SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
ASPEK GEOSFER NEGARA ASIA TENGGARA
DISUSUN OLEH
ANDI MUHAMMAD IKHSAN
ASRIANTI PUTRI LESTARI
DEA RUDINI T.
MUH. ARIF
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara astronomis kawasan Asia Tenggara terletak antara 29º LU - 11
º LS dan 93 º BT - 141 º BT. Berdasarkan letak geografisnya, kawasan Asia
Tenggara berada di Benua Asia bagian Tenggara. . Asia Tenggara mencakup
negara-negara di Semenanjung Indocina (Vietnam, Laos, Kamboja),
Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, dan Brunei
Darussalam.
Wilayah ini sebagain besar dilalui oleh jalur darat dan laut sehingga
terdapat beberapa Negara yang hanya dapat memanfaatkan jalur darat untuk
transportasi / melaksanakan perdagangan namun ada pula Negara yang
mampu melaksanakan perdagangan lintas Negara dengan melalui jalur darat
dan laut, salah satunya adalah Indonesia.
Kawasan asia tenggara juga memberikan manfaat yang besar dalam
mengadakan kerja sama dengan Negara tetangga dikarenakan aspek
lingkungan dan kesamaan visi Negara tersebut. Dalam usaha memahami
perkembangan lingkungannya, diharapkan manusia dapat mengenali unsur-
unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupannya, baik unsur fisik
(alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebut sebagai kondisi
geografis, sedangkan unsur lingkungan sosial dalam ilmu geografi lebih
mengarah kepada kondisi penduduk yang dipengaruhi kondisi geografisnya.
Kondisi geografis dan penduduk tiap wilayah di permukaan bumi
berbeda-beda, hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas unsur
pendukung lingkungan yang ada pada suatu wilayah. Selain itu, aspek geosfer
juga sangat berperan dalam hal penentuan perkembangan dan kemajuan suatu
Negara, khususnya diwilayah asia tenggara. Dengan memanfaatkan aspek
geosfer yang ada di setiap Negara untuk mengembangkan potensi Negara
tersebut. Seperti halnya memanfaatkan pelabuhan dan bandara untuk
melancarkan proses kerja sama beberapa Negara di berbagai bidang.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat kami buat rumusan
masalah yakni.
1. Bagaimana aspek geografi di Negara asia tenggara
C. Tujuan
1. Mengetahui berbagai aspek geosfer Negara asia tenggara
D. Manfaat
1. Menjadi sumber referensi untuk segi keilmuan dalam aspek geosfer
2. Menjadi sumber informasi terkait Negara-negara diasia tenggara
4
BAB II
ISI
A. Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara
Secara geologis, kawasan Asia Tenggara menjadi wilayah pertemuan
utama antara pegunungan muda sirkum pasifik dengan pegunungan sirkum
mediteran. Gugusan pegunungan itu bertemu di Indonesia bagian timur, di
perairan Maluku, arah barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan
tersebut memiliki gunung-gunung berapi yang masih aktif, seperti di
Indonesia dan Filipina. Untaian pegunungan yang tidak aktif terdapat di
Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan, Pegunungan Arakan Yoma di
Myanmar, pegunungan di Thailand, dan Pegunungan Annam di Semenanjung
Indocina.
Hamparan dataran rendah terletak di jalur aliran dan delta sungai
besar, yaitu Sungai Irawadi dan Salween (Myanmar), Sungai Mekong
(Semenanjung Indocina), Sungai Menam (Thailand), Sungai Barito, Sungai
Musi, Sungai Kapuas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Citarum, dan Sungai
Memberamo (Indonesia). Batas wilayah kawasan Asia Tenggara adalah
sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan negara Cina dan Laut Cina Timur
2. Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nugini dan Samudra
Pasifik
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Benua Australia dan Samudra Hindia
4. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, Teluk Bengala, dan
Laut Andaman, India, dan Bangladesh.
Secara klimatologis, Asia Tenggara yang dilalui oleh garis
khatulistiwa mendapat banyak hujan. Oleh karena itu, Asia Tenggara sebagian
besar tertutup oleh hutan tropic. Ada beberapa faktor yang memengaruhi
kehidupan ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara. Posisi Asia
Tenggara sangat strategis, sebab:
5
1. Merupakan jembatan antara Asia, Australia, Samudra Pasifik, Samudra
Hindia, dan dunia barat serta dunia timur;
2. Bangkok menjadi pelabuhan udara internasional;
3. Singapura menjadi pelabuhan transit internasional;
4. Pulau Batam di kemudian hari mempunyai nilai yang sama dengan
Singapura dan potensi ekonominya sangat tinggi.
Jenis produksi komoditi ekspornya, antara lain.
1. Timah putih dihasilkan di Malaysia, Indonesia, dan Thailand;
2. Karet terbanyak dihasilkan di Malaysia dan Indonesia;
3. Kopra dihasilkan di Filipina, Malaysia, dan Indonesia;
4. Kayu lapis, hasil hutan tropis, serta komoditi hasil pertanian tropis
bersumber di Asia Tenggara.
Asia Tenggara mempunyai beberapa persamaan yang merupakan ciri khas
sehingga membentuk suatu region. Persamaan tersebut adalah:
1. Pertambahan penduduk yang cepat;
2. Termasuk negara-negara berkembang;
3. Adanya persamaan warna kulit;
4. Sebagian besar merupakan negara bekas jajahan.
Dalam Aspek Ekonomi, terdapat organisasi regional yang beranggotakan
sepuluh negara Asia Tenggara berdiri 8 Agustus 1967 di Bangkok (Thailand).
Semula terdiri dari lima negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Thailand). Organisasi tersebut bernama ASEAN yang memiliki tujuan sebagai
berikut.
a) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta p
engembangan kebudayaan untuk memperkukuh landasan sebuah
masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai.
b) Menghasilkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antarnegara.
c) Menghasilkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain
dalam masalah kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial,
kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
6
d) Saling memberikan bantuan dalam sarana latihan di bidang pendidikan.
e) Bekerja sama dalam usaha memajukan bidang pertanian, industri, serta
perdagangan regional dan internasional.
f) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi
regional dan internasional.
Selain ASEAN, enam negara yang berasal dari Asia Tenggara menjadi
anggota APEC. Organisasi ini merupakan forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik
yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasan
Asia Pasifik dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka.
Sedangkan dalam aspek politik, sebagian besar negara di Asia Tenggara bersikap
netral dan berpolitik luar negeri bebas aktif meski terletak di antara dua kawasan
kekuatan yang berbeda, yaitu utara paham komunis (Rusia, RCC) dan selatan
liberal (Australia, Selandia Baru).
Perwujudan kerja sama politik negara-negara Asia Tenggara diwujudkan dengan
adanya hubungan diplomatik yang dimaksudkan untuk:
a) menghormati kesamaan kedaulatan bagi semua negara,
b) tidak menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap suatu negara,
c) tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara,
d) berusaha menyelesaikan antarnegara secara damai.
Hubungan kerja sama tersebut ditandai adanya perwakilan diplomatik, berupa
pengiriman duta besar, duta besar luar biasa, dan kuasa usaha sebagai pengemban
tugas dan kewajiban dari masing-masing negara
Namun dalam aspek Sosial Budaya, Asia Tenggara terdiri dari negara-
negara dengan tingkat pendidikan, sosial, agama, dan adat istiadat yang beragam.
Namun demikian, persamaan antara negara-negara di Asia Tenggara sebagai
berikut.
a) Mempertahankan budaya gotong royong.
b) Nilai agamis yang tinggi dan saling menghormati.
c) Keanekaragaman ras dan budaya menjadi daya tarik wisatawan
mancanegara dan menjadi pusat penelitian para etnolog dan antropolog.
d) Memiliki sikap terbuka dan selektif terhadap budaya Barat.
7
Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Khudi (2103) menjelaskan
bahwa.
1. Ketimpangan ekonomi-politik produksi pengetahuan Kajian Asia Tenggara
antara negara-negara maju dan berkembang.
2. Aspek sosiologi pengetahuan dari perkembangan Kajian Asia Tenggara
terkait dengan posisi pengkaji Kajian Asia Tenggara lokal dengan Kajian
Asia Tenggara;
3. Persoalan bagaimana konteks historis kelahiran Kajian Asia Tenggara
mempengaruhi perkembangan Asia Tenggara hingga sekarang, terutama di
Indonesia
4. Posisi Kajian Asia Tenggara yang ambivalen dan dilematis dalam
hubungannya dengan arus utama beberapa segmen ilmu sosial yang
mengutamakan teoretisasi berdasarkan generalisasi atas parkularitas empirik
maupun tren Posmodernisme dalam berbagai variannya (belokan
kesejarahan, kebahasaan, maupun kebudayaan) yang tidak selalu selaras
dengan penekanan pada narasi yang bersifat lokal merupakan salah satu
kecenderungan Kajian Asia Tenggara dan kajian kawasan pada umumnya.
Persoalan pertama adalah kesenjangan atau ketimpangan “basis
ekonomi- politik” dari proses produksi pengetahuan Kajian Asia Tenggara antara
negara-negara maju dan berkembang. Ketimpangan ini, telah berlangsung sejak
masa kolonial, masih belum sepenuhnya dihilangkan atau setidaknya
diminimalisir. Kesenjangan ini baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi proses pembentukan pengetahuan dalam Kajian Asia Tenggara itu
sendiri.
Persoalan kedua adalah aspek sosiologis dari perkembangan Kajian Asia
Tenggara terkait dengan posisi pengkaji Asia Tenggara lokal. Uraian Heryanto
(2007) dan Lowe (2007) dalam Khudi (2013) secara bernas menjelaskan berbagai
problematika yang berkaitan dengan hubungan tersebut dan dampak terhadap
prospek pengembangan Kajian Asia Tenggara di Asia Tenggara sendiri. (Khudi,
2013).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wilayah asia tenggara sangat kaya dengan sumber daya alam dan
berbagai aspek geosfer yang dimiliki oleh kawasan tersebut dimana aspek
geosfer itu pula tersebar khususnya diberbagai Negara-negara kawasan asia
tenggara. Seperti aspek klimatologis asia tenggara merupakan iklim hutan
hujan tropis yang dimanfaatkan masyarakat dalam bidang agraris. Letak lokasi
yang sangat strategis sehingga menjadi jembatan antara Asia, Australia,
Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dunia barat serta dunia timur.
Terbentuknya kerja sama Negara ASEAN untuk memperbaiki keadaan
ekonomi Negara di asia tenggara. Aspek Pembangunan di kawasan Asia
Pasifik dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka dengan
membentuk organisasi OPEC.
Selain itu, dalam aspek politik sebagian besar negara di Asia Tenggara
bersikap netral dan berpolitik luar negeri bebas aktif meski terletak di antara
dua kawasan kekuatan yang berbeda, yaitu utara paham komunis (Rusia,
RCC) dan selatan liberal (Australia, Selandia Baru). tersebut ditandai adanya
perwakilan diplomatik, berupa pengiriman duta besar. Namun dalam aspek
Sosial Budaya, Asia Tenggara terdiri dari negara-negara dengan tingkat
pendidikan, sosial, agama, dan adat istiadat yang beragam. Contohnya seperti
keanekaragaman ras dan budaya menjadi daya tarik wisatawan mancanegara
dan menjadi pusat penelitian para etnolog dan antropolog.
B. Saran
Adapun saran dalam penulisan makalah ini yakni bagi penyusun
masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh referensi ilmiah terkait
aspek-aspek geoasfer Negara asia tenggara sehingga saran dan masukan
sangat penyusun harapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat
lebih memperoleh data yang detail. Selain itu, hasil dari makalah ini dapat
9
dimanfaatkan bagi dosen dan mahasiswa dalam menunjang berbagai referensi
terkait aspek geosfer Negara asia tenggara tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Khudi, Achmad Firas dan Anugrah, Iqra. 2013. Kajian Asia Tenggara: Antara
Narasi, Teori, dan Emansipasi. Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 4, No. 2,
2013, Hal. 205-228 ISSN 2087-2119. PSDR LIPI. Jakarta
Budisma, 2016. Kondisi Geografis dan Penduduk Asia Tenggara.
http://budisma.net/2016/12/kondisi-geografis-dan-penduduk-asia-tenggara.html
Di akses pada tanggal 21 Maret 2018.

More Related Content

Similar to Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara

6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.pptMelisaRonaFitri
 
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.pptDerisLakumau1
 
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptxletak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptxirfan921
 
IPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPS
IPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPSIPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPS
IPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPSnurbaiti011
 
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Cha-cha Taulanys
 
Geografis dan pendudukan asia
Geografis dan pendudukan asiaGeografis dan pendudukan asia
Geografis dan pendudukan asiasyahwalan
 
Pat semester ganjil ips kelas 8
Pat semester ganjil ips kelas 8Pat semester ganjil ips kelas 8
Pat semester ganjil ips kelas 8radar radius
 
Politik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatan
Politik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatanPolitik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatan
Politik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatankepala_botax
 
Perubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docx
Perubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docxPerubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docx
Perubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docxfitri yenny
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia diRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia diPOLBAN
 
PPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptx
PPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptxPPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptx
PPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptxWildhaNur1
 

Similar to Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara (20)

6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
 
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
6.5.2-Materi-3-BC-IPS-Asia-Tenggara.ppt
 
ASEAN (1).pptx
ASEAN (1).pptxASEAN (1).pptx
ASEAN (1).pptx
 
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptxletak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
 
IPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPS
IPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPSIPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPS
IPS-KELAS-IX-BAB-I materi pembelajaran IPS
 
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
Ppt peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara.
 
Rpp ips asean
Rpp ips aseanRpp ips asean
Rpp ips asean
 
Geografis dan pendudukan asia
Geografis dan pendudukan asiaGeografis dan pendudukan asia
Geografis dan pendudukan asia
 
ASEAN
ASEANASEAN
ASEAN
 
Makalah pkn(ASEAN)
Makalah pkn(ASEAN)Makalah pkn(ASEAN)
Makalah pkn(ASEAN)
 
Ppt jadi
Ppt jadiPpt jadi
Ppt jadi
 
Ppt mapel ips
Ppt mapel ipsPpt mapel ips
Ppt mapel ips
 
Asean adek
Asean adekAsean adek
Asean adek
 
Pat semester ganjil ips kelas 8
Pat semester ganjil ips kelas 8Pat semester ganjil ips kelas 8
Pat semester ganjil ips kelas 8
 
Politik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatan
Politik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatanPolitik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatan
Politik luar negeri indonesia terkait konflik laut cina selatan
 
Perubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docx
Perubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docxPerubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docx
Perubahan Ruang dan interaksi antarruang Asean karena faktor alam.docx
 
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia diRefleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
Refleksi wawasan nusantara sebagai geopolitik indonesia di
 
Refleksi Wawasan
Refleksi Wawasan Refleksi Wawasan
Refleksi Wawasan
 
PPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptx
PPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptxPPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptx
PPT SUPERVISI WILDHA NUR THAWIL SPD.pptx
 
1. ASEAN.pptx
1. ASEAN.pptx1. ASEAN.pptx
1. ASEAN.pptx
 

More from Sansanikhs

(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...Sansanikhs
 
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...Sansanikhs
 
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...Sansanikhs
 
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...Sansanikhs
 
PKM M PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
PKM M  PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...PKM M  PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
PKM M PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...Sansanikhs
 
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)Sansanikhs
 
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmPKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmSansanikhs
 
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.Sansanikhs
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Sansanikhs
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...Sansanikhs
 
Metode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
Metode Eksperimen Dalam Proses PembelajaranMetode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
Metode Eksperimen Dalam Proses PembelajaranSansanikhs
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianSansanikhs
 
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur KebudayaanSansanikhs
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJALAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJASansanikhs
 
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURPKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURSansanikhs
 
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSARPERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSARSansanikhs
 
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTARUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTASansanikhs
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)Sansanikhs
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Sansanikhs
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGISansanikhs
 

More from Sansanikhs (20)

(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
(SKRIPSI) PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU BAJO DI ...
 
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
ABSTRAK PENELITIAN PENDIDIKAN FORMAL DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT NELAYAN SUKU...
 
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
PKM M upaya pemanfaatan dan pelatihan pembuatan keripik sayur pucuk kurma gun...
 
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
PKM M PENYESUAIAN TATA LETAK TWEETER PADA SIRIP SARANG BURUNG WALET (COLLOCAL...
 
PKM M PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
PKM M  PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...PKM M  PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
PKM M PEMBERDAYAAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI SULAMAN FANTASI SEBAGAI ...
 
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
PKM M game sains (sosiometri alien infeksi)
 
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unmPKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
PKM K "go hero" proposal program kreativitas mahasiswa unm
 
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
ARTIKEL GEOGRAFI BUDAYA PITU ULUNNA SALU DAN PITU BA'BANA BINANGA.
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERILAKU LINGKUNGAN NELAYAN DI WILAYAH P...
 
Metode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
Metode Eksperimen Dalam Proses PembelajaranMetode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
Metode Eksperimen Dalam Proses Pembelajaran
 
Uji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas PenelitianUji Normalitas Penelitian
Uji Normalitas Penelitian
 
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan7 Unsur - Unsur Kebudayaan
7 Unsur - Unsur Kebudayaan
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJALAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN GEOGRAFI BUDAYA KABUPATEN TANA TORAJA
 
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEURPKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
PKM M (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) INDONESIAN DIFABLEPRENEUR
 
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSARPERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN USBN 2017 DI SMAN 9 MAKASSAR
 
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTARUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
RUMAH KOSMOGRAFI SEBAGAI INOVASI DALAM PEMBELAJARAN MATERI ALAM SEMESTA
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Hewan dan Tumbuhan (biogeografi)
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGILAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN OCEANOGRAFI DI PULAU SAUGI
 

Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara

  • 1. 1 ASPEK GEOSFER NEGARA ASIA TENGGARA DISUSUN OLEH ANDI MUHAMMAD IKHSAN ASRIANTI PUTRI LESTARI DEA RUDINI T. MUH. ARIF JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara astronomis kawasan Asia Tenggara terletak antara 29º LU - 11 º LS dan 93 º BT - 141 º BT. Berdasarkan letak geografisnya, kawasan Asia Tenggara berada di Benua Asia bagian Tenggara. . Asia Tenggara mencakup negara-negara di Semenanjung Indocina (Vietnam, Laos, Kamboja), Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Wilayah ini sebagain besar dilalui oleh jalur darat dan laut sehingga terdapat beberapa Negara yang hanya dapat memanfaatkan jalur darat untuk transportasi / melaksanakan perdagangan namun ada pula Negara yang mampu melaksanakan perdagangan lintas Negara dengan melalui jalur darat dan laut, salah satunya adalah Indonesia. Kawasan asia tenggara juga memberikan manfaat yang besar dalam mengadakan kerja sama dengan Negara tetangga dikarenakan aspek lingkungan dan kesamaan visi Negara tersebut. Dalam usaha memahami perkembangan lingkungannya, diharapkan manusia dapat mengenali unsur- unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupannya, baik unsur fisik (alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebut sebagai kondisi geografis, sedangkan unsur lingkungan sosial dalam ilmu geografi lebih mengarah kepada kondisi penduduk yang dipengaruhi kondisi geografisnya. Kondisi geografis dan penduduk tiap wilayah di permukaan bumi berbeda-beda, hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas unsur pendukung lingkungan yang ada pada suatu wilayah. Selain itu, aspek geosfer juga sangat berperan dalam hal penentuan perkembangan dan kemajuan suatu Negara, khususnya diwilayah asia tenggara. Dengan memanfaatkan aspek geosfer yang ada di setiap Negara untuk mengembangkan potensi Negara tersebut. Seperti halnya memanfaatkan pelabuhan dan bandara untuk melancarkan proses kerja sama beberapa Negara di berbagai bidang.
  • 3. 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat kami buat rumusan masalah yakni. 1. Bagaimana aspek geografi di Negara asia tenggara C. Tujuan 1. Mengetahui berbagai aspek geosfer Negara asia tenggara D. Manfaat 1. Menjadi sumber referensi untuk segi keilmuan dalam aspek geosfer 2. Menjadi sumber informasi terkait Negara-negara diasia tenggara
  • 4. 4 BAB II ISI A. Aspek Geosfer Negara Asia Tenggara Secara geologis, kawasan Asia Tenggara menjadi wilayah pertemuan utama antara pegunungan muda sirkum pasifik dengan pegunungan sirkum mediteran. Gugusan pegunungan itu bertemu di Indonesia bagian timur, di perairan Maluku, arah barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan tersebut memiliki gunung-gunung berapi yang masih aktif, seperti di Indonesia dan Filipina. Untaian pegunungan yang tidak aktif terdapat di Semenanjung Malaya dan Pulau Kalimantan, Pegunungan Arakan Yoma di Myanmar, pegunungan di Thailand, dan Pegunungan Annam di Semenanjung Indocina. Hamparan dataran rendah terletak di jalur aliran dan delta sungai besar, yaitu Sungai Irawadi dan Salween (Myanmar), Sungai Mekong (Semenanjung Indocina), Sungai Menam (Thailand), Sungai Barito, Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Bengawan Solo, Sungai Citarum, dan Sungai Memberamo (Indonesia). Batas wilayah kawasan Asia Tenggara adalah sebagai berikut: 1. Sebelah utara berbatasan dengan negara Cina dan Laut Cina Timur 2. Sebelah timur berbatasan dengan negara Papua Nugini dan Samudra Pasifik 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Benua Australia dan Samudra Hindia 4. Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, Teluk Bengala, dan Laut Andaman, India, dan Bangladesh. Secara klimatologis, Asia Tenggara yang dilalui oleh garis khatulistiwa mendapat banyak hujan. Oleh karena itu, Asia Tenggara sebagian besar tertutup oleh hutan tropic. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara. Posisi Asia Tenggara sangat strategis, sebab:
  • 5. 5 1. Merupakan jembatan antara Asia, Australia, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dan dunia barat serta dunia timur; 2. Bangkok menjadi pelabuhan udara internasional; 3. Singapura menjadi pelabuhan transit internasional; 4. Pulau Batam di kemudian hari mempunyai nilai yang sama dengan Singapura dan potensi ekonominya sangat tinggi. Jenis produksi komoditi ekspornya, antara lain. 1. Timah putih dihasilkan di Malaysia, Indonesia, dan Thailand; 2. Karet terbanyak dihasilkan di Malaysia dan Indonesia; 3. Kopra dihasilkan di Filipina, Malaysia, dan Indonesia; 4. Kayu lapis, hasil hutan tropis, serta komoditi hasil pertanian tropis bersumber di Asia Tenggara. Asia Tenggara mempunyai beberapa persamaan yang merupakan ciri khas sehingga membentuk suatu region. Persamaan tersebut adalah: 1. Pertambahan penduduk yang cepat; 2. Termasuk negara-negara berkembang; 3. Adanya persamaan warna kulit; 4. Sebagian besar merupakan negara bekas jajahan. Dalam Aspek Ekonomi, terdapat organisasi regional yang beranggotakan sepuluh negara Asia Tenggara berdiri 8 Agustus 1967 di Bangkok (Thailand). Semula terdiri dari lima negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand). Organisasi tersebut bernama ASEAN yang memiliki tujuan sebagai berikut. a) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta p engembangan kebudayaan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai. b) Menghasilkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antarnegara. c) Menghasilkan kerja sama yang aktif serta saling membantu satu sama lain dalam masalah kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  • 6. 6 d) Saling memberikan bantuan dalam sarana latihan di bidang pendidikan. e) Bekerja sama dalam usaha memajukan bidang pertanian, industri, serta perdagangan regional dan internasional. f) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi regional dan internasional. Selain ASEAN, enam negara yang berasal dari Asia Tenggara menjadi anggota APEC. Organisasi ini merupakan forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasan Asia Pasifik dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka. Sedangkan dalam aspek politik, sebagian besar negara di Asia Tenggara bersikap netral dan berpolitik luar negeri bebas aktif meski terletak di antara dua kawasan kekuatan yang berbeda, yaitu utara paham komunis (Rusia, RCC) dan selatan liberal (Australia, Selandia Baru). Perwujudan kerja sama politik negara-negara Asia Tenggara diwujudkan dengan adanya hubungan diplomatik yang dimaksudkan untuk: a) menghormati kesamaan kedaulatan bagi semua negara, b) tidak menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap suatu negara, c) tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara, d) berusaha menyelesaikan antarnegara secara damai. Hubungan kerja sama tersebut ditandai adanya perwakilan diplomatik, berupa pengiriman duta besar, duta besar luar biasa, dan kuasa usaha sebagai pengemban tugas dan kewajiban dari masing-masing negara Namun dalam aspek Sosial Budaya, Asia Tenggara terdiri dari negara- negara dengan tingkat pendidikan, sosial, agama, dan adat istiadat yang beragam. Namun demikian, persamaan antara negara-negara di Asia Tenggara sebagai berikut. a) Mempertahankan budaya gotong royong. b) Nilai agamis yang tinggi dan saling menghormati. c) Keanekaragaman ras dan budaya menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan menjadi pusat penelitian para etnolog dan antropolog. d) Memiliki sikap terbuka dan selektif terhadap budaya Barat.
  • 7. 7 Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Khudi (2103) menjelaskan bahwa. 1. Ketimpangan ekonomi-politik produksi pengetahuan Kajian Asia Tenggara antara negara-negara maju dan berkembang. 2. Aspek sosiologi pengetahuan dari perkembangan Kajian Asia Tenggara terkait dengan posisi pengkaji Kajian Asia Tenggara lokal dengan Kajian Asia Tenggara; 3. Persoalan bagaimana konteks historis kelahiran Kajian Asia Tenggara mempengaruhi perkembangan Asia Tenggara hingga sekarang, terutama di Indonesia 4. Posisi Kajian Asia Tenggara yang ambivalen dan dilematis dalam hubungannya dengan arus utama beberapa segmen ilmu sosial yang mengutamakan teoretisasi berdasarkan generalisasi atas parkularitas empirik maupun tren Posmodernisme dalam berbagai variannya (belokan kesejarahan, kebahasaan, maupun kebudayaan) yang tidak selalu selaras dengan penekanan pada narasi yang bersifat lokal merupakan salah satu kecenderungan Kajian Asia Tenggara dan kajian kawasan pada umumnya. Persoalan pertama adalah kesenjangan atau ketimpangan “basis ekonomi- politik” dari proses produksi pengetahuan Kajian Asia Tenggara antara negara-negara maju dan berkembang. Ketimpangan ini, telah berlangsung sejak masa kolonial, masih belum sepenuhnya dihilangkan atau setidaknya diminimalisir. Kesenjangan ini baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembentukan pengetahuan dalam Kajian Asia Tenggara itu sendiri. Persoalan kedua adalah aspek sosiologis dari perkembangan Kajian Asia Tenggara terkait dengan posisi pengkaji Asia Tenggara lokal. Uraian Heryanto (2007) dan Lowe (2007) dalam Khudi (2013) secara bernas menjelaskan berbagai problematika yang berkaitan dengan hubungan tersebut dan dampak terhadap prospek pengembangan Kajian Asia Tenggara di Asia Tenggara sendiri. (Khudi, 2013).
  • 8. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Wilayah asia tenggara sangat kaya dengan sumber daya alam dan berbagai aspek geosfer yang dimiliki oleh kawasan tersebut dimana aspek geosfer itu pula tersebar khususnya diberbagai Negara-negara kawasan asia tenggara. Seperti aspek klimatologis asia tenggara merupakan iklim hutan hujan tropis yang dimanfaatkan masyarakat dalam bidang agraris. Letak lokasi yang sangat strategis sehingga menjadi jembatan antara Asia, Australia, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, dunia barat serta dunia timur. Terbentuknya kerja sama Negara ASEAN untuk memperbaiki keadaan ekonomi Negara di asia tenggara. Aspek Pembangunan di kawasan Asia Pasifik dan memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka dengan membentuk organisasi OPEC. Selain itu, dalam aspek politik sebagian besar negara di Asia Tenggara bersikap netral dan berpolitik luar negeri bebas aktif meski terletak di antara dua kawasan kekuatan yang berbeda, yaitu utara paham komunis (Rusia, RCC) dan selatan liberal (Australia, Selandia Baru). tersebut ditandai adanya perwakilan diplomatik, berupa pengiriman duta besar. Namun dalam aspek Sosial Budaya, Asia Tenggara terdiri dari negara-negara dengan tingkat pendidikan, sosial, agama, dan adat istiadat yang beragam. Contohnya seperti keanekaragaman ras dan budaya menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan menjadi pusat penelitian para etnolog dan antropolog. B. Saran Adapun saran dalam penulisan makalah ini yakni bagi penyusun masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh referensi ilmiah terkait aspek-aspek geoasfer Negara asia tenggara sehingga saran dan masukan sangat penyusun harapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih memperoleh data yang detail. Selain itu, hasil dari makalah ini dapat
  • 9. 9 dimanfaatkan bagi dosen dan mahasiswa dalam menunjang berbagai referensi terkait aspek geosfer Negara asia tenggara tersebut.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA Khudi, Achmad Firas dan Anugrah, Iqra. 2013. Kajian Asia Tenggara: Antara Narasi, Teori, dan Emansipasi. Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 4, No. 2, 2013, Hal. 205-228 ISSN 2087-2119. PSDR LIPI. Jakarta Budisma, 2016. Kondisi Geografis dan Penduduk Asia Tenggara. http://budisma.net/2016/12/kondisi-geografis-dan-penduduk-asia-tenggara.html Di akses pada tanggal 21 Maret 2018.