MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELINGAlexandria Madinah
Sudah tidak asing lagi , setiap individu punya berbagai macam permasalahan baik karena faktor internal dalam diri individu sendiri maupun faktor eksternal lingkungan individu tersebut. Bahkan dalam lingkup yang lebih luas lagi, yang namanya permasalahan itu tetap muncul. Baik di perusahaan – perusahaan maupun di instansi – instansi pemerintahan. Maka dari itu, sebuah bimbingan dan konseling menjadi keniscayaan bagi mereka – mereka yang ingin terbantukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang kadang kala membuat stres bagi kalangan tertentu.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di tingkat Perguruan Tinggi. Mengingat Mahasiswa adalah agent of change, maka mempelajari mata kuliah bimbingan konseling adalah sebuah kebutuhan yang nantinya bisa dijadikan bekal ketika terjun ke masyarakat.
Dalam presentasi makalah ini, kami akan menguraikan tentang tujuan, fungsi dan ruang lingkup bimbingan dan konseling. Hal itu sangat penting, supaya kita mengetahui kemana arah tujuan bimbingan dan konseling, seberapa bergunanya bimbingan dan konseling itu , dan apa saja cakupan bimbingan konseling tersebut.
MAKALAH FUNGSI TUJUAN DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELINGAlexandria Madinah
Sudah tidak asing lagi , setiap individu punya berbagai macam permasalahan baik karena faktor internal dalam diri individu sendiri maupun faktor eksternal lingkungan individu tersebut. Bahkan dalam lingkup yang lebih luas lagi, yang namanya permasalahan itu tetap muncul. Baik di perusahaan – perusahaan maupun di instansi – instansi pemerintahan. Maka dari itu, sebuah bimbingan dan konseling menjadi keniscayaan bagi mereka – mereka yang ingin terbantukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang kadang kala membuat stres bagi kalangan tertentu.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di tingkat Perguruan Tinggi. Mengingat Mahasiswa adalah agent of change, maka mempelajari mata kuliah bimbingan konseling adalah sebuah kebutuhan yang nantinya bisa dijadikan bekal ketika terjun ke masyarakat.
Dalam presentasi makalah ini, kami akan menguraikan tentang tujuan, fungsi dan ruang lingkup bimbingan dan konseling. Hal itu sangat penting, supaya kita mengetahui kemana arah tujuan bimbingan dan konseling, seberapa bergunanya bimbingan dan konseling itu , dan apa saja cakupan bimbingan konseling tersebut.
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok :3 (tiga)
Anggota :Parli : 11 20 90 35
Zumrotun Nida : 11 20 90 37
Muh Nurul Huda : 11 20 90 42
semoga bermanfaat dan mendapat nilai A (4) aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
materi ini secara singkat membahas tentang bagaimana prosedur dan tahapan serta beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam layanan bimbingan kelompok. penulis memahami dengan keterbatasan yang ada maka tidak semua teknik dapat di jelaskan dan tentunya materi ini kurang dari sempurna. oleh karenanya pembaca dapat melengkapi pemahaman yang diperlukan dengan membaca dan mengkaji dari berbagai literatur atau referensi lain yang mendukung.
Slide PPT ini berisikan secara singkat konsep dasar layanan bimbingan dan konseling kelompok. Pembaca dapat menambah kajian yang ada dengan berbagai literatur atau referensi lain yang ada untuk memperkaya pemahaman yang diperlukan
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok :3 (tiga)
Anggota :Parli : 11 20 90 35
Zumrotun Nida : 11 20 90 37
Muh Nurul Huda : 11 20 90 42
semoga bermanfaat dan mendapat nilai A (4) aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
materi ini secara singkat membahas tentang bagaimana prosedur dan tahapan serta beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam layanan bimbingan kelompok. penulis memahami dengan keterbatasan yang ada maka tidak semua teknik dapat di jelaskan dan tentunya materi ini kurang dari sempurna. oleh karenanya pembaca dapat melengkapi pemahaman yang diperlukan dengan membaca dan mengkaji dari berbagai literatur atau referensi lain yang mendukung.
Slide PPT ini berisikan secara singkat konsep dasar layanan bimbingan dan konseling kelompok. Pembaca dapat menambah kajian yang ada dengan berbagai literatur atau referensi lain yang ada untuk memperkaya pemahaman yang diperlukan
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik ...Banjir Embun
File ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pendidikan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru,
mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan anak
didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru
dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan
bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini
merupakan bagian dari tugas bimbingan dan konseling.
2. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk mengamati bagaimana aplikasi Bimbingan dan Konseling di
MTs PSA Bustanul Muta’alimin Doplang 1 Pakis, Bringin Kab. Semarang sehingga
mahasiswa bisa mengambil pelajaran dan mendapat pengalaman langsung tentang
Bimbingan dan Konseling.
Observasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis kejadian di lapangan dalam kesesuaiannya dengan teori yang ada sehingga
ditemukan perbedaan keduanya dan menemukan reaksi dari perbedaan tersebut, apakah
bersifat positif atau negatif.
Terakhir observasi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan
dan Konseling di Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian dan Landasan Bimbingan Konseling
Pengertian Bimbingan dan konseling menurut Rohman Notowijoyo adalah proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya
2. 2
individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia mampu bertindak secara wajar
sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
Landasan Bimbingan dan Konseling:
1. PP No. 29/1990 pasal 27 ayat 1
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya
menekan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
2. PP No. 38/1992
Pasal 1 ayat 2 : Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas
membimbing, mengajar dan melatih peserta didik.
Pasal 1 ayat 3 : Tenaga pembimbing adalah tenaga pembimbing yang bertugas
membimbing peserta didik.
Pasal 2 ayat 2 : Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih.
3. SKB Mendikbud dan KA BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993
Pasal 1 ayat 4 : Guru pembimbing adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan BK kepada sejumlah
peserta didik.
Pasal 1 ayat 10 : Penyusunan program BK adalah membuat perencanaan pelayanan
BK dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan
bimbingan karier.
Pasal 1 ayat 13 : Analisis evaluasi BK adalah hasil evaluasi pelaksanaan BK yang
mencakup layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, konseling
perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan pembelajaran serta kegiatan
pendukungnya.
Pasal 1 ayat 14 : Tindak lanjut pelaksanaan BK adalah kegiatan menindaklanjuti
hasil analisis evaluasi tentang layanan evaluasi, informasi, penempatan dan
penyaluran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan bimbingan
pembelajaran serta kegiatan pendukungnya.
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling
Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah agar peserta didik dapat:
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang.
Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin
Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkunganmasyarakat serta
lingkungan kerjanya.
3. 3
Bimbingan dan Konseling memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar
memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya
(pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli
diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
3. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis
dan konstruktif.
4. Fungsi Preventif Fungsi ini dilakukan melalui layanan bimbingan kelompok
dengan mengundang beberapa tokoh terkait untuk menjelaskan beberapa hal yang
berhubungan dengan bimbingan dan konseling.
5. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak
(berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak
yang produktif dan normatif.
6. Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli.
3. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip – prinsip dalam bimbingan dan konseling, yaitu:
1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konselor.
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli, baik yang
tidak bermasalah maupun yang bermasalah, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat
preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif), dan lebih
diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan (individual).
2. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi.
Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan
konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut.
Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli,
meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok.
4. 4
3. Bimbingan menekankan hal yang positif.
Proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan
merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang.
4. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama.
Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas
guru-guru dan kepala Sekolah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing.
Mereka bekerja sebagai teamwork.
5. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan
konseling.
Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan
informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya
dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan
bimbingan memfasilitasi konseuntuk memper-timbangkan, menyesuaikan diri, dan
menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat.
4. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Asas – asas bimbingan dan konseling, antara lain:
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut
dirahasiakanya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran
pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui
oleh orang lain.
2. Asas kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan konseli mengikuti pelayanan yang diperlukan baginya.
Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan
kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
konseli yang menjadi sasaran pelayanan bersifat terbuka dan tidak berpura-pura,
baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam
menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban
mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang
menjadi sasaran pelayanan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih
dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura-pura.
5. 5
4. Asas kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli
yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan pelayanan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu
mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanan bimbingan dan konseling
yang diperuntukan baginya.
5. Asas kemandirian, pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi
konseli-konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri
dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan
diri sendiri. Guru pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan
bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian konseli.
6. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
pelayanan terhadap sasaran pelayanan (konseli) yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai
dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
7. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan
oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan
terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak-pihak yang
berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus
dikembangkan.
8. Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar-benar ahli dalam bidang
bimbingan dan konseling. Keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik
dalam penyelenggaraan jenis-jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun
dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
9. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli (konseli)
mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru
pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau
ahli lain ; dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalihtangankan kasus
kepada guru mata pelajaran atau praktik dan lain-lain.
5. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Prayitno, menjelaskan bahwa layanan BK mencakup sembilan jenis layanan, yaitu:
1. Layanan Orientasi
6. 6
Layanan orientasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien memahami
lingkungan yang baru dimasukinya untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien menerima
dan memahami berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan klien.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan konseling yang memungkinkan
klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang sesuai dengan bakat dan
kemampuan masing-masing.
4. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten yakni layanan konseling yang memungkinkan klien
mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
materi pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta
berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5. Layanan Konseling Individual
Konseling individual adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi
dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli. Konseli atau klien
mengalami kesukaran pribadi yang tidak dapat dipecahkan sendiri, kemudian ia
meminta bantuan konselor sebagai petugas yang profesional dalam jabatannya
dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologi. Konseling ditujukan pada individu
yang normal, yang menghadapi kesukaran dalam mengalami masalah pendidikan,
pekerjaan dan sosial dimana ia tidak dapat memilih dan memutuskan sendiri. Dapat
disimpulkan bahwa konseling hanya ditujukan pada individu-individu yang sudah
menyadari kehidupan pribadinya.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau
kesulitan pada diri konseli/klien. Isi kegiatan bimbingan kelompok terdiri atas
penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan,
pribadi, dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk pelajaran.
7. Layanan Konseling Kelompok
7. 7
Strategi berikutnya dalam melaksanakan program BK adalah konseling kelompok.
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka
memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain
bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
8. Layanan Mediasi
Layanan mediasi yakni layanan konseling yang memungkinkan permasalahan atau
perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat terentaskan dengan
konselor sebagai mediator.
9. Layanan Konsultasi
Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan
bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam
mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta
didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan
layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung
melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
BAB II
LAPORAN OBSERVASI
1. LOKASI SEKOLAH/MADRASAH
MTs PSA Bustanul Muta’allimin terletak di Doplang 1, Desa Pakis, Kec. Bringin, Kab. Semarang
dengan kode pos 70772. MTs PSA Bustanul Muta’allimin dipimpin oleh Ibu Syarifah, S.Ag.
2. JUMLAH GURU BK DI SEKOLAH / MADRASAH TERSEBUT
Adapun jumlah guru BK yang ada di MTs PSA Bustanul Muta’allimin berjumlah satu orang, yaitu
Jauharotun Nafisah, S. Pd.I.
3. PERBANDINGAN ANTARA GURU BK DAN JUMLAH SISWA
8. 8
Perbandingan antara guru BK dengan jumlah seluruh siswa sudah ideal yaitu 1 orang guru
BK melayani sekitar 70 siswa.
4. STRUKTUR ORGANISASI BK
MEKANISME KERJA ORGANISASI BK :
Tanggung jawab keseluruhan program pendidikan berada di tangan Kepala Sekolah. Program BK di sini
merupakan bagian yang berintegrasi dengan keseluruhan kegiatan pendidikan. Program BK di sini di
bawah tanggung jawab Kepala Sekolah, yang menyerahkan tugas dan wewenang pelaksanaan BK kepada
petugas BK (Guru Pembimbing).
KETERANGAN :
_____________ : GARIS KOMANDO ----------------- : GARIS KOORDINASI
: GARIS KONSULTASI
KEPALA SEKOLAH
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
TU
SISWA
GURU
PEMBIMBING
GURU
MAPEL WALI KELAS
9. 9
5. PROGRAM KERJA YANG DILAKUKAN OLEH GURU BK
Program BK yang dilakukan oleh guru BK sudah baik, berikut merupakan salah satu
program dari guru BK. (*)
6. PROGRAM UNGGULAN DARI BK DI SEKOLAH/ MADRASAH
a) Program harian
b) Program mingguan
c) Program bulanan
d) Program semesteran
Program-program tersebut meliputi:
Layanan Orientasi
Layanan Informasi
Layanan Penempatan/Penyaluran
Layanan Penguasaan Konten
Layanan Konseling Perorangan
Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan Konseling Kelompok
Layanan Konsultasi
Layanan Mediasi
Aplikasi Instrumentasi
Himpunan Data
Konferensi Kasus
Kunjungan Rumah
Tampilan Kepustakaan
Alih Tangan Kasus
(*)
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
10. 10
Berikut beberapa contoh isi dari program-program di atas:
A. Judul/ Spesifikasi Layanan :
B. Bidang Bimbingan :
C. Fungsi Kegiatan :
D. Tujuan Kegiatan :
E. Hasil yang ingin Dicapai :
F. Subyek Yang Bermasalah :
G. Gambaran/ Ringkasan Masalah :
H. Dari dan Kepada Siapa Dialihtangankan :
INSTRUMENTASI
BK
B. PRIBADI B. SOSIAL B. BELAJAR B. KARIER
L. ORIENTASI
L.
INFORMASI L. MEDIASI
L.
KONSELING
INDIVIDU
L. KONSELING
KELOMPOKL. KONSULTASI
L. PENGUASAAN
KONTEN
HIMPUNAN DATA
HOME VISIT
ALIH TANGAN
KASUS
L. PENEMPATAN
L. BIMBINGAN
KELOMPOK
KONVERENSI
KASUS
SATUAN KEGIATAN ALIH TANGAN KASUS
11. 11
I. Alasan Pengalihtanganan :
J. Kapan dialihtangankan :
Tanggal :
Semester :
K. Bahan-Bahan yang disertakan dalam Alih Tangan:
L. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
P. Catatan Khusus :
Bringin,
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Pembimbing
Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I
A. Judul/ Spesifikasi Layanan : Home Visit
B. Bidang Bimbingan : Pribadi, sosial, belajar
C. Fungsi Kegiatan : Pengentasan
D. Tujuan Kegiatan : Penyelesaian masalah yang dialami siswa
E. Hasil yang ingin Dicapai : Terselesaikannya masalah siswa secara tuntas
F. Subyek Yang Bermasalah : ----------------------
G. Gambaran/ Ringkasan Masalah : --------------------------------------------------------
H. Alamat Rumah yang Dikunjungi : --------------------------------------------------------
I. Waktu/ Tanggal : -----------------------
J. Semester : ----------------------
K. Petugas yang Mengunjungi : Guru Pembimbing
L. Anggota Keluarga yang Dikunjungi dan apa yang Diharapkan darinya: --------------------------------------
------------------------
M. Data/ Keterangan yang akan Disampaikan Kepada Pihak Keluarga: ------------------------------------------
--------------------------------------------------
N. Penggunaan Hasil Pertemuan : Untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis permasalahan siswa
dalam rangka penanganan kepada siswa.
O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : ------------------------------------------
P. Catatan Khusus : --------------------------------------------------------
Bringin,----------------
SATUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH
12. 12
Mengetahui, Guru Pembimbing
Kepala Madrasah
Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I
A. Judul/ Spesifikasi Layanan :
B. Bidang Bimbingan :
C. Fungsi Kegiatan :
D. Tujuan Kegiatan :
E. Hasil yang ingin Dicapai :
F. Subyek Yang Bermasalah :
G. Gambaran/ Ringkasan Masalah :
H. Tempat Penyelenggaraan :
I. Waktu/ Tanggal :
J. Semester :
K. Penyelenggara Layanan :
L. Pihak-Pihak yang disertakan dalam Penyelenggaraan Layanan dan Peranannya Masing-Masing:
M. Bahan dan Keterangan yang Dibawa dalam Pertemuan :
N. Penggunaan Hasil Pertemuan:
O. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan :
P. Catatan Khusus :
Bringin,
Mengetahui, Guru Pembimbing
Kepala Madrasah
SATUAN KEGIATAN KONFERENSI KASUS
13. 13
Syarifah, S.Ag Jauharotun Nafisah, S. Pd. I
7. KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA BK DI SEKOLAH / MADRASAH
Sarana dan prasarana yang ada di MTs PSA Bustanul Muta’allimin kurang lengkap.
Lembaga Bimbingan dan Konseling di MTs Al-Mustaqim belum memiliki ruangan
tersendiri yang dilengkapi dengan sarana yang cukup, sehingga dalam operasionalnya bisa
dilakukan ketika KBM berlangsung, atau diruang guru BK.
8. KENDALA, HAMBATAN DAN TANTANGAN GURU BK
i. Kebiasaan Merokok
Sebagian anak mulai mengenal merokok pada kelas VIII. Penanganan yang dilakukan
Guru BK melakukan layanan perbaikan kepada siswa yang kedapatan merokok di
sekolah, serta mulai mengagendakan bimbingan kelompok di kelas untuk
mengefektifkan fungsi preventif sejak dini dengan materi tentang bahaya merokok
dengan menampilkan beberapa media sebagai upaya mengarahkan anak pada
pemahaman tentang bahaya merokok dan meninggalkannya.
ii. Perkelahian
Penanganan yang dilakukan Guru BK bekerja sama dengan wali kelas memberikan
layanan mediasi untuk mendamaikan yang bertikai kemudian menelusuri latar belakang
perkelahian, latar belakang kehidupan anak yang berkelahi dengan melakukan
wawancara dan observasi dan dilanjutkan dengan layanan penyembuhan.
iii. Bolos Sekolah
Penanganan Guru BK bekerja sama dengan wali kelas menelusuri latar belakang bolos
sekolah pada anak tertentu, kemudian menindaklanjutinya dengan Layanan Perbaikan
dan kunjungan rumah.
MTs. PSA BUSTANUL MUTA’ALLIMIN
KEPALA SEKOLAH
WAKIL KEPALA
SEKOLAH
14. 14
SISWA KELAS VII
SISWA KELAS VIII SISWA KELAS IX
KETERANGAN:
_____________: GARIS KOMANDO ---------------------- : GARIS KOORDINASI
: GARIS KONSULTASI
BAB III
PENUTUP
Guru Bimbingan dan Konseling MTs Bustanul Muta’allimin sudah melakukan evaluasi secara
rutin terhadap seluruh kegiatan Bimbingan dan Konseling yang telah dilakukan kepada para
siswa, sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
langkah selanjutnya dalam BK.
Peran dan fungsi BK bisa dirasakan oleh semua siswa, karena kejelian dan ketanggapan guru
BK yang tidak pernah lelah memberi motivasi, dorongan, semangat, dan solusi dalam
15. 15
mengatasi masalah-masalah yang di hadapi oleh siswa dengan menerapkan prinsip dan asas
dalam memberikan solusinya.
TUGAS OBSERVASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling
Dosen Pangampu : Wahidin, M.Ag
16. 16
Oleh :
Dwi Ningsih (11210038)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2013