SlideShare a Scribd company logo
Nama : Fudoh Nurhidayah
Nim : 1106035005
Prody : msp
Tugas tumbuhan air
1. Alga coklat (Phaeophyceae)

a. Klasifikasi

Kingdom

: Plantea

Divisi

: Phaeophyta

Kelas

: Phaeophyceae

Ordo

: Fucales

Famili

: Sargassaceae

Genus

: Turbinaria

Spesies

: Turbinaria ornate

b. Daur hidup

Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur
hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales.
Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.),
heteromorfik

(Laminaria

sp)

dan

diplontik

(Sargassum

sp).

http://thonieoceans.blogspot.com/2009/06/ganggang-coklat-phaeophyta.html.
Phaeophyto berdasarkan daur hidup dengan pergantian keturunan di bagi
dalam 3 golongan, yaitu:
a) Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki
pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan
ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda.
Contoh : Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki
pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda
secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki
pergiliran keturunan.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/)

c. Habitat

Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak dingin dan
sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat
(semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat
mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup
sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit. Alga
coklat dari spesies Tarbinaria merupakan salah satu bahan yang banyak
ditemukan di lndonesia terutama di daerah rataan terumbu bagian luar seperti
daerah pantai Binangeun Banten dan hampir diseluruh pantai yang banyak
terkena ombak langsung (Atmadja, 1996). Hampir semua alga coklat hidup di
laut, terutama di laut yang dingin dan ada juga yang hidup di tepi pantai yang
yang

dangkal

dan

menempel

(http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_coklat)

pada

karang.
d. Reproduksi

Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual.
a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau
aplanospora yang tidak berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah flagella
yang tidak sama panjang, terletak dibagian lateral. Spora dibentuk dalam
sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler. Atau spora
yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium
prulilekuler.
b)

Perkembanganbiakan

seksual

dilakukan

secara

isogamet,

anisogamet.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur
pada ganggang ini terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang
masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya melebur dan
terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding yang berlendir dan
dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti
cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan faktor
perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang
cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat,
tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari
fotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi
terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
(http://vikifaatihah.blogspot.com/2013/05/alga-coklat-phaeophyta.html)
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
1. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan fragmentasi
2. Perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang
uniseluler.
Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek yang membesar.
Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat telur. Ukurannya lebih
kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami pembelahan meioses kemudian
diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan 32-64 inti. Selanjutnya
terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu. Masingmasing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua
yang terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel
yang pendek diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.

b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang
multiseluler
Berasal dari sel terminal yang pendek. Ukurannya relatif besar dan
terjadi pembelahan tranversal secara berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan
6-12 sel.pembelahan vertikal dimulai dari deretan sel bagian tengah dan
kemudian terbentuklah kubus yang letaknya teratur sebanyak 20-40 deretan.
Protoplas pada masing-masing sel mengalami sultamorfosa menjadi zoospora
yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat diploid dan
terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler.
Perkembangbiakan secara gametik, gametangium dimiliki oleh sporangium
yang plurilokuler.
Gamet akan membentuk zoogamet dengan cara:
1. Isogami yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat
dibedakan mana jantan dan mana betina). Contoh: ulva
2.

Anisogami: gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina
memiliki ukuran besar dan gamet jantan memiliki ukuran kecil). Contoh:
codium

3. Oogami: jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif. Contoh: volvox
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/)

e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga coklat

Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan alga
antara lain faktor fisik berupa cahaya dan suhu, serta faktor kimiawi yang
digunakan untuk sintesis struktur dari sel alga (Becker 1994). Kondisi yang
mempengaruhi pertumbuhan alga meliputi 1) iluminasi cahaya, yang mana
untuk kultur alga dapat digunakan lampu 40 Watt yang memberikan intensitas
cahaya 3200 lux, 2) suhu (suhu ruang atau suhu dingin), yang mana suhu
dapat mempengaruhi metabolisme organisme, dan 3) medium kultur.
Fitoplankton laut dapat ditumbuhkan dalam media air laut yang diperkaya
atau media air laut sintetis (Kungvankij 1988).
2. Alga hijau (Chlorophyta)

a. Klasifikasi
Kingdom

: Plantea

Divisi

: Chlorophyta

Kelas

: Chlorophyceae

Ordo

: Bryopsidales

Famili

: Caulerpaceae

Genus

: Caulerpa

Spesies

: Caulerpa lentillifera

b. Daur hidup
Daur hidup yang umum dijumpai Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu :
a. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini
hanya mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat
haploid.
b. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya
mempunyai 2 macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan
tumbuhan yang bersifat diploid.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/alga/)
.

c. Habitat
Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan
sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan
air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila
air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama
hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air,
Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batubatuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa
anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai
plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.
(http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chlorophyta-algae-hijau/)

d. Reproduksi
Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin
jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada
benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium.
Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid
membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk
individu. Menurut budiksi (2012) Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan
menjadi:
a. Ganggang bersel satu tidak bergerak
1) Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi
secara vegetatif dengan membelah diri, banyak digunakan untuk mempelajari
fotosintesis.
2) Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara
vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
b. Bersel satu bergerak
1) Chlamydomonas sp, berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel,
kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma.
Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.
2) Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel,
klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga
mengelompokkannya ke dalam protozoa.
3. Berbentuk koloni yang bergerak Volvox globator, bentuk koloninya
menyerupai bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke
dalam protozoa.
4. Berbentuk koloni yang tidak bergerak Hydrodiction sp, koloninya
berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif
dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
5. Berbentuk benang Spirogyra sp., kloroplasnya berbentuk spiral,
hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi.
Spirogyra → plasmogami → kariogami → zigospora → individu baru
6. Berbentuk lembaran Ulva, hidup di laut menempel pada batu, dapat
dimakan. Reproduksinya secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan
secara generatif dengan isogami. Chara, bentuknya seperti tumbuhan tinggi,
memiliki batang-batang dan cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar.
Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif
dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma
yang dihasilkan oleh anteridium.
e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga hijau
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan alga ialah cahaya, aliran,
suhu, nutrien dan pesaing. Dari segi cahaya, iklim Khatulistiwa yang
bermatahari cerah sepanjang tahun amat menggalakka pertumbuhan alga.

3. Alga merah(Rhodophyta)

a. Klasifikasi
Kingdom

: Plantea

Divisi

: Rhodophyta

Kelas

: Rhodophyceae

Ordo

: Gigartinales

Famili

: Hypneaceae

Genus

: Hypnea

Spesies

: Hypnea sp

b. Daur hidup
Daur hidup bersifat trifasik, sehingga reproduksi dapat melalui produksi
tetraspora ataupun karpospora ( Novalina Serdiati dan Samliok Ndobel,
2011). Thallus cenderung mencapai fase reproduktif pada ukuran di bawah 10
cm, dan menurut Fortes (1996) serta berbagai sumber lainnya, pada ukuran
tersebut energi cenderung lebih dimanfaatkan untuk reproduksi dibanding
pertumbuhan.
c. Habitat
Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika.
Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak
oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak
ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema
spinosum menyukai laut dangkal.( http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_merah ).
Habitat umumnya pada perairan dangkal dengan substrat bebatuan, termasuk
di daerah pasang-surut sehingga memiliki toleransi relatif tinggi terhadap
perubahan suhu dan salinitas (Fortes, 1996).
d. Reproduksi
Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
1. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan
pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus
ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang
jantan atau betina yang sel-selnya haploid.
Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan
sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat
perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan
spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut
karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh
spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh
menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan
meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi
pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan
gametofit

e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga merah
Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan alga mencakup
Salinitas, Suhu air, oksigen terlarut atau DO, Derajat keasaman pH,
Kecepatan arus, kedalaman dan Kecerahan ( Novalina Serdiati dan Samliok
Ndobel, 2011)
.
Tumbuhan air materi alga

More Related Content

What's hot

CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
Anggi Putri Intani
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
Singgih Azwar Anas
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Maedy Ripani
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
Kurnia Wati
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
Icha Medisty
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
Singgih Azwar Anas
 
Laporan jaringan otot
Laporan jaringan ototLaporan jaringan otot
Laporan jaringan ototGoogle AdSense
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
rivharamadhanty
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Nana Citra
 
Botani 4 Batang
Botani 4 BatangBotani 4 Batang
Botani 4 Batang
Sinergi Inspiration
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
Anita Friska Sihombing
 

What's hot (20)

Phaeophyta
PhaeophytaPhaeophyta
Phaeophyta
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Laporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Laporan jaringan otot
Laporan jaringan ototLaporan jaringan otot
Laporan jaringan otot
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
Botani 4 Batang
Botani 4 BatangBotani 4 Batang
Botani 4 Batang
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
 

Similar to Tumbuhan air materi alga

Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Agip_mumun
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
andi septi
 
Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
inna96
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
wiyah_Ra
 
Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
alung steven
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
Zona Bebas
 
Protista
Protista Protista
Protista
Tiara Kusuma
 
Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1Dedi Supriyadi
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanOperator Warnet Vast Raha
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
lukmanvliverpuldlian
 
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
SalsabilFalakhul
 
thallophyta
thallophytathallophyta
thallophyta
guanguan6
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
Wulung Gono
 
algae
algaealgae

Similar to Tumbuhan air materi alga (20)

Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Thallophyta
ThallophytaThallophyta
Thallophyta
 
Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
 
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
Protista Mirip Tumbuhan( Alga )
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
Chrysophyta
ChrysophytaChrysophyta
Chrysophyta
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
 
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
 
thallophyta
thallophytathallophyta
thallophyta
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
 
algae
algaealgae
algae
 

More from mulawarman university

cara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exel
cara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exelcara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exel
cara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exel
mulawarman university
 
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangisi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangmulawarman university
 
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimenppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimenmulawarman university
 
lirik lagu istikhoroh cinta
lirik lagu istikhoroh cintalirik lagu istikhoroh cinta
lirik lagu istikhoroh cinta
mulawarman university
 

More from mulawarman university (6)

cara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exel
cara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exelcara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exel
cara menentukan data analisa dan regresi dengan microsoft exel
 
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontangisi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
isi laporan manajemen pesisir dan laut di pulau beras basah-bontang
 
MAKALAH WADUK BENANGA
MAKALAH WADUK BENANGAMAKALAH WADUK BENANGA
MAKALAH WADUK BENANGA
 
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimenppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
ppt perbedaan penelitian deskriptif dan eksperimen
 
lirik lagu istikhoroh cinta
lirik lagu istikhoroh cintalirik lagu istikhoroh cinta
lirik lagu istikhoroh cinta
 
surat dari sang kekasih
surat dari sang kekasihsurat dari sang kekasih
surat dari sang kekasih
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

Tumbuhan air materi alga

  • 1. Nama : Fudoh Nurhidayah Nim : 1106035005 Prody : msp Tugas tumbuhan air 1. Alga coklat (Phaeophyceae) a. Klasifikasi Kingdom : Plantea Divisi : Phaeophyta Kelas : Phaeophyceae Ordo : Fucales Famili : Sargassaceae Genus : Turbinaria Spesies : Turbinaria ornate b. Daur hidup Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp) dan diplontik (Sargassum sp). http://thonieoceans.blogspot.com/2009/06/ganggang-coklat-phaeophyta.html. Phaeophyto berdasarkan daur hidup dengan pergantian keturunan di bagi dalam 3 golongan, yaitu:
  • 2. a) Golongan Isogeneratae Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda. Contoh : Ectocarpus b) Golongan Heterogenerate Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya. Contoh: Laminaria c) Golongan Cyelosporae Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan. (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/) c. Habitat Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit. Alga coklat dari spesies Tarbinaria merupakan salah satu bahan yang banyak ditemukan di lndonesia terutama di daerah rataan terumbu bagian luar seperti daerah pantai Binangeun Banten dan hampir diseluruh pantai yang banyak terkena ombak langsung (Atmadja, 1996). Hampir semua alga coklat hidup di laut, terutama di laut yang dingin dan ada juga yang hidup di tepi pantai yang yang dangkal dan menempel (http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_coklat) pada karang.
  • 3. d. Reproduksi Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang tidak berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah flagella yang tidak sama panjang, terletak dibagian lateral. Spora dibentuk dalam sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler. Atau spora yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium prulilekuler. b) Perkembanganbiakan seksual dilakukan secara isogamet, anisogamet. Pembuahan pada alga coklat Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur pada ganggang ini terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding yang berlendir dan dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan faktor perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat, tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari fotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik. (http://vikifaatihah.blogspot.com/2013/05/alga-coklat-phaeophyta.html) Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
  • 4. 1. Perkembangbiakan secara vegetatif dengan fragmentasi 2. Perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang uniseluler. Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek yang membesar. Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat telur. Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami pembelahan meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan 32-64 inti. Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu. Masingmasing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua yang terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel yang pendek diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan. b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang multiseluler Berasal dari sel terminal yang pendek. Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan tranversal secara berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal dimulai dari deretan sel bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya teratur sebanyak 20-40 deretan. Protoplas pada masing-masing sel mengalami sultamorfosa menjadi zoospora yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat diploid dan terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler. Perkembangbiakan secara gametik, gametangium dimiliki oleh sporangium yang plurilokuler.
  • 5. Gamet akan membentuk zoogamet dengan cara: 1. Isogami yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan mana betina). Contoh: ulva 2. Anisogami: gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina memiliki ukuran besar dan gamet jantan memiliki ukuran kecil). Contoh: codium 3. Oogami: jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif. Contoh: volvox (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/phaeophyta-algae-coklat/) e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga coklat Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan alga antara lain faktor fisik berupa cahaya dan suhu, serta faktor kimiawi yang digunakan untuk sintesis struktur dari sel alga (Becker 1994). Kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan alga meliputi 1) iluminasi cahaya, yang mana untuk kultur alga dapat digunakan lampu 40 Watt yang memberikan intensitas cahaya 3200 lux, 2) suhu (suhu ruang atau suhu dingin), yang mana suhu dapat mempengaruhi metabolisme organisme, dan 3) medium kultur. Fitoplankton laut dapat ditumbuhkan dalam media air laut yang diperkaya atau media air laut sintetis (Kungvankij 1988).
  • 6. 2. Alga hijau (Chlorophyta) a. Klasifikasi Kingdom : Plantea Divisi : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Bryopsidales Famili : Caulerpaceae Genus : Caulerpa Spesies : Caulerpa lentillifera b. Daur hidup Daur hidup yang umum dijumpai Ada 2 macam pola daur hidup, yaitu : a. Haplobiontik yaitu selama pergiliran keturunannya golongan tumbuhan ini hanya mempunyai satu macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid. b. Diplobiontik yaitu tumbuhan yang di dalam pergiliran keturunannya mempunyai 2 macam tumbuhan yaitu tumbuhan yang bersifat haploid dan tumbuhan yang bersifat diploid. (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/alga/) . c. Habitat Ganggang hijau merupakan golongan terbessar diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan
  • 7. air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batubatuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan. (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/chlorophyta-algae-hijau/) d. Reproduksi Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid). Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu. Menurut budiksi (2012) Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi: a. Ganggang bersel satu tidak bergerak 1) Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, banyak digunakan untuk mempelajari fotosintesis. 2) Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
  • 8. b. Bersel satu bergerak 1) Chlamydomonas sp, berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi. 2) Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga mengelompokkannya ke dalam protozoa. 3. Berbentuk koloni yang bergerak Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke dalam protozoa. 4. Berbentuk koloni yang tidak bergerak Hydrodiction sp, koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi. 5. Berbentuk benang Spirogyra sp., kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan konjugasi. Spirogyra → plasmogami → kariogami → zigospora → individu baru
  • 9. 6. Berbentuk lembaran Ulva, hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan. Reproduksinya secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan isogami. Chara, bentuknya seperti tumbuhan tinggi, memiliki batang-batang dan cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar. Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma yang dihasilkan oleh anteridium.
  • 10. e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga hijau Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan alga ialah cahaya, aliran, suhu, nutrien dan pesaing. Dari segi cahaya, iklim Khatulistiwa yang bermatahari cerah sepanjang tahun amat menggalakka pertumbuhan alga. 3. Alga merah(Rhodophyta) a. Klasifikasi Kingdom : Plantea Divisi : Rhodophyta Kelas : Rhodophyceae Ordo : Gigartinales Famili : Hypneaceae Genus : Hypnea Spesies : Hypnea sp b. Daur hidup Daur hidup bersifat trifasik, sehingga reproduksi dapat melalui produksi tetraspora ataupun karpospora ( Novalina Serdiati dan Samliok Ndobel, 2011). Thallus cenderung mencapai fase reproduktif pada ukuran di bawah 10 cm, dan menurut Fortes (1996) serta berbagai sumber lainnya, pada ukuran tersebut energi cenderung lebih dimanfaatkan untuk reproduksi dibanding pertumbuhan. c. Habitat Sebagian besar alga merah hidup di laut, banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang hidup di air payau. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gelidium dan Gracilaria, sedang Euchema
  • 11. spinosum menyukai laut dangkal.( http://id.wikipedia.org/wiki/Alga_merah ). Habitat umumnya pada perairan dangkal dengan substrat bebatuan, termasuk di daerah pasang-surut sehingga memiliki toleransi relatif tinggi terhadap perubahan suhu dan salinitas (Fortes, 1996). d. Reproduksi Alga merah berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. 1. Perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Spora ini selanjutnya tumbuh menjadi ganggang jantan atau betina yang sel-selnya haploid. Perkembangbiakan generatif ganggang merah dengan oogami, pembuahan sel kelamin betina (ovum) oleh sel kelamin jantan (spermatium). Alat perkembangbiakan jantan disebut spermatogonium yang menghasilkan spermatium yang tak berflagel. Sedangkan alat kelamin betina disebut karpogonium, yang menghasilkan ovum. Hasil pembuahan sel ovum oleh spermatium adalah zigot yang diploid. Selanjutnya, zigot itu akan tumbuh menjadi ganggang baru yang menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis. Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang penghasil gamet. Jadi pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit e. Factor lingkungan yang mempenngaruhi pertumbuhan alga merah Factor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan alga mencakup Salinitas, Suhu air, oksigen terlarut atau DO, Derajat keasaman pH, Kecepatan arus, kedalaman dan Kecerahan ( Novalina Serdiati dan Samliok Ndobel, 2011) .