SlideShare a Scribd company logo
1
“TUGAS LAPORAN PRATIKUM”
MATA KULIAH GENETIKA
PENGAMATAN SIKLUS HIDUP
Lalat Buah (Drosophila melanogaster)
Nama : NUR AHLINA
NPM : 201141500 133
Kelas : R 4 B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2013
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah genetika dan
evolusi yang dimana selain mempelajari teori tentang genetika dan evolusi kita juga
mempelajari praktikumnya. Yang dimana dalam satu unit praktikum genetika dan
evolusi adalah mengamati siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster).
Drosophila melanogaster merupakan objek yang sering digunakan dalam
penelitian Genetika karena mudah dikembangbiakkan dan juga mudah didapatkan di
alam bebas.
Drosophila melanogaster biasanya ditemukan pada buah-buahan yang sudah
ranum. Hal ini dikarenakan makanan lalat buah adalah jamur yang tumbuh pada buah.
Biasanya dalam melakukan pengamatan tentang Drosophila melanogaster
dibuat sebuah medium untuk pemeliharaan Drosophila tersebut. Sehingga
memudahkan melakukan pengamatan tentang lalat buah khususnya mengenai siklus
lalat buah. Karena tanpa suatu medium, setiap fase pada siklus hidup Drosophila
melanogaster sulit diamati.
Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat. Hanya sekitar 2 minggu.
Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap
larva mengalami empat kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan
menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi
imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa. Beberapa waktu kemudian
imago akan bertelur kembali. Siklus hidup Drosophila melanogaster disebut
metamorposis sempurna.
Berdasarkan uraian di atas maka diadakan sebuah percobaan untuk mengamati
siklus hidup Drosophila melanogaster. Mengamati setiap fase hidup Drosophila
melanogaster lebih mendetail. Serta perbedaan antara Drosophila melanogaster
jantan dan betina.
B.Tujuan
 Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.
 Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.
3
 Membedakan lalat jantan dan lalat betina berdasarkan struktur tubuh dan ciri-ciri
morfologi Drosophila sp.
C.Manfaat
 Mahasiswa dapat membedakan antara Drosophila melanogaster jantan dengan betina.
 Mahasiswa mengetahui tahap-tahap siklus Drosophila melanogaster.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi Drosophila melanogaster
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Species : Drosophila melanogaster
Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo
Diptera, (bangsa lalat).
Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi
eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme
model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah
kehidupan. D. melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu
dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta
memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.
Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan
imago (Anonim , 2008).
5
Telur lalat buah berbentuk bulat panjang, berwarna putih, dan diletakkan
berkelompok 2-15 butir pada buah-buah yang agak tersembunyi atau tidak terkena sinar
matahari langsung, serta pada buah yang agak lunak dan permukaannya agak kasar. Seekor
lalat buah betina dapat meletakkan telur 1--40 butir/hari, dengan jumlah 1.200 -1.500 butir
(Anonim a, 2008). Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya,
terdapat sebuah lubang yang disebut ―micropyle‖ dan dibatasi oleh dua sampai empat buah
tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur tersebut dibuahi di dalam tubuh dan
sperma masuk melalui ―micropyle‖. Telur yang baru dikeluarkan, pada umunya sudah
memasuki tahap blastula atau tahap lebih lanjut apabila proses peneluran terganggu. Telur
tersebut mengalami perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva
(Hartati, 2008).
Drosophila melalui tiga tahapan larva, dimana larva makan, tumbuh, dan larva
berganti kulit (terkelupas lapisan luarnya yang keras) (Campbell, 2003). Larva berwarna
putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan
berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk.
Apabila larva sudah dewasa, kemudian akan keluar dari buah dan memasuki stadium pupa
tepat di bawah permukaan tanah. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang
5 mm (Anonim , 2008).
Pupa (kepompong) berbentuk oval, warna kecoklatan, dan panjangnya 5 mm. Masa
pupa adalah 4—10 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah. Imago
lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks dada, dan
abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas; berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat, atau hitam
dan memiliki sepasang sayap. Pada B. dorsalis complex, biasanya terdapat dua garis
membujur dan sepasang sayap transparan (Anonim , 2008).
Berikut adalah ciri-ciri umum Drosophila melanogaster dewasa (Miller, 2000):
1. Tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen yaitu, kepala, thorax, dan abdomen.
2. Seperti lalat lainnya, Drosophila melanogaster memiliki satu pasang sayap
transparan yang berpangkal dari thorax bagian tengah.
3. Drosophila melanogaster memiliki tiga pasang kaki yang bersegmen.
4. Drosophila melanogaster berwarna coklat dengan panjang 3 mm dan lebar 2 mm.
5. Drosophila melanogaster memiliki sepasang mata majemuk berwarna merah
dengan tiga buah mata tunggal berada di antara sepasang mata majemuk.
6. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena yang masing-masing terbagi menjadi
enam segmen, segmen ke-6 berbentuk seperti semacam sungut disebut arista.
6
7. Terdapat garis-garis hitam pada dorsal abdomen.
Perbedaan Drosophila melanogaster Jantan dan betina
JANTAN ♂ BETINA ♀
Ukuran tubuh lebih kecil Ukuran tubuh lebih besar
Sayap lebih pendek Sayap lebih panjang
Ujung abdomen lebih tumpul dan
berwarna lebih hitam
Ujung abdomen runcing dan berwarna
lebih coklat
Mempunyai sisir kelamin (comb sex) pa
da kaki belakang
Tidak mempunyai sisir kelamin
Drosophila melanogaster dewasa memiliki kapasitas reproduksi yang besar. Seekor
Drosophila melanogaster betina dapat menghasilkan ±3000 keturunan dan sekor Drosophila
melanogaster jantan dapat menjadi parental dari ±10000 keturunan. Drosophila melanogaster
betina mempunyai organ penyimpan sperma yang memungkinkan Drosophila melanogaster
betina menghasilkan beberapa ratus telur setelah sekali perkawinan (Hartwell et al, 2004).
Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Seperti kupu-kupu dan banyak insekta lainnya, Drosophila melanogaster mengalami
metamorfosis sempurna, yang berarti siklus hidupnya terdiri dari fase telur, larva, pupa, dan
7
imago atau Drosophila melanogaster dewasa. Tahapan larva masih dibagi lagi menjadi larvar
instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3 (Geiger, 2002).
Setelah menetas larva akan mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar 1, larva instar 2, dan larva
instar 3. Larva instar 1 muncul setelah telur menetas, selanjutnya larva instar 1 akan berubah
menjadi larva instar 2 sehari kemudian, dan setelah 2 hari larva instar 2 berkembang menjadi
larva instar 3. Larva akan terus makan hingga ukurannya membesar . Kecepatan makan dan
geraknya akan bertambah seiring dengan perkembangan larva. Selama makan, larva akan
membuat saluran-saluran pada medium. Aktivitas membuat saluran pada medium dapat
dijadikan indikator apakah larva tumbuh dan berkembang dengan baik (Demerec et al, 1996).
Larva makan dengan mulut yang terdapat pada bagian ventral segmen kepala dan bernapas
menggunakan spirakel anterior. Pada tahap akhir larva, larva instar 3 akan mencapai panjang
4,5 mm. Tubuh larva terdiri dari 12 segmen: 1 segmen kepala, 3 segmen thorax, dan 8
segmen abdomen. Karena tubuhnya yang transparan beberapa organ dalam larva dapat
dilihat. Lemak tubuh larva, usus yang terpilin, gonad (organ seks) dan tabung Malpighian
kuning merupakan organ-organ yang dapat dilihat. Gonad pada Drosophila melanogaster
jantan lebih besar dari pada gonad pada Drosophila melanogaster betina, sehingga kelamin
larva Drosophila melanogaster dapat dikenali (Shorrocks, 1972).
8
Sebelum pupasi, larva instar 3 akan meninggalkan medium dan merayap pada bagian yang
kering, biasanya pada dinding botol atau pada kertas tissue yang disediakan. Larva kemudian
akan membentuk tanduk pupal (pupal horns), pergerakannya berkurang, dan mulai berdiam
menyerupai penampilan pupa. Kulit terakhir larva, yang juga akan menjadi kulit pupa, akan
mengeras dan menggelap. Setelah ±3,5 jam pupa akan sepenuhnya terpigmentasi (Shorrocks,
1972). Drosophila melanogaster dewasa atau imago muncul dari puparium melalui
operculum. Operculum terletak pada bagian dorsal permukaan cangkang pupa. Ketika imago
mendorong operculum, lapisan operculum pecah. Tubuh imago muda berukuran lebih kecil
berwarna lebih terang dan memiliki sayap yang belum terentang. Dalam beberapa jam, tubuh
imago akan menggelap dan membulat dan sayapnya akan merentang (Shorrocks, 1972).
Waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster untuk melengkapi siklus hidupnya sangat
dipengaruhi oleh suhu. Berikut adalah waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster
untuk melengkapi siklus hidupnya pada suhu 20o C dan 250 C (Demerecet al, 1996):
Pemeliharaaan dan Perbanyakan Lalat Buah
Menurut Zainudin (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut:
1. Suhu Lingkungan
Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi
ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu
putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 18oC, waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar
18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.
2. Ketersediaan Media Makanan
Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan
makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran
kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal
berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat
menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan
jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972).
3. Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat.
Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu
9
banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal
dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang
lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan
menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
4. Intensitas Cahaya
Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami
pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap.
Persilangan lalat Buah
Pergaan hasil percobaan Mendel secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan lalat
buah. Syarat untuk membuat persilangan antara dua lalat yang memiliki satu atau lebih
perbedaan fenotip adalah lalat betina harus belum pernah dikawin oleh pejantan yang tidak
dikehendaki. Hal ini disebabkan lalat betina dapat menyimpan sperma dalllalm spermatheca
dalam waktu yang cukup lama. Berdasarkan kenyataan tersebut terlebih dahulu harus
dilakukan isolasi virgin dengan cara sebagai berikut:
1. Biakan lalat buah yang sudah dibius harus dibersihkan dari lalat dewasa imigo sehingga
tersisa pupa-pupa saja.
2. Setelah 8 jam, semua lalat yang baru menetas dari pupa dikeluarkan untuk dipilih yang
berjenis kelamin betina. Biasanya sekitar 8-10 jam dari pupa lalat belum kawin, sehingga
lalat betina yang diperoleh sebelum jangka waktu tersebut dijamin masih virgin.
3. Cara lain untuk mendapatkan lalat betina virgin adalah dengan melakukan isolasi pupa.
Pupa jantan dapat dikenali dengan adanya sisir kelamin (sex comb) pada tarsal kedua kaki
depannya. Tanda ini terlihat jelas pada kepompong umur 3 hari, karena pigmentasi rambut
sikat (bristle) baru terjadi satu hari sebelum keluar dari kepompong.
Cara isolasi ini memerlukan ketelitian yang sangat baik. Umur lalat jantan tidak masalah,
karena jantan dari segala umur dapat digunakan untuk persilangan.
10
BAB III
METODE PRATIKUM
A. Alat dan bahan
Alat :
1. media botol selai
2. Karet
3. Plastik
4. Lup
5. Jarum
6. Kamera
7. Kertas saring
8. Gelas kimia
9. Kaca objek
10. Mikroskop
11. Pipet tetes
Bahan :
1. Pisang
2. Alkohol
3. Aquades
4. Biakan Lalat buah ( Drosophila melanogaster)
5. Medium pemeliharaan Drosophila melanogaster
B. Prosedur kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaaan
2. Letakkan kertas saring kedalam botol selai , lalu masukkan pisang kedalam botol,
Masukkan Drosophila melanogaster kedalam botol selai , pada percobaan ini kami
memasukkan 21 ekor lalat buah.
3. Kemudian tutup permukaan botol selai tadi dengan plastik ikatlah dengan gelang
karet kemudian lubangi kecil-kecil permukaan botol selai tadi dengan jarum.
4. Amati dan catat perubahan yang terjadi selama 12 hari .
11
5. Setelah mengamati perkembangan siklus hidup lalat buah, lalu bawa ke laboratorium
untuk diamati dengan menngunakan mikroskop .
6. Siapkan gelas kimia yang berisi kapas yang sudah diberi oleh alkohol.
7. Buka plastik penutup botol selai yang berisi lalat buah .
8. Lalu cepat masukkan tutup botol selai kedalam gelas kimia.
9. Ini bertujuan untuk membius lalat agar mudah ditangkap dan diamati.
10. Diamkan selama 30-45 detik. Apabila kurang maka lalat akan segera bangun kembali
dan jika lebih dari 2 menit maka sebagian besar akan mati.
11. Lalu letakkan lalat dewasa, pupa dan larva, kedalam gelas kaca.
12. Lalu amati perbedaan lalat buah jantan dan betina dibawah mikroskop.
13. Amati juga bentuk larva dan pupa dibawah mikroskop.
C. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Mei 2013
Pukul : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Laboratorium Biologi
Fakultas Tekhnik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indraprasta PGRI
Jakarta
D. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah
Tabel pengamatan perkembanagan siklus hidup Drosophila melanogaster
No. Hari & Tanggal Jam  lalat
dewasa

larva

pupa
Keterangan
1. Minggu,19 Mei
2013
13.00
WIB
21 0 0 21 ekor lalat buah
Dimasukkan kedalam
media percobaan
2. Senin, 20 Mei
2013
17.00
WIB
19 0 0 2 ekor lalat mati, jumlah
lalat dewasa tersisa 19
ekor,
Larva dan pupa belum ada.
12
3. Selasa, 21 Mei
2013
18.45
WIB
18 1 0 Jumlah lalat dewasa ada
18 ekor, muncul 1 buah
larva . pupa belum
muncul.
4. Rabu, 22 Mei
2013
09.10
WIB
16 8 3 Jumlah lalat dewasa 16
ekor, larva berjumlah 8
buah dan mucul 3 larva.
5. Kamis, 23 Mei
2013
16.00
WIB
13 13 5 Jumlah lalat dewasa 13
ekor karena 2 ekor mati,
larva bertambah 5 ekor
dan pupa bertambah 2.
6. Jumat, 24 Mei
2013
19.00
WIB
17 19 8 Lalat dewasa bertambah 4
ekor, larva bertambah 6
buah,
Dan pupa bertambah 3
buah.
7. Sabtu, 25 Mei
2014
19.40
WIB
22 23 16 Lalat dewasa bertambah 5
ekor, larva bertambah 4
buah dan pupa bertambah
8 buah.
8. Minggu, 26 Mei
2013
09.15
WIB
28 29 25 Lalat dewasa bejumlah 28
ekor, larva berjumlah 29 ,
pupa berjumlah 29
didalam botol.
9. Senin, 27 Mei
2013
14.10
WIB
33 36 29 Lalat dewasa bertambah 5
ekor, Larva berjumlah 36.
Pupa bertambah 4
menjadi 29.
10. Selasa, 28 Mei
2013
15.10
WIB
39 44 32 Lalat dewasa berjumlah 39
ekor, larva 44 buah . dan
pupa 32.
11. Rabu, 29 Mei 10.10 44 27 20 Lalat dewasa berjumlah 44
13
2013 WIB ekor. Larva 27 dan pupa
20 buah.
12. Kamis , 30 Mei
2013
08.30
WIB
68 0 18 Pengamatan terakhir ini
dilakukan di
Laboratorium.
Total lalat dewasa 68 ekor.
Tidak ada larva dalam
botol dikarenakan larva
sudah berkembang
menjadi pupa. Dan jumlah
pupa 18 buah.
E. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan 12 hari. Lalat buah (Drosophila melanogaster)
yang dimasukkan dalam medium. Sekitar 2 hari setelah penanaman, Drosophila
melanogaster bertelur dan menempelkan telurnya pada dinding botol medium dan pada
serbe namun itu tidak teramati. Telur tersebut berwarna putih dan bentuknya bulat
panjang. Satu hari berikutnya telur itu menetas menjadi larva yang bentuknya lonjong
bersegmen dan berwarna putih kekuningan dimana salah satu ujungnya runcing. Dua hari
berikutnya larvanya menhilang atau mati. Akibat kematian larva ini mungkin suhu dari
tempat medium ataukah karena medium sudah mulai bau busuk karena sudah lama. Lama
dari medium ini dikarenakan telah dilakukun penanaman sebanyak dua kali. Namun
sebenarnya masih ada siklus selanjutnya yang tidak teramati.
Dibawah ini menurut Chintianeu Restu Alumni Al-Huda ( UIN SGD Bandung, Jurusan
Biologi, 2011) siklus hidup lalat buahsebagai berikut:
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva
instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera
setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di
dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini
terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-
berhenti untuk makan.
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan
postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual
14
dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual
terjadi pada saat dewasa.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di
permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat
dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari
dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua
lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput
tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis.
Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali
dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat
sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior.
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai
ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan
makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama
adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah
ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua,
larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva
instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan
berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva
terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga
stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III
ke pupa, dan dari pupa ke imago.
Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat
banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang
dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol.
Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang
dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa.
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi
keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa
ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar
pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam
keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa.
15
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman
yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa)
disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke
bentuk dewasa.
Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari.
Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum
terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan
menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.
Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur.
Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat
berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam
perkembangan jaringan embrio.
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
 Media dibuat sebagai sumber nutrisi dan pendukung hidup Drosophila sp
 Tingkah laku lalat didalam gelas lebih sering berada diatas karena mendekati
sumber udara
 Keadaan media mempengaruhi keadaan lalat didalam gelas.
 Pada tata cara penanganan lalat Drosophila sp harus mengikuti proses dari
pembuatan media yang baik dan langkah penangkapan yang benar.
 Drosophila sp banyak terdapat buah-buahan yang sudah matang/masak bahkan
dibuah-buahan yang sudah busuk
 Lalat buah dapat menyelesaikan siklus hidupnya ± 12 hari.
 Drosophila melanogaster memiliki 4 fase dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva,
pupa dan imago.
 Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ialah:
1. Ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina lebih besar dari Drosophila
melanogaster jantan.
2. Segmen pada abdomen Drosophila melanogaster betina berjumlah 5
sedangkan pada jantan berjumlah 7.
3. Ada bintik hitam pada Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada
betina tidak ada.
4. Ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lebih tumpul sedangkan
pada jantan lebih runcing.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Drosophila_melanogaster
http://natureisalam.blogspot.com/2013/02/siklus-hidup-drosophila-sp.html
http://hasanpalopo.blogspot.com/2012/11/pengamatan-siklus-hidup-lalat-buah.html
http://irhamlone24.blogspot.com/2012/11/identifikasi-lalat-buah-drosophila_13.html
18
LAMPIRAN
Persiapan alat dan media pembiakan lalat buah
Amati setiap perkembangannya
19
Catatan hasil perkembangan lalat buah
20
Proses Pembiusan lalat buah dengan menggunakan gelas kimia berisi kapas yang sudah diberi
alkohol.

More Related Content

What's hot

Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
Singgih Azwar Anas
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
dewisetiyana52
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
Feri Chandra
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Selly Noviyanty Yunus
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANhimabioummy
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Google
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Google
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
Devit Hari Ashari
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Selly Noviyanty Yunus
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Iswi Haniffah
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
Sofyan Dwi Nugroho
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHANLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG GERAK PADA TUMBUHAN
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 

Viewers also liked

Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogasterMaternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogasterRizki Auliya
 
Mutasi
MutasiMutasi
Tugas aplikasi komputer
Tugas aplikasi komputerTugas aplikasi komputer
Tugas aplikasi komputerjon_klenten
 
PERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATUL
PERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATULPERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATUL
PERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATUL
biantami
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnafahmiganteng
 
Ananlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusiaAnanlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusia
Ervi Afifah
 
Kegiatan praktikum ipa
Kegiatan praktikum ipaKegiatan praktikum ipa
Kegiatan praktikum ipa
dhoniyr
 
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaAyat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Najib Faiq
 

Viewers also liked (10)

Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogasterMaternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
Maternal terhadap pindah silang Drosophila melanogaster
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Tugas aplikasi komputer
Tugas aplikasi komputerTugas aplikasi komputer
Tugas aplikasi komputer
 
PERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATUL
PERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATULPERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATUL
PERSENTASI FISIOLOGI TUMBUHAN TUNAS-NIKMATUL
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Ananlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusiaAnanlisis kromosom manusia
Ananlisis kromosom manusia
 
Kegiatan praktikum ipa
Kegiatan praktikum ipaKegiatan praktikum ipa
Kegiatan praktikum ipa
 
Kelas 1 sd ipa
Kelas 1 sd ipaKelas 1 sd ipa
Kelas 1 sd ipa
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos KerjaAyat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Etos Kerja
 

Similar to Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER

Drosophilamelanogaster
DrosophilamelanogasterDrosophilamelanogaster
Drosophilamelanogaster
Aditya Lusca
 
Lalat BUah
Lalat BUahLalat BUah
Lalat BUah
AyuNurFitriyani
 
Mengenal Undur Undur
Mengenal Undur UndurMengenal Undur Undur
Mengenal Undur Undur
khatulistiwa.info
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoinRizka Desi
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Fauzan Ardana
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point ProtozoaImawaty Yulia
 
Darman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Darman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbDarman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Darman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
darmansyamsuddin
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
darmansyamsuddin
 
Darman/modul media pembelajaran
Darman/modul media pembelajaranDarman/modul media pembelajaran
Darman/modul media pembelajaran
darmanKIVIC
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
ambarlestari
 
PROTISTA new.ppt
PROTISTA new.pptPROTISTA new.ppt
PROTISTA new.ppt
MuhammadHaidarTavare
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
Fadhila Ramadhani
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum
arskafbr
 
Molusca
MoluscaMolusca
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxB. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
musfirahanwar2
 
tugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppt
tugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppttugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppt
tugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppt
nedyabellinawati
 
Zooin ppt
Zooin pptZooin ppt
Zooin ppt
Nopiana Mashuri
 

Similar to Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER (20)

Drosophilamelanogaster
DrosophilamelanogasterDrosophilamelanogaster
Drosophilamelanogaster
 
Lalat BUah
Lalat BUahLalat BUah
Lalat BUah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Mengenal Undur Undur
Mengenal Undur UndurMengenal Undur Undur
Mengenal Undur Undur
 
Tugas ppt zoin
Tugas ppt zoinTugas ppt zoin
Tugas ppt zoin
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Darman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Darman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbDarman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Darman/Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
 
Darman/modul media pembelajaran
Darman/modul media pembelajaranDarman/modul media pembelajaran
Darman/modul media pembelajaran
 
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbbModul morfologi kupu kuppu.docxbbb
Modul morfologi kupu kuppu.docxbbb
 
PROTISTA new.ppt
PROTISTA new.pptPROTISTA new.ppt
PROTISTA new.ppt
 
ARTHROPODA
ARTHROPODAARTHROPODA
ARTHROPODA
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Filum arthropoda
Filum arthropodaFilum arthropoda
Filum arthropoda
 
Modul Praktikum
Modul Praktikum Modul Praktikum
Modul Praktikum
 
Molusca
MoluscaMolusca
Molusca
 
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxB. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
 
tugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppt
tugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppttugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppt
tugas nedya - ekologi lalat forensik di indonesia.pptx.ppt
 
Zooin ppt
Zooin pptZooin ppt
Zooin ppt
 

More from nurahlina08

Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
nurahlina08
 
Pertemuan 1 Sebelum Belajar Ice Breaking
Pertemuan 1 Sebelum Belajar Ice BreakingPertemuan 1 Sebelum Belajar Ice Breaking
Pertemuan 1 Sebelum Belajar Ice Breaking
nurahlina08
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
nurahlina08
 
SIRKULASI RUBAH FENNEC
SIRKULASI RUBAH FENNECSIRKULASI RUBAH FENNEC
SIRKULASI RUBAH FENNEC
nurahlina08
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATAnurahlina08
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -
nurahlina08
 
genetika populasi power point
 genetika populasi power point genetika populasi power point
genetika populasi power point
nurahlina08
 
ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG
nurahlina08
 

More from nurahlina08 (8)

Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
 
Pertemuan 1 Sebelum Belajar Ice Breaking
Pertemuan 1 Sebelum Belajar Ice BreakingPertemuan 1 Sebelum Belajar Ice Breaking
Pertemuan 1 Sebelum Belajar Ice Breaking
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 
SIRKULASI RUBAH FENNEC
SIRKULASI RUBAH FENNECSIRKULASI RUBAH FENNEC
SIRKULASI RUBAH FENNEC
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -
 
genetika populasi power point
 genetika populasi power point genetika populasi power point
genetika populasi power point
 
ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG ANATOMI BATANG
ANATOMI BATANG
 

Recently uploaded

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 

Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER

  • 1. 1 “TUGAS LAPORAN PRATIKUM” MATA KULIAH GENETIKA PENGAMATAN SIKLUS HIDUP Lalat Buah (Drosophila melanogaster) Nama : NUR AHLINA NPM : 201141500 133 Kelas : R 4 B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2013
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah genetika dan evolusi yang dimana selain mempelajari teori tentang genetika dan evolusi kita juga mempelajari praktikumnya. Yang dimana dalam satu unit praktikum genetika dan evolusi adalah mengamati siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster). Drosophila melanogaster merupakan objek yang sering digunakan dalam penelitian Genetika karena mudah dikembangbiakkan dan juga mudah didapatkan di alam bebas. Drosophila melanogaster biasanya ditemukan pada buah-buahan yang sudah ranum. Hal ini dikarenakan makanan lalat buah adalah jamur yang tumbuh pada buah. Biasanya dalam melakukan pengamatan tentang Drosophila melanogaster dibuat sebuah medium untuk pemeliharaan Drosophila tersebut. Sehingga memudahkan melakukan pengamatan tentang lalat buah khususnya mengenai siklus lalat buah. Karena tanpa suatu medium, setiap fase pada siklus hidup Drosophila melanogaster sulit diamati. Siklus hidup Drosophila melanogaster relatif singkat. Hanya sekitar 2 minggu. Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva mengalami empat kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa. Beberapa waktu kemudian imago akan bertelur kembali. Siklus hidup Drosophila melanogaster disebut metamorposis sempurna. Berdasarkan uraian di atas maka diadakan sebuah percobaan untuk mengamati siklus hidup Drosophila melanogaster. Mengamati setiap fase hidup Drosophila melanogaster lebih mendetail. Serta perbedaan antara Drosophila melanogaster jantan dan betina. B.Tujuan  Mengetahui tahapan-tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.  Mengetahui lama dari tiap tahapan dalam siklus hidup Drosophila sp.
  • 3. 3  Membedakan lalat jantan dan lalat betina berdasarkan struktur tubuh dan ciri-ciri morfologi Drosophila sp. C.Manfaat  Mahasiswa dapat membedakan antara Drosophila melanogaster jantan dengan betina.  Mahasiswa mengetahui tahap-tahap siklus Drosophila melanogaster.
  • 4. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Drosophila melanogaster Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Diptera Famili : Drosophilidae Genus : Drosophila Species : Drosophila melanogaster Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustaka-pustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buah lainnya) dan merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan. D. melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati. Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan imago (Anonim , 2008).
  • 5. 5 Telur lalat buah berbentuk bulat panjang, berwarna putih, dan diletakkan berkelompok 2-15 butir pada buah-buah yang agak tersembunyi atau tidak terkena sinar matahari langsung, serta pada buah yang agak lunak dan permukaannya agak kasar. Seekor lalat buah betina dapat meletakkan telur 1--40 butir/hari, dengan jumlah 1.200 -1.500 butir (Anonim a, 2008). Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya, terdapat sebuah lubang yang disebut ―micropyle‖ dan dibatasi oleh dua sampai empat buah tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur tersebut dibuahi di dalam tubuh dan sperma masuk melalui ―micropyle‖. Telur yang baru dikeluarkan, pada umunya sudah memasuki tahap blastula atau tahap lebih lanjut apabila proses peneluran terganggu. Telur tersebut mengalami perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva (Hartati, 2008). Drosophila melalui tiga tahapan larva, dimana larva makan, tumbuh, dan larva berganti kulit (terkelupas lapisan luarnya yang keras) (Campbell, 2003). Larva berwarna putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk. Apabila larva sudah dewasa, kemudian akan keluar dari buah dan memasuki stadium pupa tepat di bawah permukaan tanah. Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang 5 mm (Anonim , 2008). Pupa (kepompong) berbentuk oval, warna kecoklatan, dan panjangnya 5 mm. Masa pupa adalah 4—10 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah. Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks dada, dan abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas; berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat, atau hitam dan memiliki sepasang sayap. Pada B. dorsalis complex, biasanya terdapat dua garis membujur dan sepasang sayap transparan (Anonim , 2008). Berikut adalah ciri-ciri umum Drosophila melanogaster dewasa (Miller, 2000): 1. Tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen yaitu, kepala, thorax, dan abdomen. 2. Seperti lalat lainnya, Drosophila melanogaster memiliki satu pasang sayap transparan yang berpangkal dari thorax bagian tengah. 3. Drosophila melanogaster memiliki tiga pasang kaki yang bersegmen. 4. Drosophila melanogaster berwarna coklat dengan panjang 3 mm dan lebar 2 mm. 5. Drosophila melanogaster memiliki sepasang mata majemuk berwarna merah dengan tiga buah mata tunggal berada di antara sepasang mata majemuk. 6. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena yang masing-masing terbagi menjadi enam segmen, segmen ke-6 berbentuk seperti semacam sungut disebut arista.
  • 6. 6 7. Terdapat garis-garis hitam pada dorsal abdomen. Perbedaan Drosophila melanogaster Jantan dan betina JANTAN ♂ BETINA ♀ Ukuran tubuh lebih kecil Ukuran tubuh lebih besar Sayap lebih pendek Sayap lebih panjang Ujung abdomen lebih tumpul dan berwarna lebih hitam Ujung abdomen runcing dan berwarna lebih coklat Mempunyai sisir kelamin (comb sex) pa da kaki belakang Tidak mempunyai sisir kelamin Drosophila melanogaster dewasa memiliki kapasitas reproduksi yang besar. Seekor Drosophila melanogaster betina dapat menghasilkan ±3000 keturunan dan sekor Drosophila melanogaster jantan dapat menjadi parental dari ±10000 keturunan. Drosophila melanogaster betina mempunyai organ penyimpan sperma yang memungkinkan Drosophila melanogaster betina menghasilkan beberapa ratus telur setelah sekali perkawinan (Hartwell et al, 2004). Siklus Hidup Drosophila melanogaster Seperti kupu-kupu dan banyak insekta lainnya, Drosophila melanogaster mengalami metamorfosis sempurna, yang berarti siklus hidupnya terdiri dari fase telur, larva, pupa, dan
  • 7. 7 imago atau Drosophila melanogaster dewasa. Tahapan larva masih dibagi lagi menjadi larvar instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3 (Geiger, 2002). Setelah menetas larva akan mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3. Larva instar 1 muncul setelah telur menetas, selanjutnya larva instar 1 akan berubah menjadi larva instar 2 sehari kemudian, dan setelah 2 hari larva instar 2 berkembang menjadi larva instar 3. Larva akan terus makan hingga ukurannya membesar . Kecepatan makan dan geraknya akan bertambah seiring dengan perkembangan larva. Selama makan, larva akan membuat saluran-saluran pada medium. Aktivitas membuat saluran pada medium dapat dijadikan indikator apakah larva tumbuh dan berkembang dengan baik (Demerec et al, 1996). Larva makan dengan mulut yang terdapat pada bagian ventral segmen kepala dan bernapas menggunakan spirakel anterior. Pada tahap akhir larva, larva instar 3 akan mencapai panjang 4,5 mm. Tubuh larva terdiri dari 12 segmen: 1 segmen kepala, 3 segmen thorax, dan 8 segmen abdomen. Karena tubuhnya yang transparan beberapa organ dalam larva dapat dilihat. Lemak tubuh larva, usus yang terpilin, gonad (organ seks) dan tabung Malpighian kuning merupakan organ-organ yang dapat dilihat. Gonad pada Drosophila melanogaster jantan lebih besar dari pada gonad pada Drosophila melanogaster betina, sehingga kelamin larva Drosophila melanogaster dapat dikenali (Shorrocks, 1972).
  • 8. 8 Sebelum pupasi, larva instar 3 akan meninggalkan medium dan merayap pada bagian yang kering, biasanya pada dinding botol atau pada kertas tissue yang disediakan. Larva kemudian akan membentuk tanduk pupal (pupal horns), pergerakannya berkurang, dan mulai berdiam menyerupai penampilan pupa. Kulit terakhir larva, yang juga akan menjadi kulit pupa, akan mengeras dan menggelap. Setelah ±3,5 jam pupa akan sepenuhnya terpigmentasi (Shorrocks, 1972). Drosophila melanogaster dewasa atau imago muncul dari puparium melalui operculum. Operculum terletak pada bagian dorsal permukaan cangkang pupa. Ketika imago mendorong operculum, lapisan operculum pecah. Tubuh imago muda berukuran lebih kecil berwarna lebih terang dan memiliki sayap yang belum terentang. Dalam beberapa jam, tubuh imago akan menggelap dan membulat dan sayapnya akan merentang (Shorrocks, 1972). Waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster untuk melengkapi siklus hidupnya sangat dipengaruhi oleh suhu. Berikut adalah waktu yang dibutuhkan Drosophila melanogaster untuk melengkapi siklus hidupnya pada suhu 20o C dan 250 C (Demerecet al, 1996): Pemeliharaaan dan Perbanyakan Lalat Buah Menurut Zainudin (2012), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup Drosophila melanogaster diantaranya sebagai berikut: 1. Suhu Lingkungan Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 18oC, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari. Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. 2. Ketersediaan Media Makanan Jumlah telur Drosophila melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina (Shorrocks, 1972). 3. Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat. Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun sebaiknya tidak terlalu
  • 9. 9 banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada Drosophila melanogaster dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang (tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa. 4. Intensitas Cahaya Drosophila melanogaster lebih menyukai cahaya remang-remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama berada di tempat yang gelap. Persilangan lalat Buah Pergaan hasil percobaan Mendel secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan lalat buah. Syarat untuk membuat persilangan antara dua lalat yang memiliki satu atau lebih perbedaan fenotip adalah lalat betina harus belum pernah dikawin oleh pejantan yang tidak dikehendaki. Hal ini disebabkan lalat betina dapat menyimpan sperma dalllalm spermatheca dalam waktu yang cukup lama. Berdasarkan kenyataan tersebut terlebih dahulu harus dilakukan isolasi virgin dengan cara sebagai berikut: 1. Biakan lalat buah yang sudah dibius harus dibersihkan dari lalat dewasa imigo sehingga tersisa pupa-pupa saja. 2. Setelah 8 jam, semua lalat yang baru menetas dari pupa dikeluarkan untuk dipilih yang berjenis kelamin betina. Biasanya sekitar 8-10 jam dari pupa lalat belum kawin, sehingga lalat betina yang diperoleh sebelum jangka waktu tersebut dijamin masih virgin. 3. Cara lain untuk mendapatkan lalat betina virgin adalah dengan melakukan isolasi pupa. Pupa jantan dapat dikenali dengan adanya sisir kelamin (sex comb) pada tarsal kedua kaki depannya. Tanda ini terlihat jelas pada kepompong umur 3 hari, karena pigmentasi rambut sikat (bristle) baru terjadi satu hari sebelum keluar dari kepompong. Cara isolasi ini memerlukan ketelitian yang sangat baik. Umur lalat jantan tidak masalah, karena jantan dari segala umur dapat digunakan untuk persilangan.
  • 10. 10 BAB III METODE PRATIKUM A. Alat dan bahan Alat : 1. media botol selai 2. Karet 3. Plastik 4. Lup 5. Jarum 6. Kamera 7. Kertas saring 8. Gelas kimia 9. Kaca objek 10. Mikroskop 11. Pipet tetes Bahan : 1. Pisang 2. Alkohol 3. Aquades 4. Biakan Lalat buah ( Drosophila melanogaster) 5. Medium pemeliharaan Drosophila melanogaster B. Prosedur kerja 1. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaaan 2. Letakkan kertas saring kedalam botol selai , lalu masukkan pisang kedalam botol, Masukkan Drosophila melanogaster kedalam botol selai , pada percobaan ini kami memasukkan 21 ekor lalat buah. 3. Kemudian tutup permukaan botol selai tadi dengan plastik ikatlah dengan gelang karet kemudian lubangi kecil-kecil permukaan botol selai tadi dengan jarum. 4. Amati dan catat perubahan yang terjadi selama 12 hari .
  • 11. 11 5. Setelah mengamati perkembangan siklus hidup lalat buah, lalu bawa ke laboratorium untuk diamati dengan menngunakan mikroskop . 6. Siapkan gelas kimia yang berisi kapas yang sudah diberi oleh alkohol. 7. Buka plastik penutup botol selai yang berisi lalat buah . 8. Lalu cepat masukkan tutup botol selai kedalam gelas kimia. 9. Ini bertujuan untuk membius lalat agar mudah ditangkap dan diamati. 10. Diamkan selama 30-45 detik. Apabila kurang maka lalat akan segera bangun kembali dan jika lebih dari 2 menit maka sebagian besar akan mati. 11. Lalu letakkan lalat dewasa, pupa dan larva, kedalam gelas kaca. 12. Lalu amati perbedaan lalat buah jantan dan betina dibawah mikroskop. 13. Amati juga bentuk larva dan pupa dibawah mikroskop. C. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal : Kamis, 30 Mei 2013 Pukul : 08.00 WIB – Selesai Tempat : Laboratorium Biologi Fakultas Tekhnik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jakarta D. Hasil Pengamatan Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah Tabel pengamatan perkembanagan siklus hidup Drosophila melanogaster No. Hari & Tanggal Jam  lalat dewasa  larva  pupa Keterangan 1. Minggu,19 Mei 2013 13.00 WIB 21 0 0 21 ekor lalat buah Dimasukkan kedalam media percobaan 2. Senin, 20 Mei 2013 17.00 WIB 19 0 0 2 ekor lalat mati, jumlah lalat dewasa tersisa 19 ekor, Larva dan pupa belum ada.
  • 12. 12 3. Selasa, 21 Mei 2013 18.45 WIB 18 1 0 Jumlah lalat dewasa ada 18 ekor, muncul 1 buah larva . pupa belum muncul. 4. Rabu, 22 Mei 2013 09.10 WIB 16 8 3 Jumlah lalat dewasa 16 ekor, larva berjumlah 8 buah dan mucul 3 larva. 5. Kamis, 23 Mei 2013 16.00 WIB 13 13 5 Jumlah lalat dewasa 13 ekor karena 2 ekor mati, larva bertambah 5 ekor dan pupa bertambah 2. 6. Jumat, 24 Mei 2013 19.00 WIB 17 19 8 Lalat dewasa bertambah 4 ekor, larva bertambah 6 buah, Dan pupa bertambah 3 buah. 7. Sabtu, 25 Mei 2014 19.40 WIB 22 23 16 Lalat dewasa bertambah 5 ekor, larva bertambah 4 buah dan pupa bertambah 8 buah. 8. Minggu, 26 Mei 2013 09.15 WIB 28 29 25 Lalat dewasa bejumlah 28 ekor, larva berjumlah 29 , pupa berjumlah 29 didalam botol. 9. Senin, 27 Mei 2013 14.10 WIB 33 36 29 Lalat dewasa bertambah 5 ekor, Larva berjumlah 36. Pupa bertambah 4 menjadi 29. 10. Selasa, 28 Mei 2013 15.10 WIB 39 44 32 Lalat dewasa berjumlah 39 ekor, larva 44 buah . dan pupa 32. 11. Rabu, 29 Mei 10.10 44 27 20 Lalat dewasa berjumlah 44
  • 13. 13 2013 WIB ekor. Larva 27 dan pupa 20 buah. 12. Kamis , 30 Mei 2013 08.30 WIB 68 0 18 Pengamatan terakhir ini dilakukan di Laboratorium. Total lalat dewasa 68 ekor. Tidak ada larva dalam botol dikarenakan larva sudah berkembang menjadi pupa. Dan jumlah pupa 18 buah. E. Pembahasan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan 12 hari. Lalat buah (Drosophila melanogaster) yang dimasukkan dalam medium. Sekitar 2 hari setelah penanaman, Drosophila melanogaster bertelur dan menempelkan telurnya pada dinding botol medium dan pada serbe namun itu tidak teramati. Telur tersebut berwarna putih dan bentuknya bulat panjang. Satu hari berikutnya telur itu menetas menjadi larva yang bentuknya lonjong bersegmen dan berwarna putih kekuningan dimana salah satu ujungnya runcing. Dua hari berikutnya larvanya menhilang atau mati. Akibat kematian larva ini mungkin suhu dari tempat medium ataukah karena medium sudah mulai bau busuk karena sudah lama. Lama dari medium ini dikarenakan telah dilakukun penanaman sebanyak dua kali. Namun sebenarnya masih ada siklus selanjutnya yang tidak teramati. Dibawah ini menurut Chintianeu Restu Alumni Al-Huda ( UIN SGD Bandung, Jurusan Biologi, 2011) siklus hidup lalat buahsebagai berikut: Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti- berhenti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual
  • 14. 14 dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa. Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut. Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago. Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa.
  • 15. 15 Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa. Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio.
  • 16. 16 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :  Media dibuat sebagai sumber nutrisi dan pendukung hidup Drosophila sp  Tingkah laku lalat didalam gelas lebih sering berada diatas karena mendekati sumber udara  Keadaan media mempengaruhi keadaan lalat didalam gelas.  Pada tata cara penanganan lalat Drosophila sp harus mengikuti proses dari pembuatan media yang baik dan langkah penangkapan yang benar.  Drosophila sp banyak terdapat buah-buahan yang sudah matang/masak bahkan dibuah-buahan yang sudah busuk  Lalat buah dapat menyelesaikan siklus hidupnya ± 12 hari.  Drosophila melanogaster memiliki 4 fase dalam siklus hidupnya yaitu telur, larva, pupa dan imago.  Perbedaan Drosophila melanogaster jantan dan betina ialah: 1. Ukuran tubuh Drosophila melanogaster betina lebih besar dari Drosophila melanogaster jantan. 2. Segmen pada abdomen Drosophila melanogaster betina berjumlah 5 sedangkan pada jantan berjumlah 7. 3. Ada bintik hitam pada Drosophila melanogaster jantan sedangkan pada betina tidak ada. 4. Ujung abdomen Drosophila melanogaster betina lebih tumpul sedangkan pada jantan lebih runcing.
  • 18. 18 LAMPIRAN Persiapan alat dan media pembiakan lalat buah Amati setiap perkembangannya
  • 20. 20 Proses Pembiusan lalat buah dengan menggunakan gelas kimia berisi kapas yang sudah diberi alkohol.