SlideShare a Scribd company logo
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 1
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS
A. Pendahuluan
Kemampuan matematis adalah kemampuan untuk menghadapi
permasalahan baik dalam matematika maupun kehidupan nyata. Kemampuan
matematis didefinisikan oleh NCTM (1999) sebagai, "Mathematical power
includes the ability to explore, conjecture, and reason logically; to solve non-
routine problems; to communicate about and through mathematics; and to
connect ideas within mathematics and between mathematics and other intellectual
activity”. Selanjutnya berdasarkan tujuan pembelajaran matematika di Indonesia
tersirat bahwa kemampuan matematis meliputi: 1. Kemampuan pemecahan
masalah (problem solving), 2. Kemampuan berargumentasi (reasonning),
3.Kemampuan berkomunikasi (communication), 4.Kemampuan membuat koneksi
(connection), 5.Kemampuan representasi (representation).
Kemampuan representasi sangat berhubungan dengan pemecahan
masalah.Montague (dalam Syarifah Fadillah) mengatakan bahwa pada dasarnya
pemecahan masalah mempunyai dua langkah, yaitu representasi masalah dan
menyelesaikan masalah.Pemecahan masalah yang sukses tidak mungkin tanpa
representasi masalah yang sesuai.Representasi masalah yang sesuai adalah dasar
untuk memahami masalah dan membuat suatu rencana untuk memecahkan
masalah. Siswa yang mempunyai kesulitan dalam merepresentasikan masalah
matematika akan memiliki kesulitan dalam melakukan pemecahan masalah.
Dengan demikian seiring dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah
dalam pembelajaran matematika, maka kemampuan representasi matematik
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pemecahan masalah juga berperan dalam
pembelajaran matematika .
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai bidang kehidupan
dan membantu mengembangkan kemampuan atau daya berpikir manusia (BSNP,
2006). Tujuan pembelajaran matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 2
dan Madrasah Aliyah menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) yaitu
agar peserta didik memiliki kemampuan dalam hal: (1) memahami konsep-konsep
matematika, menjelaskan ketekaitan antar konsep, dan menggunakan konsep
tersebut dalam menyelesaikan soal atau masalah, (2) menggunakan penalaran,
melakukan manipulasi, serta menyusun bukti, (3) memecahkan masalah antara
lain mampu memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model, serta menafsirkan solusinya, (4) menyajikan gagasan matematis dengan
simbol, tabel, diagram, atau media lain, dan (5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan.
B.Pengertian Representasi Matematika
Menurut NCTM (dalam Teacher Professional Development and
Classroom Resaurces Across the Curriculum), representasi membantu
menggambarkan, menjelaskan, atau memperluas ide matematika dengan berfokus
pada fitur-fitur pentingnya. Representasi meliputi simbol, persamaan, kata-kata,
gambar, tabel, grafik, objek manipulatif, dan tindakan serta mental, cara internal
berpikir tentang ide matematika. Representasi adalah alat berpikir yang kuat,
namun bagi banyak siswa, kekuatan ini tidak dapat diakses kecuali mereka
menerima bimbingan terarah dalam mengembangkan repertoar mereka.
Semakin banyak terlibat belajar matematika, siswa dapat memperluas
pemahaman ide matematika atau hubungan dengan berpindah dari satu jenis
representasi ke representasi yang berbeda dari hubungan yang sama. Ini adalah
salah satu alasan bahwa penting bagi siswa untuk menggunakan berbagai bahan
manipulatif, yang selanjutnya berkaitan dengan metode untuk memecahkan
masalah. Melalui proses ini, siswa dapat bergerak dari representasi informal ke
representasi formal, bahkan abstrak.
Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para ahli berkenaan tentang
representasi yaitu:
1. Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu situasi
masalah atau aspek dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk
menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 3
dengan obyek, gambar, kata-kata, atau simbol matematika (Jones &
Knuth, 1991).
2. Representasi merupakan cara yang digunakan seseorang untuk
mengkomunikasikan jawaban atau gagasan matematik yang bersangkutan
(Cai, Lane, & Jacabcsin dalam Syarifah Fadillah).
3. Representasi yang dimunculkan oleh siswa merupakan ungkapan-
ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide matematika yang ditampilkan
siswa dalam upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang
sedang dihadapinya (NCTM).
4. Terdapat empat gagasan yang digunakan dalam memahami konsep
representasi. Pertama, representasi dapat dipandang sebagai abstraksi
internal dari ide-ide matematika atau skemata kognitif yang dibangun oleh
siswa melalui pengalaman; kedua, sebagai reproduksi mental dari keadaan
mental yang sebelumnya; ketiga, sebagai sajian secara struktur melalui
gambar, simbol ataupun lambang; dan yang terakhir, sebagai pengetahuan
tentang sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain (Pape & Tchoshanov
dalam Luitel, 2001).
5. Representasi didefinisikan sebagai aktivitas atau hubungan dimana satu
hal mewakili hal lain sampai pada suatu level tertentu, untuk tujuan
tertentu, dan yang kedua oleh subjek atau interpretasi pikiran. Representasi
menggantikan atau mengenai penggantian suatu obyek, penginterpretasian
pikiran tentang pengetahuan yang diperoleh dari suatu obyek, yang
diperoleh dari pengalaman tentang tanda representasi (Parmentier dalam
Syarifah Fadillah).
6. Representasi merupakan proses pengembangan mental yang sudah
dimiliki seseorang, yang terungkap dan divisualisasikan dalam berbagai
model matematika, yakni: verbal, gambar, benda konkret, tabel, model-
model manipulatif atau kombinasi dari semuanya (Steffe, Weigel, Schultz,
Waters, Joijner, & Reijs dalam Syarifah Fadillah).
7. Dalam psikologi umum, representasi berarti proses membuat model
konkret dalam dunia nyata ke dalam konsep abstrak atau simbol. Dalam
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 4
psikologi matematika, representasi bermakna deskripsi hubungan antara
objek dengan simbol (Hwang, Chen, Dung, & Yang dalam Syarifah
Fadillah).
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa representasi
adalah ungkapan-ungkapan dari ide matematika yang ditampilkan siswa sebagai
model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk
menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya sebagai hasil dari
interpretasi pikirannya. Suatu masalah dapat direpresentasikan melalui gambar,
kata-kata (verbal), tabel, benda konkrit, atau simbol matematika.Dengan
representasi matematik, siswa diajak untuk menggambarkan, menerjemahkan,
mengungkapkan sampai membuat model dari ide-ide atau konsep-konsep matematika dan
hubungan diantaranya kedalam bentuk matematika baru yang beragam.
C. Representasi dalam Pembelajaran Matematika
Hiebert dan Carpenter (dalam Syarifah Fadillah) mengemukakan bahwa
pada dasarnya representasi dapat dinyatakan sebagai representasi internal dan
representasi eksternal. Berpikir tentang ide matematika yang kemudian
dikomunikasikan memerlukan representasi eksternal yang wujudnya antara lain:
verbal, gambar dan benda konkrit. Berpikir tentang ide matematika yang
memungkinkan pikiran seseorang bekerja atas dasar ide tersebut merupakan
representasi internal.
Representasi internal dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung
karena merupakan aktivitas mental dari seseorang dalam pikirannya (minds-on).
Tetapi representasi internal seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga
berdasarkan representasi eksternalnya dalam berbagai kondisi; misalnya dari
pengungkapannya melalui kata-kata (lisan), melalui tulisan berupa simbol,
gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga (hands-on). Dengan kata lain
terjadi hubungan timbal balik antara representasi internal dan eksternal dari
seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu masalah. Schnotz (dalam Gagatsis,
2004) membagi representasi eksternal dalam dua kelas yang berbeda yaitu
representasi descriptive dan depictive. Representasi descriptive terdiri atas simbol
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 5
yang mempunyai struktur sembarang dan dihubungkan dengan isi yang
dinyatakan secara sederhana dengan makna dari suatu konvensi, yakni teks,
sedangkan representasi depictive termasuk tanda-tanda ikonik yang dihubungkan
dengan isi yang dinyatakan melalui fitur struktural yang umum secara konkret
atau pada tingkat yang lebih abstrak, yaitu, display visual.
Lebih lanjut Gagatsis dan Elia (dalam Gagatsis, Athanasios) mengatakan
bahwa untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 sekolah dasar, representasi dapat digolongkan
menjadi empat tipe representasi, yaitu representasi verbal (representasi
descriptive), gambar informational, gambar decorative, dan garis bilangan
(representasi depictive).
Cai, Lane, dan Jacabcsin (dalam Syarifah Fadillah) menyatakan bahwa
ragam representasi yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan matematika
antara lain: tabel, gambar, grafik, pernyataan matematika, teks tertulis, ataupun
kombinasi semuanya. Shield & Galbraith (dalam Syarifah Fadillah) menyatakan
bahwa siswa dapat mengkomunikasikan penjelasan-penjelasan mereka tentang
strategi matematika atau solusi dalam bermacam cara, yaitu secara simbolis
(numerik dan/atau simbol aljabar), secara verbal, dalam diagram, grafik, atau
dengan tabel data.
Lesh, Post dan Behr (dalam Syarifah Fadillah ) membagi representasi yang
digunakan dalam pendidikan matematika dalam lima jenis, yaitu meliputi
representasi objek dunia nyata, representasi konkret, representasi simbol
aritmetika, representasi bahasa lisan atau verbal dan representasi gambar atau
grafik. Di antara kelima representasi tersebut, tiga yang terakhir lebih abstrak dan
merupakan tingkat representasi yang lebih tinggi dalam memecahkan masalah
matematika.Kemampuan representasi bahasa atau verbal adalah kemampuan
menerjemahkan sifat-sifat yang diselidiki dan hubungannya dalam masalah
matematika ke dalam representasi verbal atau bahasa.Kemampuan representasi
gambar atau grafik adalah kemampuan menerjemahkan masalah matematik ke
dalam gambar atau grafik.Sedangkan kemampuan representasi simbol aritmatika
adalah kemampuan menerjemahkan masalah matematika ke dalam representasi
rumus aritmatika.
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 6
Ada beberapa manfaat atau nilai tambah yang diperoleh guru atau siswa
sebagai hasil pembelajaran yang melibatkan representasi matematik adalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran yang menekankan representasi akan menyediakan suatu
konteks yang kaya untuk pembelajaran guru.
2. Meningkatkan pemahaman siswa
3. Menjadikan representasi sebagai alat konseptual.
4. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan representasi
matematik dengan koneksi sebagai alat pemecahan masalah.
5. Menghindarkan atau meminimalisir terjadinya kesalahan konsep.
D. Bentuk-bentuk Soal Representatif Matematika
Menurut Baroody (1993: 107 – 113), ada lima aspek komunikasi
matematik, yaitu merepresentasi (representating), mendengar (listening),
membaca (reading), diskusi (discussing), dan menulis (writing). Kelima aspek ini
dapat dikembangkan menjadi tahap-tahap berlangsungnya proses komunikasi
dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, kemampuan komunikasi
matematik siswa dapat dilihat dari kemampuannya mendiskusikan masalah dan
membuat ekspresi matematika secara tertulis baik gambar, grafik, tabel, model
matematika, maupun simbol atau bahasa sendiri.
Menurut Ansari (2003: 18), soal uraian yang dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa antara lain dapat berupa soal
uraian berbentuk transfer, eksploratif, elaboratif, aplikatif, dan estimasi. Berikut
ini diberikan contoh masing-masing bentuk soal tersebut.
a. Soal berbentuk transfer
Soal ini menyangkut masalah pada bidang lain yang diselesaikan menggunakan
metode matematika. Misalnya: Jarak tempat terjadinya kecelakaan laut adalah
50 mil dari pantai sebuah pulau terdekat. Sebuah perahu motor penyelamat
berangkat dari pulau tersebut pada pukul 04.30 WIB dengan kecepatan 30
mil/jam pada cuaca normal. Karena ada badai disertai angin, hujan, ombak, dan
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 7
arus yang deras, perjalanan ke tempat kecelakaan tersebut ditempuh dalam
waktu 2 jam.Bagaimana bentuk model matematika dari situasi tersebut agar
dapat ditentukan perkiraan banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
penyelamatan?
b. Soal berbentuk eksploratif
Aisyah mempunyai saudara laki-laki sama banyak dengan saudara perempuan.
Saudara laki-laki Nabil tiga kali banyak saudara perempuannya.Kesemua anak
ini selalu belajar bersama dan tidak bergabung dengan anak lainnya di luar
kedua keluarga tersebut.Suatu hari ketika mereka sedang belajar bersama, ada
2 anak yang meninggalkan tempat belajar.Berapa anakkah yang tetap aktif
belajar bersama di ruangan itu? Bagiamanakah cara Anda memperolehnya?
Jelaskan jawaban Anda!
c. Soal berbentuk elaboratif
Perhatikan susunan kelereng berikut.
Susunan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1 3 6 10
(a) Berapa banyak kelereng pada susunan ke-5, ke-12, dan ke-n? Jelaskan
jawaban Anda!
(b) Jika J(n) adalah banyak kelereng pada susunan ke-n, apakah J(n) suatu
fungsi kuadrat? Jelaskan jawabanmu?
d. Soal berbentuk aplikatif
Sebuah bak mandi mempunyai dua buah kran, yaitu kran besar dan kran kecil.
Jika kran kecil dibuka dan kran besar ditutup, bak mandi akan penuh setelah 60
menit. Jika kran besar dibuka dan kran kecil ditutup, bak mandi akan penuh
dalam waktu 40 menit. Berapa menit dibutuhkan untuk memenuhi bak mandi
jika kedua kran dibuka?
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 8
e. Soal berbentuk estimasi
Sebuah kelompok nelayan memproduksi ikan teri asap dan menjual hasilnya ke
pasar dengan harga Rp. 10.000,00 per kg. Kelompok tersebut menjual semua
hasil produksinya. Biaya tetap dari produksi ikan teri asap itu adalah Rp.
600.000,00 per bulan dan biaya tambahan untuk memproduksi tiap 1 kg teri
asap adalah Rp. 2.000,00.
(a) Buatlah perkiraan berapa kg ikan teri asap yang diproduksi kelompok
nelayan itu agar keuntungannya sebesar Rp. 3.500.000,00 per 30 hari.
(b) Jika ada kenaikan biaya tetap produksi sebesar 15%, jelaskan bagaimana
menghitung persentase turunnya keuntungan yang diperoleh kelompok
nelayan tersebut dalam 30 hari?
Skor yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan soal-soal representasi
matematik menggambarkan tingkat kemampuan komunikasi matematik
siswa.Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kemampuan
representasi matematik siswa tersebut.Sebaliknya, semakin rendah skor yang
diperoleh, maka semakin rendah pula kemampuan representasi matematik siswa
tersebut.
E. Kesimpulan
Kemampuan Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu
situasi masalah atau aspek dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk
menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan dengan
obyek, gambar, kata-kata, atau simbol matematika (Jones & Knuth dalam
Hudiono, 2005:18).
Pembelajaran matematika dewasa ini diarahkan agar anak mampu
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.Anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
mengembangkan representasi matematis yang disukainya dalam menyelesaikan masalah
matematis secara individual maupun kelompok.
Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 9
DAFTAR PUSTAKA
Evi Yosita,S. Pengembangan Soal Matematika Model PISA Pada Konten
Uncertainty Untuk Pengukuran Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
SMP.Diakses pada tanggal 10Maret 2014,
padahttp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/download/335/101
Lesmana Hendra, Ratu Ilma IP, Somakim. Komunikasi Matematis. Diakses pada
tanggal 10 Maret 2014, pada
http://portalgaruda.org/download_article.php?article=97550&val=612
Luitel, B.C. 2001. Multiple Representations of Mathematical Learning. Diakses
pada tanggal 11 Maret 2014, pada
http://www.matedu.cinvestav.mx/adalira.pdf.
Sudarman Bennu. 2010. Pemahaman Konsep. Diakses pada tanggal 11 Maret
2014, pada situs http://sudarmanbennu.blogspot.com/
Syarifah Fadillah. 2008. Menumbuhkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Representasi Matematika Melalui PembelajaranOpen Ended.Diakses pada
tanggal 11 Maret 2014, pada http://webcache.googleusercontent.com.

More Related Content

What's hot

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
Nia Matus
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
kikiismayanti
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
Nia Matus
 
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
Sholiha Nurwulan
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
Sigit Rimba Atmojo
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
Rossi Fauzi
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
 
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian GraphTeori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Gadjah Mada University
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Nia Matus
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
Jhoko Jhoko
 

What's hot (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiRPP kelas 10 KD 3.5  kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
RPP kelas 10 KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Makalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikanMakalah transformasi balikan
Makalah transformasi balikan
 
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN K...
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian GraphTeori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi KesebangunanRangkuman materi Transformasi Kesebangunan
Rangkuman materi Transformasi Kesebangunan
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI SMP/MTs KELAS VII SEMESTER 1 B...
 
Geometri transformasi
Geometri transformasiGeometri transformasi
Geometri transformasi
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 

Similar to Kemampuan representatif matematis

Bab 2
Bab 2Bab 2
PPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptx
PPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptxPPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptx
PPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptx
muhammadsetyawirawan
 
Komunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompokKomunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompok
Chairi Mutia
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
Nailul Hasibuan
 
05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf
05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf
05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf
TripuspitaSari13
 
Hakekat matematika
Hakekat matematika Hakekat matematika
Hakekat matematika
Abdul Rais P
 
CP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKACP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKA
Modul Guruku
 
problem solving 1
problem solving 1problem solving 1
problem solving 1
chryst tina
 
CP Matematika Fase F untuk kelas xii .docx
CP Matematika Fase F untuk kelas xii .docxCP Matematika Fase F untuk kelas xii .docx
CP Matematika Fase F untuk kelas xii .docx
hendrafebrianto3
 
Hakikat matematika
Hakikat matematikaHakikat matematika
Hakikat matematika
Dedi Siswoyo
 
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
rahaquintrahadia
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Reza Riezky
 
5
55
Bab II
Bab IIBab II
2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx
2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx
2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx
TsaniyatulFikriyah
 
Hakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptxHakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptx
Tsaqib2
 
Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012
Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012
Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012
Ig Fandy Jayanto
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
Nailul Hasibuan
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internet
iman_hilman
 
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045 APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
Sudrajat16
 

Similar to Kemampuan representatif matematis (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
PPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptx
PPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptxPPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptx
PPT REPRESENTASI MATEMATIS STANDAR T NCTM.pptx
 
Komunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompokKomunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompok
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf
05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf
05. CP MATEMATIKA REVISI.pdf
 
Hakekat matematika
Hakekat matematika Hakekat matematika
Hakekat matematika
 
CP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKACP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP MATEMATIKA FASE B KURIKULUM MERDEKA
 
problem solving 1
problem solving 1problem solving 1
problem solving 1
 
CP Matematika Fase F untuk kelas xii .docx
CP Matematika Fase F untuk kelas xii .docxCP Matematika Fase F untuk kelas xii .docx
CP Matematika Fase F untuk kelas xii .docx
 
Hakikat matematika
Hakikat matematikaHakikat matematika
Hakikat matematika
 
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
5
55
5
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx
2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx
2. Hakikat Pembelajaran Matematika & Hasil Belajar Matematika.pptx
 
Hakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptxHakikat Matematika.pptx
Hakikat Matematika.pptx
 
Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012
Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012
Analisis si mat smp.wardhani.mei 2012
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
Tugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 InternetTugas ETT2017 Internet
Tugas ETT2017 Internet
 
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045 APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA DAYA MATEMATIKA OLEH SUDRAJAT 21309251045
 

More from Ibnu Fajar

Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Ibnu Fajar
 
Analisis perbandingan kd matematka peminatan
Analisis perbandingan kd matematka peminatanAnalisis perbandingan kd matematka peminatan
Analisis perbandingan kd matematka peminatan
Ibnu Fajar
 
Analisis perbandingan kd matematika wajib
Analisis perbandingan kd matematika wajibAnalisis perbandingan kd matematika wajib
Analisis perbandingan kd matematika wajib
Ibnu Fajar
 
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanMakalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Ibnu Fajar
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
Ibnu Fajar
 
populasi dan sampel
populasi dan sampelpopulasi dan sampel
populasi dan sampel
Ibnu Fajar
 
The mystical mathematic of Hypatia
The mystical mathematic of HypatiaThe mystical mathematic of Hypatia
The mystical mathematic of Hypatia
Ibnu Fajar
 
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Gurupermen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
Ibnu Fajar
 
Desain pembelajaran matematika
Desain pembelajaran matematikaDesain pembelajaran matematika
Desain pembelajaran matematika
Ibnu Fajar
 
Pengembangan diri Guru
Pengembangan diri GuruPengembangan diri Guru
Pengembangan diri Guru
Ibnu Fajar
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
Ibnu Fajar
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...
Ibnu Fajar
 
cara menilai PK Guru
cara menilai PK Gurucara menilai PK Guru
cara menilai PK Guru
Ibnu Fajar
 
2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev
2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev
2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev
Ibnu Fajar
 
1.1 rasional kurikulum_2013_rev
1.1 rasional kurikulum_2013_rev1.1 rasional kurikulum_2013_rev
1.1 rasional kurikulum_2013_rev
Ibnu Fajar
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
Ibnu Fajar
 
Modul trigonometri
Modul trigonometriModul trigonometri
Modul trigonometri
Ibnu Fajar
 
Perbandingan Trigonometri
Perbandingan TrigonometriPerbandingan Trigonometri
Perbandingan Trigonometri
Ibnu Fajar
 
Presentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikanPresentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikan
Ibnu Fajar
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
Ibnu Fajar
 

More from Ibnu Fajar (20)

Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
Analisis perbandingan kd matematka peminatan
Analisis perbandingan kd matematka peminatanAnalisis perbandingan kd matematka peminatan
Analisis perbandingan kd matematka peminatan
 
Analisis perbandingan kd matematika wajib
Analisis perbandingan kd matematika wajibAnalisis perbandingan kd matematika wajib
Analisis perbandingan kd matematika wajib
 
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanMakalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
populasi dan sampel
populasi dan sampelpopulasi dan sampel
populasi dan sampel
 
The mystical mathematic of Hypatia
The mystical mathematic of HypatiaThe mystical mathematic of Hypatia
The mystical mathematic of Hypatia
 
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Gurupermen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
permen tahun 2013 nomor 87 Tentang Program Pendidikan Profesi Guru
 
Desain pembelajaran matematika
Desain pembelajaran matematikaDesain pembelajaran matematika
Desain pembelajaran matematika
 
Pengembangan diri Guru
Pengembangan diri GuruPengembangan diri Guru
Pengembangan diri Guru
 
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
14 kompetensi dan 78 indikator penilaian kinerja guru
 
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...
Peraturan bersama mendiknas dan bkn tentang jabatan fungsional guru dan angka...
 
cara menilai PK Guru
cara menilai PK Gurucara menilai PK Guru
cara menilai PK Guru
 
2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev
2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev
2.3 konsep penilaian_autentik_pada_proses_dan_hasil_rev
 
1.1 rasional kurikulum_2013_rev
1.1 rasional kurikulum_2013_rev1.1 rasional kurikulum_2013_rev
1.1 rasional kurikulum_2013_rev
 
Jurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmuJurnal filsafat ilmu
Jurnal filsafat ilmu
 
Modul trigonometri
Modul trigonometriModul trigonometri
Modul trigonometri
 
Perbandingan Trigonometri
Perbandingan TrigonometriPerbandingan Trigonometri
Perbandingan Trigonometri
 
Presentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikanPresentasi landasan pendidikan
Presentasi landasan pendidikan
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 

Kemampuan representatif matematis

  • 1. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 1 KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS A. Pendahuluan Kemampuan matematis adalah kemampuan untuk menghadapi permasalahan baik dalam matematika maupun kehidupan nyata. Kemampuan matematis didefinisikan oleh NCTM (1999) sebagai, "Mathematical power includes the ability to explore, conjecture, and reason logically; to solve non- routine problems; to communicate about and through mathematics; and to connect ideas within mathematics and between mathematics and other intellectual activity”. Selanjutnya berdasarkan tujuan pembelajaran matematika di Indonesia tersirat bahwa kemampuan matematis meliputi: 1. Kemampuan pemecahan masalah (problem solving), 2. Kemampuan berargumentasi (reasonning), 3.Kemampuan berkomunikasi (communication), 4.Kemampuan membuat koneksi (connection), 5.Kemampuan representasi (representation). Kemampuan representasi sangat berhubungan dengan pemecahan masalah.Montague (dalam Syarifah Fadillah) mengatakan bahwa pada dasarnya pemecahan masalah mempunyai dua langkah, yaitu representasi masalah dan menyelesaikan masalah.Pemecahan masalah yang sukses tidak mungkin tanpa representasi masalah yang sesuai.Representasi masalah yang sesuai adalah dasar untuk memahami masalah dan membuat suatu rencana untuk memecahkan masalah. Siswa yang mempunyai kesulitan dalam merepresentasikan masalah matematika akan memiliki kesulitan dalam melakukan pemecahan masalah. Dengan demikian seiring dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika, maka kemampuan representasi matematik sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pemecahan masalah juga berperan dalam pembelajaran matematika . Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai bidang kehidupan dan membantu mengembangkan kemampuan atau daya berpikir manusia (BSNP, 2006). Tujuan pembelajaran matematika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
  • 2. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 2 dan Madrasah Aliyah menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan dalam hal: (1) memahami konsep-konsep matematika, menjelaskan ketekaitan antar konsep, dan menggunakan konsep tersebut dalam menyelesaikan soal atau masalah, (2) menggunakan penalaran, melakukan manipulasi, serta menyusun bukti, (3) memecahkan masalah antara lain mampu memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, serta menafsirkan solusinya, (4) menyajikan gagasan matematis dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain, dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. B.Pengertian Representasi Matematika Menurut NCTM (dalam Teacher Professional Development and Classroom Resaurces Across the Curriculum), representasi membantu menggambarkan, menjelaskan, atau memperluas ide matematika dengan berfokus pada fitur-fitur pentingnya. Representasi meliputi simbol, persamaan, kata-kata, gambar, tabel, grafik, objek manipulatif, dan tindakan serta mental, cara internal berpikir tentang ide matematika. Representasi adalah alat berpikir yang kuat, namun bagi banyak siswa, kekuatan ini tidak dapat diakses kecuali mereka menerima bimbingan terarah dalam mengembangkan repertoar mereka. Semakin banyak terlibat belajar matematika, siswa dapat memperluas pemahaman ide matematika atau hubungan dengan berpindah dari satu jenis representasi ke representasi yang berbeda dari hubungan yang sama. Ini adalah salah satu alasan bahwa penting bagi siswa untuk menggunakan berbagai bahan manipulatif, yang selanjutnya berkaitan dengan metode untuk memecahkan masalah. Melalui proses ini, siswa dapat bergerak dari representasi informal ke representasi formal, bahkan abstrak. Terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para ahli berkenaan tentang representasi yaitu: 1. Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah atau aspek dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan
  • 3. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 3 dengan obyek, gambar, kata-kata, atau simbol matematika (Jones & Knuth, 1991). 2. Representasi merupakan cara yang digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan jawaban atau gagasan matematik yang bersangkutan (Cai, Lane, & Jacabcsin dalam Syarifah Fadillah). 3. Representasi yang dimunculkan oleh siswa merupakan ungkapan- ungkapan dari gagasan-gagasan atau ide-ide matematika yang ditampilkan siswa dalam upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapinya (NCTM). 4. Terdapat empat gagasan yang digunakan dalam memahami konsep representasi. Pertama, representasi dapat dipandang sebagai abstraksi internal dari ide-ide matematika atau skemata kognitif yang dibangun oleh siswa melalui pengalaman; kedua, sebagai reproduksi mental dari keadaan mental yang sebelumnya; ketiga, sebagai sajian secara struktur melalui gambar, simbol ataupun lambang; dan yang terakhir, sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain (Pape & Tchoshanov dalam Luitel, 2001). 5. Representasi didefinisikan sebagai aktivitas atau hubungan dimana satu hal mewakili hal lain sampai pada suatu level tertentu, untuk tujuan tertentu, dan yang kedua oleh subjek atau interpretasi pikiran. Representasi menggantikan atau mengenai penggantian suatu obyek, penginterpretasian pikiran tentang pengetahuan yang diperoleh dari suatu obyek, yang diperoleh dari pengalaman tentang tanda representasi (Parmentier dalam Syarifah Fadillah). 6. Representasi merupakan proses pengembangan mental yang sudah dimiliki seseorang, yang terungkap dan divisualisasikan dalam berbagai model matematika, yakni: verbal, gambar, benda konkret, tabel, model- model manipulatif atau kombinasi dari semuanya (Steffe, Weigel, Schultz, Waters, Joijner, & Reijs dalam Syarifah Fadillah). 7. Dalam psikologi umum, representasi berarti proses membuat model konkret dalam dunia nyata ke dalam konsep abstrak atau simbol. Dalam
  • 4. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 4 psikologi matematika, representasi bermakna deskripsi hubungan antara objek dengan simbol (Hwang, Chen, Dung, & Yang dalam Syarifah Fadillah). Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa representasi adalah ungkapan-ungkapan dari ide matematika yang ditampilkan siswa sebagai model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya sebagai hasil dari interpretasi pikirannya. Suatu masalah dapat direpresentasikan melalui gambar, kata-kata (verbal), tabel, benda konkrit, atau simbol matematika.Dengan representasi matematik, siswa diajak untuk menggambarkan, menerjemahkan, mengungkapkan sampai membuat model dari ide-ide atau konsep-konsep matematika dan hubungan diantaranya kedalam bentuk matematika baru yang beragam. C. Representasi dalam Pembelajaran Matematika Hiebert dan Carpenter (dalam Syarifah Fadillah) mengemukakan bahwa pada dasarnya representasi dapat dinyatakan sebagai representasi internal dan representasi eksternal. Berpikir tentang ide matematika yang kemudian dikomunikasikan memerlukan representasi eksternal yang wujudnya antara lain: verbal, gambar dan benda konkrit. Berpikir tentang ide matematika yang memungkinkan pikiran seseorang bekerja atas dasar ide tersebut merupakan representasi internal. Representasi internal dari seseorang sulit untuk diamati secara langsung karena merupakan aktivitas mental dari seseorang dalam pikirannya (minds-on). Tetapi representasi internal seseorang itu dapat disimpulkan atau diduga berdasarkan representasi eksternalnya dalam berbagai kondisi; misalnya dari pengungkapannya melalui kata-kata (lisan), melalui tulisan berupa simbol, gambar, grafik, tabel ataupun melalui alat peraga (hands-on). Dengan kata lain terjadi hubungan timbal balik antara representasi internal dan eksternal dari seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu masalah. Schnotz (dalam Gagatsis, 2004) membagi representasi eksternal dalam dua kelas yang berbeda yaitu representasi descriptive dan depictive. Representasi descriptive terdiri atas simbol
  • 5. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 5 yang mempunyai struktur sembarang dan dihubungkan dengan isi yang dinyatakan secara sederhana dengan makna dari suatu konvensi, yakni teks, sedangkan representasi depictive termasuk tanda-tanda ikonik yang dihubungkan dengan isi yang dinyatakan melalui fitur struktural yang umum secara konkret atau pada tingkat yang lebih abstrak, yaitu, display visual. Lebih lanjut Gagatsis dan Elia (dalam Gagatsis, Athanasios) mengatakan bahwa untuk siswa kelas 1, 2 dan 3 sekolah dasar, representasi dapat digolongkan menjadi empat tipe representasi, yaitu representasi verbal (representasi descriptive), gambar informational, gambar decorative, dan garis bilangan (representasi depictive). Cai, Lane, dan Jacabcsin (dalam Syarifah Fadillah) menyatakan bahwa ragam representasi yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan matematika antara lain: tabel, gambar, grafik, pernyataan matematika, teks tertulis, ataupun kombinasi semuanya. Shield & Galbraith (dalam Syarifah Fadillah) menyatakan bahwa siswa dapat mengkomunikasikan penjelasan-penjelasan mereka tentang strategi matematika atau solusi dalam bermacam cara, yaitu secara simbolis (numerik dan/atau simbol aljabar), secara verbal, dalam diagram, grafik, atau dengan tabel data. Lesh, Post dan Behr (dalam Syarifah Fadillah ) membagi representasi yang digunakan dalam pendidikan matematika dalam lima jenis, yaitu meliputi representasi objek dunia nyata, representasi konkret, representasi simbol aritmetika, representasi bahasa lisan atau verbal dan representasi gambar atau grafik. Di antara kelima representasi tersebut, tiga yang terakhir lebih abstrak dan merupakan tingkat representasi yang lebih tinggi dalam memecahkan masalah matematika.Kemampuan representasi bahasa atau verbal adalah kemampuan menerjemahkan sifat-sifat yang diselidiki dan hubungannya dalam masalah matematika ke dalam representasi verbal atau bahasa.Kemampuan representasi gambar atau grafik adalah kemampuan menerjemahkan masalah matematik ke dalam gambar atau grafik.Sedangkan kemampuan representasi simbol aritmatika adalah kemampuan menerjemahkan masalah matematika ke dalam representasi rumus aritmatika.
  • 6. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 6 Ada beberapa manfaat atau nilai tambah yang diperoleh guru atau siswa sebagai hasil pembelajaran yang melibatkan representasi matematik adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran yang menekankan representasi akan menyediakan suatu konteks yang kaya untuk pembelajaran guru. 2. Meningkatkan pemahaman siswa 3. Menjadikan representasi sebagai alat konseptual. 4. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menghubungkan representasi matematik dengan koneksi sebagai alat pemecahan masalah. 5. Menghindarkan atau meminimalisir terjadinya kesalahan konsep. D. Bentuk-bentuk Soal Representatif Matematika Menurut Baroody (1993: 107 – 113), ada lima aspek komunikasi matematik, yaitu merepresentasi (representating), mendengar (listening), membaca (reading), diskusi (discussing), dan menulis (writing). Kelima aspek ini dapat dikembangkan menjadi tahap-tahap berlangsungnya proses komunikasi dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematik siswa dapat dilihat dari kemampuannya mendiskusikan masalah dan membuat ekspresi matematika secara tertulis baik gambar, grafik, tabel, model matematika, maupun simbol atau bahasa sendiri. Menurut Ansari (2003: 18), soal uraian yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa antara lain dapat berupa soal uraian berbentuk transfer, eksploratif, elaboratif, aplikatif, dan estimasi. Berikut ini diberikan contoh masing-masing bentuk soal tersebut. a. Soal berbentuk transfer Soal ini menyangkut masalah pada bidang lain yang diselesaikan menggunakan metode matematika. Misalnya: Jarak tempat terjadinya kecelakaan laut adalah 50 mil dari pantai sebuah pulau terdekat. Sebuah perahu motor penyelamat berangkat dari pulau tersebut pada pukul 04.30 WIB dengan kecepatan 30 mil/jam pada cuaca normal. Karena ada badai disertai angin, hujan, ombak, dan
  • 7. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 7 arus yang deras, perjalanan ke tempat kecelakaan tersebut ditempuh dalam waktu 2 jam.Bagaimana bentuk model matematika dari situasi tersebut agar dapat ditentukan perkiraan banyak waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyelamatan? b. Soal berbentuk eksploratif Aisyah mempunyai saudara laki-laki sama banyak dengan saudara perempuan. Saudara laki-laki Nabil tiga kali banyak saudara perempuannya.Kesemua anak ini selalu belajar bersama dan tidak bergabung dengan anak lainnya di luar kedua keluarga tersebut.Suatu hari ketika mereka sedang belajar bersama, ada 2 anak yang meninggalkan tempat belajar.Berapa anakkah yang tetap aktif belajar bersama di ruangan itu? Bagiamanakah cara Anda memperolehnya? Jelaskan jawaban Anda! c. Soal berbentuk elaboratif Perhatikan susunan kelereng berikut. Susunan ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 1 3 6 10 (a) Berapa banyak kelereng pada susunan ke-5, ke-12, dan ke-n? Jelaskan jawaban Anda! (b) Jika J(n) adalah banyak kelereng pada susunan ke-n, apakah J(n) suatu fungsi kuadrat? Jelaskan jawabanmu? d. Soal berbentuk aplikatif Sebuah bak mandi mempunyai dua buah kran, yaitu kran besar dan kran kecil. Jika kran kecil dibuka dan kran besar ditutup, bak mandi akan penuh setelah 60 menit. Jika kran besar dibuka dan kran kecil ditutup, bak mandi akan penuh dalam waktu 40 menit. Berapa menit dibutuhkan untuk memenuhi bak mandi jika kedua kran dibuka?
  • 8. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 8 e. Soal berbentuk estimasi Sebuah kelompok nelayan memproduksi ikan teri asap dan menjual hasilnya ke pasar dengan harga Rp. 10.000,00 per kg. Kelompok tersebut menjual semua hasil produksinya. Biaya tetap dari produksi ikan teri asap itu adalah Rp. 600.000,00 per bulan dan biaya tambahan untuk memproduksi tiap 1 kg teri asap adalah Rp. 2.000,00. (a) Buatlah perkiraan berapa kg ikan teri asap yang diproduksi kelompok nelayan itu agar keuntungannya sebesar Rp. 3.500.000,00 per 30 hari. (b) Jika ada kenaikan biaya tetap produksi sebesar 15%, jelaskan bagaimana menghitung persentase turunnya keuntungan yang diperoleh kelompok nelayan tersebut dalam 30 hari? Skor yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan soal-soal representasi matematik menggambarkan tingkat kemampuan komunikasi matematik siswa.Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kemampuan representasi matematik siswa tersebut.Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah pula kemampuan representasi matematik siswa tersebut. E. Kesimpulan Kemampuan Representasi adalah model atau bentuk pengganti dari suatu situasi masalah atau aspek dari suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi, sebagai contoh, suatu masalah dapat direpresentasikan dengan obyek, gambar, kata-kata, atau simbol matematika (Jones & Knuth dalam Hudiono, 2005:18). Pembelajaran matematika dewasa ini diarahkan agar anak mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.Anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan representasi matematis yang disukainya dalam menyelesaikan masalah matematis secara individual maupun kelompok.
  • 9. Kemempuan Representasi Matematis | MATEMATIKA SEKOLAH 2 9 DAFTAR PUSTAKA Evi Yosita,S. Pengembangan Soal Matematika Model PISA Pada Konten Uncertainty Untuk Pengukuran Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP.Diakses pada tanggal 10Maret 2014, padahttp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/download/335/101 Lesmana Hendra, Ratu Ilma IP, Somakim. Komunikasi Matematis. Diakses pada tanggal 10 Maret 2014, pada http://portalgaruda.org/download_article.php?article=97550&val=612 Luitel, B.C. 2001. Multiple Representations of Mathematical Learning. Diakses pada tanggal 11 Maret 2014, pada http://www.matedu.cinvestav.mx/adalira.pdf. Sudarman Bennu. 2010. Pemahaman Konsep. Diakses pada tanggal 11 Maret 2014, pada situs http://sudarmanbennu.blogspot.com/ Syarifah Fadillah. 2008. Menumbuhkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Representasi Matematika Melalui PembelajaranOpen Ended.Diakses pada tanggal 11 Maret 2014, pada http://webcache.googleusercontent.com.