SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
MAKALAH CUACA DAN IKLIM
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
1. ROSA DAMAYANTI (4001414009)
2. ROYUN ADIBATUL A (4001414016)
3. EMA SAPUTRI (4001414021)
4. SISKA YUNITASARI (4001414027)
IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau,
maka para petani dapat menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik.
Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi
para nelayan untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih
banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim.
Seperti halnya gejala – gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari konsep –
konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya, angin terjadi karena adanya aliran udara
dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini
sesuai dengan konsep – konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari berbagai
macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat
bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan iklim dapat dipelajari
melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim di daerah ekuator dan kutub karena
perbedaan sudut penyinaran matahari yang mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak
menerima sinar sehingga beriklim tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh
lebih sedikit dari daerah ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es.
Dengan fakta bahwa fisika mempunyai andil dalam keadaan cuaca dan iklim, maka
penulis terdorong untuk membuat makalah mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya
dengan kehidupan manusia dengan tidak melupakan bahwa di dalamnya terjadi proses –
proses fisika yang mempengaruhinya.
B. RUMUSAN MASALAH TUJUAN
1. Apa pengertian cuaca dan iklim ?
2. Apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim ?
3. Bagaimana pembagian iklim dan perubahannya ?
4. Bagaimana peranan iklim dan cuaca bagi kehidupan ?
3
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kebumian.
2. Untuk mengetahui apa itu cuaca dan iklim.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim.
4. Untuk mengetahui mengenai pembagian iklim dan perubahannya.
5. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca
dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau
sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah
yang luas.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian,
khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan
penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu,
sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca
yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu
tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas,
sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang
gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam
jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang
abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-
elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim
bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai
tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi
episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski
dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan,
variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.
5
B. UNSUR – UNSUR CUACA DAN IKLIM
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau
wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan
curah hujan. Berikut adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
1. Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam
atmosfer atau udara yang timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima
bumi. Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:
 Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi
dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar
matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut
yang datangnya tegak lurus.
 Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin
banyak panas yang diterima bumi.
 Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan
cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
 Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima
bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang
diterima bumi.
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada uraian
berikut:
1) Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak
sama. Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm.
Isotherm yaitu garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai suhu atau temperatur udara rata-rata sama. Persebaran
horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya,
misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan. Ada
berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli,
dan isotherm tahunan.
6
 Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan
bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi
selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan
Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan
dan Argentina.
 Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan
bumi selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan
bumi utara seperti Arab Persia.
 Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-
tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini
berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS),
yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
2) Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal
Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara umum,
setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C. Ketentuan ini
tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti
selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau
temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi
yang sangat besar. Dengan bervariasinya persebaran suhu atau temperatur
udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala
cuaca, kabut, dan awan.
2. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah
tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari
lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah.
Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal
ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan
udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).
Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
b) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
c) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
7
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan udara rendah.Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang
disebut Anemometer. Kekuatan Anginditentukan oleh kecepatannya, makin cepat
angin bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort
seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang
digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan secara
internasional.
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot
mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke
daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di
Kekuatan
angin
kecepatan angin nama keterangan
Skala beaufort m/dt Km/jam
0 0,0 – 0,5 0 – 1 Angin reda Tiang asap tegak
1 0,6 – 1,7 2 – 6 Angin sepoi - sepoi Tiang asap miring
2 1,8 – 3,3 7 – 12 Angin lemah Daun – daun bergerak
3 3,4 – 5,2 13 – 18 Angin sedang Ranting– ranting bergerak
4 5,3 – 7,4 19 – 26 Angin tegang Dahan – dahan bergerak
5 7,5 – 9,8 27 – 35 Angin keras Batang pohon bergerak
6 9,9 – 12,4 36 – 44 Angin keras sekali Batang pohon besar
bergerak
7 12,5 – 15,2 45 – 54 Angin ribut Dahan – dahan patah
8 15,3 – 18,2 55 – 65 Angin ribut hebat Pohon – pohon kecil
patah
9 18,3 – 21,5 66 – 77 Angin badai Pohon – pohon besar
patah
10 21,6 – 25,1 78 – 90 Angin badai hebat Rumah – rumah roboh
11 25,2 – 29,0 91 – 104 Angin taifun Benda berat beterbangan
12 29 ke atas 105 ke atas Angin taifun hebat Benda berat beterbangan
hingga beberapa KM
8
belahan selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi
bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya
perlu mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling
angin.
4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu
tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang
terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur
kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat
dibedakan menjadi:
a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang
menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik
(1 m3) udara.
b. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan
berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara
dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
Kelembaban Nisbi =
𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
x 100 %
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam
waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge.
Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di
wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
a) Bentuk medan atau topografi;
b) Arah lereng medan;
c) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
d) Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke
permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang
mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet. Berdasarkan butiran yang
dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu:
9
 Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran
kurang dari 0,5 mm.
 Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang
temperaturnya berada di bawah titik beku.
 Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca
panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
 Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang
temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
b. Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
 Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda
temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga
berkondensasi dan turun hujan.
 Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang
menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena
pemanasan air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun
sebagai hujan.
 Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang
mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan
berkondensasi dan turun sebagai hujan.
 Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman
untuk merangsang awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000
kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.
6. Awan
Awan adalah kumpulantitik air (kristales) di
atmosferkarenaadanyapengembunanataupemadatanuap air
setelahmelampauikeadaanjenuh.
D. PEMBAGIANDAN PERUBAHAN IKLIM
PEMBAGIAN IKLIM
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di
muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
1. Iklim Matahari
10
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang
pembagian iklim matahari tersebut dapat di lihat pada uraian berikut:
 Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0o-231/2o LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan
bumi.
 Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2o- 40oLU/LS. Daerah ini merupakan
peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
 Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS.
 Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula
sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan
iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
• Musim dingin berlangsung lama.
• Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
• Udaranya kering.
• Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
• Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
 Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di
permukaan tanah.
• Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
• Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai
selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan
Antartika di kutub selatan.
2. Iklim Fisis
Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut keadaan
atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh
lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan
11
yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan
menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan
iklim musim (muson).
a. Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang.
Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda. Ciri iklim laut di daerah
tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40o, adalah sebagai berikut:
 Suhu rata-rata tahunan rendah;
 Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
 Banyak awan, dan
 Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
 Banyak awan;
 Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
 Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tibatiba.
b. Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang.
Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 400, yaitu
sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
 Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu tahunan besar;
 Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin
rendah; dan
 Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
c. Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
 Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
 Udara kering,
 Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
 Jarang turun hujan.
12
d. Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-
cirinya, yaitu sebagai berikut:
 Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
 Terdapat di daerah sedang;
 Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
 Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah
bayangan hujan;
 Kadang banyak turun salju.
e. Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap
setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
 Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
 Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan
menimbulkan musim kemarau.
PERUBAHAN IKLIM
Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan
perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung
oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman
iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat
dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-
Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa
daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung.
Fenomena perubahan iklim yang saat ini hangat dibicarakan adalah fenomena global
warming yang merupakan peningkatan suhu rata – rata bumi akibat akumulasi gas CO2 yang
berlebih dalam atmosfer sehingga memerangkap panas matahari yang seharusnya dipantulkan
dan dilepas ke luar angkasa. Dengan meningkatknya suhu bumi ini, dapat mencairkan gunung
– gunung es di bagian kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang
membahayakan pemukiman sekitar pantai. Selain itu, meningkatnya suhu bumi juga
mengacaukan iklim dan memperparah fenomena lain seperti la-nina dan el-nino. Contoh
konkrit saat ini bahwa dengan adanya la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah
13
hujan yang tinggi sepanjang tahun sehingga mengganggu berbagai sektor kehidupan manusia
seperti pertanian dan perhubungan.
Hal ini diperparah dengan rusaknya lapisan ozon akibat pemakaian zat – zat yang
dapat merusak lapisan ozon misalnya CFC. Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar ultra violet
matahari dapat dengan lebih bebas memasuki bumi yang membawa dampak buruk bagi
lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.
D. PERANAN IKLIM DAN CUACA BAGI KEHIDUPAN
Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap
kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi,
dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian
berikut.
1. Peranan Iklim Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang
bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim
sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan
iklim benar-benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu,
curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi
pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan,
faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para
nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti
benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin dan musim.
Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat
dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati
dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan
gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai
tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak
akan turun ke laut untuk menangkap ikan.
2. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang
transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat
mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap
14
penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut.
Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain.
3. Peranan Iklim untuk Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi.
Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan
menggunakan telepon angin. Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan
iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara.
Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya
terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami
ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran
radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-mana.
4. Peranan Iklim untuk Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti
cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan
sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat
maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata
akan semakin dinikmati.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca
dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau
sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah
yang luas.
Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep – konsep fisika yang terjadi di dalamnya.
Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, intensitas penyinaran matahari dan
sebagainya, semuanya merupakan konsep – konsep fisika yang berpengaruh penting dalam
keadaan cuaca dan iklim.
Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam
bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Tetapi akhir
– akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan global atau
global warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan
meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan
permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai, mengganggu keadaan iklim dan cuaca
seperti terganggunya curah hujan yang tentu saja sangat merugikan bagi berbagai sektor
kehidupan seperti pertanian dan perhubungan.
B. SARAN
1. Untuk pemerintah dan pihak – pihak terkait disarankan untuk memperbanyak jumlah buku –
buku yang berkaitan dengan fisika lingkungan agar lebih mudah bagi siapa saja dalam
mencari referensi mengenai fisika lingkungan.
2. Bagi kita semua diharapakan untuk lebih memperhatikaan keadaan lingkungan dan
mengurangi pemakaian zat – zat yang dapat memperparah pemanasan global.
16
DAFTAR PUSTAKA
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara
Marvin, Chris, dkk. 2008. Cuaca dan iklim. www.scribd.com
Drs, Sarjani. 2009. Cuaca dan iklim. www.fisikarudy.com

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Dian Agatha
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7
Walter Malau
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
Cici Cweety
 

What's hot (20)

Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusiaPengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
Pengaruh perubahan iklim bagi kehidupan manusia
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Contoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan globalContoh makalah pemanasan global
Contoh makalah pemanasan global
 
Perubahan iklim
Perubahan iklimPerubahan iklim
Perubahan iklim
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
 
Cuaca & iklim
Cuaca & iklimCuaca & iklim
Cuaca & iklim
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
Klasifikasi iklim
Klasifikasi iklimKlasifikasi iklim
Klasifikasi iklim
 
Makalah ipa
Makalah ipaMakalah ipa
Makalah ipa
 
Makalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap GlobalisasiMakalah Lengkap Globalisasi
Makalah Lengkap Globalisasi
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Makalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan globalMakalah dampak pemanasan global
Makalah dampak pemanasan global
 
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah HidrlogiMateri Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
Materi Evapotranspirasi Mata Kuliah Hidrlogi
 
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan KlimatologiLaporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
Laporan Kuliah Lapang Alat Meteorologi dan Klimatologi
 
Teks Eksplanasi
Teks EksplanasiTeks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
 

Similar to Kelompok 11 (cuaca dan iklim)

Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
ariesmoela
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
dasriyanti
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)
Nur Mirza
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
iphank1
 

Similar to Kelompok 11 (cuaca dan iklim) (20)

Makalah meteo
Makalah meteoMakalah meteo
Makalah meteo
 
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan GeografiLaporan Metklim Pendidikan Geografi
Laporan Metklim Pendidikan Geografi
 
Tugas mk klimatologi
Tugas mk klimatologiTugas mk klimatologi
Tugas mk klimatologi
 
Faktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhuFaktor pengendali suhu
Faktor pengendali suhu
 
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusiaPengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
Pengaruh cuaca dan iklim terhadap kehidupan manusia
 
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosperTugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
Tugas kuliah ilmu alamiah dasar atmosper
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN;Ilmu cuaca; AKBP DADANG DK MH
 
Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)Kitaran hidrologi (forum)
Kitaran hidrologi (forum)
 
Laporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologiLaporan praktikum agroklimatologi
Laporan praktikum agroklimatologi
 
I RUANG LINGKUP KLIMATOLOGI.pdf
I  RUANG LINGKUP KLIMATOLOGI.pdfI  RUANG LINGKUP KLIMATOLOGI.pdf
I RUANG LINGKUP KLIMATOLOGI.pdf
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 
File
FileFile
File
 
POWER POINT CUACA DAN IKLIM.pptx
POWER POINT CUACA DAN IKLIM.pptxPOWER POINT CUACA DAN IKLIM.pptx
POWER POINT CUACA DAN IKLIM.pptx
 
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah HidrologiMateri Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Infiltrasi Air Hujan Mata Kuliah Hidrologi
 
DATA METEOROLOGI UNTUK AKTIVITA PELAYARAN.pptx
DATA METEOROLOGI UNTUK AKTIVITA PELAYARAN.pptxDATA METEOROLOGI UNTUK AKTIVITA PELAYARAN.pptx
DATA METEOROLOGI UNTUK AKTIVITA PELAYARAN.pptx
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
 
Modul georafi cuaca dan iklim
Modul georafi cuaca dan iklimModul georafi cuaca dan iklim
Modul georafi cuaca dan iklim
 
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptxBK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
BK 2 - Ruang Lingkup Iklim.pptx
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliLaporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
 

More from Nanda Reda

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
Nanda Reda
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendel
Nanda Reda
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
Nanda Reda
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Nanda Reda
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Nanda Reda
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Nanda Reda
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
Nanda Reda
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Nanda Reda
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Nanda Reda
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Nanda Reda
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktu
Nanda Reda
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Nanda Reda
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
Nanda Reda
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Nanda Reda
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
Nanda Reda
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Nanda Reda
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
Nanda Reda
 

More from Nanda Reda (20)

Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 
Konsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendelKonsep hereditas mendel
Konsep hereditas mendel
 
PKM B.inggris
PKM B.inggrisPKM B.inggris
PKM B.inggris
 
10. gem ok
10. gem ok10. gem ok
10. gem ok
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsihSmp7ipa ipa terpadu anni winarsih
Smp7ipa ipa terpadu anni winarsih
 
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPIKelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
Kelompok 8 GEMPA BUMI, TSUNAMI DAN GUNUNG BERAPI
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 
Kelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumiKelompok 5 lapisan bumi
Kelompok 5 lapisan bumi
 
Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)Kelompok 4(medan magnet bumi)
Kelompok 4(medan magnet bumi)
 
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
Kelompok 3(sejarah bumi dan terbentuknya pegunungan)
 
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)Kelompok 2 (lempeng tektonik)
Kelompok 2 (lempeng tektonik)
 
Kelompok 1 geologi waktu
Kelompok 1  geologi waktuKelompok 1  geologi waktu
Kelompok 1 geologi waktu
 
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
Kelompok 12(makalah tekanan udara dan angin)
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)Kelompok 10(atmosfer bumi)
Kelompok 10(atmosfer bumi)
 
Enzim fix
Enzim fixEnzim fix
Enzim fix
 
Tata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbonTata nama-senyawa-karbon
Tata nama-senyawa-karbon
 
Reaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkonReaksi senyawa-hidrokarkon
Reaksi senyawa-hidrokarkon
 
Pendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimiaPendahuluan biokimia
Pendahuluan biokimia
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

Kelompok 11 (cuaca dan iklim)

  • 1. 1 MAKALAH CUACA DAN IKLIM DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 11 1. ROSA DAMAYANTI (4001414009) 2. ROYUN ADIBATUL A (4001414016) 3. EMA SAPUTRI (4001414021) 4. SISKA YUNITASARI (4001414027) IPA TERPADU FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Seperti halnya gejala – gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari konsep – konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya, angin terjadi karena adanya aliran udara dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini sesuai dengan konsep – konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari berbagai macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan iklim dapat dipelajari melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim di daerah ekuator dan kutub karena perbedaan sudut penyinaran matahari yang mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga beriklim tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih sedikit dari daerah ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es. Dengan fakta bahwa fisika mempunyai andil dalam keadaan cuaca dan iklim, maka penulis terdorong untuk membuat makalah mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya dengan kehidupan manusia dengan tidak melupakan bahwa di dalamnya terjadi proses – proses fisika yang mempengaruhinya. B. RUMUSAN MASALAH TUJUAN 1. Apa pengertian cuaca dan iklim ? 2. Apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim ? 3. Bagaimana pembagian iklim dan perubahannya ? 4. Bagaimana peranan iklim dan cuaca bagi kehidupan ?
  • 3. 3 C. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu kebumian. 2. Untuk mengetahui apa itu cuaca dan iklim. 3. Untuk mengetahui unsur-unsur cuaca dan iklim. 4. Untuk mengetahui mengenai pembagian iklim dan perubahannya. 5. Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi. Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen- elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.
  • 5. 5 B. UNSUR – UNSUR CUACA DAN IKLIM Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Berikut adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut. 1. Suhu atau Temperatur Udara Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:  Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.  Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima bumi.  Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.  Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi. Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada uraian berikut: 1) Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal. Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama. Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan. Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli, dan isotherm tahunan.
  • 6. 6  Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina.  Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab Persia.  Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat- tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan. 2) Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar. Dengan bervariasinya persebaran suhu atau temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan. 2. Tekanan Udara Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb). Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: a) Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb. b) Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb. c) Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
  • 7. 7 3. Angin Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah.Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer. Kekuatan Anginditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional. Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di Kekuatan angin kecepatan angin nama keterangan Skala beaufort m/dt Km/jam 0 0,0 – 0,5 0 – 1 Angin reda Tiang asap tegak 1 0,6 – 1,7 2 – 6 Angin sepoi - sepoi Tiang asap miring 2 1,8 – 3,3 7 – 12 Angin lemah Daun – daun bergerak 3 3,4 – 5,2 13 – 18 Angin sedang Ranting– ranting bergerak 4 5,3 – 7,4 19 – 26 Angin tegang Dahan – dahan bergerak 5 7,5 – 9,8 27 – 35 Angin keras Batang pohon bergerak 6 9,9 – 12,4 36 – 44 Angin keras sekali Batang pohon besar bergerak 7 12,5 – 15,2 45 – 54 Angin ribut Dahan – dahan patah 8 15,3 – 18,2 55 – 65 Angin ribut hebat Pohon – pohon kecil patah 9 18,3 – 21,5 66 – 77 Angin badai Pohon – pohon besar patah 10 21,6 – 25,1 78 – 90 Angin badai hebat Rumah – rumah roboh 11 25,2 – 29,0 91 – 104 Angin taifun Benda berat beterbangan 12 29 ke atas 105 ke atas Angin taifun hebat Benda berat beterbangan hingga beberapa KM
  • 8. 8 belahan selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin. 4. Kelembaban Udara Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi: a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara. b. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut. Kelembaban Nisbi = 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 x 100 % 5. Curah Hujan Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a) Bentuk medan atau topografi; b) Arah lereng medan; c) Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan d) Jarak perjalanan angin di atas medan datar. Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet. Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu: a. Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
  • 9. 9  Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm.  Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah titik beku.  Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.  Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm. b. Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:  Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.  Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.  Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.  Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan. 6. Awan Awan adalah kumpulantitik air (kristales) di atmosferkarenaadanyapengembunanataupemadatanuap air setelahmelampauikeadaanjenuh. D. PEMBAGIANDAN PERUBAHAN IKLIM PEMBAGIAN IKLIM Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis. 1. Iklim Matahari
  • 10. 10 Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut dapat di lihat pada uraian berikut:  Iklim Tropis Iklim tropis terletak antara 0o-231/2o LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.  Iklim Sub Tropis Iklim sub tropis terletak antara 231/2o- 40oLU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.  Iklim Sedang Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS.  Iklim Dingin (Kutub) Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut: • Musim dingin berlangsung lama. • Musim panas yang sejuk berlangsung singkat. • Udaranya kering. • Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun. • Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.  Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah. • Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak. • Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia. Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut: • Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi. • Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan. 2. Iklim Fisis Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan
  • 11. 11 yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson). a. Iklim laut (Maritim) Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40o, adalah sebagai berikut:  Suhu rata-rata tahunan rendah;  Amplitudo suhu harian rendah/kecil;  Banyak awan, dan  Sering hujan lebat disertai badai. Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:  Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;  Banyak awan;  Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;  Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tibatiba. b. Iklim Darat (Kontinen) Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 400, yaitu sebagai berikut:  Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan  Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan. Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:  Amplitudo suhu tahunan besar;  Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan  Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas. c. Iklim Dataran Tinggi Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:  Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;  Udara kering,  Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan  Jarang turun hujan.
  • 12. 12 d. Iklim Gunung Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri- cirinya, yaitu sebagai berikut:  Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;  Terdapat di daerah sedang;  Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;  Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan;  Kadang banyak turun salju. e. Iklim Musim (Muson) Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :  Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;  Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau. PERUBAHAN IKLIM Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El- Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung. Fenomena perubahan iklim yang saat ini hangat dibicarakan adalah fenomena global warming yang merupakan peningkatan suhu rata – rata bumi akibat akumulasi gas CO2 yang berlebih dalam atmosfer sehingga memerangkap panas matahari yang seharusnya dipantulkan dan dilepas ke luar angkasa. Dengan meningkatknya suhu bumi ini, dapat mencairkan gunung – gunung es di bagian kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang membahayakan pemukiman sekitar pantai. Selain itu, meningkatnya suhu bumi juga mengacaukan iklim dan memperparah fenomena lain seperti la-nina dan el-nino. Contoh konkrit saat ini bahwa dengan adanya la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah
  • 13. 13 hujan yang tinggi sepanjang tahun sehingga mengganggu berbagai sektor kehidupan manusia seperti pertanian dan perhubungan. Hal ini diperparah dengan rusaknya lapisan ozon akibat pemakaian zat – zat yang dapat merusak lapisan ozon misalnya CFC. Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar ultra violet matahari dapat dengan lebih bebas memasuki bumi yang membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup dan manusia itu sendiri. D. PERANAN IKLIM DAN CUACA BAGI KEHIDUPAN Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian berikut. 1. Peranan Iklim Di Bidang Pertanian Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan. 2. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap
  • 14. 14 penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain. 3. Peranan Iklim untuk Telekomunikasi Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin. Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-mana. 4. Peranan Iklim untuk Pariwisata Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep – konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, intensitas penyinaran matahari dan sebagainya, semuanya merupakan konsep – konsep fisika yang berpengaruh penting dalam keadaan cuaca dan iklim. Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Tetapi akhir – akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan global atau global warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai, mengganggu keadaan iklim dan cuaca seperti terganggunya curah hujan yang tentu saja sangat merugikan bagi berbagai sektor kehidupan seperti pertanian dan perhubungan. B. SARAN 1. Untuk pemerintah dan pihak – pihak terkait disarankan untuk memperbanyak jumlah buku – buku yang berkaitan dengan fisika lingkungan agar lebih mudah bagi siapa saja dalam mencari referensi mengenai fisika lingkungan. 2. Bagi kita semua diharapakan untuk lebih memperhatikaan keadaan lingkungan dan mengurangi pemakaian zat – zat yang dapat memperparah pemanasan global.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara Marvin, Chris, dkk. 2008. Cuaca dan iklim. www.scribd.com Drs, Sarjani. 2009. Cuaca dan iklim. www.fisikarudy.com