SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru,
mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan anak
didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru
dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan
bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini
merupakan bagian dari tugas bimbingan dan konseling.
2. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk mengamati bagaimana aplikasi Bimbingan dan Konseling di
MTs PSA Bustanul Muta’alimin Doplang 1 Pakis, Bringin Kab. Semarang sehingga
mahasiswa bisa mengambil pelajaran dan mendapat pengalaman langsung tentang
Bimbingan dan Konseling.
Observasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis kejadian di lapangan dalam kesesuaiannya dengan teori yang ada sehingga
ditemukan perbedaan keduanya dan menemukan reaksi dari perbedaan tersebut, apakah
bersifat positif atau negatif.
Terakhir observasi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan
dan Konseling di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian dan Landasan Bimbingan Konseling
Pengertian Bimbingan dan konseling menurut Rohman Notowijoyo adalah proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya
2
individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia mampu bertindak secara wajar
sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
Landasan Bimbingan dan Konseling:
1. PP No. 29/1990 pasal 27 ayat 1
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya
menekan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
2. PP No. 38/1992
Pasal 1 ayat 2 : Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas
membimbing, mengajar dan melatih peserta didik.
Pasal 1 ayat 3 : Tenaga pembimbing adalah tenaga pembimbing yang bertugas
membimbing peserta didik.
Pasal 2 ayat 2 : Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih.
3. SKB Mendikbud dan KA BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993
Pasal 1 ayat 4 : Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan BK kepada sejumlah
peserta didik.
Pasal 1 ayat 10 : Penyusunan program BK adalah membuat perencanaan pelayanan
BK dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karier.
Pasal 1 ayat 13 : Analisis evaluasi BK adalah hasil evaluasi pelaksanaan BK yang
mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling
perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan
pendukungnya.
Pasal 1 ayat 14 : Tindak lanjut pelaksanaan BK adalah kegiatan menindaklanjuti
hasil analisis evaluasi tentang layanan evaluasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan
pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah agar peserta didik dapat:
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang.
Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin
Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkunganmasyarakat serta
lingkungan kerjanya.
3
Bimbingan dan Konseling memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
3. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis
dan konstruktif.
4. Fungsi Preventif Fungsi ini dilakukan melalui layanan bimbingan kelompok
dengan mengundang beberapa tokoh terkait untuk menjelaskan beberapa hal yang
berhubungan dengan bimbingan dan konseling.
5. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak
yang produktif dan normatif.
6. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli.
3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip – prinsip dalam bimbingan dan konseling, yaitu:
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konselor.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli, baik yang
tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat
preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif), dan lebih
diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan
konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut.
Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli,
meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
4
3. Bimbingan menekankan hal yang positif.
Proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan
merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas
guru-guru dan kepala Sekolah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.
Mereka bekerja sebagai teamwork.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan
konseling.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan
informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya
dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan
bimbingan memfasilitasi konseuntuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat.
4. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Asas – asas bimbingan dan konseling, antara lain:
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut
dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran
pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
oleh orang lain.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti pelayanan yang diperlukan baginya.
Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan
kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang
menjadi sasaran pelayanan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih
dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
5
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu
mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan bimbingan dan konseling
yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi
konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri
dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan
diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan
bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian konseli.
6. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
7. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan
oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan
terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang
berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus
dikembangkan.
8. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik
dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun
dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
9. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau
ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus
kepada guru mata pelajaran atau praktik dan lain-lain.
5. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Prayitno, menjelaskan bahwa layanan BK mencakup sembilan jenis layanan, yaitu:
1. Layanan Orientasi
6
Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami
lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima
dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan konseling yang memungkinkan
klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat dan
kemampuan masing-masing.
4. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten yakni layanan konseling yang memungkinkan klien
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5. Layanan Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi
dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli. Konseli atau klien
mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri, kemudian ia
meminta bantuan konselor sebagai petugas yang profesional dalam jabatannya
dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu
yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah pendidikan,
pekerjaan dan sosial dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Dapat
disimpulkan bahwa konseling hanya ditujukan pada individu-individu yang sudah
menyadari kehidupan pribadinya.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau
kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas
penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
7. Layanan Konseling Kelompok
7
Strategi berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling kelompok.
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain
bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
8. Layanan Mediasi
Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau
perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat terentaskan dengan
konselor sebagai mediator.
9. Layanan Konsultasi
Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan
bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta
didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan
layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung
melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
BAB II
LAPORAN OBSERVASI
1. LOKASI SEKOLAH/MADRASAH
MTs PSA Bustanul Muta’allimin terletak di Doplang 1, Desa Pakis, Kec. Bringin, Kab. Semarang
dengan kode pos 70772. MTs PSA Bustanul Muta’allimin dipimpin oleh Ibu Syarifah, S.Ag.
2. JUMLAH GURU BK DI SEKOLAH / MADRASAH TERSEBUT
Adapun jumlah guru BK yang ada di MTs PSA Bustanul Muta’allimin berjumlah satu orang, yaitu
Jauharotun Nafisah, S. Pd.I.
3. PERBANDINGAN ANTARA GURU BK DAN JUMLAH SISWA
8
Perbandingan antara guru BK dengan jumlah seluruh siswa sudah ideal yaitu 1 orang guru
BK melayani sekitar 70 siswa.
4. STRUKTUR ORGANISASI BK
MEKANISME KERJA ORGANISASI BK :
Tanggung jawab keseluruhan program pendidikan berada di tangan Kepala Sekolah. Program BK di sini
merupakan bagian yang berintegrasi dengan keseluruhan kegiatan pendidikan. Program BK di sini di
bawah tanggung jawab Kepala Sekolah, yang menyerahkan tugas dan wewenang pelaksanaan BK kepada
petugas BK (Guru Pembimbing).
KETERANGAN :
_____________ : GARIS KOMANDO ----------------- : GARIS KOORDINASI
: GARIS KONSULTASI
KEPALA SEKOLAH
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
TU
SISWA
GURU
PEMBIMBING
GURU
MAPEL WALI KELAS
9
5. PROGRAM KERJA YANG DILAKUKAN OLEH GURU BK
Program BK yang dilakukan oleh guru BK sudah baik, berikut merupakan salah satu
program dari guru BK. (*)
6. PROGRAM UNGGULAN DARI BK DI SEKOLAH/ MADRASAH
a) Program harian
b) Program mingguan
c) Program bulanan
d) Program semesteran
Program-program tersebut meliputi:
Layanan Orientasi
Layanan Informasi
Layanan Penempatan/Penyaluran
Layanan Penguasaan Konten
Layanan Konseling Perorangan
Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konsultasi
Layanan Mediasi
Aplikasi Instrumentasi
Himpunan Data
Konferensi Kasus
Kunjungan Rumah
Tampilan Kepustakaan
Alih Tangan Kasus
(*)
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
10
Berikut beberapa contoh isi dari program-program di atas:
A. Judul/ Spesifikasi Layanan :
B. Bidang Bimbingan :
C. Fungsi Kegiatan :
D. Tujuan Kegiatan :
E. Hasil yang ingin Dicapai :
F. Subyek Yang Bermasalah :
G. Gambaran/ Ringkasan Masalah :
H. Dari dan Kepada Siapa Dialihtangankan :
INSTRUMENTASI
BK
B. PRIBADI B. SOSIAL B. BELAJAR B. KARIER
L. ORIENTASI
L.
INFORMASI L. MEDIASI
L.
KONSELING
INDIVIDU
L. KONSELING
KELOMPOKL. KONSULTASI
L. PENGUASAAN
KONTEN
HIMPUNAN DATA
HOME VISIT
ALIH TANGAN
KASUS
L. PENEMPATAN
L. BIMBINGAN
KELOMPOK
KONVERENSI
KASUS
SATUAN KEGIATAN ALIH TANGAN KASUS
11
I. Alasan Pengalihtanganan :
J. Kapan dialihtangankan :
Tanggal :
Semester :
K. Bahan-Bahan yang disertakan dalam Alih Tangan:
L. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
P. Catatan Khusus :
Bringin,
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Pembimbing
Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I
A. Judul/ Spesifikasi Layanan : Home Visit
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial, belajar
C. Fungsi Kegiatan : Pengentasan
D. Tujuan Kegiatan : Penyelesaian masalah yang dialami siswa
E. Hasil yang ingin Dicapai : Terselesaikannya masalah siswa secara tuntas
F. Subyek Yang Bermasalah : ----------------------
G. Gambaran/ Ringkasan Masalah : --------------------------------------------------------
H. Alamat Rumah yang Dikunjungi : --------------------------------------------------------
I. Waktu/ Tanggal : -----------------------
J. Semester : ----------------------
K. Petugas yang Mengunjungi : Guru Pembimbing
L. Anggota Keluarga yang Dikunjungi dan apa yang Diharapkan darinya: --------------------------------------
------------------------
M. Data/ Keterangan yang akan Disampaikan Kepada Pihak Keluarga: ------------------------------------------
--------------------------------------------------
N. Penggunaan Hasil Pertemuan : Untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis permasalahan siswa
dalam rangka penanganan kepada siswa.
O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : ------------------------------------------
P. Catatan Khusus : --------------------------------------------------------
Bringin,----------------
SATUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
12
Mengetahui, Guru Pembimbing
Kepala Madrasah
Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I
A. Judul/ Spesifikasi Layanan :
B. Bidang Bimbingan :
C. Fungsi Kegiatan :
D. Tujuan Kegiatan :
E. Hasil yang ingin Dicapai :
F. Subyek Yang Bermasalah :
G. Gambaran/ Ringkasan Masalah :
H. Tempat Penyelenggaraan :
I. Waktu/ Tanggal :
J. Semester :
K. Penyelenggara Layanan :
L. Pihak-Pihak yang disertakan dalam Penyelenggaraan Layanan dan Peranannya Masing-Masing:
M. Bahan dan Keterangan yang Dibawa dalam Pertemuan :
N. Penggunaan Hasil Pertemuan:
O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
P. Catatan Khusus :
Bringin,
Mengetahui, Guru Pembimbing
Kepala Madrasah
SATUAN KEGIATAN KONFERENSI KASUS
13
Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I
7. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA BK DI SEKOLAH / MADRASAH
Sarana dan prasarana yang ada di MTs PSA Bustanul Muta’allimin kurang lengkap.
Lembaga Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Mustaqim belum memiliki ruangan
tersendiri yang dilengkapi dengan sarana yang cukup, sehingga dalam operasionalnya bisa
dilakukan ketika KBM berlangsung, atau diruang guru BK.
8. KENDALA, HAMBATAN DAN TANTANGAN GURU BK
i. Kebiasaan Merokok
Sebagian anak mulai mengenal merokok pada kelas VIII. Penanganan yang dilakukan
Guru BK melakukan layanan perbaikan kepada siswa yang kedapatan merokok di
sekolah, serta mulai mengagendakan bimbingan kelompok di kelas untuk
mengefektifkan fungsi preventif sejak dini dengan materi tentang bahaya merokok
dengan menampilkan beberapa media sebagai upaya mengarahkan anak pada
pemahaman tentang bahaya merokok dan meninggalkannya.
ii. Perkelahian
Penanganan yang dilakukan Guru BK bekerja sama dengan wali kelas memberikan
layanan mediasi untuk mendamaikan yang bertikai kemudian menelusuri latar belakang
perkelahian, latar belakang kehidupan anak yang berkelahi dengan melakukan
wawancara dan observasi dan dilanjutkan dengan layanan penyembuhan.
iii. Bolos Sekolah
Penanganan Guru BK bekerja sama dengan wali kelas menelusuri latar belakang bolos
sekolah pada anak tertentu, kemudian menindaklanjutinya dengan Layanan Perbaikan
dan kunjungan rumah.
MTs. PSA BUSTANUL MUTA’ALLIMIN
KEPALA SEKOLAH
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
14
SISWA KELAS VII
SISWA KELAS VIII SISWA KELAS IX
KETERANGAN:
_____________: GARIS KOMANDO ---------------------- : GARIS KOORDINASI
: GARIS KONSULTASI
BAB III
PENUTUP
Guru Bimbingan dan Konseling MTs Bustanul Muta’allimin sudah melakukan evaluasi secara
rutin terhadap seluruh kegiatan Bimbingan dan Konseling yang telah dilakukan kepada para
siswa, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
langkah selanjutnya dalam BK.
Peran dan fungsi BK bisa dirasakan oleh semua siswa, karena kejelian dan ketanggapan guru
BK yang tidak pernah lelah memberi motivasi, dorongan, semangat, dan solusi dalam
15
mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh siswa dengan menerapkan prinsip dan asas
dalam memberikan solusinya.
TUGAS OBSERVASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling
Dosen Pangampu : Wahidin, M.Ag
16
Oleh :
Dwi Ningsih (11210038)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2013

More Related Content

What's hot

makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingSanti Susanti
 
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
Abdul Rosyid
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Hudenk Hudunx
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Adymaz
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Nurul Khotimah
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
W.R. Putra
 
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
primagraphology consulting
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
rizkyaden
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
Ana Onana
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
aidadwiinizuka.blogspot.com
 
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingFungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingYuniarti H
 
Implementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan KelompokImplementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan Kelompok
Universitas Negeri Semarang
 
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
May Eq
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konselingkomisariatimmbpp
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingIndra Gunawan
 
Makalah bk sosial
Makalah bk sosialMakalah bk sosial
Makalah bk sosial
Riski Febriadi JE
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Kun Hidayaturrahman
 
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling KelompokKonsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Universitas Negeri Semarang
 

What's hot (19)

makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELINGASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling  MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling MATAKULIAH BIMBINGAN KONSELING STAIN SAL...
 
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajayaPengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling   syatria adymas pranajaya
Pengertian, fungsi, prinsip bimbingan konseling syatria adymas pranajaya
 
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolahPengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
Pengertian, Tujuan dan fungsi bimbingan konseling di sekolah
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
 
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
 
1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial1.konsep bk pribadi sosial
1.konsep bk pribadi sosial
 
Bimbingan Konseling
Bimbingan KonselingBimbingan Konseling
Bimbingan Konseling
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
 
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkupBimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
Bimbingan konseling tujuan fungsi dan ruang lingkup
 
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konselingFungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
Fungsi, prinsip prinsip, dan orientasi bimbingan dan konseling
 
Implementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan KelompokImplementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan Kelompok
 
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
Konsep Bimbingan Dan Konseling (PPT ALAY)
 
4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling4. prinsip bimbingan dan konseling
4. prinsip bimbingan dan konseling
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konseling
 
Makalah bk sosial
Makalah bk sosialMakalah bk sosial
Makalah bk sosial
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling KelompokKonsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Kelompok
 

Similar to Bimbingan dan konseling

KEL. 2.pptx
KEL. 2.pptxKEL. 2.pptx
PPT EDU.pdf
PPT EDU.pdfPPT EDU.pdf
PPT EDU.pdf
aisyahhumaira75
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
HERI YANTO
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
burhan to
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaiskawia
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
Unnes
 
PPT BK.pptx
PPT BK.pptxPPT BK.pptx
PPT BK.pptx
AndreErlangga5
 
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptxDASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
anwarhidayat57
 
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Banjir Embun
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
aguspramono75
 
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingLampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Muhamad Fatikhin
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
Gita Paramitha
 

Similar to Bimbingan dan konseling (20)

Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
KEL. 2.pptx
KEL. 2.pptxKEL. 2.pptx
KEL. 2.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT EDU.pdf
PPT EDU.pdfPPT EDU.pdf
PPT EDU.pdf
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswaPrinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
Prinsip prinsip layanan_bk_bagi_siswa
 
A
AA
A
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
PPT BK.pptx
PPT BK.pptxPPT BK.pptx
PPT BK.pptx
 
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptxDASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
 
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...
 
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdflampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
lampiran-permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling (1).pdf
 
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konselingLampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
Lampiran permendikbud-no-111-tahun-2014-tentang-bimbingan-dan-konseling
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 

Bimbingan dan konseling

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru, mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan anak didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini merupakan bagian dari tugas bimbingan dan konseling. 2. Tujuan Observasi ini bertujuan untuk mengamati bagaimana aplikasi Bimbingan dan Konseling di MTs PSA Bustanul Muta’alimin Doplang 1 Pakis, Bringin Kab. Semarang sehingga mahasiswa bisa mengambil pelajaran dan mendapat pengalaman langsung tentang Bimbingan dan Konseling. Observasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis kejadian di lapangan dalam kesesuaiannya dengan teori yang ada sehingga ditemukan perbedaan keduanya dan menemukan reaksi dari perbedaan tersebut, apakah bersifat positif atau negatif. Terakhir observasi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. BAB II KAJIAN TEORI 1. Pengertian dan Landasan Bimbingan Konseling Pengertian Bimbingan dan konseling menurut Rohman Notowijoyo adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya
  • 2. 2 individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia mampu bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Landasan Bimbingan dan Konseling: 1. PP No. 29/1990 pasal 27 ayat 1 Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menekan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. 2. PP No. 38/1992 Pasal 1 ayat 2 : Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing, mengajar dan melatih peserta didik. Pasal 1 ayat 3 : Tenaga pembimbing adalah tenaga pembimbing yang bertugas membimbing peserta didik. Pasal 2 ayat 2 : Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih. 3. SKB Mendikbud dan KA BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993 Pasal 1 ayat 4 : Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan BK kepada sejumlah peserta didik. Pasal 1 ayat 10 : Penyusunan program BK adalah membuat perencanaan pelayanan BK dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier. Pasal 1 ayat 13 : Analisis evaluasi BK adalah hasil evaluasi pelaksanaan BK yang mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya. Pasal 1 ayat 14 : Tindak lanjut pelaksanaan BK adalah kegiatan menindaklanjuti hasil analisis evaluasi tentang layanan evaluasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan pendukungnya. 2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah agar peserta didik dapat: Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkunganmasyarakat serta lingkungan kerjanya.
  • 3. 3 Bimbingan dan Konseling memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. 2. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching. 3. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. 4. Fungsi Preventif Fungsi ini dilakukan melalui layanan bimbingan kelompok dengan mengundang beberapa tokoh terkait untuk menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling. 5. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif. 6. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli. 3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Prinsip – prinsip dalam bimbingan dan konseling, yaitu: 1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konselor. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif), dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual). 2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
  • 4. 4 3. Bimbingan menekankan hal yang positif. Proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang. 4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama. Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork. 5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling. Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseuntuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. 4. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Asas – asas bimbingan dan konseling, antara lain: 1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. 2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti pelayanan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut. 3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
  • 5. 5 4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya. 5. Asas kemandirian, pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli. 6. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. 7. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. 8. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. 9. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus kepada guru mata pelajaran atau praktik dan lain-lain. 5. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Prayitno, menjelaskan bahwa layanan BK mencakup sembilan jenis layanan, yaitu: 1. Layanan Orientasi
  • 6. 6 Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. 2. Layanan Informasi Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien. 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. 4. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten yakni layanan konseling yang memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. 5. Layanan Konseling Individual Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli. Konseli atau klien mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri, kemudian ia meminta bantuan konselor sebagai petugas yang profesional dalam jabatannya dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah pendidikan, pekerjaan dan sosial dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Dapat disimpulkan bahwa konseling hanya ditujukan pada individu-individu yang sudah menyadari kehidupan pribadinya. 6. Layanan Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran. 7. Layanan Konseling Kelompok
  • 7. 7 Strategi berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling kelompok. Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan. 8. Layanan Mediasi Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat terentaskan dengan konselor sebagai mediator. 9. Layanan Konsultasi Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain. BAB II LAPORAN OBSERVASI 1. LOKASI SEKOLAH/MADRASAH MTs PSA Bustanul Muta’allimin terletak di Doplang 1, Desa Pakis, Kec. Bringin, Kab. Semarang dengan kode pos 70772. MTs PSA Bustanul Muta’allimin dipimpin oleh Ibu Syarifah, S.Ag. 2. JUMLAH GURU BK DI SEKOLAH / MADRASAH TERSEBUT Adapun jumlah guru BK yang ada di MTs PSA Bustanul Muta’allimin berjumlah satu orang, yaitu Jauharotun Nafisah, S. Pd.I. 3. PERBANDINGAN ANTARA GURU BK DAN JUMLAH SISWA
  • 8. 8 Perbandingan antara guru BK dengan jumlah seluruh siswa sudah ideal yaitu 1 orang guru BK melayani sekitar 70 siswa. 4. STRUKTUR ORGANISASI BK MEKANISME KERJA ORGANISASI BK : Tanggung jawab keseluruhan program pendidikan berada di tangan Kepala Sekolah. Program BK di sini merupakan bagian yang berintegrasi dengan keseluruhan kegiatan pendidikan. Program BK di sini di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah, yang menyerahkan tugas dan wewenang pelaksanaan BK kepada petugas BK (Guru Pembimbing). KETERANGAN : _____________ : GARIS KOMANDO ----------------- : GARIS KOORDINASI : GARIS KONSULTASI KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH TU SISWA GURU PEMBIMBING GURU MAPEL WALI KELAS
  • 9. 9 5. PROGRAM KERJA YANG DILAKUKAN OLEH GURU BK Program BK yang dilakukan oleh guru BK sudah baik, berikut merupakan salah satu program dari guru BK. (*) 6. PROGRAM UNGGULAN DARI BK DI SEKOLAH/ MADRASAH a) Program harian b) Program mingguan c) Program bulanan d) Program semesteran Program-program tersebut meliputi: Layanan Orientasi Layanan Informasi Layanan Penempatan/Penyaluran Layanan Penguasaan Konten Layanan Konseling Perorangan Layanan Bimbingan Kelompok Layanan Konseling Kelompok Layanan Konsultasi Layanan Mediasi Aplikasi Instrumentasi Himpunan Data Konferensi Kasus Kunjungan Rumah Tampilan Kepustakaan Alih Tangan Kasus (*) BIMBINGAN DAN KONSELING
  • 10. 10 Berikut beberapa contoh isi dari program-program di atas: A. Judul/ Spesifikasi Layanan : B. Bidang Bimbingan : C. Fungsi Kegiatan : D. Tujuan Kegiatan : E. Hasil yang ingin Dicapai : F. Subyek Yang Bermasalah : G. Gambaran/ Ringkasan Masalah : H. Dari dan Kepada Siapa Dialihtangankan : INSTRUMENTASI BK B. PRIBADI B. SOSIAL B. BELAJAR B. KARIER L. ORIENTASI L. INFORMASI L. MEDIASI L. KONSELING INDIVIDU L. KONSELING KELOMPOKL. KONSULTASI L. PENGUASAAN KONTEN HIMPUNAN DATA HOME VISIT ALIH TANGAN KASUS L. PENEMPATAN L. BIMBINGAN KELOMPOK KONVERENSI KASUS SATUAN KEGIATAN ALIH TANGAN KASUS
  • 11. 11 I. Alasan Pengalihtanganan : J. Kapan dialihtangankan : Tanggal : Semester : K. Bahan-Bahan yang disertakan dalam Alih Tangan: L. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : P. Catatan Khusus : Bringin, Mengetahui, Kepala Madrasah Guru Pembimbing Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I A. Judul/ Spesifikasi Layanan : Home Visit B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial, belajar C. Fungsi Kegiatan : Pengentasan D. Tujuan Kegiatan : Penyelesaian masalah yang dialami siswa E. Hasil yang ingin Dicapai : Terselesaikannya masalah siswa secara tuntas F. Subyek Yang Bermasalah : ---------------------- G. Gambaran/ Ringkasan Masalah : -------------------------------------------------------- H. Alamat Rumah yang Dikunjungi : -------------------------------------------------------- I. Waktu/ Tanggal : ----------------------- J. Semester : ---------------------- K. Petugas yang Mengunjungi : Guru Pembimbing L. Anggota Keluarga yang Dikunjungi dan apa yang Diharapkan darinya: -------------------------------------- ------------------------ M. Data/ Keterangan yang akan Disampaikan Kepada Pihak Keluarga: ------------------------------------------ -------------------------------------------------- N. Penggunaan Hasil Pertemuan : Untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis permasalahan siswa dalam rangka penanganan kepada siswa. O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : ------------------------------------------ P. Catatan Khusus : -------------------------------------------------------- Bringin,---------------- SATUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
  • 12. 12 Mengetahui, Guru Pembimbing Kepala Madrasah Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I A. Judul/ Spesifikasi Layanan : B. Bidang Bimbingan : C. Fungsi Kegiatan : D. Tujuan Kegiatan : E. Hasil yang ingin Dicapai : F. Subyek Yang Bermasalah : G. Gambaran/ Ringkasan Masalah : H. Tempat Penyelenggaraan : I. Waktu/ Tanggal : J. Semester : K. Penyelenggara Layanan : L. Pihak-Pihak yang disertakan dalam Penyelenggaraan Layanan dan Peranannya Masing-Masing: M. Bahan dan Keterangan yang Dibawa dalam Pertemuan : N. Penggunaan Hasil Pertemuan: O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : P. Catatan Khusus : Bringin, Mengetahui, Guru Pembimbing Kepala Madrasah SATUAN KEGIATAN KONFERENSI KASUS
  • 13. 13 Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I 7. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA BK DI SEKOLAH / MADRASAH Sarana dan prasarana yang ada di MTs PSA Bustanul Muta’allimin kurang lengkap. Lembaga Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Mustaqim belum memiliki ruangan tersendiri yang dilengkapi dengan sarana yang cukup, sehingga dalam operasionalnya bisa dilakukan ketika KBM berlangsung, atau diruang guru BK. 8. KENDALA, HAMBATAN DAN TANTANGAN GURU BK i. Kebiasaan Merokok Sebagian anak mulai mengenal merokok pada kelas VIII. Penanganan yang dilakukan Guru BK melakukan layanan perbaikan kepada siswa yang kedapatan merokok di sekolah, serta mulai mengagendakan bimbingan kelompok di kelas untuk mengefektifkan fungsi preventif sejak dini dengan materi tentang bahaya merokok dengan menampilkan beberapa media sebagai upaya mengarahkan anak pada pemahaman tentang bahaya merokok dan meninggalkannya. ii. Perkelahian Penanganan yang dilakukan Guru BK bekerja sama dengan wali kelas memberikan layanan mediasi untuk mendamaikan yang bertikai kemudian menelusuri latar belakang perkelahian, latar belakang kehidupan anak yang berkelahi dengan melakukan wawancara dan observasi dan dilanjutkan dengan layanan penyembuhan. iii. Bolos Sekolah Penanganan Guru BK bekerja sama dengan wali kelas menelusuri latar belakang bolos sekolah pada anak tertentu, kemudian menindaklanjutinya dengan Layanan Perbaikan dan kunjungan rumah. MTs. PSA BUSTANUL MUTA’ALLIMIN KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH
  • 14. 14 SISWA KELAS VII SISWA KELAS VIII SISWA KELAS IX KETERANGAN: _____________: GARIS KOMANDO ---------------------- : GARIS KOORDINASI : GARIS KONSULTASI BAB III PENUTUP Guru Bimbingan dan Konseling MTs Bustanul Muta’allimin sudah melakukan evaluasi secara rutin terhadap seluruh kegiatan Bimbingan dan Konseling yang telah dilakukan kepada para siswa, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam BK. Peran dan fungsi BK bisa dirasakan oleh semua siswa, karena kejelian dan ketanggapan guru BK yang tidak pernah lelah memberi motivasi, dorongan, semangat, dan solusi dalam
  • 15. 15 mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh siswa dengan menerapkan prinsip dan asas dalam memberikan solusinya. TUGAS OBSERVASI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Pangampu : Wahidin, M.Ag
  • 16. 16 Oleh : Dwi Ningsih (11210038) JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013