5. Buatlah kesimpulan
tentang apa yang dimaksud
dengan ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya’
dan bagaimana Anda bisa
mengimplementasikannya
di dalam kelas, sekolah,
dan masyarakat sekitar
sekolah?
Jelaskan dan berikan
contoh bagaimana
hubungan pengelolaan
sumber daya yang tepat
akan membantu proses
pembelajaran murid
menjadi lebih
berkualitas?
6. Ceritakan pula
bagaimana hubungan
antara sebelum dan
sesudah Anda mengikuti
modul ini, serta pemikiran
apa yang sudah berubah
di diri Anda setelah Anda
mengikuti proses
pembelajaran dalam
modul ini!
Berikan beberapa
contoh bagaimana
materi ini juga
berhubungan dengan
modul lainnya yang Anda
dapatkan sebelumnya
selama mengikuti
Pendidikan Guru
Penggerak?
7. Kesimpulan Modul 3.2
Sekolah merupakan tempat terjadinya interaksi
antara faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik terdiri
dari murid, kepala sekolah, tenaga kependidikan,
pengawas sekolah, orang tua dan masyarakat
sekitar. Sedangkan faktor abiotik terdiri atas
keuangan serta sarana dan prasarana. Kedua unsur
ini saling berinteraksi satu sama lain sehingga mampu
menciptakan keselarasan dan keharmonisan dalam
ekosistem sekolah. Faktor biotik akan saling
mempengaruhi dan membutuhkan keterlibatan satu
sama lain, sedangkan faktor abiotik yang akan
menunjang keberhasilan proses pembelajaran di
sekolah.
Dengan mengetahui sumber daya dan komponen
penting dalam ekosistem sekolah, maka sebagai
pemimpin pembelajaran harus bisa memetakan
tujuh aset atau modal utama dalam sekolah.
Tugas sebagai pemimpin adalah bagaimana
mengelola ketujuh aset sekolah atau sumber
daya tersebut untuk kepentingan dan kemajuan
sekolah. Tujuh aset atau sumber daya sekolah
tersebut antara lain modal manusia, modal
fisik, modal sosial, modal finansial, modal
politik, modal lingkungan/alam, modal agama
dan budaya.
8. Pendekatan berbasis
kekurangan/masalah
(Defisit Based thinking)
Pendekatan berbasis
Kekuatan (Aset Based
thinking)
Melihat dengan cara pandang
negatif, memfokuskan perhatian
kita pada apa yang mengganggu
apa yang kurang dan apa yang
tidak bekerja.
memfokuskan pikiran pada kekuatan
positif pada apa yang bekerja yang
menjadi inspirasi yang menjadi kekuatan
atau potensi yang positif perbedaan
antara pendekatan berbasis keruangan
dengan pendekatan berbasis aset
Dua Pendekatan Berpikir
dalam Pengelolaan Aset
9. Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan Berbasis pada aset
Fokus pada masalah dan isu Fokus pada aset dan kekuatan
Berkutat pada masalah utama Membayangkan masa depan
Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan – selalu
bertanya apa yang kurang
Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan
kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut
Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain
Mengorganisasikan kompetensi yang telah diraih dan
sumber daya (aset dan kekuatan
Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan
masalah
Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan
kekuatan
Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan
P E R B E D A A N A N T A R A P E N D E K A T A N B E R B A S I S K E R U A N G A N
D E N G A N P E N D E K A T A N B E R B A S I S A S E T ,
D A P A T D I L I H A T D A L A M T A B E L D I B A W A H I N I
10. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, yang
dimaksud dengan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya adalah seorang pemimpin wajib membangun
ekosistem yang dapat merangsang kreativitas untuk
menunjang keberhasilan tujuan Pendidikan. Keberhasilan
sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara
pandang dalam melihat ekosistem tersebut. Dalam hal ini
model yang ada apakah sebagai kekuatan atau sebagai
kekurangan. Pemimpin yang memandang semua yang dimiliki
adalah suatu kekuatan tidak akan berfokus pada kekurangan,
namun berupaya pada pemanfaatan aset atau sumber daya
yang dimiliki. Dengan kata lain Pemimpin harus bisa
memberdayakan sumber daya yang ada di sekolah untuk
mengembangkan dan memajukan sekolah sehingga dapat
mencapai visi misi sekolah itu.
11. Modul 3.2 pemimpin pembelajaran dalam
pengelolaan sumber daya ini memiliki keterkaitan
dengan modul-modul sebelumnya koneksi antar
materi atau keterkaitan itu terangkum dalam definisi
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara “Maksud
pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun
anggota Masyarakat”. Itu merupakan kata kunci
keterkaitan antara modul 3.2 dengan modul-modul
yang telah dipelajari sebelumnya.
12. Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya adalah pemimpin yang mampu
mengenali potensi dan kekuatan yang ada lalu memanfaatkannya untuk pembelajaran agar bisa
optimal dan mendukung Merdeka belajar. Sebagai seorang pemimpin akan lebih baik jika
memanfaatkan sumber daya yang ada tanpa banyak melihat Sisi kekurangannya.
Setiap organisasi pasti memiliki pemimpin untuk pemanfaatan sumber daya yang ada untuk
mencapai dan misi. Organisasi sekolah merupakan lembaga pemerintah atau lembaga
masyarakat yang memiliki ruang lingkup yang jelas dan masyarakat haruslah pemimpin yang
mampu mengelola dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk sampai pada tujuan
pendidikan.
01
Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud
dengan pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya dan Bagaimana anda bisa
mengimplementasikannya di dalam kelas sekolah
dan masyarakat sekitar sekolah?
13. Pengelolaan pemanfaatan sumber daya yang ada di sekolah sebaiknya lebih menekankan pada
pendekatan berbasis aset atau lebih dikenal dengan pendekatan komunitas berbasis aset
(PKBA). Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan
aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih
berdaya guna titik-titik pendekatan PKBA menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas
untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan
potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri. Dengan demikian hasil yang diharapkan dapat
lebih berkelanjutan. Pendekatan PKBA merupakan pendekatan yang digerakkan oleh seluruh
pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai Community- driven
development.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin dalam pengelolaan sumber daya
merupakan sosok yang memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi, mengelola dan
memanfaatkan berbagai aset-aset yang dimiliki oleh sekolah dalam rangka mewujudkan visi misi
sekolah untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
Implementasi peran pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya dengan
menggunakan pendekatan dan bersinergi dengan semua pihak yang ada di sekolah dari guru,
tenaga pendidik, siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar sekolah untuk bekerjasama dalam
mengidentifikasi dan memetakan segala sumber daya aset yang dimiliki seseorang dimiliki
sekolah serta menjadikan segala aset tersebut sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekolah untuk
dikelola dan dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah kemudian menyusun
prakarsa perubahan menggunakan BAGJA.
01
14. JELASKAN DAN BERIKAN CONTOH BAGAIMANA
HUBUNGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA YANG TEPAT
AKAN MEMBANTU PROSES PEMBELAJARAN MURID
MENJADI LEBIH BERKUALITAS?
02
Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat
ekosistemnya. Apakah sebagai kekuatan atau sebagai kekurangan sekolah yang memandang
semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan, tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya
pada pemanfaatan aset yang dimiliki. Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses
pembelajaran yang berkualitas melalui diskusi (kolaborasi) dengan komunitas sekolah bukan
hanya pemetaan sumber daya saja yang terbentuk namun ide atau gagasan baru yang muncul
dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, aktif serta aman. Mengoptimalkan
pengelolaan sumber daya (aset) yang dimiliki dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
keberagaman yang dimiliki murid. Sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau
sebagai kekurangan sekolah yang memandang semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan tidak
akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan aset yang dimiliki.
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya ini kita bisa menggali nilai-nilai
positif baik untuk menerapkan visi sekolah yang berbasis pada kekuatan atau aset, budaya
positif yang telah ada di sekolah kemudian dikembangkan menjadi visi sekolah yang menuju
kepada murid Merdeka yaitu dengan memberdayakan dan memaksimalkan aset yang dimiliki
seseorang agar lebih berdaya guna.
15. Berikan beberapa contoh bagaimana
materi ini juga berhubungan dengan
modul lainnya yang Anda dapatkan
sebelumnya selama mengikuti
Pendidikan Guru Penggerak?
17. modul 1.1 refleksi Filosofi pendidikan
Ki Hajar Dewantoro
Pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh
atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak. Agar dapat memperbaiki
lakunya (bukan dasarnya), hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
KHD memiliki keyakinan bahwa untuk
menciptakan manusia Indonesia yang
beradab, maka pendidikan menjadi salah
satu kunci utama untuk mencapainya.
Dalam hal ini anak-anak atau murid adalah
aset yang kita optimalkan untuk dididik
sehingga sesuai kodrat alam dan kodrat
zamannya.
18. modul 1.2 nilai dan
peran guru penggerak
Jika dikaitkan dengan nilai-nilai dan peran guru penggerak
sebagai pemimpin pengolah sumber daya, harus memiliki
nilai positif seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Mandiri, Benalar kritis,
Berkebhinekaan global, Bergotong-royong dan Kreatif.
Dalam hal ini manusia atau guru adalah sebagai orang
dewasa yang harus menyadari segala peran dan nilai yang
melekat pada dirinya, dan diyakini merupakan aset untuk
menuntun tumbuh kembang anak-anak atau murid sesuai
dengan potensi yang ada dan dalam diri mereka.
MORE PROFILE
19. modul 1.3 visi guru penggerak
mengelola sumber daya bisa dilakukan melalui pendekatan
berbasis aset dan pendekatan berbasis masalah sesuai dengan
paradigma inkuiri apresiatif maka prinsip yang digunakan
dalam pengelolaan adalah prinsip yang berbasis dengan
kekuatan yang dimiliki atau aset Ia merupakan menggunakan
prinsip psikologi positif dan pendidikan positif pendekatan ia
percaya bahwa setiap orang inti positif yang dapat
memberikan kontribusi pada keberhasilan inti positif ini
merupakan potensi dan Aset organisasi dengan demikian
dalam implementasi ia dimulai dengan menggali hal-hal positif
keberhasilan yang telah dan kekuatan yang dimiliki organisasi
sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dan
melakukan perencanaan perubahan melalui manajemen baja
buat pertanyaan atur eksekusi gali mimpi dan jabarkan rencana
20. modul 1.4
budaya positif
Supaya pemimpin Pembelajaran dapat bersinergis dengan murid
dalam mencapai tujuan pembelajaran, maka budaya positif perlu
dilakukan. Murid merupakan aset utama di sekolah. Dengan
pemetaan berbasis aset akan fokus pada hal-hal positif yang ada
dalam diri murid, yang pada akhirnya akan menunjukkan budaya
positif yang mendorong terbentuknya lingkungan belajar yang
nyaman dan kondusif.
Pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya bukan
sebagai penghukum, penguat rasa bersalah, teman atau
pengawas, melainkan sebagai manajer. Sehingga bertanya atau
membuat kesepakatan kelas, menanyakan Harapan dan apa yang
Perlu diperbaiki, menumbuhkan disiplin dalam diri dan motivasi
intrinsik.
21. Modul 2.1 memenuhi kebutuhan murid
Melalui pembelajaran berdiferensiasi
Setiap murid memiliki latar belakang yang berbeda
memiliki bakat dan minat yang berbeda, karena
pada hakekatnya murid memiliki multi intelegensi
sebagai pengelola sumber daya dalam
pembelajaran. Kita harus menyadari bahwa setiap
anak dilahirkan dalam kodrat yang berbeda-beda.
Perbedaan itu sendiri adalah aset yang
memperkaya keragaman, maka pembelajaran
berdiferensiasi menjadi solusi terbaik untuk
memfasilitasi dan menyatukan keragaman,
berdasarkan bakat dan minat, kesiapan belajar,
maupun profil belajar murid. Adapun strategi yang
digunakan adalah strategi proses, strategi konten,
dan strategi produk
22. Modul 2.2
Pembelajaran Sosial
Emosional
Pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa emosi
menentukan bagaimana kita mengambil keputusan. Dan dalam
mengelola sumber daya yang ada. Potensi emosional meliputi
kesadaran diri atau pengenalan emosi, kesadaran sosial atau
empati, pengelolaan diri atau pengelolaan emosi, dan fokus
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Keterampilan
sosial atau resiliensi pembelajaran sosial emosional itu diperlukan
agar semua warga sekolah memiliki kemampuan untuk mengenali
emosi dan berempati. Pengelolaan diri yang baik memiliki
keterampilan sosial dan mampu membuat keputusan yang
bertanggung jawab, dengan demikian upaya untuk mengantarkan
murid guru dan semua warga sekolah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan (wellbeing) dapat tercapai.
23. Modul 2.3 Coaching
Coaching menjadi salah satu proses
menuntun belajar murid untuk mencapai
kekuatan kodratnya, sebagai seorang
Pamong. Guru dapat memberikan tuntunan
melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif dan
efektif agar kekuatan kodrat anak terpancar
dari dirinya. Praktek coaching ini dilakukan
untuk menuntun segala kekuatan kodrat agar
murid, guru, dan semua warga sekolah dapat
meningkatkan potensinya. Dengan proses
coaching mereka akan mampu menemukan
jalan keluar dari permasalahan yang mereka
hadapi sendiri, dan juga akan dapat
menentukan tujuan yang diharapkan.
24. Modul 3.1 Pengambilan
Keputusan Sebagai
Pemimpin Pembelajaran
Proses coaching bisa dijadikan acuan dalam pengelolaan
sumber daya untuk melakukan pengambilan keputusan
baik yang sifat tempatnya Dilema etika maupun bujukan
moral. Pengambilan keputusan yang kita ambil jika
berdasarkan pada 9 langkah dalam mengambil keputusan,
pemimpin pembelajaran tentu sudah mencerminkan
pengajaran yang berpihak pada murid, yang
memerdekakan murid, meski dalam prakteknya memilih
Dilema Etika itu sangat sulit. Kemampuan seorang
pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan
akan mempengaruhi pencapaian tujuan maksud
pendidikan. Dengan demikian pemimpin dapat melakukan
pemetaan aset dengan tepat dan dapat diterapkan secara
optimal.
25. Modul 3.2 Pemimpin
dalam Pengelolaan
sumber daya
Kemampuan seseorang pemimpin
pembelajaran dalam mengelola 7 aset
adalah modal utama di daerah dan
sekolahnya adalah sebuah kekuatan
untuk pencapaian tujuan pendidikan yakni
mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya (wellbeing).
26. Sebelum mempelajari modul
tiga: ini pemahaman saya
tentang aset yang dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan
di sekolah hanyalah sumber
daya yang ada di sekolah
seperti gedung dan sarana
prasarana yang dimiliki sekolah.
Sebelumnya saya tidak pernah
memikirkan sumber daya atau aset
atau modal yang dimiliki sekolah karena
dalam pikiran saya hanya hanyalah
seorang guru yang berkewajiban untuk
mengajar. Namun setelah mempelajari
modul 3.2 ini secara tidak langsung
Saya menyadari sebenarnya sekolah
memanfaatkan aset yang ada di sekitar
sekolah seperti melakukan MOU dengan
Puskesmas untuk kegiatan kesehatan
maupun penyuluhan siswa.
Ceritakan hubungan antara sebelum dan sesudah
Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa
yang sudah berubah di diri Anda setelah anda
mengikuti proses pembelajaran dalam Modul ini?
27. Saya merasa senang banyak ilmu yang
saya dapatkan baik secara mandiri
maupun diskusi sesama rekan sejawat
dan tentunya bisa diterapkan untuk
membuat suatu program yang membawa
dampak pada murid. Seorang pemimpin
pembelajaran Harus berpikir kritis dan
kreatif dalam mengelola sumber daya
yang ada di sekolah dan daerah fokusnya
adalah kelebihan yang dimiliki dengan
mengesampingkan kekurangan..
Mengidentifikasi dan mengelola hal yang
positif dalam kehidupan dengan
menggunakan kekuatan sebagai tumpuan
berpikir, kita diajak untuk memusatkan
perhatian pada apa yang bekerja,
menjadi inspirasi, dan menjadi kekuatan
positif. Dengan begitu diharapkan bisa
membawa dampak yang signifikan
terhadap transformasi pendidikan baik
dari aspek modal manusia, modal fisik,
modal finansial, model politik, model
alam / lingkungan, dan modal agama
serta budaya.
Ceritakan hubungan antara sebelum dan sesudah
Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa
yang sudah berubah di diri Anda setelah anda
mengikuti proses pembelajaran dalam Modul ini?