Titrasi kompleksometri digunakan untuk menentukan kadar Ca dalam sampel air keran. Perubahan warna dari merah muda menjadi biru laut menunjukkan adanya ion Ca2+ dalam sampel. Rata-rata volume EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi adalah 0,95 ml. Perhitungan menunjukkan kadar Ca dalam sampel adalah 18,666%, di bawah batas maksimum 500 mg/L menurut standar kesehatan.
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari tentang materi yang didalamnya mempelajari dan memahami struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Sehingga manusia sangat berkaitan erat dengan ilmu kimia. Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan riset atau penelitian yang berhubungan sifat suatu unsur, atom dan senyawa dalam hal pembentukannya, berikatan antara satu dengan lainnya, kegunaannya, dan reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satu yang dapat menjadi riset atau penelitian adalah sintesis (pembuatan) suatu senyawa dari beberapa senyawa yang direaksikan.
Asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus karboksilat (βCOOH). Ester, aldehid dan keton serta senyawa lainnya dapat dibuat atau diseintesis dari asam karboksilat. Salah satu senyawa yang dapat disintesis dari asam karboksilat adalah etil asetat. Etil asetat adalah senyawa organik yang berwujud cair, tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas. Senyawa etil asetat merupakan salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutan yang dimiliki etil asetat dapat meningkat suhu pada suatu larutan, dan ternyata etil asetat jika berada dalam air mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil.
Sintesis etil asetat berasal dari reaksi senyawa antara senyawa asam asetat dengan etanol dengan bantuan katalis asam berupa asam sulfat inilah disebut dengan reaksi esterifikasi dimana etil asetat merupakan senyawa ester dan menghasilkan hasil samping yaitu air. Etil asetat dalam proses sintesisnya bila reaksi yang berlangsung sangat lama bahkan melewati yang semestinya maka hasil reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidolisis. Reaksi hidrolisis ini membuat etil asetat yang telah jadi strukturnya dipecah oleh air mengakibatkan etil asetat kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam mensintesis etil asetat harus dikontrol dengan baik
Asetanilida pertama kali ditemukan oleh Friedel Kraft pada tahun 1872 dengan cara mereaksikan asethopenon dengan NH2OH sehingga terbentuk asetophenon oxime yang kemudian dengan bantuan katalis dapat diubah menjadi asetanilida. Pada tahun 1899 Beckmand menemukan asetanilida dari reaksi antara benzilsianida dan H2O dengan katalis HCl. Lalu, pada tahun 1905 Weaker menemukan asetanilida dari anilin dan asam asetat. Asetanilida sendiri merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil
Ilmu kimia merupakan ilmu pengetahuan alam yang khusus mempelajari tentang materi yang didalamnya mempelajari dan memahami struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Sehingga manusia sangat berkaitan erat dengan ilmu kimia. Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan riset atau penelitian yang berhubungan sifat suatu unsur, atom dan senyawa dalam hal pembentukannya, berikatan antara satu dengan lainnya, kegunaannya, dan reaksi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Salah satu yang dapat menjadi riset atau penelitian adalah sintesis (pembuatan) suatu senyawa dari beberapa senyawa yang direaksikan.
Asam karboksilat merupakan suatu senyawa yang memiliki gugus karboksilat (βCOOH). Ester, aldehid dan keton serta senyawa lainnya dapat dibuat atau diseintesis dari asam karboksilat. Salah satu senyawa yang dapat disintesis dari asam karboksilat adalah etil asetat. Etil asetat adalah senyawa organik yang berwujud cair, tidak berwarna dan memiliki aroma yang khas. Senyawa etil asetat merupakan salah satu pelarut polar menengah atau semipolar yang mudah menguap, tidak beracun dan tidak higroskopis. Kelarutan yang dimiliki etil asetat dapat meningkat suhu pada suatu larutan, dan ternyata etil asetat jika berada dalam air mengandung basa atau asam mengakibatkan etil asetat tidak stabil.
Sintesis etil asetat berasal dari reaksi senyawa antara senyawa asam asetat dengan etanol dengan bantuan katalis asam berupa asam sulfat inilah disebut dengan reaksi esterifikasi dimana etil asetat merupakan senyawa ester dan menghasilkan hasil samping yaitu air. Etil asetat dalam proses sintesisnya bila reaksi yang berlangsung sangat lama bahkan melewati yang semestinya maka hasil reaksi akan kembali menjadi reaktan disebut reaksi hidolisis. Reaksi hidrolisis ini membuat etil asetat yang telah jadi strukturnya dipecah oleh air mengakibatkan etil asetat kembali menjadi asam asetat dan etanol. Jadi didalam mensintesis etil asetat harus dikontrol dengan baik
Asetanilida pertama kali ditemukan oleh Friedel Kraft pada tahun 1872 dengan cara mereaksikan asethopenon dengan NH2OH sehingga terbentuk asetophenon oxime yang kemudian dengan bantuan katalis dapat diubah menjadi asetanilida. Pada tahun 1899 Beckmand menemukan asetanilida dari reaksi antara benzilsianida dan H2O dengan katalis HCl. Lalu, pada tahun 1905 Weaker menemukan asetanilida dari anilin dan asam asetat. Asetanilida sendiri merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil
This is our journal analyses of medical microbiology (Prevalence and Antibiotic Resistance Pattern
of Escherichia coli and Klebsiella pneumoniae
in Urine Tract Infections at the La Paz
Medical Center, Malabo, Equatorial Guinea
)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Β
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Β
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Kelompok 4 Mengetahui proses pelaksanaan titrasi Kompleksometri Menentukan kadar Ca-Mg pada sampel air sadah
1.
2. LANDASAN TEORI
β’ Titrasi kompleksometri dikenal sebagai reaksi yang
meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks
ataupun pembentukan molekul netral yang
terdisosiasi dalam larutan (Chang,2003)
4. Air sadah digolongkan menjadi 2 jenis :
a. Air sadah sementara
Mengandung garam hidrokarbonat seperti Ca(HCO3)2 dan atau
Mg(HCO3)2.
1. Dapat dihilangkan kesadahannya dengan cara memanaskan
Ca(HCO3)2 (aq)
CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Mereaksikan dengan kapur (Ca(OH)2)
Ca(HCO3)2 (aq) + Ca(OH) 2 (aq) 2CaCO3 (s) + 2H2O (l)
5. b. Air sadah tetap
Mengandung garam sulfat (CaSO4 atau MgSO4) terkadang
juga mengandung garam klorida (CaCl2 atau MgCl2)
1. Mereaksikan dengan soda Na2CO3 dan kapur Ca(OH)2
2. Proses Zeolit
Dengan natrium zeolit (suatu silikat) maka kedudukan akan
digantikan ion kalsium dan ion magnesium atau kalsium zeolit
(Fardiaz,1992).
6. β’ Eriochrome Black T (EBT) adalah indikator
kompleksometri yang merupakan bagian dari
pengompleksian - kelemahan EBT adalah larutannya
tidak stabil
β’ EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra
Asetat, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein
makanan
7. ALAT DAN BAHAN
Alat
β’ Erlenmeyer;
β’ pipet volume 10 ml 1 buah;
β’ pipet volume 1 ml 1 buah;
β’ ball pipet 1 buah;
β’ corong 1 buah;
β’ statip 1 buah;
β’ buret 50 ml 1 buah;
β’ spatula 1 buah;
β’ beaker glass 250 ml 1 buah.
Bahan
β’ Indikator buffer pH 10;
β’ Indikator EBT;
β’ larutan EDTA
β’ aquadest.
8.
9. Data pengamatan
NO VOLUME SAMPEL VOLUME BUFFER VOLUME EDTA
1 10 ml 1 ml 1 ml
2 10 ml 1 ml 0,9 ml
3 10 ml 1 ml 0,9 ml
KEGIATAN PERUBAHAN
ο Sampel 10 ml + buffer 1 ml Larutan tidak berubah (tidak berwarna)
ο Sampel 10 ml + buffer 1 ml + EBT Larutan berwarna ungu
ο Sampel 10 ml +buffer 1ml Larutan berwarna biru
10. β’ Hy3
3- β H+ + Y4-
β’ Ca2+ + Y4- β CaY2-
β’ Vca . Nca = Vy4- . Ny4-
β’ Volume sampel x Nca = volume EDTA x N
β’ 10 x Nca = 0,9333 x 0,1
Nca =
0,09333
10
Nca = 0,009333 mol ek/ml
Nca β 0,0046665 mmol/ml Ca
11. % Ca =
V EDTA x N EDTA x Ar Ca
π ππππππ π₯ π£πππππ π πΈπ·ππ΄
x 100%
=
0,9333 x 0,1 x 40
10 π₯ 2
x 100%
= 18,666 %
Nca = 0,009333 mol ek/lt
M β 0,0046665 mmol/lt
β 0,0046665 x 40 mg/ml
β 0,18666 mg/ mL Ca
12. Volum EDTA x mg/ mL Ca = mg Ca
mg Ca = 0,9333 x 0,18666
mg Ca = 0,17421
1000 ml/lt x mg Ca
π ππππππ
= mg/lt Ca
mg/lt Ca =
1000 x 0,17421
10
= 17,421 ppm
13. β’ Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah sampel air keran.
β’ Perubahan warna merah muda setalah di tambahkan EBT
β’ Tujuan diberi indikator EBT adalah karena indikator tersebut peka
terhadap kadar logam dan pH larutan , sehingga titik akhir titrasinya pun
dapat diketahui. Reaksi yang terjadi yaitu Ca2+ (aq) + EBT -> [CaEBT]2+
(aq) .
β’ Penambahan larutan buffer pH 10 bertujuan untuk menjaga penurunan
pH larutan tidak turun karna didalamnya kan terjadi reaksi pelepasan ion
hidrogen yang akan menyebabkan perubahan pH pada larutan atau
dengan kata lain menjaga kestabilan kompleks logam-EDTA dan agar
indikator EBT berfungsi dengan baik.
14. β’ Reaksi yang terjadi setelah penambahan EDTA yaitu Ca2+(aq) + H2Y2
-(aq) -
> [CaY]2-(aq) + 2H+(aq).
β’ Di titrasi ο warna biru muda
β’ Titrasi ini dilakukan sebanyak 3 kali
β’ Diperoleh volume EDTA yang pertama sebesar 01 ml kemudian titrasi
yang kedua dan ketiga diperoleh 0,9 ml. Sehingga volume EDTA rata-rata
yang diperoleh sebesar 0,95 ml.
β’ Dalam titrasi perubahan warna dapat berlangsung dengan cepat karena
penambahan indikator EBT.
β’ Reaksi yang terjadi pada saat penitrasian adalah: [CaEBT]2+ (aq) (merah
muda) + H2Y2
-(aq) ο CaY2
-(aq) (biru langit) + 2H+(aq) + EBT(aq)
15. β’ Adanya perubahan warna dari merah muda menjadi biru
laut pada percobaan, hal ini membuktikan bahwa terdapat
kesadahan didalam sampel air yang digunakan dan juga
membuktikan bahwa larutan sampel mengandung ion
Ca2+. Kemudian volume rata-rata tersebut dapat
menentukan nilai dari konsentrasi Ca2+, dan dari hasil
perhitungan diperoleh kadar kalsium sebesar 18,666 %.
Adapun standar yang dikeluarkan oleh pemenkes RI
No.416/MENKES/PER/IX/1990 yaitu kadar maksimum yang
di izinkan adalah 500Mg CaCO3/Lt.
16. β’ Untuk mengetahui kadar Ca-Mg dalam suatu sampel dengan menggunakan
titrasi Kompleksometri. Dimana dengan menggunakan Indikator EBT
sebagai ion pengompleks.
β’ Dapat diketahui kadar Ca dalam sampel yang kami gunakan yaitu 18,666 %.
17. SARAN
1. Praktikan lebih cermat dalam mengamati perubahan warna yang terjadi
2. Memperhatikan pemberian EBT dalam sampel
3. Saat melakukan titrasi hendaknya dibawah erlenmeyer diberi kertas putih agar
perubahan warnanya jelas dan dapat dibedakan
4. Teliti dalam mengamati dan mencatat volume EDTA yang digunakan
5. Berhati-hati dalam melakukan praktikum
Air sadah adalah air yang mengandung garam terlarut dari ion kalsium, magnesium dan besi. Air sadar bukan merupakan air yang berbahaya, karena memang ion-ion tersebut dapat larut dalam air. Akan tetapi dengan kadar Ca2+ yang tinggi akan menyebabkan air menjadi keruh