SlideShare a Scribd company logo
Konsep Dasar Penyusunan Penyajian Laporan
Keuangan berdasarkan PSAK No.1 (revisi)
2009
   Oleh :
   1. Naela Alfi Sahra         (120810301014)
   2. Linda Trisna J.          (120810301091)
   3. Reza A. Kahfi            (120810301092)
   4. Hudalila Safitri         (120810301108)
   5. Listiyani Puspita Dewi   (120810301142)
   6. Octarisa Dwi C           (120810301170)
PSAK No. 1 (revisi) 2009
1. Tujuan :
Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan
umum (general purpose financial statements) yang disebut ‘laporan
keuangan’ agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan
periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
2. Ruang Lingkup
Menerapkan pernyataan dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan yang bertujuan umum sesuai SAK, tetapi tidak berlaku untuk
keuangan entitas syariah.
3. Pemakai Kebutuhan Informasi

   Investor. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli

    menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang

    memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

   Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi

    mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.

   Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

    mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

   Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup

    perusahaan

   Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan

    dengan alokasi sumber daya, mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan

    sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

   Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi

    kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

    aktivitasnya.
Tujuan Laporan Keuangan
 Laporan   keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
 posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
 Tujuan    laporan keuangan adalah memberikan informasi
 mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
 entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
 pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
ASUMSI DASAR
IAI mengakui asumsi dasar akuntansi sebagai:
   Dasar Akrual
Pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan, beban serta perubahannya
diakui pada saat terjadi, tidak pada saat uang diterima atau dibayarkan,
dicatat dan berpengaruh pada laporan keuangan pada periode kejadian.
   Kelangsungan Usaha
Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan usahanya secara
berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan, kecuali bila ada
bukti sebaliknya.
KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

   Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna
   Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi
dipengaruhi oleh hakekat dan materialitas
   Keandalan
Informasi   memiliki     kualitas   andal   jika   bebas   dari   pengertian   yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Informasi yang
andal memenuhi karakteristik:
   Penyajian jujur
   Substansi mengungguli bentuk
   Netralitas
   Pertimbangan sehat
   Kelengkapan
   Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
   Tepat Waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan
akan kehilangan relevansinya
   Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian,
evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Karena alasan
inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya manfaat pada kasus tertentu.
   Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif
Keseimbangan diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Namun dalam hal ini
setiap entitas memiliki kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam laporan keuangannya
   Penyajian Wajar
Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar dari posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Jika semua karakteristik pokok dan
standaar akuntansi keuangan yang sesuai telah diterapkan, biasanya akan dihasilkan laporan
keuangan yang dipandang wajar.
UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur
laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan
laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak
mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus. Penyajian berbagai unsur ini
dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi.



Posisi Keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.
Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:

a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi.
c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

Aktiva
aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun
tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk
sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan.

Kewajiban
Karakteristik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa perusahaan mempunyai kewajiban
(obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau
untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.

Ekuitas
Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Misalnya, dalam perseroan terbatas, setoran
modal oleh para pemegang saham, saldo laba (retained earnings), penyisihan saldo laba dan
penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal masing-masing disajikan secara terpisah.
Klasifikasi semacam itu dapat menjadi relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan pemakai
laporan keuangan apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau pembatasan
lainnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan atau menggunakan ekuitas.
Kinerja
Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai
dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau
penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan
pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban.

Penghasilan
Definisi penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenues) maupun
keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa
(fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang
memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa.

Beban
Definisi beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa
Penyesuaian Pemeliharaan Modal
Revaluasi atau pernyataan kembali (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan
kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban,
menurut konsep pemeliharaan modal tertentu, kenaikan dan penurunan ini tidak
dimasukkan dalam laporan laba rugi. Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam
ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
PENGAKUAN UNSUR LAPORAN
KEUANGAN
Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata
maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau
laporan laba rugi. Pos yang memenuhi kriteria tersebut harus diakui dalam
neraca atau laporan laba rugi.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:
a.    ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos
      tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan
b.    pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
      andal.
Probabilitas Manfaat Ekonomi
Masa Depan
   Dalam kriteria pengakuan penghasilan, konsep probabilitas digunakan
    dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa
    depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke
    dalam perusahaan.
   Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian
    lingkungan operasi perusahaan.
   Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat
    ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang tersedia pada saat
    penyusunan laporan keuangan.
Kendala Pengukuran

   Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya
    atau nilai yang dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable)
   Suatu pos yang pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria
    pengakuan dapat memenuhi syarat untuk diakui di masa depan sebagai
    akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.
   Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial suatu unsur tetapi tidak
    dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam
    catatan, materi penjelasan atau skedul tambahan.
Pengakuan Aktiva
   Aktiva diakui dalam neraca jika besar kemungkinan memiliki manfaat ekonomi di masa
    depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
   Aktiva tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya
    dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi
    berjalan (pengakuan beban pada laporan laba rugi)

Pengakuan Kewajiban
   Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber
    daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan
    kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Penghasilan
   Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi
    di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
    kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Beban
   Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang
    berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
    dengan andal. Berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan
    kewajiban atau penurunan aktiva
   Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul
    dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (HPP)
   Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis,
    jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya
    dengan penghasilan tak dapat ditentukan secara langsung (penyusutan atau amortisasi)
   Beban segera diakui dalam laporan laba rugi jika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat
    ekonomi masa depan atau jika sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat
    untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva.
   Beban diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan
    aktiva, (kewajiban akibat garansi produk)
PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN
    Dasar - Dasar Pengukuran :
   Biaya historis. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari yang
    diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang
    diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu (pajak penghasilan), dalam jumlah
    yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
   Biaya kini (current cost). Aktiva dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aktiva yang
    sama diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan yang
    mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.
   Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas yang
    dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar
    nilai penyelesaian yaitu jumlah kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk
    memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
   Nilai sekarang (present value). Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang
    didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan
    usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke
    nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan
    usaha normal.
KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN
                                  MODAL
Konsep Modal
   Menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang
    diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas
    perusahaan.
   Menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal
    dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan
    misalnya, unit output per hari.
Konsep Pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba
 Dua Konsep Pemeliharaan Modal :
a.    Pemeliharaan modal keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh jika jumlah finansial
      dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial dari aktiva bersih pada awal
      periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap
      kontribusi dari, para pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik
      dalam satuan moneter nominal atau dalam satuan daya beli yang konstan.
b.    Pemeliharaan modal fisik. Menurut konsep ini laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif
      fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah
      memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
      pemilik selama suatu periode.
    Pemilihan dasar pengukuran dan konsep pemeliharaan modal akan menentukan model akuntansi
     yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Model akuntansi yang berbeda
     menunjukkan derajat relevansi dan keandalan yang berbeda. Kerangka dasar ini berlaku untu
     serangkaian model akuntansi dan memberikan bimbingan dalam penyusunan dan penyajian
     laporan keuangan yang dibentuk menurut model yang dipilih.

More Related Content

What's hot

Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
SFAC no. 6
SFAC no. 6SFAC no. 6
SFAC no. 6
Rahmat Febrianto
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
Nadia Amelia
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
Enchii Enchii
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
Reza Yudhalaksana
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
Widya Mandira University
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Elsita Fransisca Mokodompit
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
AndiErwinGhozali
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Rose Meea
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
sellyhood
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Indra Yu
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Ismail M
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
Rachma Novriesya
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 

What's hot (20)

Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
SFAC no. 6
SFAC no. 6SFAC no. 6
SFAC no. 6
 
Slide ta05
Slide ta05Slide ta05
Slide ta05
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor PublikPertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
Pertanggungjawaban Publik_Akuntansi Sektor Publik
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 

Viewers also liked

Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copyfspi
 
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiContoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiDedy Setiady
 
PPT koperasi
PPT koperasiPPT koperasi
PPT koperasi
Tania Nana
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Tien Agustini mistiawati
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasirili_oktaviani
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Nita Putri
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
luthfi nk
 
Laporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasiLaporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasi
Arini Nurmala Sari
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
dianakholifah
 
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...Operator Warnet Vast Raha
 
Excel Laporan Keuangan
Excel Laporan KeuanganExcel Laporan Keuangan
Excel Laporan Keuangan
Excel Laporan Keuangan
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukmiraf50
 
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan ExcelContoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Zahir Internasional , PT
 
Buku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasiBuku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasi
Tien Agustini mistiawati
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Sri Apriyanti Husain
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
keuangandesa
 
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhana
Edwar Fitri
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
vikingsyara
 

Viewers also liked (20)

Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiContoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
 
PPT koperasi
PPT koperasiPPT koperasi
PPT koperasi
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasi
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Laporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasiLaporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasi
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
 
Koperasi Sejahtera Bersama
Koperasi Sejahtera BersamaKoperasi Sejahtera Bersama
Koperasi Sejahtera Bersama
 
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
 
Excel Laporan Keuangan
Excel Laporan KeuanganExcel Laporan Keuangan
Excel Laporan Keuangan
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
 
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan ExcelContoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
 
Buku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasiBuku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasi
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
 
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhana
 
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjamBab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
Bab 4-akuntansi-koperasi-simpan-pinjam
 

Similar to KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)

Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Deady Rizky Yunanto
 
Kerangka dasar
Kerangka dasarKerangka dasar
Kerangka dasarNita Putri
 
Psak 45-organisasi-nir-laba-240911
Psak 45-organisasi-nir-laba-240911Psak 45-organisasi-nir-laba-240911
Psak 45-organisasi-nir-laba-240911
Sri Apriyanti Husain
 
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfSTANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
Learning Finance Accounting
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
evarahayu18
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Kartika Dwi Rachmawati
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspvitalfrans
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Fair Nurfachrizi
 
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
Airlangga University , Indonesia
 
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Sri Apriyanti Husain
 
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212Sri Apriyanti Husain
 
Jenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuanganJenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuangan
Vanya Angellista
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
Endah Wulandari
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Abdi Az
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
phatar_augrah
 
Laporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankanLaporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankan
ahmad muhoriah
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatan
Fajar Adhi Partomo
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
DonnaPermataSari
 
Intermediate Accounting
Intermediate AccountingIntermediate Accounting
Intermediate Accounting
universitas tribhuwana tunggadewi
 

Similar to KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi) (20)

Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
Kerangka dasar
Kerangka dasarKerangka dasar
Kerangka dasar
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
Psak 45-organisasi-nir-laba-240911
Psak 45-organisasi-nir-laba-240911Psak 45-organisasi-nir-laba-240911
Psak 45-organisasi-nir-laba-240911
 
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfSTANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Kerangka konseptual asp
Kerangka konseptual aspKerangka konseptual asp
Kerangka konseptual asp
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
 
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
 
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
Psak 45-organisasi-nir-laba-120212
 
Jenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuanganJenis- Jenis Laporan keuangan
Jenis- Jenis Laporan keuangan
 
LABA (INCOME)
LABA (INCOME)LABA (INCOME)
LABA (INCOME)
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Laporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankanLaporan keuangan perbankan
Laporan keuangan perbankan
 
Paper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatanPaper definisi pengakuan pendapatan
Paper definisi pengakuan pendapatan
 
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.docAnalisis_Laporan_Keuangan.doc
Analisis_Laporan_Keuangan.doc
 
Intermediate Accounting
Intermediate AccountingIntermediate Accounting
Intermediate Accounting
 

Recently uploaded

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 

Recently uploaded (17)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 

KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)

  • 1. Konsep Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan berdasarkan PSAK No.1 (revisi) 2009 Oleh : 1. Naela Alfi Sahra (120810301014) 2. Linda Trisna J. (120810301091) 3. Reza A. Kahfi (120810301092) 4. Hudalila Safitri (120810301108) 5. Listiyani Puspita Dewi (120810301142) 6. Octarisa Dwi C (120810301170)
  • 2. PSAK No. 1 (revisi) 2009 1. Tujuan : Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) yang disebut ‘laporan keuangan’ agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. 2. Ruang Lingkup Menerapkan pernyataan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang bertujuan umum sesuai SAK, tetapi tidak berlaku untuk keuangan entitas syariah.
  • 3. 3. Pemakai Kebutuhan Informasi  Investor. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.  Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.  Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.  Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan  Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya, mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.  Masyarakat. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
  • 4. Tujuan Laporan Keuangan  Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.  Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
  • 5. ASUMSI DASAR IAI mengakui asumsi dasar akuntansi sebagai:  Dasar Akrual Pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan, beban serta perubahannya diakui pada saat terjadi, tidak pada saat uang diterima atau dibayarkan, dicatat dan berpengaruh pada laporan keuangan pada periode kejadian.  Kelangsungan Usaha Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan usahanya secara berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.
  • 6. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN  Dapat dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna  Relevan Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitas
  • 7. Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik:  Penyajian jujur  Substansi mengungguli bentuk  Netralitas  Pertimbangan sehat  Kelengkapan  Dapat Dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
  • 8. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal  Tepat Waktu Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya  Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial. Karena alasan inilah maka sulit untuk mengaplikasikan uji biaya manfaat pada kasus tertentu.  Keseimbangan diantara Karakteristik Kualitatif Keseimbangan diantara berbagai karakteristik kualitatif sering diperlukan. Namun dalam hal ini setiap entitas memiliki kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam laporan keuangannya  Penyajian Wajar Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yang wajar dari posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Jika semua karakteristik pokok dan standaar akuntansi keuangan yang sesuai telah diterapkan, biasanya akan dihasilkan laporan keuangan yang dipandang wajar.
  • 9. UNSUR LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus. Penyajian berbagai unsur ini dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi. Posisi Keuangan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut: a. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
  • 10. b. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Aktiva aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan. Kewajiban Karakteristik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa perusahaan mempunyai kewajiban (obligation) masa kini. Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Ekuitas Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam neraca. Misalnya, dalam perseroan terbatas, setoran modal oleh para pemegang saham, saldo laba (retained earnings), penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal masing-masing disajikan secara terpisah. Klasifikasi semacam itu dapat menjadi relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan pemakai laporan keuangan apabila pos tersebut mengindikasikan pembatasan hukum atau pembatasan lainnya terhadap kemampuan perusahaan untuk membagikan atau menggunakan ekuitas.
  • 11. Kinerja Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Penghasilan Definisi penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa. Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa. Beban Definisi beban mencakupi baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa
  • 12. Penyesuaian Pemeliharaan Modal Revaluasi atau pernyataan kembali (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan kenaikan atau penurunan ekuitas. Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban, menurut konsep pemeliharaan modal tertentu, kenaikan dan penurunan ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi. Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.
  • 13. PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi kriteria tersebut harus diakui dalam neraca atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau: a. ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan; dan b. pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
  • 14. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan  Dalam kriteria pengakuan penghasilan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.  Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi perusahaan.  Pengkajian derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti yang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan.
  • 15. Kendala Pengukuran  Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable)  Suatu pos yang pada saat tertentu tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan dapat memenuhi syarat untuk diakui di masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.  Suatu pos yang memiliki karakteristik esensial suatu unsur tetapi tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam catatan, materi penjelasan atau skedul tambahan.
  • 16. Pengakuan Aktiva  Aktiva diakui dalam neraca jika besar kemungkinan memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.  Aktiva tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan (pengakuan beban pada laporan laba rugi) Pengakuan Kewajiban  Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Pengakuan Penghasilan  Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
  • 17. Pengakuan Beban  Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva  Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (HPP)  Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis, jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periode akuntansi dan hubungannya dengan penghasilan tak dapat ditentukan secara langsung (penyusutan atau amortisasi)  Beban segera diakui dalam laporan laba rugi jika pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau jika sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva.  Beban diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva, (kewajiban akibat garansi produk)
  • 18. PENGUKURAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN Dasar - Dasar Pengukuran :  Biaya historis. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu (pajak penghasilan), dalam jumlah yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.  Biaya kini (current cost). Aktiva dinilai dalam jumlah kas yang seharusnya dibayar bila aktiva yang sama diperoleh sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang.  Nilai realisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.  Nilai sekarang (present value). Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
  • 19. KONSEP MODAL DAN PEMELIHARAAN MODAL Konsep Modal  Menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas perusahaan.  Menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan misalnya, unit output per hari.
  • 20. Konsep Pemeliharaan Modal dan Penetapan Laba Dua Konsep Pemeliharaan Modal : a. Pemeliharaan modal keuangan. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh jika jumlah finansial dari aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial dari aktiva bersih pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari, para pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau dalam satuan daya beli yang konstan. b. Pemeliharaan modal fisik. Menurut konsep ini laba hanya diperoleh jika kapasitas produktif fisik pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para pemilik selama suatu periode.  Pemilihan dasar pengukuran dan konsep pemeliharaan modal akan menentukan model akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Model akuntansi yang berbeda menunjukkan derajat relevansi dan keandalan yang berbeda. Kerangka dasar ini berlaku untu serangkaian model akuntansi dan memberikan bimbingan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dibentuk menurut model yang dipilih.

Editor's Notes

  1. 1
  2. 1