Beberapa ilmu penunjang yang mempengaruhi pemahaman terhadap individu meliputi sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan agama. Sosiologi membantu memahami pengaruh lingkungan sosial terhadap individu. Psikologi memberi pemahaman tentang aspek-aspek psikis individu. Antropologi penting untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat. Ekonomi dan agama juga berperan dalam membentuk perilaku individu. Kon
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan KonesingDeniganteng93
Perencanaan layanan bimbingan dan konseling (BK) melibatkan penentuan serangkaian tindakan untuk membantu siswa beradaptasi dengan memuaskan dan mencapai tujuan bersama. Program BK dirancang berdasarkan kebutuhan siswa, jenis layanan, dan unsur-unsur lainnya. Pelaksanaan layanan BK dilakukan secara klasikal, kelompok, dan individual di dalam dan luar kelas, dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat p
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa untuk mencapai kemandirian. Terdapat layanan orientasi, informasi, penempatan, penguasaan konten, konseling perorangan dan kelompok, serta pengumpulan data. Layanan-layanan tersebut bertujuan untuk membantu siswa dalam pengembangan diri, sosial, dan karir sesuai potensi dan lingkungannya.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling. Beberapa prinsip kunci yang disebutkan adalah bahwa bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan, bimbingan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu, dan program bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas bimbingan dan konseling yang meliputi 12 asas, yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani. Asas-asas ini merupakan pedoman penting yang harus dipahami dan diterapkan oleh konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling agar proses dan has
Beberapa ilmu penunjang yang mempengaruhi pemahaman terhadap individu meliputi sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan agama. Sosiologi membantu memahami pengaruh lingkungan sosial terhadap individu. Psikologi memberi pemahaman tentang aspek-aspek psikis individu. Antropologi penting untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat. Ekonomi dan agama juga berperan dalam membentuk perilaku individu. Kon
Pengertian perencanaan layanan Bimbingan dan KonesingDeniganteng93
Perencanaan layanan bimbingan dan konseling (BK) melibatkan penentuan serangkaian tindakan untuk membantu siswa beradaptasi dengan memuaskan dan mencapai tujuan bersama. Program BK dirancang berdasarkan kebutuhan siswa, jenis layanan, dan unsur-unsur lainnya. Pelaksanaan layanan BK dilakukan secara klasikal, kelompok, dan individual di dalam dan luar kelas, dan dievaluasi untuk mengetahui tingkat p
Dokumen tersebut membahas jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada siswa untuk mencapai kemandirian. Terdapat layanan orientasi, informasi, penempatan, penguasaan konten, konseling perorangan dan kelompok, serta pengumpulan data. Layanan-layanan tersebut bertujuan untuk membantu siswa dalam pengembangan diri, sosial, dan karir sesuai potensi dan lingkungannya.
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling. Beberapa prinsip kunci yang disebutkan adalah bahwa bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan, bimbingan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu, dan program bimbingan harus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas bimbingan dan konseling yang meliputi 12 asas, yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani. Asas-asas ini merupakan pedoman penting yang harus dipahami dan diterapkan oleh konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling agar proses dan has
1. Ringkasan dokumen tersebut memberikan informasi tentang prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling yang meliputi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sasaran layanan, masalah individu, program pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai kemandirian dan perkembangan optimal melalui proses menemukan diri, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Tujuan khususnya adalah memahami dan menerima diri serta lingkungan, merencanakan karier dan kehidupan, mengembangkan potensi, penyesuaian diri, mengatasi permasalahan, dan akt
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
Dokumen tersebut membahas pendekatan dan asas-asas bimbingan dan konseling. Ada empat pendekatan bimbingan dan konseling yaitu pendekatan krisis, remedial, preventif dan perkembangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan 12 asas bimbingan dan konseling yang mencakup asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, keharmonisan, keahlian,
Dokumen tersebut merangkum tentang manajemen bimbingan dan konseling di sekolah, mulai dari kerangka kerja, perencanaan program, hingga strategi implementasinya. Program bimbingan dan konseling dirancang secara sistematis dan terorganisir untuk membantu perkembangan peserta didik, meliputi layanan dasar, responsif, perencanaan individu, dan dukungan sistem.
Program bimbingan komprehensif berbasis perkembangankomisariatimmbpp
Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Berbasis Perkembangan di Sekolah ini membahas tentang pendekatan komprehensif dalam merancang dan melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah, mulai dari dasar pemikiran, tujuan, domain perkembangan, sistem penyampaian layanan, manajemen, hingga evaluasi program.
Dokumen ini membahas delapan fungsi utama bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, penyaluran, penyesuaian, dan adaptasi. Fungsi-fungsi tersebut berkaitan dengan membantu peserta didik memahami diri dan lingkungan, mencegah masalah, mengatasi masalah, menjaga perilaku yang baik, mengembangkan potensi, memilih karier, menemukan penyesuaian
Bimbingan dan konseling sangat penting di sekolah untuk membantu peserta didik mengenal bakat dan minatnya serta memilih pendidikan lanjutan. Guru bimbingan dan konseling membantu menyelesaikan masalah peserta didik secara sistematis dan terarah melalui berbagai layanan seperti konseling perorangan, kelompok, orientasi, dan informasi. Di sekolah dasar, guru kelas dapat merangkap sebagai guru bimbingan dan konseling dengan
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelatihan kepemimpinan pengawas yang mencakup berbagai agenda dan materi pelatihan seperti teknik komunikasi publik, perencanaan kegiatan pelayanan publik, dan manajemen mutu.
2. Salah satu materi pelatihan adalah tentang komunikasi asertif dan presentasi yang efektif yang membahas teknik berkomunikasi secara jujur namun menghargai orang lain.
Dokumen tersebut menjelaskan peran berbagai personil sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling (BK), di antaranya kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, koordinator BK, dan guru BK. Kepala sekolah bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan BK, menyediakan sarana prasarana, dan melakukan supervisi. Wali kelas membantu guru BK dan memberikan informasi tentang siswa. Guru m
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
Makalah ini membahas tentang perkembangan bimbingan dan konseling (BK) di Indonesia dan Amerika, BK perkembangan/komprehensif, dan pola 17+. BK di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dan berkembang menjadi program resmi sekolah pada tahun 1975. BK komprehensif bertujuan membantu siswa melalui layanan dasar, responsif, perencanaan individu, dan dukungan sistem. Pola 17+ memberikan layanan orientasi, informasi, pene
Dokumen tersebut membahas perbedaan dan persamaan antara bimbingan dan konseling. Kedua proses tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu membantu individu mencapai kemandirian dan pengambilan keputusan yang tepat, meskipun isi dan pelaksanaannya berbeda. Bimbingan bersifat preventif dan melibatkan orang tua atau guru, sedangkan konseling bersifat represif dan dilakukan secara tatap muka antara konselor
1. Ringkasan dokumen tersebut memberikan informasi tentang prinsip-prinsip dasar bimbingan dan konseling yang meliputi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sasaran layanan, masalah individu, program pelayanan, pelaksanaan pelayanan, dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa mencapai kemandirian dan perkembangan optimal melalui proses menemukan diri, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Tujuan khususnya adalah memahami dan menerima diri serta lingkungan, merencanakan karier dan kehidupan, mengembangkan potensi, penyesuaian diri, mengatasi permasalahan, dan akt
5 dan 6. pendekatan, jenis dan asas bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
Dokumen tersebut membahas pendekatan dan asas-asas bimbingan dan konseling. Ada empat pendekatan bimbingan dan konseling yaitu pendekatan krisis, remedial, preventif dan perkembangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan 12 asas bimbingan dan konseling yang mencakup asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, keharmonisan, keahlian,
Dokumen tersebut merangkum tentang manajemen bimbingan dan konseling di sekolah, mulai dari kerangka kerja, perencanaan program, hingga strategi implementasinya. Program bimbingan dan konseling dirancang secara sistematis dan terorganisir untuk membantu perkembangan peserta didik, meliputi layanan dasar, responsif, perencanaan individu, dan dukungan sistem.
Program bimbingan komprehensif berbasis perkembangankomisariatimmbpp
Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Berbasis Perkembangan di Sekolah ini membahas tentang pendekatan komprehensif dalam merancang dan melaksanakan program bimbingan dan konseling di sekolah, mulai dari dasar pemikiran, tujuan, domain perkembangan, sistem penyampaian layanan, manajemen, hingga evaluasi program.
Dokumen ini membahas delapan fungsi utama bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, pencegahan, perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, penyaluran, penyesuaian, dan adaptasi. Fungsi-fungsi tersebut berkaitan dengan membantu peserta didik memahami diri dan lingkungan, mencegah masalah, mengatasi masalah, menjaga perilaku yang baik, mengembangkan potensi, memilih karier, menemukan penyesuaian
Bimbingan dan konseling sangat penting di sekolah untuk membantu peserta didik mengenal bakat dan minatnya serta memilih pendidikan lanjutan. Guru bimbingan dan konseling membantu menyelesaikan masalah peserta didik secara sistematis dan terarah melalui berbagai layanan seperti konseling perorangan, kelompok, orientasi, dan informasi. Di sekolah dasar, guru kelas dapat merangkap sebagai guru bimbingan dan konseling dengan
teknik komunikasi publik pelatihan kepemimpinan pengawasFatihElluqmani
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelatihan kepemimpinan pengawas yang mencakup berbagai agenda dan materi pelatihan seperti teknik komunikasi publik, perencanaan kegiatan pelayanan publik, dan manajemen mutu.
2. Salah satu materi pelatihan adalah tentang komunikasi asertif dan presentasi yang efektif yang membahas teknik berkomunikasi secara jujur namun menghargai orang lain.
Dokumen tersebut menjelaskan peran berbagai personil sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling (BK), di antaranya kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, koordinator BK, dan guru BK. Kepala sekolah bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan BK, menyediakan sarana prasarana, dan melakukan supervisi. Wali kelas membantu guru BK dan memberikan informasi tentang siswa. Guru m
kepemimpinan dalam pelaksanaan pekerjaan pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Bapak dan Ibu diharapkan mampu memimpin dalam pelaksanaan pekerjaan dan menghasilkan rancangan strategi inovasi pelayanan publik pada unit organisasi instansinya.
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
Makalah ini membahas tentang perkembangan bimbingan dan konseling (BK) di Indonesia dan Amerika, BK perkembangan/komprehensif, dan pola 17+. BK di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dan berkembang menjadi program resmi sekolah pada tahun 1975. BK komprehensif bertujuan membantu siswa melalui layanan dasar, responsif, perencanaan individu, dan dukungan sistem. Pola 17+ memberikan layanan orientasi, informasi, pene
Dokumen tersebut membahas perbedaan dan persamaan antara bimbingan dan konseling. Kedua proses tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu membantu individu mencapai kemandirian dan pengambilan keputusan yang tepat, meskipun isi dan pelaksanaannya berbeda. Bimbingan bersifat preventif dan melibatkan orang tua atau guru, sedangkan konseling bersifat represif dan dilakukan secara tatap muka antara konselor
Dokumen tersebut memberikan profil lulusan Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam di Universitas Al-Falah As-Sunniyyah. Profil lulusan mencakup lima karakter utama yaitu berkepribadian baik, berpengetahuan luas dan mutakhir, berkemampuan dalam layanan bimbingan dan konseling, mendidik berbasis integrasi keilmuan dan keislaman, serta bertanggung jawab berlandaskan etika. Lulusan diharapkan mampu menjadi
Dokumen tersebut membahas model dan pola layanan bimbingan dan konseling. Beberapa model yang dijelaskan adalah model Frank Parsons, William M. Proctor, John M. Brewer, dan Donal G. Patterson. Dokumen ini juga membahas pola-pola dasar pelaksanaan bimbingan dan konseling seperti pola generalis, spesialis, kurikuler, dan relasi-relasi manusia dan kesehatan mental. Selain itu, dibahas pula pola 17 plus dan sembilan layanan
Dokumen tersebut membahas tentang program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah, yang meliputi pengertian, tujuan, prinsip pelaksanaan, komponen-komponen program, dan dukungan sistem yang mendukung pelaksanaannya."
Program Kegiatan Tahunan dan Harian Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti meliputi (1) program tahunan yang mencakup orientasi siswa baru, bimbingan belajar, bimbingan karir, dan konseling kelompok, (2) program bulanan yang terdiri atas bimbingan individu, kelompok, keluarga, dan pengayaan minat bakat, (3) program harian seperti pengawasan koridor dan kantin, serta penanganan masalah disiplin
Dokumen tersebut membahas tentang profesi keguruan, mulai dari pengertian profesi keguruan, tujuan mata kuliah profesi keguruan, pengertian istilah terkait profesi, kriteria profesi umum dan khususnya profesi keguruan, perkembangan profesi keguruan di Indonesia, kode etik profesi keguruan, organisasi profesional keguruan seperti PGRI, serta kompetensi yang dimiliki guru se
Peraturan ini menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi yang harus dimiliki oleh pembimbing pada kursus dan pelatihan. Standar tersebut meliputi kualifikasi minimal seperti gelar sarjana atau diploma, sertifikat kompetensi pembimbing, dan pengalaman kerja sesuai bidangnya. Kompetensi yang diatur mencakup pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional seperti kemampuan merancang program, melaks
Bab vii-komitmen-pada-kode-etik-profesional(1)Darko Yus
Bab tujuh mendiskusikan komitmen konselor terhadap kode etik profesional. Ada beberapa poin penting:
1. Konselor harus memenuhi standar kualifikasi akademik dan kinerja sesuai dengan kewenangannya.
2. Kode etik bertujuan melindungi konseli, profesi, dan konselor sendiri dari masalah hukum.
3. Konselor dituntut untuk selalu mengembangkan diri secara berkelanjutan sesuai tu
Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bimbingan dan konseling agar mahasiswa dapat melaksanakan tugas sebagai guru yang bertanggung jawab. Mata kuliah ini akan membahas tentang konsep dasar, tujuan, fungsi, tahapan layanan, landasan, prinsip-prinsip, dan jenis masalah dalam bimbingan konseling dalam 3 semester. Pembelajaran akan dilakukan secara tatap muka menggunakan berbagai met
Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas bimbingan dan konseling yang meliputi 12 asas, yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani. Diberikan juga contoh penerapan masing-masing asas dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.
Hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada s...indoamaterasu
Ringkasan dokumen ini adalah: (1) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi, kontrol agresi, dan penyesuaian diri pada siswa SMK Pekerjaan Umum Malang, (2) subjek penelitian adalah 67 siswa kelas X di SMK tersebut, dan (3) hasilnya menunjukkan ada hubungan antara ketiga variabel tersebut dengan kontribusi efektif sebesar 31,7%.
Hubungan antara self confidence dengan aktualisasi diri siswa man malang 1indoamaterasu
Skripsi ini membahas hubungan antara self confidence dan aktualisasi diri pada siswa MAN Malang 1. Penelitian menemukan bahwa sebagian besar siswa memiliki self confidence sedang dan aktualisasi diri tinggi, serta terdapat hubungan positif antara self confidence dan aktualisasi diri. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan self confidence dan aktualisasi diri siswa.
Pengembangan inventori adversity quotient dengan media software bagi siswa ma...indoamaterasu
Skripsi ini mengembangkan inventori Adversity Quotient untuk siswa MAN Blitar dengan media software. Inventori ini diuji untuk validitas dan reliabilitasnya, lalu diujicobakan kepada konselor dan siswa. Hasilnya menunjukkan inventori ini layak digunakan untuk mengukur tingkat ketahanan siswa dalam menghadapi kesulitan. Inventori ini diharapkan membantu konselor memberikan bantuan kepada siswa untuk memperbaiki keta
Pembuatan Network Attached Storage Dengan Sistem Operasi Free NASindoamaterasu
Dokumen ini membahas langkah-langkah pembuatan Network Attached Storage (NAS) menggunakan sistem operasi FreeNAS untuk menyediakan penyimpanan data yang terpusat dan aman dalam jaringan lokal. Dokumen ini menjelaskan latar belakang kebutuhan penyimpanan data secara sentralisasi, tujuan pembuatan NAS untuk menyediakan media penyimpanan data dan menjaga keamanan data, serta kesimpulan bahwa NAS telah terimplementasi di Laboratorium Gun
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
Kompetensi Konselor PPG BK - SM3T
1. Kompetensi Konselor
Rumusan Standar Kompetensi Konselor telah dikembangkan dan
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang menegaskan konteks tugas dan
ekspektasi kinerja konselor. Namun bila ditata ke dalam empat kompetensi
pendidik sebagaimana tertuang dalam PP 19/2005, maka rumusan kompetensi
akademik dan profesional konselor dapat dipetakan dan dirumuskan ke dalam
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Menguasai teori dan praksis
pendidikan
1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan
keilmuannya
1.2 Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan
dan proses pembelajaran
1.3 Menguasai landasan budaya dalam praksis
pendidikan
2. Mengaplikasikan perkembangan
fisiologis dan psikologis serta perilaku
konseli
2.1 Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku
manusia, perkembangan fisik dan psikologis
individu terhadap sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling dalam upaya pendidikan
2.2 Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian,
individualitas dan perbedaan konseli terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
dalam upaya pendidikan
2.3 Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
dalam upaya pendidikan
2.4 Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan
terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan
2.5. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan
mental terhadap sasaran pelayanan bimbingan
dan konseling dalam upaya pendidikan
3. Menguasai esensi pelayanan
bimbingan dan konseling dalam jalur,
jenis, dan jenjang satuan pendidikan
3.1 Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada
satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan
2. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
informal
3.2 Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada
satuan jenis pendidikan umum, kejuruan,
keagamaan, dan khusus
3.3 Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada
satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar dan
menengah, serta tinggi.
B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
4. Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
4.1 Menampilkan kepribadian yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
4.2 Konsisten dalam menjalankan kehidupan
beragama dan toleran terhadap pemeluk agama
lain
4.3 Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur
5. Menghargai dan menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan,
individualitas dan kebebasan
memilih
5.1 Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis
tentang manusia sebagai makhluk spiritual,
bermoral, sosial, individual, dan berpotensi
5.2 Menghargai dan mengembangkan potensi positif
individu pada umumnya dan konseli pada
khususnya
5.3 Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada
umumnya dan konseli pada khususnya
5.4 Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sesuai dengan hak asasinya.
5.5 Toleran terhadap permasalahan konseli
5.6 Bersikap demokratis.
6. Menunjukkan integritasdan stabilitas
kepribadian yang kuat
6.1 Menampilkan kepribadian dan perilaku yang
terpuji (seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah,
dan konsisten )
6.2 Menampilkan emosi yang stabil.
6.3 Peka, bersikap empati, serta menghormati
keragaman dan perubahan
6.4 Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli
3. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
yang menghadapi stres dan frustasi
7. Menampilkan kinerja berkualitas
tinggi
7.1 Menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif,
inovatif, dan produktif
7.2 Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri
7.3 Berpenampilan menarik dan menyenangkan
7.4 Berkomunikasi secara efektif
C. KOMPETENSI SOSIAL
8. Mengimplementasikan kolaborasi
intern di tempat bekerja
8.1 Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran
pihak-pihak lain (guru, wali kelas, pimpinan
sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah) di
tempat bekerja
8.2 Mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada
pihak-pihak lain di tempat bekerja
8.3 Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di
dalam tempat bekerja (seperti guru, orang tua,
tenaga administrasi)
9. Berperan dalam organisasi dan
kegiatan profesi bimbingan dan
konseling
9.1 Memahami dasar, tujuan, dan AD/ART organisasi
profesi bimbingan dan konseling untuk
pengembangan diri dan profesi
9.2 Menaati Kode Etik profesi bimbingan dan
konseling
9.3 Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan
konseling untuk pengembangan diri dan profesi
10. Mengimplementasikan kolaborasi
antarprofesi
10.1 Mengkomunikasikan aspek-aspek profesional
bimbingan dan konseling kepada organisasi
profesi lain
10.2 Memahami peran organisasi profesi lain dan
memanfaatkannya untuk suksesnya pelayanan
bimbingan dan konseling
10.3 Bekerja dalam tim bersama tenaga
paraprofesional dan profesional profesi lain.
10.4 Melaksanakan referal kepada ahli profesi lain
sesuai dengan keperluan
4. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
D. KOMPETENSI PROFESIONAL
11. Menguasai konsep dan praksis
asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah konseli
11.1 Menguasai hakikat asesmen
11.2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan
kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling
11.3 Menyusun dan mengembangkan instrumen
asesmen untuk keperluan bimbingan dan
konseling
11.4 Mengadministrasikan asesmen untuk
mengungkapkan masalah-masalah konseli.
11.5 Memilih dan mengadministrasikan teknik
asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan
kecenderungan pribadi konseli.
11.6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen
untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli
berkaitan dengan lingkungan
11.7 Mengakses data dokumentasi tentang konseli
dalam pelayanan bimbingan dan konseling
11.8 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan
bimbingan dan konseling dengan tepat
11.9 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam
praktik asesmen
12. Menguasai kerangka teoretik dan
praksis bimbingan dan konseling
12.1 Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan
dan konseling.
12.2 Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan
konseling.
12.3 Mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan
bimbingan dan konseling.
12.4 Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan
konseling sesuai kondisi dan tuntutan wilayah
kerja.
12.5 Mengaplikasikan pendekatan /model/jenis
pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling.
12.6 Mengaplikasikan dalam praktik format
pelayanan bimbingan dan konseling.
13. Merancang program Bimbingan 13.1 Menganalisis kebutuhan konseli
5. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
dan Konseling
13.2 Menyusun program bimbingan dan konseling
yang berkelanjutan berdasar kebutuhan
peserta didik secara komprehensif dengan
pendekatan perkembangan
13.3 Menyusun rencana pelaksanaan program
bimbingan dan konseling
13.4 Merencanakan sarana dan biaya
penyelenggaraan program bimbingan dan
konseling
14. Mengimplementasikan program
Bimbingan dan Konseling yang
komprehensif
14.1 Melaksanakan program bimbingan dan
konseling.
14.2 Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam
pelayanan bimbingan dan konseling.
14.3 Memfasilitasi perkembangan akademik, karier,
personal, dan sosial konseli
14.4 Mengelola sarana dan biaya program
bimbingan dan konseling
15. Menilai proses dan hasil kegiatan
Bimbingan dan Konseling.
15.1 Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program
bimbingan dan konseling
15.2 Melakukan penyesuaian proses pelayanan
bimbingan dan konseling.
15.3 Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi
pelayanan bimbingan dan konseling kepada
pihak terkait
15.4 Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi
untuk merevisi dan mengembangkan program
bimbingan dan konseling
16. Memiliki kesadaran dan komitmen
terhadap etika profesional
16.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan
keterbatasan pribadi dan profesional.
16.2 Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
kewenangan dan kode etik profesional konselor
16.3 Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar
tidak larut dengan masalah konseli.
6. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
16.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
16.5 Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
16.6 Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
16.7 Menjaga kerahasiaan konseli
17. Menguasai konsep dan praksis
penelitian dalam bimbingan dan
konseling
17.1 Memahami berbagai jenis dan metode
penelitian
17.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan
konseling
17.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan
konseling
17.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam
bimbingan dan konseling dengan mengakses
jurnal pendidikan dan bimbingan dan konseling
7. KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
16.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
16.5 Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
16.6 Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
16.7 Menjaga kerahasiaan konseli
17. Menguasai konsep dan praksis
penelitian dalam bimbingan dan
konseling
17.1 Memahami berbagai jenis dan metode
penelitian
17.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan
konseling
17.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan
konseling
17.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam
bimbingan dan konseling dengan mengakses
jurnal pendidikan dan bimbingan dan konseling