SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Laporan Praktikum Analisis Crosstab:
Pengaruh Topografi dan Jenis Tanah terhadap Area
Rawan Genangan dan Rob di Kota Semarang
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan
(TKP 342)
Dikerjakan Oleh :
Sally Indah Nurdyawati
21040113130096
Kelas B
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
2015
1
I. PENDAHULUAN
Analisis crosstabs merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda
ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris
dengan variabel dalam kolom. Secara umum, dalam analisis crosstab variabel-variabel dipaparkan
dalam satu tabel dan berguna untuk :
 Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi.
 Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan.
 Mengatur data untuk keperluan analisis tatistic.
 Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat dianalisis ada
tidaknya hubungan.
II. STUDI KASUS
Banjir di Semarang merupakan permasalahan yang sulit diatasi. Tercatat beberapa banjir
besar telah terjadi di Semarang, seperti banjir bandang tahun 1911 di mana air menggenangi
sebagian Kota Semarang. Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan karena volume air yang
meningkat atau karena tidak tertampungnya air oleh sungai sehingga mengakibatkan limpasan air
atau genangan pada daerah yang biasanya kering. Untuk memahami penyebab banjir di Kota
Semarang, maka perlu mengenal kondisi geografis yang ada. Oleh karena itu, pada laporan ini
akan dibahas mengenai keterkaitan aspek topografi dan jenis tanah terhadap daerah yang rawan
genangan air di Kota Semarang melalui analisis crosstab.
Tabel I
Topografi, Jenis Tanah, dan Area Rawan Genangan di Kota Semarang
No Kecamatan Topografi Jenis Tanah Area Rawan Genangan
1 Mijen Bergelombang Latosol Coklat Kemerahan Tidak
2 Gunungpati Bergelombang Latosol Coklat Kemerahan Tidak
3 Banyumanik Datar Latosol Coklat Kemerahan Tidak
4 Gajah Mungkur Bergelombang Mediteran Coklat Tua Tidak
5 Semarang Selatan Datar Asosiasi Auvial Kelabu Tidak
6 Candisari Bergelombang Mediteran Coklat Tua Tidak
7 Tembalang Bergelombang Mediteran Coklat Tua Tidak
8 Pedurungan Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya
9 Genuk Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya
10 Gayamsari Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya
11 Semarang Timur Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya
12 Semarang Utara Datar Aluvial Ya
13 Semarang Tengah Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya
14 Semarang Barat Datar Aluvial Ya
15 Tugu Datar Aluvial Ya
16 Ngaliyan Curam Mediteran Coklat Tua Tidak
Sumber: Bappeda, 2009
Uji hipotesis yang dilakukan dalam analisis ini adalah :
Ho = tidak ada hubungan antara baris dan kolom
H1 = ada hubungan antara baris dan kolom
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
2
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Area_Rawan_Genangan *
Topografi
16 100.0% 0 .0% 16 100.0%
Area_Rawan_Genangan *
Jns_Tanah
16 100.0% 0 .0% 16 100.0%
Keterangan Output:
 Dari 16 data yang telah diproses, kevalidannya adalah 100% sehingga tidak ada data
yang hilang atau missing.
 Variabel yang akan dibahas adalah keterkaitan antara Area Rawan Genangan dengan
Topografi dan Area rawan Genangan dengan Jenis Tanah.
1. Area_Rawan_Genangan * Topografi
Crosstab
Count
Topografi
TotalBergelombang Curam Datar
Area_Rawan_Genangan Tidak 5 1 2 8
Ya 0 0 8 8
Total 5 1 10 16
Keterangan Output:
Tabel di atas menunjukkan tabulasi silang antara variabel Area Rawan Genangan
dengan Topografi. Dari data yang diolah, terdapat 8 kecamatan yang bukan
merupakan area rawan genangan dan memiliki topografi yang bergelombang (5),
curam (1), dan datar (2). Sedangkan 8 kecamatan lainnya yang merupakan area rawan
genangan, seluruhnya memiliki topografi yang datar.
3
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 9.600a 2 .008
Likelihood Ratio 12.173 2 .002
N of Valid Cases 16
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,50.
Keterangan Output:
Dalam pengambilan kesimpulan Uji Chi-Square, dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
 Jika nilai probabilitas >0,05 maka Ho diterima = H1 ditolak, tidak ada hubungan
antar variabel.
 Jika nilai probabilitas ≤0,05 maka Ho ditolak = H1 diterima, ada hubungan antar
variabel.
Berdasarkan kolom Asymp.Sig adalah 0,08, atau probabilitas lebih dari 0,05, maka
Ho diterima dan H1 ditolak.
Selain itu, dalam analisis Chi-Square Pearson, dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
 Jika nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima, tidak ada
hubungan antar variabel.
 Jika nilai Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, maka Ho ditolak, ada hubungan
antar variabel.
Nilai Chi-Square hitung dapat dilihat dari kolom value, yakni 9,6. Sedangkan nilai
Chi-Square tabel dengan df bernilai 2 dan alfa 0,05, yakni 4,303. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Chi-Square tabel lebih besar dari nilai Chi-Square hitung.
Berdasarkandua kondisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara Area Rawan Genangan dengan Topografi.
4
Directional Measures
Value
Asymp.
Std. Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Lambda Symmetric .643 .227 2.254 .024
Area_Rawan_Genangan
Dependent
.750 .198 2.155 .031
Topografi Dependent .500 .312 1.182 .237
Goodman and
Kruskal tau
Area_Rawan_Genangan
Dependent
.600 .190 .011c
Topografi Dependent .477 .166 .001c
Uncertainty
Coefficient
Symmetric .499 .153 3.038 .002d
Area_Rawan_Genangan
Dependent
.549 .181 3.038 .002d
Topografi Dependent .458 .142 3.038 .002d
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on chi-square approximation
d. Likelihood ratio chi-square probability.
Keterangan Output:
Tabel Directional Measures merupakan cara pengukuran untuk hubungan tidak setara
berdasarkan pada Proportional Reducion in Error (PRE).
 Lambda Symmetric Value
Mendekati 0 = kolerasi antar variabel lemah, kemungkinan terdapat faktor lain
yang mempengaruhi
Mendekati 1 = kolerasi antar variabel kuat
Pada tabel terlihat angka 0,643 maka kolerasi antara Area Rawan Genangan
dengan Topografi adalah kuat.
 Lambda Symmetric Approx.Sig
< 0,05 = ada hubungan secara nyata
> 0,05 = tidak ada hubungan secara nyata
Pada tabel terlihat angka 0,024 maka ada hubungan secara nyata antara Area
Rawan Genangan dengan Topografi.
 Area_Rawan_Genangan Dependent
>0,05 = Area Rawan Genangan dapat memprediksi Topografi
<0,05 = Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Topografi
Pada tabel telihat angka 0,031 maka dapat disimpulkan bahwa Area Rawan
Genangan tidak dapat memprediksi Topografi
 Topografi Dependent
>0,05 = Topografi dapat memprediksi Area Rawan Genangan
5
<0,05 = Topografi tidak dapat memprediksi Area Rawan Genangan
Pada tabel telihat angka 0,237 maka dapat disimpulkan bahwa Topografi dapat
memprediksi Area Rawan Genangan
 Goodman and Kruskal tau Value
Mendekati 0 = dapat memprediksi variabel lainnya
Mendekati 1 = tidak dapat memprediksi variabel lainnya
Pada baris Area_Rawan_Genangan Dependent terlihat angka 0,6 maka Area
Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Topografi. Sedangkan pada
Topografi Dependent terlihat angka 0,477 maka Topografi dapat memprediksi
Area Rawan Genangan
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .775 .008
Cramer's V .775 .008
Contingency Coefficient .612 .008
N of Valid Cases 16
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
Keterangan Output:
Dalam membaca tabel Symmetric Measures, dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Approx.Sig Symmetric Measures menandakan seberapa kuat hubungan antara dua
variabel, jika value mendekati 1 maka terdapat hubungan yang kuat dan jika
mendekati 0 maka hubungan antar variable tidak kuat.
Besaran Phi dan Cramer’s V menghasilkan besaran yang sama, yakni 0,775.
Contingency Coefficient menghasilkan angka yang kebih kecil, yakni 0,612 sehingga
dapat disimpulkan besaran tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dengan syarat
mendekati 1.
6
Keterangan Output:
Grafik di atas menggambarkan hasil tabulasi silang antara variabel Area Rawan
Genangan dengan Topografi. Kecamatan yang merupakan area rawan genangan,
seluruhnya memiliki topografi yang datar. Sedangkan pada 8 kecamatan lainnya yang
bukan merupakan daerah rawan genangan memiliki variasi topografi, yakni 5
diantaranya adalah bergelombang, 1 curam, dan 2 lainnya memiliki topografi datar.
2. Area_Rawan_Genangan * Jns_Tanah
Crosstab
Count
Jns_Tanah
TotalAluvial Asosiasi Auvial Latosol Coklat
Mediteran
Cokla
Area_Rawan_Genangan Tidak 0 1 3 4 8
Ya 3 5 0 0 8
Total 3 6 3 4 16
Keterangan Output:
Tabel di atas menunjukkan tabulasi silang antara variabel Area Rawan Genangan
dengan jenis Tanah. Dari data yang diolah, terdapat 8 kecamatan yang bukan
merupakan area rawan genangan dan memiliki jenis tanah berupa Asosiasi Aluvial
(1), Latosol Coklat (3), dan Mediteran Coklat (4). Sedangkan 8 kecamatan lainnya
7
yang merupakan area rawan genangan memiliki jenis tanah berupa Aluvial (3) dan
Asosiasi Aluvial (5).
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 12.667a 3 .005
Likelihood Ratio 16.774 3 .001
N of Valid Cases 16
a. 8 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,50.
Keterangan Output:
Dalam pengambilan kesimpulan Uji Chi-Square, dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
 Jika nilai probabilitas >0,05 maka Ho diterima = H1 ditolak, tidak ada hubungan
antar variabel.
 Jika nilai probabilitas ≤0,05 maka Ho ditolak = H1 diterima, ada hubungan antar
variabel.
Berdasarkan kolom Asymp.Sig adalah 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya
ada hubungan diantara Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah.
Selain itu, dalam analisis Chi-Square Pearson, dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
 Jika nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima, tidak ada
hubungan antar variabel.
 Jika nilai Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, maka Ho ditolak, ada hubungan
antar variabel.
Nilai Chi-Square hitung dapat dilihat dari kolom value, yakni 12,667. Sedangkan nilai
Chi-Square tabel dengan df bernilai 3 dan alfa 0,05, yakni 3,182. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Chi-Square tabel lebih kecil dari nilai Chi-Square hitung.
Berdasarkandua kondisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah
8
Directional Measures
Value
Asymp.
Std. Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Lambda Symmetric .556 .144 3.203 .001
Area_Rawan_Genangan
Dependent
.875 .133 2.873 .004
Jns_Tanah Dependent .300 .187 1.424 .154
Goodman and
Kruskal tau
Area_Rawan_Genangan
Dependent
.792 .152 .008c
Jns_Tanah Dependent .269 .077 .007c
Uncertainty
Coefficient
Symmetric .515 .097 4.908 .001d
Area_Rawan_Genangan
Dependent
.756 .154 4.908 .001d
Jns_Tanah Dependent .391 .072 4.908 .001d
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on chi-square approximation
d. Likelihood ratio chi-square probability.
Keterangan Output:
Tabel Directional Measures merupakan cara pengukuran untuk hubungan tidak setara
berdasarkan pada Proportional Reducion in Error (PRE).
 Lambda Symmetric Value
Mendekati 0 = kolerasi antar variabel lemah, kemungkinan terdapat faktor lain
yang mempengaruhi
Mendekati 1 = kolerasi antar variabel kuat
Pada tabel terlihat angka 0,556 maka kolerasi antara Area Rawan Genangan
dengan Jenis Tanah adalah kuat.
 Lambda Symmetric Approx.Sig
< 0,05 = ada hubungan secara nyata
> 0,05 = tidak ada hubungan secara nyata
Pada tabel terlihat angka 0,01 maka ada hubungan secara nyata antara Area
Rawan Genangan dengan Jenis Tanah
 Area_Rawan_Genangan Dependent
<0,05 = Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Jenis Tanah
>0,05 = Area Rawan Genangan dapat memprediksi Jenis Tanah
Pada tabel telihat angka 0,04 maka dapat disimpulkan bahwa Area Rawan
Genangan tidak dapat memprediksi Jenis Tanah
 Jenis Tanah Dependent
9
<0,05 = Jenis Tanah tidak dapat memprediksi Area Rawan Genangan
>0,05 = Jenis Tanah dapat memprediksi Area Rawan Genangan
Pada tabel telihat angka 0,154 maka dapat disimpulkan bahwa Jenis Tanah dapat
memprediksi Area Rawan Genangan
 Goodman and Kruskal tau Value
Mendekati 0 = dapat memprediksi variabel lainnya
Mendekati 1 = tidak dapat memprediksi variabel lainnya
Pada baris Area_Rawan_Genangan Dependent kolom value terlihat angka 0,792
maka Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Jenis Tanah. Sedangkan
pada Jenis Tanah Dependent terlihat angka 0,269 maka Jenis Tanah dapat
memprediksi Area Rawan Genangan
Symmetric Measuresa
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Phi .890 .005
Cramer's V .890 .005
Contingency Coefficient .665 .005
N of Valid Cases 16
a. Correlation statistics are available for numeric data only.
Keterangan Output:
Dalam membaca tabel Symmetric Measures, dasar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Approx.Sig Symmetric Measures menandakan seberapa kuat hubungan antara dua
variabel, jika value mendekati 1 maka terdapat hubungan yang kuat dan jika
mendekati 0 maka hubungan antar variable tidak kuat.
Besaran Phi dan Cramer’s V menghasilkan besaran yang sama, yakni 0,890.
Contingency Coefficient menghasilkan angka yang kebih kecil, yakni 0,665 sehingga
dapat disimpulkan besaran tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dengan syarat
mendekati 1.
10
Keterangan Output:
Grafik di atas menggambarkan hasil tabulasi silang antara variabel Area Rawan
Genangan dengan Jenis Tanah. Kecamatan yang merupakan area rawan genangan,
seluruhnya memiliki 2 variasi jenis tanah, yakni Aluvial pada 3 kecamatan dan
Asosiasi Aluvial pada 5 kecamatan. Sedangkan pada 8 kecamatan lainnya yang bukan
merupakan daerah rawan genangan memiliki 3 variasi jenis tanah, yakni Asosiasi
Aluvial pada 1 kecamatan, Latosol Coklat pada 3 kecamatan, dan Mediteran Coklat
pada 4 kecamatan.
IV. KESIMPULAN
Pada analisis chi-square Area_Rawan_Genangan*Topografi menunjukkan tidak adanya
hubungan antara 2 variabel tersebut, tetapi setelah melihat hasil Lambda dan Contingency
Coefficient, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Area Rawan
Genangan dengan Topografi. Oleh karena itu, secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa
daerah yang menjadi area rawan genangan air kerapkali dipengaruhi oleh topografi dan jenis
tanah tersebut. Sehingga bencana banjir dan rob yang ada di Kota Semarang tidak semata-
mata merupakan kesalahan manusia, tetapi aspek fisik alami juga merupakan penyebab
terjadinya banjir dan rob.
V. DAFTAR PUSTAKA
___. 2012. “Crosstab dan Chi-Square: Analisis Antarvariabel” dalam dosen.narotama.ac.id
Diunduh pada 28 Maret 2015
___.2011. “Penyebab Banjir di Semarang” dalam www.kabarindonesia.com Diunduh pada
28 Maret 2015
11
LAMPIRAN LANGKAH KERJA
 Buka Program SPSS
 Pada variable view isikan data Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, dan
Jumlah PBB
 Input Data yang telah ada di bagian Data View.
 Untuk mengubah data tipe string yang telah diinput sebelumnya menjadi data numeric, maka
gunakan Transform  Automatic Recode
12
 Pindahkan variabel jenis string yang akan diubah ke dalam bentuk numerik, yakni Topografi,
Jenis_Tanah, dan Area_Rawan Genangan. Lalu berikan nama baru dengan mengetikannya
di box New Name  Add New Name  OK
 Maka akan menghasilkan kolom baru yang berisikan angka (numerik) yang merupakan
pengkodean dari variabel yang telah diproses pada langkah sebelumnya.
 Pada Menu Bar klik Analyze  Descriptive Statistics  Crosstabs.
1
2
3
4
13
 Pindahkan variable-variabel yang akan diolah ke kotak Row dan Column.
 Variabel yang akan ditempatkan pada baris (row) adalah variabel Dependent atau yang
dipengaruhi, yakni Area_Rawan_Genangan
 Variabel yang akan ditempatkan pada kolom (column) adalah variabel Independent atau
yang mempengaruhi, yakni Topografi dan Jns_Tanah
 Pilih Statistics lalu beri centang pada opsi di kelompok Nominal seperti gambar di bawah
 Continue. Pemilihan output analisis tersebut dilakukan karena data yang diolah berupa
data nominal.
 Pilih Cells lalu beri centang pada opsi seperti gambar di bawah  Continue.
 Pilih Format lalu beri centang pada opsi seperti gambar di bawah  Continue.
 Jika sudah melakukan step-step di atas, maka centang box Display clustered bar charts 
OK dan akan muncul output analisis.

More Related Content

What's hot

Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriKonsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriLatifah Tio
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilImaniar Nastiti
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Oswar Mungkasa
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Mellianae Merkusi
 
Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan
 Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan
Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek UnggulanOswar Mungkasa
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanAni Rani
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonosoboRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonosoboPenataan Ruang
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 
Bab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaBab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaLatifah Tio
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanmuhfidzilla
 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jemberkomunikasiosp
 
Model Gravitasi Hansen
Model Gravitasi Hansen Model Gravitasi Hansen
Model Gravitasi Hansen Rizky Saputra
 

What's hot (20)

Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan WonogiriKonsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
Konsep dan Skenario Perencanaan Kecamatan Wonogiri
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia.
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP)...
 
Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan
 Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan
Perumahan Swadaya. Konsep, Pembelajaran dan Praktek Unggulan
 
Membangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahanMembangun sistem informasi pertanahan
Membangun sistem informasi pertanahan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonosoboRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Bab i Rancang Kota
Bab i Rancang KotaBab i Rancang Kota
Bab i Rancang Kota
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten JemberProfil KOTAKU Kabupaten Jember
Profil KOTAKU Kabupaten Jember
 
Model Gravitasi Hansen
Model Gravitasi Hansen Model Gravitasi Hansen
Model Gravitasi Hansen
 
Makalah teori lokasi
Makalah teori lokasiMakalah teori lokasi
Makalah teori lokasi
 

Viewers also liked

Makalah teknik sipil
Makalah teknik sipilMakalah teknik sipil
Makalah teknik sipiljustotemon
 
Kuliah 7 rll simpang prioritas
Kuliah  7 rll   simpang prioritasKuliah  7 rll   simpang prioritas
Kuliah 7 rll simpang prioritasbangkit bayu
 
Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa BumiLaporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa BumiSally Indah N
 
Community resilience building through radical planning approach in kali code ...
Community resilience building through radical planning approach in kali code ...Community resilience building through radical planning approach in kali code ...
Community resilience building through radical planning approach in kali code ...Sally Indah N
 
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Sally Indah N
 
Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...
Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...
Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...Sally Indah N
 
Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...
Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...
Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...Sally Indah N
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelnurindah_nurisa
 
Tugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemenTugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemenDonny_suryo
 

Viewers also liked (12)

Analisis crosstab
Analisis crosstabAnalisis crosstab
Analisis crosstab
 
Makalah teknik sipil
Makalah teknik sipilMakalah teknik sipil
Makalah teknik sipil
 
Banjir
BanjirBanjir
Banjir
 
Kuliah 7 rll simpang prioritas
Kuliah  7 rll   simpang prioritasKuliah  7 rll   simpang prioritas
Kuliah 7 rll simpang prioritas
 
Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa BumiLaporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
 
Community resilience building through radical planning approach in kali code ...
Community resilience building through radical planning approach in kali code ...Community resilience building through radical planning approach in kali code ...
Community resilience building through radical planning approach in kali code ...
 
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
Laporan praktikum analisis trendline (peramalan jumlah wisatawan yang datang ...
 
Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...
Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...
Laporan praktikum analisis diskriminan (faktor penentu klasifikasi daerah den...
 
Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...
Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...
Laporan praktikum analisis deskriptif (ketersediaan fasilitas kesehatan berup...
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
 
Tugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemenTugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemen
 

Similar to Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terhadap area rawan genangan dan rob di kota semarang)

regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasiRatu Bilqis
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxzuhri32
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 barusholikhankanjuruhan
 
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASLAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASFarida Dadari
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiIan Sang Awam
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
07 analisis frekuensi-kategori-1
07 analisis frekuensi-kategori-107 analisis frekuensi-kategori-1
07 analisis frekuensi-kategori-1budiyantoSilaban
 
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptxazkhaka123
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfStatistikInferensial
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxStatistikInferensial
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAgung Anggoro
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS CrosstabLaporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS CrosstabLaras Kun Rahmanti Putri
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaIraa Nurcahyani
 

Similar to Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terhadap area rawan genangan dan rob di kota semarang) (20)

regresi &korelasi
regresi &korelasiregresi &korelasi
regresi &korelasi
 
Analisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasiAnalisis regresi dan korelasi
Analisis regresi dan korelasi
 
Makalah uji normalitas
Makalah uji normalitasMakalah uji normalitas
Makalah uji normalitas
 
Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docx
 
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baruBab 8 chi square fix 2 2007 baru
Bab 8 chi square fix 2 2007 baru
 
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UASLAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA MULTIVARIAT TERAPAN UAS
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
07 analisis frekuensi-kategori-1
07 analisis frekuensi-kategori-107 analisis frekuensi-kategori-1
07 analisis frekuensi-kategori-1
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
 
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
1101 Pertemuan 11 Hipotesis Asosiatif (NonParametrik).pptx
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik.pdf
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptxUji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non parametrik .pptx
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
Tugas RESUME UAS.pdf
Tugas RESUME UAS.pdfTugas RESUME UAS.pdf
Tugas RESUME UAS.pdf
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS CrosstabLaporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
Laporan Praktikum TI Semester 1: SPSS Crosstab
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistika
 

More from Sally Indah N

The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...
The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...
The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...Sally Indah N
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurSally Indah N
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraSally Indah N
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Sally Indah N
 
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah SekitarnyaAnalisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah SekitarnyaSally Indah N
 
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSpatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSally Indah N
 
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab SemarangPenentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab SemarangSally Indah N
 
Analisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, Semarang
Analisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, SemarangAnalisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, Semarang
Analisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, SemarangSally Indah N
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...Sally Indah N
 
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...Sally Indah N
 
Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015Sally Indah N
 
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...Sally Indah N
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiSally Indah N
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
 

More from Sally Indah N (16)

The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...
The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...
The on-time completion of light rails in the United States: a qualitative com...
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
 
Laporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping CitraLaporan Praktikum Cropping Citra
Laporan Praktikum Cropping Citra
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
 
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah SekitarnyaAnalisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
Analisis Interaksi Keruangan Kota Cirebon dengan Wilayah Sekitarnya
 
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface AnalystSpatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
Spatial Analyst dalam Sistem Informasi Geografis: Surface Analyst
 
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab SemarangPenentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
Penentuan Lokasi Optimal Pembangunan Waduk di Kab Semarang
 
Analisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, Semarang
Analisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, SemarangAnalisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, Semarang
Analisis Pemodelan Lokasi TPS Kecamatan Banyumanik, Semarang
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Kos Di Kelurahan Te...
 
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
Peramalan Jumlah Wisatawan Kaitannya dengan Kinerja Infrastruktur di Kota Ban...
 
Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
Analisis Diskriminan: Tipologi Kemajuan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
 
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Sema...
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikLaporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
 

Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terhadap area rawan genangan dan rob di kota semarang)

  • 1. Laporan Praktikum Analisis Crosstab: Pengaruh Topografi dan Jenis Tanah terhadap Area Rawan Genangan dan Rob di Kota Semarang Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Analisis Perencanaan (TKP 342) Dikerjakan Oleh : Sally Indah Nurdyawati 21040113130096 Kelas B Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang 2015
  • 2. 1 I. PENDAHULUAN Analisis crosstabs merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke dalam suatu matriks. Tabel yang dianalisis di sini adalah hubungan antara variabel dalam baris dengan variabel dalam kolom. Secara umum, dalam analisis crosstab variabel-variabel dipaparkan dalam satu tabel dan berguna untuk :  Menganalisis hubungan-hubungan antar variabel yang terjadi.  Melihat bagaimana kedua atau beberapa variabel berhubungan.  Mengatur data untuk keperluan analisis tatistic.  Untuk mengadakan kontrol terhadap variabel tertentu sehingga dapat dianalisis ada tidaknya hubungan. II. STUDI KASUS Banjir di Semarang merupakan permasalahan yang sulit diatasi. Tercatat beberapa banjir besar telah terjadi di Semarang, seperti banjir bandang tahun 1911 di mana air menggenangi sebagian Kota Semarang. Banjir adalah peristiwa tergenangnya daratan karena volume air yang meningkat atau karena tidak tertampungnya air oleh sungai sehingga mengakibatkan limpasan air atau genangan pada daerah yang biasanya kering. Untuk memahami penyebab banjir di Kota Semarang, maka perlu mengenal kondisi geografis yang ada. Oleh karena itu, pada laporan ini akan dibahas mengenai keterkaitan aspek topografi dan jenis tanah terhadap daerah yang rawan genangan air di Kota Semarang melalui analisis crosstab. Tabel I Topografi, Jenis Tanah, dan Area Rawan Genangan di Kota Semarang No Kecamatan Topografi Jenis Tanah Area Rawan Genangan 1 Mijen Bergelombang Latosol Coklat Kemerahan Tidak 2 Gunungpati Bergelombang Latosol Coklat Kemerahan Tidak 3 Banyumanik Datar Latosol Coklat Kemerahan Tidak 4 Gajah Mungkur Bergelombang Mediteran Coklat Tua Tidak 5 Semarang Selatan Datar Asosiasi Auvial Kelabu Tidak 6 Candisari Bergelombang Mediteran Coklat Tua Tidak 7 Tembalang Bergelombang Mediteran Coklat Tua Tidak 8 Pedurungan Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya 9 Genuk Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya 10 Gayamsari Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya 11 Semarang Timur Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya 12 Semarang Utara Datar Aluvial Ya 13 Semarang Tengah Datar Asosiasi Auvial Kelabu Ya 14 Semarang Barat Datar Aluvial Ya 15 Tugu Datar Aluvial Ya 16 Ngaliyan Curam Mediteran Coklat Tua Tidak Sumber: Bappeda, 2009 Uji hipotesis yang dilakukan dalam analisis ini adalah : Ho = tidak ada hubungan antara baris dan kolom H1 = ada hubungan antara baris dan kolom III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
  • 3. 2 Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Area_Rawan_Genangan * Topografi 16 100.0% 0 .0% 16 100.0% Area_Rawan_Genangan * Jns_Tanah 16 100.0% 0 .0% 16 100.0% Keterangan Output:  Dari 16 data yang telah diproses, kevalidannya adalah 100% sehingga tidak ada data yang hilang atau missing.  Variabel yang akan dibahas adalah keterkaitan antara Area Rawan Genangan dengan Topografi dan Area rawan Genangan dengan Jenis Tanah. 1. Area_Rawan_Genangan * Topografi Crosstab Count Topografi TotalBergelombang Curam Datar Area_Rawan_Genangan Tidak 5 1 2 8 Ya 0 0 8 8 Total 5 1 10 16 Keterangan Output: Tabel di atas menunjukkan tabulasi silang antara variabel Area Rawan Genangan dengan Topografi. Dari data yang diolah, terdapat 8 kecamatan yang bukan merupakan area rawan genangan dan memiliki topografi yang bergelombang (5), curam (1), dan datar (2). Sedangkan 8 kecamatan lainnya yang merupakan area rawan genangan, seluruhnya memiliki topografi yang datar.
  • 4. 3 Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 9.600a 2 .008 Likelihood Ratio 12.173 2 .002 N of Valid Cases 16 a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,50. Keterangan Output: Dalam pengambilan kesimpulan Uji Chi-Square, dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:  Jika nilai probabilitas >0,05 maka Ho diterima = H1 ditolak, tidak ada hubungan antar variabel.  Jika nilai probabilitas ≤0,05 maka Ho ditolak = H1 diterima, ada hubungan antar variabel. Berdasarkan kolom Asymp.Sig adalah 0,08, atau probabilitas lebih dari 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak. Selain itu, dalam analisis Chi-Square Pearson, dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:  Jika nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima, tidak ada hubungan antar variabel.  Jika nilai Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, maka Ho ditolak, ada hubungan antar variabel. Nilai Chi-Square hitung dapat dilihat dari kolom value, yakni 9,6. Sedangkan nilai Chi-Square tabel dengan df bernilai 2 dan alfa 0,05, yakni 4,303. Hal tersebut menunjukkan bahwa Chi-Square tabel lebih besar dari nilai Chi-Square hitung. Berdasarkandua kondisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Area Rawan Genangan dengan Topografi.
  • 5. 4 Directional Measures Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig. Nominal by Nominal Lambda Symmetric .643 .227 2.254 .024 Area_Rawan_Genangan Dependent .750 .198 2.155 .031 Topografi Dependent .500 .312 1.182 .237 Goodman and Kruskal tau Area_Rawan_Genangan Dependent .600 .190 .011c Topografi Dependent .477 .166 .001c Uncertainty Coefficient Symmetric .499 .153 3.038 .002d Area_Rawan_Genangan Dependent .549 .181 3.038 .002d Topografi Dependent .458 .142 3.038 .002d a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on chi-square approximation d. Likelihood ratio chi-square probability. Keterangan Output: Tabel Directional Measures merupakan cara pengukuran untuk hubungan tidak setara berdasarkan pada Proportional Reducion in Error (PRE).  Lambda Symmetric Value Mendekati 0 = kolerasi antar variabel lemah, kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhi Mendekati 1 = kolerasi antar variabel kuat Pada tabel terlihat angka 0,643 maka kolerasi antara Area Rawan Genangan dengan Topografi adalah kuat.  Lambda Symmetric Approx.Sig < 0,05 = ada hubungan secara nyata > 0,05 = tidak ada hubungan secara nyata Pada tabel terlihat angka 0,024 maka ada hubungan secara nyata antara Area Rawan Genangan dengan Topografi.  Area_Rawan_Genangan Dependent >0,05 = Area Rawan Genangan dapat memprediksi Topografi <0,05 = Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Topografi Pada tabel telihat angka 0,031 maka dapat disimpulkan bahwa Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Topografi  Topografi Dependent >0,05 = Topografi dapat memprediksi Area Rawan Genangan
  • 6. 5 <0,05 = Topografi tidak dapat memprediksi Area Rawan Genangan Pada tabel telihat angka 0,237 maka dapat disimpulkan bahwa Topografi dapat memprediksi Area Rawan Genangan  Goodman and Kruskal tau Value Mendekati 0 = dapat memprediksi variabel lainnya Mendekati 1 = tidak dapat memprediksi variabel lainnya Pada baris Area_Rawan_Genangan Dependent terlihat angka 0,6 maka Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Topografi. Sedangkan pada Topografi Dependent terlihat angka 0,477 maka Topografi dapat memprediksi Area Rawan Genangan Symmetric Measuresa Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .775 .008 Cramer's V .775 .008 Contingency Coefficient .612 .008 N of Valid Cases 16 a. Correlation statistics are available for numeric data only. Keterangan Output: Dalam membaca tabel Symmetric Measures, dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: Approx.Sig Symmetric Measures menandakan seberapa kuat hubungan antara dua variabel, jika value mendekati 1 maka terdapat hubungan yang kuat dan jika mendekati 0 maka hubungan antar variable tidak kuat. Besaran Phi dan Cramer’s V menghasilkan besaran yang sama, yakni 0,775. Contingency Coefficient menghasilkan angka yang kebih kecil, yakni 0,612 sehingga dapat disimpulkan besaran tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dengan syarat mendekati 1.
  • 7. 6 Keterangan Output: Grafik di atas menggambarkan hasil tabulasi silang antara variabel Area Rawan Genangan dengan Topografi. Kecamatan yang merupakan area rawan genangan, seluruhnya memiliki topografi yang datar. Sedangkan pada 8 kecamatan lainnya yang bukan merupakan daerah rawan genangan memiliki variasi topografi, yakni 5 diantaranya adalah bergelombang, 1 curam, dan 2 lainnya memiliki topografi datar. 2. Area_Rawan_Genangan * Jns_Tanah Crosstab Count Jns_Tanah TotalAluvial Asosiasi Auvial Latosol Coklat Mediteran Cokla Area_Rawan_Genangan Tidak 0 1 3 4 8 Ya 3 5 0 0 8 Total 3 6 3 4 16 Keterangan Output: Tabel di atas menunjukkan tabulasi silang antara variabel Area Rawan Genangan dengan jenis Tanah. Dari data yang diolah, terdapat 8 kecamatan yang bukan merupakan area rawan genangan dan memiliki jenis tanah berupa Asosiasi Aluvial (1), Latosol Coklat (3), dan Mediteran Coklat (4). Sedangkan 8 kecamatan lainnya
  • 8. 7 yang merupakan area rawan genangan memiliki jenis tanah berupa Aluvial (3) dan Asosiasi Aluvial (5). Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square 12.667a 3 .005 Likelihood Ratio 16.774 3 .001 N of Valid Cases 16 a. 8 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,50. Keterangan Output: Dalam pengambilan kesimpulan Uji Chi-Square, dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:  Jika nilai probabilitas >0,05 maka Ho diterima = H1 ditolak, tidak ada hubungan antar variabel.  Jika nilai probabilitas ≤0,05 maka Ho ditolak = H1 diterima, ada hubungan antar variabel. Berdasarkan kolom Asymp.Sig adalah 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan diantara Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah. Selain itu, dalam analisis Chi-Square Pearson, dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:  Jika nilai Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima, tidak ada hubungan antar variabel.  Jika nilai Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, maka Ho ditolak, ada hubungan antar variabel. Nilai Chi-Square hitung dapat dilihat dari kolom value, yakni 12,667. Sedangkan nilai Chi-Square tabel dengan df bernilai 3 dan alfa 0,05, yakni 3,182. Hal tersebut menunjukkan bahwa Chi-Square tabel lebih kecil dari nilai Chi-Square hitung. Berdasarkandua kondisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah
  • 9. 8 Directional Measures Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig. Nominal by Nominal Lambda Symmetric .556 .144 3.203 .001 Area_Rawan_Genangan Dependent .875 .133 2.873 .004 Jns_Tanah Dependent .300 .187 1.424 .154 Goodman and Kruskal tau Area_Rawan_Genangan Dependent .792 .152 .008c Jns_Tanah Dependent .269 .077 .007c Uncertainty Coefficient Symmetric .515 .097 4.908 .001d Area_Rawan_Genangan Dependent .756 .154 4.908 .001d Jns_Tanah Dependent .391 .072 4.908 .001d a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on chi-square approximation d. Likelihood ratio chi-square probability. Keterangan Output: Tabel Directional Measures merupakan cara pengukuran untuk hubungan tidak setara berdasarkan pada Proportional Reducion in Error (PRE).  Lambda Symmetric Value Mendekati 0 = kolerasi antar variabel lemah, kemungkinan terdapat faktor lain yang mempengaruhi Mendekati 1 = kolerasi antar variabel kuat Pada tabel terlihat angka 0,556 maka kolerasi antara Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah adalah kuat.  Lambda Symmetric Approx.Sig < 0,05 = ada hubungan secara nyata > 0,05 = tidak ada hubungan secara nyata Pada tabel terlihat angka 0,01 maka ada hubungan secara nyata antara Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah  Area_Rawan_Genangan Dependent <0,05 = Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Jenis Tanah >0,05 = Area Rawan Genangan dapat memprediksi Jenis Tanah Pada tabel telihat angka 0,04 maka dapat disimpulkan bahwa Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Jenis Tanah  Jenis Tanah Dependent
  • 10. 9 <0,05 = Jenis Tanah tidak dapat memprediksi Area Rawan Genangan >0,05 = Jenis Tanah dapat memprediksi Area Rawan Genangan Pada tabel telihat angka 0,154 maka dapat disimpulkan bahwa Jenis Tanah dapat memprediksi Area Rawan Genangan  Goodman and Kruskal tau Value Mendekati 0 = dapat memprediksi variabel lainnya Mendekati 1 = tidak dapat memprediksi variabel lainnya Pada baris Area_Rawan_Genangan Dependent kolom value terlihat angka 0,792 maka Area Rawan Genangan tidak dapat memprediksi Jenis Tanah. Sedangkan pada Jenis Tanah Dependent terlihat angka 0,269 maka Jenis Tanah dapat memprediksi Area Rawan Genangan Symmetric Measuresa Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Phi .890 .005 Cramer's V .890 .005 Contingency Coefficient .665 .005 N of Valid Cases 16 a. Correlation statistics are available for numeric data only. Keterangan Output: Dalam membaca tabel Symmetric Measures, dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: Approx.Sig Symmetric Measures menandakan seberapa kuat hubungan antara dua variabel, jika value mendekati 1 maka terdapat hubungan yang kuat dan jika mendekati 0 maka hubungan antar variable tidak kuat. Besaran Phi dan Cramer’s V menghasilkan besaran yang sama, yakni 0,890. Contingency Coefficient menghasilkan angka yang kebih kecil, yakni 0,665 sehingga dapat disimpulkan besaran tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dengan syarat mendekati 1.
  • 11. 10 Keterangan Output: Grafik di atas menggambarkan hasil tabulasi silang antara variabel Area Rawan Genangan dengan Jenis Tanah. Kecamatan yang merupakan area rawan genangan, seluruhnya memiliki 2 variasi jenis tanah, yakni Aluvial pada 3 kecamatan dan Asosiasi Aluvial pada 5 kecamatan. Sedangkan pada 8 kecamatan lainnya yang bukan merupakan daerah rawan genangan memiliki 3 variasi jenis tanah, yakni Asosiasi Aluvial pada 1 kecamatan, Latosol Coklat pada 3 kecamatan, dan Mediteran Coklat pada 4 kecamatan. IV. KESIMPULAN Pada analisis chi-square Area_Rawan_Genangan*Topografi menunjukkan tidak adanya hubungan antara 2 variabel tersebut, tetapi setelah melihat hasil Lambda dan Contingency Coefficient, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Area Rawan Genangan dengan Topografi. Oleh karena itu, secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa daerah yang menjadi area rawan genangan air kerapkali dipengaruhi oleh topografi dan jenis tanah tersebut. Sehingga bencana banjir dan rob yang ada di Kota Semarang tidak semata- mata merupakan kesalahan manusia, tetapi aspek fisik alami juga merupakan penyebab terjadinya banjir dan rob. V. DAFTAR PUSTAKA ___. 2012. “Crosstab dan Chi-Square: Analisis Antarvariabel” dalam dosen.narotama.ac.id Diunduh pada 28 Maret 2015 ___.2011. “Penyebab Banjir di Semarang” dalam www.kabarindonesia.com Diunduh pada 28 Maret 2015
  • 12. 11 LAMPIRAN LANGKAH KERJA  Buka Program SPSS  Pada variable view isikan data Kecamatan, Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, dan Jumlah PBB  Input Data yang telah ada di bagian Data View.  Untuk mengubah data tipe string yang telah diinput sebelumnya menjadi data numeric, maka gunakan Transform  Automatic Recode
  • 13. 12  Pindahkan variabel jenis string yang akan diubah ke dalam bentuk numerik, yakni Topografi, Jenis_Tanah, dan Area_Rawan Genangan. Lalu berikan nama baru dengan mengetikannya di box New Name  Add New Name  OK  Maka akan menghasilkan kolom baru yang berisikan angka (numerik) yang merupakan pengkodean dari variabel yang telah diproses pada langkah sebelumnya.  Pada Menu Bar klik Analyze  Descriptive Statistics  Crosstabs. 1 2 3 4
  • 14. 13  Pindahkan variable-variabel yang akan diolah ke kotak Row dan Column.  Variabel yang akan ditempatkan pada baris (row) adalah variabel Dependent atau yang dipengaruhi, yakni Area_Rawan_Genangan  Variabel yang akan ditempatkan pada kolom (column) adalah variabel Independent atau yang mempengaruhi, yakni Topografi dan Jns_Tanah  Pilih Statistics lalu beri centang pada opsi di kelompok Nominal seperti gambar di bawah  Continue. Pemilihan output analisis tersebut dilakukan karena data yang diolah berupa data nominal.  Pilih Cells lalu beri centang pada opsi seperti gambar di bawah  Continue.  Pilih Format lalu beri centang pada opsi seperti gambar di bawah  Continue.  Jika sudah melakukan step-step di atas, maka centang box Display clustered bar charts  OK dan akan muncul output analisis.