CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
PendidikanFormalDalamPerspektifNelayanSukuBajo
1. vi
ABSTRAK
Andi Muhammad Ikhsan, 2019 Pendidikan Formal Dalam Perspektif Nelayan Suku
Bajo di Kampung Bajo, Kelurahan Bajoe Kecamatan Tanete Riattang Timur
Kabupaten Bone. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Dr. Hasriyanti,
S.Si. M.Pd. dan Dr. Erman Syarif, S.Pd., M.Pd.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Perspektif nelayan suku bajo terhadap
pendidikan formal anak mereka. 2) faktor apa yang menyebabkan minimnya
pendidikan anak mereka dan, 3) upaya apa saja yang ditempuh dalam meningkatkan
pendidikan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif kualitatif dengan populasi masyarakat suku bajo asli dan jumlah
sampel sebanyak 15 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Pendidikan
tidak terlalu penting sebab anak nelayan harus membantu orang tua untuk melaut,
anak nelayan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena ujung-ujung nya juga mereka
akan menjadi pelaut sebagaimana nenek moyang mereka. Kurangnya motivasi bagi
anak nelayan untuk melanjutkan pendidikan, dan kurangnya dorongan orang tua
kepada anak untuk melanjutkan pendidikan formal. 2) Faktor yang mempengaruhi
diantaranya adalah faktor motivasi diri pribadi, motivasi dari orang tua, faktor
ekonomi dan faktor sosial. Faktor penyebab tersebut yang mengakibatkan pola pikir
mereka para nelayan menganggap bahwa pendidikan tidaklah penting bagi anak
mereka. 3) upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan pemerhati suku Bajo dalam
meningkatkan pendidikan anak mereka seperti mendistribusikan letak sekolah yang
dekat serta dapat dijangkau, terdapatnya PAUD dan sekolah alam suku bajo namun
bukan pendidikan yang menjadi tujuan utama mereka tetapi bagaimana bisa
membantu dan menafkahi keluarga mereka. Pemahaman yang keliru menjadikan
mereka enggan untuk bersekolah dan melanjutkan pendidikannya.
Kata Kunci: nelayan suku bajo, perspektif , pendidikan formal, anak, upaya.
2. vii
ABSTRACT
Andi Muhammad Ikhsan. 2019. Formal Education in the Fisherman Perspective of
the Bajo Tribe in Bajo Village, Bajoe Village, Tanete Riattang Timur District, Bone
Regency. Thesis, Department of Geography, Faculty of Mathematics and Natural
Sciences. State University of Makassar (supervised by Dr. Hasriyanti, S.Si. M.Pd.
and Dr. Erman Syarif, S.Pd., M.Pd.)
This study aims to determine: 1) Perspective of Bajo tribal fishermen towards their
children's formal education. 2) what factors caused the lack of education of their
children and, 3) what efforts were taken to improve children's education. The research
method used is qualitative descriptive qualitative research with a population of native
Bajo people and a sample of 15 people. The results of this study indicate that: 1)
Education is not very important because fishermen children have to help parents to go
to sea, fishermen do not need to go to high school because, in the end, they will
become seamen as their ancestors did. Lack of motivation for fishermen children to
continue their education, and lack of parents' encouragement to children to continue
formal education. 2) Factors that influence include personal self-motivation, parents'
motivation, economic factors and social factors. The factors that cause their mindset
of the fishermen assume that education is not important for their children. 3) efforts
have been made by the government and observers of the Bajo tribe in improving the
education of their children such as distributing the location of schools that are close
and accessible, the existence of early childhood education programs and the natural
school of the Bajo tribe but not education which is their main goal but how to help
and support their families. Wrong understanding makes them reluctant to go to school
and continue their education.
Keywords : bajo’s fishermen, perspective, formal education, children, efforts.