SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Kromatografi
DINI ANDRIANI, REYHAN KHOLID M, SILSILAH M
Kromatografi
 DEFINISI
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
didasarkan atas perbedaan distribusi dari
komponen-komponen campuran tersebut
diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau
cair) dan fase.
Fasa Gerak
Fasa Diam
Kromatografi
Padat GelPertukaran Ion
Gas Cair
Plat Kolom Anion
Cair Cair
GPCKation
Jenis-Jenis Kromatografi
 Berdasarkan fase gerak yang digunakan,
kromatografi dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu gas chromatography dan liquid
chromatography. Masing-masing golongan dapat
dibagi lagi seperti yang telah disebutkan pada
definisi di atas.
Kromatografi di dalam bentuk tempat
 Komatografi Kolom : Kromatografi kolom
merupakan teknik pemisahan di mana tempat
stasioner dalam tabung.
 Kromatografi Planar
 Kromatografi Kertas
 Kromatografi Lapisan Tipis
Gas Chromatography
Digunakan untuk menentukan komposisi
kimia zat-zat yang tidak diketahui, seperti
senyawa berbeda dalam bensin yang
ditunjukkan oleh tiap-tiap puncak dalam
grafik di bawah ini.
Paper Chromatography
Dapat digunakan untuk
memisahkan komponen-
komponen tinta, pewarna,
senyawa tumbuhan (klorofil),
make-up, dan banyak zat lain
Liquid Chromatography
digunakan untuk identifikasi pigmen
tumbuhan atau komponen lain
Thin-Layer Chromatography
Menggunakan lapisan tipis atau gelas
kaca untuk memisahkan komponen
kimia dan bahan lainnya
Contoh Chromatography
Koefisien distribusi
 Suatu tetapan tanpa dimensi, K yang diperoleh dari
hukum henry dengan menggantikan tekanan parsial
dan fraksi mol suatu zat terlarut dengan dua suku
konsentrasi yang sama satuannya.
Kromatografi Kertas
fase diam → kertas serap
Fase gerak → pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai.
Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf.
Untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai
berikut:
Rf = jarak yang ditempuh oleh senyawa
jarak yang ditempuh oleh pelarut
Jenis-jenis kromatografi kertas
 1. Kromatografi kertas menurun-Pada jenis ini, pengembangan
kromatogram adalah menurun dengan membiarkan pelarut bergerak turun
mengaliri kertas.
 2. Kromatografi kertas menanjak-Di sini, pelarut bergerak mendaki kertas
kromatografi. Baik kromatografi kertas menurun maupun menanjak
digunakan untuk pemisahan bahan kimia organik dan anorganik.
 3. Kromatografi kertas naik-turun-Merupakan gabungan kedua teknik di
atas. Bagian atas kromatografi menanjak dapat dilipat pada sebuah rol di
bagian atas bejana, dan aliran eluen akan menurun setelah melewati lipatan.
 4. Kromatografi kertas radial-Disebut juga sebagai kromatografi sirkuler.
Di sini, digunakan kertas saring berbentuk lingkaran, dan sampel ditotolkan
di pusat kertas. Setelah noda mengering, kertas saring diletakkan horisontal
di atas cawan petri yang berisi pelarut, sehingga sumbu kertas tercelup ke
dalam pelarut. Pelarut mengalir naik melalui sumbu dan komponen terpisah
dalam bentuk zona-zona melingkar.
 5. Kromatografi kertas dua dimensi-Dalam teknnik ini, digunakan kertas
berbentuk bujur sangkar. Sampel ditotolkan di salah satu sudut dan
dikembangkan dengan sudut yang tepat sesuai arah aliran yang diinginkan.
Kromatografi Kertas (lanjutan)
Kromatografi Kertas Dua Arah
 Digunakan dalam menyelesaikan masalah
pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf yang
sangat serupa.
 Menggunakan dua pelarut yang berbeda
Kromatografi Lapis Tipis
 Menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina
yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau
logam atau plastik yang keras.
 Fase diam → Jel silika (atau alumina) atau substansi
yang dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet.
 Fase gerak → pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai.
Kromatografi Lapis
Tipis (lanjutan)
Sebuah garis menggunakan pinsil digambar
dekat bagian bawah lempengan dan setetes
pelarut dari campuran pewarna ditempatkan
pada garis itu. Ketika bercak dari campuran itu
mengering, lempengan ditempatkan dalam
sebuah gelas kimia bertutup berisi pelarut
dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu
diperhatikan bahwa batas pelarut berada di
bawah garis dimana posisi bercak berada.
Menutup gelas kimia untuk meyakinkan
bawah kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan
oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan
kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya
ditempatkan beberapa kertas saring yang
terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam
gelas kimia dengan uap mencegah penguapan
pelarut.
Kromatografi Lapis
Tipis (lanjutan)
Perhitungan nilai Rf
Nilai Rf untuk setiap warna
dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Sebagai contoh, jika komponen
berwarna merah bergerak dari 1.7
cm dari garis awal, sementara
pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga
nilai Rf untuk komponen berwarna
merah menjadi:
Analisis Sampel yang
Tidak Berwarna
1.Menggunakan pendarflour
Fase diam pada sebuah lempengan lapis
tipis seringkali memiliki substansi yang
ditambahkan kedalamnya, supaya
menghasilkan pendaran flour ketika
diberikan sinar ultraviolet (UV).
Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana
bercak pada kromatogram berada,
meskipun bercak-bercak itu tidak
tampak berwarna jika dilihat dengan
mata. Ketika sinar UV diberikan pada
lempengan, akan timbul pendaran dari
posisi yang berbeda dengan posisi
bercak-bercak. Bercak tampak sebagai
bidang kecil yang gelap.
Analisis Sampel yang
Tidak Berwarna
2. Penunjukkan bercak secara kimia
Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat
bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan
mereaksikannya dengan zat kimia sehingga
menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh
yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari
campuran asam amino.
Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan
dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan
asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna,
umumnya coklat atau ungu.Dalam metode lain,
kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian
ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia
dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal
iodium.
Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan
bercak pada kromatogram, atau dapat dilekatkan lebih
dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang
dianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan.
Kromatografi Kolom
Kolom kromatografi
berkerja berdasarkan
skala yang lebih besar
menggunakan material
terpadatkan pada
sebuah kolom gelas
vertikal.
 Prinsip sama dengan kromatografi lapis tipis
 Dilaksanakan dalam suatu kolom yg diisi dg fase
stasioner yg porous
 Digunakan cairan sbg fase mobil u/mengelusi
komponen sampel keluar dari kolom
 Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa /
pemisahan campuran
 Dapat diterapkan pada skala besar
1. Eluent, berfungsi sebagai fase gerak yang akan
membawa sampel masuk ke dalam kolom pemisah.
2. Pompa, berfungsi untuk mendorong eluent dan
sampel masuk ke dalam kolom. Kecepatan alir ini
dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa
mengakibatkan perbedaan hasil.
3. Injektor, tempat memasukkan sampel dan
selanjutnya sampel dapat didistribusikan masuk ke
dalam kolom.
4. Kolom pemisah, berfungsi untuk memisahkan ion-
ion yang ada dalam sampel. Keterpaduan antara
kolom dan eluent bisa memberikan hasil/puncak
yang maksimal, begitu pun sebaliknya, jika tidak
ada "kecocokan", maka tidak akan memunculkan
puncak.
5. Detektor, berfungsi membaca ion yang lewat ke
dalam detektor.
6. Rekorder data, berfungsi merekam dan mengolah
data yang masuk
JENIS KROMATOGRAFI KOLOM
 Kromatografi Adsorbsi, komponen yg dipisahkan scr
selektif teradsorbsi pd permukaan adsorben yg
dipakai u/bhn isian kolom.
 Kromatografi Partisi, komponen mngalami partisi
antara lapisan cairan tipis pd penyangga padat yg
bertindak sbg fase stasioner & eluen yg bertindak
sbg fase gerak (mobil).
 Kromatografi Pertukaran Ion, memisahkan
komponen yg berbentuk ion yg terikat pd penukar
ion sbg fase stasioner scr selektif akan
terlepas/terelusioleh fase mobil.
 Kromatografi Filtrasi Gel, kolom diisi dg gel yg
permeabel sbg fase stasioner, dan pemisahan
berlangsung spt proses pengayakan yg didasarkan
pd ukuran molekul dr komponen yg dipisahkan.
Penggunaan kolom
Misalnya memisahkan campuran dari dua senyawa
yang berwarna, yaitu kuning dan biru. Warna
campuran yang tampak adalah hijau.
Pertama penutup kran dibuka untuk membiarkan
pelarut yang sudah berada dalam kolom mengering
sehingga material terpadatkan rata pada bagian atas,
dan kemudian tambahkan larutan secara hati-hati dari
bagian atas kolom. Lalu buka kran kembali sehingga
campuran berwarna akan diserap pada bagian atas
material terpadatkan, sehingga akan tampak seperti
gambar disamping.
menamambahkan pelarut baru melalui bagian atas
kolom, jangan sampai merusak material terpadatkan
dalam kolom. Lalu buka kran, supaya pelarut dapat
mengalir melalui kolom, kumpulkan dalam satu gelas
kimia atau labu dibawah kolom. Karena pelarut
mengalir kontinyu, anda tetap tambahkan pelarut
baru dari bagian atas kolom sehingga kolom tidak
pernah kering.
 Selanjutnya ditambahkan
pelarut baru melalui bagian
atas kolom & cegah
sedapat mungkin jangan
sampai merusak material
terpadatkan dalam kolom.
 Kemudian kran dibuka,
supaya pelarut dapat
mengalir melalui kolom
 Pelarut dikumpulkan dalam
satu gelas kimia atau labu
dibawah kolom.
 Pelarut mengalir kontinyu,
sehingga tetap
ditambahkan pelarut baru
dari bagian atas kolom
sehingga kolom tidak
pernah kering.

More Related Content

What's hot

ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroFransiska Puteri
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiRita Usdeka
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiArwinAr
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)aufia w
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaRengga Renjani
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasUmi Nurul
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Ani Suyono
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visHafifa Marza
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 

What's hot (20)

Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektroITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 5 spektro
 
Jenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis KromatografiJenis Jenis Kromatografi
Jenis Jenis Kromatografi
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
mikromiretik
mikromiretikmikromiretik
mikromiretik
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 3 (klt)
 
Sokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatanSokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatan
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertas
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1Powerpoint new kel 1
Powerpoint new kel 1
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 

Similar to Kromatografi-ppt (20)

Kromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cairKromatografi gas dan cair
Kromatografi gas dan cair
 
Laporan tlc
Laporan tlcLaporan tlc
Laporan tlc
 
Kromatografi nike
Kromatografi nikeKromatografi nike
Kromatografi nike
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Kimia analisis
Kimia analisisKimia analisis
Kimia analisis
 
P 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi pptP 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi ppt
 
Kromatografi2
Kromatografi2Kromatografi2
Kromatografi2
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
pemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptxpemisahan campuran.pptx
pemisahan campuran.pptx
 
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK BogorKromatografi SMK-SMAK Bogor
Kromatografi SMK-SMAK Bogor
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
kromatografi kertas
kromatografi kertaskromatografi kertas
kromatografi kertas
 
kromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptxkromatografi kolom.pptx
kromatografi kolom.pptx
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi PartisiMakalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
Makalah Kromatografi Serapan dan Kromatografi Partisi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (7)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

Kromatografi-ppt

  • 1. Kromatografi DINI ANDRIANI, REYHAN KHOLID M, SILSILAH M
  • 2. Kromatografi  DEFINISI Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen-komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (padat atau cair) dan fase.
  • 3. Fasa Gerak Fasa Diam Kromatografi Padat GelPertukaran Ion Gas Cair Plat Kolom Anion Cair Cair GPCKation
  • 4. Jenis-Jenis Kromatografi  Berdasarkan fase gerak yang digunakan, kromatografi dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu gas chromatography dan liquid chromatography. Masing-masing golongan dapat dibagi lagi seperti yang telah disebutkan pada definisi di atas.
  • 5. Kromatografi di dalam bentuk tempat  Komatografi Kolom : Kromatografi kolom merupakan teknik pemisahan di mana tempat stasioner dalam tabung.  Kromatografi Planar  Kromatografi Kertas  Kromatografi Lapisan Tipis
  • 6. Gas Chromatography Digunakan untuk menentukan komposisi kimia zat-zat yang tidak diketahui, seperti senyawa berbeda dalam bensin yang ditunjukkan oleh tiap-tiap puncak dalam grafik di bawah ini. Paper Chromatography Dapat digunakan untuk memisahkan komponen- komponen tinta, pewarna, senyawa tumbuhan (klorofil), make-up, dan banyak zat lain Liquid Chromatography digunakan untuk identifikasi pigmen tumbuhan atau komponen lain Thin-Layer Chromatography Menggunakan lapisan tipis atau gelas kaca untuk memisahkan komponen kimia dan bahan lainnya Contoh Chromatography
  • 7. Koefisien distribusi  Suatu tetapan tanpa dimensi, K yang diperoleh dari hukum henry dengan menggantikan tekanan parsial dan fraksi mol suatu zat terlarut dengan dua suku konsentrasi yang sama satuannya.
  • 8. Kromatografi Kertas fase diam → kertas serap Fase gerak → pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Jarak relative pada pelarut disebut sebagai nilai Rf. Untuk setiap senyawa berlaku rumus sebagai berikut: Rf = jarak yang ditempuh oleh senyawa jarak yang ditempuh oleh pelarut
  • 9. Jenis-jenis kromatografi kertas  1. Kromatografi kertas menurun-Pada jenis ini, pengembangan kromatogram adalah menurun dengan membiarkan pelarut bergerak turun mengaliri kertas.  2. Kromatografi kertas menanjak-Di sini, pelarut bergerak mendaki kertas kromatografi. Baik kromatografi kertas menurun maupun menanjak digunakan untuk pemisahan bahan kimia organik dan anorganik.  3. Kromatografi kertas naik-turun-Merupakan gabungan kedua teknik di atas. Bagian atas kromatografi menanjak dapat dilipat pada sebuah rol di bagian atas bejana, dan aliran eluen akan menurun setelah melewati lipatan.  4. Kromatografi kertas radial-Disebut juga sebagai kromatografi sirkuler. Di sini, digunakan kertas saring berbentuk lingkaran, dan sampel ditotolkan di pusat kertas. Setelah noda mengering, kertas saring diletakkan horisontal di atas cawan petri yang berisi pelarut, sehingga sumbu kertas tercelup ke dalam pelarut. Pelarut mengalir naik melalui sumbu dan komponen terpisah dalam bentuk zona-zona melingkar.  5. Kromatografi kertas dua dimensi-Dalam teknnik ini, digunakan kertas berbentuk bujur sangkar. Sampel ditotolkan di salah satu sudut dan dikembangkan dengan sudut yang tepat sesuai arah aliran yang diinginkan.
  • 11. Kromatografi Kertas Dua Arah  Digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan substansi yang memiliki nilai Rf yang sangat serupa.  Menggunakan dua pelarut yang berbeda
  • 12.
  • 13. Kromatografi Lapis Tipis  Menggunakan sebuah lapis tipis silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau plastik yang keras.  Fase diam → Jel silika (atau alumina) atau substansi yang dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet.  Fase gerak → pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
  • 14. Kromatografi Lapis Tipis (lanjutan) Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes pelarut dari campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut berada di bawah garis dimana posisi bercak berada. Menutup gelas kimia untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia dengan uap mencegah penguapan pelarut.
  • 15. Kromatografi Lapis Tipis (lanjutan) Perhitungan nilai Rf Nilai Rf untuk setiap warna dihitung dengan rumus sebagai berikut: Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari garis awal, sementara pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai Rf untuk komponen berwarna merah menjadi:
  • 16. Analisis Sampel yang Tidak Berwarna 1.Menggunakan pendarflour Fase diam pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika diberikan sinar ultraviolet (UV). Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada, meskipun bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Ketika sinar UV diberikan pada lempengan, akan timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak. Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap.
  • 17. Analisis Sampel yang Tidak Berwarna 2. Penunjukkan bercak secara kimia Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan mereaksikannya dengan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam amino. Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat atau ungu.Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal iodium. Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram, atau dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan.
  • 18. Kromatografi Kolom Kolom kromatografi berkerja berdasarkan skala yang lebih besar menggunakan material terpadatkan pada sebuah kolom gelas vertikal.
  • 19.  Prinsip sama dengan kromatografi lapis tipis  Dilaksanakan dalam suatu kolom yg diisi dg fase stasioner yg porous  Digunakan cairan sbg fase mobil u/mengelusi komponen sampel keluar dari kolom  Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa / pemisahan campuran  Dapat diterapkan pada skala besar
  • 20.
  • 21. 1. Eluent, berfungsi sebagai fase gerak yang akan membawa sampel masuk ke dalam kolom pemisah. 2. Pompa, berfungsi untuk mendorong eluent dan sampel masuk ke dalam kolom. Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan perbedaan hasil. 3. Injektor, tempat memasukkan sampel dan selanjutnya sampel dapat didistribusikan masuk ke dalam kolom.
  • 22. 4. Kolom pemisah, berfungsi untuk memisahkan ion- ion yang ada dalam sampel. Keterpaduan antara kolom dan eluent bisa memberikan hasil/puncak yang maksimal, begitu pun sebaliknya, jika tidak ada "kecocokan", maka tidak akan memunculkan puncak. 5. Detektor, berfungsi membaca ion yang lewat ke dalam detektor. 6. Rekorder data, berfungsi merekam dan mengolah data yang masuk
  • 23. JENIS KROMATOGRAFI KOLOM  Kromatografi Adsorbsi, komponen yg dipisahkan scr selektif teradsorbsi pd permukaan adsorben yg dipakai u/bhn isian kolom.  Kromatografi Partisi, komponen mngalami partisi antara lapisan cairan tipis pd penyangga padat yg bertindak sbg fase stasioner & eluen yg bertindak sbg fase gerak (mobil).  Kromatografi Pertukaran Ion, memisahkan komponen yg berbentuk ion yg terikat pd penukar ion sbg fase stasioner scr selektif akan terlepas/terelusioleh fase mobil.  Kromatografi Filtrasi Gel, kolom diisi dg gel yg permeabel sbg fase stasioner, dan pemisahan berlangsung spt proses pengayakan yg didasarkan pd ukuran molekul dr komponen yg dipisahkan.
  • 24. Penggunaan kolom Misalnya memisahkan campuran dari dua senyawa yang berwarna, yaitu kuning dan biru. Warna campuran yang tampak adalah hijau. Pertama penutup kran dibuka untuk membiarkan pelarut yang sudah berada dalam kolom mengering sehingga material terpadatkan rata pada bagian atas, dan kemudian tambahkan larutan secara hati-hati dari bagian atas kolom. Lalu buka kran kembali sehingga campuran berwarna akan diserap pada bagian atas material terpadatkan, sehingga akan tampak seperti gambar disamping. menamambahkan pelarut baru melalui bagian atas kolom, jangan sampai merusak material terpadatkan dalam kolom. Lalu buka kran, supaya pelarut dapat mengalir melalui kolom, kumpulkan dalam satu gelas kimia atau labu dibawah kolom. Karena pelarut mengalir kontinyu, anda tetap tambahkan pelarut baru dari bagian atas kolom sehingga kolom tidak pernah kering.
  • 25.  Selanjutnya ditambahkan pelarut baru melalui bagian atas kolom & cegah sedapat mungkin jangan sampai merusak material terpadatkan dalam kolom.  Kemudian kran dibuka, supaya pelarut dapat mengalir melalui kolom  Pelarut dikumpulkan dalam satu gelas kimia atau labu dibawah kolom.  Pelarut mengalir kontinyu, sehingga tetap ditambahkan pelarut baru dari bagian atas kolom sehingga kolom tidak pernah kering.