SlideShare a Scribd company logo
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN KONVENSIONAL
& SYARIAH
LAPORAN KEUANGAN
Pengertian
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015: “Laporan keuangan adalah
catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut”
Sofyan Syafri Harahap (2004): “Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir
dari suatu proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan
memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak
misalnya pemilik dan kreditor”
Laporan Keuangan Syariah memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan
laporan keuangan konvensional. Hal ini terkait penyusunan laporan keuangan yang didasarkan
pada transaksi syariah.
Unsur-unsur Lap.Keu. Syariah
Agar laporan keuangan sesuai dengan paradigma,
azas, dan karakteristik laporan keuangan syariah.
Komponen laporan yang mencerminkan kegiatan komersial:
 Laporan posisi keuangan;
 Laporan laba rugi;
 Laporan arus kas;
 Laporan perubahan ekuitas
Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan
sosial:
 Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
 Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan
Kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut
Laporan Keuangan Syariah
Pengertian
Laporan keuangan syariah adalah suatu proses mengatur
dengan baik laporan yang disusun berdasarkan prinsip
akuntansi yang berisi tentang status keuangan suatu instansi
guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan sesuai dengan
kriteria syariah.
Laporan keuangan harus dibuat dan disusun sesuai dengan
aturan atau Standar yang berlaku, agar laporan keuangan mudah
di baca atau dimengerti.
Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi dan
posisi perusahaan atau lembaga keuangan terkini. Dengan kata
lain laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.
Tujuan Laporan Keuangan
Ratih Paramita (2012)
Dilaporkannya informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah
membantu pihak terkait dalam menentukan zakat bank, maupun pihak lain
Membantu mengevaluasi pemenuhan bank terhadap tanggung jawab amanah
dalam mengamankan dana
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, informasi
mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik
rekening investasi
pemenuhan fungsi social termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat
Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan
Keuangan” (IAI, 2002)
Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva,
utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu
Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan
Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan
perusahaan
Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan
relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan
4 karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan
• informasi keuangan yang dapat dipahami adalah
informasi yang disajikan dalam bentuk dan
bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat
pengertian dan penggunanya
Dapat Dipahami
• informasi keuangan harus berhubungan dengan
tujuan pemanfaatannya.
Relevan
• agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat
diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau
jujur dan yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar
diharapkan dapat disajikan
Andal
• informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan
informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan
yang sama
Dapat diperbandingkan
Komponen Laporan Keuangan Syariah
menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Laporan posisi keuangan
pada akhir periode
Laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif
lain selama periode
Laporan perubahan ekuitas
selama periode
Laporan arus kas selama
periode
• berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lain;
Informasi komparatif mengenai periode
terdekat sebelumnya sebagaimana
ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
Catatan atas laporan keuangan
• Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan
keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi
pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai
dengan paragraf 40A-40D
Laporan posisi keuangan pada
awal periode terdekat sebelumnya
Paragraf 11 PSAK 101
• Dengan neraca, pemakaian laporan keuangan akan dapat: menilai
likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan atau organisasi, menilai
struktur pendanaan perusahaan, menganalisis komposisi kekayaan dan
potensi jasa perusahaan, dan mengevaluasi potensi jasa atau sumber
ekonomi yang dikuasai perusahaan
1. Neraca
• Laporan ini memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen
dalam mengelola perusahaan.
• Keberhasilan diukur dengan kemampuan mengasilkan laba yaitu selisih
antara semua semua penghasilan (pendatapan dan untung) dan semua
biaya yang diperkirakan telah mendatangkan penghasilan tersebut.
2. Laporan Laba Rugi
• memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode
dalam mengelola kas.
• Melalui laporan arus kas, pemakai laporan dapat melakukan evaluasi kegiatan
manajemen dalam operasi (Operating), Investasi (Investing), dan pendanaan
(Financing).
3. Laporan Arus Kas
• merupakan penghubung antara laporan keuangan laba rugi dan neraca.
• Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam laporan perubahan
modal sehingga angka akhir akan diperoleh.
• Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal akan
merupakan suatu proses yang disebut tutup buku.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
• merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat
yang di kelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi baitul maal.
• Penerimaan zakat bisa berasal dari individu dari dalam entitas syariah seperti
pemilik, manajemen, dan karyawan. Individu di luar entitas syariah juga bisa
menyalurkan kewajiban zakatnya melalui entitas syariah yang
menyelenggarakan fungsi baitul maal.
5. Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat
• berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang
mungkin diterima oleh entitas syariah seperti infaq, shodaqoh, hasil
pengelolaa dana waqaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku (UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf), pengembalian dana
kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non halal lainnya.
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap
peristiwa dan transaksi yang penting.
• Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca,
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat,
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan.
• Informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan
keuangan tetapi di perlukan dalam rangka penyajian secara
wajar.
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Persamaan Laporan Keuangan
Syari’ah dan Konvensional
Beberapa persamaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 (perbankan
syariah) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (perbankan konvensional)
Memberikan informasi kas yang
dapat di percaya mengenai posisi
keuangan perusahaan atau
lembaga keuangan pada periode
tertentu.
Memberikan laporan keuangan yang
dapat dipercaya mengenai hasil usaha
perusahaan atau lembaga keuangan
dalam periode tertentu.
Memberikan informasi yang dapat membantu
pihak –pihak yang berkepentingan untuk
menilai atau mengintreprestasikan kondisi dan
potensi suatu perusahaan atau lembaga
keuanagan.
Memberikan informasi penting lainya yang
relevan dengan kebutuhan pihak-pihak
berkepentinagan dengan laporan kebutuhan
yang bersangkutan.
Perbedaan Laporan Keuangan
Syari’ah dan Konvensional
Dari Segi Pelaporan
Bank Konvensional Bank Syariah
1. Neraca 1. Neraca
2. Lap Laba Rugi 2. Lap Laba Rugi
3. Lap Arus Kas 3. Lap Arus Kas
4. Lap Perubahan Ekuitas 4. Lap Perubahan Ekuitas
5. Catatan Atas Laporan
Keuangan
5. Lap Perubahan Dana
Investasi Terikat
6. Laporan Rekonsiliasi
Pendapatan dan bagi Hasil
7. Laporan Sumber dana
dan penggunaan dana Zakat
8. Laporann dan penggunaan
dana kebaikan.
Acuan peyusunan laporan keuangan
Bank Konvensional Bank Syariah
1. Kerangka dasar penyusun
an dan penyajian laporan
Keuangan (KDPPLK)
1. Kerangka Dasar penyusuna
n dan penyajian laporan keua
ngan syariah (KDPPLKS)
2. PSAK (no 1-58) 2. PSAK Syariah (No.101-109)
3. Pedoman akutansi
perbankan Indonesia (PAPI)
3. PSAK 59: Akutansi perbank
an
4. Pedoman Akutansi Perbank
an Syariah indonesia (PAPSI)
Dari segi akad dan legalitas
Akad merupakan suatu kesepakatan yang mengikat kedua belah
pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk
melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati
terlebih dahulu.
Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan
secara rinci dan spesifik (sudah well-defined). Bila salah satu atau kedua
pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya,
maka ia/mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam
Akad.
Dalam bank syariah, akad yang yang dilakukan memiliki
konsekwensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan
berdasarkan hukum islam.
Dari segi penyelesain sengketa
Pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank
dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan
negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum syariah.
Penyelesaian sengketa tersebut melalui BAMUI (Badan Arbitrase
Muamalah Indonesia), sekarang berubah menjadi Badan Arbitrase Syariah
Nasional (BASYARNAS).
Tugas dan Wewenangnya:
1. Menyelesaikan perselisihan dan sengketa keperdataan dengan prinsip
yang mengutamakan perdamaian
2. Menyelesaiakan sengketa keperdataan antara bank syariah dengan
nasabahnya yang menjadikan syariah sebagai dasarnya
3. Memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa
Muamalat yang timbul dalam bidang perdagangan, industri, jasa dll.
4. Atas permintaan pihak-pihak dalam suatu perjanjian, dapat memberikan
suatu pendapat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian
tersebut.
Dari segi usaha yang di biayai
Usaha yang dibiayai merupakan proyek halal
Usaha yang bermanfaat bagi masyarakat
Usaha yang menguntungkan bagi bank dan mitra usahanya
Dari segi pendapatan (laba)
Dari segi pendapatan atau laba bank konvensional memperoleh
laba dari hasil bunga,bunga itu di dapatkan dari hasil
pembiayaan antara pihak bank kepada nasabah . begitu pula
dengan bank syariah hanya saja laba yang di hasilkan bank
syariah adalah hasil dari pembiayaan bank kepada nasabah yang
telah di sepakati di depan sebelum kegiatan itu dilaksanakan
atau sering di sebut juga dengan prinsip bagi hasil.
Bank konvensional tidak memperdulikan apakah usaha yang
dijalankan oleh pihak nasabah itu berhasil atau tidak, pihak
konvesional tetap mengambil keuntungan. Sedangkan bank
syariah tetap memperhatikan situai nasabah tersebut.
No Faktor
Perbedaan
PSAK No. 50
(Perbankan Syariah)
PSAK No. 31 (Per
bankan Konvensi
onal)
1. Konsep
Operasi
Bank syariah beroper
asi atas dasar konsep
pembagian hasil keu
ntungan/kerugian
Bank konvensional
beroperasi atas da
sar konsep (syste
m) bunga
2. Akad
(Perjanjian)
Semua transaksi haru
s berdasarkan akad y
ang dibenarkan oleh
syariah.
Semua transaksi haru
s mengikuti kaidah d
an aturan yang berla
ku pada akad-akad
muamalah syariah
Transaksi pembuk
aan rekening (Giro
, Tabungan, Depos
ito) berdasarkan p
erjanjian titipan, n
amun titipan ini ti
dak sesuai denga
n aturan syariah.
No Faktor
Perbedaan
PSAK No. 50
(Perbankan Syariah)
PSAK No. 31 (Perba
nkan Konvensional)
3. Konsep
Perhitungan
Keuntungan
Bank syariah mengguna
kan konsep profit sharin
g, artinya dana yang dit
erima bank disalurkan k
epada pembiayaan. Keu
ntungan yang didapat d
ari pembiayaan tersebut
dibagi dua, untuk bank
dan nasabah. Berdasark
an perjanjian pembagia
n keuntungan di muka
Bank konvensional mengg
unakan konsep biaya (cost
concept) untuk menghitun
g keuntungan. Artinya bu
nga yang dijanjikan di mu
ka kepada nasabah penab
ung merupakan ongkos at
au biaya yang harus dibay
ar oleh bank. Oleh karena
itu, bank haru “menjual” k
epada nasabah lain (pemi
njam) dengan biaya bunga
yang lebih tinggi.
Perbedaan antara keduany
a disebut spread yang me
nandakan apakh perusaha
an tersebut untung atau r
ugi. Bila spread nya positif,
dimana beban bunga yan
g dibebankan kepada pem
injam lebih tinggi dari bun
ga yang ditawarkan kepad
a penabung, maka dapat
dikatakan bank mendapat
kan keuntungan.
No Faktor
Perbedaan
PSAK No. 50
(Perbankan Syariah)
PSAK No. 31 (Per
bankan Konvensi
onal)
4. Pengelolaan
Dana
Nasabah
Penyaluran dan simp
anan dari masyarakat
dibatasi oleh prinsip
dasar, yaitu prinsip sy
ariah. Artinya bahwa
pemberian pinjaman
tidak boleh untuk bis
nis yang haram, sepe
rti: perjudian, minum
an yang diharamkan,
pornografi, dan bisni
s yang tidak sesuai s
yariah.
Para penabung di
bank konvensional
uang yang ditabu
ng dipinjamkan u
ntuk berbagai bis
nis, tanpa meman
dang halal-haram
bisnis tersebut.
No Faktor
Perbedaan
PSAK No. 50
(Perbankan Syariah)
PSAK No. 31 (Perba
nkan Konvensional)
5. Bunga
(Interest)
Pelarangan bunga dala
m berbagai bentuknya.
Tidak menggunakan bu
nga sebagai alat untuk
memperoleh pendapata
n maupun membebanka
n biaya atas penggunaa
n uang dan pinjaman
Bank konvensional
menggunakan bung
a sebagai alat untuk
memperoleh pendap
atan maupun memb
ebankan biaya atas
penggunaan uang d
an pinjaman.
6. Transaksi yg
dilakukan
Bank syariah dapat mela
kukan transaksi yang dil
akukan oleh bank konve
nsional, seperti jual beli
tanpa pesanan, jual beli
dengan pesanan, sewa
menyewa, dan gadai.
Pada bank konvensi
onal tidak melakuka
n transaksi jual beli t
anpa pesanan, jual b
eli dengan pesanan,
sewa menyewa dan
gadai.
No Faktor
Perbedaan
PSAK No. 50
(Perbankan Syariah)
PSAK No. 31 (Perb
ankan Konvensiona
l)
7. Prinsip Bagi
hasil
Prinsip bagi hasil dapat dil
akukan dalam 4 akad utam
a:
 Musyarakah (kerjasama
modal usaha/partnershi
p of project financing p
articipation
 Mudharabah (kerjasama
mitra usaha dan investa
si atau trust financing /
trust investment )
 Muzara’ah (kerjasama b
agi hasil pengelolaan p
ertanian / harvest yield
profit sharing )
 Musaqah (kerjasama pe
meliharaan pertanian /
plantation management
based on certain portio
n of yield)
Tidak terdapat peny
ertaan mengenai pri
nsip bagi hasil, kare
na pada perbankan
konvensional dihalal
kan penerimaan bun
ga.
Contoh Kinerja Keuangan
Rasio NPL
Bank Indonesia dalam paket kebijakan deregulasi bulan Mei tahun 1993 (P
AKMEI 1993), kredit bermasalah (NPL) adalah kredit yang digolongkan ke
dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.
NPL merupakan rasio keuangan pokok yang dapat memberikan informasi
penilaian atas kondisi permodalan, rentabilitas, risiko kredit, risiko pasar d
an likuidasi. Biasanya rasio NPL merupakan target jangka pendek perbank
an.
Semakin tinggi rasio Non Performing Loan maka tingkat likuiditas bank te
rhadap dana pihak ketiga (DPK) akan semakin rendah. Hal ini dikarenakan
karena sebagian besar dana yang disalurkan bank dalam bentuk kredit me
rupakan simpanan dana pihak ketiga (DPK). Terdapat banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya Non Performing Loan yang dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok, yaitu faktor intern bank, faktor debitur dan faktor
ekstern bank dan debitur.
Rasio LDR
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume
kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berba
gai sumber.
LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digun
akan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kr
edit.
Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan
yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diber
ikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin renda
h pula kemampuan likuiditas bank (Dendawijaya, 2000).
Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR sua
tu bank adalah sekitar 85%. Namun batas toleransi berkisar antara
85%-100% atau menurut (Kasmir, 2003), batas aman untuk LDR menurut p
eraturan pemerintah adalah maksimum 110 %.
Fungsi LDR
Sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank.
Sebagai salah satu indikator kriteria penilaian Bank Jangkar (LDR minimum
50%),
Sebagai faktor penentu besar-kecilnya GWM (Giro Wajib Minimum) sebuah
bank.
Sebagai salah satu persyaratan pemberian keringanan pajak bagi bank yang
akan merger.
Rasio CAR
CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio kecukupan modal yang me
nunjukkan kemampuan perbankan dalam menyediakan dana yang diguna
kan untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian.
Rasio ini penting karena dengan menjaga CAR pada batas aman (minimal
8%), berarti juga melindungi nasabah dan menjaga stabilitas sistem keuan
gan secara keseluruhan.
Semakin besar nilai CAR mencerminkan kemampuan perbankan yang sem
akin baik dalam menghadapi kemungkinan risiko kerugian. CAR dapat dip
eroleh dengan membagi total modal dengan aset tertimbang menurut risi
ko (ATMR), seperti rumus di bawah:
Return On Equity (ROE)
Pengembalian ekuitas atau ROE (Return On Equity) adalah salah satu perhi
tungan yang masuk dalam rasio profitabilitas. ROE merupakan perhitunga
n rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan l
aba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba b
ersih yang tersedia bagi pemilik atau investor.
ROE sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk p
erusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yan
g dihasilkanpun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar.
Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhada
p ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen. ROE digunakan untuk me
ngukur kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan
bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan pemegang saham. ROE di
nyatakan dalam persentase dan dihitung dengan rumus
Faktor yang Memengaruhi
Tingkat ROE
• Sesuai dengan pernyataan dalam Ikatan Akuntan Indonesia (1999:94) :
Penghasilan bersih (laba bersih) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja
atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti ROE atau earning per share.
Unsur-unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran laba adalah
penghasilan atau beban.
Laba bersih (net Income)
• Ekuitas (Equity) merupakan jumlah modal yang menggambarkan hak
kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Dari ekuitas inilah diketahui
berapa besar kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Dalam
laporan keuangan, ekuitas bisa kita temui pada Laporan Posisi Keuangan
(Neraca). Jenis-jenis ekuitas, yaitu modal yang disetor, laba ditahan, dividen,
dan saham.
Ekuitas (Equity)
• Return On Equity = laba bersih : ekuitas
Rumus Menghitung ROE
Rasio CASA (Current Account & Saving Account)
Rasio CASA adalah rasio simpanan dalam rekening giro dan tabungan ter
hadap total simpanan.
Rasio CASA yang lebih tinggi menunjukkan biaya dana yang lebih rendah,
karena bank biasanya tidak memberikan bunga pada simpanan giro dan b
unga pada rekening tabungan biasanya sangat rendah 3-4%.
Jika sebagian besar deposito bank berasal dari dana ini, itu berarti bank m
endapatkan dana tersebut dengan biaya yang relatif lebih rendah. Secara
umum dipahami bahwa rasio CASA yang lebih tinggi mengarah ke marjin
bunga bersih yang lebih tinggi.
CASA Ratio
CASA Deposit
Total Deposits

More Related Content

What's hot

Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
Sujatmiko Wibowo
 
Makalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasionalMakalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasionaldewi masita
 
Akl aktiva tetap
Akl aktiva tetapAkl aktiva tetap
Akl aktiva tetapOcie Rosie
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Elsita Fransisca Mokodompit
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
PPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi MudharabahPPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi Mudharabah
Risal Fadhil Rahardiansyah
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Phuji Maisaroh
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Rose Meea
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Jiantari Marthen
 
Siklus produksi materi transaksi manufaktur
Siklus produksi materi transaksi manufakturSiklus produksi materi transaksi manufaktur
Siklus produksi materi transaksi manufaktur
rachmakusuma1
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
Miftah Iqtishoduna
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sujatmiko Wibowo
 
Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuanganPenyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan
Fair Nurfachrizi
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
Judianto Nugroho
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Ppt standart costing
Ppt standart costingPpt standart costing
Ppt standart costing
MuhammadIqbal169
 

What's hot (20)

Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
 
Makalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasionalMakalah akuntansi internasional
Makalah akuntansi internasional
 
Akl aktiva tetap
Akl aktiva tetapAkl aktiva tetap
Akl aktiva tetap
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
PPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi MudharabahPPT Akuntansi Mudharabah
PPT Akuntansi Mudharabah
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
MUSYARAKAH
MUSYARAKAHMUSYARAKAH
MUSYARAKAH
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
 
Siklus produksi materi transaksi manufaktur
Siklus produksi materi transaksi manufakturSiklus produksi materi transaksi manufaktur
Siklus produksi materi transaksi manufaktur
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuanganPenyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Ppt standart costing
Ppt standart costingPpt standart costing
Ppt standart costing
 

Similar to Analisis Laporan Keuangan Syariah

Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3
RiskiWulandari3
 
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
aml_300
 
Vikri print
Vikri printVikri print
Vikri print
Nurul Vickri
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
Mutee28
 
POWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptx
POWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptxPOWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptx
POWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptx
Edwin971
 
Pelaporan Keuangan
Pelaporan KeuanganPelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
Endy Agustina
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
El Loen
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Indra Yu
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Wien Sotya
 
Makalah akpem
Makalah akpemMakalah akpem
Makalah akpem
Elvia Rozak
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Deady Rizky Yunanto
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
ELTINYULIASTUTI
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Yudha Haqqi
 
PPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptx
PPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptxPPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptx
PPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptx
SABDAMAHESWARAMARDHI
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
AdrimanMulya
 

Similar to Analisis Laporan Keuangan Syariah (20)

Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3
 
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
 
Vikri print
Vikri printVikri print
Vikri print
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
 
POWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptx
POWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptxPOWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptx
POWER_POINT_PENGENALAN_LAPORAN_KEUANGAN.pptx
 
Pelaporan Keuangan
Pelaporan KeuanganPelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
Laporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuanganLaporan presentasi keuangan
Laporan presentasi keuangan
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
 
Makalah akpem
Makalah akpemMakalah akpem
Makalah akpem
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptx
PPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptxPPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptx
PPT KELOMPOK 10 PRAKTIKUM ZISWAF.pptx
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 

Recently uploaded (18)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 

Analisis Laporan Keuangan Syariah

  • 1. ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL & SYARIAH
  • 2. LAPORAN KEUANGAN Pengertian Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 Tahun 2015: “Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut” Sofyan Syafri Harahap (2004): “Laporan keuangan adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak misalnya pemilik dan kreditor” Laporan Keuangan Syariah memiliki perbedaan yang signifikan apabila dibandingkan dengan laporan keuangan konvensional. Hal ini terkait penyusunan laporan keuangan yang didasarkan pada transaksi syariah.
  • 3. Unsur-unsur Lap.Keu. Syariah Agar laporan keuangan sesuai dengan paradigma, azas, dan karakteristik laporan keuangan syariah. Komponen laporan yang mencerminkan kegiatan komersial:  Laporan posisi keuangan;  Laporan laba rugi;  Laporan arus kas;  Laporan perubahan ekuitas Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial:  Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan  Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan Kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syariah tersebut
  • 4. Laporan Keuangan Syariah Pengertian Laporan keuangan syariah adalah suatu proses mengatur dengan baik laporan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berisi tentang status keuangan suatu instansi guna memenuhi kebutuhan pengguna laporan sesuai dengan kriteria syariah. Laporan keuangan harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau Standar yang berlaku, agar laporan keuangan mudah di baca atau dimengerti. Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi dan posisi perusahaan atau lembaga keuangan terkini. Dengan kata lain laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
  • 5. Tujuan Laporan Keuangan Ratih Paramita (2012) Dilaporkannya informasi kepatuhan bank terhadap prinsip syariah membantu pihak terkait dalam menentukan zakat bank, maupun pihak lain Membantu mengevaluasi pemenuhan bank terhadap tanggung jawab amanah dalam mengamankan dana menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak, informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh pemilik dan pemilik rekening investasi pemenuhan fungsi social termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat
  • 6. Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan” (IAI, 2002) Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan
  • 7. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan 4 karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan • informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat pengertian dan penggunanya Dapat Dipahami • informasi keuangan harus berhubungan dengan tujuan pemanfaatannya. Relevan
  • 8. • agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dan yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar diharapkan dapat disajikan Andal • informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang sama Dapat diperbandingkan
  • 9. Komponen Laporan Keuangan Syariah menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan posisi keuangan pada akhir periode Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode Laporan perubahan ekuitas selama periode Laporan arus kas selama periode • berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain; Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A Catatan atas laporan keuangan • Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya
  • 10. Paragraf 11 PSAK 101 • Dengan neraca, pemakaian laporan keuangan akan dapat: menilai likuiditas dan kelancaran operasi perusahaan atau organisasi, menilai struktur pendanaan perusahaan, menganalisis komposisi kekayaan dan potensi jasa perusahaan, dan mengevaluasi potensi jasa atau sumber ekonomi yang dikuasai perusahaan 1. Neraca • Laporan ini memberikan informasi tentang keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. • Keberhasilan diukur dengan kemampuan mengasilkan laba yaitu selisih antara semua semua penghasilan (pendatapan dan untung) dan semua biaya yang diperkirakan telah mendatangkan penghasilan tersebut. 2. Laporan Laba Rugi
  • 11. • memberikan informasi tentang kegiatan manajemen selama satu periode dalam mengelola kas. • Melalui laporan arus kas, pemakai laporan dapat melakukan evaluasi kegiatan manajemen dalam operasi (Operating), Investasi (Investing), dan pendanaan (Financing). 3. Laporan Arus Kas • merupakan penghubung antara laporan keuangan laba rugi dan neraca. • Laba rugi dan transaksi modal neto akan masuk dalam laporan perubahan modal sehingga angka akhir akan diperoleh. • Pemasukan angka laba dan perubahan modal neto ke akun modal akan merupakan suatu proses yang disebut tutup buku. 4. Laporan Perubahan Ekuitas
  • 12. • merupakan informasi keuangan yang berisi rekapitulasi penerimaan zakat yang di kelola entitas syariah sebagai pelaksana fungsi baitul maal. • Penerimaan zakat bisa berasal dari individu dari dalam entitas syariah seperti pemilik, manajemen, dan karyawan. Individu di luar entitas syariah juga bisa menyalurkan kewajiban zakatnya melalui entitas syariah yang menyelenggarakan fungsi baitul maal. 5. Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat • berisi informasi penerimaan dana kebajikan dari beberapa komponen yang mungkin diterima oleh entitas syariah seperti infaq, shodaqoh, hasil pengelolaa dana waqaf sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf), pengembalian dana kebajikan produktif, denda, dan pendapatan non halal lainnya. 6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
  • 13. • Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting. • Informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tetapi tidak disajikan di Neraca, Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Sumber dan Penggunaan dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan. • Informasi tambahan yang tidak di sajikan dalam laporan keuangan tetapi di perlukan dalam rangka penyajian secara wajar. 7. Catatan atas Laporan Keuangan
  • 14. Persamaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Konvensional Beberapa persamaan antara Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 (perbankan syariah) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 (perbankan konvensional) Memberikan informasi kas yang dapat di percaya mengenai posisi keuangan perusahaan atau lembaga keuangan pada periode tertentu. Memberikan laporan keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan atau lembaga keuangan dalam periode tertentu.
  • 15. Memberikan informasi yang dapat membantu pihak –pihak yang berkepentingan untuk menilai atau mengintreprestasikan kondisi dan potensi suatu perusahaan atau lembaga keuanagan. Memberikan informasi penting lainya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak berkepentinagan dengan laporan kebutuhan yang bersangkutan.
  • 16. Perbedaan Laporan Keuangan Syari’ah dan Konvensional Dari Segi Pelaporan Bank Konvensional Bank Syariah 1. Neraca 1. Neraca 2. Lap Laba Rugi 2. Lap Laba Rugi 3. Lap Arus Kas 3. Lap Arus Kas 4. Lap Perubahan Ekuitas 4. Lap Perubahan Ekuitas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Lap Perubahan Dana Investasi Terikat 6. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan bagi Hasil 7. Laporan Sumber dana dan penggunaan dana Zakat 8. Laporann dan penggunaan dana kebaikan.
  • 17. Acuan peyusunan laporan keuangan Bank Konvensional Bank Syariah 1. Kerangka dasar penyusun an dan penyajian laporan Keuangan (KDPPLK) 1. Kerangka Dasar penyusuna n dan penyajian laporan keua ngan syariah (KDPPLKS) 2. PSAK (no 1-58) 2. PSAK Syariah (No.101-109) 3. Pedoman akutansi perbankan Indonesia (PAPI) 3. PSAK 59: Akutansi perbank an 4. Pedoman Akutansi Perbank an Syariah indonesia (PAPSI)
  • 18. Dari segi akad dan legalitas Akad merupakan suatu kesepakatan yang mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu. Dalam akad, terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik (sudah well-defined). Bila salah satu atau kedua pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka ia/mereka menerima sanksi seperti yang sudah disepakati dalam Akad. Dalam bank syariah, akad yang yang dilakukan memiliki konsekwensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum islam.
  • 19. Dari segi penyelesain sengketa Pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum syariah. Penyelesaian sengketa tersebut melalui BAMUI (Badan Arbitrase Muamalah Indonesia), sekarang berubah menjadi Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS). Tugas dan Wewenangnya: 1. Menyelesaikan perselisihan dan sengketa keperdataan dengan prinsip yang mengutamakan perdamaian 2. Menyelesaiakan sengketa keperdataan antara bank syariah dengan nasabahnya yang menjadikan syariah sebagai dasarnya 3. Memberikan penyelesaian yang adil dan cepat dalam sengketa Muamalat yang timbul dalam bidang perdagangan, industri, jasa dll. 4. Atas permintaan pihak-pihak dalam suatu perjanjian, dapat memberikan suatu pendapat mengenai suatu persoalan berkenaan dengan perjanjian tersebut.
  • 20. Dari segi usaha yang di biayai Usaha yang dibiayai merupakan proyek halal Usaha yang bermanfaat bagi masyarakat Usaha yang menguntungkan bagi bank dan mitra usahanya
  • 21. Dari segi pendapatan (laba) Dari segi pendapatan atau laba bank konvensional memperoleh laba dari hasil bunga,bunga itu di dapatkan dari hasil pembiayaan antara pihak bank kepada nasabah . begitu pula dengan bank syariah hanya saja laba yang di hasilkan bank syariah adalah hasil dari pembiayaan bank kepada nasabah yang telah di sepakati di depan sebelum kegiatan itu dilaksanakan atau sering di sebut juga dengan prinsip bagi hasil. Bank konvensional tidak memperdulikan apakah usaha yang dijalankan oleh pihak nasabah itu berhasil atau tidak, pihak konvesional tetap mengambil keuntungan. Sedangkan bank syariah tetap memperhatikan situai nasabah tersebut.
  • 22. No Faktor Perbedaan PSAK No. 50 (Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Per bankan Konvensi onal) 1. Konsep Operasi Bank syariah beroper asi atas dasar konsep pembagian hasil keu ntungan/kerugian Bank konvensional beroperasi atas da sar konsep (syste m) bunga 2. Akad (Perjanjian) Semua transaksi haru s berdasarkan akad y ang dibenarkan oleh syariah. Semua transaksi haru s mengikuti kaidah d an aturan yang berla ku pada akad-akad muamalah syariah Transaksi pembuk aan rekening (Giro , Tabungan, Depos ito) berdasarkan p erjanjian titipan, n amun titipan ini ti dak sesuai denga n aturan syariah.
  • 23. No Faktor Perbedaan PSAK No. 50 (Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perba nkan Konvensional) 3. Konsep Perhitungan Keuntungan Bank syariah mengguna kan konsep profit sharin g, artinya dana yang dit erima bank disalurkan k epada pembiayaan. Keu ntungan yang didapat d ari pembiayaan tersebut dibagi dua, untuk bank dan nasabah. Berdasark an perjanjian pembagia n keuntungan di muka Bank konvensional mengg unakan konsep biaya (cost concept) untuk menghitun g keuntungan. Artinya bu nga yang dijanjikan di mu ka kepada nasabah penab ung merupakan ongkos at au biaya yang harus dibay ar oleh bank. Oleh karena itu, bank haru “menjual” k epada nasabah lain (pemi njam) dengan biaya bunga yang lebih tinggi. Perbedaan antara keduany a disebut spread yang me nandakan apakh perusaha an tersebut untung atau r ugi. Bila spread nya positif, dimana beban bunga yan g dibebankan kepada pem injam lebih tinggi dari bun ga yang ditawarkan kepad a penabung, maka dapat dikatakan bank mendapat kan keuntungan.
  • 24. No Faktor Perbedaan PSAK No. 50 (Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Per bankan Konvensi onal) 4. Pengelolaan Dana Nasabah Penyaluran dan simp anan dari masyarakat dibatasi oleh prinsip dasar, yaitu prinsip sy ariah. Artinya bahwa pemberian pinjaman tidak boleh untuk bis nis yang haram, sepe rti: perjudian, minum an yang diharamkan, pornografi, dan bisni s yang tidak sesuai s yariah. Para penabung di bank konvensional uang yang ditabu ng dipinjamkan u ntuk berbagai bis nis, tanpa meman dang halal-haram bisnis tersebut.
  • 25. No Faktor Perbedaan PSAK No. 50 (Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perba nkan Konvensional) 5. Bunga (Interest) Pelarangan bunga dala m berbagai bentuknya. Tidak menggunakan bu nga sebagai alat untuk memperoleh pendapata n maupun membebanka n biaya atas penggunaa n uang dan pinjaman Bank konvensional menggunakan bung a sebagai alat untuk memperoleh pendap atan maupun memb ebankan biaya atas penggunaan uang d an pinjaman. 6. Transaksi yg dilakukan Bank syariah dapat mela kukan transaksi yang dil akukan oleh bank konve nsional, seperti jual beli tanpa pesanan, jual beli dengan pesanan, sewa menyewa, dan gadai. Pada bank konvensi onal tidak melakuka n transaksi jual beli t anpa pesanan, jual b eli dengan pesanan, sewa menyewa dan gadai.
  • 26. No Faktor Perbedaan PSAK No. 50 (Perbankan Syariah) PSAK No. 31 (Perb ankan Konvensiona l) 7. Prinsip Bagi hasil Prinsip bagi hasil dapat dil akukan dalam 4 akad utam a:  Musyarakah (kerjasama modal usaha/partnershi p of project financing p articipation  Mudharabah (kerjasama mitra usaha dan investa si atau trust financing / trust investment )  Muzara’ah (kerjasama b agi hasil pengelolaan p ertanian / harvest yield profit sharing )  Musaqah (kerjasama pe meliharaan pertanian / plantation management based on certain portio n of yield) Tidak terdapat peny ertaan mengenai pri nsip bagi hasil, kare na pada perbankan konvensional dihalal kan penerimaan bun ga.
  • 28. Rasio NPL Bank Indonesia dalam paket kebijakan deregulasi bulan Mei tahun 1993 (P AKMEI 1993), kredit bermasalah (NPL) adalah kredit yang digolongkan ke dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. NPL merupakan rasio keuangan pokok yang dapat memberikan informasi penilaian atas kondisi permodalan, rentabilitas, risiko kredit, risiko pasar d an likuidasi. Biasanya rasio NPL merupakan target jangka pendek perbank an. Semakin tinggi rasio Non Performing Loan maka tingkat likuiditas bank te rhadap dana pihak ketiga (DPK) akan semakin rendah. Hal ini dikarenakan karena sebagian besar dana yang disalurkan bank dalam bentuk kredit me rupakan simpanan dana pihak ketiga (DPK). Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya Non Performing Loan yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu faktor intern bank, faktor debitur dan faktor ekstern bank dan debitur.
  • 29. Rasio LDR Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berba gai sumber. LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digun akan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kr edit. Rasio ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diber ikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin renda h pula kemampuan likuiditas bank (Dendawijaya, 2000). Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR sua tu bank adalah sekitar 85%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-100% atau menurut (Kasmir, 2003), batas aman untuk LDR menurut p eraturan pemerintah adalah maksimum 110 %.
  • 30. Fungsi LDR Sebagai salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan bank. Sebagai salah satu indikator kriteria penilaian Bank Jangkar (LDR minimum 50%), Sebagai faktor penentu besar-kecilnya GWM (Giro Wajib Minimum) sebuah bank. Sebagai salah satu persyaratan pemberian keringanan pajak bagi bank yang akan merger.
  • 31. Rasio CAR CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio kecukupan modal yang me nunjukkan kemampuan perbankan dalam menyediakan dana yang diguna kan untuk mengatasi kemungkinan risiko kerugian. Rasio ini penting karena dengan menjaga CAR pada batas aman (minimal 8%), berarti juga melindungi nasabah dan menjaga stabilitas sistem keuan gan secara keseluruhan. Semakin besar nilai CAR mencerminkan kemampuan perbankan yang sem akin baik dalam menghadapi kemungkinan risiko kerugian. CAR dapat dip eroleh dengan membagi total modal dengan aset tertimbang menurut risi ko (ATMR), seperti rumus di bawah:
  • 32. Return On Equity (ROE) Pengembalian ekuitas atau ROE (Return On Equity) adalah salah satu perhi tungan yang masuk dalam rasio profitabilitas. ROE merupakan perhitunga n rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan l aba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba b ersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. ROE sangat bergantung pada besar-kecilnya perusahaan, misalnya untuk p erusahaan kecil tentu memiliki modal yang relatif kecil, sehingga ROE yan g dihasilkanpun kecil, begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar. Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhada p ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen. ROE digunakan untuk me ngukur kemampuan suatu badan usaha dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah diinvestasikan pemegang saham. ROE di nyatakan dalam persentase dan dihitung dengan rumus
  • 33. Faktor yang Memengaruhi Tingkat ROE • Sesuai dengan pernyataan dalam Ikatan Akuntan Indonesia (1999:94) : Penghasilan bersih (laba bersih) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti ROE atau earning per share. Unsur-unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran laba adalah penghasilan atau beban. Laba bersih (net Income) • Ekuitas (Equity) merupakan jumlah modal yang menggambarkan hak kepemilikan seseorang atas aset perusahaan. Dari ekuitas inilah diketahui berapa besar kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan, ekuitas bisa kita temui pada Laporan Posisi Keuangan (Neraca). Jenis-jenis ekuitas, yaitu modal yang disetor, laba ditahan, dividen, dan saham. Ekuitas (Equity) • Return On Equity = laba bersih : ekuitas Rumus Menghitung ROE
  • 34. Rasio CASA (Current Account & Saving Account) Rasio CASA adalah rasio simpanan dalam rekening giro dan tabungan ter hadap total simpanan. Rasio CASA yang lebih tinggi menunjukkan biaya dana yang lebih rendah, karena bank biasanya tidak memberikan bunga pada simpanan giro dan b unga pada rekening tabungan biasanya sangat rendah 3-4%. Jika sebagian besar deposito bank berasal dari dana ini, itu berarti bank m endapatkan dana tersebut dengan biaya yang relatif lebih rendah. Secara umum dipahami bahwa rasio CASA yang lebih tinggi mengarah ke marjin bunga bersih yang lebih tinggi. CASA Ratio CASA Deposit Total Deposits