PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
Â
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Ini adalah tentang gen ganda dan alel ganda. gen ganda dan alel ganda adalag dua hal yang berbeda. kamu bisa membuka dan membaca file ini untuk tahu lebih banyak tentang materi ini.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
Â
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Ini adalah tentang gen ganda dan alel ganda. gen ganda dan alel ganda adalag dua hal yang berbeda. kamu bisa membuka dan membaca file ini untuk tahu lebih banyak tentang materi ini.
THALLOPHYTA (TUMBUHAN TALUS) ,pengertian talus ,Cara hidup divisi thallophyta,Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, Thallophyta dibedakan menjadi 3, yaitu :
Ganggang (alga)
Jamur (Fungi)
Lumut kerak (Lichens),Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Chlorophyta (Ganggang hijau)
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Phaeophyta (Ganggang coklat)
Rhodophyta (Ganggang Merah)
2. Jamur atau Fungi,Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
Ascolichens,b. Basidiolichenes
THALLOPHYTA (TUMBUHAN TALUS) ,pengertian talus ,Cara hidup divisi thallophyta,Berdasarkan ciri utama yang menyangkut cara hidupnya itu, Thallophyta dibedakan menjadi 3, yaitu :
Ganggang (alga)
Jamur (Fungi)
Lumut kerak (Lichens),Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Chlorophyta (Ganggang hijau)
Chrysophyta (Ganggang Keemasan)
Phaeophyta (Ganggang coklat)
Rhodophyta (Ganggang Merah)
2. Jamur atau Fungi,Jamur atau cendawan tidak mempunyai kormotofora, oleh karena itu umumnya tidak berwarna, tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat bermacam-nacam zat warna, terutama dalam badan buahnya. Zat-zat warna itu umumnya terdiri atas senyawa aromatic yang tidak mengandung N.
Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora ada yang di luar basidiumdan disebut eksospora.
3. Lumut kerak atau Lichenes
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya, dapat dibedakan menjadi :
Ascolichens,b. Basidiolichenes
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Kingdom protista memiliki anggota yang sifatnya masih sederhana dan memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), uniseluler/ multiseluler, ukurannya bersifat mikroskopis/ makroskopis, dan memiliki klasifikasi yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memilika benruk thalli yang beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga bentik (makroalga) dapat hiduup di perairan tawar dan laut. Makroalga adalah tumbuhan tidak berpembuluh yang tumbuh melekat pada subtract didasaran laut. Tumbuhan tersebut tidak memiliki akar, batang daun, bunga, buah, dan biji ssejati. Makroalga terbesar didaerah litoral dan sublitoral. Daerah tersebut masih dapat memperoleh cahaya matahari yang cukup sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung Makraoalga menyerap nutrisi berupa fosfor dan nitrogen dari lingkungan sekitar perairan
1. Nama : Fudoh Nurhidayah
Nim : 1106035005
Prody : msp
Tugas tumbuhan air
1. Alga coklat (Phaeophyceae)
a. Klasifikasi
Kingdom
: Plantea
Divisi
: Phaeophyta
Kelas
: Phaeophyceae
Ordo
: Fucales
Famili
: Sargassaceae
Genus
: Turbinaria
Spesies
: Turbinaria ornate
b. Daur hidup
Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur
hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales.
Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.),
heteromorfik
(Laminaria
sp)
dan
diplontik
(Sargassum
sp).
http://thonieoceans.blogspot.com/2009/06/ganggang-coklat-phaeophyta.html.
Phaeophyto berdasarkan daur hidup dengan pergantian keturunan di bagi
dalam 3 golongan, yaitu:
2. a) Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki
pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda.
Contoh : Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki
pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda
secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki
pergiliran keturunan.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/)
c. Habitat
Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak dingin dan
sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat
(semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat
mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup
sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit. Alga
coklat dari spesies Tarbinaria merupakan salah satu bahan yang banyak
ditemukan di lndonesia terutama di daerah rataan terumbu bagian luar seperti
daerah pantai Binangeun Banten dan hampir diseluruh pantai yang banyak
terkena ombak langsung (Atmadja, 1996). Hampir semua alga coklat hidup di
laut, terutama di laut yang dingin dan ada juga yang hidup di tepi pantai yang
yang
dangkal
dan
menempel
(http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_coklat)
pada
karang.
3. d. Reproduksi
Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.
a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau
aplanospora yang tidak berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah flagella
yang tidak sama panjang, terletak dibagian lateral. Spora dibentuk dalam
sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler. Atau spora
yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium
prulilekuler.
b)
Perkembanganbiakan
seksual
dilakukan
secara
isogamet,
anisogamet.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur
pada ganggang ini terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang
masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya melebur dan
terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding yang berlendir dan
dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti
cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan faktor
perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang
cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat,
tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari
fotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi
terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
(http://vikifaatihah.blogspot.com/2013/05/alga-coklat-phaeophyta.html)
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
4. 1. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan fragmentasi
2. Perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang
uniseluler.
Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek yang membesar.
Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat telur. Ukurannya lebih
kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami pembelahan meioses kemudian
diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan 32-64 inti. Selanjutnya
terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu. Masingmasing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua
yang terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel
yang pendek diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.
b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang
multiseluler
Berasal dari sel terminal yang pendek. Ukurannya relatif besar dan
terjadi pembelahan tranversal secara berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan
6-12 sel.pembelahan vertikal dimulai dari deretan sel bagian tengah dan
kemudian terbentuklah kubus yang letaknya teratur sebanyak 20-40 deretan.
Protoplas pada masing-masing sel mengalami sultamorfosa menjadi zoospora
yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat diploid dan
terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler.
Perkembangbiakan secara gametik, gametangium dimiliki oleh sporangium
yang plurilokuler.
5. Gamet akan membentuk zoogamet dengan cara:
1. Isogami yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat
dibedakan mana jantan dan mana betina). Contoh: ulva
2.
Anisogami: gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina
memiliki ukuran besar dan gamet jantan memiliki ukuran kecil). Contoh:
codium
3. Oogami: jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif. Contoh: volvox
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/)
e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga coklat
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan alga
antara lain faktor fisik berupa cahaya dan suhu, serta faktor kimiawi yang
digunakan untuk sintesis struktur dari sel alga (Becker 1994). Kondisi yang
mempengaruhi pertumbuhan alga meliputi 1) iluminasi cahaya, yang mana
untuk kultur alga dapat digunakan lampu 40 Watt yang memberikan intensitas
cahaya 3200 lux, 2) suhu (suhu ruang atau suhu dingin), yang mana suhu
dapat mempengaruhi metabolisme organisme, dan 3) medium kultur.
Fitoplankton laut dapat ditumbuhkan dalam media air laut yang diperkaya
atau media air laut sintetis (Kungvankij 1988).
6. 2. Alga hijau (Chlorophyta)
a. Klasifikasi
Kingdom
: Plantea
Divisi
: Chlorophyta
Kelas
: Chlorophyceae
Ordo
: Bryopsidales
Famili
: Caulerpaceae
Genus
: Caulerpa
Spesies
: Caulerpa lentillifera
b. Daur hidup
Daur hidup yang umum dijumpai Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu :
a. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini
hanya mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat
haploid.
b. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya
mempunyai 2 macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan
tumbuhan yang bersifat diploid.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/alga/)
.
c. Habitat
Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan
sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan
7. air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila
air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama
hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air,
Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batubatuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa
anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai
plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chlorophyta-algae-hijau/)
d. Reproduksi
Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin
jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada
benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium.
Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid
membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk
individu. Menurut budiksi (2012) Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan
menjadi:
a. Ganggang bersel satu tidak bergerak
1) Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi
secara vegetatif dengan membelah diri, banyak digunakan untuk mempelajari
fotosintesis.
2) Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara
vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
8. b. Bersel satu bergerak
1) Chlamydomonas sp, berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel,
kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma.
Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.
2) Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel,
klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga
mengelompokkannya ke dalam protozoa.
3. Berbentuk koloni yang bergerak Volvox globator, bentuk koloninya
menyerupai bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke
dalam protozoa.
4. Berbentuk koloni yang tidak bergerak Hydrodiction sp, koloninya
berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif
dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
5. Berbentuk benang Spirogyra sp., kloroplasnya berbentuk spiral,
hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi.
Spirogyra → plasmogami → kariogami → zigospora → individu baru
9. 6. Berbentuk lembaran Ulva, hidup di laut menempel pada batu, dapat
dimakan. Reproduksinya secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan
secara generatif dengan isogami. Chara, bentuknya seperti tumbuhan tinggi,
memiliki batang-batang dan cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar.
Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif
dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma
yang dihasilkan oleh anteridium.
10. e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga hijau
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan alga ialah cahaya, aliran,
suhu, nutrien dan pesaing. Dari segi cahaya, iklim Khatulistiwa yang
bermatahari cerah sepanjang tahun amat menggalakka pertumbuhan alga.
3. Alga merah(Rhodophyta)
a. Klasifikasi
Kingdom
: Plantea
Divisi
: Rhodophyta
Kelas
: Rhodophyceae
Ordo
: Gigartinales
Famili
: Hypneaceae
Genus
: Hypnea
Spesies
: Hypnea sp
b. Daur hidup
Daur hidup bersifat trifasik, sehingga reproduksi dapat melalui produksi
tetraspora ataupun karpospora ( Novalina Serdiati dan Samliok Ndobel,
2011). Thallus cenderung mencapai fase reproduktif pada ukuran di bawah 10
cm, dan menurut Fortes (1996) serta berbagai sumber lainnya, pada ukuran
tersebut energi cenderung lebih dimanfaatkan untuk reproduksi dibanding
pertumbuhan.
c. Habitat
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak
oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak
ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema
11. spinosum menyukai laut dangkal.( http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_merah ).
Habitat umumnya pada perairan dangkal dengan substrat bebatuan, termasuk
di daerah pasang-surut sehingga memiliki toleransi relatif tinggi terhadap
perubahan suhu dan salinitas (Fortes, 1996).
d. Reproduksi
Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
1. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan
pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus
ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan
sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat
perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan
spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut
karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh
spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh
menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan
meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi
pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan
gametofit
e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga merah
Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan alga mencakup
Salinitas, Suhu air, oksigen terlarut atau DO, Derajat keasaman pH,
Kecepatan arus, kedalaman dan Kecerahan ( Novalina Serdiati dan Samliok
Ndobel, 2011)
.