Jurnal ini membahas tentang pengenalan ordo Lepidoptera khususnya ulat api (Setora nitens). Ulat api termasuk famili Limacodidae dari ordo Lepidoptera. Ulat ini tidak berkaki meskipun memiliki struktur mirip mangkuk pengisap di bagian ventral. Ulat api merupakan hama penting tanaman kelapa sawit.
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
Praktikum ini membahas tentang hama, gejala, dan tanda yang ditimbulkannya pada tanaman budidaya. Tujuannya adalah untuk mengenali delapan ordo serangga yang berpotensi menjadi hama, jenis mulut dan gejala serangannya, serta metamorfosis dan bioekologi spesimen hama."
Hama Nezara viridula menyerang tanaman kacang-kacangan dan menurunkan produksi hingga 8-9%. Pengendalian dilakukan dengan penanaman varietas tahan hama, rotasi tanaman, jamur Beauveria bassiana yang dapat menyebabkan kematian 78% hama, dan parasitoid telur Ooencyrtus malayensis serta Trissolcus basalis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Laporan praktikum identifikasi serangga pada tanaman cabai di kebun percobaan hama dan penyakit tanaman Universitas Padjadjaran.
2) Diidentifikasi 8 jenis serangga yang ditemukan pada tanaman cabai beserta morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
3) Serangga-serangga tersebut antara lain belalang kayu, walang sangit, kepik, kutu daun, l
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kedelai di Indonesia. Beberapa hama dan penyakit utama yang dijelaskan antara lain ulat penggerek polong, ulat jengkal, kepik hijau, dan kumbang-kumbangan. Dokumen juga menjelaskan gejala, morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
Ringkasan dokumen:
Jurnal ini membahas pengenalan dua jenis serangga dari ordo Hemiptera yaitu Leptocorixa acuta (walang sangit) dan Nezara viridula (kepik hijau). Dibahas morfologi, siklus hidup, gejala serangan, dan pengendaliannya terhadap tanaman padi dan kedelai. Praktikum dilaksanakan di laboratorium dengan mengamati morfologi masing-masing serangga.
Praktikum ini membahas tentang hama, gejala, dan tanda yang ditimbulkannya pada tanaman budidaya. Tujuannya adalah untuk mengenali delapan ordo serangga yang berpotensi menjadi hama, jenis mulut dan gejala serangannya, serta metamorfosis dan bioekologi spesimen hama."
Hama Nezara viridula menyerang tanaman kacang-kacangan dan menurunkan produksi hingga 8-9%. Pengendalian dilakukan dengan penanaman varietas tahan hama, rotasi tanaman, jamur Beauveria bassiana yang dapat menyebabkan kematian 78% hama, dan parasitoid telur Ooencyrtus malayensis serta Trissolcus basalis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Laporan praktikum identifikasi serangga pada tanaman cabai di kebun percobaan hama dan penyakit tanaman Universitas Padjadjaran.
2) Diidentifikasi 8 jenis serangga yang ditemukan pada tanaman cabai beserta morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
3) Serangga-serangga tersebut antara lain belalang kayu, walang sangit, kepik, kutu daun, l
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kedelai di Indonesia. Beberapa hama dan penyakit utama yang dijelaskan antara lain ulat penggerek polong, ulat jengkal, kepik hijau, dan kumbang-kumbangan. Dokumen juga menjelaskan gejala, morfologi, siklus hidup, dan cara pengendaliannya.
Teks tersebut membahas tentang peran jamur terhadap tumbuhan dan manusia. Jamur dapat berperan sebagai patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman maupun manusia, namun juga bermanfaat sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan membantu proses dekomposis.
Serangga merupakan haiwan yang paling berjaya menduduki dunia dengan 75% menghuni bumi. Serangga mempunyai tiga bahagian utama iaitu kepala, toraks dan abdomen. Serangga memainkan peranan penting sebagai parasit, pemangsa, pendebungga tanaman, vektor penyakit serta menyebabkan kerugian hasil tanaman melalui aktiviti seperti pemakanan, pengorekan dan hisapan sap tumbuhan.
Praktikum ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak kencur sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama kecoa. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak kencur tidak efektif membunuh kecoa, meskipun kecoa menjadi lemas setelah terkena ekstrak."
1. Dokumen tersebut membahas identifikasi hama ulat pada tanaman kubis di Kabupaten Magetan sebagai sumber belajar biologi.
2. Beberapa jenis hama ulat yang menyerang tanaman kubis di antaranya adalah ulat tritip, ulat krop, ulat krop bergaris, dan ulat grayak.
3. Hasil identifikasi akan dijadikan poster sebagai sumber belajar tentang hama dan penyakit tumbuhan untuk siswa SMP.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang jamur/cendawan, termasuk definisi fungi, habitat fungi yang tersebar luas di bumi, dan kemampuan fungi untuk hidup di berbagai material organik baik hidup maupun mati. Juga disebutkan bahwa banyak fungi hidup di tanah berhumus meskipun ada juga yang menyerang organisme hidup.
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)Rosdi Ramli
Dokumen ini memberikan informasi tentang sifat fizikal beberapa jenis serangga seperti pepatung jarum, lalat rumah, belalang, rama-rama, semut, dan mentadak melalui penjelasan pengelasan saintifik dan ciri-ciri utama masing-masing serangga.
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
Workshop dan seminar Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung membahas identifikasi dan pengendalian lalat buah, termasuk teknik-teknik seperti sanitasi, karantina, pengasapan, dan perangkap lem. Diskusi juga menyentuh implikasi perdagangan internasional terhadap persyaratan kesehatan tanaman seperti yang diatur dalam SPS-WTO serta upaya memenuhi standar tersebut agar akses pasar produk hortikultura dapat terbuka."
Dokumen tersebut membahas tentang Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman kedelai. Ia menjelaskan tentang botani tanaman kedelai, syarat tumbuhnya, hama utama yaitu ulat grayak (Spodoptera litura), siklus hidupnya, dan gejala serangannya. Sekolah lapangan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani tentang pengendalian hama secara terpadu dan berwawasan lingkungan.
Laporan praktikum ini membahas interaksi antara hama dan tanaman pada tanaman padi dan jagung. Pada tanaman padi, hama belalang menyerang dengan cara menggigit daun dari pinggir ke tengah, menyebabkan kerusakan sebesar 45%. Sedangkan pada tanaman jagung, hama ulat penggulung daun menyerang dengan cara menggulung dan memakan daun di dalam gulungan, menimbulkan kerusakan 18,75%.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Hama yang menyerang tanaman cabai di Desa Tambak Sogra adalah belalang dan kutu daun. Belalang menyebabkan bekas gigitan pada daun sedangkan kutu daun menyebabkan daun mengeriting dan mengundang semut.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Dokumen ini berisi tentang pentingnya melestarikan alam. Terdapat banyak pohon dan satwa liar yang perlu dilestarikan. Kita perlu berusaha melestarikan lingkungan dengan baik.
Teks tersebut membahas tentang peran jamur terhadap tumbuhan dan manusia. Jamur dapat berperan sebagai patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman maupun manusia, namun juga bermanfaat sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan membantu proses dekomposis.
Serangga merupakan haiwan yang paling berjaya menduduki dunia dengan 75% menghuni bumi. Serangga mempunyai tiga bahagian utama iaitu kepala, toraks dan abdomen. Serangga memainkan peranan penting sebagai parasit, pemangsa, pendebungga tanaman, vektor penyakit serta menyebabkan kerugian hasil tanaman melalui aktiviti seperti pemakanan, pengorekan dan hisapan sap tumbuhan.
Praktikum ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak kencur sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama kecoa. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak kencur tidak efektif membunuh kecoa, meskipun kecoa menjadi lemas setelah terkena ekstrak."
1. Dokumen tersebut membahas identifikasi hama ulat pada tanaman kubis di Kabupaten Magetan sebagai sumber belajar biologi.
2. Beberapa jenis hama ulat yang menyerang tanaman kubis di antaranya adalah ulat tritip, ulat krop, ulat krop bergaris, dan ulat grayak.
3. Hasil identifikasi akan dijadikan poster sebagai sumber belajar tentang hama dan penyakit tumbuhan untuk siswa SMP.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang jamur/cendawan, termasuk definisi fungi, habitat fungi yang tersebar luas di bumi, dan kemampuan fungi untuk hidup di berbagai material organik baik hidup maupun mati. Juga disebutkan bahwa banyak fungi hidup di tanah berhumus meskipun ada juga yang menyerang organisme hidup.
Laporan pengelasan serangga (tugasan individu)Rosdi Ramli
Dokumen ini memberikan informasi tentang sifat fizikal beberapa jenis serangga seperti pepatung jarum, lalat rumah, belalang, rama-rama, semut, dan mentadak melalui penjelasan pengelasan saintifik dan ciri-ciri utama masing-masing serangga.
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
Workshop dan seminar Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Bandung membahas identifikasi dan pengendalian lalat buah, termasuk teknik-teknik seperti sanitasi, karantina, pengasapan, dan perangkap lem. Diskusi juga menyentuh implikasi perdagangan internasional terhadap persyaratan kesehatan tanaman seperti yang diatur dalam SPS-WTO serta upaya memenuhi standar tersebut agar akses pasar produk hortikultura dapat terbuka."
Dokumen tersebut membahas tentang Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman kedelai. Ia menjelaskan tentang botani tanaman kedelai, syarat tumbuhnya, hama utama yaitu ulat grayak (Spodoptera litura), siklus hidupnya, dan gejala serangannya. Sekolah lapangan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani tentang pengendalian hama secara terpadu dan berwawasan lingkungan.
Laporan praktikum ini membahas interaksi antara hama dan tanaman pada tanaman padi dan jagung. Pada tanaman padi, hama belalang menyerang dengan cara menggigit daun dari pinggir ke tengah, menyebabkan kerusakan sebesar 45%. Sedangkan pada tanaman jagung, hama ulat penggulung daun menyerang dengan cara menggulung dan memakan daun di dalam gulungan, menimbulkan kerusakan 18,75%.
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
Dokumen tersebut membahas tentang dua tipe mulut dasar serangga yaitu pengunyah dan penghisap, serta jenis-jenis hama tanaman berdasarkan cara merusaknya seperti penyebab puru, pemakan, penggerek, penghisap, penggulung, penyebab busuk buah, dan pengorok.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
Praktikum ini menganalisis keanekaragaman serangga di lingkungan Kampus IAIN Raden Intan Lampung menggunakan beberapa metode penangkapan. Didapatkan beberapa jenis serangga termasuk lalat, kumbang, rayap, kupu-kupu, semut, belalang, dan laba-laba dengan jumlah keseluruhan 56 ekor. Kesimpulannya, penangkapan menggunakan jaring ayun memberikan hasil tertinggi dibandingkan metode lain
Hama yang menyerang tanaman cabai di Desa Tambak Sogra adalah belalang dan kutu daun. Belalang menyebabkan bekas gigitan pada daun sedangkan kutu daun menyebabkan daun mengeriting dan mengundang semut.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Dokumen ini berisi tentang pentingnya melestarikan alam. Terdapat banyak pohon dan satwa liar yang perlu dilestarikan. Kita perlu berusaha melestarikan lingkungan dengan baik.
[Ringkasan]
Karya ilmiah ini membahas tentang bioekologi dan strategi konservasi kupu-kupu raja helena (Troides helena L.) melalui telaah pustaka. Secara umum, karya ilmiah ini menjelaskan morfologi, klasifikasi, siklus hidup, ekologi dan ancaman terhadap kupu-kupu raja helena serta strategi konservasi yang dapat dilakukan seperti perlindungan habitat, penelitian, dan pemanfaatan secara berkelanj
Budidaya tanaman kale (brasicca oleraceae var. acephala)Ekal Kurniawan
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kale (Brasicca oleraceae var. Acephala) secara hidroponik. Terdapat penjelasan mengenai persiapan media tanam berupa rockwool yang dipotong dan direndam air, serta persiapan lahan berupa membersihkan meja penanaman dan tray sebagai wadah tanam.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Haiwan dan tumbuhan yang hampir pupus (4)Latiff Muzar
This document summarizes several animals and plants that are nearly extinct, including:
1) The Malayan tapir, a tapir with a white and black coat that helps it camouflage.
2) The black rat, which is rarely seen and its size is unknown, though some report lengths of 20-100mm.
3) The Sumatran rhinoceros, the smallest rhino weighing 500-800kg typically found in swampy areas and rainforests.
4) The pitcher plant, which grows in acidic soil, poor soil, and nitrogen-deficient soil.
5) The brown cosmos, a red flower resembling brown slightly, originating from Mexico
Dokumen ini memberikan ringkasan sejarah fotosintesis, proses fotosintesis yang berlaku dalam dua peringkat (tindak balas cahaya dan gelap), dan penyesuaian tumbuhan dari habitat berbeza untuk menjalankan proses fotosintesis secara optimum. Ia juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar fotosintesis serta cadangan untuk meningkatkan hasil pertanian berdasarkan faktor-faktor tersebut.
Rencana pembelajaran ini membahas percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Siswa akan belajar mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, merancang percobaan, dan mengukur parameter tanaman. Mereka juga akan belajar membedakan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
Silabus mata pelajaran Biologi kelas XII semester 1 MAN Tanjung Morawa mencakup:
1. Standar kompetensi melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
2. Materi pokok meliputi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan percobaannya
3. Indikator pencapaian kompetensi mengenai perbedaan pertumbuhan dan perkembangan, faktor pengaruh, dan pelaporan hasil percobaan
4. Tek
City opt - Green Gamification - Manu Melwin Joymanumelwin
In collaboration with the international CITYOPT project, VTT Technical Research Centre of Finland has developed an energy planning tool for experts and an application for consumers.
Dokumen ini membahas pengendalian hama ulat api pada tanaman kelapa sawit dengan memanfaatkan agen pengendali hayati. Beberapa agen antagonis seperti Bacillus thuringiensis, Cordyceps militaris dan virus MNPV digunakan untuk mengendalikan ulat api. Penanaman tanaman inang seperti Turnera subulata dan Euphorbia heterophylla bertujuan menarik predator dan parasitoid ulat api. Pengendalian hama terpadu yang melibatkan agen hayati alami merupak
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati musuh alami gulma secara langsung. Tiga jenis gulma ditanam dalam satu pot dan diintroduksikan ke belalang dan ulat sebagai musuh alaminya. Hasil pengamatan menunjukkan presentase kerusakan pada gulma golongan rumput lebih tinggi dibandingkan golongan lainnya, sedangkan golongan teki mengalami kerusakan paling rendah. Hal ini menunjukkan preferensi musuh alami terhadap jen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit utama pada beberapa tanaman perkebunan seperti kakao, kopi, teh, dan lada beserta penjelasan mengenai klasifikasi, morfologi, siklus hidup, gejala, dan cara pengendaliannya.
Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit beserta cara pengendaliannya. Jenis-jenis hama yang dijelaskan antara lain tungau merah, ulat api, nematoda, kumbang oryctes rhinoceros, dan penggerek tandan buah. Sedangkan jenis penyakitnya meliputi akar blast disease, garis kuning pada daun, batang dry basal rot, dan busuk tandan. Diberikan pula penjelasan tentang alat pen
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian hama terpadu pada tanaman kedelai. Secara ringkas:
1. Kedelai menghadapi ancaman serius dari berbagai jenis hama yang dapat menurunkan hasil hingga 80%
2. Pengendalian hama idealnya dilakukan secara terpadu dengan memanfaatkan mekanisme alami ekosistem untuk menekan populasi hama
3. Beberapa hama penting yang sering menyerang kedelai meliputi l
Tugas metodologi penelitian ((m. mubin, dkk (biologi 2))Mubin Viwiiardians
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian biodiversitas serangga hama tanaman sawit jenis rayap. Penelitian ini menggunakan desain faktorial dengan dua faktor yaitu jumlah nematoda Steinernema carpocapsae dan kepadatan rayap. Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan jumlah nematoda dan waktu infeksi menyebabkan kenaikan mortalitas rayap. Nematoda tersebut berpotensi sebagai agen hayati untuk mengendalikan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya jamur tiram dengan membuat media PDA dan kultur jaringan untuk membiakkan bibit F0 jamur tiram. Media PDA (Potato Dextrosa Agar) digunakan untuk membiakkan spora jamur tiram secara murni, sedangkan serbuk kayu merupakan bahan utama yang digunakan sebagai media budidaya jamur tiram.
Pengendalian hama tikus dengan burung hantuBunda Ratri
Dokumen tersebut membahas pengendalian hama tikus dengan pendekatan ekologi yaitu menggunakan predator alami seperti burung hantu, ular, kucing dan elang. Metode ini dianggap lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan racun karena dapat mengurangi populasi tikus hingga 57,8% tanpa mencemari lingkungan. Jenis burung hantu yang umumnya digunakan adalah Tyto alba karena makanan utamanya adalah t
Dokumen tersebut membahas tentang jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) yang merupakan hama, patogen, dan gulma yang dapat merusak tanaman budidaya. OPT utama pada beberapa komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah antara lain penggerek batang, wereng, tikus, dan penyakit-penyakit tertentu. Dokumen juga menjelaskan beberapa teknik pengendalian OPT seperti tanam seremp
Makalah ini membahas tentang OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pada tiga tanaman yaitu jarak, karet, dan kelapa sawit. Pada jarak, OPT utamanya adalah Ferrisia virgata (kutu putih) yang menyerang bagian pucuk, buah, dan daun. Pada karet, OPT yang diulas adalah Oidium heveae yang menyebabkan penyakit embun tepung, serta Corynespora cassiicola yang menyebabkan penyakit gugur daun.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
Jurnal DDPT Lepidoptera
1. JURNAL PRAKTIKUM
DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
(Setora nitens)
OLEH :
SURYA AGUS EFENDY
NIM : 1409000633
NPM : 7114070070
MEJA : 3 ( TIGA )
PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI
LABORATORIUM DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
2. JURNAL PRAKTIKUM
DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
(Setora nitens)
OLEH :
SURYA AGUS EFENDY
NIM : 1409000633
NPM : 7114070070
MEJA : 3 ( TIGA )
PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN : NILAI
( 1. Nanda Satria ) ( )
( 2. Adam Fiqie Fauzi )
( 3. Dedi Muhammad Rifai )
( 4. Irham Syaukani )
( 5. Arfan Dalimunte )
( 6. Bambang Ardiansyah )
( 7. Dian Dhika )
( 8. Rangga Trianggi Sinaga )
KOORDINATOR :
( HJ. Syamsafitri, SP, M.P )
PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
3. PENGENALAN ORDO LEPIDOPTERA
SURYA AGUS EFENDY ( 0275-140 ) FP. UISU ( 2014 – 2015 )
Abstrak
Ulat api termasuk ke dalam famili Limacodidae, ordo Lepidoptera
(bangsa ngengat). Ulat ini ‘tidak berkaki’ atau apoda, meskipun jika diperhatikan
dengan lebih jeli, di bagian ventral tubuhnya terdapat bangunan mirip mangkuk
pengisap. Salah satu genus ulat api, yaitu Chalcocelis bertubuh mirip buah
kolang-kaling, tanpa satupun duri beracun, berwarna putih kehijau-hijauan, dan
tidak berkaki. Itulah sebabnya, genus ini disebut secara umum sebagai Ulat
Kolang-kaling. Pupa ulat api berbentuk bulat mirip telur, berwarna coklat tua,
dan bertekstur agak keras, dan melekat pada daun. Ngengat berwarna coklat
kusam.
Kata Kunci : Ordo Lepidoptera, Morfologi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ulat api memiliki banyak inang, salah satu diantaranya adalah tanaman
kelapa sawit. Jenis ulat api yang menyerang kelapa sawit antara lain Setothosea
asigna, Setora nitens, Darna trima,dan Ploneta diducta namun jenis ulat api yang
banyak menyerang tanaman kelapa sawit adalah S. asigna dan S. nitens. Ulat api
terkenal sangat rakus, mampu mengkonsumsi 300-500 cm2daun sawit per hari.
Serangan ulat api mengakibatkan daun kelapa sawit habis dengan sangat cepat
dan berbentuk seperti melidi ( Lenn, 2000 ).
Larva muda (instar 3) biasanya bergerombol disekitar peletakan telur dan
makan dengan cara mengikis daun mulai dari permukaan
bawah dan meninggalkan epidermis daun bagian atas.Pada helaian daun bekas
serangan terlihat seperti jendela – jendela memanjang ( Merry, 2008 ).
4. Ulat api merupakan jenis ulat pemakan daun kelapa sawit yang paling
sering menimbulkan kerugian di perkebunan kelapa sawit. Jenis-jenis ulat api
yang paling banyak ditemukan adalah Setothosea asigna, Setora nitens, Darna
trima, Darna diducta dan Darna bradleyi. Jenis yang jarang ditemukan adalah
Thosea vestusa, Thosea bisura, Susica pallida dan Birthamula chara (Norman
dan Basri, 1992). Jenis ulat api yang paling merusak di Indonesia akhir-akhir ini
adalah S. asigna, S. nitens dan D. Trima ( Henry, 2002 ).
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui ordo lepidoptera
2. Untuk mengetahui gejala serangan OPT
3. Untuk mengetahui cara pengendalian OPT
5. TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi belalang jagung (Setora nitens)
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Limacodidae
Genus : Setora
Spesies : Setora nitens
Ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS) yang utama serta sering
menimbulkan kerugian adalah ulat api (Lepidoptera : Limacodidae) dan ulat
kantong (Lepidoptera : Psychidae). Hasil Percobaan simulasi kerusakan daun
yang dilakukan pada kelapa sawit umur 1, 2 dan 8 tahun, diperkirakan penurunan
produksi mencapai <4%, 12-24% dan 30-40% pada dua tahun setelah terjadi
kehilangan daun (leaf losses) sebesar 50%( Lenn, 2000 ).
Diperkebunan kelapa sawit masalah hama tersebut umumnya
diatasi dengan menggunakan insektisida kimia sintetik yang mampu menurunkan
populasi hama dengan cepat, sehingga dapat dihindarkan terjadinya kerusakan
daun lebih lanjut. Namun demikian, penggunaan insektisida kimia sintetik yang
kurang bijaksana terbukti dapat menimbulkan berbagai dampak negative terhadap
lingkungan. Pada akhir-akhir ini di beberapa perkebunan kelapa sawit terjadi
ledakan populasi UPDKS, khususnya ulat api Setothosea asigna secara terus
menerus, dan ada kecendrungan frekuensinya menjadi semakin sering setelah
aplikasi insektisida kimia sintetik ( Merry, 2008 ).
6. Hal ini merupakan gejala terjadinya gangguan terhadap fungsi dari
faktor-faktor pengendali alami yang ada di dalam ekosistem kelapa sawit,
terutama kematian serangga parasitoid dan predator. Penerapan sistem
pengendalian hama terpadu (PHT) terhadap UPDKS dengan mengoptimalkan
pelestarian dan pemanfaatan agensia hayati yang ada di dalam ekosistem kelapa
sawit terbukti dapat mengatasi masalah tersebut ( Silvia, 2009 ).
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi
sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa
umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar. Sayap terdiri dari dua
pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada
kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya
memiliki tipe penggigit ( Henry, 2002 ).
Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut
proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus
labialis berkembang sempurna.Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)
yang perkembangannya melalui stadia : telur —> larva —> kepompong —>
dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal,
sedang pupanya bertipe obtekta ( Lenn, 2000 ).
7. BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Gedung Johor Fakultas
Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Eka Warni, Kecamatan Medan
Johor Kota Madya Medan Ketinggian ± 25 mdpl dengan topografi datar.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 maret pukul 14 : 00 WIB
sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah : - Ulat Api (Setora nitens)
Alat
b. Alat yang digunakan : - Killing Botol
- Bak Lilin
- Penjepit / Pinset
- Alkohol
- Buku Gambar A4
- Alat Tulis
Metode Praktikum
1. Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum pengenalan ordo
Lepidoptera.
2. Siapkan bahan, yaitu ulat api di atas meja untuk di teliti.
3. Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk mematikan ulat api.
4. Masukkan ulat api ke dalam killing botol yang sudah di beri cairan alkohol.
8. 5. Tutuplah killing botol agar cairan kloroform / alkohol tidak menguap keluar.
6. Tunggu beberapa saat hingga ulat api tersebut mati.
7. Setelah serangga tersebut mati, ambillah dengan menggunakan penjepit/pinset
dari dalam botol tersebut.
8. Buatlah ulat api menjadi beberapa bagian, yaitu bagian kepala, bagian dada,
dan bagian perut.
9. Telitilah satu per satu bagian dari tersebut.
10. Catat dan gambar bagian bagian pada ulat api tersebut pada buku gambar A4.
11. Berilah nama nama pada bagian bagian ulat api tersebut.
9. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Ulat Api (Setora nitens)
Gambar Utuh
Bagian - Bagiannya
Caput Thorax Abdomen
Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan
10. b. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang didapat ada beberapa serangga yang kami
lakukan serangga dari ordo orthoptera yang diantaranya sebagai berikut :
Ulat Api (Setora nitens)
Gejala Serangan
Ulat muda (di bawah instar 3) biasanya bergerombol di sekitar tempat
peletakkan telur dan mengikis daun mulai dari perukaan bawah daun kelapa sawit,
serta meninggalkan epidermis daun bagian atas. Bekas serangan terlihat seperti
jendela-jendela memanjang pada helaian daun. Mulai instar ketiga biasanya ulat
memakan semua helaian daun dan meninggalkan lidinya saja Serangan ulat ini
biasanya mulai dari pelepah daun yang terletak di strata tengah dari tajuk kelapa
sawit ke arah pelepah daun yang lebih muda atau lebih atas. Tetapi pada serangan
yang lebih berat daun yang tua sekalipun dimakan juga oleh S. asigna tersebut.
Pada serangan yang berat, semua helaian daun dimakan oleh S. asigna dan hanya
tinggal pelepah beserta lidinya saja. Gejala serangan ini sering disebut gejala
melidi.
Pengendalian.
1. cara kimia : yaitu dengan cara penyemprotan pestisida metadol dalam
penyiraman ini dilihat dari umur tanaman jika tanaman tinggi maka di pakai cara
pengasapan pengasapan di lakukan dari sore hingga malam, kenapa harus pada
sore hari hingga malam karena angina sekitar akan buyar dan mengurangi
pencemara lingkunagan.
2. cara hayati : yaitu dengan kumbang kepik dan bunga tunera
11. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kata Lepidoptera berasal dari bahasa yunani yaitu lepidos (sisik) dan ptera
(sayap)
2. Lepidoptera berasal dari bahasa Latin yang artinya sayap bersisik
3. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
4. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang
larvanya memiliki tipe penggigit.
5. Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola)
B. Saran
Saran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu
diharapkan bagi seluruh praktikan agar memberikan alkohol pada killing botol
dengan secukupnya.
12. DAFTAR PUSTAKA
Henry, 2002.Pengenalan Ordo Serangga.Swadya Press.Jakarta
Lenn, 2000. Ordo Lepidoptera. Serial Online https://fandrio.wordpress.com/
serangga /ordo-lepidoptera/ Pada 07 Mei 2015.Medan.
Merry, 2008. Ordo lepidoptera. Serial Online www. slideshare.net/ Abdillah20/
ordo-lepidoptera/ Pada 07 Mei 2015.Medan.
Mansyur.H, 2001. Contoh Ordo Lepidoptera. Serial Online www.
materibiologi.com/ contoh-ordo-lepidoptera/Pada 07 Mei 2015.Medan.
Silvia, 2009. Lepidoptera. Serial Online http:// file.upi.edu/ Direktori/ FPMIPA/
JUR._PEND._BIOLOGI/196512271991031-SUHARA/ Lepidoptera.pdf.
Pada 07 Mei 2015. Medan