Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Hama adalah organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
Makhluk hidu khususnya tanaman pastinya mengalami kerusakan bahkan kematikan. Hal-hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena serangan hama dan penyakit. Banyak terdapat jenis dan penngelompokan hama dan penyakit tersebut.
jika tidak diatasi dengan serius maka akan berdampak pada kerugian.
hama dan penyakit jelas berbeda. Hama sendiri dapat dikatakan adalah makhluk hidup khususnya hewan seperti molusca, burung, serangga. hama dapat dilihat jelas sekali oleh mata telanjang. sedangkan pennyakit adalah bakteri atau virus yang menyebabkan gangguan pada perkembanngan dan pertumbuhan tanaman.
dalam slide ini, terdapat contoh dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
Makhluk hidu khususnya tanaman pastinya mengalami kerusakan bahkan kematikan. Hal-hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena serangan hama dan penyakit. Banyak terdapat jenis dan penngelompokan hama dan penyakit tersebut.
jika tidak diatasi dengan serius maka akan berdampak pada kerugian.
hama dan penyakit jelas berbeda. Hama sendiri dapat dikatakan adalah makhluk hidup khususnya hewan seperti molusca, burung, serangga. hama dapat dilihat jelas sekali oleh mata telanjang. sedangkan pennyakit adalah bakteri atau virus yang menyebabkan gangguan pada perkembanngan dan pertumbuhan tanaman.
dalam slide ini, terdapat contoh dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Aklimatisasi anggrek dari in vitro ke in vivo dilakukan secara bertahap menggunakan community pot dengan media arang dan sabut kelapa, kemudian ditutup dengan plastik. Sebelum diaklimatisasi, planlet anggrek dikeluarkan dari botol dan dicuci hingga bersih sampai tidak ada media agar yang masih menempel pada akar.
2. Pada penyilangan (Anggrek Dendrobium melintir >< Anggrek Dendrobium sp.) anggrek disilangkan dengan sesamanya dengan menempelkan serbuk sari pada putik bunga anggrek dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian diberi label yang berisi nama spesies jantan dan betina anggrek yang disilangkan dengan tanggal saat melakukan penyilangan.
Di dalam ini akan dijelaskan (1) pengendalian OPT secara kimiawi, (2) macam-macam pestisida, (3) peranan pestisida, (4) kelebihan, kekurangan, dan pengendalian pestisida, (5) klasifikasi pestisida, (6) formulasi pestisida, dan (7) cara menggunakan pestisida.
Maaf :-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi.
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-200 ml. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 />< 30mm.
Diantara celah-celah sel ini terdapat sel limfosit
Di bawah sel-sel mesothelial ini terdapat endopleura yang berisi fibrosit dan histiosit
Di bawahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan kolagen dan serat-serat elastik
Lapisan terbawah terdapat jaringan interstitial subpleura yang banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. Pulmonalis dan a. Brakhialis serta pembuluh limfe
Menempel kuat pada jaringanparu
Fungsinya. untuk mengabsorbsi cairan. Pleura
• Pleura parietalis
Jaringan lebih tebal terdiri dari sel-sel mesothelial dan jaringan ikat (kolagen dan elastis)
Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung kapiler dari a. Intercostalis dan a. Mamaria interna, pembuluh limfe, dan banyak reseptor saraf sensoris yang peka terhadap rasa sakit dan perbedaan temperatur. Keseluruhan berasal n. Intercostalis dinding dada dan alirannya sesuai dengan dermatom dada
Mudah menempel dan lepas dari dinding dada di atasnya
Fungsinya untuk memproduksi cairan pleura
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini mengenai gangguan pernapasan yang berjudul` EFUSI PLEURA`.adalah mengetahui patofisiologi dari penyakit pernapasan tersebut.
C. Rumusan Permasalahan
• Untuk mengetahui pengertian efusi pleura
• Untuk mengetahui etiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui manifestasi efusi pleura
• Untuk mengetahui patofisiologi efusi pleura
• Untuk mengetahui diagnosis efusi pleura
• Untuk mengetahui pengobatan(penatalaksaan) efusi pleura
• Untuk meng
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. PENDAHULUAN
Nematoda ini hidupnya di dalam tubuh serangga, dan disebut sebagai
nematoda entomopatogen. Karena hidupnya di dalam tubuh serangga, maka
nematoda entomopatogen ini berpotensi untuk mengendalikan serangga hama
Penggunaan agens hayati saat ini memperoleh perhatian
yang sangat besar terutama dalam kelompok masyarakat
petani. Penggunaan nematoda entomopatogen di
Indonesia belum populer dibandingkan dengan bakteri,
cendawan dan virus, Diharapkan dengan semakin
banyaknya penelitian dan pelatihan, pemanfaatan
nematoda ini semakin meningkat.
3. Salah satu jenis musuh alami yang non-endemik di
pertanaman padi adalah nematoda dari genus
Steinernema dan Heterorhabditis (Rhabditida:
Steinernematidae dan Heterorhabditidae).
Nematoda entomopatogen ini digunakan untuk
mengendalikan hama yang menyerang tanaman pada
umumnya tanaman sayuran, mis.ulat buah dan ulat
penggerek daun. Nematoda yang akan digunakan
mengendalikan ulat tesebut pada umumnya bersembiosis
dengan bakteri yang dapat menginfeksi ulat tanaman.
Oleh karena itu pada saat ini banyak dilakukan pembiakan
dan isolasi nematoda entomopatogen.
4. Steinernema spp.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Rhabditida
Famili : Steinernematidae
Genus : Steinernema
Spesies : Steinernema spp.
Ci.Um : 700-1000 mikron, siklus hidup
sederhana (telur, larva (juvenil) dan
dewasa), 4 stadia (ditandai dengan
pergantian kulit)
5. MORFOLOGI
Siklus hidup :
- Juvenil Infective (JI) yang baru keluar dari induk dan
bergerak bebas di dalam tanah untuk menghasilkan
generasi baru JI stadium ke-3 (jantan dan betina)
- Jantan dan betina kawin, menghasilkan generasi baru
- Nematoda Steinernema betina akan memproduksi
banyak JI generasi baru di dalam tanah
- JI akan berkembang biak menjadi nematoda jantan dan
betina dewasa
- Nematoda dapat berkembang biak dengan cepat hingga
menghasilkan 2-3 generasi. Siklus hidup nematoda dari
telur sampai menjadi dewasa memerlukan waktu kurang
lebih 14 hari
6. BIOLOGI
Tempat hidup :
tanah (paling
banyak), b.o,
air tawar dan
air laut
Makan : b.o dan
serangga/
mikroorganisme
lain
Apabila terdapat nutrisi yang melimpah siklus hidupnya bisa
lebih cepat lagi dan sebaliknya apabila tidak tersedia nutrisi yang
cukup maka daur hidup nematoda bisa lebih lama
Migrasi (pasif)
(– makan) :
Angin, air, alat-
alat pertanian,
dll.
7. Mekanisme Infeksi :
1. Bersimbiosis dengan bakteri
Xenorhabdus luminescens
(dimana nematoda mendapatkan
nutrisi yang dihasilkan oleh
bakteri sedangkan bakteri merasa
terlindungi oleh nematoda)
2. Stadia yang infektif adalah
juvenil III, masuk kedalam
tubuh serangga melalui
integumen, spirakel, anus dan
mulut
3. Masuk tubuh serangga,
Steinernema spp melepas bakteri
yang dapat membunuh serangga
dengan cepat dan membuat kondisi
yang sesuai untuk pertumbuhan
dan reproduksi nematoda di dalam
tubuh serangga yang mati
4. Gejala serangan ditandai
dengan warna inang berubah
menjadi coklat kekuningan dan
tubuhnya menjadi lembek
8. KISARAN INANG
Nematoda Stenernema spp. memiliki kisaran inang yang
sangat luas baik hama yang menyerang tanaman
perkebunan, hortikultura maupun tanaman pangan.
Hama tanaman berhasil dikendalikan antara lain :
- Helopelthis sp. pada tanaman kakao
- Spodoptera exigua dan Spodoptera litura (bawang
merah)
- Croccidolomia binotalis dan Plutela Xylostella ( Kubis )
- Helicoverpa armigera (tomat)
- Hama putih (Nimphula depuntalis) = pada pangan
- Corcira cephalonica ,dll