SlideShare a Scribd company logo
Laporan Praktikum Analisis Kesadahan Air 
1. Tujuan 
a. Mempelajari penyebab dan pengaruh air sadah 
b. Menentukan kesadahan sampel air 
2. Dasar Teori 
Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks 
(ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri merupakan jenis titrasi 
dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi– 
reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan 
penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup 
luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Titrasi 
kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion- ion 
kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan 
mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi 
komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi 
kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Asam etilen diamin tetra asetat atau 
yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina 
polikarboksilat(Chang,2003) 
Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa 
masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa 
dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah 
yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangka n. 
Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. 
Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan 
menggunakan resin penukar ion. Air sadah digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis 
anion yang iikat oleh kation (Ca2+, Mg2+), yaitu: 
a. Air sadah sementara 
Mengandung garam hidrokarbonat seperti Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2. 
1. Air sadah sementara dapat dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan 
air tersebut sehingga garam karbonatnya mengendap, 
reaksinya: Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 
(g) 
Mg (HCO3)2 (aq) MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) 
2. Selain dengan memanaskan air, sadah sementara juga dapat dihilangkan 
kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang mengandung Ca(HCO3)2 atau 
Mg (HCO3)2 dengan kapur (Ca(OH)2): 
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) –> 2CaCO3 (s) + 2H2O (l) 
b. Air sadah tetap
Mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang juga mengandung garam 
klorida (CaCl2 atau MgCl2). Air sadah tetap dapat dihilangkan kesadahannya menggunaka n 
cara: 
1. Mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2, supaya terbentuk 
endapan garam karbonat dan atau hidroksida: 
CaSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) +Na2SO4 (aq) 
2. Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan digantikan ion 
kalsium dan ion magnesium atau kalsium zeolit(Fardiaz,1992). 
Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang merupakan bagian dari 
pengompleksian,contohnya proses determinasi kesadahan air. Di dalam bentuk protonate EBT 
berwarna biru. Lalu berubah menjadi warna merah ketika membentuk komplek dengan 
kalsium,magnesium, dan ion logam lainnya. Nama lain dari Eriochrome 
Black T adalah,Solochrome Black T atau EBT. Suatu kelemahan EBT adalah larutannya tidak stabil. 
Bila disimpan akan terjadi penguraian secara lambat,sehingga setelah jangka waktu tertentu indikator 
tidak berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan indikator Calmagite Indikator ini stabil 
dan dalam kebanyakan sifatnya sama dengan Erio T (Harjadi,1993). 
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino yang 
dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk 
kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui 
urine. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion 
logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat 
yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2- 
diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom 
nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul. 
Struktur 1.2 EDTA 
Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor elektron dari atom 
oksigen maupun donor dari atom nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin 
sampai dengan enam secara serempak (Khopkar, 1990). 
3. Alat 
Alat yang digunakan,yaitu gelas piala atau gelas beker 100 ml yang berfungsi untuk tempat 
larutan, erlenmeyer 100/125 ml yang berfungsi untuk tempat zat yang akan dititrasikan, pipet 
gondok 20 ml yang berfungsi pada larutan yang akan diambil dengan volume 20 ml, pipet 
gondok 1 ml berfungsi pada larutan yang akan diambil dengan volume 1 ml,pipet tetes yang 
berfungsi sama untuk mengambil larutan, corong gelas yang berfungsi untuk membantu
memasukan larutan ke dalam tempat yang lubangnya kecil atau sempit, dan buret 50 ml yang 
digunakan untuk titrasi. 
4. Bahan 
Bahan yang digunakan dalam praktikum,yaitu NaEDTA 0,0005 M,standar Ca2+ 0,0001 
M,Buffer ph 10, indikator EBT,dan sampel air. 
5. Cara Kerja 
 Standarisasi 0,005 M larutan Dinatrium Etilendiamintetra Asetat, Na2H2Y (Na2EDTA) 
Buret diisi dengan larutan Dinatrium Etilendiamintetra Asetat (Na2EDTA) 0.005 M. 
Kemudian 20 ml larutan standar Ca2+ 0,0005 M diambil dengan pipet gondok,lalu 
dimasukkan ke dalam erlenmeter 125 ml. Ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 10 dan ditetesi 
2 tetes indikator EBT. Disiapkan tiga larutan standar Ca2+. Larutan standar Ca2+ yang ditritasi 
dengan titran Na2H2Y secara perlahan-lahan hingga berubah warna menjadi biru langit secara 
permanen. Percobaan ini diulangi tiga kali. 
 Analisis Sampel Air 
20 ml sampel air diambil dengan pipet gondok berukuran 20 ml, lalu dimasukkan ke 
dalam erlenmeyer 125 ml. Kemudian ditambahkan 1 ml lautan buffer pH 10 dan ditetesi 2 
tetes indikator EBT. Larutan Na2H2Y dititrasikan secara perlahan-lahan hingga warnanya 
berubah seperti warna biru langit secara permanen. Lalu percobaan ini diulangi tiga kali. 
6. Hasil 
a. Standarisasi larutan Na2EDTA 0,005 M 
No. Uraian Percb. 1 Percb.2 Percb.3 
1. Volume larutan standar Ca2+ (mL) 20 20 20 
2. Konsentrasi larutan standar Ca2+ (M) 0,0005 0,0005 0,0005 
3. Pembacaan buret,akhir (mL) 2 4,2 6,6 
4. Pembacaan buret,awal (mL) 0 2 4,2 
5. Volume titran/Na2EDTA 2 2,2 2,4 
6. Molaritas Na2EDTA (mol/L) 0,005 0,0045 0,0042 
7. Molaritas rata-rata (mol/L) 0,0046 
b. Analisis sampel air 
No. Uraian Percb. 1 Percb.2 Percb.3 
1. Volume sampel air (mL) 20 20 20 
2. Pembacaan buret,akhir (mL) 5,4 10,4 15,8 
3. Pembacaan buret,awal (mL) 0 5,4 10,4 
4. Volume titran/Na2EDTA 5,4 5,0 5,4 
5. Mol Na2EDTA=mol ion sadah, 
Ca2+ dan Mg+ 
0,025 0,023 0,025 
6. Konsentrasi CaCO3mg CaCO3 /L 
sampel(ppm) 
125 115 125 
7. Konsentrasi CaCO3rata-rata (ppm) 121,67
c. Tingkat kesadahan 
Kesadahan (ppm CaCO3) Klasifikasi kesadahan 
< 15 Sangat rendah 
15-50 Rendah 
100-200 Tinggi 
>200 Sangat tinggi 
7. Pembahasan 
Pada percobaan kali ini mengunakan metode titrasi, yaitu cara penetuan konsentrasi suatu 
larutan dengan volume tertentu dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui 
konsentrasinya dan mengukur volumenya secara pasti. Titran yang digunakan adalah 
Na2EDTA dan akan berdisiosasi menjadi ion Na+ dan H2Y2 . Pada percobaan ini, Ca2+ memiliki 
molaritas sebesar 0,005M dan volume larutan 0,02 liter. Molaritas dan volume larutan telah 
diketahui karena larutan ini merupakan larutan standar .Pada percobaan ini juga ditambahka n 
buffer ph 10,Na2EDTA, dan EBT. Adanya penambahan tersebut agar pHnya tetap atau tidak 
berubah-ubah..Pada pH larutan dapat mengalami perubahan dengan adanya ion hidrogen yang 
lepas pada saat titrasi. Dengan adanya pH dan EBT dapat mencegah terbentuknya endapan 
logam hidroksida. Dilakukan standarisasi dengan menggunakan larutan standar Ca2+. Larutan 
standar adalah larutan yang sudah diketahui nilai molaritasnya sehingga dapat menstandarisa s i 
larutan lain yang belum diketahui nilai molaritasnya. Jadi dengan melakukan standarisasi pada 
percobaan ini untuk mengetahui nilai molaritas pada larutan yang belum diketahui nilai 
molaritasnya. Pada percobaan ini juga dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali, pengulangan 
ini untuk menganalisa hasilnya. Hasil satu percobaan belum tentu signifikan. Pengulangan 
tersebut untuk mengetahui data atau hasil itu signifikan atau tidaknya. Dalam proses titrasi ini 
terjadi perubahan warna, karena adanya indikator EBT yang mampu berikatan dengan ion 
Ca2+ dan Mg2+. Adanya indikator ini yang dicampurkan sampel air atau pada saat melakukan 
standarisasi larutan Na2EDTA 0,0005 M akan mengalami perubahan warna dan terjadi titik 
akhir titrasi. Titik akhir titrasi itu terjadi pada saat perubahan warna dan terjadi titik ekivalen. 
Percobaan dengan menstandarisasi larutan Na2EDTA dengan tiga kali percobaan. Pada 
percobaan ini untuk mencari nilai molaritas dari suatu larutan yang belum diketahui nilai 
molaritasnya dengan bantuan larutan standar Ca2+ . Volume larutan standar Ca2+ sebesar 20 ml 
yang kemudian dititrasikan. Di dapat volume titran yang pertama 0,002 L dengan molaritas 
sebesar 0,005 mol/L, sedangkan yang kedua volume titran sebesar 0,0022 L dengan molaritas 
0,0045 mol/L. Lalu yang ketiga dengan volume titran 0,0024 L dengan molaritas 0,0042 mol/L. 
Diperoleh pula molaritas rata-rata sebesar 0,0046 mol/L. Dari ketiga data tersebut mempunya i 
hasil yang berbeda,hal ini dikarenakan pada saat melalukan titrasi yang seharusnya dilakukan 
dengan perlahan-lahan,tetapi jika diperlakuan dengan cepat atau tidak perlahan-lahan dalam 
mentitrasikan suatu larutan akan mempengaruhi volume titran. Adapun faktor lain,yaitu pada 
saat pengambilan larutan tidak tepat pada pengukuran dan dalam melihat angka tidak tepat, 
hal tersebut juga dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Pada perubahan warna yang
ditritasikan menjadi biru cerah,kurang teliti dalam melihat perubahan warna. Perubahan warna 
yang berbeda itu dapat mempengaruhi hasil dari volume hingga molaritasnya. Penambahan 
indikator atau buffer pH 10 yang berlebih juga akan mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. 
Pada percobaan analisis sampel air untuk mengetahui tingkat kesadahan air. Dengan 
volume sampel air yang digunakan 20 ml. Percobaan yang kedua ini juga diulangi tiga kali. 
Didapatkan volume titran yang pertama sebesar 5,4 ml,sehingga diperoleh mol ion sadah 
Ca2+ dan Mg2+ sebesar 0,025 mmol,serta konsentrasinya yang didapat sebesar 125 ppm, pada 
percobaan yang kedua volume titrannya 5,0 ml, sehingga diperoleh mol ion sadah Ca2+ dan 
Mg2+ sebesar 0,023 mmol,serta konsentrasinya sebesar 115 ppm, dan percobaan yang ketiga 
hasilnya sama seperti percobaan pertama yang konsentrasinya sebesar 125 ppm. Dari ketiga 
data tersebut diperoleh konsentrasi rata-rata sebesar 121,67 ppm. Jika dilihat pada tabel tingkat 
kesadahan, 121,67 ppm termasuk tingkat kesadahan yang tinggi. Dari percobaan ini yang 
mengalami perubahan warna yang sama menjadi biru cerah atau biru langit, tetapi hasil yang 
didapat tidak sama satu dengan yang lain. Hal ini terdapat faktor yang mempengaruhi,yait u 
pada saat melakukan titrasi yang seharusnya perlahan-lahan, pada saat pengambilan larutan 
yang tidak tetap atau lebih sedikit dari batas pengukuran juga dapat mempengaruhi hasilnya, 
dan pada saat membac buret yang tidak tepat juga akan mempengaruhi hasil yang didapat. Pada 
penetesan pH 10 atau indikator EBT yang berlebih juga akan mempengaruhi volumenya dan 
warnanya pun akan berbeda dengan satu tetes indikator dengan dua tetes indikator. 
Untuk reaksi yang terjadi, Sebelum titran H2Y2- ditambahkan untuk analisa, analit 
berwarna merah anggur karena ion kompleks (Ca – EBT)2+ (aq). Jika H2Y2- mengkompleks 
semua Ca2+bebas dari sampel air maka kompleks merah anggur (Ca – EBT)2+ terdisosiasi dari 
warna merah anggur berubah menjadi biru langit dari indikator EBT. Dan titik akhir dicapai, 
semua ion sadah telah terkompleksikan dengan H2Y2- 
(Ca – EBT)2+ (aq) + H2Y2- (aq) –> CaY(aq) + 2H+ (aq) + EBT(aq) 
Jika titran H2Y2- ditambahkan pada analit, maka akan terjadi reaksi pembentukan 
kompleks dengan ion Ca2+ dan Mg2+seperti berikut: 
Ca2+ (aq) + H2Y2- (aq) (CaY)2- (aq) + 2H+ (aq) 
Mg2+ (aq) + H2Y2- (aq) (MgY)2- (aq) + 2H+ (aq) 
Indikator EBT berwarna biru langit dalam larutan tetapi membentuk kompleks merah 
anggur (Mg – EBT)2+ (aq) 
Mg 2+ (aq) + EBT (aq) –> (Mg – EBT)2+ (aq) 
Jika H2Y2- mengkompleks semua Ca2+ dan Mg2+ bebas dari sampel air maka kompleks 
merah anggur (Ca – EBT)2+ terdisosiasi dari warna merah anggur berubah menjadi biru langit 
dari indikator EBT. Dan titik akhir dicapai, semua ion sadah telah terkompleksikan dengan 
H2Y2-
(Mg – EBT)2+ (aq) + H2Y2- (aq) MgY(aq) + 2H+ (aq) + EBT(aq) 
8. Kesimpulan 
1) Kesadahan yang dipengaruhi adanya kandungan garam yang terlarut dari ion-ion sadah 
seperti Ca2+,Mg2+,Fe2+. 
2) Konsentrasi CaCO3 rata-rata sebesar 121,67 ppm, tingkat kesadahannya tinggi. 
9. Pengesahan 
Yogyakarta,.... Desember 2012 
Mengetahui, 
Asisten Praktikan 
(Oktavian Ira W.) (Dyah Ayu L.) 
10. Daftar Pustaka 
Chang, Rymond.2003. Edisi Ketiga. Kimia Dasar. Jakarta.Erlangga. 
Fardiaz, srikandi.1992.Polusi Air dan Udara.Yogyakarta.Kanisius. 
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta.PT Gramedia. 
Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerjemah : A. Saptorahardjo, UI-Prees, 
Jakarta 
11. Lampiran 
Diposkan oleh Ayoe AndAy di 03.50

More Related Content

What's hot

Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
aufia w
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
qlp
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
lee_walker94
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Nurmalina Adhiyanti
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
qlp
 
Destilasi
DestilasiDestilasi
Pembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa Hidrat
Pembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa HidratPembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa Hidrat
Pembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa Hidrat
Naufa Nur
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
asterias
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
David Wibawa Aji
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
Fransiska Puteri
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
qlp
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Ridha Faturachmi
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
Universitas Negeri Makassar
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
ilmanafia13
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
eruna18
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
qlp
 

What's hot (20)

Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
Destilasi
DestilasiDestilasi
Destilasi
 
Pembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa Hidrat
Pembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa HidratPembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa Hidrat
Pembuatan Kupri Amonium Sulfat Heksa Hidrat
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Ppt konduktometri
Ppt konduktometriPpt konduktometri
Ppt konduktometri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi KafeinITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 4 Ekstraksi Kafein
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
Laporan praktikum kimia analisa (ANALISA KUALITATIF)
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 

Viewers also liked

Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
PT. SASA
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriFransiska Puteri
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Hesti Radean
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
Mardiana Sayuti
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
pjj_kemenkes
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
PT. SASA
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
infosanitasi
 

Viewers also liked (7)

Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 2 kompleksometri
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
Pengenalan, Penggunaan Dan Perawatan Mikroskop
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri 131020171434-ph...
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 

Similar to Laporan praktikum analisis kesadahan air

Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
DevitaAirin
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
GeriSetiawan2
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
Linda Rosita
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
Nur Kasim
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllIkhsan Bz
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
adinugroho wisnu
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
dasi anto
 
Ekstraksi pelarut
Ekstraksi pelarutEkstraksi pelarut
Ekstraksi pelarut
rikayulliyani
 
Bab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didihBab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didih
feniforev
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
PT. SASA
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
wd_amaliah
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Nurmalina Adhiyanti
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
HeraChem96
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
AwandaGita
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
Takdir Anis
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)

Similar to Laporan praktikum analisis kesadahan air (20)

Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
 
Study literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometriStudy literatur kompleksometri
Study literatur kompleksometri
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Titrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dllTitrasi serimetri dll
Titrasi serimetri dll
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
 
Ekstraksi pelarut
Ekstraksi pelarutEkstraksi pelarut
Ekstraksi pelarut
 
Ekstraksi pelarut
Ekstraksi pelarutEkstraksi pelarut
Ekstraksi pelarut
 
Bab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didihBab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didih
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
Kimia Lingkungan [ Optimalisasi potensi agrowisata Seloliman ] dan Analisis A...
 
Redoks
RedoksRedoks
Redoks
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)Aseton ( b 1)
Aseton ( b 1)
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
PutraDwitara
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan   i...
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 

Laporan praktikum analisis kesadahan air

  • 1. Laporan Praktikum Analisis Kesadahan Air 1. Tujuan a. Mempelajari penyebab dan pengaruh air sadah b. Menentukan kesadahan sampel air 2. Dasar Teori Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi– reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion- ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat(Chang,2003) Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral, yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk gumpalan scum yang sukar dihilangka n. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian. Untuk menghilangkan kesadahan biasanya digunakan berbagai zat kimia, ataupun dengan menggunakan resin penukar ion. Air sadah digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis anion yang iikat oleh kation (Ca2+, Mg2+), yaitu: a. Air sadah sementara Mengandung garam hidrokarbonat seperti Ca(HCO3)2 dan atau Mg(HCO3)2. 1. Air sadah sementara dapat dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan air tersebut sehingga garam karbonatnya mengendap, reaksinya: Ca(HCO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) Mg (HCO3)2 (aq) MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) 2. Selain dengan memanaskan air, sadah sementara juga dapat dihilangkan kesadahannya dengan mereaksikan larutan yang mengandung Ca(HCO3)2 atau Mg (HCO3)2 dengan kapur (Ca(OH)2): Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH)2 (aq) –> 2CaCO3 (s) + 2H2O (l) b. Air sadah tetap
  • 2. Mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang juga mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2). Air sadah tetap dapat dihilangkan kesadahannya menggunaka n cara: 1. Mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2, supaya terbentuk endapan garam karbonat dan atau hidroksida: CaSO4 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) +Na2SO4 (aq) 2. Proses Zeolit Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau kalsium zeolit(Fardiaz,1992). Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator kompleksometri yang merupakan bagian dari pengompleksian,contohnya proses determinasi kesadahan air. Di dalam bentuk protonate EBT berwarna biru. Lalu berubah menjadi warna merah ketika membentuk komplek dengan kalsium,magnesium, dan ion logam lainnya. Nama lain dari Eriochrome Black T adalah,Solochrome Black T atau EBT. Suatu kelemahan EBT adalah larutannya tidak stabil. Bila disimpan akan terjadi penguraian secara lambat,sehingga setelah jangka waktu tertentu indikator tidak berfungsi lagi. Sebagai gantinya dapat diganti dengan indikator Calmagite Indikator ini stabil dan dalam kebanyakan sifatnya sama dengan Erio T (Harjadi,1993). EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2- diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul. Struktur 1.2 EDTA Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung baik donor elektron dari atom oksigen maupun donor dari atom nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin sampai dengan enam secara serempak (Khopkar, 1990). 3. Alat Alat yang digunakan,yaitu gelas piala atau gelas beker 100 ml yang berfungsi untuk tempat larutan, erlenmeyer 100/125 ml yang berfungsi untuk tempat zat yang akan dititrasikan, pipet gondok 20 ml yang berfungsi pada larutan yang akan diambil dengan volume 20 ml, pipet gondok 1 ml berfungsi pada larutan yang akan diambil dengan volume 1 ml,pipet tetes yang berfungsi sama untuk mengambil larutan, corong gelas yang berfungsi untuk membantu
  • 3. memasukan larutan ke dalam tempat yang lubangnya kecil atau sempit, dan buret 50 ml yang digunakan untuk titrasi. 4. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum,yaitu NaEDTA 0,0005 M,standar Ca2+ 0,0001 M,Buffer ph 10, indikator EBT,dan sampel air. 5. Cara Kerja  Standarisasi 0,005 M larutan Dinatrium Etilendiamintetra Asetat, Na2H2Y (Na2EDTA) Buret diisi dengan larutan Dinatrium Etilendiamintetra Asetat (Na2EDTA) 0.005 M. Kemudian 20 ml larutan standar Ca2+ 0,0005 M diambil dengan pipet gondok,lalu dimasukkan ke dalam erlenmeter 125 ml. Ditambahkan 1 ml larutan buffer pH 10 dan ditetesi 2 tetes indikator EBT. Disiapkan tiga larutan standar Ca2+. Larutan standar Ca2+ yang ditritasi dengan titran Na2H2Y secara perlahan-lahan hingga berubah warna menjadi biru langit secara permanen. Percobaan ini diulangi tiga kali.  Analisis Sampel Air 20 ml sampel air diambil dengan pipet gondok berukuran 20 ml, lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 125 ml. Kemudian ditambahkan 1 ml lautan buffer pH 10 dan ditetesi 2 tetes indikator EBT. Larutan Na2H2Y dititrasikan secara perlahan-lahan hingga warnanya berubah seperti warna biru langit secara permanen. Lalu percobaan ini diulangi tiga kali. 6. Hasil a. Standarisasi larutan Na2EDTA 0,005 M No. Uraian Percb. 1 Percb.2 Percb.3 1. Volume larutan standar Ca2+ (mL) 20 20 20 2. Konsentrasi larutan standar Ca2+ (M) 0,0005 0,0005 0,0005 3. Pembacaan buret,akhir (mL) 2 4,2 6,6 4. Pembacaan buret,awal (mL) 0 2 4,2 5. Volume titran/Na2EDTA 2 2,2 2,4 6. Molaritas Na2EDTA (mol/L) 0,005 0,0045 0,0042 7. Molaritas rata-rata (mol/L) 0,0046 b. Analisis sampel air No. Uraian Percb. 1 Percb.2 Percb.3 1. Volume sampel air (mL) 20 20 20 2. Pembacaan buret,akhir (mL) 5,4 10,4 15,8 3. Pembacaan buret,awal (mL) 0 5,4 10,4 4. Volume titran/Na2EDTA 5,4 5,0 5,4 5. Mol Na2EDTA=mol ion sadah, Ca2+ dan Mg+ 0,025 0,023 0,025 6. Konsentrasi CaCO3mg CaCO3 /L sampel(ppm) 125 115 125 7. Konsentrasi CaCO3rata-rata (ppm) 121,67
  • 4. c. Tingkat kesadahan Kesadahan (ppm CaCO3) Klasifikasi kesadahan < 15 Sangat rendah 15-50 Rendah 100-200 Tinggi >200 Sangat tinggi 7. Pembahasan Pada percobaan kali ini mengunakan metode titrasi, yaitu cara penetuan konsentrasi suatu larutan dengan volume tertentu dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dan mengukur volumenya secara pasti. Titran yang digunakan adalah Na2EDTA dan akan berdisiosasi menjadi ion Na+ dan H2Y2 . Pada percobaan ini, Ca2+ memiliki molaritas sebesar 0,005M dan volume larutan 0,02 liter. Molaritas dan volume larutan telah diketahui karena larutan ini merupakan larutan standar .Pada percobaan ini juga ditambahka n buffer ph 10,Na2EDTA, dan EBT. Adanya penambahan tersebut agar pHnya tetap atau tidak berubah-ubah..Pada pH larutan dapat mengalami perubahan dengan adanya ion hidrogen yang lepas pada saat titrasi. Dengan adanya pH dan EBT dapat mencegah terbentuknya endapan logam hidroksida. Dilakukan standarisasi dengan menggunakan larutan standar Ca2+. Larutan standar adalah larutan yang sudah diketahui nilai molaritasnya sehingga dapat menstandarisa s i larutan lain yang belum diketahui nilai molaritasnya. Jadi dengan melakukan standarisasi pada percobaan ini untuk mengetahui nilai molaritas pada larutan yang belum diketahui nilai molaritasnya. Pada percobaan ini juga dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali, pengulangan ini untuk menganalisa hasilnya. Hasil satu percobaan belum tentu signifikan. Pengulangan tersebut untuk mengetahui data atau hasil itu signifikan atau tidaknya. Dalam proses titrasi ini terjadi perubahan warna, karena adanya indikator EBT yang mampu berikatan dengan ion Ca2+ dan Mg2+. Adanya indikator ini yang dicampurkan sampel air atau pada saat melakukan standarisasi larutan Na2EDTA 0,0005 M akan mengalami perubahan warna dan terjadi titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi itu terjadi pada saat perubahan warna dan terjadi titik ekivalen. Percobaan dengan menstandarisasi larutan Na2EDTA dengan tiga kali percobaan. Pada percobaan ini untuk mencari nilai molaritas dari suatu larutan yang belum diketahui nilai molaritasnya dengan bantuan larutan standar Ca2+ . Volume larutan standar Ca2+ sebesar 20 ml yang kemudian dititrasikan. Di dapat volume titran yang pertama 0,002 L dengan molaritas sebesar 0,005 mol/L, sedangkan yang kedua volume titran sebesar 0,0022 L dengan molaritas 0,0045 mol/L. Lalu yang ketiga dengan volume titran 0,0024 L dengan molaritas 0,0042 mol/L. Diperoleh pula molaritas rata-rata sebesar 0,0046 mol/L. Dari ketiga data tersebut mempunya i hasil yang berbeda,hal ini dikarenakan pada saat melalukan titrasi yang seharusnya dilakukan dengan perlahan-lahan,tetapi jika diperlakuan dengan cepat atau tidak perlahan-lahan dalam mentitrasikan suatu larutan akan mempengaruhi volume titran. Adapun faktor lain,yaitu pada saat pengambilan larutan tidak tepat pada pengukuran dan dalam melihat angka tidak tepat, hal tersebut juga dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh. Pada perubahan warna yang
  • 5. ditritasikan menjadi biru cerah,kurang teliti dalam melihat perubahan warna. Perubahan warna yang berbeda itu dapat mempengaruhi hasil dari volume hingga molaritasnya. Penambahan indikator atau buffer pH 10 yang berlebih juga akan mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Pada percobaan analisis sampel air untuk mengetahui tingkat kesadahan air. Dengan volume sampel air yang digunakan 20 ml. Percobaan yang kedua ini juga diulangi tiga kali. Didapatkan volume titran yang pertama sebesar 5,4 ml,sehingga diperoleh mol ion sadah Ca2+ dan Mg2+ sebesar 0,025 mmol,serta konsentrasinya yang didapat sebesar 125 ppm, pada percobaan yang kedua volume titrannya 5,0 ml, sehingga diperoleh mol ion sadah Ca2+ dan Mg2+ sebesar 0,023 mmol,serta konsentrasinya sebesar 115 ppm, dan percobaan yang ketiga hasilnya sama seperti percobaan pertama yang konsentrasinya sebesar 125 ppm. Dari ketiga data tersebut diperoleh konsentrasi rata-rata sebesar 121,67 ppm. Jika dilihat pada tabel tingkat kesadahan, 121,67 ppm termasuk tingkat kesadahan yang tinggi. Dari percobaan ini yang mengalami perubahan warna yang sama menjadi biru cerah atau biru langit, tetapi hasil yang didapat tidak sama satu dengan yang lain. Hal ini terdapat faktor yang mempengaruhi,yait u pada saat melakukan titrasi yang seharusnya perlahan-lahan, pada saat pengambilan larutan yang tidak tetap atau lebih sedikit dari batas pengukuran juga dapat mempengaruhi hasilnya, dan pada saat membac buret yang tidak tepat juga akan mempengaruhi hasil yang didapat. Pada penetesan pH 10 atau indikator EBT yang berlebih juga akan mempengaruhi volumenya dan warnanya pun akan berbeda dengan satu tetes indikator dengan dua tetes indikator. Untuk reaksi yang terjadi, Sebelum titran H2Y2- ditambahkan untuk analisa, analit berwarna merah anggur karena ion kompleks (Ca – EBT)2+ (aq). Jika H2Y2- mengkompleks semua Ca2+bebas dari sampel air maka kompleks merah anggur (Ca – EBT)2+ terdisosiasi dari warna merah anggur berubah menjadi biru langit dari indikator EBT. Dan titik akhir dicapai, semua ion sadah telah terkompleksikan dengan H2Y2- (Ca – EBT)2+ (aq) + H2Y2- (aq) –> CaY(aq) + 2H+ (aq) + EBT(aq) Jika titran H2Y2- ditambahkan pada analit, maka akan terjadi reaksi pembentukan kompleks dengan ion Ca2+ dan Mg2+seperti berikut: Ca2+ (aq) + H2Y2- (aq) (CaY)2- (aq) + 2H+ (aq) Mg2+ (aq) + H2Y2- (aq) (MgY)2- (aq) + 2H+ (aq) Indikator EBT berwarna biru langit dalam larutan tetapi membentuk kompleks merah anggur (Mg – EBT)2+ (aq) Mg 2+ (aq) + EBT (aq) –> (Mg – EBT)2+ (aq) Jika H2Y2- mengkompleks semua Ca2+ dan Mg2+ bebas dari sampel air maka kompleks merah anggur (Ca – EBT)2+ terdisosiasi dari warna merah anggur berubah menjadi biru langit dari indikator EBT. Dan titik akhir dicapai, semua ion sadah telah terkompleksikan dengan H2Y2-
  • 6. (Mg – EBT)2+ (aq) + H2Y2- (aq) MgY(aq) + 2H+ (aq) + EBT(aq) 8. Kesimpulan 1) Kesadahan yang dipengaruhi adanya kandungan garam yang terlarut dari ion-ion sadah seperti Ca2+,Mg2+,Fe2+. 2) Konsentrasi CaCO3 rata-rata sebesar 121,67 ppm, tingkat kesadahannya tinggi. 9. Pengesahan Yogyakarta,.... Desember 2012 Mengetahui, Asisten Praktikan (Oktavian Ira W.) (Dyah Ayu L.) 10. Daftar Pustaka Chang, Rymond.2003. Edisi Ketiga. Kimia Dasar. Jakarta.Erlangga. Fardiaz, srikandi.1992.Polusi Air dan Udara.Yogyakarta.Kanisius. Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta.PT Gramedia. Khopkar, S. M., 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerjemah : A. Saptorahardjo, UI-Prees, Jakarta 11. Lampiran Diposkan oleh Ayoe AndAy di 03.50