SlideShare a Scribd company logo
KONSEP AKUNTANSI
1. Kerangka Konseptual Akuntansi
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) menurut Kieso (2007: 32) serupa dengan
konstitusi (constitution) yaitu “Suatu sistem yang koheren terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat dan fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan”.
Menurut Dwi Martani dkk (2012: 30) kerangka konseptual bukan merupakan standar
akuntansi keuangan ..... Penyusun standar menggunakan kerangka konseptual ini sebagai
acuan.
Kerangka kerja konseptual ditunjukkan dengan 3 tingkatan yaitu:
1. Tingkat 1 : Tujuan
2. Tingkat 2 : Karakteristik Kualitatif dan Unsur-unsur Lapooran Keuangan
3. Tingkat 3 : Konsep-konsep Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan.
Upaya-upaya membangun kerangka konseptual akuntansi
• IASB dan FASB punya konsep masing-masing. IASB dan FASB bekerja sama untuk
membuat dan melakukan perbaikan conceptual frame yang akan menjadi dasar untuk
perkembangan standar akuntansi dimasa depan.
• Setiap Kerangka kerja Pokok dapat menyelesaikan tujuan organisasi dalam
mengembangkan standar tersebut yaitu: prisip-prinsip dasar, konsisten kedalam,
kumpulan dari internasional, dan petunjuk (framework).
• Framework disediakan untuk membuat suara dan keputusan efektif oleh yang
memerlukannya.
• Kerangka kerja yang baru akan dibangun atas framework yg ada di IASB dan FASB, dan
mempertimbangkan perkembangan akibat penerbitan kerangka kerja ini.
Kerangka Konseptual Akuntansi versi SAK
Menurut SAK: 2012, Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan membahas:
1. Tujuan laporan keuangan
2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
3. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan;
dan
4. Konsep modal serta pemeliharaan modal
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan berguna dalam pengambilan keputusan
Diskusikan: Apakah Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain dapat digunakan
sebagai pengambil keputusan; jika:
 Penghasilan dan beban tidak dapat diukur secara andal
 Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan manajeman.
1. Kualitas laba bagaimana? rendah
2. Bagaimana caranya untuk menaikkan kualitas laba? Dengan manajeman laba (tindakan
mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian agar
mencapai infromasi laba tertentu yang diiinginkan, tanpa melenggar ketentuan di
standar akuntansi.
3. Apakah dengan manajeman laba informasi yang dihasilkan menjadi informasi yang
myesatkan?
Manajeman laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban,
keuntungan, atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diiinginkan, tanpa
melenggar ketentuan di standar akuntansi.
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan.
Penjelasan Isi Kerangka Konseptual Akuntansi
Karakteristik kualitatif laporan keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pengguna. terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
• Dapat dipahami
Untuk dapat memahami laporan keuangan , pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar.
• Relevan
Relevan artinya apabila informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, masa depan, menegaskan,
atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna dimasa lalu.
• Keandalan
Keandalan artinya informasi bebas dari menyesatkan, kesalahan material, penyajiannya tulus
atau jujur.
• Dapat diperbandingkan
Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja perusahaan. Pengguna harus juga
dapat memperbandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan
Penjelasan terkait dengan definisi, pengakuan, dan pengukuran setiap unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan ada pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) misal
PSAK 16: Aset Tetap; menjelaskan definisi, pengakuan, pengukuran saat pengakuan dan setelah
pengakuan, penghentian pengakuan, pengungkapan.
Konsep modal serta pemeliharaan modal
Menurut konsep modal keuangan; modal adalah sinonim dengan aset bersih atau ekuitas
entitas. (mengukur kemampuan uang )
Menurut konsep modal fisik; modal dipandang sebagai kapasitas produktif entitas yang
didasarkan pada, misalnya unit output per hari. (mengukur kemampuan usaha)
Pemilihan konsep modal yang sesuai bagi perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan
pengguna laporan keuangan
Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba
Pemeliharaan modal keuangan
Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (atau uang) dari aset bersih
pada akhir periode melebihi jumlah finansial (atau uang) dari aset bersih awal periode, setelah
memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan
moneter nominal atau dalam penentuan daya beli yang konstan.
Pemeliharaan modal fisik
Menurut konsep ini laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau kemampuan
usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah
memasukkan kembali setiap distribusi kepada dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
pemilik selam satu periode akuntansi.
Aplikasi Kerangka Konsep Akuntansi
Diskusikan informasi berikut ini
• Ada kejadian ekonomi atau transaksi bisnis yang dapat mempengaruhi laporan
keuangan terjadi sekarang dan belum pernah ada pada tahun sebelumnya;
• PSAK dan ISAK belum mengatur tentang bagaimana pengakuan, pengukuran, penyajian,
dan pengungkapan tentang transaksi bisnis tersebut;
• Landasan operasional atau landasan praktek seperti buletin teknis, peraturan
pemerintah untuk industri, pedoman atau praktek akuntansi industri, simpulan riset
akuntansi juga belum ada untuk pengaturan transaksi bisnis tersebut;
• Praktek konvensi dan kebiasaan pelaporan yang sehat, buku teks/ajar, artikel dan
pendapat ahli juga belum ada.
• Bagaimana sikap Anda sebagai penyusun laporan keuangan?
Rangkuman
Kerangka konseptual akuntansi merupakan landasan atau dasar yang dapat dipergunakan
untuk membuat dan mengembangkan perangkat standar akuntansi keuangan.
Kerangka konseptual akuntansi juga dapat dijadikan dasar atau landasan bagi penyusun laporan
keuangan jika ada masalah atau kasus terkait dengan perubahan keuangan entitas yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan dan atau peraturan lain terkait dengannya
KAS dan Setara Kas
2.1. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah suatu kontrak formal dan nonformal yang menambah nilai aset
atau liabilities keuangan.
Standar Akuntansi Keuangan mengatur instrumen keuangan sebagai berikut:
1. PSAK 50: Penyajian (revisi 2010) adopsi dari IAS 32 Financial instrument: presentation
2. PSAK 55: Pengakuan & Penilaian (revisi 2011) adopsi dari IAS 39 Financial Instrument:
Recognation and Valuation
3. PSAK 60: Pengungkapan (revisi 2010) adopsi dari IFRS 7 Financial Instrument: Disclosure
Aset keuangan
Aset Keuangan terdiri dari :
a. Kas (termasuk saldo rekening di bank)
b. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain misal investasi dalam saham; yang tidak
diatur dalam PSAK 15/PSAK 12/ PSAK 4
c. Hak Kontraktual:
1. untuk menerima kas atau
2. aset keuangan lainnya dari entitas lain,
3. hak untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung.
d. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
1. nonderivatif atau
2. derivatif
Konsep pengakuan: entitas mengakui aset keuangan di laporan posisi keuangan jika dan
hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut. Dan dicatat sebagai aset keuangan jika pada kontrak mengindikasikan adanya suatu
aliran manfaat ekonomi diterima atau diserahkan dimasa mendatang dan dapat diukur dengan
andal.
Pengukuran aset keuangan dibedakan menjadi dua:
1. Pengukuran pada saat pengakuan awal dan
2. Pengukuran setelah pengakuan awal
Secara umum pengukuran menggunakan dasar nilai wajar, namun saat nilai wajar tidak dapat
diperoleh maka dapat menggunakan nilai perolehan atau nilai tercatat.
 Penyajian aset keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 (revisi 2010).
Pernyataan ini menjelaskan secara umum prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
 Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSAK 60.
Pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan
pengguna mengevaluasi signifikan instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas
serta jenis dan besarnya resiko yang timbul dan bagaimana entitas mengelola resiko tersebut.
2.2. Kas dan Setara Kas
Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban
perusahaan.
Saldo kas harus terjaga agar tidak kurang atau terlalu banyak. Kas kurang; aktivitas operasional
akan terganggu. Kas lebih; entitas tidak dapat memanfaatkan kas tersebut untuk mendapatkan
imbal hasil yang tinggi.
Bentuk kas terdiri atas uang kartal yang tersimpan dalam sebuah entitas, uang tersimpan dalam
rekening Bank, dan setara kas.
Kas adakalanya disimpan untuk tujuan tertentu sehingga tidak bebas digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan.
Kas yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak boleh dikategorikan sebagai kas, tetapi
diklasifikasikan sebagai dana cadangan jika digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan
jatuh tempo kurang dari 1 tahun dana cadangan ini akan diklasifikasi sebagai aset lancar.
Kas yang dicadangkan untuk kegiatan khusus yang akan digunakan lebih dari 1 tahun sama
dengan aset tidak lancar.
 Setara Kas termasuk kategori instrumen keuangan.
 Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid. Agar dapat diklasifikasikan
dalam setara kas harus memenuhi karakteristik dapat dikonversi menjadi kas pada
jumlah tertentu tanpa resiko perubahan nilai dan jatuh temponya sangat dekat. Ukuran
jatuh tempo untuk dapat dikategorikan setara kas biasanya tiga bulan.
 Termasuk dalam kategori ini misalnya deposito jangka waktu kurang dari tiga bulan
serta tidak dijaminkan dan instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan
dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan. Saham tidak termasuk kategori ini karena
pada saat dijual, entitas tidak dapat memastikan jumlah kas yang akan diterima pada
saat saham dijual.
Aset & liabilitas keuangan
 Jika entitas melakukan perjanjian dengan Bank terkait dengan pinjaman yang tidak
dapat diambil semuanya, namun harus menyisakan saldo minimum dalam rekening
bank tersebut. Saldo minimum ini disebut compensating balance. Dalam Lap.keu
compensating balance disajikan secara terpisah dapat sebagai aset lancar atau jangka
panjang tergantung jangka waktu pinjaman.
 Entitas dapat mengalami bank overdraft yaitu di mana jumlah cek yang ditarik dalam
rekening melebihi saldo kas. Bank overdraft diklasifikasikan sebagai utang dagang
(account payable), jika jumlahnya material disajikan tersendiri.
 Bank overdraft yang terjadi dalam satu rekening bank dapat diakumulasikan (dinet-
kan) dengan rekening yang lain jika dan hanya jika, berasal dari bank yang sama dan
terdapat perjanjian yang membolehkan transfer antar-rekening di bank tersebut.
2.3. Pengendalian Internal Kas
Kas banyak diinginkan sehingga mudah dicuri dan diselewengkan, karena itu entitas perlu
merancang pengendalian internal yang baik agar kas perusahaan aman dan terlindungi.
Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas.
1. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan pembayar;
pihak yang melakukan pembayar dengan pencatat dan pihak pemakai kas. Tingkat
pemisahan tugas disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Pada entitas yang besar
pemisahan tugas dilakukan secara ideal. Utamanya, harus ada kroscek dan kontrol dari
pihak lain, sehingga penyalahgunaan wewenang dapat dihindari.
2. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang tertutup dengan
akses terbatas.
Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas (lanjutan) misal.
1. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
2. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga terdapat
pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
3. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan pengendalian pencatatan
4. Penggunaan sistem imprest kas kecil untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah
kecil.
5. Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank.
2.4. Kas Kecil
2.5. Rekonsiliasi Bank
Saldo kas dalam laporan keuangan adalah saldo bank yang telah direkonsiliasi.
Rekonsilaisi saldo kas dan saldo bank dapat mengurangi potensi kesalahan pencatatan dan juga
potensi hilangnya uang perusahaan.
Tujuan rekonsiliasi adalah untuk mencocokkan antara pencatatan di perusahaan dan
pencatatan kas yang dilakukan oleh bank yang mengelola uang perusahaan.
 Saat ini, perbankan telah menyediakan fasilitas internet banking, sehingga entitas dapat
memonitor saldo kas dan mutasi kas setiap saat. Dalam sistem ini pengendalian lebih
mudah, rekonsiliasi dapat dibuat setiap hari melalui internet banking, setiap saat
entitas dapat mengecek saldo dan mutasi rekening bank untuk dicocokkan dengan saldo
dan mutasi kas yang dalam catatan entitas.
 Untuk melakukan rekonsiliasi bank, entitas harus memiliki data catatan penerimaan dan
pengeluaran kas yang dilakukan entitas; memiliki rekening koran yang berisikan mutasi
pencatatan kas oleh bank.
 Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan mutasi kas dalam catatan entitas dan
mutasi dalam catatan rekening bank. Jika terdapat perbedaan baik nilai, transaksi yang
hanya ada disalah satu pihak, maka item tersebut harus diteliti lebih lanjut.
Penyebab perbedaan saldo kas di rekening koran (bank) dengan saldo kas di catatan entitas
adalah:
1. Penerimaan:
 Bank lebih dahulu membukukan setoran perusahaan (transfer) namun entitas belum;
atau sebaliknya.
 Entitas telah melakukan setoran namun belum terlihat dalam rekening koran di bank;
atau sebaliknya.
2. Pengeluaran:
 Entitas dilakukan dengan penerbitan cek, adakalanya penerima cek tidak langsung
mencairkannya.
 Oleh bank dilakukan secara autodebet dari rekening bank, namun entitas belum
mengetahuinya.
3. Kesalahan mencatat:
 Dilakukan baik oleh entitas maupun oleh bank. Jika terdapat perbedaan nilai transaksi
dengan bukti yang sama, maka harus ditelusuri pihak mana yang melakukan kesalahan.
Ilustrasi 1 : rekonsiliasi bank
Teri Corp membuka rekening di bank B pada tanggal 1 Oktober 2005 dengan menyetorkan kas
sejumlah $4000, seluruh transaksi melalui bank. Transaksi selama Oktober dicatat oleh Teri &
Bank sbb:
Teri Bank B
 Setoran-setoran $7,360 $ 7,110
 Cek-cek yang diterbitkan 6,290 6,130
 Biaya bank - 10
 Saldo kas per 31 Oktober 5,070 4970
Transaksi-transaksi yang dicatat Teri Corp dan Bank B Selama bulan November sbb:
Teri Bank B
Setoran-setoran $ 8,220 $ 8,280
Cek yang diterbitkan $ 9,410 $ 9,220
Biaya bank $ 10 $ 15
Wesel tagih + bunga $ 1.015
Saldo kas 30 November 2005 $3,870 $5,030
Teri corp
Rekonsiliasi Bank
Per 31 Oktober 2005
 Saldo kas menurut catatan perusahaan $ 5,070
 Dikurang : biaya bank ( $ 10 )
saldo kas perusahaan yang benar $ 5,060
 Saldo kas menurut catatan Bank $ 4,970
 Ditambah : setoran dalam perjalanan 250
 Dikurang : cek yang beredar ( 160 )
saldo kas bank yang benar $ 5,060
Penyusunan: saldo bank menyesuaikan ke catatan perusahaan
Teri corp
Rekonsiliasi Bank
Per 31 Oktober 2005
Saldo kas menurut Bank $ 4,970
Ditambah: Biaya administrasi $ 10
Setoran dalam perjalanan $ 250
260
$ 5, 230
Dikurang : cek yang beredar ( 160)
Saldo kas menurut perusahaan $ 5,070
No Bln Perbedaan catatan Versi Jumlah Jumlah Item di RB
1 Okt Setoran-setoran Teri Corp 7.360
Bank B (7.110)
250 SDP-Okt
Nov Setoran-setoran Teri Corp 8.220
Bank B 8.280
(-) SDP-Oktober 250 8.030
190 SDP-Nov
2 Okt Cek-cek yang diterbitkan Teri Corp 6.290
Bank B 6.130
160 CYB-Okt
Nov Berapa CYB-Nov ? CYB-Nov
Item-item yang harus disajikan dalam RB berkolom
1. Keterlambatan:
Okt Nov
Setoran dalam perjalanan (SDP) 250 190
Biaya administrasi bank (BB) 10 15
Cek yang masih beredar (CYB) 160 350
Wesel tagih (WT) 1.015
2. Kesalahan:
Penerimaan & atau pengeluaran terkadang dicatat oleh bank dan atau oleh perusahaan terlalu
besar atau terlalu kecil.
2.6. Penurunan Nilai
 Otomatis: Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi (FVPL) secara
otomatis akan menurun nilainya mengikuti harga pasarnya.
 Melalui evaluasi: aset keuangan diukur dengan harga perolehan, nilai diamortisasi
(HTM) serta aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) dapat mengalami penurunan.
Evaluasi penurunan nilai dapat dilakukan dengan prosedur berikut.
1. Aset keuangan yang secara individu signifikan dilakukan pengujian penurunan
nilai secara individu.
2. Jika aset keuangan yang secara individu signifikan, pada saat pengujian individual
tidak mengalami penurunan nilai, maka harus dinilai dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik resiko kredit yang sama.
3. Penilaian kelompok dilakukan untuk aset yang secara individu tidak signifikan
dan aset keuangan secara individu signifikan tetapi tidak mengalami penurunan
nilai.
Jika pada periode setelah penurunan nilai, jumlah penurunan nilai berkurang untuk:
 Aset keuangan yang dinilai berdasarkan nilai amortisasi, maka kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya harus dipulihkan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat aset keuangan melebihi nilai perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laporan laba rugi.
 Aset keuangan yang dinilai dengan harga perolehan, tidak dapat dipulihkan.
 Aset keuangan tersedia untuk dijual, dipulihkan melalui laporan laba rugi.
2.7. Pengungkapan
Aset & liabilitas keuangan
• Dalam laporan keuangan pengungkapan kas meliputi kebijakan akuntansi dan informasi
rincian kas yang dimiliki perusahaan.
• Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan kas.
• Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank
overdraft atau cerukan.
2.8. Pengungkapan Kas
Pengungkapan kas dalam laporan keuangan meliputi pengungkapan kebijakan akuntansi dan
informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan.
Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana perusahaan
mengklasifikasikan kas.
Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank overdraft atau
cerukan.
Rangkuman
Kas dan setara kas merupakan satu instrumen aset keuangan yang sangat diinginkan oleh
berbagai pihak.
Kas dan setara kas harus dikelola secara baik atau cukup, tidak kurang atau berlebih (efektif).
Oleh karena itu kas dan setara kas harus dikelola dengan sistim yang memperhatikan
pengendalian internal yang memadai.
PIUTANG
4.1. Pengertian Piutang
Piutang (receivable) merupakan klaim suatu entitas kepada pihak lain.
Hampir semua entitas memiliki piutang kepada pihak lain baik yang terkait dengan transaksi
penjualan/pendapatan maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi lainnya.
• Kategori piutang dipangaruhi jenis usaha entitas.
1. Untuk perusahaan dagang dan manufaktur jenis piutang yang muncul adalah
piutang dagang dan piutang lainnya. Piutang dagang terkait dengan pendapatan.
2. Untuk entitas perbankan, piutang adalah kredit yang disalurkan kepada pihak
lain, dalam laporan keuangan dikalsifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan.
Perusahaan pembiayaan selain bank (multifinance), mengklasifikasikan piutang
menurut jenis pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan sewa, dan piutang
pembiayaan kartu kredit.
• Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendapatan disebut piutang lainnya
atau nontrade receivable. Contohnya piutang karyawan, perusahaan afiliasi, pemegang
saham, pitang pajak, piutang klaim asuransi, piutang bunga, piutang dividen, piutang
jaminan pelanggan, dan piutang jaminan pengembalian barang dari pelanggan.
• Bentuk klaim kepada pihak lain dapat didasarkan perjanjian utang piutang secara
tertulis yang biasanya disebut wesel tagih (promssory notes/notes recevable), namun
dapat juga didasarkan pada perjanjian atau komitmen tidak tertulis seperti piutang yang
hanya didasarkan pada faktur (invoice) dari transaksi penjualan sering disebut piutang
dagang atau account receivable atau trade receivable.
PIUTANG WESEL
• Wesel tagih (promissory notes atau notes receivable) merupakan klaim perusahaan
kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu
tertentu.
• Wesel merupakan janji tertulis yang tidak bersyarat, dibuat oleh pihak yang satu untuk
pihak yang lain, ditandatangani oleh pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah
uang atas permintaan atau pada tanggal yang ditetapkan pada masa mendatang kepada
pihak yang memerintahkan atau yang membawanya.
• Wesel tagih dapat diterbitkan untuk membayar penjualan, piutang yang telah jatuh
tempo, atau diterbitkan dalam rangka memperoleh pinjaman.
4.2. Pengakuan dan Pengukuran Piutang
Pada saat perolehan.
Entitas seharusnya mengukur piutang sebesar nilai kini dari kas yang akan diterima di masa
depan (present value/ discounted of future cash flow). Untuk pengukuran piutang dagang dan
piutang usaha jarang sekali memperhitungkan komponen bunga dari piutang tersebut.
Untuk piutang dagang atau usaha yang secara jelas akan dilunasi jangka panjang, maka
perusahaan harus mencatat piutang sebesar nilai kini dari kas di masa depan.
• Dalam transaksi penjualan/pendapatan, pengakuan piutang dikaitkan dengan
pengakuan pendapatan. Dalam transaksi piutang yang dikaitkan dengan pemberian
pinjaman, piutang diakui sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pinjaman.
• Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar. Nilai wajar
merupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah pihak pada
tanggal transaksi. Nilai pertukaran ini dapat dipengaruhi oleh adanya hubungan relasi,
karenanya piutang dari pihak berelasi perlu diungkapkan secara khusus.
Biaya perolehan diamortisasi
• Biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
piutang. Biasanya biaya transaksi dikeluarkan untuk memperoleh piutang atau pinjaman
dari lembaga keuangan.
• Nilai biaya transaksi ini dicatat :
• Mengurangi pinjaman yang diberikan (ilustrasi 1-a) atau
• Menambah pinjaman yang diberikan (ilustrasi 1-b)
Ilustrasi 1:
(a) biaya perolehan mengurangi pinjaman yang diberikan.
• Bank Seragam memberikan pinjaman kepada PT Batik sebesar Rp 30.000.000.000
dengan tingkat bunga 8% dibayarkan diakhir tahun. Bank Seragam membebankan biaya
administrasi sebesar Rp 971.916.000. Dalam perjanjian disebutkan bahwa biaya
administrasi mengurangi jumlah pinjaman, maka PT Batik menerima pinjaman sebesar
Rp 29.028.084.000. Kredit tersebut dilunasi seluruhnya pada akhir tahun kelima.
Ilustrasi 1:
(b) biaya perolehan menambah pinjaman yang diberikan.
• Bank Seragam memberikan pinjaman kepada PT Sarung sebesar Rp 400 jt dengan
tingkat bunga 10%. Bunga dibayarkan setiap akhir tahun dan pinjaman tersebut dilunasi
tiap tahun sebesar Rp 100 jt dan bunga dihitung berdasarkan saldo kredit yang belum
dibayarkan. Dalam rangka pemberian pinjaman tersebut, Bank Seragam mengeluarkan
biaya langsung sebesar Rp 8.447.550. Biaya administrasi tersebut dibayarkan secara
tunai oleh Bank Seragam. PT Sarung akan menerima kredit tersebut tanpa dipotong
biaya administrasi. Biaya transaksi akan diperhitungkan dalam menambah nilai
perolehan piutang.
Diskon penjualan.
• Diskon dapat juga diberikan dalam potongan penjualan karena pembayaran yang
dilakukan pelanggan lebih cepat dari yang telah dijadwalkan. Dalamkontrak penjualan
sering dinyatakan dalam bentuk 5/10, n/60 artinya akan diberikan diskon penjualan 5%
jika pelanggan membayar sampai dengan 10 hari dan piutang tersebut harus dilunasi
dalam waktu 60 hari.
• Diskon penjulan yang dikaitkan dengan pembayaran dapat dicatat dengan
menggunakan dua metode piutang neto (net method) dan metode bruto (gross
methods) di contohkan dalam Ilustrasi 2.
Ilustrasi 2:
• Penjualan kredit Rp 40 jt 1 Agustus 2010, retur penjualan 3 Agustus 2010 Rp 6 jt, syarat
jual 2/10, n=30.
a. Jurnal yang dilakukan perusahaan (metode neto & bruto), jika debitur
mengambil diskon penjualan; atau
b. Jurnal yang dilakukan (metode neto & bruto), jika debitur tidak mengambil
diskon penjualan tersebut, diterima piutang tanggal 30 Agustus 2010.
Wesel tagih diterima dari:
a. Transaksi penjualan (ilustrasi 2a)
b. Transaksi perolehan asset tetap, pembayaran sekaligus jangka panjang (ilustrasu 2b)
c. Transaksi pembayaran pokok tetap ditambah bunga (ilustrasi 2C)
Ilustrasi 2a
PT SSS menerima wesel dari PT LLL untuk melunasi piutang dagangnya yang telah jatuh
tempo, wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp 30.000.000, bunga 12%, diterbitkan
tanggal 1 November 2015 dan jangka waktu 120 hari. Bunga dan pokok akan dibayarkan
pada saat jatuh tempo.
Ilustrasi 2a
Wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Februari 2016:
• Jangka waktu wesel 120 hari, diterbitkan 1 November 2015
Bulan Jumlah Hari Akumulasi jangka waktu
November 30 - 1 29
Desember 31 60
Januari 31 91
Februari 29 120
Pengakuan:
• Penerimaan wesel tagih
• Penyesuaian bunga
• Pada saat pelunasan
Pengukuran:
• Penerimaan wesel dicatat dengan nilai
nominal
• Bunga dicatat yang sudah menjadi hak
• Wesel saldonya menjadi nol, piutang
bunga juga nol
Ilustrasi 2b
PT TIA menjual tanah kepad PT BIN pada 2 Januari 2015. penjualan itu tidak dilakukan secara
tunai, tetapi untuk pembayarannya PT BIN menerbitkan wesel tagih dengan nilai nominal Rp
500 juta akan jatuh tempo 5 th y.a.d. harga pasar tanah pada tanggal penjualan pasti lebih
rendah dari Rp 500 juta, karena telah memperhitungkan jangka waktu pembayaran 5 th
kedepan. Bunga pasar yang berlaku sebesar 10% . Nilai tanah dalam PT TIA tercatat sebesar Rp
250 juta.
Pengakuan dan pengukuran:
• Diakui pada saat wesel diterima & dicatat dengan nominal
• Aset tetap yang diterima dicatat dengan nilai wajar
• Nilai wesel dihitung nilai sekarangnya untuk mencatat selisih nilai tercatat tanah dengan
nilai wajarnya
• Keuntungan /kerugian diakui dari selisih antara nilai wajar tanah dengan nilai tercatatnya
• Selisih antara nilai nominal wesel dengan nilai sekarang wesel diamortisasi
Ilustrasi 2c
PT MEL menerima wesel tagih dari PT SER untuk melunasi penjualan mobilnya. Harga pokok
penjualan mobil tersebut Rp 100 juta. Wesel tersebut memiliki nilai nominal Rp 120 juta, bunga
12%. Pokok akan diangsur selama 12 kali, masing-masing sebesar Rp 10 juta ditambah bunga
yang dihitung dari pokok yang masih tersisa. Pembayaran dilakukan setiap akhir
Pengakuan dan pengukuran
• Penerimaan wesel dan penjulan dicatat dengan nilai nominal
• Angsuran pokok & angsuran bunga dicatat terpisah
• Bunga diperhitungkan dari saldo pokok terutang
4.3. Penurunan Nilai dan Penghentian Piutang
Konsep umum penurunan nilai
• Setiap tanggal pelaporan entitas harus mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif
bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
• Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang
merugikan dan berdampak kepada arus kas masa depan.
• Jika terdapat bukti yang objektif, jumlah kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai
tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian
kredit masa depan yang belum terjadi, bukan estimated loss, tetapi incurred loss)
• Tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif pada saat pengakuan awal.
 Menurut PSAK 55 (revisi 2011) pinjaman yang diberikan atau piutang (Loans and
Receivable /LR) diukur berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif.
Kerugian penurunan nilai secara individu dan kolektif:
• Penurunan nilai secara individu dilakukan jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan
nilai secara individual terjadi.
• Penurunan nilai secara kolektif dilakukan jika tidak terdapat bukti objektif penurunan
nilai secara indvidu.
Perhitungan Penurunan Nilai
Ilustrasi 3 a: penurunan nilai piutang individu
PT Mandar memiliki tagihan kepada pelanggannya PT Elang Sakti, sebesar Rp 20 jt pada tanggal
1 Agustus 2011. Piutang tersebut normalnya dibayarkan sebulan setelah penjualan dilakukan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 saat PT Mandar menyusun laporan keuangan,
piutang tersebut belum diterima. PT Elang Sakti berjanji akan melunasi piutang tersebut pada
awal Juli 2012; tingkat bunga pasar saat ini 8%.
Ilustrasi 3b: penurunan nilai (berkasus)
PT Balisange memberikan pinjaman kepada PT Zamuhari sebesar Rp 200 jt pada tanggal 30
Desember 2010. Pinjaman tersebut diberikan selama 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas
saldo pinjaman yang belum dilunasi. Pinjaman tersebut akan diangsur dua kali tiap akhir tahun.
Diharapkan pinjaman tersebut akan dilunasi pada 30 Desember 2015 . Namun pada 30
Desember 2015, PT Zamhari tidak membayar angsuran dan bunganya. Diketahui bahwa PT
Zamhari mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu dilakukan negosiasi ulang.
Ilustrasi 3b
Kasus 1: dicapai kesepakatan bahwa debitur (PT Zamuhari) mulai mengangsur pada tahun 2016
namun tidak ada penambahan bunga maupun perubahan pokok atas skedul. PT Zamuhari
mendapatkan grace period selama satu tahun.
Kasus 2: kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan diangsur mulai 2016, namun
angsuran pertama akan memperhitungkan bunga majemuk. Untuk angsuran ke dua dilakukan
pada tahun berikutnya.
Kasus 3: kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur pada tahun 2016 dan
sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan dikenakan pinalti kenaikan suku bunga
menjadi 12%. Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga
tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flate, bunga
=(200 jt x 0,12) x 2 = 48 jt.
Ilustrasi 4 : penurunan nilai piutang kolektif
PT Aira memiliki piutang dagang dari beberapa pelanggan pada 31 Desember 2011 sebagai
berikut:
PT Keisha 30.000.000
PT Raka 26.000.000
PT Audrey 25.000.000
PT Azam 15.000.000
PT Nisa 5.000.000
PT Maulida 3.000.000
Piutang lain tidak signifikan 25.000.000
Semua piutang tidak ada jaminannya.
Ilustrasi 4 : penurunan nilai piutang kolektif
Terdapat informasi bahwa:
• PT Maulida dinyatakan pailit oleh pengadilan dan perusahaan akan dibubarkan.
• Piutang kepada PT Azzam telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang tersebut
menyebutkan bahwa piutang harus dilunasi jangka waktu 1 bulan. Perusahaan
mengestimasi bahwa PT Azzam baru dapat melunasi utangnya pada 31 Desember 2012.
Bunga untuk incremental borrowing perusahaan 6%.
• Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak tertagih sebesar 2% dari
nilai piutang
Perhitungan penurunan nilai piutang dengan menggunakan analisis statistik:
1. Metode pembebanan rata-rata (average charge method)
2. Metode roll rate
Jurnal penurunan nilai piutang dengan:
• Metode langsung: piutang langsung dihapuskan tanpa dibuat akun cadangan
penurunan nilai
• Metode tidak langsung: piutang tidak langsung dihapuskan melainkan dicadangkan
dengan membuat akun cadangan penurunan nilai. Ilustrasi 7
Ilustrasi 5
PT Yuanita memiliki saldo cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp 20 jt pada tanggal 2
Januari 2011. 1 maret 2011, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp 5 jt dihapuskan karena
terbukti pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada tanggal 1 Juli 2011 piutang
yang diidentifikasi signifikan sebelumnya diturunkan nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya
Rp 67 jt yang terdiri dari piutang bruto Rp 70 jt dan cadangan penurunan piutang Rp 3 jt.
Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang Rp 2 jt dari piutang yang sebelumnya
telah dihapuskan.
Penghentian piutang (derecognation) akan menyebabkan piutang tidak lagi dicatat
dalam laporan keuangan.
PSAK 55 secara spesifik menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika
dan hanya jika:
1. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau;
2. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan.
Utang dengan jaminan
Anjak piutang adalah penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang
• disclosed factoring: debitur diberitahu oleh penjual piutang bahwa piutangnya
dijual/ditransfer. Pembayaran piutang saat jatuh tempo akan dialihkan kepada pihak
perusahaan anjak piutang (pembeli piutang)
• undisclosed factoring: debitur tidak diberitahu oleh penjual piutang bahwa piutangnya
dijual/ditransfer. Pembayaran oleh debitur diterima penjual piutang bukan pada
perusahaan anjak piutang.
• Factor Lembaga keuangan atau bank dapat fee dari hasil tagihan-taginan busines
perusahaan misal customer membeli barang ke penjual/pembuat secara kredit melalui
Bank (penerbit kartu kredit). Bank mendapatkan fee dari tagihan secara kolektif.
• Sale Without recourse Pembeli atau perusahaan Anjak Piutang akan menanggung resiko
ketidaktertagihan piutang. Penjual tidak menjamin jika piutang tsb tidak dibayar oleh
pelanggannya.
• Sale With recourse Penjual menjamin piutang tersebut jika pelanggan tidak membayar
piutang. Resiko ketidaktertagihan piutang tidak berpindahtangan.
Utang dengan jaminan
Ilustrasi 8: Transfer piutang dengan jaminan dan tanpa jaminan
PT Murshadi pada tanggal 1 Maret 2011, mentransfer piutang dagang salah satu pelanggannya
yaitu PT Jasimin kepada perusahaan pembiayaan PT Milani Finance sebesar Rp 400 jt. Atas
transfer piutang ini, PT Milani Finance membebankan biaya (fee) sebesar 5% dan
mencadangkan 4% untuk penurunan nilai piutang (tanpa jaminan).
1. Jurnal transfer piutang tanpa jaminan
2. Jurnal transfer piutang dengan jaminan
4.4. Penyajian Piutang
Piutang pada laporan keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar.
 Penyajian piutang dalam laporan keuangan dengan beberapa kategori seperti piutang
dagang, piutang usaha, dan piutang lain. Namuan ada juga perusahaan jenis industri
yang memiliki klasifikasi penyajian piutang lebih detail.
 Nilai piutang disajikan dalam laporan keuangan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
 Piutang biasanya disajikan dalam satu baris, tetapi dapat juga disajikan secara detail
subkomponennya.
 Jika disajikan dalam satu baris, maka subkomponennya disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan.
 Penyajian subkomponen yang biasa muncul diantaranya adalah piutang pihak berelasi,
piutang pihak ketiga, dan cadangan kerugian piutang yang ditampilkan satu baris
tersendiri
4.5. Pengungkapan Piutang
Pengungkapan piutang dalam laporan keuangan cukup lengkap. Pengungkapan tersebut
terbagi dalam tiga bagian, yaitu pengungkapan kebijakan akuntansi, pengungkapan rincian
piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan pokok, serta penjelasan lain yang
material dan signifikan. Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi piutang
di antaranya adalah:
1. Metode pengakuan piutang awal;
2. Metode pengukuran setelah perolehan;
3. Metode untuk menghitung penurunan nilai;
4. Penjelasan mengenai penghapusan atau penghentian piutang.
Rangkuman
Piutang merupakan satu instrumen aset keuangan yang dapat digadaikan (factor) atau
ditransfer/dijual.
Piutang dilaporan keuangan dapat disajikan dalam satu baris atau secara detail
subkomponennya.
Jika satu baris maka subkomponennya harus dijelaskan dalam catatan laporan keuangan.
Pengungkapan piutang harus cukup dengan informasi tentang pengungkapan kebijakan
akuntansi, pengungkapan rincian piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan
pokok, serta penjelasan lain yang material dan signifikan.
LAPORAN ARUS KAS
Kas 2011
 Saldo awal; 1 Januari Rp 109.000.000
 Saldo akhir; 31 Desember Rp 167.000.000
Terjadi kenaikan kas (bersih)Rp 58.000.000; artinya arus kas masuk lebih besar dari arus kas
keluar.
Apakah informasi diatas sudah memberikan gambaran tentang berapa total kas yang diterima
dan/atau digunakan selama periode tersebut (tahun 2011)?
Laporan keuangan apa yang dapat memberikan informasi tentang kas diterima dan dikeluarkan
selama tahun 2011?
10.1. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan tentang kas awal dan akhir serta kenaikan
bersumber dari mana atau penurunan digunakan untuk apa.
Tujuan LAK
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas
dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
Tujuan dan kegunaan laporan arus kas
Laporan arus kas berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain; laporan ini bertujuan
sebagai berikut:
1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan
kepastian dalam menghasilkannnya.
2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar dividen.
3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas
neto kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan ini seringkali dapat membantu dalam
mengevaluasi kualitas laba entitas.
4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari
laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan
pertimbangan manajeman, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
5. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.
10.3. Bentuk-bentuk laporan arus kas
Laporan arus kas dapat disajikan dengan salah satu dari dua metode yaitu:
(a) metode langsung
(b) metode tidak langsung.
Bentuk laporan arus kas metode langsung & metode tidak langsung dibedakan pada cara
penyajian aktivitas operasi saja.
Penyajian aktivitas operasi dengan metode langsung dan Tidak langsung
Arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi pada:
• metode langsung; menyajikan kelompok utama/operasi penerimaan kas maupun
pengeluaran kas bruto (gross)
• metode tidak langsung; dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan
laba rugi tersebut dengan transaksi nonkas, akrual, dan tangguhan dari pos penghasilan
atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Kenaikan (penurunan) kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp 121.030.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
ditambah:
penurunan piutang usaha 5.760.000
beban penyusutan 37.000.000
beban bunga hutang jangka panjang 2.187.500 44.947.500
165.977.500
dikurang:
penurunan hutang gaji 2.200.000
kenaikan beban dibayar dimuka 20.000.000
penurunan hutang usaha 15.000.000
kenaikan persediaan 114.205.000
keuntungan atas penjulan peralatan 375.000
penurunan hutang jangka pendek 7.900.000
penurunan hutang pajak penghasilan 1.650.000 161.330.000
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500
Metode langsung-aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan =
Pendapatan penjualan.......................................................... xxx
(+) penurunan piutang usaha................................................ xxx
atau (-) kenaikan piutang usaha.
Penerimaan kas dari pelanggan ................................ xxx
Pembayaran kas kepada pemasok =
Harga pokok penjualan.................................................... xxx
(+) kenaikan persediaan................................................... xxx
atau (-) penurunan persediaan
(+) penurunan hutang usaha........................................... xxx
atau (-) kenaikan hutang usaha
Pembayaran kas kepada pemasok .................... xxx
Metode langsung-aktivitas operasi
Pembayaran kas untuk beban operasi = xxx
(+) kenaikan beban dibayar dimuka................................. xxx
atau (-) penurunan beban dibayar dimuka
(+) penurunan hutang beban akrual............................... (xxx)
atau (-) kenaikan hutang beban akrual
Pembayaran kas untuk beban operasi............................. xxx
Kas yang dibayarkan untuk Pajak penghasilan
Beban pajak tahun ini.......................... xxx
(+) penurunan hutang pajak penghasilan xxx
atau (-) kenaikan hutang pajak penghasilan.
Kas yang dibayarkan untuk pajak xxx
10.4. Penyusunan Laporan Arus Kas
Langkah-langkah untuk penyusunan laporan arus kas
1. Siapkan Neraca komparatif, laporan laba rugi minimal informasi laba bersih, dan data
tambahan yang diperlukan dari buku besar serta catatan lainnya;
2. Tentukan dan hitung kenaikan atau penurunan setiap akun dari neraca komparatif;
3. Kenaikan atau penurunan setiap akun dianalisa transaksinya untuk menentukan berapa
kas masuk atau keluar dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan;
4. Menyusun laporan arus kas dimulai dari aktifitas operasi (dengan metode yang dipilih),
kemudian aktifitas investasi dan pendanaan.
Langkah ke 3: analisa kenaikan atau penurunan setiap akun
• Piutang usaha naik = ada penjualan kredit (akrual) telah tersajikan dalam laba
bersih/penerimaan dari pelanggan; ada akrual dihilangkan
• Piutang usaha turun = ada penerimaan kas dari pelunasan piutang tetapi
belum terekap pada laba bersih/penerimaan kas dari pelanggan akui
• Persediaan barang dagang naik = ada pembelian tunai & kredit; ada akrual 
dihilangkan
• Persediaan barang dagang turun = ada penjualan tunai & kredit; ada akrual
dihilangkan
• Utang usaha naik = ada pembelian kredit (akrual) hilangkan
• Utang usaha turun = ada pembayaran kas yang belum terekap pada laporan laba
rugi/pembayaran kepada pemasok akui
• Utang usaha naik = ada pembelian kredit (akrual)hilangkan
• Utang usaha turun = ada pembayaran kas yang belum terekap pada laporan laba
rugi/pembayaran kepada pemasok akui
• Pendapatan diterima dimuka naik = ada kas masuk dari pelanggan belum terekap dalam
laporan laba rugi/penerimaan kas dari pelanggan  akui
• Pendapatan diterima dimuka turun = ada pendapatan non tunai (akrual) disajikan
dalam laporan laba rugi/penerimaan kas dari pelanggan hilangkan
Penyajian metode langsung-aktivitas operasi
PT Keisa Vit
Laporan Arus Kas- bagian aktivitas operasi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Arus kas dari kegiatan operasi
 Kas yang diterima dari pelanggan Rp 410.887.000
 Pembayaran kas:
Kepada pemasok ( Rp 331.774.000)
Untuk beban operasi ( 66.972.500)
Untuk pajak penghasilan ( 7.493.000)
( 406.239.500 )
 Kas bersih yang diterima (dikeluarkan)
dari kegiatan operasi 4.647.500
PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Kenaikan (penurunan) kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Kas yang diterima dari pelanggan Rp 410.887.000
Pembayaran kas:
Kepada pemasok Rp 331.774.000
Untuk beban operasi 66.972.500
Untuk pajak penghasilan 7.493.000 (406.239.500)
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi
4.647.500
Arus kas dari kegiatan investasi
Penjualan peralatan masak (termasuk keuntungan 375.000) 21.375.000
Pembelian tanah ( 200.000.000 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan investasi ( 178.625.000)
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Penerimaan dari hutang jangka panjang 250.000.000
Pembagian dividen ( 50.000.000 )
Pembayaran bunga hutang jk panjang ( 2.187.500 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan pendanaan 197.812.500
Kenaikan (penurunan) bersih kas 23.835.000
Saldo kas awal periode 57.480.000
Saldo kas akhir periode 81.315.000
PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Kenaikan (penurunan) kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp 121.030.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
ditambah:
penurunan piutang usaha 5.760.000
beban penyusutan 37.000.000
beban bunga hutang jangka panjang 2.187.500 44.947.500
165.977.500
dikurang:
penurunan hutang gaji 2.200.000
kenaikan beban dibayar dimuka 20.000.000
penurunan hutang usaha 15.000.000
kenaikan persediaan 114.205.000
keuntungan atas penjulan peralatan 375.000
penurunan hutang jangka pendek 7.900.000
penurunan hutang pajak penghasilan 1.650.000 161.330.000
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500
LAK-metode tidak langsung
PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Arus kas dari kegiatan investasi
Penjualan peralatan masak (termasuk keuntungan 375.000) 21.375.000
Pembelian tanah ( 200.000.000 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan investasi (178.625.000 )
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Pembagian dividen ( 50.000.000 )
Hutang jangka panjang 250.000.000
Beban bunga hutang jangka panjang ( 2.187.500 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan pendanaan 197.812.500
Kenaikan (penurunan) bersih kas 23.835.000
Saldo kas awal periode 57.480.000
Saldo kas akhir periode 81.315.000
RANGKUMAN
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan tentang kas awal dan akhir serta kenaikan
bersumber dari mana atau penurunan digunakan untuk apa. Kas masuk/keluar dalam satu
tahun dapat disjikan dalam bentuk laporan arus kas langsung dan tidak langsung

More Related Content

What's hot

Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Sri Apriyanti Husain
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganRatna Agnezious
 
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Risdiana Hidayat
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
YABES HULU
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
Tulus Surachman
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Tika Evitasuhri
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
Muhammad Anshar
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Ryan Gamof
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Dina Nurmariyani
 
Bab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable assetBab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable asset
AndiErwinGhozali
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Fina Sari
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
2nd Social
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Perum Perumnas
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Bab xiii pengungkapan lap keuangan
Bab xiii   pengungkapan lap keuanganBab xiii   pengungkapan lap keuangan
Bab xiii pengungkapan lap keuangan
Abi Bie
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Ellysa Putri
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Rani Widianti
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
Lucky Maharani Safitri
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
AndiErwinGhozali
 

What's hot (20)

Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
Psak 61-akuntansi-hibah-pemerintah-ias-20-gov-grant-240911
 
Perekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuanganPerekayasaan pelaporan keuangan
Perekayasaan pelaporan keuangan
 
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
Pengantar Akuntansi Pertemuan 1
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
aktiva tetap.ppt
 aktiva tetap.ppt aktiva tetap.ppt
aktiva tetap.ppt
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Konsep laba
Konsep labaKonsep laba
Konsep laba
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Bab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable assetBab 15 intangiable asset
Bab 15 intangiable asset
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Bab xiii pengungkapan lap keuangan
Bab xiii   pengungkapan lap keuanganBab xiii   pengungkapan lap keuangan
Bab xiii pengungkapan lap keuangan
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis ProfitabilitasPengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
Pengembalian atas Investasi dan Analisis Profitabilitas
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
 
Bab 21 Management Letter
Bab 21 Management LetterBab 21 Management Letter
Bab 21 Management Letter
 

Viewers also liked

membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2Fitri Lely
 
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anakDian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Neng Ayu Lestari
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Kas
KasKas
Kasbpkp
 
Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999
Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999
Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999
Ivan Lanin
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
Angga Debby Frayudha
 
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)
Tika Evitasuhri
 
Logika Arus Kas
Logika Arus KasLogika Arus Kas
Logika Arus Kas
Aryo Adiwoso
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 
Slideta01
Slideta01Slideta01
Slideta01
Sulfiani Pagala
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Sri Apriyanti Husain
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
YOHANIS SAHABAT
 
akuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangakuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangrisfanpratama
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
YOHANIS SAHABAT
 
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnyaPenggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnyaEkky Abdul Rahman
 

Viewers also liked (20)

Kas
KasKas
Kas
 
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
 
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anakDian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
Dian ayu lestari hubungan perusahaan induk dan anak
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Rangkuman kas
Rangkuman kasRangkuman kas
Rangkuman kas
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kas
KasKas
Kas
 
Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999
Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999
Kamus Perbankan Bank Indonesia 1999
 
manajemen kesehatan
manajemen kesehatanmanajemen kesehatan
manajemen kesehatan
 
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)
Laporan keuangan konsolidasi (perusahaan induk dan anak)
 
Logika Arus Kas
Logika Arus KasLogika Arus Kas
Logika Arus Kas
 
Bab 2-piutang
Bab 2-piutangBab 2-piutang
Bab 2-piutang
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Slideta01
Slideta01Slideta01
Slideta01
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
akuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutangakuntansi pajak atas piutang
akuntansi pajak atas piutang
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
 
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnyaPenggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
Penggolongan rekening atau akun dan jenis jenisnya
 

Similar to Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3

AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
evarahayu18
 
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptxPertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Satria wijaya
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
RaihanAbid1
 
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualMakalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Septaria Seri
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Amrul Rizal
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Yunita Tri Andra Yani
 
Kelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxKelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptx
NurRis1
 
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Nur Putriana
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...
Shelly Maulidha
 
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
ilham988553
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Abdi Az
 
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptxPertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
ssuser057962
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
wayanggi
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Trie Utama Fhuetrii
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
universitas tribhuwana tunggadewi
 
viktorius nong vides
viktorius nong videsviktorius nong vides
viktorius nong vides
nongvides
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
nitrixblog
 
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdfBAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
LEDYMARDIANARITONGA1
 

Similar to Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3 (20)

Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptxPertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
Pertemuan 1 Akuntansi Keuangan MateriKuliah.pptx
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
Makalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptualMakalah psak 1 kerangka konseptual
Makalah psak 1 kerangka konseptual
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
 
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)Rerangka konseptual sak (kdpplk)
Rerangka konseptual sak (kdpplk)
 
Kelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptxKelompok 10 (Bab II).pptx
Kelompok 10 (Bab II).pptx
 
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
Sim nur putriana prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma karakteristik pengembangan ...
 
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...
SIM. SHELLY MAULIDHA, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Conceptual Framework ...
 
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
11-PENGANTAR AKUNTANSI1.pptx
 
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuanganAnalisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
Analisis Informasi Laporan Keuangan : Lingkungan pelaporan keuangan
 
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptxPertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
Pertemuan 1_Akuntansi Keuangan.pptx
 
Financeandstandar
FinanceandstandarFinanceandstandar
Financeandstandar
 
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1Tugas akuntansi keuangan menengah 1
Tugas akuntansi keuangan menengah 1
 
Presentation2 laka buni
Presentation2 laka buniPresentation2 laka buni
Presentation2 laka buni
 
viktorius nong vides
viktorius nong videsviktorius nong vides
viktorius nong vides
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdfBAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
BAB 1 DAN BAB 2 Akuntansi Keuangan dan kerangka kerja konseptual BU NIA.pdf
 

More from Kartika Dwi Rachmawati

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
Kartika Dwi Rachmawati
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
Kartika Dwi Rachmawati
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
Kartika Dwi Rachmawati
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
Kartika Dwi Rachmawati
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
Kartika Dwi Rachmawati
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
Kartika Dwi Rachmawati
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
Kartika Dwi Rachmawati
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
Kartika Dwi Rachmawati
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Kartika Dwi Rachmawati
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
Kartika Dwi Rachmawati
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Kartika Dwi Rachmawati
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Kartika Dwi Rachmawati
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
Kartika Dwi Rachmawati
 

More from Kartika Dwi Rachmawati (20)

2016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph242016 ak2 a_kelompok2_pph24
2016 ak2 a_kelompok2_pph24
 
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
TINGKAT KESTABILAN ANTARA UTS DAN UAS SERTA PENGARUH NILAI UTS TERHADAP RAPOT...
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA  KELA...
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN RATA RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELA...
 
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24PERHITUNGAN PPh PASAL 24
PERHITUNGAN PPh PASAL 24
 
PPh PASAL 24
PPh PASAL 24PPh PASAL 24
PPh PASAL 24
 
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal242016 ak2a kelompok2_pphpasal24
2016 ak2a kelompok2_pphpasal24
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
 
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
DATA TINGKAT INVESTASI DI INDONESIA TAHUN 2012-2016
 
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systemschap004-Relational Databases and Enterprise Systems
chap004-Relational Databases and Enterprise Systems
 
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESSCHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
CHAPTER7-CONVERSION BUSSINESS
 
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
DISTRIBUSI FREKUENSI DANUKURAN GEJALA PUSATNILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATI...
 
chap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Processchap005-Sales and Collections Business Process
chap005-Sales and Collections Business Process
 
chap003-Data Modeling
chap003-Data Modelingchap003-Data Modeling
chap003-Data Modeling
 
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasichapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
chapter14_Mengevaluasi sistem informasi akuntansi pada investasi
 
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
Tingkat investasi di indonesia tahun 2012-2016
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
Pai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islamPai demokrasi dlm islam
Pai demokrasi dlm islam
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
Transaksi perusahaan&persamaan akuntansi, Siklus Akuntansi
 
chap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisionschap006 Making Capital Investment Decisions
chap006 Making Capital Investment Decisions
 

Recently uploaded

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 

Recently uploaded (20)

Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 

Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3

  • 1. KONSEP AKUNTANSI 1. Kerangka Konseptual Akuntansi Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) menurut Kieso (2007: 32) serupa dengan konstitusi (constitution) yaitu “Suatu sistem yang koheren terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat dan fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan”. Menurut Dwi Martani dkk (2012: 30) kerangka konseptual bukan merupakan standar akuntansi keuangan ..... Penyusun standar menggunakan kerangka konseptual ini sebagai acuan. Kerangka kerja konseptual ditunjukkan dengan 3 tingkatan yaitu: 1. Tingkat 1 : Tujuan 2. Tingkat 2 : Karakteristik Kualitatif dan Unsur-unsur Lapooran Keuangan 3. Tingkat 3 : Konsep-konsep Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan.
  • 2. Upaya-upaya membangun kerangka konseptual akuntansi • IASB dan FASB punya konsep masing-masing. IASB dan FASB bekerja sama untuk membuat dan melakukan perbaikan conceptual frame yang akan menjadi dasar untuk perkembangan standar akuntansi dimasa depan. • Setiap Kerangka kerja Pokok dapat menyelesaikan tujuan organisasi dalam mengembangkan standar tersebut yaitu: prisip-prinsip dasar, konsisten kedalam, kumpulan dari internasional, dan petunjuk (framework). • Framework disediakan untuk membuat suara dan keputusan efektif oleh yang memerlukannya. • Kerangka kerja yang baru akan dibangun atas framework yg ada di IASB dan FASB, dan mempertimbangkan perkembangan akibat penerbitan kerangka kerja ini.
  • 3. Kerangka Konseptual Akuntansi versi SAK Menurut SAK: 2012, Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan membahas: 1. Tujuan laporan keuangan 2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan 3. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan; dan 4. Konsep modal serta pemeliharaan modal
  • 4. Tujuan Laporan Keuangan • Laporan keuangan berguna dalam pengambilan keputusan Diskusikan: Apakah Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain dapat digunakan sebagai pengambil keputusan; jika:  Penghasilan dan beban tidak dapat diukur secara andal  Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan manajeman. 1. Kualitas laba bagaimana? rendah 2. Bagaimana caranya untuk menaikkan kualitas laba? Dengan manajeman laba (tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian agar mencapai infromasi laba tertentu yang diiinginkan, tanpa melenggar ketentuan di standar akuntansi. 3. Apakah dengan manajeman laba informasi yang dihasilkan menjadi informasi yang myesatkan? Manajeman laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diiinginkan, tanpa melenggar ketentuan di standar akuntansi.
  • 5. Tujuan laporan keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan. Penjelasan Isi Kerangka Konseptual Akuntansi Karakteristik kualitatif laporan keuangan Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: 1. Dapat dipahami 2. Relevan 3. Keandalan 4. Dapat diperbandingkan • Dapat dipahami Untuk dapat memahami laporan keuangan , pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. • Relevan Relevan artinya apabila informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna dimasa lalu. • Keandalan Keandalan artinya informasi bebas dari menyesatkan, kesalahan material, penyajiannya tulus atau jujur. • Dapat diperbandingkan Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja perusahaan. Pengguna harus juga dapat memperbandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
  • 6. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan Penjelasan terkait dengan definisi, pengakuan, dan pengukuran setiap unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan ada pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) misal PSAK 16: Aset Tetap; menjelaskan definisi, pengakuan, pengukuran saat pengakuan dan setelah pengakuan, penghentian pengakuan, pengungkapan. Konsep modal serta pemeliharaan modal Menurut konsep modal keuangan; modal adalah sinonim dengan aset bersih atau ekuitas entitas. (mengukur kemampuan uang ) Menurut konsep modal fisik; modal dipandang sebagai kapasitas produktif entitas yang didasarkan pada, misalnya unit output per hari. (mengukur kemampuan usaha) Pemilihan konsep modal yang sesuai bagi perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna laporan keuangan Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba Pemeliharaan modal keuangan Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (atau uang) dari aset bersih pada akhir periode melebihi jumlah finansial (atau uang) dari aset bersih awal periode, setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau dalam penentuan daya beli yang konstan. Pemeliharaan modal fisik Menurut konsep ini laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau kemampuan usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah memasukkan kembali setiap distribusi kepada dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para pemilik selam satu periode akuntansi. Aplikasi Kerangka Konsep Akuntansi
  • 7. Diskusikan informasi berikut ini • Ada kejadian ekonomi atau transaksi bisnis yang dapat mempengaruhi laporan keuangan terjadi sekarang dan belum pernah ada pada tahun sebelumnya; • PSAK dan ISAK belum mengatur tentang bagaimana pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan tentang transaksi bisnis tersebut; • Landasan operasional atau landasan praktek seperti buletin teknis, peraturan pemerintah untuk industri, pedoman atau praktek akuntansi industri, simpulan riset akuntansi juga belum ada untuk pengaturan transaksi bisnis tersebut; • Praktek konvensi dan kebiasaan pelaporan yang sehat, buku teks/ajar, artikel dan pendapat ahli juga belum ada. • Bagaimana sikap Anda sebagai penyusun laporan keuangan? Rangkuman Kerangka konseptual akuntansi merupakan landasan atau dasar yang dapat dipergunakan untuk membuat dan mengembangkan perangkat standar akuntansi keuangan. Kerangka konseptual akuntansi juga dapat dijadikan dasar atau landasan bagi penyusun laporan keuangan jika ada masalah atau kasus terkait dengan perubahan keuangan entitas yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan dan atau peraturan lain terkait dengannya
  • 8. KAS dan Setara Kas 2.1. Instrumen Keuangan Instrumen keuangan adalah suatu kontrak formal dan nonformal yang menambah nilai aset atau liabilities keuangan. Standar Akuntansi Keuangan mengatur instrumen keuangan sebagai berikut: 1. PSAK 50: Penyajian (revisi 2010) adopsi dari IAS 32 Financial instrument: presentation 2. PSAK 55: Pengakuan & Penilaian (revisi 2011) adopsi dari IAS 39 Financial Instrument: Recognation and Valuation 3. PSAK 60: Pengungkapan (revisi 2010) adopsi dari IFRS 7 Financial Instrument: Disclosure Aset keuangan Aset Keuangan terdiri dari : a. Kas (termasuk saldo rekening di bank) b. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain misal investasi dalam saham; yang tidak diatur dalam PSAK 15/PSAK 12/ PSAK 4 c. Hak Kontraktual: 1. untuk menerima kas atau 2. aset keuangan lainnya dari entitas lain, 3. hak untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung. d. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan: 1. nonderivatif atau 2. derivatif Konsep pengakuan: entitas mengakui aset keuangan di laporan posisi keuangan jika dan hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Dan dicatat sebagai aset keuangan jika pada kontrak mengindikasikan adanya suatu aliran manfaat ekonomi diterima atau diserahkan dimasa mendatang dan dapat diukur dengan andal.
  • 9. Pengukuran aset keuangan dibedakan menjadi dua: 1. Pengukuran pada saat pengakuan awal dan 2. Pengukuran setelah pengakuan awal Secara umum pengukuran menggunakan dasar nilai wajar, namun saat nilai wajar tidak dapat diperoleh maka dapat menggunakan nilai perolehan atau nilai tercatat.  Penyajian aset keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 (revisi 2010). Pernyataan ini menjelaskan secara umum prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.  Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSAK 60. Pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan pengguna mengevaluasi signifikan instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas serta jenis dan besarnya resiko yang timbul dan bagaimana entitas mengelola resiko tersebut. 2.2. Kas dan Setara Kas Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan. Saldo kas harus terjaga agar tidak kurang atau terlalu banyak. Kas kurang; aktivitas operasional akan terganggu. Kas lebih; entitas tidak dapat memanfaatkan kas tersebut untuk mendapatkan imbal hasil yang tinggi. Bentuk kas terdiri atas uang kartal yang tersimpan dalam sebuah entitas, uang tersimpan dalam rekening Bank, dan setara kas. Kas adakalanya disimpan untuk tujuan tertentu sehingga tidak bebas digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak boleh dikategorikan sebagai kas, tetapi diklasifikasikan sebagai dana cadangan jika digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun dana cadangan ini akan diklasifikasi sebagai aset lancar. Kas yang dicadangkan untuk kegiatan khusus yang akan digunakan lebih dari 1 tahun sama dengan aset tidak lancar.
  • 10.  Setara Kas termasuk kategori instrumen keuangan.  Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid. Agar dapat diklasifikasikan dalam setara kas harus memenuhi karakteristik dapat dikonversi menjadi kas pada jumlah tertentu tanpa resiko perubahan nilai dan jatuh temponya sangat dekat. Ukuran jatuh tempo untuk dapat dikategorikan setara kas biasanya tiga bulan.  Termasuk dalam kategori ini misalnya deposito jangka waktu kurang dari tiga bulan serta tidak dijaminkan dan instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan. Saham tidak termasuk kategori ini karena pada saat dijual, entitas tidak dapat memastikan jumlah kas yang akan diterima pada saat saham dijual. Aset & liabilitas keuangan  Jika entitas melakukan perjanjian dengan Bank terkait dengan pinjaman yang tidak dapat diambil semuanya, namun harus menyisakan saldo minimum dalam rekening bank tersebut. Saldo minimum ini disebut compensating balance. Dalam Lap.keu compensating balance disajikan secara terpisah dapat sebagai aset lancar atau jangka panjang tergantung jangka waktu pinjaman.  Entitas dapat mengalami bank overdraft yaitu di mana jumlah cek yang ditarik dalam rekening melebihi saldo kas. Bank overdraft diklasifikasikan sebagai utang dagang (account payable), jika jumlahnya material disajikan tersendiri.  Bank overdraft yang terjadi dalam satu rekening bank dapat diakumulasikan (dinet- kan) dengan rekening yang lain jika dan hanya jika, berasal dari bank yang sama dan terdapat perjanjian yang membolehkan transfer antar-rekening di bank tersebut. 2.3. Pengendalian Internal Kas Kas banyak diinginkan sehingga mudah dicuri dan diselewengkan, karena itu entitas perlu merancang pengendalian internal yang baik agar kas perusahaan aman dan terlindungi. Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas. 1. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan pembayar; pihak yang melakukan pembayar dengan pencatat dan pihak pemakai kas. Tingkat pemisahan tugas disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Pada entitas yang besar pemisahan tugas dilakukan secara ideal. Utamanya, harus ada kroscek dan kontrol dari pihak lain, sehingga penyalahgunaan wewenang dapat dihindari.
  • 11. 2. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang tertutup dengan akses terbatas. Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas (lanjutan) misal. 1. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda. 2. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga terdapat pengendalian pencatatan oleh pihak lain. 3. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan pengendalian pencatatan 4. Penggunaan sistem imprest kas kecil untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah kecil. 5. Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank. 2.4. Kas Kecil 2.5. Rekonsiliasi Bank Saldo kas dalam laporan keuangan adalah saldo bank yang telah direkonsiliasi. Rekonsilaisi saldo kas dan saldo bank dapat mengurangi potensi kesalahan pencatatan dan juga potensi hilangnya uang perusahaan. Tujuan rekonsiliasi adalah untuk mencocokkan antara pencatatan di perusahaan dan pencatatan kas yang dilakukan oleh bank yang mengelola uang perusahaan.
  • 12.  Saat ini, perbankan telah menyediakan fasilitas internet banking, sehingga entitas dapat memonitor saldo kas dan mutasi kas setiap saat. Dalam sistem ini pengendalian lebih mudah, rekonsiliasi dapat dibuat setiap hari melalui internet banking, setiap saat entitas dapat mengecek saldo dan mutasi rekening bank untuk dicocokkan dengan saldo dan mutasi kas yang dalam catatan entitas.  Untuk melakukan rekonsiliasi bank, entitas harus memiliki data catatan penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan entitas; memiliki rekening koran yang berisikan mutasi pencatatan kas oleh bank.  Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan mutasi kas dalam catatan entitas dan mutasi dalam catatan rekening bank. Jika terdapat perbedaan baik nilai, transaksi yang hanya ada disalah satu pihak, maka item tersebut harus diteliti lebih lanjut. Penyebab perbedaan saldo kas di rekening koran (bank) dengan saldo kas di catatan entitas adalah: 1. Penerimaan:  Bank lebih dahulu membukukan setoran perusahaan (transfer) namun entitas belum; atau sebaliknya.  Entitas telah melakukan setoran namun belum terlihat dalam rekening koran di bank; atau sebaliknya. 2. Pengeluaran:  Entitas dilakukan dengan penerbitan cek, adakalanya penerima cek tidak langsung mencairkannya.  Oleh bank dilakukan secara autodebet dari rekening bank, namun entitas belum mengetahuinya. 3. Kesalahan mencatat:  Dilakukan baik oleh entitas maupun oleh bank. Jika terdapat perbedaan nilai transaksi dengan bukti yang sama, maka harus ditelusuri pihak mana yang melakukan kesalahan.
  • 13. Ilustrasi 1 : rekonsiliasi bank Teri Corp membuka rekening di bank B pada tanggal 1 Oktober 2005 dengan menyetorkan kas sejumlah $4000, seluruh transaksi melalui bank. Transaksi selama Oktober dicatat oleh Teri & Bank sbb: Teri Bank B  Setoran-setoran $7,360 $ 7,110  Cek-cek yang diterbitkan 6,290 6,130  Biaya bank - 10  Saldo kas per 31 Oktober 5,070 4970 Transaksi-transaksi yang dicatat Teri Corp dan Bank B Selama bulan November sbb: Teri Bank B Setoran-setoran $ 8,220 $ 8,280 Cek yang diterbitkan $ 9,410 $ 9,220 Biaya bank $ 10 $ 15 Wesel tagih + bunga $ 1.015 Saldo kas 30 November 2005 $3,870 $5,030
  • 14. Teri corp Rekonsiliasi Bank Per 31 Oktober 2005  Saldo kas menurut catatan perusahaan $ 5,070  Dikurang : biaya bank ( $ 10 ) saldo kas perusahaan yang benar $ 5,060  Saldo kas menurut catatan Bank $ 4,970  Ditambah : setoran dalam perjalanan 250  Dikurang : cek yang beredar ( 160 ) saldo kas bank yang benar $ 5,060 Penyusunan: saldo bank menyesuaikan ke catatan perusahaan Teri corp Rekonsiliasi Bank Per 31 Oktober 2005 Saldo kas menurut Bank $ 4,970 Ditambah: Biaya administrasi $ 10 Setoran dalam perjalanan $ 250 260 $ 5, 230 Dikurang : cek yang beredar ( 160) Saldo kas menurut perusahaan $ 5,070 No Bln Perbedaan catatan Versi Jumlah Jumlah Item di RB 1 Okt Setoran-setoran Teri Corp 7.360 Bank B (7.110) 250 SDP-Okt
  • 15. Nov Setoran-setoran Teri Corp 8.220 Bank B 8.280 (-) SDP-Oktober 250 8.030 190 SDP-Nov 2 Okt Cek-cek yang diterbitkan Teri Corp 6.290 Bank B 6.130 160 CYB-Okt Nov Berapa CYB-Nov ? CYB-Nov Item-item yang harus disajikan dalam RB berkolom 1. Keterlambatan: Okt Nov Setoran dalam perjalanan (SDP) 250 190 Biaya administrasi bank (BB) 10 15 Cek yang masih beredar (CYB) 160 350 Wesel tagih (WT) 1.015 2. Kesalahan: Penerimaan & atau pengeluaran terkadang dicatat oleh bank dan atau oleh perusahaan terlalu besar atau terlalu kecil.
  • 16.
  • 17. 2.6. Penurunan Nilai  Otomatis: Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi (FVPL) secara otomatis akan menurun nilainya mengikuti harga pasarnya.  Melalui evaluasi: aset keuangan diukur dengan harga perolehan, nilai diamortisasi (HTM) serta aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) dapat mengalami penurunan. Evaluasi penurunan nilai dapat dilakukan dengan prosedur berikut. 1. Aset keuangan yang secara individu signifikan dilakukan pengujian penurunan nilai secara individu. 2. Jika aset keuangan yang secara individu signifikan, pada saat pengujian individual tidak mengalami penurunan nilai, maka harus dinilai dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik resiko kredit yang sama. 3. Penilaian kelompok dilakukan untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan aset keuangan secara individu signifikan tetapi tidak mengalami penurunan nilai. Jika pada periode setelah penurunan nilai, jumlah penurunan nilai berkurang untuk:  Aset keuangan yang dinilai berdasarkan nilai amortisasi, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya harus dipulihkan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi nilai perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.  Aset keuangan yang dinilai dengan harga perolehan, tidak dapat dipulihkan.  Aset keuangan tersedia untuk dijual, dipulihkan melalui laporan laba rugi. 2.7. Pengungkapan
  • 18. Aset & liabilitas keuangan • Dalam laporan keuangan pengungkapan kas meliputi kebijakan akuntansi dan informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan. • Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana perusahaan mengklasifikasikan kas. • Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank overdraft atau cerukan. 2.8. Pengungkapan Kas Pengungkapan kas dalam laporan keuangan meliputi pengungkapan kebijakan akuntansi dan informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan. Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana perusahaan mengklasifikasikan kas. Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank overdraft atau cerukan. Rangkuman Kas dan setara kas merupakan satu instrumen aset keuangan yang sangat diinginkan oleh berbagai pihak. Kas dan setara kas harus dikelola secara baik atau cukup, tidak kurang atau berlebih (efektif). Oleh karena itu kas dan setara kas harus dikelola dengan sistim yang memperhatikan pengendalian internal yang memadai.
  • 19. PIUTANG 4.1. Pengertian Piutang Piutang (receivable) merupakan klaim suatu entitas kepada pihak lain. Hampir semua entitas memiliki piutang kepada pihak lain baik yang terkait dengan transaksi penjualan/pendapatan maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi lainnya. • Kategori piutang dipangaruhi jenis usaha entitas. 1. Untuk perusahaan dagang dan manufaktur jenis piutang yang muncul adalah piutang dagang dan piutang lainnya. Piutang dagang terkait dengan pendapatan. 2. Untuk entitas perbankan, piutang adalah kredit yang disalurkan kepada pihak lain, dalam laporan keuangan dikalsifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan. Perusahaan pembiayaan selain bank (multifinance), mengklasifikasikan piutang menurut jenis pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan sewa, dan piutang pembiayaan kartu kredit. • Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendapatan disebut piutang lainnya atau nontrade receivable. Contohnya piutang karyawan, perusahaan afiliasi, pemegang saham, pitang pajak, piutang klaim asuransi, piutang bunga, piutang dividen, piutang jaminan pelanggan, dan piutang jaminan pengembalian barang dari pelanggan. • Bentuk klaim kepada pihak lain dapat didasarkan perjanjian utang piutang secara tertulis yang biasanya disebut wesel tagih (promssory notes/notes recevable), namun dapat juga didasarkan pada perjanjian atau komitmen tidak tertulis seperti piutang yang hanya didasarkan pada faktur (invoice) dari transaksi penjualan sering disebut piutang dagang atau account receivable atau trade receivable. PIUTANG WESEL • Wesel tagih (promissory notes atau notes receivable) merupakan klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu tertentu. • Wesel merupakan janji tertulis yang tidak bersyarat, dibuat oleh pihak yang satu untuk pihak yang lain, ditandatangani oleh pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah uang atas permintaan atau pada tanggal yang ditetapkan pada masa mendatang kepada pihak yang memerintahkan atau yang membawanya. • Wesel tagih dapat diterbitkan untuk membayar penjualan, piutang yang telah jatuh tempo, atau diterbitkan dalam rangka memperoleh pinjaman.
  • 20. 4.2. Pengakuan dan Pengukuran Piutang Pada saat perolehan. Entitas seharusnya mengukur piutang sebesar nilai kini dari kas yang akan diterima di masa depan (present value/ discounted of future cash flow). Untuk pengukuran piutang dagang dan piutang usaha jarang sekali memperhitungkan komponen bunga dari piutang tersebut. Untuk piutang dagang atau usaha yang secara jelas akan dilunasi jangka panjang, maka perusahaan harus mencatat piutang sebesar nilai kini dari kas di masa depan. • Dalam transaksi penjualan/pendapatan, pengakuan piutang dikaitkan dengan pengakuan pendapatan. Dalam transaksi piutang yang dikaitkan dengan pemberian pinjaman, piutang diakui sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pinjaman. • Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar. Nilai wajar merupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah pihak pada tanggal transaksi. Nilai pertukaran ini dapat dipengaruhi oleh adanya hubungan relasi, karenanya piutang dari pihak berelasi perlu diungkapkan secara khusus. Biaya perolehan diamortisasi • Biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh piutang. Biasanya biaya transaksi dikeluarkan untuk memperoleh piutang atau pinjaman dari lembaga keuangan. • Nilai biaya transaksi ini dicatat : • Mengurangi pinjaman yang diberikan (ilustrasi 1-a) atau • Menambah pinjaman yang diberikan (ilustrasi 1-b) Ilustrasi 1: (a) biaya perolehan mengurangi pinjaman yang diberikan. • Bank Seragam memberikan pinjaman kepada PT Batik sebesar Rp 30.000.000.000 dengan tingkat bunga 8% dibayarkan diakhir tahun. Bank Seragam membebankan biaya administrasi sebesar Rp 971.916.000. Dalam perjanjian disebutkan bahwa biaya administrasi mengurangi jumlah pinjaman, maka PT Batik menerima pinjaman sebesar Rp 29.028.084.000. Kredit tersebut dilunasi seluruhnya pada akhir tahun kelima. Ilustrasi 1: (b) biaya perolehan menambah pinjaman yang diberikan. • Bank Seragam memberikan pinjaman kepada PT Sarung sebesar Rp 400 jt dengan tingkat bunga 10%. Bunga dibayarkan setiap akhir tahun dan pinjaman tersebut dilunasi
  • 21. tiap tahun sebesar Rp 100 jt dan bunga dihitung berdasarkan saldo kredit yang belum dibayarkan. Dalam rangka pemberian pinjaman tersebut, Bank Seragam mengeluarkan biaya langsung sebesar Rp 8.447.550. Biaya administrasi tersebut dibayarkan secara tunai oleh Bank Seragam. PT Sarung akan menerima kredit tersebut tanpa dipotong biaya administrasi. Biaya transaksi akan diperhitungkan dalam menambah nilai perolehan piutang. Diskon penjualan. • Diskon dapat juga diberikan dalam potongan penjualan karena pembayaran yang dilakukan pelanggan lebih cepat dari yang telah dijadwalkan. Dalamkontrak penjualan sering dinyatakan dalam bentuk 5/10, n/60 artinya akan diberikan diskon penjualan 5% jika pelanggan membayar sampai dengan 10 hari dan piutang tersebut harus dilunasi dalam waktu 60 hari. • Diskon penjulan yang dikaitkan dengan pembayaran dapat dicatat dengan menggunakan dua metode piutang neto (net method) dan metode bruto (gross methods) di contohkan dalam Ilustrasi 2. Ilustrasi 2: • Penjualan kredit Rp 40 jt 1 Agustus 2010, retur penjualan 3 Agustus 2010 Rp 6 jt, syarat jual 2/10, n=30. a. Jurnal yang dilakukan perusahaan (metode neto & bruto), jika debitur mengambil diskon penjualan; atau
  • 22. b. Jurnal yang dilakukan (metode neto & bruto), jika debitur tidak mengambil diskon penjualan tersebut, diterima piutang tanggal 30 Agustus 2010. Wesel tagih diterima dari: a. Transaksi penjualan (ilustrasi 2a) b. Transaksi perolehan asset tetap, pembayaran sekaligus jangka panjang (ilustrasu 2b) c. Transaksi pembayaran pokok tetap ditambah bunga (ilustrasi 2C) Ilustrasi 2a PT SSS menerima wesel dari PT LLL untuk melunasi piutang dagangnya yang telah jatuh tempo, wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp 30.000.000, bunga 12%, diterbitkan tanggal 1 November 2015 dan jangka waktu 120 hari. Bunga dan pokok akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Ilustrasi 2a Wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Februari 2016: • Jangka waktu wesel 120 hari, diterbitkan 1 November 2015 Bulan Jumlah Hari Akumulasi jangka waktu November 30 - 1 29 Desember 31 60 Januari 31 91 Februari 29 120 Pengakuan: • Penerimaan wesel tagih • Penyesuaian bunga • Pada saat pelunasan Pengukuran: • Penerimaan wesel dicatat dengan nilai nominal • Bunga dicatat yang sudah menjadi hak • Wesel saldonya menjadi nol, piutang bunga juga nol Ilustrasi 2b PT TIA menjual tanah kepad PT BIN pada 2 Januari 2015. penjualan itu tidak dilakukan secara tunai, tetapi untuk pembayarannya PT BIN menerbitkan wesel tagih dengan nilai nominal Rp 500 juta akan jatuh tempo 5 th y.a.d. harga pasar tanah pada tanggal penjualan pasti lebih
  • 23. rendah dari Rp 500 juta, karena telah memperhitungkan jangka waktu pembayaran 5 th kedepan. Bunga pasar yang berlaku sebesar 10% . Nilai tanah dalam PT TIA tercatat sebesar Rp 250 juta. Pengakuan dan pengukuran: • Diakui pada saat wesel diterima & dicatat dengan nominal • Aset tetap yang diterima dicatat dengan nilai wajar • Nilai wesel dihitung nilai sekarangnya untuk mencatat selisih nilai tercatat tanah dengan nilai wajarnya • Keuntungan /kerugian diakui dari selisih antara nilai wajar tanah dengan nilai tercatatnya • Selisih antara nilai nominal wesel dengan nilai sekarang wesel diamortisasi Ilustrasi 2c PT MEL menerima wesel tagih dari PT SER untuk melunasi penjualan mobilnya. Harga pokok penjualan mobil tersebut Rp 100 juta. Wesel tersebut memiliki nilai nominal Rp 120 juta, bunga 12%. Pokok akan diangsur selama 12 kali, masing-masing sebesar Rp 10 juta ditambah bunga yang dihitung dari pokok yang masih tersisa. Pembayaran dilakukan setiap akhir Pengakuan dan pengukuran • Penerimaan wesel dan penjulan dicatat dengan nilai nominal • Angsuran pokok & angsuran bunga dicatat terpisah • Bunga diperhitungkan dari saldo pokok terutang 4.3. Penurunan Nilai dan Penghentian Piutang Konsep umum penurunan nilai • Setiap tanggal pelaporan entitas harus mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. • Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak kepada arus kas masa depan. • Jika terdapat bukti yang objektif, jumlah kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi, bukan estimated loss, tetapi incurred loss) • Tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif pada saat pengakuan awal.
  • 24.  Menurut PSAK 55 (revisi 2011) pinjaman yang diberikan atau piutang (Loans and Receivable /LR) diukur berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Kerugian penurunan nilai secara individu dan kolektif: • Penurunan nilai secara individu dilakukan jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai secara individual terjadi. • Penurunan nilai secara kolektif dilakukan jika tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai secara indvidu. Perhitungan Penurunan Nilai Ilustrasi 3 a: penurunan nilai piutang individu PT Mandar memiliki tagihan kepada pelanggannya PT Elang Sakti, sebesar Rp 20 jt pada tanggal 1 Agustus 2011. Piutang tersebut normalnya dibayarkan sebulan setelah penjualan dilakukan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 saat PT Mandar menyusun laporan keuangan, piutang tersebut belum diterima. PT Elang Sakti berjanji akan melunasi piutang tersebut pada awal Juli 2012; tingkat bunga pasar saat ini 8%. Ilustrasi 3b: penurunan nilai (berkasus) PT Balisange memberikan pinjaman kepada PT Zamuhari sebesar Rp 200 jt pada tanggal 30 Desember 2010. Pinjaman tersebut diberikan selama 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas saldo pinjaman yang belum dilunasi. Pinjaman tersebut akan diangsur dua kali tiap akhir tahun. Diharapkan pinjaman tersebut akan dilunasi pada 30 Desember 2015 . Namun pada 30 Desember 2015, PT Zamhari tidak membayar angsuran dan bunganya. Diketahui bahwa PT Zamhari mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu dilakukan negosiasi ulang. Ilustrasi 3b Kasus 1: dicapai kesepakatan bahwa debitur (PT Zamuhari) mulai mengangsur pada tahun 2016 namun tidak ada penambahan bunga maupun perubahan pokok atas skedul. PT Zamuhari mendapatkan grace period selama satu tahun. Kasus 2: kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan diangsur mulai 2016, namun angsuran pertama akan memperhitungkan bunga majemuk. Untuk angsuran ke dua dilakukan pada tahun berikutnya.
  • 25. Kasus 3: kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur pada tahun 2016 dan sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan dikenakan pinalti kenaikan suku bunga menjadi 12%. Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flate, bunga =(200 jt x 0,12) x 2 = 48 jt. Ilustrasi 4 : penurunan nilai piutang kolektif PT Aira memiliki piutang dagang dari beberapa pelanggan pada 31 Desember 2011 sebagai berikut: PT Keisha 30.000.000 PT Raka 26.000.000 PT Audrey 25.000.000 PT Azam 15.000.000 PT Nisa 5.000.000 PT Maulida 3.000.000 Piutang lain tidak signifikan 25.000.000 Semua piutang tidak ada jaminannya. Ilustrasi 4 : penurunan nilai piutang kolektif Terdapat informasi bahwa: • PT Maulida dinyatakan pailit oleh pengadilan dan perusahaan akan dibubarkan. • Piutang kepada PT Azzam telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang tersebut menyebutkan bahwa piutang harus dilunasi jangka waktu 1 bulan. Perusahaan mengestimasi bahwa PT Azzam baru dapat melunasi utangnya pada 31 Desember 2012. Bunga untuk incremental borrowing perusahaan 6%. • Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak tertagih sebesar 2% dari nilai piutang Perhitungan penurunan nilai piutang dengan menggunakan analisis statistik: 1. Metode pembebanan rata-rata (average charge method) 2. Metode roll rate
  • 26. Jurnal penurunan nilai piutang dengan: • Metode langsung: piutang langsung dihapuskan tanpa dibuat akun cadangan penurunan nilai • Metode tidak langsung: piutang tidak langsung dihapuskan melainkan dicadangkan dengan membuat akun cadangan penurunan nilai. Ilustrasi 7 Ilustrasi 5 PT Yuanita memiliki saldo cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp 20 jt pada tanggal 2 Januari 2011. 1 maret 2011, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp 5 jt dihapuskan karena terbukti pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada tanggal 1 Juli 2011 piutang yang diidentifikasi signifikan sebelumnya diturunkan nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya Rp 67 jt yang terdiri dari piutang bruto Rp 70 jt dan cadangan penurunan piutang Rp 3 jt. Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang Rp 2 jt dari piutang yang sebelumnya telah dihapuskan. Penghentian piutang (derecognation) akan menyebabkan piutang tidak lagi dicatat dalam laporan keuangan. PSAK 55 secara spesifik menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: 1. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau; 2. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Utang dengan jaminan Anjak piutang adalah penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang • disclosed factoring: debitur diberitahu oleh penjual piutang bahwa piutangnya dijual/ditransfer. Pembayaran piutang saat jatuh tempo akan dialihkan kepada pihak perusahaan anjak piutang (pembeli piutang) • undisclosed factoring: debitur tidak diberitahu oleh penjual piutang bahwa piutangnya dijual/ditransfer. Pembayaran oleh debitur diterima penjual piutang bukan pada perusahaan anjak piutang.
  • 27. • Factor Lembaga keuangan atau bank dapat fee dari hasil tagihan-taginan busines perusahaan misal customer membeli barang ke penjual/pembuat secara kredit melalui Bank (penerbit kartu kredit). Bank mendapatkan fee dari tagihan secara kolektif. • Sale Without recourse Pembeli atau perusahaan Anjak Piutang akan menanggung resiko ketidaktertagihan piutang. Penjual tidak menjamin jika piutang tsb tidak dibayar oleh pelanggannya. • Sale With recourse Penjual menjamin piutang tersebut jika pelanggan tidak membayar piutang. Resiko ketidaktertagihan piutang tidak berpindahtangan.
  • 28. Utang dengan jaminan Ilustrasi 8: Transfer piutang dengan jaminan dan tanpa jaminan PT Murshadi pada tanggal 1 Maret 2011, mentransfer piutang dagang salah satu pelanggannya yaitu PT Jasimin kepada perusahaan pembiayaan PT Milani Finance sebesar Rp 400 jt. Atas transfer piutang ini, PT Milani Finance membebankan biaya (fee) sebesar 5% dan mencadangkan 4% untuk penurunan nilai piutang (tanpa jaminan). 1. Jurnal transfer piutang tanpa jaminan 2. Jurnal transfer piutang dengan jaminan 4.4. Penyajian Piutang Piutang pada laporan keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar.  Penyajian piutang dalam laporan keuangan dengan beberapa kategori seperti piutang dagang, piutang usaha, dan piutang lain. Namuan ada juga perusahaan jenis industri yang memiliki klasifikasi penyajian piutang lebih detail.  Nilai piutang disajikan dalam laporan keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.  Piutang biasanya disajikan dalam satu baris, tetapi dapat juga disajikan secara detail subkomponennya.  Jika disajikan dalam satu baris, maka subkomponennya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
  • 29.  Penyajian subkomponen yang biasa muncul diantaranya adalah piutang pihak berelasi, piutang pihak ketiga, dan cadangan kerugian piutang yang ditampilkan satu baris tersendiri 4.5. Pengungkapan Piutang Pengungkapan piutang dalam laporan keuangan cukup lengkap. Pengungkapan tersebut terbagi dalam tiga bagian, yaitu pengungkapan kebijakan akuntansi, pengungkapan rincian piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan pokok, serta penjelasan lain yang material dan signifikan. Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi piutang di antaranya adalah: 1. Metode pengakuan piutang awal; 2. Metode pengukuran setelah perolehan; 3. Metode untuk menghitung penurunan nilai; 4. Penjelasan mengenai penghapusan atau penghentian piutang. Rangkuman Piutang merupakan satu instrumen aset keuangan yang dapat digadaikan (factor) atau ditransfer/dijual. Piutang dilaporan keuangan dapat disajikan dalam satu baris atau secara detail subkomponennya. Jika satu baris maka subkomponennya harus dijelaskan dalam catatan laporan keuangan. Pengungkapan piutang harus cukup dengan informasi tentang pengungkapan kebijakan akuntansi, pengungkapan rincian piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan pokok, serta penjelasan lain yang material dan signifikan.
  • 30. LAPORAN ARUS KAS Kas 2011  Saldo awal; 1 Januari Rp 109.000.000  Saldo akhir; 31 Desember Rp 167.000.000 Terjadi kenaikan kas (bersih)Rp 58.000.000; artinya arus kas masuk lebih besar dari arus kas keluar. Apakah informasi diatas sudah memberikan gambaran tentang berapa total kas yang diterima dan/atau digunakan selama periode tersebut (tahun 2011)? Laporan keuangan apa yang dapat memberikan informasi tentang kas diterima dan dikeluarkan selama tahun 2011? 10.1. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan tentang kas awal dan akhir serta kenaikan bersumber dari mana atau penurunan digunakan untuk apa. Tujuan LAK Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Tujuan dan kegunaan laporan arus kas Laporan arus kas berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain; laporan ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan kepastian dalam menghasilkannnya. 2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar dividen. 3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas neto kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan ini seringkali dapat membantu dalam mengevaluasi kualitas laba entitas.
  • 31. 4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan manajeman, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam menentukan laba rugi entitas. 5. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.
  • 32. 10.3. Bentuk-bentuk laporan arus kas Laporan arus kas dapat disajikan dengan salah satu dari dua metode yaitu: (a) metode langsung (b) metode tidak langsung. Bentuk laporan arus kas metode langsung & metode tidak langsung dibedakan pada cara penyajian aktivitas operasi saja.
  • 33. Penyajian aktivitas operasi dengan metode langsung dan Tidak langsung Arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi pada: • metode langsung; menyajikan kelompok utama/operasi penerimaan kas maupun pengeluaran kas bruto (gross) • metode tidak langsung; dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi nonkas, akrual, dan tangguhan dari pos penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
  • 34. PT Keisa Vit Murni Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Kenaikan (penurunan) kas Arus kas dari kegiatan operasi Laba bersih Rp 121.030.000 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi: ditambah: penurunan piutang usaha 5.760.000 beban penyusutan 37.000.000 beban bunga hutang jangka panjang 2.187.500 44.947.500 165.977.500 dikurang: penurunan hutang gaji 2.200.000 kenaikan beban dibayar dimuka 20.000.000 penurunan hutang usaha 15.000.000
  • 35. kenaikan persediaan 114.205.000 keuntungan atas penjulan peralatan 375.000 penurunan hutang jangka pendek 7.900.000 penurunan hutang pajak penghasilan 1.650.000 161.330.000 Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500 Metode langsung-aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan = Pendapatan penjualan.......................................................... xxx (+) penurunan piutang usaha................................................ xxx atau (-) kenaikan piutang usaha. Penerimaan kas dari pelanggan ................................ xxx Pembayaran kas kepada pemasok = Harga pokok penjualan.................................................... xxx (+) kenaikan persediaan................................................... xxx
  • 36. atau (-) penurunan persediaan (+) penurunan hutang usaha........................................... xxx atau (-) kenaikan hutang usaha Pembayaran kas kepada pemasok .................... xxx Metode langsung-aktivitas operasi Pembayaran kas untuk beban operasi = xxx (+) kenaikan beban dibayar dimuka................................. xxx atau (-) penurunan beban dibayar dimuka (+) penurunan hutang beban akrual............................... (xxx) atau (-) kenaikan hutang beban akrual Pembayaran kas untuk beban operasi............................. xxx Kas yang dibayarkan untuk Pajak penghasilan Beban pajak tahun ini.......................... xxx (+) penurunan hutang pajak penghasilan xxx atau (-) kenaikan hutang pajak penghasilan. Kas yang dibayarkan untuk pajak xxx 10.4. Penyusunan Laporan Arus Kas Langkah-langkah untuk penyusunan laporan arus kas 1. Siapkan Neraca komparatif, laporan laba rugi minimal informasi laba bersih, dan data tambahan yang diperlukan dari buku besar serta catatan lainnya; 2. Tentukan dan hitung kenaikan atau penurunan setiap akun dari neraca komparatif; 3. Kenaikan atau penurunan setiap akun dianalisa transaksinya untuk menentukan berapa kas masuk atau keluar dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan; 4. Menyusun laporan arus kas dimulai dari aktifitas operasi (dengan metode yang dipilih), kemudian aktifitas investasi dan pendanaan.
  • 37. Langkah ke 3: analisa kenaikan atau penurunan setiap akun • Piutang usaha naik = ada penjualan kredit (akrual) telah tersajikan dalam laba bersih/penerimaan dari pelanggan; ada akrual dihilangkan • Piutang usaha turun = ada penerimaan kas dari pelunasan piutang tetapi
  • 38. belum terekap pada laba bersih/penerimaan kas dari pelanggan akui • Persediaan barang dagang naik = ada pembelian tunai & kredit; ada akrual  dihilangkan • Persediaan barang dagang turun = ada penjualan tunai & kredit; ada akrual dihilangkan • Utang usaha naik = ada pembelian kredit (akrual) hilangkan • Utang usaha turun = ada pembayaran kas yang belum terekap pada laporan laba rugi/pembayaran kepada pemasok akui • Utang usaha naik = ada pembelian kredit (akrual)hilangkan • Utang usaha turun = ada pembayaran kas yang belum terekap pada laporan laba rugi/pembayaran kepada pemasok akui • Pendapatan diterima dimuka naik = ada kas masuk dari pelanggan belum terekap dalam laporan laba rugi/penerimaan kas dari pelanggan  akui • Pendapatan diterima dimuka turun = ada pendapatan non tunai (akrual) disajikan dalam laporan laba rugi/penerimaan kas dari pelanggan hilangkan Penyajian metode langsung-aktivitas operasi PT Keisa Vit Laporan Arus Kas- bagian aktivitas operasi Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Arus kas dari kegiatan operasi  Kas yang diterima dari pelanggan Rp 410.887.000  Pembayaran kas: Kepada pemasok ( Rp 331.774.000) Untuk beban operasi ( 66.972.500) Untuk pajak penghasilan ( 7.493.000) ( 406.239.500 )  Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500
  • 39. PT Keisa Vit Murni Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Kenaikan (penurunan) kas Arus kas dari kegiatan operasi Kas yang diterima dari pelanggan Rp 410.887.000 Pembayaran kas: Kepada pemasok Rp 331.774.000 Untuk beban operasi 66.972.500 Untuk pajak penghasilan 7.493.000 (406.239.500) Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500 Arus kas dari kegiatan investasi Penjualan peralatan masak (termasuk keuntungan 375.000) 21.375.000 Pembelian tanah ( 200.000.000 ) Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan investasi ( 178.625.000) Arus kas dari kegiatan pendanaan Penerimaan dari hutang jangka panjang 250.000.000 Pembagian dividen ( 50.000.000 ) Pembayaran bunga hutang jk panjang ( 2.187.500 ) Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan pendanaan 197.812.500 Kenaikan (penurunan) bersih kas 23.835.000 Saldo kas awal periode 57.480.000 Saldo kas akhir periode 81.315.000
  • 40. PT Keisa Vit Murni Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Kenaikan (penurunan) kas Arus kas dari kegiatan operasi Laba bersih Rp 121.030.000 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi: ditambah: penurunan piutang usaha 5.760.000 beban penyusutan 37.000.000 beban bunga hutang jangka panjang 2.187.500 44.947.500 165.977.500 dikurang: penurunan hutang gaji 2.200.000 kenaikan beban dibayar dimuka 20.000.000 penurunan hutang usaha 15.000.000 kenaikan persediaan 114.205.000 keuntungan atas penjulan peralatan 375.000 penurunan hutang jangka pendek 7.900.000 penurunan hutang pajak penghasilan 1.650.000 161.330.000 Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500 LAK-metode tidak langsung PT Keisa Vit Murni Laporan Arus Kas Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 Arus kas dari kegiatan investasi Penjualan peralatan masak (termasuk keuntungan 375.000) 21.375.000 Pembelian tanah ( 200.000.000 ) Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan investasi (178.625.000 )
  • 41. Arus kas dari kegiatan pendanaan Pembagian dividen ( 50.000.000 ) Hutang jangka panjang 250.000.000 Beban bunga hutang jangka panjang ( 2.187.500 ) Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan pendanaan 197.812.500 Kenaikan (penurunan) bersih kas 23.835.000 Saldo kas awal periode 57.480.000 Saldo kas akhir periode 81.315.000 RANGKUMAN Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan tentang kas awal dan akhir serta kenaikan bersumber dari mana atau penurunan digunakan untuk apa. Kas masuk/keluar dalam satu tahun dapat disjikan dalam bentuk laporan arus kas langsung dan tidak langsung