Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10Septi Dewi
SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini
METODE PEMBELAJARAN
Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris
Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak
Ketidakmerataan Guru
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:
PAKEM
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10Septi Dewi
SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini
METODE PEMBELAJARAN
Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris
Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak
Ketidakmerataan Guru
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:
PAKEM
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENTINGNYA BAGI KERJA KEGURUANDedi Mukhlas
Peningkatan
MUTU,
RELEVANSI, dan
EFISIENSI pengelolaan pendidikan,
dengan sendirinya menuntut kajian terhadap interaksi (proses belajar-mengajar) yang terjadi dalam kelas di sekolah-sekolah.
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
TEC-VARIETY adalah suatu framework meghidupkan aktivitas pembelajaran daring agar lebih hidup. framework ini ditawarkan oleh Curtis J. Bonk dan Elaine Khoo (2014). Silakan dicicipi.
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
Hybrid/blended learning adalah kombinasi strategi terbaik antara aktivitas pembelajaran sinkron dan asinkron sedemikian rupa untuk menciptakan pengelaman belajar yang efektif, menantang dan menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Bagaimana tip melaksanakan hybrid learning? Slide presentasi ini mengajaka Anda untuk mendalami lebih jauh tentang hal tersebut.
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Daring. Siklus bola salju perolehan dan pemanfaatan video dalam pembelajaran jarak jauh dan daring. Pertama mulung (by utlization), kedua buat sendiri (by design). Kategori by design, dapat dibagi dua: 1) DIY (do it yourself video; video buatan sendiri; 2) Video Pro, dibuat secara kolaboratif oleh tim secara profesional. Plus didalamya dibahasa bagaimana penerapannya dalam pembelajaran jarak jauh dan daring.
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran? Apa saja komponen tujuan pembelajaran yang baik? Seperti apakah contoh rumusan tujuan pembelajaran yang baik itu? Slide ini membahas semua itu. Semoga bermanfaat.
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
Dua contoh model pembelajaran Lee & Hannafin (2016), dan Sugata Mitra (2010). Model ini mendorong pengembangan generasi Indonesia kedepan yang mandiri.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
Sharing tentang peluan dan tantangan pembelajaran daring pada masa Covid-19 dan New Normal. Bersama Asosiasi Dosen Pemerhati Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat.
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
Urun ide implementasi kampus merdeka untuk program studi teknologi pendidikan se-Indonesia. Bahan diskusi pada pertemuan (webinar) antar koordinator program studi teknologi pendidikan se-Indonesia.
Model pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi untuk memupuk siswa mandiri nan tangguh. versi youtube dapat dilihat di https://youtu.be/dAByFBRhqb4
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19. banyak yang harus dipertimbangkan. content, akses, format sajian, dll. broadcast vs on demand, professionally generated vs user generated content?
Sharing ide, bagaimana mendisfusikan inovasi praktek pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi terbaik dari para guru model [duta rumah belajar]. Strategi yang didasarkan atas prinsip difusi inovasi (Rogers) & manajemen pengetahuan (SECI Takeuci-Nonaka). Strategi 1) getok tular; 2) sesi berbagi [sharing session]; 3) unjuk gigi [publikasi]; 4) search, research dan republish; 5) pastikan aksesible, terbuka dan gratis.
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
Sharing trend, peluang, dan tantangan pembelajaran daring selama dan pasca pandemi Covid-19. Lima langkah menuju trasnformasi: 1) pemerataan akses ICT; 2) Perubahan Mindset; 3) kepemimpinan sekolah atau perguruan tinggi; 4) modeling dan guru penggerak; dan 5) peran teknologi dan teknolog pendidikan.
Sharing implementasi blended learning dalam era Covid-19 kepada teman-teman dosen di UNG. Ada beberapa Tips: 1) jadilah pemulung (kurator materi); 2) DIY Content (kembangkan konten buatan sendiri, slide presentasi, pdf, video presentasi, dll); 3) rangkai aktivitas pembelajaran dengan rumus PEDATI; 4) asuh aktivitas pembelajaran daring dengan rumus COI
2. Profil Tutor
Dra. Marina Setiawati, M.Si
Jl. Cempaka Baru No. 46, Jati Cempaka, Pd Gede
Widyaiswara Madya (sejak 2006)
Golongan IV a
• S-1 IKIP Jakarta
• S-2 Univ. Indonesia
• S-3 UNJ (Disertasi)
Guru SMA, Mts, MAN (1991-2010)
Dosen UIN Jkt (2003-2009)
5. …….merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama
6. PTK adalah penelitian tindakan untuk
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya, sehingga berfokus pada kelas atau
pada proses belajar-mengajar yang terjadi di
kelas.
PTK adalah tindakan yang nyata yang diyakini
lebih baik dari yang biasa dilakukan.
6
8. Memecahkan permasalahan
nyata dalam kelas, untuk
memperbaiki mutu pembelajaran
sekaligus mencari jawaban ilmiah
mengapa hal tersebut dapat
dipecahkan dengan tindakan yang
dilakukan.
8
10. √
•
•
•
•
•
Upaya guru untuk memperbaiki proses pembelajaran
Guru tidak perlu keluar kelas
Masalahnya dari guru sendiri
Guru dan siswa merasakan langsung dampaknya
Guru dapat berdiskusi dengan sesama guru
(menumbuhkan budaya akademik)
16. 1
Tidak mengubah jadwal
2
Dirancang secara cermat
3
Mengaktifkan subjek tindakan
4 Disetujui oleh subjek tindakan(menarik
minat, mengaktifkan, meningkatkan hasil)
5
Diamati pelaksanaannya
16
18. Didasarkan pada permasalahan yang kongkrit dihadapi guru
Adanya kolaborasi dalam Pelaksanaannya
Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
Bertujuan memperbaiki/meningkatkan kualitas praktik
pembelajaran
Dilaksanakan dalam langkah-langkah dg beberapa siklus.
18
19. KOLABORASI
>> artinya bekerja bersama untuk menghasilkan sesuatu.
Bisa teman sejawat, kepala
madrasah, pengawas dan
ekspert (dosen, widyaiswara,
instruktur, peneliti dll)
19
27. Guru diminta dosen
sbg pelaksana- nilai 0
Dua org guru, yg satu sbg
pengamat saja- nilai 0
Guru terlibat sejak menyusun
rencana & laporan- nilai 4
Dua org guru menyusun rencana
bersama, mengajar bergantian di
satu kelas nilai dibagi 2, 60% &
40%
28. Dua org guru menyusun rencana bersama, mengajar di kelas yg berbeda
membuat laporan sendiri-sendiri, nilai masing-masing 4
30. Kegiatan nyata, untuk meningkatkan mutu PBM
Tindakan oleh guru kepada siswa
Tindakan harus berbeda dari kegiatan biasanya
√
√
Terjadi dalam siklus berkesinambungan; minimum dua siklus
Ada pedoman yang jelas secara tertulis, bagi siswa untuk
dapat mengikuti tahap demi tahap.
Ada unjuk kerja siswa sesuai pedoman tertulis dari guru
30
31. √
Keberhasilan tindakan dilakukan dalam bentuk
refleksi, melibatkan siswa yang dikenai tindakan
Hasil refleksi harus terlihat dalam perencanaan
siklus berikutnya
Ada penelusuran terhadap proses, dengan pedoman
pengamatan
Ada evaluasi terhadap hasil dengan instrumen yang
relevan
√
31
32. Kapan Anda secara tepat dapat
melakukan PTK?
Ketika Anda ingin meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menjadi tanggung jawab Anda dan sekaligus ingin melibatkan
murid-murid Anda dalam proses pembelajaran
(lihat Cohen dan Manion, 1980).
32
42. • Pengawas pembinaan kepada guru tentang cara mengajar
yang baik, dapat membuat rencana penelitian tindakan kelas,
upaya pengawas dalam melakukan bimbingan kepada Kepala
Sekolah untuk membenahi iklim sekolah
• Kepala sekolah Upaya meningkatkan efektivitas
perpustakaan sekolah, laboratorium
46. Tindakan
Dalam tahap penyusunan rancangan ini
peneliti juga membuat
1. RPP
2. instrumen tes, pengamatan dan
wawancara,
3. LKS
46
47. Acting (Pelaksanaan Tindakan)
>> merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan
>> Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak
dibuat-buat
47
48. Observing (Pengamatan)
>> dilakukan secara
bersamaan dengan
tindakan yang
sedang dilakukan
>> Pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan format observasi/ penilaian
yang telah disusun
48
49. Pengamatan dilakukan secara
bersamaan dengan tindakan yang
sedang dilakukan.
Pengumpulan data ini dilakukan
dengan menggunakan format
observasi/ penilaian yang telah disusun
Data yang dikumpulkan dapat berupa
data kuantitatif (hasil tes, kuis,
presentasi, nilaim tugas dan lain-lain)
atau data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa,
mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.
50. Reflecting (Refleksi)
>> Guru pelaksana berhadapan
dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan
>> Apabila sudah diketahui letak
keberhasilan dan hambatan dari
tindakan yang baru selesai
dilaksanakan dalam satu siklus,
guru pelaksana (bersama peneliti
pengamat) menentukan
rancangan untuk siklus kedua
50
51. Mencermati keterlaksanaan rencana
Ketepatan waktu pelaksanaan
Ketepatan tempat pelaksanaan
Terkumpulnya data apa yang diperlukan
Kinerja personil yang terlibat
Ketepatan proses refleksi
Ketepatan pemanfaatan hasil untuk
menyempurnakan rencana siklus II
52. Model Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
52
54. >> Satu pertemuan belum mengha silkan perubahan sikap siswa.
>> Minimal tiga kali pertemuan
>> Satu penelitian tidak boleh satu siklus = pembelajaran biasa
>> Pada siklus kedua metode/teknik nya harus lebih
sempurna/baik.
55. Jumlah pertemuan
dalam 1 siklus
Minimum 3 kali pertemuan
• Pertemuan ke-1
: mencoba
• Pertemuan ke-2
: memperbaiki
• Pertemuan ke-3
: memantapkan
57. • Tentukan cara yg paling tepat untuk mengatasi masalahnya
• Apakah anda menguasai langkah langkah cara /model /
metode yg akan dilakukan?
• Persiapakan baik-baik materi pelajaran, alat/media serta
metode untuk pengumpulan data
61. Aspek
Masalah
Tujuan
Penelitian
Tindakan Kelas
Masalah dirasakan
dan dihadapi peneliti
dalam melaksanakan
tugas
pekerjaannya
Metodologi
Masalah dan hasil
pengamatan pihak lain
termasuk sponsor
Melakukan perbaikan,
Menguji
hipotesis,
peningkatan
membuat
dan atau perubahan
generalisasi
kearah yang lebih baik
Langsung terlihat
dan dapat
dinikmati
peneliti
Manfaat/Kegunaan dan objek
penelitiannya
Teori
Penelitian Konvensional
Tidak langsung terlihat
biasanya
dipakai sebagai saran-saran
Dipakai sebagai dasar
memilih dan
menentukan solusi
tindakan
Dipakai sebagai dasar
perumusan
hipotesis/pertanyaan penelitian
Bersifat lebih fleksibel.
Langkah
kerja
bersifat
siklus
setiap
siklus ada
empat
tahapan.
Analisis terjadi dalam
proses setiap siklus
Menuntut
paradigma
penelitian
yang jelas. Analisis dilakukan
setelah
data
terkumpul,
khususnya
dalam
penelitian
kuantitatif
61