Kerangka konseptual akuntansi merupakan landasan yang digunakan untuk mengembangkan standar akuntansi keuangan. Kerangka konseptual ini juga dapat dijadikan acuan bagi penyusun laporan keuangan dalam menghadapi masalah baru yang belum diatur dalam standar akuntansi. Dokumen ini membahas tentang tujuan, karakteristik, unsur-unsur laporan keuangan, serta konsep modal dan laba menurut kerangka konseptual akuntansi.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiMuhammad Rafi Kambara
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Disusun oleh: Muhammad Rafi Kambara
Pengujian pengendalian merupakan pengujian terhadap kebijakan atau prosedur pengendalian internal instansi atas belanja subsidi untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan keuangan.
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Proses pengaturan kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses untuk mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut "manajemen pelayanan kesehatan masyarakat".
Buku ini membantu rekan akuntan untuk dapat membuat laporan arus kas dengan tepat. Penulis memahami kesulitan yang dialami rekan-rekan, pada buku ini penulis menunjukkan short cut nya. Selain memahami buku ini juga dilengkapi dengan 5 contoh soal dan jawaban terkait laporan arus kas.
Materi Dasar Akuntansi
Pengertian Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi
Laporan Keuangan
Jurnal, Buku Besar dan Neraca Saldo Perusahaan Jasa
Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Neraca Lajur Perusahaan Jasa
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Transaksi Perusahaan Dagang
Jurnal Khusus
Rekonsiliasi Bank
Persediaan Barang Dagang
REKONSILIASI BANK
rekonsiliasi bank menurut Wibowo dan Abubakar Arif merupakan suatu laporan yang berisi saldo kas menurut perusahaan dengan saldo kas menurut bank disertai dengan penyebab perbedaan keduanya.
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
Kerangka konseptual merupakan sistem yang berhubungan dengan tujuan dan konsep yang melandasi akuntansi bisa menerapkan standar-standar yang konsisten dalam pelaporan akuntansi. Teori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar pengembangan teknik-teknik akuntansi. Hal ini sangat penting dalam mendisiplinkan profesi akuntansi dan kelompok lainnya. Konsep-konsep dan prinsip-prinsip harus menjadi langkah pertama dalam memformulasikan suatu teori akuntansi. Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan saja, melainkan juga sebagai media informasi lainnya. Pelaporan keuangan memberikan informasi kepada para stakeholders. Dalam adanya kerangka konseptual, proses pelaporan akuntansi dalam PT Bank Central Asia, Tbk menjadi lebih terstruktur atas prinsip dan konsep yang diterapkan.
Ini adalah contoh sederhana dari presentasi tentang Akuntansi Keuangan, Bagi yang butuh referensi tentang contoh presentasi Akuntansi Keuangan mungkin bisa melihat atau menggunakan Powerpoint ini.
BAB 1-SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kelompok 2-Accountants as Business Analysts
Data Modeling
Kelompok 5-Sales and Collections Business Process
Kelompok 4-Relational Databases and Enterprise Systems
Kelompok 7-CONVERSION BUSSINESS
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
1. KONSEP AKUNTANSI
1. Kerangka Konseptual Akuntansi
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) menurut Kieso (2007: 32) serupa dengan
konstitusi (constitution) yaitu “Suatu sistem yang koheren terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang
konsisten dan penentuan sifat dan fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan”.
Menurut Dwi Martani dkk (2012: 30) kerangka konseptual bukan merupakan standar
akuntansi keuangan ..... Penyusun standar menggunakan kerangka konseptual ini sebagai
acuan.
Kerangka kerja konseptual ditunjukkan dengan 3 tingkatan yaitu:
1. Tingkat 1 : Tujuan
2. Tingkat 2 : Karakteristik Kualitatif dan Unsur-unsur Lapooran Keuangan
3. Tingkat 3 : Konsep-konsep Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan.
2. Upaya-upaya membangun kerangka konseptual akuntansi
• IASB dan FASB punya konsep masing-masing. IASB dan FASB bekerja sama untuk
membuat dan melakukan perbaikan conceptual frame yang akan menjadi dasar untuk
perkembangan standar akuntansi dimasa depan.
• Setiap Kerangka kerja Pokok dapat menyelesaikan tujuan organisasi dalam
mengembangkan standar tersebut yaitu: prisip-prinsip dasar, konsisten kedalam,
kumpulan dari internasional, dan petunjuk (framework).
• Framework disediakan untuk membuat suara dan keputusan efektif oleh yang
memerlukannya.
• Kerangka kerja yang baru akan dibangun atas framework yg ada di IASB dan FASB, dan
mempertimbangkan perkembangan akibat penerbitan kerangka kerja ini.
3. Kerangka Konseptual Akuntansi versi SAK
Menurut SAK: 2012, Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan membahas:
1. Tujuan laporan keuangan
2. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan
3. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan;
dan
4. Konsep modal serta pemeliharaan modal
4. Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan berguna dalam pengambilan keputusan
Diskusikan: Apakah Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain dapat digunakan
sebagai pengambil keputusan; jika:
Penghasilan dan beban tidak dapat diukur secara andal
Pengukuran penghasilan dan beban melibatkan pertimbangan manajeman.
1. Kualitas laba bagaimana? rendah
2. Bagaimana caranya untuk menaikkan kualitas laba? Dengan manajeman laba (tindakan
mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban, keuntungan, atau kerugian agar
mencapai infromasi laba tertentu yang diiinginkan, tanpa melenggar ketentuan di
standar akuntansi.
3. Apakah dengan manajeman laba informasi yang dihasilkan menjadi informasi yang
myesatkan?
Manajeman laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban,
keuntungan, atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diiinginkan, tanpa
melenggar ketentuan di standar akuntansi.
5. Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan.
Penjelasan Isi Kerangka Konseptual Akuntansi
Karakteristik kualitatif laporan keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pengguna. terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat diperbandingkan
• Dapat dipahami
Untuk dapat memahami laporan keuangan , pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar.
• Relevan
Relevan artinya apabila informasi dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, masa depan, menegaskan,
atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna dimasa lalu.
• Keandalan
Keandalan artinya informasi bebas dari menyesatkan, kesalahan material, penyajiannya tulus
atau jujur.
• Dapat diperbandingkan
Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja perusahaan. Pengguna harus juga
dapat memperbandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
6. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan
Penjelasan terkait dengan definisi, pengakuan, dan pengukuran setiap unsur-unsur yang
membentuk laporan keuangan ada pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) misal
PSAK 16: Aset Tetap; menjelaskan definisi, pengakuan, pengukuran saat pengakuan dan setelah
pengakuan, penghentian pengakuan, pengungkapan.
Konsep modal serta pemeliharaan modal
Menurut konsep modal keuangan; modal adalah sinonim dengan aset bersih atau ekuitas
entitas. (mengukur kemampuan uang )
Menurut konsep modal fisik; modal dipandang sebagai kapasitas produktif entitas yang
didasarkan pada, misalnya unit output per hari. (mengukur kemampuan usaha)
Pemilihan konsep modal yang sesuai bagi perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan
pengguna laporan keuangan
Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba
Pemeliharaan modal keuangan
Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh kalau jumlah finansial (atau uang) dari aset bersih
pada akhir periode melebihi jumlah finansial (atau uang) dari aset bersih awal periode, setelah
memasukkan kembali setiap distribusi kepada, dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan
moneter nominal atau dalam penentuan daya beli yang konstan.
Pemeliharaan modal fisik
Menurut konsep ini laba hanya diperoleh kalau kapasitas produktif fisik (atau kemampuan
usaha) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah
memasukkan kembali setiap distribusi kepada dan mengeluarkan setiap kontribusi dari para
pemilik selam satu periode akuntansi.
Aplikasi Kerangka Konsep Akuntansi
7. Diskusikan informasi berikut ini
• Ada kejadian ekonomi atau transaksi bisnis yang dapat mempengaruhi laporan
keuangan terjadi sekarang dan belum pernah ada pada tahun sebelumnya;
• PSAK dan ISAK belum mengatur tentang bagaimana pengakuan, pengukuran, penyajian,
dan pengungkapan tentang transaksi bisnis tersebut;
• Landasan operasional atau landasan praktek seperti buletin teknis, peraturan
pemerintah untuk industri, pedoman atau praktek akuntansi industri, simpulan riset
akuntansi juga belum ada untuk pengaturan transaksi bisnis tersebut;
• Praktek konvensi dan kebiasaan pelaporan yang sehat, buku teks/ajar, artikel dan
pendapat ahli juga belum ada.
• Bagaimana sikap Anda sebagai penyusun laporan keuangan?
Rangkuman
Kerangka konseptual akuntansi merupakan landasan atau dasar yang dapat dipergunakan
untuk membuat dan mengembangkan perangkat standar akuntansi keuangan.
Kerangka konseptual akuntansi juga dapat dijadikan dasar atau landasan bagi penyusun laporan
keuangan jika ada masalah atau kasus terkait dengan perubahan keuangan entitas yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan dan atau peraturan lain terkait dengannya
8. KAS dan Setara Kas
2.1. Instrumen Keuangan
Instrumen keuangan adalah suatu kontrak formal dan nonformal yang menambah nilai aset
atau liabilities keuangan.
Standar Akuntansi Keuangan mengatur instrumen keuangan sebagai berikut:
1. PSAK 50: Penyajian (revisi 2010) adopsi dari IAS 32 Financial instrument: presentation
2. PSAK 55: Pengakuan & Penilaian (revisi 2011) adopsi dari IAS 39 Financial Instrument:
Recognation and Valuation
3. PSAK 60: Pengungkapan (revisi 2010) adopsi dari IFRS 7 Financial Instrument: Disclosure
Aset keuangan
Aset Keuangan terdiri dari :
a. Kas (termasuk saldo rekening di bank)
b. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain misal investasi dalam saham; yang tidak
diatur dalam PSAK 15/PSAK 12/ PSAK 4
c. Hak Kontraktual:
1. untuk menerima kas atau
2. aset keuangan lainnya dari entitas lain,
3. hak untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung.
d. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
1. nonderivatif atau
2. derivatif
Konsep pengakuan: entitas mengakui aset keuangan di laporan posisi keuangan jika dan
hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut. Dan dicatat sebagai aset keuangan jika pada kontrak mengindikasikan adanya suatu
aliran manfaat ekonomi diterima atau diserahkan dimasa mendatang dan dapat diukur dengan
andal.
9. Pengukuran aset keuangan dibedakan menjadi dua:
1. Pengukuran pada saat pengakuan awal dan
2. Pengukuran setelah pengakuan awal
Secara umum pengukuran menggunakan dasar nilai wajar, namun saat nilai wajar tidak dapat
diperoleh maka dapat menggunakan nilai perolehan atau nilai tercatat.
Penyajian aset keuangan diatur khusus dalam PSAK 50 (revisi 2010).
Pernyataan ini menjelaskan secara umum prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Pengungkapan aset keuangan diatur dalam PSAK 60.
Pernyataan ini mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan
pengguna mengevaluasi signifikan instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan entitas
serta jenis dan besarnya resiko yang timbul dan bagaimana entitas mengelola resiko tersebut.
2.2. Kas dan Setara Kas
Kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban
perusahaan.
Saldo kas harus terjaga agar tidak kurang atau terlalu banyak. Kas kurang; aktivitas operasional
akan terganggu. Kas lebih; entitas tidak dapat memanfaatkan kas tersebut untuk mendapatkan
imbal hasil yang tinggi.
Bentuk kas terdiri atas uang kartal yang tersimpan dalam sebuah entitas, uang tersimpan dalam
rekening Bank, dan setara kas.
Kas adakalanya disimpan untuk tujuan tertentu sehingga tidak bebas digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan.
Kas yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak boleh dikategorikan sebagai kas, tetapi
diklasifikasikan sebagai dana cadangan jika digunakan untuk memenuhi kewajiban yang akan
jatuh tempo kurang dari 1 tahun dana cadangan ini akan diklasifikasi sebagai aset lancar.
Kas yang dicadangkan untuk kegiatan khusus yang akan digunakan lebih dari 1 tahun sama
dengan aset tidak lancar.
10. Setara Kas termasuk kategori instrumen keuangan.
Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid. Agar dapat diklasifikasikan
dalam setara kas harus memenuhi karakteristik dapat dikonversi menjadi kas pada
jumlah tertentu tanpa resiko perubahan nilai dan jatuh temponya sangat dekat. Ukuran
jatuh tempo untuk dapat dikategorikan setara kas biasanya tiga bulan.
Termasuk dalam kategori ini misalnya deposito jangka waktu kurang dari tiga bulan
serta tidak dijaminkan dan instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan
dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan. Saham tidak termasuk kategori ini karena
pada saat dijual, entitas tidak dapat memastikan jumlah kas yang akan diterima pada
saat saham dijual.
Aset & liabilitas keuangan
Jika entitas melakukan perjanjian dengan Bank terkait dengan pinjaman yang tidak
dapat diambil semuanya, namun harus menyisakan saldo minimum dalam rekening
bank tersebut. Saldo minimum ini disebut compensating balance. Dalam Lap.keu
compensating balance disajikan secara terpisah dapat sebagai aset lancar atau jangka
panjang tergantung jangka waktu pinjaman.
Entitas dapat mengalami bank overdraft yaitu di mana jumlah cek yang ditarik dalam
rekening melebihi saldo kas. Bank overdraft diklasifikasikan sebagai utang dagang
(account payable), jika jumlahnya material disajikan tersendiri.
Bank overdraft yang terjadi dalam satu rekening bank dapat diakumulasikan (dinet-
kan) dengan rekening yang lain jika dan hanya jika, berasal dari bank yang sama dan
terdapat perjanjian yang membolehkan transfer antar-rekening di bank tersebut.
2.3. Pengendalian Internal Kas
Kas banyak diinginkan sehingga mudah dicuri dan diselewengkan, karena itu entitas perlu
merancang pengendalian internal yang baik agar kas perusahaan aman dan terlindungi.
Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas.
1. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan pembayar;
pihak yang melakukan pembayar dengan pencatat dan pihak pemakai kas. Tingkat
pemisahan tugas disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Pada entitas yang besar
pemisahan tugas dilakukan secara ideal. Utamanya, harus ada kroscek dan kontrol dari
pihak lain, sehingga penyalahgunaan wewenang dapat dihindari.
11. 2. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang tertutup dengan
akses terbatas.
Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas (lanjutan) misal.
1. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
2. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga terdapat
pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
3. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan pengendalian pencatatan
4. Penggunaan sistem imprest kas kecil untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah
kecil.
5. Rekonsiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank.
2.4. Kas Kecil
2.5. Rekonsiliasi Bank
Saldo kas dalam laporan keuangan adalah saldo bank yang telah direkonsiliasi.
Rekonsilaisi saldo kas dan saldo bank dapat mengurangi potensi kesalahan pencatatan dan juga
potensi hilangnya uang perusahaan.
Tujuan rekonsiliasi adalah untuk mencocokkan antara pencatatan di perusahaan dan
pencatatan kas yang dilakukan oleh bank yang mengelola uang perusahaan.
12. Saat ini, perbankan telah menyediakan fasilitas internet banking, sehingga entitas dapat
memonitor saldo kas dan mutasi kas setiap saat. Dalam sistem ini pengendalian lebih
mudah, rekonsiliasi dapat dibuat setiap hari melalui internet banking, setiap saat
entitas dapat mengecek saldo dan mutasi rekening bank untuk dicocokkan dengan saldo
dan mutasi kas yang dalam catatan entitas.
Untuk melakukan rekonsiliasi bank, entitas harus memiliki data catatan penerimaan dan
pengeluaran kas yang dilakukan entitas; memiliki rekening koran yang berisikan mutasi
pencatatan kas oleh bank.
Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan mutasi kas dalam catatan entitas dan
mutasi dalam catatan rekening bank. Jika terdapat perbedaan baik nilai, transaksi yang
hanya ada disalah satu pihak, maka item tersebut harus diteliti lebih lanjut.
Penyebab perbedaan saldo kas di rekening koran (bank) dengan saldo kas di catatan entitas
adalah:
1. Penerimaan:
Bank lebih dahulu membukukan setoran perusahaan (transfer) namun entitas belum;
atau sebaliknya.
Entitas telah melakukan setoran namun belum terlihat dalam rekening koran di bank;
atau sebaliknya.
2. Pengeluaran:
Entitas dilakukan dengan penerbitan cek, adakalanya penerima cek tidak langsung
mencairkannya.
Oleh bank dilakukan secara autodebet dari rekening bank, namun entitas belum
mengetahuinya.
3. Kesalahan mencatat:
Dilakukan baik oleh entitas maupun oleh bank. Jika terdapat perbedaan nilai transaksi
dengan bukti yang sama, maka harus ditelusuri pihak mana yang melakukan kesalahan.
13. Ilustrasi 1 : rekonsiliasi bank
Teri Corp membuka rekening di bank B pada tanggal 1 Oktober 2005 dengan menyetorkan kas
sejumlah $4000, seluruh transaksi melalui bank. Transaksi selama Oktober dicatat oleh Teri &
Bank sbb:
Teri Bank B
Setoran-setoran $7,360 $ 7,110
Cek-cek yang diterbitkan 6,290 6,130
Biaya bank - 10
Saldo kas per 31 Oktober 5,070 4970
Transaksi-transaksi yang dicatat Teri Corp dan Bank B Selama bulan November sbb:
Teri Bank B
Setoran-setoran $ 8,220 $ 8,280
Cek yang diterbitkan $ 9,410 $ 9,220
Biaya bank $ 10 $ 15
Wesel tagih + bunga $ 1.015
Saldo kas 30 November 2005 $3,870 $5,030
14. Teri corp
Rekonsiliasi Bank
Per 31 Oktober 2005
Saldo kas menurut catatan perusahaan $ 5,070
Dikurang : biaya bank ( $ 10 )
saldo kas perusahaan yang benar $ 5,060
Saldo kas menurut catatan Bank $ 4,970
Ditambah : setoran dalam perjalanan 250
Dikurang : cek yang beredar ( 160 )
saldo kas bank yang benar $ 5,060
Penyusunan: saldo bank menyesuaikan ke catatan perusahaan
Teri corp
Rekonsiliasi Bank
Per 31 Oktober 2005
Saldo kas menurut Bank $ 4,970
Ditambah: Biaya administrasi $ 10
Setoran dalam perjalanan $ 250
260
$ 5, 230
Dikurang : cek yang beredar ( 160)
Saldo kas menurut perusahaan $ 5,070
No Bln Perbedaan catatan Versi Jumlah Jumlah Item di RB
1 Okt Setoran-setoran Teri Corp 7.360
Bank B (7.110)
250 SDP-Okt
15. Nov Setoran-setoran Teri Corp 8.220
Bank B 8.280
(-) SDP-Oktober 250 8.030
190 SDP-Nov
2 Okt Cek-cek yang diterbitkan Teri Corp 6.290
Bank B 6.130
160 CYB-Okt
Nov Berapa CYB-Nov ? CYB-Nov
Item-item yang harus disajikan dalam RB berkolom
1. Keterlambatan:
Okt Nov
Setoran dalam perjalanan (SDP) 250 190
Biaya administrasi bank (BB) 10 15
Cek yang masih beredar (CYB) 160 350
Wesel tagih (WT) 1.015
2. Kesalahan:
Penerimaan & atau pengeluaran terkadang dicatat oleh bank dan atau oleh perusahaan terlalu
besar atau terlalu kecil.
16.
17. 2.6. Penurunan Nilai
Otomatis: Aset keuangan diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi (FVPL) secara
otomatis akan menurun nilainya mengikuti harga pasarnya.
Melalui evaluasi: aset keuangan diukur dengan harga perolehan, nilai diamortisasi
(HTM) serta aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) dapat mengalami penurunan.
Evaluasi penurunan nilai dapat dilakukan dengan prosedur berikut.
1. Aset keuangan yang secara individu signifikan dilakukan pengujian penurunan
nilai secara individu.
2. Jika aset keuangan yang secara individu signifikan, pada saat pengujian individual
tidak mengalami penurunan nilai, maka harus dinilai dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik resiko kredit yang sama.
3. Penilaian kelompok dilakukan untuk aset yang secara individu tidak signifikan
dan aset keuangan secara individu signifikan tetapi tidak mengalami penurunan
nilai.
Jika pada periode setelah penurunan nilai, jumlah penurunan nilai berkurang untuk:
Aset keuangan yang dinilai berdasarkan nilai amortisasi, maka kerugian penurunan nilai
yang sebelumnya harus dipulihkan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai
tercatat aset keuangan melebihi nilai perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset
keuangan diakui pada laporan laba rugi.
Aset keuangan yang dinilai dengan harga perolehan, tidak dapat dipulihkan.
Aset keuangan tersedia untuk dijual, dipulihkan melalui laporan laba rugi.
2.7. Pengungkapan
18. Aset & liabilitas keuangan
• Dalam laporan keuangan pengungkapan kas meliputi kebijakan akuntansi dan informasi
rincian kas yang dimiliki perusahaan.
• Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan kas.
• Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank
overdraft atau cerukan.
2.8. Pengungkapan Kas
Pengungkapan kas dalam laporan keuangan meliputi pengungkapan kebijakan akuntansi dan
informasi rincian kas yang dimiliki perusahaan.
Kebijakan akuntansi kas menjelaskan secara umum komponen kas dan bagaimana perusahaan
mengklasifikasikan kas.
Kebijakan akuntansi juga menjelaskan bagaimana perusahaan menyajikan bank overdraft atau
cerukan.
Rangkuman
Kas dan setara kas merupakan satu instrumen aset keuangan yang sangat diinginkan oleh
berbagai pihak.
Kas dan setara kas harus dikelola secara baik atau cukup, tidak kurang atau berlebih (efektif).
Oleh karena itu kas dan setara kas harus dikelola dengan sistim yang memperhatikan
pengendalian internal yang memadai.
19. PIUTANG
4.1. Pengertian Piutang
Piutang (receivable) merupakan klaim suatu entitas kepada pihak lain.
Hampir semua entitas memiliki piutang kepada pihak lain baik yang terkait dengan transaksi
penjualan/pendapatan maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi lainnya.
• Kategori piutang dipangaruhi jenis usaha entitas.
1. Untuk perusahaan dagang dan manufaktur jenis piutang yang muncul adalah
piutang dagang dan piutang lainnya. Piutang dagang terkait dengan pendapatan.
2. Untuk entitas perbankan, piutang adalah kredit yang disalurkan kepada pihak
lain, dalam laporan keuangan dikalsifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan.
Perusahaan pembiayaan selain bank (multifinance), mengklasifikasikan piutang
menurut jenis pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan sewa, dan piutang
pembiayaan kartu kredit.
• Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendapatan disebut piutang lainnya
atau nontrade receivable. Contohnya piutang karyawan, perusahaan afiliasi, pemegang
saham, pitang pajak, piutang klaim asuransi, piutang bunga, piutang dividen, piutang
jaminan pelanggan, dan piutang jaminan pengembalian barang dari pelanggan.
• Bentuk klaim kepada pihak lain dapat didasarkan perjanjian utang piutang secara
tertulis yang biasanya disebut wesel tagih (promssory notes/notes recevable), namun
dapat juga didasarkan pada perjanjian atau komitmen tidak tertulis seperti piutang yang
hanya didasarkan pada faktur (invoice) dari transaksi penjualan sering disebut piutang
dagang atau account receivable atau trade receivable.
PIUTANG WESEL
• Wesel tagih (promissory notes atau notes receivable) merupakan klaim perusahaan
kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu
tertentu.
• Wesel merupakan janji tertulis yang tidak bersyarat, dibuat oleh pihak yang satu untuk
pihak yang lain, ditandatangani oleh pihak pembuatnya, untuk membayar sejumlah
uang atas permintaan atau pada tanggal yang ditetapkan pada masa mendatang kepada
pihak yang memerintahkan atau yang membawanya.
• Wesel tagih dapat diterbitkan untuk membayar penjualan, piutang yang telah jatuh
tempo, atau diterbitkan dalam rangka memperoleh pinjaman.
20. 4.2. Pengakuan dan Pengukuran Piutang
Pada saat perolehan.
Entitas seharusnya mengukur piutang sebesar nilai kini dari kas yang akan diterima di masa
depan (present value/ discounted of future cash flow). Untuk pengukuran piutang dagang dan
piutang usaha jarang sekali memperhitungkan komponen bunga dari piutang tersebut.
Untuk piutang dagang atau usaha yang secara jelas akan dilunasi jangka panjang, maka
perusahaan harus mencatat piutang sebesar nilai kini dari kas di masa depan.
• Dalam transaksi penjualan/pendapatan, pengakuan piutang dikaitkan dengan
pengakuan pendapatan. Dalam transaksi piutang yang dikaitkan dengan pemberian
pinjaman, piutang diakui sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pinjaman.
• Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar. Nilai wajar
merupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah pihak pada
tanggal transaksi. Nilai pertukaran ini dapat dipengaruhi oleh adanya hubungan relasi,
karenanya piutang dari pihak berelasi perlu diungkapkan secara khusus.
Biaya perolehan diamortisasi
• Biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
piutang. Biasanya biaya transaksi dikeluarkan untuk memperoleh piutang atau pinjaman
dari lembaga keuangan.
• Nilai biaya transaksi ini dicatat :
• Mengurangi pinjaman yang diberikan (ilustrasi 1-a) atau
• Menambah pinjaman yang diberikan (ilustrasi 1-b)
Ilustrasi 1:
(a) biaya perolehan mengurangi pinjaman yang diberikan.
• Bank Seragam memberikan pinjaman kepada PT Batik sebesar Rp 30.000.000.000
dengan tingkat bunga 8% dibayarkan diakhir tahun. Bank Seragam membebankan biaya
administrasi sebesar Rp 971.916.000. Dalam perjanjian disebutkan bahwa biaya
administrasi mengurangi jumlah pinjaman, maka PT Batik menerima pinjaman sebesar
Rp 29.028.084.000. Kredit tersebut dilunasi seluruhnya pada akhir tahun kelima.
Ilustrasi 1:
(b) biaya perolehan menambah pinjaman yang diberikan.
• Bank Seragam memberikan pinjaman kepada PT Sarung sebesar Rp 400 jt dengan
tingkat bunga 10%. Bunga dibayarkan setiap akhir tahun dan pinjaman tersebut dilunasi
21. tiap tahun sebesar Rp 100 jt dan bunga dihitung berdasarkan saldo kredit yang belum
dibayarkan. Dalam rangka pemberian pinjaman tersebut, Bank Seragam mengeluarkan
biaya langsung sebesar Rp 8.447.550. Biaya administrasi tersebut dibayarkan secara
tunai oleh Bank Seragam. PT Sarung akan menerima kredit tersebut tanpa dipotong
biaya administrasi. Biaya transaksi akan diperhitungkan dalam menambah nilai
perolehan piutang.
Diskon penjualan.
• Diskon dapat juga diberikan dalam potongan penjualan karena pembayaran yang
dilakukan pelanggan lebih cepat dari yang telah dijadwalkan. Dalamkontrak penjualan
sering dinyatakan dalam bentuk 5/10, n/60 artinya akan diberikan diskon penjualan 5%
jika pelanggan membayar sampai dengan 10 hari dan piutang tersebut harus dilunasi
dalam waktu 60 hari.
• Diskon penjulan yang dikaitkan dengan pembayaran dapat dicatat dengan
menggunakan dua metode piutang neto (net method) dan metode bruto (gross
methods) di contohkan dalam Ilustrasi 2.
Ilustrasi 2:
• Penjualan kredit Rp 40 jt 1 Agustus 2010, retur penjualan 3 Agustus 2010 Rp 6 jt, syarat
jual 2/10, n=30.
a. Jurnal yang dilakukan perusahaan (metode neto & bruto), jika debitur
mengambil diskon penjualan; atau
22. b. Jurnal yang dilakukan (metode neto & bruto), jika debitur tidak mengambil
diskon penjualan tersebut, diterima piutang tanggal 30 Agustus 2010.
Wesel tagih diterima dari:
a. Transaksi penjualan (ilustrasi 2a)
b. Transaksi perolehan asset tetap, pembayaran sekaligus jangka panjang (ilustrasu 2b)
c. Transaksi pembayaran pokok tetap ditambah bunga (ilustrasi 2C)
Ilustrasi 2a
PT SSS menerima wesel dari PT LLL untuk melunasi piutang dagangnya yang telah jatuh
tempo, wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp 30.000.000, bunga 12%, diterbitkan
tanggal 1 November 2015 dan jangka waktu 120 hari. Bunga dan pokok akan dibayarkan
pada saat jatuh tempo.
Ilustrasi 2a
Wesel tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 29 Februari 2016:
• Jangka waktu wesel 120 hari, diterbitkan 1 November 2015
Bulan Jumlah Hari Akumulasi jangka waktu
November 30 - 1 29
Desember 31 60
Januari 31 91
Februari 29 120
Pengakuan:
• Penerimaan wesel tagih
• Penyesuaian bunga
• Pada saat pelunasan
Pengukuran:
• Penerimaan wesel dicatat dengan nilai
nominal
• Bunga dicatat yang sudah menjadi hak
• Wesel saldonya menjadi nol, piutang
bunga juga nol
Ilustrasi 2b
PT TIA menjual tanah kepad PT BIN pada 2 Januari 2015. penjualan itu tidak dilakukan secara
tunai, tetapi untuk pembayarannya PT BIN menerbitkan wesel tagih dengan nilai nominal Rp
500 juta akan jatuh tempo 5 th y.a.d. harga pasar tanah pada tanggal penjualan pasti lebih
23. rendah dari Rp 500 juta, karena telah memperhitungkan jangka waktu pembayaran 5 th
kedepan. Bunga pasar yang berlaku sebesar 10% . Nilai tanah dalam PT TIA tercatat sebesar Rp
250 juta.
Pengakuan dan pengukuran:
• Diakui pada saat wesel diterima & dicatat dengan nominal
• Aset tetap yang diterima dicatat dengan nilai wajar
• Nilai wesel dihitung nilai sekarangnya untuk mencatat selisih nilai tercatat tanah dengan
nilai wajarnya
• Keuntungan /kerugian diakui dari selisih antara nilai wajar tanah dengan nilai tercatatnya
• Selisih antara nilai nominal wesel dengan nilai sekarang wesel diamortisasi
Ilustrasi 2c
PT MEL menerima wesel tagih dari PT SER untuk melunasi penjualan mobilnya. Harga pokok
penjualan mobil tersebut Rp 100 juta. Wesel tersebut memiliki nilai nominal Rp 120 juta, bunga
12%. Pokok akan diangsur selama 12 kali, masing-masing sebesar Rp 10 juta ditambah bunga
yang dihitung dari pokok yang masih tersisa. Pembayaran dilakukan setiap akhir
Pengakuan dan pengukuran
• Penerimaan wesel dan penjulan dicatat dengan nilai nominal
• Angsuran pokok & angsuran bunga dicatat terpisah
• Bunga diperhitungkan dari saldo pokok terutang
4.3. Penurunan Nilai dan Penghentian Piutang
Konsep umum penurunan nilai
• Setiap tanggal pelaporan entitas harus mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif
bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
• Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah pengakuan awal yang
merugikan dan berdampak kepada arus kas masa depan.
• Jika terdapat bukti yang objektif, jumlah kerugian diukur berdasarkan selisih antara nilai
tercatat piutang dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian
kredit masa depan yang belum terjadi, bukan estimated loss, tetapi incurred loss)
• Tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga efektif pada saat pengakuan awal.
24. Menurut PSAK 55 (revisi 2011) pinjaman yang diberikan atau piutang (Loans and
Receivable /LR) diukur berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan suku bunga efektif.
Kerugian penurunan nilai secara individu dan kolektif:
• Penurunan nilai secara individu dilakukan jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan
nilai secara individual terjadi.
• Penurunan nilai secara kolektif dilakukan jika tidak terdapat bukti objektif penurunan
nilai secara indvidu.
Perhitungan Penurunan Nilai
Ilustrasi 3 a: penurunan nilai piutang individu
PT Mandar memiliki tagihan kepada pelanggannya PT Elang Sakti, sebesar Rp 20 jt pada tanggal
1 Agustus 2011. Piutang tersebut normalnya dibayarkan sebulan setelah penjualan dilakukan.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 saat PT Mandar menyusun laporan keuangan,
piutang tersebut belum diterima. PT Elang Sakti berjanji akan melunasi piutang tersebut pada
awal Juli 2012; tingkat bunga pasar saat ini 8%.
Ilustrasi 3b: penurunan nilai (berkasus)
PT Balisange memberikan pinjaman kepada PT Zamuhari sebesar Rp 200 jt pada tanggal 30
Desember 2010. Pinjaman tersebut diberikan selama 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas
saldo pinjaman yang belum dilunasi. Pinjaman tersebut akan diangsur dua kali tiap akhir tahun.
Diharapkan pinjaman tersebut akan dilunasi pada 30 Desember 2015 . Namun pada 30
Desember 2015, PT Zamhari tidak membayar angsuran dan bunganya. Diketahui bahwa PT
Zamhari mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu dilakukan negosiasi ulang.
Ilustrasi 3b
Kasus 1: dicapai kesepakatan bahwa debitur (PT Zamuhari) mulai mengangsur pada tahun 2016
namun tidak ada penambahan bunga maupun perubahan pokok atas skedul. PT Zamuhari
mendapatkan grace period selama satu tahun.
Kasus 2: kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan diangsur mulai 2016, namun
angsuran pertama akan memperhitungkan bunga majemuk. Untuk angsuran ke dua dilakukan
pada tahun berikutnya.
25. Kasus 3: kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman akan mulai diangsur pada tahun 2016 dan
sisanya pada tahun berikutnya. Namun perusahaan dikenakan pinalti kenaikan suku bunga
menjadi 12%. Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga
tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flate, bunga
=(200 jt x 0,12) x 2 = 48 jt.
Ilustrasi 4 : penurunan nilai piutang kolektif
PT Aira memiliki piutang dagang dari beberapa pelanggan pada 31 Desember 2011 sebagai
berikut:
PT Keisha 30.000.000
PT Raka 26.000.000
PT Audrey 25.000.000
PT Azam 15.000.000
PT Nisa 5.000.000
PT Maulida 3.000.000
Piutang lain tidak signifikan 25.000.000
Semua piutang tidak ada jaminannya.
Ilustrasi 4 : penurunan nilai piutang kolektif
Terdapat informasi bahwa:
• PT Maulida dinyatakan pailit oleh pengadilan dan perusahaan akan dibubarkan.
• Piutang kepada PT Azzam telah berumur 3 bulan. Perjanjian piutang tersebut
menyebutkan bahwa piutang harus dilunasi jangka waktu 1 bulan. Perusahaan
mengestimasi bahwa PT Azzam baru dapat melunasi utangnya pada 31 Desember 2012.
Bunga untuk incremental borrowing perusahaan 6%.
• Berdasarkan pengalaman dan data historis tingkat piutang tidak tertagih sebesar 2% dari
nilai piutang
Perhitungan penurunan nilai piutang dengan menggunakan analisis statistik:
1. Metode pembebanan rata-rata (average charge method)
2. Metode roll rate
26. Jurnal penurunan nilai piutang dengan:
• Metode langsung: piutang langsung dihapuskan tanpa dibuat akun cadangan
penurunan nilai
• Metode tidak langsung: piutang tidak langsung dihapuskan melainkan dicadangkan
dengan membuat akun cadangan penurunan nilai. Ilustrasi 7
Ilustrasi 5
PT Yuanita memiliki saldo cadangan penurunan nilai piutang sebesar Rp 20 jt pada tanggal 2
Januari 2011. 1 maret 2011, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp 5 jt dihapuskan karena
terbukti pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya. Pada tanggal 1 Juli 2011 piutang
yang diidentifikasi signifikan sebelumnya diturunkan nilainya dilunasi sebesar nilai tercatatnya
Rp 67 jt yang terdiri dari piutang bruto Rp 70 jt dan cadangan penurunan piutang Rp 3 jt.
Pada 1 Oktober 2011, menerima pelunasan piutang Rp 2 jt dari piutang yang sebelumnya
telah dihapuskan.
Penghentian piutang (derecognation) akan menyebabkan piutang tidak lagi dicatat
dalam laporan keuangan.
PSAK 55 secara spesifik menyebutkan, entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika
dan hanya jika:
1. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau;
2. entitas mentransfer aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan.
Utang dengan jaminan
Anjak piutang adalah penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang
• disclosed factoring: debitur diberitahu oleh penjual piutang bahwa piutangnya
dijual/ditransfer. Pembayaran piutang saat jatuh tempo akan dialihkan kepada pihak
perusahaan anjak piutang (pembeli piutang)
• undisclosed factoring: debitur tidak diberitahu oleh penjual piutang bahwa piutangnya
dijual/ditransfer. Pembayaran oleh debitur diterima penjual piutang bukan pada
perusahaan anjak piutang.
27. • Factor Lembaga keuangan atau bank dapat fee dari hasil tagihan-taginan busines
perusahaan misal customer membeli barang ke penjual/pembuat secara kredit melalui
Bank (penerbit kartu kredit). Bank mendapatkan fee dari tagihan secara kolektif.
• Sale Without recourse Pembeli atau perusahaan Anjak Piutang akan menanggung resiko
ketidaktertagihan piutang. Penjual tidak menjamin jika piutang tsb tidak dibayar oleh
pelanggannya.
• Sale With recourse Penjual menjamin piutang tersebut jika pelanggan tidak membayar
piutang. Resiko ketidaktertagihan piutang tidak berpindahtangan.
28. Utang dengan jaminan
Ilustrasi 8: Transfer piutang dengan jaminan dan tanpa jaminan
PT Murshadi pada tanggal 1 Maret 2011, mentransfer piutang dagang salah satu pelanggannya
yaitu PT Jasimin kepada perusahaan pembiayaan PT Milani Finance sebesar Rp 400 jt. Atas
transfer piutang ini, PT Milani Finance membebankan biaya (fee) sebesar 5% dan
mencadangkan 4% untuk penurunan nilai piutang (tanpa jaminan).
1. Jurnal transfer piutang tanpa jaminan
2. Jurnal transfer piutang dengan jaminan
4.4. Penyajian Piutang
Piutang pada laporan keuangan disajikan dalam kelompok aset lancar.
Penyajian piutang dalam laporan keuangan dengan beberapa kategori seperti piutang
dagang, piutang usaha, dan piutang lain. Namuan ada juga perusahaan jenis industri
yang memiliki klasifikasi penyajian piutang lebih detail.
Nilai piutang disajikan dalam laporan keuangan setelah dikurangi dengan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Piutang biasanya disajikan dalam satu baris, tetapi dapat juga disajikan secara detail
subkomponennya.
Jika disajikan dalam satu baris, maka subkomponennya disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan.
29. Penyajian subkomponen yang biasa muncul diantaranya adalah piutang pihak berelasi,
piutang pihak ketiga, dan cadangan kerugian piutang yang ditampilkan satu baris
tersendiri
4.5. Pengungkapan Piutang
Pengungkapan piutang dalam laporan keuangan cukup lengkap. Pengungkapan tersebut
terbagi dalam tiga bagian, yaitu pengungkapan kebijakan akuntansi, pengungkapan rincian
piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan pokok, serta penjelasan lain yang
material dan signifikan. Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi piutang
di antaranya adalah:
1. Metode pengakuan piutang awal;
2. Metode pengukuran setelah perolehan;
3. Metode untuk menghitung penurunan nilai;
4. Penjelasan mengenai penghapusan atau penghentian piutang.
Rangkuman
Piutang merupakan satu instrumen aset keuangan yang dapat digadaikan (factor) atau
ditransfer/dijual.
Piutang dilaporan keuangan dapat disajikan dalam satu baris atau secara detail
subkomponennya.
Jika satu baris maka subkomponennya harus dijelaskan dalam catatan laporan keuangan.
Pengungkapan piutang harus cukup dengan informasi tentang pengungkapan kebijakan
akuntansi, pengungkapan rincian piutang yang menjelaskan angka dalam laporan keuangan
pokok, serta penjelasan lain yang material dan signifikan.
30. LAPORAN ARUS KAS
Kas 2011
Saldo awal; 1 Januari Rp 109.000.000
Saldo akhir; 31 Desember Rp 167.000.000
Terjadi kenaikan kas (bersih)Rp 58.000.000; artinya arus kas masuk lebih besar dari arus kas
keluar.
Apakah informasi diatas sudah memberikan gambaran tentang berapa total kas yang diterima
dan/atau digunakan selama periode tersebut (tahun 2011)?
Laporan keuangan apa yang dapat memberikan informasi tentang kas diterima dan dikeluarkan
selama tahun 2011?
10.1. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan tentang kas awal dan akhir serta kenaikan
bersumber dari mana atau penurunan digunakan untuk apa.
Tujuan LAK
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang perubahan arus kas
dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
Tujuan dan kegunaan laporan arus kas
Laporan arus kas berguna bagi investor, kreditur, dan pengguna lain; laporan ini bertujuan
sebagai berikut:
1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas, waktu dan
kepastian dalam menghasilkannnya.
2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar dividen.
3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan dengan arus kas
neto kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan ini seringkali dapat membantu dalam
mengevaluasi kualitas laba entitas.
31. 4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus kas neto dari
laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan
pertimbangan manajeman, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
5. Memudahkan pengguna laporan untuk mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.
32. 10.3. Bentuk-bentuk laporan arus kas
Laporan arus kas dapat disajikan dengan salah satu dari dua metode yaitu:
(a) metode langsung
(b) metode tidak langsung.
Bentuk laporan arus kas metode langsung & metode tidak langsung dibedakan pada cara
penyajian aktivitas operasi saja.
33. Penyajian aktivitas operasi dengan metode langsung dan Tidak langsung
Arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi pada:
• metode langsung; menyajikan kelompok utama/operasi penerimaan kas maupun
pengeluaran kas bruto (gross)
• metode tidak langsung; dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan
laba rugi tersebut dengan transaksi nonkas, akrual, dan tangguhan dari pos penghasilan
atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan.
34. PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Kenaikan (penurunan) kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp 121.030.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
ditambah:
penurunan piutang usaha 5.760.000
beban penyusutan 37.000.000
beban bunga hutang jangka panjang 2.187.500 44.947.500
165.977.500
dikurang:
penurunan hutang gaji 2.200.000
kenaikan beban dibayar dimuka 20.000.000
penurunan hutang usaha 15.000.000
35. kenaikan persediaan 114.205.000
keuntungan atas penjulan peralatan 375.000
penurunan hutang jangka pendek 7.900.000
penurunan hutang pajak penghasilan 1.650.000 161.330.000
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500
Metode langsung-aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan =
Pendapatan penjualan.......................................................... xxx
(+) penurunan piutang usaha................................................ xxx
atau (-) kenaikan piutang usaha.
Penerimaan kas dari pelanggan ................................ xxx
Pembayaran kas kepada pemasok =
Harga pokok penjualan.................................................... xxx
(+) kenaikan persediaan................................................... xxx
36. atau (-) penurunan persediaan
(+) penurunan hutang usaha........................................... xxx
atau (-) kenaikan hutang usaha
Pembayaran kas kepada pemasok .................... xxx
Metode langsung-aktivitas operasi
Pembayaran kas untuk beban operasi = xxx
(+) kenaikan beban dibayar dimuka................................. xxx
atau (-) penurunan beban dibayar dimuka
(+) penurunan hutang beban akrual............................... (xxx)
atau (-) kenaikan hutang beban akrual
Pembayaran kas untuk beban operasi............................. xxx
Kas yang dibayarkan untuk Pajak penghasilan
Beban pajak tahun ini.......................... xxx
(+) penurunan hutang pajak penghasilan xxx
atau (-) kenaikan hutang pajak penghasilan.
Kas yang dibayarkan untuk pajak xxx
10.4. Penyusunan Laporan Arus Kas
Langkah-langkah untuk penyusunan laporan arus kas
1. Siapkan Neraca komparatif, laporan laba rugi minimal informasi laba bersih, dan data
tambahan yang diperlukan dari buku besar serta catatan lainnya;
2. Tentukan dan hitung kenaikan atau penurunan setiap akun dari neraca komparatif;
3. Kenaikan atau penurunan setiap akun dianalisa transaksinya untuk menentukan berapa
kas masuk atau keluar dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan;
4. Menyusun laporan arus kas dimulai dari aktifitas operasi (dengan metode yang dipilih),
kemudian aktifitas investasi dan pendanaan.
37. Langkah ke 3: analisa kenaikan atau penurunan setiap akun
• Piutang usaha naik = ada penjualan kredit (akrual) telah tersajikan dalam laba
bersih/penerimaan dari pelanggan; ada akrual dihilangkan
• Piutang usaha turun = ada penerimaan kas dari pelunasan piutang tetapi
38. belum terekap pada laba bersih/penerimaan kas dari pelanggan akui
• Persediaan barang dagang naik = ada pembelian tunai & kredit; ada akrual
dihilangkan
• Persediaan barang dagang turun = ada penjualan tunai & kredit; ada akrual
dihilangkan
• Utang usaha naik = ada pembelian kredit (akrual) hilangkan
• Utang usaha turun = ada pembayaran kas yang belum terekap pada laporan laba
rugi/pembayaran kepada pemasok akui
• Utang usaha naik = ada pembelian kredit (akrual)hilangkan
• Utang usaha turun = ada pembayaran kas yang belum terekap pada laporan laba
rugi/pembayaran kepada pemasok akui
• Pendapatan diterima dimuka naik = ada kas masuk dari pelanggan belum terekap dalam
laporan laba rugi/penerimaan kas dari pelanggan akui
• Pendapatan diterima dimuka turun = ada pendapatan non tunai (akrual) disajikan
dalam laporan laba rugi/penerimaan kas dari pelanggan hilangkan
Penyajian metode langsung-aktivitas operasi
PT Keisa Vit
Laporan Arus Kas- bagian aktivitas operasi
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Arus kas dari kegiatan operasi
Kas yang diterima dari pelanggan Rp 410.887.000
Pembayaran kas:
Kepada pemasok ( Rp 331.774.000)
Untuk beban operasi ( 66.972.500)
Untuk pajak penghasilan ( 7.493.000)
( 406.239.500 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan)
dari kegiatan operasi 4.647.500
39. PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Kenaikan (penurunan) kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Kas yang diterima dari pelanggan Rp 410.887.000
Pembayaran kas:
Kepada pemasok Rp 331.774.000
Untuk beban operasi 66.972.500
Untuk pajak penghasilan 7.493.000 (406.239.500)
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi
4.647.500
Arus kas dari kegiatan investasi
Penjualan peralatan masak (termasuk keuntungan 375.000) 21.375.000
Pembelian tanah ( 200.000.000 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan investasi ( 178.625.000)
Arus kas dari kegiatan pendanaan
Penerimaan dari hutang jangka panjang 250.000.000
Pembagian dividen ( 50.000.000 )
Pembayaran bunga hutang jk panjang ( 2.187.500 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan pendanaan 197.812.500
Kenaikan (penurunan) bersih kas 23.835.000
Saldo kas awal periode 57.480.000
Saldo kas akhir periode 81.315.000
40. PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Kenaikan (penurunan) kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih Rp 121.030.000
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih
terhadap kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi:
ditambah:
penurunan piutang usaha 5.760.000
beban penyusutan 37.000.000
beban bunga hutang jangka panjang 2.187.500 44.947.500
165.977.500
dikurang:
penurunan hutang gaji 2.200.000
kenaikan beban dibayar dimuka 20.000.000
penurunan hutang usaha 15.000.000
kenaikan persediaan 114.205.000
keuntungan atas penjulan peralatan 375.000
penurunan hutang jangka pendek 7.900.000
penurunan hutang pajak penghasilan 1.650.000 161.330.000
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan operasi 4.647.500
LAK-metode tidak langsung
PT Keisa Vit Murni
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013
Arus kas dari kegiatan investasi
Penjualan peralatan masak (termasuk keuntungan 375.000) 21.375.000
Pembelian tanah ( 200.000.000 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan investasi (178.625.000 )
41. Arus kas dari kegiatan pendanaan
Pembagian dividen ( 50.000.000 )
Hutang jangka panjang 250.000.000
Beban bunga hutang jangka panjang ( 2.187.500 )
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) dari kegiatan pendanaan 197.812.500
Kenaikan (penurunan) bersih kas 23.835.000
Saldo kas awal periode 57.480.000
Saldo kas akhir periode 81.315.000
RANGKUMAN
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan tentang kas awal dan akhir serta kenaikan
bersumber dari mana atau penurunan digunakan untuk apa. Kas masuk/keluar dalam satu
tahun dapat disjikan dalam bentuk laporan arus kas langsung dan tidak langsung