Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi hidung serta penjelasan mengenai epistaksis (mimisan). Hidung terdiri atas hidung luar dan cavitas nasi yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Epistaksis adalah gejala berupa perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam hidung, dengan insidensi sekitar 60% populasi dunia yang pernah mengalaminya. Penyebab epist
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas, batuk, dan demam yang diduga disebabkan oleh hipertiroidisme kronis dan gagal jantung kongestif. Pemeriksaan fisik menunjukkan pembesaran tiroid dan murmur jantung. Diagnosis sementara adalah penyakit Graves, suspek infeksi paru, dan gagal jantung NYHA II.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang peran saksi ahli dokter forensik dalam proses hukum, termasuk definisi saksi ahli menurut KUHAP, dasar hukum pemberian keterangan ahli, klasifikasi saksi ahli berdasarkan perannya, serta ancaman bagi saksi ahli yang menolak memberikan keterangan."
Penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, karena angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi hidung serta penjelasan mengenai epistaksis (mimisan). Hidung terdiri atas hidung luar dan cavitas nasi yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Epistaksis adalah gejala berupa perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam hidung, dengan insidensi sekitar 60% populasi dunia yang pernah mengalaminya. Penyebab epist
Seorang perempuan berusia 53 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas, batuk, dan demam yang diduga disebabkan oleh hipertiroidisme kronis dan gagal jantung kongestif. Pemeriksaan fisik menunjukkan pembesaran tiroid dan murmur jantung. Diagnosis sementara adalah penyakit Graves, suspek infeksi paru, dan gagal jantung NYHA II.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang peran saksi ahli dokter forensik dalam proses hukum, termasuk definisi saksi ahli menurut KUHAP, dasar hukum pemberian keterangan ahli, klasifikasi saksi ahli berdasarkan perannya, serta ancaman bagi saksi ahli yang menolak memberikan keterangan."
Bab 2 membahas fungsi penyidikan dan bantuan ilmu-ilmu forensik khususnya ilmu kedokteran forensik. Penyidikan bertujuan untuk menemukan kebenaran materiil secara lengkap tentang suatu tindak pidana. Dalam penyidikan, penyidik memanfaatkan sumber informasi seperti barang bukti, dokumen, dan kesaksian orang. Untuk memanfaatkan sumber-sumber ini diperlukan pemahaman ilmu-ilmu forens
Dokumen tersebut membahas tentang Visum et Repertum Psychiatricum (VetRP) atau Laporan Medis Psikiatri Forensik. VetRP digunakan untuk membantu pengadilan dalam menentukan pertanggungjawaban hukum seseorang dengan gangguan jiwa. Dokumen ini menjelaskan prosedur pembuatan VetRP mulai dari identitas pasien, pemeriksaan medis, diagnosis, hingga kesimpulan tentang kompetensi hukum pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan jenis-jenis visum et repertum (VeR) dalam ilmu kedokteran forensik. VeR digunakan sebagai laporan medis resmi untuk kasus pidana yang dibuat berdasarkan pemeriksaan terhadap korban atau barang bukti."
(Lamp 1.3) standar pelayanan poli bedah syaraf Armin Kobain
Dokumen tersebut membahas tentang jenis pelayanan unit rawat jalan (poli bedah umum) di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdul Aziz Singkawang. Ia menjelaskan persyaratan pasien, dasar hukum, sistem mekanisme dan prosedur layanan, jangka waktu penyelesaian, biaya, produk layanan, pengaduan, sarana dan fasilitas, kompetensi pelaksana, pengawasan internal, jumlah pelaksana, jaminan layanan,
Dokumen tersebut membahas tentang visum et repertum (VeR), yaitu keterangan tertulis dokter atas permintaan penyidik mengenai pemeriksaan medis korban hidup maupun mati. Dokumen menjelaskan definisi, fungsi, jenis-jenis, dan tahapan pembuatan VeR mulai dari penerimaan permintaan, pemeriksaan, pembuatan laporan, hingga penyerahannya kepada penyidik. VeR berfungsi sebagai alat
(Lamp 1.25) standar pelayanan kelas i bArmin Kobain
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persyaratan, prosedur, fasilitas, dan standar pelayanan untuk unit rawat inap ruang kelas 1B di rumah sakit tertentu. Antara lain menjelaskan bahwa unit tersebut menangani berbagai penyakit dalam dan luar, memiliki 9 kamar pasien dan fasilitas pendukung, serta dilayani oleh tim medis dan perawat berkompeten sesuai standar.
Visum et repertum dan prosedur pemeriksaan kedokteran forensikReza Oktarama
Visum et Repertum dan Prosedur Pemeriksaan Kedokteran Forensik memberikan ringkasan tentang prosedur pemeriksaan medis terhadap manusia yang dilakukan oleh dokter atas permintaan penyidik. Dokumen ini menjelaskan definisi, dasar hukum, peranan, jenis, dan prosedur pemeriksaan Visum et Repertum (VeR) yang merupakan alat bukti sah dalam proses hukum.
Aspek Medikolegal Visum et Repertum dan Rape Kit.pdf
1. VISUM ET REPERTUM (VeR) SESUAI
DENGAN ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM
PENANGANAN KASUS KTP/A
TERMASUK TPPO
TOT Pelayanan Kesehatan Bagi Korban KtP/A dan TPPO
Jakarta, 29 Juli 2021
2. • Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi, peserta mampu melakukan tata laksana korban
KtP/A terrmasuk TPPO
• Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
• Melakukan tatalaksana penanganan medis korban KtP/A
• Membuat Visum et Repertum (VeR) sesuai dengan aspek medikolegal dalam
penanganan kasus KtP/A dan Rape kit, sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan
• Melakukan tata laksana psikososial korban KtP/A
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
3. Pokok Bahasan 2
Visum et Repertum (VeR) sesuai dengan aspek medikolegal dalam
penanganan kasus KtP/A termasuk TPPO
1. Aspek medikolegal
2. Pembuatan Visum et Repertum (VeR)
3
4. PERAN DOKTER DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM
1. Sebagai dokter pemeriksa korban
2. Sebagai saksi ahli
PERAN TENAGA MEDIS LAIN DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM
1. Membantu dalam mendeteksi adanya kemungkinan tindak pidana pada kasus
medik yang ditangani
2. Membantu melakukan pemeriksaan pada korban / tersangka
3. Menjadi saksi atas tindak pidana yang berkaitan dengan masalah kesehatan
4. Merawat pasien baik sebagai korban / pelaku tindak pidana
Dukungan diberikan dengan azas: ilmiah, obyektif, imparsialitas
5. Dasar Hukum
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
(KUHAP):
• Pasal 120 KUHAP: Penyidik bila dianggap
perlu dapat meminta pendapat seorang
ahli.
• Pasal 133 KUHAP: Penyidik untuk
kepentingan peradilan dalam menangani
korban baik luka, keracunan, kematian
dapat meminta keterangan ahli dari
dokter ahli kedokteran kehakiman,
dokter atau ahli lain.
• Pasal 179 KUHAP: Setiap orang yang
diminta pendapatnya sebagai ahli
kedokteran kehakiman,dokter atau ahli
lainnya wajib memberikan keterangan
ahli demi keadilan.
Untuk melakukan kewajiban pasal 179 tersebut
terdapat pasal dalam KUHP yang melindungi
yaitu:
• Pasal 50 KUHP: barang siapa melakukan
perbuatan untuk melaksanakan ketentuan
undang – undang, tidak dipidana.
• Pasal 51 KUHP ayat 1: barang siapa
melakukan perbuatan untuk melaksanakan
perintah jabatan yang diberikan oleh
penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
• Dalam hal tindak pidana diperkuat pasal 108
KUHAP ayat 1 yang mengatakan seseorang
yang mengalami, melihat dan atau korban
tindak pidana berhak melapor atau mengadu.
Dan menurut ayat 2, pengawai negeri dalam
menjalankan tugas wajib melapor.
5
6. Kasus :
Seorang ibu membawa putrinya yang berusia 13 tahun berobat ke
Puskesmas atau RS Anda, sang anak diduga telah disetubuhi secara
paksa oleh tetangganya. Sang ibu menyatakan tidak mau melapor
karena biasanya dengan melapor ke Polisi, kejadian terhadap anaknya
akan diketahui orang banyak sehingga menjadi stigma bagi anak
sampai dewasa.
Keesokan pagi, datang berturut dua orang polwan yang menginginkan
informasi hasil pemeriksaan pasien anak yang anda periksa kemarin,
karena polisi telah menangkap tangan tersangka yang hendak
memperkosa anak lain dan mengaku telah memperkosa anak di sekitar
Puskesmas atau RS Anda, bila tidak ada bukti dari saudara, tersangka
harus dilepas kembali dalam 1 x 24 jam.
Apakah anda akan membocorkan hasil pemeriksaan anak tersebut?
8. Visum et Repertum (VeR)
8
Visum et Repertum (VeR) adalah
laporan tertulis yang dibuat oleh
Dokter atas pemeriksaan yang
dilakukan terhadap barang bukti
berupa tubuh manusia (mati /
hidup), bagian dari tubuh
manusia yang memuat hasil
pemeriksaan dan kesimpulan.
Pengertian Visum et Repertum
sesuai Keterangan Ahli
berdasarkan KUHAP:
• Surat keterangan yang dibuat oleh
Dokter/dokter ahli Forensik atas barang
bukti berupa pemeriksaan medis dari
tubuh manusia/ bagian- bagian tubuh
manusia. Atas permintaan tertulis
penyidik dan digunakan untuk peradilan.
9. Visum et Repertum (VeR)
• Dibuat Berdasarkan permintaan tertulis dari pihak berwajib
yang digunakan untuk kepentingan peradilan.
• Permintaan Visum et Repertum menurut KUHAP pasal 133,
merupakan wewenang penyidik, permintaan tersebut harus
dibuat dalam bentuk surat resmi, menggunakan kertas
berkepala surat, bernomor dan bertanggal, diakhiri dengan
tandatangan, nama jelas, pangkat dan NRP.
9
10.
11. Landasan Hukum VeR:
a. Lembaran negara No. 350 Thn. 1937
b. KUHAP Pasal 179 kewajiban sebagai saksi ahli.
c. KUHAP Pasal 133 penyidik dapat meminta keteterangan ahli.
11
Istilah Visum et Repertum tidak tercantum pada KUHAP, namun yang
ada adalah Keterangan Ahli. Sesuai penjelasan pasal 186 KUHAP.
Berdasarkan hal tersebut Visum et Repertum merupakan keterangan
ahli baik untuk bagian pemberitaan maupun kesimpulan sehingga
secara keseluruhan Visum et Repertum menurut KUHAP merupakan
alat bukti sah. Keterangan ahli sendiri dapat tertulis atau lisan.
12. Siapa yang berhak membuat Visum et Repertum?
• Visum et Repertum harus dibuat oleh dokter berdasarkan
hasil pemeriksaan medis.
• Setiap dokter berwenang membuat Visum et Repertum
dengan memperhatikan ketentuan bahwa dokter yang akan
membuat Visum et Repertum harus memahami prosedur
medikolegal dan terlatih secara teknis melakukan
pemeriksaan yang diperlukan serta mampu
menginterpretasikannya dengan tepat.
12
13. Tanggung Jawab Ganda Seorang Dokter
• Kedatangan korban ke dokter dalam rangka penyidikan adalah sebagai ”barang
bukti”, sehingga hak dan kewajiban sebagai pasien berkurang, hasil pemeriksaan
dan pengobatan akan dituangkan kedalam Visum et Repertum.
• Jika korban datang sendiri, merupakan pasien biasa dengan hak dan kewajiban
sebagai pasien. Hasil pemeriksaan dan pengobatan akan dimasukan dalam
Rekam medik.
• Bila korban datang sendiri dan kemudian penyidik memerlukan Visum et
Repertum, ada dua kemungkinan :
1. Penyidik menghubungi Korban untuk menjelaskan kepentingan Visum et
Repertum, bila pasien setuju maka dokter dapat membuat Visum berdasarkan
Rekam Medis.
2. Dokter berdasarkan kepentingan banyak orang dan diminta secara legal oleh
penyidik dan sesuai dengan Undang - Undang dapat langsung membuatkan
Visum berdasarkan Rekam medik.
14. Bentuk Umum Visum et Repertum:
Pembukaan
• Berupa tulisan “Projustitia”. Bukan hanya untuk bebas meterai, tapi mempunyai arti yang lebih luhur,
bahwa Visum et Repertum dibuat / digunakan untuk kepentingan “Keadilan”. Dalam UU Perpajakan
Tahun 1984 meterai hanya untuk perkara perdata – sedangkan perkara pidana bebas meterai.
Pendahuluan berisi :
1. Waktu tempat pemeriksaan
2. Identitas Dokter, pemohon, pengantar (label)
3. Identitas barang bukti / korban / pelaku
Hasil Pemeriksaan
• Berisi hal-hal yang ditemukan dan dilihat oleh dokter yang sifatnya diskripsi (obyektif) terhadap barang
bukti dan hasil laboratorium /pemeriksaan lain.
Kesimpulan
• Memuat pendapat dokter tentang sebab/akibat dari hal-hal yang ditemukan.
Penutup
• Berisi penegasan bahwa Visum et Repertum ini dibuat berdasarkan sumpah jabatan dan UU yang
berlaku serta dibuat dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.
CATATAN :
Pada pengetikan Visum et Repertum angka dan singkatan harus ditulis dengan huruf
14
15. Jenis Visum et Repertum
1. Visum Et Repertum Perlukaan
a. Visum et Repertum Sementara
b. Visum et Repertum Definitif
2. Visum et Repertum Psikiatrikum
3. Visum et Repertum Jenazah
a. Visum et Repertum Pemeriksaan luar.
b. Visum et Repertum Luar dan Dalam.
4. Expertise
Adalah keterangan ahli kedokteran tentang barang bukti yang
berasal dari tubuh manusia.
15
16. Hasil pemeriksaan tidak boleh diberikan tanpa ada
surat permintaan VeR secara tertulis dari Kepolisian
• Visum et Repertum Sementara.
o Diterbitkan apabila Polisi meminta segera dalam rangka proses penahanan
pelaku, kesimpulan hanya berisi jenis kekerasan dan benda penyebab sedangkan
derajat luka dan sebab kematian tidak dicantumkan oleh karena belum dapat
ditentukan oleh dokter atau korban masih dalam perawatan.
o Visum et Repertum sementara dapat dibuat apabila Penyidik memerlukan untuk
menahan pelaku, mencari alat / barang bukti yang digunakan oleh pelaku.
o VeR Lanjutan adalah VeR yang dibuat apabila korban pindah rawat atau pindah
Rumah Sakit.
• Visum et Repertum Psikiatrikum.
o Yaitu keterangan dokter spesialis kedokteran jiwa yang berbentuk surat sebagai
hasil pemeriksaan kesehatan jiwa seseorang di fasilitas pelayanan kesehatan untuk
kepentingan penegakan hukum. Pemeriksaan dilaksanakan paling lama 14 hari.
o Dasar hukum VeRP: Permenkes No. 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa untuk Kepentingan Penegakan Hukum.
16
17. Yang berhak meminta Visum et Repertum:
17
1. Penyidik, Kepolisian Negara Republik Indonesia
2. POM TNI/ Provost Angkatan, khusus menyangkut
tindak pidana menyangkut personel TNI
3. Hakim (khususnya untuk VER Psikiatrikum) dan Hakim
Pengadilan Agama
21. ANATOMI VISUM ET REPERTUM
PRO JUSTICIA PENDAHULUAN PEMBERITAAN KESIMPULAN PENUTUP
Instansi peminta VeR
(No dan Tgl)
Untuk
kepentingan
peradilan
Identitas dokter
pemeriksa
Dinyatakan resmi
Tidak diberi judul,
kalimat penutup VeR
dibuat :
• Dibuat sebenar-
benarnya
• Keilmuan sebaik-
baiknya
• Mengingat
sumpah
• Sesuai dg
ketentuan KUHAP
Korban meninggal :
• Pemeriksaan Luar
• Pemeriksaan Dalam
• Pemeriksaan
laboratorium
Tidak
memerlukan
materai
• Petunjuk identitas
korban
• Jenis perlukaan atau
kecederaan
• Jenis penyebab
kekerasan
• Kualifikasi luka
• Sebab kematian
• Perkiraan saat
kematian
• Mekanisme kematian
• Hubungan antara
kekerasan dg kematian
• Ada/tidaknya
persetubuhan
• Tanda-tanda
kedewasaan
Unsur-unsur :
Tidak diberi
judul, berisi :
Instansi Dokter
Pemeriksa
Tempat dan waktu
pemeriksaan
Identitas yang
diperiksa (sesuai SPV)
Korban hidup :
• Hasil Pemeriksaan
Ø Fisik
Ø Laboratorium
• Tindakan dan
perawatan berikut
indikasinya
• Keadaan akhir
korban