkan jika zat cair dipanaskan terus maka akan menguap dan berubah wujud menjadi gas.
2. Dik: m = 5 kg
Q = 100 kJ
T = (30 -20)oC = 10 oC
Dit : c = ….?
Peny: Q=mc T
Q 100000 J
c o
m T 5 kg .10 C
c = 2000 J/kg. oK
27. 3. Dik : l0 = 200 cm
T= (220-20)=200 0C
Dit : L =….?
Penye :
L = l0 (1+ α T)
= 200 cm (1 + 1,2x10-5/0C x 200 0C)
= 200 cm + 0,48 cm
= 200,48 cm.
4. Dik: T = (100 – 20) = 80 oC
m = 80 g = 0,8 kg
Q = 64000 J
Dit: C = …?
Q 64000 J o
Penye: C o
800 J / K
T 80 C
5. - Membuat celah pada ujung jembatan
- Membuat celah pada rel kereta api
- Membuat ukuran kaca jendela sedikit lebih kecil dari bingkainya.
- Gelas dari lemas tidak langsung diisi air panas