Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Koneksi antar Materi Modul 3.2. CGP pdf
1.
2. Yusnel Marni, S.Pd.I
CGP Angkatan 8
Miladri Nazdi
(Fasilitator)
Nuryasni
Pengajar Praktik
KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 3.2.a.8
TERGERAK, BERGERAK
& MENGGERAKKAN
"Pemimpin Dalam
Pengelolaan Sumber Daya"
CGP Angkatan 8
4. 1.Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa
mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar
sekolah.
3.Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan/keterkaitan
dengan modul lainnya/sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru
Penggerak.
4.Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda
mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda
setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini
2.Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya
yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas
Panduan Pertanyaan
5. Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya akan
berfokus pada upaya meningkatkan
pembelajaran dan hasil belajar. Pemimpin
pembelajaran mengintegrasikan pengelolaan
sumber daya yang efektif dengan tujuan
pengembangan pendidikan yang optimal.
Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan
sumber daya berperan dalam mengintegrasikan
manejemen sumber daya yang efektif dengan
tujuan meningkatkan pembelajaran . Dalam
implementasinya di dalam kelas , sekolah dan
masyarakat sekitar sekolah, pemimpin
pembelajaran harus memastikan pengelolaan
yang efektif dari sumber daya yang ada seperti:
manusia, finansial, fisik, politik, sosial,
agama/budaya, alam/lingkungan.
Kesimpulan
6.
7. Sekolah memiliki 7 Aset utama dapat mengembangkan
sumber daya, yaitu: modal manusia, modal fisik, modal
sosial, modal alam/lingkungan, modal finansial, modal
politik, modal agama dan budaya.
Dengan Pengelolaan sumber daya yang tepat murid
dapat merasakan lingkungan pembelajaran yang
mendukung, terstimulasi, dan terorganisir dengan baik.
Hal ini juga memberi mereka kesempatan yang lebih baik
untuk memahami materi , mengembangkan
keterampilan, dan mencapai hasil belajar yang lebih
tinggi.
HUBUNGAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA YANG TEPAT AKAN
MEMBANTU PROSES PEMBELAJARAN MURID MENJADI LEBIH
BERKUALITAS
8.
9. Modal manusia sebagai
sumber daya manusia, yaitu
guru dan tenaga
kependidikan sebagai salah
satu modal yang berkorelasi
langsung pada peningkatan
pembelajaran yang
berkualitas. Sekolah dapat
memotivasi guru untuk
mengikuti kegiatan
pengembangan diri melalui
bimtek, diklat, workshop dan
kegiatan lain yang
mendukung kompetensi diri
kekinian.
Pengelolaan modal
lingkungan dipadu dengan
modal fisik akan berkorelasi
dengan peningkatan
pembelajaran murid.
Lingkungan sekolah yang
kondusif dari segi sosial
maupun politik akan
menciptakan pembelajaran
yang nyaman, menyenangkan
dan berpihak pada murid.
Sumber daya ini sebagai aset
sekolah dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Contoh Implementasi
10. Modal sosial melalui
kerjasama dengan
KKG sekolah maupun
KKG antar sekolah
untuk meningkatkan
kompetensi guru.
Kerjasama dengan
Puskesmas untuk
meningkatkan mutu
kesehatan di sekolah.
Modal fisik adalah
bangunan dan sarana
prasarana yang dapat
dimanfaatkkan sesuai
dengan bentuk dan
pemanfaatanya,
misalnya gedung
utama, sarana
prasarana pendukung
di sekolah.
Contoh Implementasi
11. Modal finansial
dengan membuat
rencana kerja
anggaran sekolah
(RKAS) sesuai prioritas
dan kebutuhan
sekolah sehingga
mendukung untuk
keberlangsungan
proses pembelajaran
manjadi lebih
berkulitas.
Modal politik
berupa kerjasama
atau kemitraan
dengan
instansi/dinas
terkait yang di
pemerintah daerah
untuk mendukung
program-program
sekolah.
Modal agama dan budaya
untuk membantu
pembelajaran menjadi
lebih berkualitas yakni
melestarikan budaya
kearifan lokal misal
belajar tari tradisional
dan kegiatan religi
berupa pondok
ramadhan, memperingati
hari besar nasional
keagamaan melibatkan
tokoh agama
disekitarnya.
Contoh Implementasi
12.
13.
14. Mengelola sumber daya membutuhkan kemampuan mengambil
keputusan yang tepat , efektif, dan berbasis nilai-nilai kebajikan sehingga
peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai.
Sebagai pemimpin pembelajaran dalam prosesnya akan selalu
berhadapan dengan dua situasi yakni, dilema etika dan bujukan moral
yang dituntut pada pengembilan keptusan. Sebagai pemimpin pemimpin
pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang baik, diharapkan pada
pengambilan keputusan tersebut dengan mengedepankan keputusan-
keputusan yang bermanfaat bagi seluruh elemen yang terlibat
didalamnya,yaitu dengan langkah-langkah pengambilan keputusan
berdasarakn 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan. Prinsip tersebut sanat penting karena hal ini sangat
terkait dengan pengelolaan sumber daya yang ada disekolah.
Keterkaitan Modul 3.2 dengan Modul 3.1
15. Pemahaman Konsep sebelum dan sesudah
mempelajari Modul 3.2
Sebelum mempelajari dan memahami modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya. Saya cenderung masih berfokus pada berpikir akan kekurangan yang
saya miliki dalam Langkah ke depan, saya belum sepenuhnya mengenali aset/
kekuatan yang ada, berpikir berbasis masalah, Tentunya saya pun belum sepenuhnya
memahami tentang bagaimana cara atau pendekatan yang sesuai jika terdapat aset
yang dapat dimanfaatkan. Dalam langkah-langkah pengelolaan kelas atau
pengambilan keputusan lebih banyak berpikir pada kekurangan/masalah, hal ini
menyebabkan perasaan yang pesimis, keraguan, negatif sehingga berakhir dengan
kegagalan.
Setelah mempelajari modul 3.2 ini, wawasan dan pola pikir mengenai pemimpin
pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya ini menjadi terangsang dan berubah.
Ternyata seorang pemimpin harusnya lebih berfokus pada sumber daya, selalu
mengedepankan pola pikir berbasis kekuatan/aset yang dimiliki, berpikir apa yang
bisa dikembangkan sehingga hal ini membuat kita akan berpikir positif dan optimis
dengan memanfaatkan dan memberdayakan sumber daya atau aset yang ada di
sekolah dan lingkungan sekitarnya dalam rangka mengembangkan pendekatan
berpikir berbasis aset sehingga kelak bisa menjadi bekal menjadi pemimpin dalam
pengelolaan sumber daya.