1. D O S E N : D R . A F D A L , M . P D , K O N S .
K E L O M P O K 4
A N G G O T A K E L O M P O K
1 . H U S N I A H A M D Y A H S U K M A 1 8 0 0 6 2 7 3
2 . M U T I A R A A Q I L L A T A S Y A 1 8 0 0 6 2 9 0
3 . M U T I A R A N A B I L A H 1 8 0 0 6 2 9 1
4 . N E K A N A H D A L I A 1 8 0 0 6 2 9 3
5 . N I A A N D I N I 1 8 0 0 6 2 9 5
6 . N O O R H I D A Y A H 1 8 0 0 6 3 0 1
PROFESI BK
“Dasar Formal Profesi BK
(Lanjutan)”
2. A. Kualifikasi dan Kompetensi Profesi Konselor dalam
Permendiknas No. 27/2008
1. Kualifikasi Akademik Konselor
Konselor adalah tenaga pendidik profesional yang telah
menyelesaikan pendidikan akademik strata satu (S-1)
program studi Bimbingan dan Konseling dan program
Pendidikan Profesi Konselor dari perguruan tinggi
penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan
yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:
a. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan
dan Konseling.
b. Berpendidikan profesi konselor.
3. 2. Kompetensi Konselor
Rumusan Standar Kompetensi Konselor telah
dikembangkan dan dirumuskan atas dasar kerangka
pikir yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi
kinerja konselor. Namun bila ditata ke dalam empat
kompetensi pendidik sebagaimana tertuang dalam
PP 19/2005, maka rumusan kompetensi akademik
dan profesional konselor dapat dipetakan dan
dirumuskan ke dalam kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional sebagai berikut:
4. 1. Kompetensi Pedagosik
Kompetensi Inti Kompetensi
Menguasai teori dan praksis pendidikan 1. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan
keilmuannya
2. Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan
dan proses pembelajaran
3. Menguasai landasan budaya dalam praksis
pendidikan
Mengaplikasikan perkembangan
fisiologis dan psikologis serta perilaku
konseli
1. Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku
manusia, perkembangan fisik dan psikologis
individu
2. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian,
individualitas dan perbedaan konseli
2. Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar
4. Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan
5. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan
mental
Menguasai esensi pelayanan bimbingan
dan konseling dalam jalur, jenis, dan
jenjang satuan pendidikan
Menguasai esensi bimbingan dan
konseling pada satuan jalur pendidikan
formal, nonformal dan informal
5. 2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Inti Kompetensi
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1. Menampilkan kepribadian yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Konsisten dalam menjalankan kehidupan
beragama dan toleran terhadap pemeluk
agama lain
3. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur
Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, individualitas dan kebebasan
memilih
1. Mengaplikasikan pandangan positif dan
dinamis tentang manusia sebagai makhluk
spiritual, bermoral, sosial, individual, dan
berpotensi
2. Menghargai dan mengembangkan potensi
positif individu pada umumnya dan konseli
pada khususnya
3. Peduli terhadap kemaslahatan manusia
pada umumnya dan konseli pada khususnya
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sesuai dengan hak asasinya
5. Toleran terhadap permasalahan konseli
6. Bersikap demokratis.
6. Kompetensi Inti Kompetensi
Menunjukkan integritasdan stabilitas
kepribadian yang kuat
1. Menampilkan kepribadian dan perilaku
yang terpuji (seperti berwibawa, jujur,
sabar, ramah, dan konsisten
2. Menampilkan emosi yang stabil.
3. Peka, bersikap empati, serta
menghormati keragaman dan perubahan
4. Menampilkan toleransi tinggi terhadap
konseli yang menghadapi stres dan
frustasi
Menampilkan kinerja berkualitas tinggi 1. Menampilkan tindakan yang cerdas,
kreatif, inovatif, dan produktif
2. Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri
3. Berpenampilan menarik dan
menyenangkan
4. Berkomunikasi secara efektif
7. 3. Kompetensi Sosial
Kompetensi Inti Kompetensi
Mengimplementasikan kolaborasi intern
di tempat bekerja
1. Memahami dasar, tujuan, organisasi,
dan peran pihak-pihak lain
2. Mengkomunikasikan dasar, tujuan,
dan kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling
3. Bekerja sama dengan pihak-pihak
terkait di dalam tempat bekerja
Berperan dalam organisasi dan kegiatan
profesi bimbingan dan konseling
1. Memahami dasar, tujuan, dan
AD/ART organisasi profesi bimbingan
dan konseling
2. Menaati Kode Etik profesi bimbingan
dan konseling
3. Aktif dalam organisasi profesi
bimbingan dan konseling
8. Kompetensi Inti kompetensi
Mengimplementasikan
kolaborasi antarprofesi
1. Mengkomunikasikan aspek-
aspek profesional bimbingan
dan konseling kepada
organisasi profesi lain
2. Memahami peran organisasi
profesi lain dan
memanfaatkannya untuk
suksesnya pelayanan
bimbingan dan konseling
3. Bekerja dalam tim bersama
tenaga paraprofesional dan
profesional profesi lain.
4. Melaksanakan referal
kepada ahli profesi lain sesuai
dengan keperluan
9. 4. Kompetensi Profesional
Kompetensi Inti Kompetensi
Menguasai konsep dan praksis asesmen
untuk memahami kondisi, kebutuhan,
dan masalah konseli
1. Menguasai hakikat asesmen
2. Memilih teknik asesmen, sesuai dengan
kebutuhan pelayanan bimbingan dan
konseling
3. Menyusun dan mengembangkan instrumen
asesmen untuk keperluan bimbingan dan
konseling
4. Mengadministrasikan asesmen untuk
mengungkapkan masalah-masalah konseli.
5. Memilih dan mengadministrasikan teknik
asesmen pengungkapan kemampuan dasar
dan kecenderungan pribadi konseli.
Menguasai kerangka teoretik dan praksis
bimbingan dan konseling
1. Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan
konseling.
2. Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan konseling.
3. Mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan bimbingan dan
konseling.
4. Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan konseling
sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja.
5. Mengaplikasikan pendekatan /model/jenis pelayanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
6. Mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan
bimbingan dan konseling.
10. Kompetensi inti kompetensi
Merancang program Bimbingan dan
Konseling
1. Menganalisis kebutuhan konseli
2. Menyusun program bimbingan dan
konseling yang berkelanjutan berdasar
kebutuhan peserta didik
3. Menyusun rencana pelaksanaan
program bimbingan dan konseling
4. Merencanakan sarana dan biaya
penyelenggaraan program
Mengimplementasikan program
Bimbingan dan Konseling yang
komprehensif
1. Melaksanakan program bimbingan dan
konseling.
2. Melaksanakan pendekatan kolaboratif
dalam pelayanan bimbingan dan
konseling.
3. Memfasilitasi perkembangan
akademik, karier, personal, dan sosial
konseli
4. Mengelola sarana dan biaya program
bimbingan dan konseling
11. Kompetensi inti kompetensi
Menilai proses dan hasil kegiatan
Bimbingan dan Konseling.
1. Melakukan evaluasi hasil, proses,
dan program bimbingan dan konseling
2. Melakukan penyesuaian proses
pelayanan bimbingan dan konseling.
Memiliki kesadaran dan komitmen
terhadap etika profesional
1. Memahami dan mengelola kekuatan
dan keterbatasan pribadi dan profesional.
2. Menyelenggarakan pelayanan sesuai
dengan kewenangan dan kode etik
profesional konselor
3. Mempertahankan objektivitas dan
menjaga agar tidak larut dengan masalah
konseli.
4. Melaksanakan referal sesuai dengan
keperluan
5. Peduli terhadap identitas profesional
dan pengembangan profesi
6. Mendahulukan kepentingan konseli
daripada kepentingan pribadi konselor
7. Menjaga kerahasiaan konseli
12. Kompetensi Inti Kompetensi
Menguasai konsep dan praksis penelitian
dalam bimbingan dan konseling
1. Memahami berbagai jenis dan
metode penelitian
2. Mampu merancang penelitian
bimbingan dan konseling
3. Melaksaanakan penelitian
bimbingan dan konseling
4. Memanfaatkan hasil penelitian
dalam bimbingan dan konseling dengan
mengakses jurnal pendidikan dan
bimbingan dan konseling .
13. B. Hak dan Kewajiban Guru dalam Jabatan
Fungsional dalam KEPMEN-PAN No. 16/2009
Kegiatan bimbingan adalah kegiatan Guru dalam
menyusun rencana bimbingan, melaksanakan
bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan,
serta melakukan perbaikan tindak lanjut bimbingan
dengan memanfaatkan hasil evaluasi
Pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah
pengembangan kompetensi Guru yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan
untuk meningkatkan profesionalitasnya.
14. Rincian kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling
sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum bimbingan dan konseling
2. Menyusun silabus bimbingan dan konseling
3. Menyusun satuan layanan bimbingan dan konseling
4. Melaksanakan bimbingan dan konseling per semester
5. Menyusun alat ukur/lembar kerja program bimbingan dan konseling
6. Mengevaluasi proses dan hasil bimbingan dan konseling
7. Menganalisis hasil bimbingan dan konseling
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan tindak lanjut bimbingan dan
konseling dengan memanfaatkan hasil evaluasi
9. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional
10. Membimbing guru pemula dalam program induksi
11. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran
12. Melaksanakan pengembangan diri
13. Melaksanakan publikasi ilmiah
14. Membuat karya inovatif.
15. C. Program Pendidikan Profesi Konselor
(PPK)
Kaitannya dengan pendidikan profesional Konselor, sesuai dengan
amanat Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa
“sebagai seorang pendidik, Konselor dipersyaratkan memiliki
kualifikasi akademik S-1 yang mencerminkan penguasaan
kemampuan akademik di bidang Bimbingan dan Konseling”.
pendidikan profesional Konselor merupakan program pendidikan
berkelanjutan terdiri dari 2 jenjang yaitu program sarjana S-1
Bimbingan dan Konseling dan jenjang Pendidikan Profesi Konselor
PPK untuk mempersiapkan peserta didik menjadi Konselor yang
memenuhi persyaratan standar sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008.
Selanjutnya, dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
15 dijelaskan bahwa “pendidikan profesi merupakan pendidikan
tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik
untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian tertentu”.