Pasien wanita berusia 75 tahun datang dengan keluhan nyeri pada benjolan di anus. Didiagnosis menderita hemoroid internal grade II berdasarkan pemeriksaan fisik. Dilakukan tatalaksana konservatif dengan obat oral dan lokal serta kompres air hangat. Pasien kemudian dioperasi untuk menangani hemoroid internalnya.

1. HEMOROID
Pembimbing
dr. Unggul Jatmiko, Sp.B, FINACS
Klara Sinta Deffi

2. LAPORANKASUS

3. IdentitasPasien
● Nomor RM : 144163
● Nama : Ny. M
● Jenis kelamin : Perempuan
● Tanggal lahir : 01-01-1948
● Umur : 75 tahun
● Status perkawinan: Menikah
● Agama : Kristen protestan
● Pekerjaan : IRT
● Alamat : Jl. Batam, Salawati, Kabupaten Sorong
● Tanggal masuk : 09 Januari 2023
● Tanggal keluar : 23 Januari 2023
● Tanggal operasi : 18 Januari 2023
● Jenis pembayaran : BPJS kelas III

4. Anamnesis
Keluhan utama
Nyeri pada benjolan di anus
Anamnesis terpimpin
Os rujukan pkm.Majaran, wanita usia 75 tahun dengan keluhan nyeri
pada benjolan di anus terutama saat BAB. Benjolan timbul 1 tahun lalu.
Keluhan memberat 1 minggu SMRS (benjolan semakin membesar dan
tidak dapat masuk kembali meskipun didorong oleh jari, semakin nyeri
dan terdapat darah berwarna merah segar yang menetes saat BAB). BAB
setiap hari namun sedikit keras sehingga perlu dibantu dengan
menggunakan dulcolax. Pasien rutin mengkonsumsi serat (sayur dan
buah-buahan), Terdapat demam 1 hari SMRS (turun saat minum PCT),
keluhan terkait BAK (-)

5. Anamnesis
Riwayat penyakit terdahulu
● Riwayat keluhan yang sama beberapa tahun sebelumnya, saat itu
berobat di kampung
● Riwayat hipertensi tidak ada
● Riwayat diabetes mellitus tidak ada
● Riwayat alergi tidak ada
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluhan yang sama sebelumnya di keluarga
Riwayat kebiasaan
Pasien mengonsumsi alkohol dan merokok

6. PemeriksaanFisis
Status generalis
● Keadaan umum : Sakit ringan
● Kesadaran : compos mentis (E4M6V5)
● Tinggi badan : 172 cm
● Berat badan : 66 kg
Tanda vital
● Tekanan darah : 128/84 mmHg
● Nadi : 85 x/menit
● Pernapasan : 22 x/menit
● Suhu : 36,6oC

7. PemeriksaanFisis
Mata
● Konjungtiva : pucat (-)
● Sklera : ikterik (-)
● Edema periorbital : tidak ada
Leher
● KGB : tidak ada pembesaran
● Tiroid : dalam batas normal
Oral
● Sianosis: tidak ada
● Tonsil : tidak ada kelainan
● Faring : tidak ada kelainan

8. PemeriksaanFisis
Paru
● Inspeksi : simetris
● Palpasi : vocal fremitus simetris
● Perkusi : sonor (+/+)
● Auskultasi : vesicular (+/+), wheezing (-), ronchi (-)
Jantung
● Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
● Palpasi : iktus cordis teraba di ICS 5 linea midclavicular sinistra
● Perkusi : batas jantung dalam batas normal
● Auskultasi : bunyi jantung I/II murni regular, bising tidak ada

9. PemeriksaanFisis
Abdomen
● Inspeksi : cembung, ikut gerak napas
● Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), hepar dan lien tidak teraba
● Perkusi : Timpani
● Auskultasi : Bising usus kesan normal
Ekstremitas
● Edema : tidak ada
● Deformitas : tidak ada
Rectal touche
● Teraba massa tunggal, lunak, mobile, tidak berbenjol-benjol, pada
area jam 2, pada handschoen terdapat feses dan sedikit darah

10. Diagnosis
● Hemoroid interna grade II

11. Tatalaksana
● Anti hemoroid supposutoria 2 x 1 supp
● Asam tranexamat 3 x 1 tablet
● Lactulac syrup 3 x 1C
● KIE rendam/kompres air hangat pada area dubur

12. DISKUSI
HEMOROIDINTERNA

13. Definisi
Penebalan bantalan jaringan submucosa (anal cushion) yang terdiri dari
venula, arteriol, dan jaringan otot polos di kanalis analis

14. FaktorRisiko
Kehamilan Mengedansaat
BAB
Konstipasi

16. Klasifikasi

17. Tatalaksana

19. Komplikasi
● Perdarahan
● Abses
● Fistula perianal
● Striktur ani

20. TERIMAKASIH