Laporan ini membahas pembuatan peta rupa bumi Kecamatan Bagelen dengan tujuan memahami komposisi dan cara membaca peta rupa bumi. Dibahas pula alat dan bahan yang digunakan serta cara membuat peta meliputi jiplak grid, batas, dan legenda. Dilakukan analisis terhadap komponen peta seperti judul, skala, proyeksi, pengarang, dan pembacaan grid. Ditemukan kekurangan pengulangan nama desa pada peta
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan Radiometrik
PetaRupaBumi
1. Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Kecamatan Bagelen
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang
(TKP 256)
Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT
Dikerjakan Oleh :
Sally Indah Nurdyawati
21040113130096
Kelas B
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
2014
2. I. Judul Peta Rupa Bumi
Bagelen
II. Tujuan
1. Memahami komposisi peta rupa bumi
2. Mengetahiu cara membaca dan membuat peta rupa bumi
III. Alat dan Bahan
Peta rupa bumi (Ukuran A1)
Kertas Kalkir (Ukuran A1)
Milipen 0.1 (Warna hitam, hijau, biru muda, merah, dan oranye)
Penggaris
Perekat atau clip
Lampu Belajar
Pensil Warna (24 warna)
IV. Cara Membuat
1. Letakkan peta rupa bumi pada meja atau permukaan yang rata, lalu rekatkan ujung-
ujung peta menggunakan perekat. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir
kesalahan posisi saat proses penjiplakan berlangsung.
2. Letakkan kertas kalkir diatas peta rupa bumi, dan rekatakan ujungnya dengan
perekat.
3. Siapkan lampu belajar. Jika meja yang digunakan adalah meja kaca, dianjurkan untuk
meletakkan lampu belajar dibawah meja agar peta menjadi lebih jelas dilihat.
4. Jiplaklah grid, jalan, batas wilayah, sungai, sawah, simbol, legenda,dan keterangan
lainnya persis seperti yang tercetak pada peta.
5. Setelah penjiplakan selesai, gunakan sisi belakang dari kalkir untuk diberi warna.
Jangan memberi warna pada sisi depan kertas kalkir karena akan membuat garis
yang telah dijiplak menjadi tidak terlihat.
V. Analisis
A. Judul Peta : PETA RUPABUMI DIGITAL INDONESIA
B. Skala Angka : 1 : 25.000
C. Nomor Lembar Peta Seri : Lembar 1408-213
D. Daerah yang dicakup : BAGELEN
E. Edisi : Edisi: I-1999
F. Petunjuk Peta :
3. Petunjuk Letak Peta
Menunjukan nama dan nomor lembar peta sesuai dengan bagian dan letaknya.
Diagram Lokasi
Inset yang menunjukan letak nomor peta pada cakupan yang lebih luas
G. Legenda :
Legenda berfungsi untuk memahami arti simbol-simbol yang terdapat pada peta.
4. H. Proyeksi Peta
Proyeksi yang digunakan untuk membuat peta ini adalah Transverse Mercator.
Untuk membuat grid, mengikuti sistem Grid Geografi dan Grid Universal Transverse
Mercator. Datum terdiri dari 2 datum, yaitu datum horizontal dan datum vertikal.
Menggunakan Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995) sebagai datum horizontal
dan Muka laut di Tanjungpriok sebagai datum vertikal.
I. Pengarang/Penerbit
BADAN KOORDINASI SURVEY DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)
J. Orientasi Utara
Arah Utara pada peta ini digambarkan dengan3 jenis arah utara. Arah utara menurut
geografi (US), arah utara menurut grid (UG), arah utara magnetik (UM). Dengan
selisih US dengan UG sebesar 8’, UG dengan UM sebesar 6’, dan US dengan UM
sebesar 14’.
K. Skala Garis
Terdapat 2 jenis skala, yaitu skala garis dan skala angka. Kedua skala ini terletak di
bagian tengah bawah peta.
5. L. Pembagian Daerah Administrasi
Gambar di bawah ini merupakan gambaran atau sketsa dari pembagian daerah
administrasi sebenarnya. Gambar pembagian daerah administrasi juga berguna bagi
pembaca untuk mempermudah mengetahui cakupan wilayah yang ada pada peta.
M. Pembacaan Grid
Pada sudut peta terdapat angka yang berwarna hitam dan biru. Kedua angka
tersebut adalah petunjuk koordinat yang membantu dalam membaca grid. Angka
yang berwarna hitam (91
29 420
mU) adalah koordinat UTM sedangkan angka yang
berwarna biru (07o
52’ 30” S) adalah koordinat geografis.
VI. Kekurangan Peta
Di dalam peta rupa bumi Bagelenini terdapat pengulangan penulisan pada nama desa dan
daerah sehingga membingungkan pengguna peta.