Sekolah digambarkan sebagai ekosistem yang saling berkaitan antara unsur biotik dan abiotik. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling berhubungan dan memengaruhi faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, mengelola sumber daya ekosistem sekolah dapat dilakukan dengan mengembangkan asset-aset tersebut berdas
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan pada aset.docx
1. Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan kemampuan dalam pengelolaan dan
pemanfaatan pada aset-aset atau modal yang dimiliki sekolah atau komunitas agar dapat dikelola dengan
baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sehingga menjadi sebuah kekuatan/potensi yang harus di
maksimalkan agar dapat merangsang kreativitas untuk menunjang keberhasilan tujuan pendidikan pada
umumnya dan secara khusus pengelolaan sumber daya yang berpihak kepada murid.
Sekolah merupakan sebuah ekosistem yang di dalamnya terdapat interaksi antara makhluk hidup dan
unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan.
Dalam ekosistem terdapat bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) yaitu murid, kepala
sekolah, guru, tenaga kependidian, pengawas sekolah, orang tua, dan masyarakat sekitar sekolah dengan
faktor abiotik (unsur yang tidak hidup), yaitu keuangan dansarana
prasana yang menunjang keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Untuk mengelola sumber daya yang ada di sekolah ada dua pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu
Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) dan Pendekatan Berbasis
Aset(Asset-Based Thinking).
Pendekatan Berbasis Aset (Asset-Based Thinking)
Pendekatan yang fokus pada apa yang menjadi aset dan kekuatan berpikir positif untuk
pengembangan diri, menemukan dan mengenali hal- hal yang positif dalam kehidupan, apa yang bekerja,
yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang postif yang
mengarah kepada kesuksesan saat ini dan di masa yang akan datang dengan mengorganisir,
merancang, dan melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan dengan memaksimalkan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya (asset dan kekuatan) yang dimiliki oleh sekolah atau
komunitas.
Paradigma perubahan berpikir positif untuk dapat mengembangkan potensi sekolah sangat
tergantung kepada aset atau kekuatan yang dimiliki dan kemampuan dalam pengelolaan sumber daya
tersebut sehingga menjadi sebuah kekuatan yang harus dimaksimalkan.
Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking)
Memusatkan perhatian atau fokus pada apa yang mengganggu, apa yang kurang dan apa yang tidak
bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.
Jika pendekatan ini yang kita terapkan maka secara tidak sadar kita akan menjadi seorang yang terbiasa
untuk merasa tidak nyaman dan dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang yang ada di
sekitar atau potensi yang dimiliki sekolah atau komunitas.
Menurut Menurut Green dan Haines (2002) dalam bukunya Asset building and community development,
ada 7 aset utama/modal utama dalam sebuah sekolah atau komunitas: Modal manusia, Modal sosial,
Modal fisik, Modal lingkungan/alam, Modal finasial, Modal politik, Modal agama dan budaya.
2. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas,
sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
Sekolah digambarkan sebagai ekosistem yang saling berkaitan antara unsur biotik dan abiotik. Dalam
ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling berhubungan dan memengaruhi.
faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Sebagai pemimpin pembelajaran, mengelola sumber daya ekosistem sekolah dapat dilakukan dengan
mengembangkan asset-aset tersebut berdasarkan kekuatan dan kelebihan atau aset dan potensi yang
dimiliki.
Aset yang dimiliki oleh SMKN 7 BONE harus dikelola dengan baik dan dimaanfatkan. Sebagai
pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya/aset harus berupaya menggali potensi yang
dimiliki atau untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam pembelajaran yang berpihak kepada
murid. Pada prosesnya harus berkolaborasi untuk memetakan dan ketujuh aset daerah dan
memaksimalkannya agar tercapai kualitas sekolah berdasarkan pendekatan berbasis aset. Dalam
mengimplementasikan kekuatan atau aset yang dibangun oleh pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya di kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar harus membangun sebuah komitmen dan semangat
bersama mengembangkan potensi yang dimiliki.
Sekolah digambarkan sebagai ekosistem yang saling berkaitan antara unsur biotik dan abiotik. Dalam
ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling berhubungan dan memengaruhi.
faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Sebagai pemimpin pembelajaran, mengelola sumber daya ekosistem sekolah dapat dilakukan dengan
mengembangkan asset-aset tersebut berdasarkan kekuatan dan kelebihan atau aset dan potensi yang
dimiliki.
Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan
membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
1. Merancang perencanaan prakarsa perubahan yang baik hasil kolaborasi dengan atasan dan rekan
sejawat
2. Merumuskan perencanaan bersama murid melalui tahapan BAGJA. Misalnya membuat kelas
lebih menarik.
3. Memandu murid melakukan setiap tindakan dari rencana yang sudah disepakaTi bersama.
4. Memberikan apresiasi atas upaya murid.
Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang
Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
3. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah sebuah proses menuntun segala kodrat yang ada pada
anak dengan segala potensi yang dimilikinya agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi- tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Guru sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya
sekolah, harus mampu memanfaatkan dan mengelola seluruh kodrat alam dan kodrat
zaman yangmerupakan kekuatan atau asset yang dimiliki untuk mendorong perubahan
transformasi pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar bagi murid dan guru.
Apabila dikaitkan dengan Nilai, peran dan visi misi guru penggerak, yang mandiri, reflektif, kolaboratif,
inovatif dan berpihak kepada murid akan menjadi karakter yang melekat pada guru sebagi pemimpin
pembelajaran dan agen perubahan di sekolah.
Untuk mencapai visi sebagai guru penggerak melalui inisiatif perubahan yang berbasis aset/kekuatan
ataupun potensi untuk perubahan dalam meningkatan kualitas pembelajaran.
Dalam mewujudkan budaya positif kaitannya dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki,
harus memerhatikan hal- hal penting dalam membangun budaya positif.
Tujuan membangun budaya positif adalah menumbuhkan karakter dan hal-hal baik serta positif yang
dimiliki murid, menerapkan budaya disiplin, berani mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan
menghargai diri mereka sendiri dan orang lain.
Kaitan dengan materi modul 2, yaitu praktik pembelajaran yang berpihak kepada murid yang terdiri dari
pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial dan emosional, serta coaching saling berhubungan
dengan materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
Proses pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan mengelola dan memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki oleh sekolah. Menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan, minat, profil, dan kesiapan
belajar murid, melalui strategi penerapannya yang berbasis konten, proses,
dan produk.
Keterkaitan antara proses coaching dengan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah atau
komunitas yaitu coaching merupakan proses kolaborasi yang berfokus pada solusi dan
berorientasi pada hasil. Dengan keterampilan coaching, murid dapat diarahkan untuk menyelesaikan
masalahnya sendiri sehingga dapat meningkatkan potensi mereka. Semua
kekuatan atau aset yang dimiliki murid tersebut sehingga dia mampu tumbuh dan berkembang sesuai
dengan kodratnya.
Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta
pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran
dalam modul ini.
Pengambilan keputusan yang tepat yang diambil oleh seorang guru atau pemimpin pembelajaran harus
memperhatikan aspek nilai-nilai kebajikan, memaksimalkan dan mengelola seluruh sumber daya yang
dimiliki oleh sekolah, berpihak kepada murid, dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengambilan
keputusan yang tepat akan memberikan dampak positif bagi semua warga sekolah dan mewujudkan
merdeka belajar. Keputusan yang diambil harus
tepat dan melalui proses pengujian dengan menerapkan 4 paradigama, 3 prinsip, dan 9 langkah
4. pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan begitu, akan mewujudkan lingkungan belajar sesuai
kebutuhan siswa serta keputusan yang berpihak kepada murid dan memaksimalkan segala sumber daya
atau aset yang dimilikinya.
Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih
sendiri. Unggahlah hasil pemikiran Anda melalui LMS/moda yang telah disepakati bersama.
1. Sebelum mengikuti pembelajaran modul ini, saya belum pernah memetakan aset daerah dari
sekolah tempat saya bertugas.
2. Sesudah saya mengikuti modul ini, saya bersama rekan dalam sesi ruang kolaborasi memetakan 7
aset sekolah/daerah.
3. Pemikiran saya pun lebih tercerahkan bahwa untuk membuat perubahan positif, dapat menggali
potensi/asset yang dimiliki dengan pendekatan BAGJA
Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul
yang didapatkan sebelumnya.
Pada sesi pembelajaran kali ini, Bapak/Ibu CGP membuat kesimpulan dan mengoneksikan materi
yang ada di dalam modul ini dengan materi lainnya selama mengikuti Pendidikan Guru
Penggerak.
1. Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas,
sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
2. Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan
membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.
3. Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang
Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
4. Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini,
serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses
pembelajaran dalam modul ini.
5. Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih
sendiri. Unggahlah hasil pemikiran Anda melalui LMS/moda yang telah disepakati bersama.