Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ipa pokok bahasan hubungan antara gaya gerak, dan energi melalui metode percobaan pada siswa kelas v sd negeri 10 lohia
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran IPA di SDN Pabuaran 2 dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Tujuan perbaikan ini adalah mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dan apakah dengan metode ini siswa dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Perbaikan dilaksanakan dalam dua siklus dan menggunakan lembar observasi serta tes untuk mengukur
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...Operator Warnet Vast Raha
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 13 Tikep Kecamatan Tikep Kabupaten Muna pada materi menghitung keliling bangun datar dengan menggunakan metode ceramah plus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode ceramah plus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan keaktifan siswa. Pendekatan ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran IPA di SDN Pabuaran 2 dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Tujuan perbaikan ini adalah mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dan apakah dengan metode ini siswa dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Perbaikan dilaksanakan dalam dua siklus dan menggunakan lembar observasi serta tes untuk mengukur
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...Operator Warnet Vast Raha
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 13 Tikep Kecamatan Tikep Kabupaten Muna pada materi menghitung keliling bangun datar dengan menggunakan metode ceramah plus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode ceramah plus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
1. Dokumen tersebut merangkum implementasi pelaksanaan PKP pada tahun 2011 dan 2012 di beberapa UPBJJ-UT. Terdapat beberapa perubahan pada komponen pelaksanaan PKP antara lain jumlah mata pelajaran yang diajarkan mahasiswa dan pengumpulan softcopy laporan.
Pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika dan prestasi belajar melalui proses belajar secara aktif dan bekerja sama dalam kelompok. Metode ini membantu siswa menemukan konsep matematika secara mandiri melalui pengamatan dan diskusi kelompok.
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 10 Lohia tentang materi energi dan penggunaannya melalui metode demonstrasi. Berdasarkan hasil observasi awal, hanya 10 dari 30 siswa yang mampu menguasai materi tersebut. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mamp
Dokumen ini membahas pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SDN Bojongsari 1. Pelaksanaan dilakukan pada Juli-Agustus 2010 dengan subjek penelitian di kelas IV. Dokumen ini menjelaskan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran per siklus, pengamatan, dan refleksi setelah pelaksanaan. Tujuan perbaikan adalah meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA tentang wujud benda dan sifatnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Operator Warnet Vast Raha
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar bilangan bulat siswa kelas IV SDN 16 Kabawo. Hal ini didasarkan pada rendahnya prestasi hasil belajar siswa yang disebabkan guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Model baru diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 10 Lohia tentang materi sifat-sifat bangun datar melalui penggunaan alat peraga. Hasil belajar siswa yang rendah pada materi tersebut menjadi fokus perbaikan dengan mengembangkan pembelajaran yang menggunakan alat bantu visual.
Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran IPA di SD Negeri 06 Putussibau. Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami proses tumbuhan hijau membuat makanan sendiri. Perbaikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang terdiri atas 24 orang.
Laporan ini membahas upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD dalam pembelajaran mendengarkan pengumuman melalui media audio. Pembelajaran sebelumnya kurang efektif karena terlalu banyak menggunakan penjelasan guru dan sedikit interaksi dengan siswa. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam 2 siklus dengan menerapkan metode demonstrasi dan diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hasilny
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menguji model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD tentang materi keputusan bersama.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perbaikan pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan di kelas 3 SD dengan menggunakan alat peraga.
2. Perbaikan dilakukan dalam 2 siklus dengan merencanakan, pelaksanaan, dan refleksi setiap siklusnya.
3. Hasil refleksi menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan minat
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Operator Warnet Vast Raha
Tulisan ini membahas peningkatan prestasi belajar IPA tentang gaya pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar yang semula rendah.
Teks tersebut membahas tentang pembelajaran matematika di SD, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Katobu pada materi pecahan dan operasinya. Berdasarkan analisis masalah, dipilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan pemahaman siswa. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tersebut.
Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran apresiasi puisi dengan metode STAD di SD Negeri 11 Wakorsel. Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengapresiasi puisi. Metode ini diharapkan dapat menumbuhkan kerja sama antarsiswa dan memberikan umpan balik yang memotivasi.
Laporan ini merangkum hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 18 Katobu melalui model pembelajaran konstruktivis realistik pada materi operasi hitung bilangan bulat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa dan meningkatkan hasil belajar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar matemat
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai kegiatan guru dalam pembelajaran melalui implementasi model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan scientific. Guru diamati saat melakukan kegiatan pembelajaran awal seperti membangkitkan minat siswa, mengajukan masalah, dan menjelaskan tujuan. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi, berdiskusi, dan mempresentasikan hasil. Diakhir kegiatan, guru men
1. Dokumen tersebut merangkum implementasi pelaksanaan PKP pada tahun 2011 dan 2012 di beberapa UPBJJ-UT. Terdapat beberapa perubahan pada komponen pelaksanaan PKP antara lain jumlah mata pelajaran yang diajarkan mahasiswa dan pengumpulan softcopy laporan.
Pendekatan metode inkuiri model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika dan prestasi belajar melalui proses belajar secara aktif dan bekerja sama dalam kelompok. Metode ini membantu siswa menemukan konsep matematika secara mandiri melalui pengamatan dan diskusi kelompok.
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 10 Lohia tentang materi energi dan penggunaannya melalui metode demonstrasi. Berdasarkan hasil observasi awal, hanya 10 dari 30 siswa yang mampu menguasai materi tersebut. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mamp
Dokumen ini membahas pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SDN Bojongsari 1. Pelaksanaan dilakukan pada Juli-Agustus 2010 dengan subjek penelitian di kelas IV. Dokumen ini menjelaskan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran per siklus, pengamatan, dan refleksi setelah pelaksanaan. Tujuan perbaikan adalah meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA tentang wujud benda dan sifatnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Operator Warnet Vast Raha
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar bilangan bulat siswa kelas IV SDN 16 Kabawo. Hal ini didasarkan pada rendahnya prestasi hasil belajar siswa yang disebabkan guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Model baru diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDN 10 Lohia tentang materi sifat-sifat bangun datar melalui penggunaan alat peraga. Hasil belajar siswa yang rendah pada materi tersebut menjadi fokus perbaikan dengan mengembangkan pembelajaran yang menggunakan alat bantu visual.
Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran IPA di SD Negeri 06 Putussibau. Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami proses tumbuhan hijau membuat makanan sendiri. Perbaikan dilakukan dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang terdiri atas 24 orang.
Laporan ini membahas upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD dalam pembelajaran mendengarkan pengumuman melalui media audio. Pembelajaran sebelumnya kurang efektif karena terlalu banyak menggunakan penjelasan guru dan sedikit interaksi dengan siswa. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam 2 siklus dengan menerapkan metode demonstrasi dan diskusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman siswa. Hasilny
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menguji model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD tentang materi keputusan bersama.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perbaikan pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan di kelas 3 SD dengan menggunakan alat peraga.
2. Perbaikan dilakukan dalam 2 siklus dengan merencanakan, pelaksanaan, dan refleksi setiap siklusnya.
3. Hasil refleksi menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan minat
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Operator Warnet Vast Raha
Tulisan ini membahas peningkatan prestasi belajar IPA tentang gaya pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar yang semula rendah.
Teks tersebut membahas tentang pembelajaran matematika di SD, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Katobu pada materi pecahan dan operasinya. Berdasarkan analisis masalah, dipilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan pemahaman siswa. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi tersebut.
Laporan ini membahas perbaikan pembelajaran apresiasi puisi dengan metode STAD di SD Negeri 11 Wakorsel. Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengapresiasi puisi. Metode ini diharapkan dapat menumbuhkan kerja sama antarsiswa dan memberikan umpan balik yang memotivasi.
Laporan ini merangkum hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 18 Katobu melalui model pembelajaran konstruktivis realistik pada materi operasi hitung bilangan bulat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa dan meningkatkan hasil belajar tersebut. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar matemat
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai kegiatan guru dalam pembelajaran melalui implementasi model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan scientific. Guru diamati saat melakukan kegiatan pembelajaran awal seperti membangkitkan minat siswa, mengajukan masalah, dan menjelaskan tujuan. Selanjutnya guru membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi, berdiskusi, dan mempresentasikan hasil. Diakhir kegiatan, guru men
1. Dokumen tersebut membahas dua metode pembelajaran yaitu metode kerja kelompok dan metode demonstrasi. Metode kerja kelompok melibatkan siswa bekerja dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sedangkan metode demonstrasi menampilkan proses suatu peristiwa agar siswa dapat memahaminya secara langsung.
Modul ini membahas tentang pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) untuk guru SD, mencakup hakikat PAKEM, model-model pembelajaran berorientasi PAKEM, dan contoh penerapannya dalam perencanaan pembelajaran.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MA...Warnet Raha
Dokumen tersebut merupakan karya tulis ilmiah yang membahas gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Mabodo bulan Juni 2016. Tulisan ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program studi DIII Kebidanan di Akademi Kebidanan Paramata Raha. Tulisan ini berisi kata pengantar, daftar isi, dan berbagai administrasi penelitian seperti lembar persetujuan dan pengesahan.
Dokumen tersebut merupakan lembar observasi proses pembelajaran yang digunakan untuk menilai kinerja guru. Lembar observasi ini berisi indikator-indikator yang akan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dan ruang untuk mencatat hasil observasi serta kesimpulan mengenai kegiatan guru dan peserta didik.
Lembar observasi ini berisi penilaian terhadap beberapa komponen pembelajaran, yaitu siswa, guru, materi, pengelolaan kelas, sarana, dan lingkungan. Komponen-komponen tersebut dinilai berdasarkan beberapa aspek untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang proses dan hasil pembelajaran.
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berkelompok meliputi tahap awal, inti, dan akhir. Terdapat 11 indikator yang dinilai dengan skala 1-5 berdasarkan kemunculan deskriptor tertentu. Lembar ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses kelompok siswa.
Dokumen tersebut merupakan angket instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru. Angket terdiri dari tiga bagian utama yaitu kuesioner prestasi kerja guru, kepemimpinan kepala sekolah, dan kompetensi guru yang masing-masing berisi pernyataan positif dan negatif untuk dijawab menggunakan skala Likert.
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SD dalam pelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen. Perbaikan dilakukan melalui 2 siklus pelaksanaan dan menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dan capaian belajar. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan setelah diterapkannya metode eks
Similar to Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ipa pokok bahasan hubungan antara gaya gerak, dan energi melalui metode percobaan pada siswa kelas v sd negeri 10 lohia
Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pokok sumber daya alam pada...Operator Warnet Vast Raha
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 10 Lohia mata pelajaran IPA tentang sumber daya alam dengan menerapkan metode demonstrasi dan media pembelajaran.
2. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar siswa dan persentase ketercapaian kompetensi setelah dilakukan perbaikan pembel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran kooperatif model STAD.
2. Masalah yang dihadapi adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pokok bahasan energi gerak akibat kurangnya penggunaan model pembelajaran yang sesuai.
3. Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelaj
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Penggunaan Alat Peraga Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang Energi dan Perubahannya di Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 SDN Air Ringkih Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan
Dan
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tentang Peristiwa yang Terjadi di Sekolah Kelas V Semester 2 Tahun Ajaran 2011/2012 SDN Air Ringkih Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Operator Warnet Vast Raha
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas IV SDN 9 Maginti tentang konsep energi bunyi melalui pendekatan keterampilan proses. Peneliti menganalisis masalah yang terjadi pada proses pembelajaran konsep energi bunyi yang semula hanya menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa secara langsung. Peneliti melakukan tindakan perbaikan dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses yang
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR HEWAN PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MI NURUL HUDA AIR MELINTANG KAMPUNG GUNUNG SARI KECAMATAN REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas IV tentang konsep energi listrik melalui metode latihan (drill). Rendahnya pemahaman siswa disebabkan kurangnya penekanan pada konsep dasar. Metode latihan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Laporan ini membahas pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Negeri Makassar di SMA Negeri 1 Galesong Utara Kabupaten Takalar. Laporan ini berisi tentang observasi dan orientasi sekolah, rencana dan pelaksanaan pembelajaran, kegiatan layanan bimbingan siswa, administrasi sekolah, dan ekstrakurikuler. Tujuan PPL ini adalah memberikan pengalaman kepada mahasiswa tentang tugas mengajar dan
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan hasil belajar siswa IPS kelas V SDN 9 Lawa tentang materi penjajahan Belanda di Indonesia melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang semula masih rendah.
Laporan ini membahas upaya peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan alat peraga pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan metode diskusi pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SDN 2 Lebak Peniangan. Tujuannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Laporan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan perbaikan, manfaat perbaikan, kajian pustaka, pelaksanaan penel
Proposal skripsi ini membahas penerapan model pembelajaran Kumon untuk meningkatkan prestasi belajar Geografi pada materi cuaca dan iklim pada siswa kelas X di SMEA Mu'allimin NW Pancor. Peneliti berharap model pembelajaran ini dapat meningkatkan aktifitas dan pemahaman siswa sehingga prestasi belajar mereka meningkat.
Meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pembelajara...Operator Warnet Vast Raha
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar bilangan bulat siswa kelas IV SDN 16 Kabawo. Hal ini didasari rendahnya prestasi hasil belajar siswa dan kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika konvensional. Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil belajar awal siswa dan meningkatkannya melalui pembelajaran kooperatif.
PENGGUNAAN WAWANCARA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V
MI NURUL HUDA AIR MELINTANG KECAMATAN REBANG TANGKAS KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013
Similar to Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ipa pokok bahasan hubungan antara gaya gerak, dan energi melalui metode percobaan pada siswa kelas v sd negeri 10 lohia (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran ipa pokok bahasan hubungan antara gaya gerak, dan energi melalui metode percobaan pada siswa kelas v sd negeri 10 lohia
1. LAPORAN HASIL PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN HUBUNGAN
ANTARA GAYA GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN
PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA
TAHUN AKADEMIK
2014 / 2015
OLEH
Z A L M I
NIM : 822165876
POKJAR : RAHA C
UNIVERSITASTERBUKA–UPBJJ
KENDARI
2014.1
2. LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Nama Mahasiswa : Z A L M I
Nim : 822165876
Program Studi : S1 – PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 10 Lohia
Jumlah Pembelajaran : 2 Siklus
Hari Dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus I
Pertemuan I hari Jum’at, 2 Mei
2014
Siklus II
Pertemuan I hari jum’at 9 Mei
2014
Masalah yang merupakan fokus perbaikan:
1. Rendahnya hasil belajar IPA siswa Kelas V pada pokok bahasan tentang
hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi.
2. Penerapan metode percobaan (eksperimen) dalam meningkatkan keaktifan
hasil belajar IPA pokok bahasan gaya, gerak dan energi pada siswa kelas V
SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna Tahun Akademik 2014/2015
Menyetujui,
Supervisior 1
Drs.H.LA ODE RAFIUDDIN R,MPd
NIP.19550902 198403 1 001
Raha, 9 mei 2014
Mahasiswa’
Z A L M I
NIM.822165876
3. LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada
Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisankaryailmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP
ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang
saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Raha, Mei 2014
Yang membuat pernyataan
Materai
Z A L M I
NIM. 822165876
4. KATA PENGANTAR
Dengan nama ALLAH yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Segala puji
dan syukur hanya untuk Allah SWT. Semoga shalawat dan salam selalu terucap
kepada Nabi Muhammad SAW. Keluarga dan sahabat-sahabatnya hingga akhir
zaman, Amiin.
Penelitan yang di lakukan di SD Negeri 10 lohia dengan judul, “Penerapan
Pakem Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Pada
Pokok Bahasan Hubungan Antara Gaya, Gerak, Dan Energi Melalui Metode
Percobaan Di Kelas V SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna Tahun Akademik
2014/2015” diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka
UPBJJ Muna Pokjar Raha.
Dalam menyelesaikan laporan PKP ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. WAWAN RUSMANTO, M.SI sebagai Kepala UPBJJ-UT Kendari
beserta seluruh staff yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
melanjutkan pendidikan pada program S1 PGSD.
2. Bapak Drs.H.LA ODE RAFIUDDIN R,M.Pd selaku supervisor 1 yang telah
membimbing dan memotifasi penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak LA SAMUNA selaku Kepala Sekolah SD Negeri 10 lohia yang telah
memotivasi dan memfasilitasi dalam proses penulisan laporan ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi yang telah banyak memberikan
semangat dan dorongan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas laporan ini.
Penulis menyadari laporan PKP ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaannya.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis memohon petunjuk dan pertolongan, mudah-
mudahan karya ini bermanfaat bagi kita sekalian.Amiin...
5. DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................................
Lembar Pengesahan ............................................................................................
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ......................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................
Daftar Isi ..............................................................................................................
Daftar Tabel .........................................................................................................
Daftar Gambar .....................................................................................................
Daftar Lampiran...................................................................................................
Abstrak.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................................
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...........................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................
A. Pengertian Belajar....................................................................................
B. Hasil Belajar..............................................................................................
C. Model Pembelajaran ................................................................................
D. Pendekatan CTL.......................................................................................
E. Karateristik Pembelajaran Berbasis CTL.................................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................
A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu.............
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ...............................................
C. Tehnik Analisis Data................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
A. Hasil Penelitian........................................................................................
B. Pembahasan..............................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
DAFTARAN PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
6. DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Daftar pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA
pada siswa SDN 10 Lohia.............................................................................15
2. Distribusi hasil belajar Siklus I Siswa kelas V SDN 10 Lohia.......................20
3. Distribusi hasil belajar Siklus II Siswa kelas V SDN 10 Lohia.......................21
4. Distribusi hasil belajar Siklus I dan II Siswa kelas V SDN 10 Lohia..............22
5. Peningkatan hasil belajar Siklus I dan II Siswa kelas V SDN 10 Lohia..........24
7. DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Skema Model Penelitian Tindakan kelas.............................................................18
1.2 Grafik hasil belajar Siklus I dan Siklus II siswa kelas V SDN 10 Lohia..............22
1.3 Grafik nilai hasil belajar Siklus I dan Siklus II siswa kelas V SDN 10 Lohia.....23
1.4 Grafik peningkatan keaktifan dan kekreatifan Siklus I dan Siklus II
siswa kelas V SDN 10 Lohia.................................................................................24
8. DAFTAR LAMPIRAN
1. Kesediaan supervisior 2 sebagai pembimbing PKP.
2. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi di kelas,
identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah,
rumusan masalah).
3. Berkas RPP prasiklus, RPP perbaikan siklus I, RPP perbaikan siklus 2.
4. Lembar observasi/pengamatan terisi.
5. Jurnal pembimbing dangan supervisior 2.
6. Hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk per siklus.
9. PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA MATERI HUBUNGAN ANTAR GAYA GERAK, DAN
ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN DI KELAS V SD NEGERI 10
LOHIA KAB.MUNA
TAHUN AKADEMIK
2014 / 2015
Z A L M I
Abstrak
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu bidang studi kurikuler di tingkat Sekolah
Dasar (SD). Karena rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran ini khususnya materi
“hubungan antar gaya, gerak, dan energi (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet )
penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SD
Negeri 10 Lohia Kab. Muna semester II Tahun Ajaran 2014/2015 pada siswa Kelas V
yang Berjumlah 12 siswa, terdiri dari 7 Laki-Laki dan 5 Perempuan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Apakah hasil belajar siswa Mata Pelajaran IPA pada pokok
bahasan “hubungan antaar gaya, gerak, dan energi dapat tingkatkan dengan penerapan
PAKEM melalui metode percobaan (eksperimen ). Penelitian ini merupakan upaya untuk
mengetahui seberapa besar peran penerapan PAKEM melalui metode percobaan
(eksperimen )dalam menningkatkan keaktifan belajar siswa SD Negeri 10 lohia .
Penelitan bersifat reflektif yaitu dalam proses penelitian, guru bertindak sebagai peneliti
yang harus memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas. Penelitian ini. Di bagi
dalam 2 siklus. Pengamatan/pengumpulan data, dan reflektif.Hasil analisis ini di dapatkan
presentase rata-rata pada siklus I yaitu 63,71 % pada keaktifan belajar siswa dan 72,42%
pada kekreatifan belajar siswa dan meningkat pada sisklus II yaitu 88,46% pada keaktifan
belajar siswa, dan 90,38% pada kekreatifan belajar siswa.Berdasarkan hasil penelitan
menunjukan bahwa penerapan PAKEM melalui metode percobaan (eksperimen) dalam
pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan kekreatifan belajar anak. Hal ini dapat di
lihat dari antusias belajar yang di laksanakan dari tiap siklus selalu mengalami
peningkatan.
Kata kunci : penerapan PAKEM, keaktifan, pembelajaran IPA, percobaan.
10. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses penguatan dan tingkah laku seseorang atau
kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan
latihan.
Pendidikan adalah pembinaan kepribadian,pengembangan kemampuan atau
potensi yang perlu di kembangkan,peningkatan kemampuan dari tidak tahu menjadi
tahu,serta tujuan ke arah mana peserta didik dapat mengaktualisasikan dirinya
seoptimal mungkin (suwarno, 2006 : 22).sedangkan dengan pesatnya
perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan terjadinya perubahan ke arah
masyarakat yang lebih rumit dan kompleks .program pendidikan yang ada pada saat
ini di harapkan mampu menyediakan sumber yang dapat di olah menjadi sesuatu
yang dapat menjawab dan memecahkan permasalahan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat di wujudkan dengan bentuk
perbaikan dan perbaharuan dalam dunia pendidikan. Perlu di sadari bersama bahwa
keberhasilan pendidikan tidak semata-mata di tentukan oleh sekolah saja.namun
keberhasilan tersebut di tentukan oleh banyak faktor ,salah satunya adalah
lingkungan pendidikan.lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi
terjadinya proses pendidikan.lingkungan tersebut meliputi lingkungkungan
keluarga,lingkungan sekolah dan masyarakat (suwarno,2006 : 39).tanpa adanya
kerja sama yang baik baik antar lingkungan tersebut pendidikan takan berhasil
dengan baik. Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan
kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan
pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas
dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan
kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa
mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan
sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini
11. mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah,
masyarakat, dan pemerintah.
Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsep-konsep IPA
secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat
melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui pendekatan PAKEM.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Sekolah perlu di dukung kemampuan
dan kreativitas guru. Kemampuan merencanakan yang tepat akan berdampak pada
pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pembelajaran yang berhasil di
tunjukan oleh di kuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai.
Sala satu pemecahan masalah dari berbagai permasalahan yang di gunakan
dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan adalah pemanfaatan penelitian
pendidikan.
Penelitan yang di maksud adalah PTK ( penelitian tindakan kelas ).penelitan
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
suatu tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam suatu kelas secara
bersama (arikunto, 2006 : 3).oleh karena itu PTK terkait erat dengan pembelajaran
sehari-hari yang di hadap seorang guru
Dalam meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas siswa,sekolah dan pihak
terkait harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif,di samping itu ada
hal yang sangat menunjang keberhasilan pendidikan anak yaitu dengan
menyediakan berbagai macam media belajar dan alat peraga yang bervarias dan
berdaya guna,yang semuanya itu di sesuaikan dengan tema yang sedang
berlangsung .selain hal tersebut untuk meningkatan pengetahuan anak,guru harus
mempunyai kretifitas yang beragam diman anak dapat menikmati dengan
keaktifan dan kreatifitasnya dalam pembelajaran.dengan demikian anak akan
menyerap pengalaman secara langsung tidak hanya mendengarkan ceramah teori
dari guru.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia
kecamatan lohia Kab.muna yang dilaksanakan hari kamis tanggal 8 mei 2014 dalam
mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
12. percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet) hasil ulangan IPA menunjukan
rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Hanya 4 orang dari
12 siswa di kelas V yang mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 70 % keatas.
Untuk meningkatkan siswa terhadap materi pelajaran penulis melaksanakan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindak kelas (PTK).
Penggunaan pendekatan pakem diharapkan dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar itu
aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat
secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep
gaya yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari
latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian in memilih judul
“PENERAPAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN HUBUNGAN
ANTARA GAYA, GERAK, DAN ENERGI MELALUI METODE PERCOBAAN
SISWA KELAS V SD NEGERI 10 LOHIA KAB.MUNA TAHUN AKADEMIK
2014/2015
.
1. Identifikasi Masalah
Melihat kegiatan belajar mengajar di kelas V SD Negeri 10 lohia yang selama
ini berlangsung belum menarik semangat anak-anak untuk kreatif dengan sumber
belajar yang di di sediakan oleh guru,anak cepat bosan dengan metode
pembelajaran yang di pakai secara rutin dan jarang di perbaharui.
Berdasarkan uraian dia atas masalah yang dapat di identifikasi bahwa, setelah
proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA materi tentang hubungan antara
gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
ternyata hanya 5 orang ( 40%) siswa dari 12 orang siswa kelas V SD Negeri 10
lohia kecamatan lohia kab.muna yang mencapai penguasaan materi (60%).7 orang
siswa (60%) siswa tidak mencapai KKM.
Dalam proses belajar mengajar ada 4 komponen penting yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu bahan ajar, suasana belajar,media
dan sumber belajar serta guru sebagai subjek belajar (Dimyati dan Mujiono,2002 :
31).
13. Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar,sehingga
jika sala-satu komponen tersebut melemah maka dapat menghambat tercapainya
tujuan belajar yang optimal. Media dan sumber belajar yang di gunakan dalam
pembelajaran di pilih atas dasar tujuan dan bahan pembelajaran yang telah di
tetapkan. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media dan sumber belajar yang
tepat sehingga bahan pelajaran yang di sampaikan dapat di terima siswa dengan
baik.
2. Analisis Masalah
Penulis penilai II menyimpulkan bahwa penyebab utama menyebabkan siswa
masih banyaknya yang belum tuntas diatas adalah metode dan strategi
pembelajaran yang di gunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa.
Akibatnya, mereka tidak termotifasi untuk belajar IPA sehingga berakibat pada
rendahnya hasil belajar siswa.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Hasil diskusi penilai II menyimpulkan bahwa permasalahan ini dapat di
pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan membangkitkan motifasi dan minat
siswa melalui kegiatan belajar yang lebih menarik dan lebih melibatkan siswa
dengan peristiwa nyata misalnya dengan melakukan percobaan atau lebih di kenal
dengan metode eksperimen yang di anngap lebih tepat untuk pembelajara IPA.
Model pembelajaran ini penulis terapkan untuk mengatasi masalah diatas melalu
penelitian tindakan kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di rumuskan
permasalahan penelitiah adalah, “Apakah Penerapkan PAKEM dalam
meningkatkan Keaktifan tentang Pokok Bahasan hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan pada Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia ?”
14. C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pada mata pelajaran IPA tentang Bahasan Pokok hubungan antara Gaya,
Gerak dan Energi melalui percobaan, dilakukan kegiatan penelitian untuk
menemukan kebenaran melalui metode Percobaan (Eksperimen).
Langkah pertama yang harus ditentukan adalah tujuan yang ingin
dicapai.Kegiatan penelitian ini memiliki beberapa tujuan adalah sebagai berikut
6. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran Bagaimana
menerapkan PAKEM dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa tentang pokok
bahasan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan siswa kelas V
SD Negeri 10 Lohia Kab.Muna dapat meningkatkan prestasi belajar dan disiplin
siswa atau tidak melalui metode percobaan (Eksperimen)
7. Tujuan Khusus
a. Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya magnet
yang ada dalam pelajaran IPA.
b. Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga
siswa dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik.
c. Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa
sehingga dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
d. Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan
lebih kearah peningkatan mutu hasil belajar.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat penelitian pada mata pelajaran IPA tentang hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui percobaan dari laporan hasil perbaikan pembelajaran
adalah:
15. 1. Untuk Siswa :
a. Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
b. Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
c. Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.
2. Untuk Guru :
a) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
b) Membantu guru berkembang secara professional.
c) Meningkatkan rasa percaya diri.
d) Membantu guru aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan ketrampilan.
3. Untuk Sekolah :
Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau kemajuan
pada diri guru dan pendidikan di Sekolah. Dapat menambah wahana
pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses
pendidikan di masa mendatang.
16. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran PAKEM
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu
proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses
pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga,
jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang
kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang
lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan
adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil
belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan
tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
B. Hakekat keaktifan belajar anak
Keaktifan
1. pengertian keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang mendapat imbuhan awalan ke- dan akhiran
–an.
17. Aktif adalah giat (bekerja,berusaha ),sedangkan keaktifan adalah
kegiatan,kesibukan (tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa,1995 : 19).
Pada waktu guru mengajar wajib ia memberi kesempatan kepada murid-murid
agar mereka aktif rohani maupun jasmani ,secara perseorangan atau kelompok
(Ahmadi,1978 : 57).keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus
mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani (Sriyono,1992 :
75).
Keaktifan jasmani adalah murid berbuat dengan seluruh anggota badannya,
seperti membuat sesuatu, bermain-main ataupun bekerja, sedangkan murid yang
aktif rohaninya sebanyak-banyak daya jiwa anak bekerja dalam pengajaran.
Keaktifan jasmani dan rohani ini meliputi antara lain :
a. keaktifan indera : pendengaran,penglihatan dan lain-lain.murid-murid di
rangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin.
b. Keaktifan akal : akal anak-anak harus atau di aktifkan untuk
memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan
mengambil keputusan.
c. Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harus aktif menerima
bahan pelajaran yang di sampaikan oleh guru dan menyimpannya di
otak . kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu mengutarakannya
kembali.
d. Keaktifan emosi : hendaknya murid berusaha mencintai pelajarannya
karena dengan mencintainya akan menambah hasil studi seseorang.
(Sriyono, 1992 : 75).
Dalam pembelajaran yang mendorong keaktifan anak agar selalu merangsang,
maka harus berpedoman satuan kegiatan yang telah di persiapkan oleh guru
sebelumnya, guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mendorong semua
siswa aktif melakukan kegiatan belajar secara nyata
.
18. 2. Ciri-Ciri Belajar Aktif
Ciri-ciri yang harus tampak dalam proses belajar aktif tersebut yaitu :
a. Situasi kelas merangsang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas
tapi terkendali.
b. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tetapi lebih banyak memberikan
rangasangan berpikir terhadap siswa untuk memecahkan masalah.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.
d. Kegitan belajar siswa yang bervariasi.
e. Hubungan guru dan siswa sifatnya harus mencerminkan hubungan
manusiawi bagaikan hubungan bapak-anak, memimpin bawahan, dll.
f. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku sewaktu-waktu bisa di ubah sesuai
kebutuhan siswa.
g. Belajar tidak hanya di lihat dan di ukur dari segi hasilyang di capai, tetapi
juga dari segi proses belajar yang di lakukan siswa.
h. Adanya keberanian siswamengajukan pendapatnya melalui pernyataan
dan gagasan .
i. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa, terlepas dari benar atau
salah. (Sriyono, 1992 : 14)
8. Prinsip-Prinsip Belajar Aktif yaitu :
Stimulus Belajar
Pesan yang di terima siswa dari guru melalui informasi biasanya membentuk
stimulus, stimulus tersebut tersebut dapat berbentuk verbal atau bahasa dalam,
visual, auditik, dll.stimulus hendaknya benar-benar mengkomnikasikan informasi
atau pesan yang hendaknya di sampaikan oleh guru kepada siswa.
Ada dua cara agar pesan tersebut mudah di terima oleh siswa yaitu :
a. Adanya pengulangan dari guru sehingga memperkuat pemahaman siswa.
b. Memberi pertanyaan-pertanyaan pada siswa.
19. Perhatian dan Motivasi
Cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, yaitu :
a. Cara mengajar yang bervariasi
b. Memberikan stimulus baru
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan
belajarnya
d. Menggunakan alat media yang menarik
Respon yang di Pelajari
Belajar merupakan proses yang aktif sehingga siswa bisa di libatkan dalam
berbagai kegiatan belajar sebagai respon siswa terhadap stimulus guru, tidak
mungkin siswa dapatmencapai hasil belajar yang di kehendaki.
Penguatan
Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan
dalam diri siswa. Penguat yang berasal dari luar seperti nilai, pengakuan prestasi
siswa, persetujuan pendapat siswa, hadiah dll, sedangkan penguat yang berasal dari
dalam diri siswa.
C. Pembelajaran IPA
Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semasta
dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang
diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional
dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3)
Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Nature of
Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati
alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis,
cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain,
sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek
yang diamatinya.
20. Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak
berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan
sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum
artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa
orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama
atau konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992:123) mengemukakan bahwa tidak
hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi
merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Jadi,
kesimpulan dari uraian di atas sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai
objek serta menggunakan metode ilmiah.
D. Metode percobaan (eksperimen)
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
Syaiful Bahri Djamarah, (2000) Metode percobaan adalah suatu metode mengajar
yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di
Laboratorium.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima
kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
21. Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di
mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya
serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan
ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar
siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-
persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa
dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan
bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Agar penggunaan
metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka
jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar
eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau
mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan
percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu
teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya
waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari
teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan
berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping
memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa
dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e)
Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan,
beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena
sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan
karena alatnya belum ada.
22. BAB III
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
A. Subjek Penelitian
Tempat yang dipakai oleh peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas
adalah kelas V SD Negeri 10 lohia kecamatan lohia kab.muna yang berjumlah 12
orang siswa terdiri dari 7 putra dan 5 putri dengan mata pelajaran IPA materi
hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui metode percobaan (gaya gravitasi,
gaya gesek, gaya magnet)
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SD Negeri 10 lohia yang beralamat di desa bolo
kecamatan lohia kab.muna di semester genab pada bulan april hingga mei 2014
mulai tanggal 25 april sampai 15 mei 2014, jadwal pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA
Hari/
Tanggal
Mata
Pelajaran Siklus Kelas
Materi
Pokok Penga
mat
Jumat ,2 Mei
2014
Jumat ,9 Mei
2014
IPA
IPA
I
II
V
V
Gaya
Gaya
2. Pihak yang Membantu
Pihak yang ikut terlibat dan membantu penelitian ini adalah teman-teman guru
SD Negeri 10 Lohia, dan supervisor 2 serta siswa kelas V SD Negeri 10 lohia
Kecamatan Lohia Kab.Muna.
23. A. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Di dalam pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran yang di rencanakan
menggunakan 2 Siklus setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan reflektif. dimana Siklus I
(pertama), dan Siklus II (kedua), akan membahas KD Mendeskripsikan hubungan
antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan, selama 2X pertemuan.
Selama melakukan kegiatan perbaikan ini setiap akhir pertemuan akan diadakan
tes, yang hasilnya akan digunakan untuk mengukur seberapa besar hasil belajar
yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran secara rinci, hasil pelaksanaan
kegiatan Perbaikan Pembelajaran ini akan diuraikan sesuai dengan urutan Siklus
yang telah direncanakan. Proses penelitian ini di katakan berhasil bila 80% persen
dari jumlah siswa telah mencapai KKM.
Siklus I bertujuan mengetahui kondisi siswa terhadap kegiatan pembelajaran
yang selama ini berlangsung dengan menggunakan sistem area yang kemudian
peneliti melakukan penelitian menggunakan metode percobaan (eksperimen).
Setelah melakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I, maka akan di temukan
permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut sehingga untuk memecahkan
masalah tersebut perlu di lakukan perencanaan ulang, pelaksanaan ulang,
pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus II. Siklus II bertujuan untuk
mengetahui adanya keaktifan pembelajaran dan peningkatan kekreatifan anak
melalui metode percobaan (eksperimen).
1. Proses pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Menyusun dan mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan
yang akan di lakukan.
Menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan sesuai dengan rencana yang akan di buat, rencana kegiatan
harian di bagi menjadi 3 tahap yaitu, pendahuluan, inti dan penutup.
c. Pengamatan/observasi
Selama pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan atau
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan
hasil belajar melalui metode percobaan (eksperimen).
24. Pengamatan di lakukan dengan cara mencatat keaktifan siswa sesuai indikator
yang telah di tentukan .
d. Refleksi
Hasil belajar dari siklus I ini belum menunjukan hasil yang di harapkan, dalam
pembelajaran masih terdapat sebagian siswa yang bersikap cuek, masih ada siswa
yang mengganggu teman, ada yang kurang memperhatikan penjelasan guru
sehingga masih bingung melakukan percobaan. Tetapi sebagian siswa menunjukan
antusias, keingintahuan, perhatian, keaktifan, dan hal-hal positif lainnya.
Dan hasil evaluasi tersebut dapat di jadikan dasar perbaikan pada siklus II
sebagai tindak lanjut dari siklus I.
2. proses pelaksanaan siklus II
setelah melakukan refleksi pada siklus I, maka untuk memperbaiki proses
pembelajaran, guru melakukan strategi pembelajaran yang sesuai pada pelaksanaan
siklus II. Adapun pelaksanaan di bagi menjadi 4 tahap yaitu :
a. perencanaan
perencanaan di lakukan yang di lakukan pada siklus II harus lebih baik lagi
dari siklus I. Perencanaan ini merupakan langkahb perbaikan dari siklus I.hal-hal
yang perlu di lakukan pada siklus II adalah :
1. Menyusun dan mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai
dengan tindakan yang akan di lakukan.
2. Menyusun instrumen yang terdiri dari lembar pengamatan
b. Pelaksanaan
Tindakan yang di lakukan yaitu memperbaiki kesalahan yang di lakukan atau
yang menghambat metode percobaan (eksperimen) dengan cara memperhatikan
saran dari teman, keinginan siswa sehingga pembelajaran pada siklus II bisa lebih
menarik dan bervariasi serta anak menjadi lebih aktif dan kreatif di banding
pembelajaran pada siklus I. Adapun tindakan yang di lakukan pada tahap ini adalah
:pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan/observasi
Untuk mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa dalam pembelajaran
ang berlangsung. Pengamatan di lakkan melalui observasi langsung yaitu guru
sebagai peneliti langsung mengamati dan memberi tanda ceklist pada data tiap
nama siswa sesuai indikator yang telah di tetapkan. Sedangkan rekan guru
membantu mengamati tiap siswa selam preses pembelajaran.
25. d. Refleksi
Guru membuat kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
tindakan serta sikap siswa yang telah terjadi selam pembelajaran. Dari kesimpulan
ini, guru dapat mengetahui peningkatan dan perubahan perilaku siswa terhadap
pembelajaran setelah di lakukan perbaikan pada sikus II.
Gambar 1.1
Skema Model Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
B. Teknik Analisis Data
Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif di laksanakan untuk mengetahui data yang di peroleh
melalui observasi menggunakan lembar observasi yang menyangkut tentang
kegiatan guru menggunakan model pembelajaran percobaan (eksperimen) dalam
peroses pembelajaran IPA.
Sedangkan data kuantitatif di laksanakan untuk mengetahui data tentang hasil
belajar siswa pada saat guru menggunakan model pembelajaran percobaan dalam
PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS I PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN PENGAMATAN
SIKLUS II
REFLEKSI
26. pembelajaran IPA. Data kuantitatif ini di peroleh melalui hasil tes pada setiap siklus
tindakan.
Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan tes hasil belajar siswa,
sehingga data yang diperoleh untuk setiap siklus dianalisis dalam dua tahap, yaitu:
untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu kelas dan untuk mengetahui
poin peningkatan hasil belajar dengan membandingkan rata-rata nilai hasil belajar
masing-masing siklus dengan menggunakan rumus:
1. Untuk menghitung rata-rata belajar siswa
X =
∑ Nn
1
n
(Pramudjono, 2000)
X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus
∑n
1 = Jumlah Nilai
n = Banyaknya siswa
2. Menghitung pencapayan tingkat ketuntasan siswa
Secara individual %TB=
Nilai yang di capai
Nilai ideal
x 100%
3. Menemtukan persentase ketuntasan
%TB=
∑ TB
n
x100%
Keterangan :
∑TB =Jumlah siswa tuntas belajar
n =Jumlah siswa keseluruhan
27. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Siklus I
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I (pertama) pada siswa
Kelas V SD Negeri 10 lohia, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2
Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia
Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus I
No NAMA SISWA L/P HASIL BELAJAR
1 ROLAN L 60
2 SARWAN L 50
3 MUHARTO L 60
4 LA NASRUL L 70
5 ADE SAPUTRA L 60
6 AGIL L 70
7 WAODE RISTA P 50
8 SITI HURAISAH P 80
9 WA DILAN P 60
10 RITA LESTARI P 50
11 ZALMAN WULANDARI L 50
12 WAODE SURAYA P 40
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri
10 lohia pada Siklus I (pertama) mencapai rata-rata 56,36 dengan rincian dari 12
siswa, yang nilanya tuntas hanya 1 siswa yang mendapat nilai 80, dan ada 2 siswa
lagi mendapat nilai 70, kemudian yang tidak tuntas ada 4 siswa mendapat nilai 60,
ada 4 siswa mendapat nilai 50, dan ada 1 orang mendapat nilai 40, jadi persentase
ketuntasan siswa 25,00%, sehingga dapat dikatagorikan buruk.
28. Siklus II
Tabel 3
Distribusi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan
Lohia Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus II
No NAMA SISWA L/P HASIL BELAJAR
1 ROLAN L 70
2 SARWAN L 80
3 MUHARTO L 80
4 LA NASRUL L 90
5 ADE SAPUTRA L 80
6 AGIL L 100
7 WAODE RISTA P 80
8 SITI HURAISAH P 100
9 WA DILAN P 80
10 RITA LESTARI P 90
11 ZALMAN WULANDARI L 90
12 WAODE SURAYA P 80
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri 10
Lohia pada Siklus II (kedua) mencapai rata-rata 80,91 dengan rincian dari 12 siswa, yang
nilanya tuntas semuanya dengan perolehan nilai 100 hanya 1 siswa, 3 siswa mendapat
nilai 90, dan 6 siswa mendapat nilai 80,serta 1 siswa mendapat nilai 70. Jadi secara
keseluruhan dari hasil pembelajaran siklus II (kedua) presentase ketuntasan siswa
mencapai 90,80 %, sehingga dapat di katagorikan sangat baik.
29. Gambar 1.2
Grafik Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan
Lohia Kab.Muna dalam Kegiatan Belajar Siklus I dan II
Perbandingan siklus I dan II
Tabel 4
Deskripsi Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia
Kab. Muna Siklus I dan II
Siklus
Nilai Mata Pelajaran IPA dan
Pressentase Hasil Belajar
Siswa Tuntas
(T)
Siswa Belum
Tuntas
(BT)
Min Max Rata-rata
%
Hasil
Belajar
jumlah
%
Jumlah
%
I
II
50
70
80
100
56,71%
80,91%
60,71
81,43
3
11
25,00%
90,80%
9
1
75,00%
0,20%
0
20
40
60
80
100
120
siklus I
Siklus II
30. Gambar 1.3
Grafik Nilai Hasil Belajar Siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia Kecamatan Lohia
Kab.Muna Siklus I dan II
Dari diagram kelihatan pada Siklus I (pertama) nilai rata-rata 56,71, dan
Persentase Tuntas 25,00% dengan katagori buruk, dan pada Siklus II (kedua) nilai
rata-rata 80,91, dan Persentase Tuntas mencapai 90,80%, sehingga dapat
dikatagorikan sangat baik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Didalam pembahasan pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran lebih
difokuskan pada pemahaman konsep-konsep IPA secara sederhana dan mampu
menggunakan metode ilmiah tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Penulis menemukan
beberapa permasalahan mendasar yang menyebabkan rendahnya tingkat
kemampuan.
Sehingga pada akhir pelaksanaan kegiatan Perbaikan Pembelajaran siswa
diharapkan sudah mengalami peningkatan, dimana siswa dapat meningkatkan
perolehan nilai yang kurang dari 6,00 tidak ada lagi dan perkembangan selisih
siklus I-II mencapai 65.80 %.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
siklus I siklus II
tuntas
tidak tuntas
31. Adapun peningkatan pada akhirnya untuk mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Alam
sebagai berikut :
1. Peningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri 10 Lohia dalam mata
pelajaran IPA semakin membaik.
2. Motivasi dan kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran semakin terarah
dan membaik.
3. Aktifitas dan kreatifitas siswa dalam mengikuti pelajaran IPA semakin meningkat.
4. Penjelasan guru menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
5. Contoh dan latihan disampaikan relevan dengan pendekatan pembelajaran yang
di gunakan
6. Sistematika penyajian terurut dengan baik.
Tabel 5
Peningkatan Hasil Siklus I dan II
No
Uraian Target Awal Siklus I Siklus II
1 Rata-rata
peningkatan
keaktifan belajar
85% 58,36% 72,42% 88,46%
2 Rata-rata
peningkatan
kekreatifan
belajar siswa
85% 58,36% 73,07% 90,38%
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahea pada hasil siklus I baru
mencapai sebesar 72,42 pada keaktifan belajar siswa dan 70,03 pada kekreatifan
belajar siswa. Hal ini di sebabkan karena strategi pembelajaran yang di lakukan
dalam penggunaan metode percobaan belum maksimal. Setelah di lakukan refleksi
dan di tindak lanjuti dengan perbaikan, maka pada siklus II bisa lebih meningkat
dan mencapai target yang di harapkan yaitu mencapai 88,46% pada ke aktifan
belajar siswa dan 90,38 pada kekreatifan belajar siswa.
32. Gambar 1.4
Grafik Peningkatan Keaktifan dan Kekreatifan Siklus I dan II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
siklus I siklus II
keaktifan
kekreatifan
33. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dengan telah selesainya kegiatan perbaikan ini, berdasarkan tahap pelaksanaan mulai
dari Siklus I (pertama) sampai dengan Siklus II (kedua). Penulis menarik suatu
kesimpulan :
1. Setelah melaksanakan Siklus I (pertama) hasil nilai yang diperoleh adalah
rata-rata 56,71 dengan persentase ketuntasan 25,00%. Hal ini belum
maksimal, siswa belum terkonsentarsi dengan baik, sehingga masih
banyak siswa yang kurang mendengar penjelasan guru.
2. Siklus II (kedua) mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik
ini terlihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa rata-rata 80.91, dengan
persentase ketuntasan 90.80%, sehingga kenaikan ini sangat baik, nilai ini
didapatkan karena siswa sudah bisa menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru dengan baik dan benar.
3. Penggunaan materi pelajaran dapat ditingkatkan melalui penggunaan
metode mengajar berpariasi yang optimal dapat memberikan rangsangan
kreatifitas siswa, sehingga suasana kelas konduktif, maka terciplah
suasana Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM).
B. Saran dan Tindak Lanjut
1. Guru dalam mengajar hendaknya melibatkan siswa secara aktif, agar
siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan
meningkatkan prilaku yang baik.
2. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya siswa dimotivasi untuk mampu
mengungkapkan ide dan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga siswa akan lebih mampu mengkonsentrasikan ide dan
pengalamannya ke dalam konsep pelajaran yang sedang dipelajari.
Sehingga di dalam mengajar dapat berperan sebagai fasilitator dan
moifator yang bisa memberikan dan menyediakan pengalaman belajar
yang memungkinkan siswa untuk bertanggung jawab dalam melakukan
proses pembelajaran.
34. 3. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru bisa menggunakan metode
4. pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pertanyaan dan
6. memotivasi dalam pembelajaran.
35. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu. 1978. Didaktik – Metodik . Semarang : CV Toha Putra.
Arikunto suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : bumi aksara
Danim Sudarwan. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu- Ilmu Perilaku. Jakarta :
Bumi Aksara.
Depdiknas ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas IV
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Hadi sutrisno. 2002. Metodologi Research. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Haryanto, 2006. Sains Untuk Sekolah Dasar kelas V, Jakarta, Erlangga
I.G.A.K Wardani, Kuswara Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008) Penerbit
Universitas Terbuka
Kasiram moh. 1997. Ilmu Jiwa dan Perkembangan. Surabaya : USAHA
NASIONAL.
Suwarno Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : AR-ruzz Media.
TIM FKIP Pemantapan Kemapuan Profesional (PDGK 4501) Penerbit
Universitas Terbuka
37. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pra Siklus)
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS / SEMESTER : V / II
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 menit (1 Pertemuan)
SEKOLAH : SD Negeri 10 Lohia
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi melalui percobaan.
1.3 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
1. Dapat membuat magnet sendiri
2. Membandingkan kecepatan jauh dari dua benda
3. membandingkan gerak benda pada permulaan yang berbeda (kasar dan yang
halus)
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Umum
Siswa mampu menjelaskan hubungan antara Gaya, Gerak, Energi serta
fungsinya.
B. Tujuan Khusus
1. Dapat menjelaskan pengertian magnet sendiri
2. Menyebutkan macam-macam magnet
3. Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda
V. MATERI AJAR
1. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2. Dua kutub magnet yang senama akan tolak menolak. Dua kutub magnet yang
tidak senama akan tarik menarik
38. 3. Magnet digunakan berbagai macam peralatan mulai yang sederhana sampai yang
rumit
4. Ada tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
5. Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gsekan antara benda
tersebut dengan udara
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemberian tugas
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
2. Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
3. Guru mengabsen siswa
4. Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di papan
tulis.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan hubungan antara gaya, gerak, dan energ sierta fungsinya.
2. Guru memperlihatkan magnet di depan kelas dan siswa memperhatikanya.
3. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat magnet dan siswa menyimaknya.
4. Guru bersama siswa melakukan percobaan antara dua buah magnet.
5. Guru mejelaskan cara membuatan magnet dan menpraktekanya bersama siswa.
6. Guru menjelaskan tentang benda yang selalu jatuh ke bawah.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum manfaat hutan bagi
kehidupan
2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan
tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.
3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama
menemukan jawaban yang benar.
VIII. SUMBER / ALAT
1. Sumber : Buku IPA Kelas V
2. Alat : Magnet
39. IX. PENILAIAN
1. Tes lisan.
2. Tes tertulis.
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar.!
1. Sebutkan 2 (dua) kutub magnet ?
2. Mengapa magnet saling tarik menarik ?
3. Mengapa magnet saling tolak menolak ?
4. Sebutkan 3 (tiga) cara membuat magnet ?
5. Mengapa benda selalu jatuh kebawah ?
Kunci jawaban
1. Dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2. Magnet saling tarik menarik karena berlainan kutub yaitu kutub utara dan
selatan atau kutub selatan dan utara.
3. Magnet yang salaing tolak-menolak karena bersamaan antara dua kutub yang
sama yaitu kutub selatan dengan kutub selatan atau kutub utara dan kutub
utara.
4. Tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
5. Benda selalu jatuh kebawah karena adamya gaya tarik gravitasi bumi.
Bolo,28 April 2014
Mengetahui Mahasiswa,
Kepala Sekolah SDN 10 Lohia
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
40. RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( Siklus I )
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS / SEMESTER : V / II
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 menit (1 Pertemuan)
SEKOLAH : SD Negeri 10 Lohia
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi melalui percobaan.
1.3 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
1. Dapat membuat magnet sendiri
2. Membandingkan kecepatan jauh dari dua benda
3. membandingkan gerak benda pada permulaan yang berbeda (kasar dan yang
halus)
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Umum
Siswa mampu menjelaskan hubungan antara Gaya, Gerak, Energi serta
fungsinya.
B. Tujuan Khusus
1. Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya magnet yang
ada dalam IPA
2. Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa
dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik.
3. Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa sehingga
dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
4. Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan lebih
kearah peningkatan mutu hasil belajar.
41. V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Bagi Siswa :
1. Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
2. Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
3. Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.
B. Bagi Guru :
1. Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
2. Membantu guru berkembang secara professional.
3. Meningkatkan rasa percaya diri.
4. Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan.
C. bagi Sekolah :
Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau kemajuan pada diri
guru dan pendidikan di Sekolah. Dapat menambah wahana pembelajaran
menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan di masa
mendatang.
V. MATERI AJAR
1. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2. Dua kutub magnet yang senama akan tolak menolak. Dua kutub magnet yang
tidak senama akan tarik menarik
3. Magnet digunakan berbagai macam peralatan mulai yang sederhana sampai
yang rumit
4. Ada tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
5. Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gsekan antara
benda tersebut dengan udara
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
4. Eksperimen
42. VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
2. Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
3. Guru mengabsen siswa
4. Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di
papan tulis.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan hubungan antara gaya, gerak, dan energ sierta fungsinya.
2. Guru memperlihatkan magnet di depan kelas dan siswa memperhatikanya.
3. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat magnet dan siswa menyimaknya.
4. Guru bersama siswa melakukan percobaan antara dua buah magnet.
5. Guru mejelaskan cara membuatan magnet dan menpraktekanya bersama
siswa.
6. Guru menjelaskan tentang benda yang selalu jatuh ke bawah.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum manfaat hutan bagi
kehidupan
2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan
tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.
3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama
menemukan jawaban yang benar.
VIII. SUMBER / ALAT
1. Sumber : Buku IPA Kelas V
2. Alat : Magnet
IX. PENILAIAN
1. Tes lisan.
2. Tes tertulis.
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar.!
1. Sebutkan 2 (dua) kutub magnet ?
2. Mengapa magnet saling tarik menarik ?
43. 3. Mengapa magnet saling tolak menolak ?
4. Sebutkan 3 (tiga) cara membuat magnet ?
5. Mengapa benda selalu jatuh kebawah ?
Kunci jawaban
1. Dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2. Magnet saling tarik menarik karena berlainan kutub yaitu kutub utara dan selatan
atau kutub selatan dan utara.
3. Magnet yang salaing tolak-menolak karena bersamaan antara dua kutub yang
sama yaitu kutub selatan dengan kutub selatan atau kutub utara dan kutub utara.
4. Tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
5. Benda selalu jatuh kebawah karena gaya tarik gravitasi bumi.
Bolo, 2 Mei 2014
Mengetahui Mahasiswa,
Kepala Sekolah SDN 10 Lohia
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
44. RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( Siklus II )
MATA PELAJARAN : IPA
KELAS / SEMESTER : V / II
ALOKASI WAKTU : 2 X 35 menit (1 Pertemuan)
SEKOLAH : SD Negeri 10 Lohia
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi serta fungsinya.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan hubungan antara Gaya, Gerak, dan Energi melalui percobaan.
1.3 cara tumbuhan hijau membuat makanan
III. INDIKATOR
1. Dapat membuat magnet sendiri
2. Membandingkan kecepatan jauh dari dua benda
3. membandingkan gerak benda pada permulaan yang berbeda (kasar dan yang
halus)
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Umum
Siswa mampu menjelaskan hubungan antara Gaya, Gerak, Energi serta
fungsinya.
B. Tujuan Khusus
1. Agar siswa dapat lebih mudah dalam mempelajari konsep gaya magnet yang
ada dalam IPA
2. Meningkatkan disiplin siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa
dapat menguasai konsep yang dipelajarinya dengan baik.
3. Sebagai umpan balik terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa sehingga
dapat dipantau sejauh mana tingkat keberhasilannya.
4. Untuk memotivasi belajar siswa kearah yang lebih aktif, kreatif, dan lebih
kearah peningkatan mutu hasil belajar.
45. V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Bagi Siswa :
1. Meningkatkan taraf penguasaan terhadap materi.
2. Meningkatkan proses hasil belajar siswa.
3. Mengubah prilaku siswa ketika menerima pelajaran.
D. Bagi Guru :
1. Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
2. Membantu guru berkembang secara professional.
3. Meningkatkan rasa percaya diri.
4. Membantu guru aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan.
E. bagi Sekolah :
Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau kemajuan pada diri
guru dan pendidikan di Sekolah. Dapat menambah wahana pembelajaran
menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan di masa
mendatang.
V. MATERI AJAR
1. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2. Dua kutub magnet yang senama akan tolak menolak. Dua kutub magnet yang
tidak senama akan tarik menarik
3. Magnet digunakan berbagai macam peralatan mulai yang sederhana sampai
yang rumit
4. Ada tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
5. Gerak jatuh benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya gsekan antara
benda tersebut dengan udara
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
4. Eksperimen
46. VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan siswa menjawabnya
2. Guru bersama siswa berdoa bersama sesuai keyakinan masing-masing
3. Guru mengabsen siswa
4. Guru mengadakan apersepsi,menyampaikan tujuan dan menulis topik di
papan tulis.
B. Kegiatan Inti (40 menit)
1. Guru menjelaskan hubungan antara gaya, gerak, dan energ sierta fungsinya.
2. Guru memperlihatkan magnet di depan kelas dan siswa memperhatikanya.
3. Guru menjelaskan tentang sifat-sifat magnet dan siswa menyimaknya.
4. Guru bersama siswa melakukan percobaan antara dua buah magnet.
5. Guru mejelaskan cara membuatan magnet dan menpraktekanya bersama
siswa.
6. Guru menjelaskan tentang benda yang selalu jatuh ke bawah.
C. Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum manfaat hutan bagi
kehidupan
2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan
tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.
3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama
menemukan jawaban yang benar.
VIII. SUMBER / ALAT
1. Sumber : Buku IPA Kelas V
2. Alat : Magnet
IX. PENILAIAN
1. Tes lisan.
2. Tes tertulis.
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar.!
1. Sebutkan 2 (dua) kutub magnet ?
2. Mengapa magnet saling tarik menarik ?
47. 3. Mengapa magnet saling tolak menolak ?
4. Sebutkan 3 (tiga) cara membuat magnet ?
5. Mengapa benda selalu jatuh kebawah ?
Kunci jawaban
1. Dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan
2. Magnet saling tarik menarik karena berlainan kutub yaitu kutub utara dan
selatan atau kutub selatan dan utara.
3. Magnet yang salaing tolak-menolak karena bersamaan antara dua kutub
yang sama yaitu kutub selatan dengan kutub selatan atau kutub utara dan
kutub utara.
4. Tiga cara perbuatan magnet yaitu cara induksi, gosokan dan alirkan listrik
5. Benda selalu jatuh kebawah karena gaya tarik gravitasi bumi.
Bolo, 9 Mei 2014
Mengetahui Mahasiswa,
Kepala Sekolah SDN 10 Lohia
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si Z A L M I
NIP.19631231 198408 1 009 NIM.822165876
48. Jurnal Pembibingan Supervisor 2 PKP
Nama Mahasiswa : Z A L M I
Nim : 822165876
Mengajar Di Kelas : V
Sekolah :SD Negeri 10 Lohia, Kec.Lohia, Kab.
Muna
No. Hari
/Tanggal
Kegiatan Hasil/Komentar Tindak Lanjut Paraf
Mhs. Sup
2
1. Senin
,28 April
2014
Mendiskusikan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
pra siklus
Dentifikasi
masalah,analis
is
masalah,altern
ative dan
prioritas
pemecahan
masalah
kurang sejalan
Perbaiki refleksi
terhadap
pembelajaran
2. Rabu, ,
30 April
2014
Mendiskusikan
RPP perbaikan
IPAsiklus I
beserta lembar
pengamatanya
Alat
penilaian
harus sesuai
dengan
indicator
Lembar
penilaian
harus di
sesuaikan
dengan focus
masalah
Perbaiki alat
penilaan dan
lembar
pengamatan
49. 3. Jumat, 2
Mei
2014
Mengamati
pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran
siklus I
Masih ada
siswa yang
cepat bosan
dalam
menerima
pembelajaran
Kurangnya
perhatian guru
dalam
menjawab
pertnyan
siswa
sehingga
siswa terkesan
pasif
Belum di
laksanakan
pembelajaran
sesuai dengan
langkah-
langkah yang
telah di tulis.
-guru harus
lebih peka
terhadap siswa
agar siswa tidak
merasa di
abaikan serta
-sesuaikan
kegiatan guru
dengan siswa
dengan rpp yang
telah di susun
4. Senin, 5
Mei
2014
Mendiskusikan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
siklus 1
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai dengan
langkah-
langkah dalam
RPP
perbaikan
siklus
berikutnya
Laksanakan
proses
pembelajaran
sesuai dengan
langkah-langkah
metode
pembelajan
yang telah di
rancang.
5. Rabu,7
Mei
2014
Mendiskusikan
rpp perbaikan
siklus 2 beserta
lembar
pengamatanya
Guru
mengupayaka
n semua siswa
ikut terlibat
dan aktif
dalam
pembelajaran
Guru harus
lebih
mengoptimalk
an kegiatan
belajar
Menerapkan
metode
eksperimen dan
menyusun
langkah
pelajaran lebih
baik lagi.
50. 6.
Jumat, 9
Mei
2014
Mengamati
pelaksanaan
pembelajaran
siklus 2
Penerapan
metode
eksperimen
sudah berjalan
dengan baik
Kerja sama
serta Interaksi
guru dan
siswa dalam
pembelajaran
sudah berjalan
sesuai yang
diharapkan
Tingkatkan
kondisi
pembelajaran
yang sudah
berjalan sesuai
dengan yang di
rencanakan
7. Senin, 12
mei 2014
Mendiskusikan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
siklus 2
Hasil nilai tes
siklus 2 sudah
menunjukan
peningkatan
dan telah
mencapai
indicator dan
nilai KKM
yang telah di
terapkan
Tidak perlu di
lanjutkan
dengan siklus
3
Menyusun
laporan
pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran
Mengetahui,
Supervisor I
Raha, 9 Mei 2014
Supervisor II
Drs.H.LA ODE RAFIUDDIN R,MPd
NIP.19550902 198403 1 001
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si
NIP.19631231 198408 1 009
51. Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP)
Kepada Yth,
Kepala UPBJJ UT KENDARI
DI Tempat
Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini:
Nama :LA SAMUNA,S.Pd.M.Si
Nip : 19621231 198408 1 009
Tempat Mengajar : SD Negeri 10 Lohia
Alamat Sekolah : Desa Bolo, Kecamatan Lohia, Kab.Muna
Telepon : 081 341 708 495
Menyatakan Bersedia Sebagai Supervisor 2 Untuk Membimbing Mahasiswa Dalam
Perencanaan Dan Pelaksanaan PKP (PDGK) Atas:
Nama : Z A L M I
Nim : 822165876
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri 10 Lohia
Alamat Sekolah : Desa Bolo, Kecamatan Lohia, Kab.Muna
Telepon : 085 298 166 567
Demikian Agar Surat Pernyataan Ini Dapat Digunakan Sebagaimana Mestinya.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
LA SAMUNA SPd,MSi
Nip.19621231 198408 1 009
Tlp. 085 241 683 192
Raha,25 April 2014
Supervisor 2
LA SAMUNA SPd,MSi
Nip.19621231 198408 1 009
Tlp. 085 241 683 192
52. LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : V (Lima)
Hari/Tanggal : Jumat,9 mei 2014
Fokus Observasi : Penerapan Metode Eksperimen pada
Materi Gaya, Gerak dan Energi
No
.
Aspek yang diobservasi Kemunculan
KomentarAda Tidak
ada
1. Penerapan variasi metode
Percobaan :
Memberikan ilustrasi
Meminta siswa untuk melakukan
percobaan sesuai dengan materi
yang di sajikan
√
√
1.
Baik
Baik
Tanya jawab :
Mengajukan pertanyaan
Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
Memindahkan gilian pertanyaan
√
√
√
Baik
Baik
Baik
Diskusi :
Menjelaskan tugas yang harus di
kerjakan
Membagikan LKS
Memberikan bantuan kepada
kelompok
√
√
√
Baik
Baik
Baik
2. Penggunaan gambar dan benda nyata
sebagai alat peraga
√
Penggunaan benda nyata :
Magnet
Paku
pensil
buku
jarum
peniti dll
√
√
√
√
√
√
Baik
Baik
53. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) IPA
2. Fakta / Data Pembelajaran yang Terjadi di Kelas.
Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya mata pelajaran
oleh siswa.meskipun kenyataan di lapangan menunjukan bahwa penguasaan
terhadap pelajaran materi ini merupakan suatu fenomena yang menjadi
masalah serius hampir pada semua mata pelajaran utamanya pada mata
pelajaran IPA termasuk yang dialami oleh siswa kelas V SD Negeri 10
Lohia Kecamatan Lohia Katobu Kabupaten Muna.
Data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia pada kompetensi dasar
menjelaskan tentang hubungan antara gaya, gerak dan energi serta
fungsimya menunjukan bahwa dari 25 siswa,hanya terdapat 9 siswa (36%)
yang tuntas belajarnya atau masih terdapat 16 siswa (64%) yang tidak
tuntas belajarnya.data ini memberikan informasi yang sangat berharga pada
penulis bahwa terdapat permasalahan pembelajaran di kelas dimana penulis
mengajar yang harus segera di berikan solusi pemecahanya.
3. Identifikasi Masalah.
Hasil diskusi dengan supervisor I dan supervisor II menyimpulkan
bahwa salah satu kemungkinan penyebabnya adalah metode metode
pembelajaran yang di gunakan kurang bervariasi. Lebih rinci tentang
permasalahan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 10 Lohia
Kecamatan Lohia,Kab.Muna pada pembelajaran IPA khususnya materi hubungan
antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya adalah sebagai berikut :
a. penguasaan kompetensi dasar menjelaskan tentang hubungan antara
gaya, gerak, dan energi serta fungsinya siswa masih renda.
b. siswa kurang termotifasi belajar IPA karena pembelajaranya kurang
bervariasi.
c. materi ajar yang di gunakan kurang menarik karena tidak
kontekstual.
d. penggunaan media yang di gunakan kurang menarik.
e. guru menjelaskan terlalu cepat,jadi menyulitkan siswa yang
mempunyai kemampuan lamban dalam menerima pelajaran.
3.Analisis masalah
Penulis bersama superviso I dan supervisor II menyimpulkan bahwa
penyebab utama masih banyaknya siswa yang belum tuntas diatas adalah
metode dan strategi pembelajaran yang di gunakan oleh guru kurang
menarik perhatian siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar
IPA sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
4.Alternatif pemecahan masalah
54. Hasil diskusi dengan supervisor menyimpulkan bahwa Permasalahan ini
dapat di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan membangkitkan motifasi
dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih menarik dan lebih melibatkan
siswa dengan peristiwa nyata misalnya dengan melakukan percobaan atau lebih di
kenal dengan metode Eksperimen yang di anngap lebih tepat untuk pembelajara
IPA. Model pembelajaran ini penulis terapkan untuk mengatasi masalah diatas
melalu penelitian tindakan kelas.
5.rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :”Apakah Penerapan PAKEM Dapat Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
Mata Pelajaran IPA pada Materi Pokok Hubungan Antar Gaya Gerak, Dan Energi
Melalui Metode Percobaan Di Kelas V Sd Negeri 10 Lohia ?”
Mengetahui,
Supervisor II
Raha, 2 Mei 2014
Mahasiswa
LA SAMUNA,S.Pd,M.Si
NIP.19631231 198408 1 009
Z A L M I
NIM.822165876
Menyetujui
Supervisor I
Drs.H.LA ODE RAFIUDDIN R,MPd
NIP.19550902 198403 1 001
55. Nama :
Kelas
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar.!
1. Sebutkan 2 (dua) kutub magnet ?
2. Mengapa magnet saling tarik menarik ?
3. Mengapa magnet saling tolak menolak ?
4. Sebutkan 3 (tiga) cara membuat magnet ?
5. Mengapa benda selalu jatuh kebawah ?
Jawab
1.
2.
3.
4.
5.
56. Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus I
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus I
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus II
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus II