Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx
1.
2. Higher Order Thinking
"Berpikir Tingkat Tinggi terjadi ketika seseorang
mengambil informasi baru dan informasi yang
tersimpan dalam memori dan saling terhubungkan
dan/atau menata kembali dan memperluas informasi
ini untuk mencapai tujuan atau menemukan jawaban
yang mungkin dalam situasi membingungkan."
3. Higher Order Questions
(rich questions)
Pertanyaan ulangan dan mereka hanya membutuhkan
representasi dari bahan yang dikenal (pemahaman
sederhana) menunjukkan jawaban rendah, sedangkan
pertanyaan yang meminta siswa untuk menyimpulkan,
hypothesise, menganalisis, menerapkan, mensintesis,
mengevaluasi, membandingkan, kontras atau
membayangkan, menunjukkan jawaban tingkat tinggi.
4. Penalaran Tingkat Tinggi
Adalah cara berpikir logis yang tinggi, berpikir logis
yang tinggi sangat diperlukan siswa dalam proses
pembelajaran di kelas khususnya dalam menjawab
pertanyaan, karena siswa perlu menggunakan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang
dimilikinya dan menghubungkannya ke dalam situasi
baru
6. Faktual
Adalah informasi tentang nama orang, tempat,
kejadian, julukan, istilah, symbol. Selain itu, fakta juga
mengenai hubungan antar informasi tersebut.
Pengetahuan fakta merupakan landasan bagi
seseorang untuk menguasai ragam pengetahuan lain.
Elemen fakta adalah simbol-simbol yang dikaitkan
dengan benda konkret yang dapat memberikan
gambaran tentang pentingnya informasi tersebut.
7. Yang termasuk faktual
Nama orang, tempat, yang menurut kebahasaan harus
ditulis dengan huruf awal besar
Benda, baik konkret maupun abstrak, termasuk
didalamnya flora dan fauna, meja, kucing, berbagai
jabatan, profesi, dll
Kejadian atau peristiwa, seperti proklamasi RI pada 17
Agustus 1945, siang hari dengan panas
Berbagai istilah, seperti ekonomi makro, Ozon = O3
8. Konseptual
Pada dasarnya konsep memiliki dua sifat, yaitu
nyata/konkret dan abstrak.
Konsep nyata mengandung aspek
kebendaan dan kasat mata. Kursi secara
umum adalah benda nyata, berfungsi
sebagai temapt duduk seseorang.
Konsep abstrak seperti usul, gagasan,
pandangan, atau pendapat seseorang
terhadap sesuatu hal
9. Prosedural
Adalah materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan
atau tugas yang berurutan. Menurut Kemp (dalam
Prawiradilaga, 2007) prosedur adalah tugas atau
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik
secara bertahap atau berurutan.
10. Metakognitif
Adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara
umum. Selain itu, metakognisi juga mencakup
kemampuan seseorang dalam memilih dan
menerapkan teori, teknik, atau prosedur yang berbeda
untuk proses belajar atau pekerjaan yang berbeda pula
11. Yang termasuk metakognitif
Pengetahuan strategi, adalah cara berpikir seseorang
dalam menentukan langkah, strategi, atau memilih
teknik dan teori dalam mengatasi suatu masalah.
Pengetahuan tugas kognitif, adalah berkaitan dengan
mengingat dan menentukan tugas sederhana
Pengetahuan diri, dalam belajar seorang peserta didik
harus mampu mengenali dirinya sendiri, orang lain,
sekelompok orang, bahkan masyarakat dalam rangka
membantu dirinya untuk mengembangkan potensi
diri.
12. BERPIKIR URAIAN RINCIAN
Mengingat ( C1 )
(Remembering)
Memunculkan pengetahuan dari
jangka panjang
Mengenali
Mengingat
Mengerti ( C2 )
(Understanding)
Membentuk arti dari pesan
pembelajaran (isi) : lisan, tulisan,
grafis, atau gambar
Memahami
Membuat contoh
Mengelompokkan
Meringkas
Meramalkan
Membandingkan
Menjelaskan
Menerapkan ( C3 )
(applycation)
Melaksanakan atau menggunakan
prosedur dalam situasi tertentu
Melaksanakan
Mengembangkan
Menganalisis ( C4 )
(analysis)
Menjabarkan komponen atau
struktur dengan membedakan dari
bentuk dan fungsi, tujuan, dst
Membedakan
Menyusun kembali
Menandai
Menilai ( C5 )
(Evaluation)
Menyusun pertimbangan
berdasarkan criteria dan
persyaratan khusus
Mengecek
Mengkritik
Berkreasi ( C6 )
(Created)
Menyusun sesuatu hal baru,
memodifikasi suatu model lama
menjadi sesuatu yang baru
Menghasilkan
Merencanakan
14. Level 3 : Siswa dalam level ini memiliki kemampuan
penalaran dan logika yang tinggi (Reasoning)
Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap
materi pelajaran, dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-
konsep dalam situasi familier, maupun dengan cara yang berbeda
Dapat menganalisis, mensitesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan
dan informasi yang faktual
Dapat menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual
Dapat menginterpretasikan dan menjelaskan gagasan-gagasan yang
kompleks dalam pelajaran
Dapat mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan
menggunakan terminologi yang benar
Dapat memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan
banyak variabel
Dapat mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original
15. Level 2 : Siswa pada level ini memiliki kemampuan
aplikatif (Applying)
Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap
materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-
gagsan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu
Dapat menginterpretasikan dan menganalisis informasi
dan data
Dapat memecahkan masalah-masalah rutin dalam
pembelajaran
Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan
materi visual lainnya
Dapat mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisasi
penggunaan terminologi
16. Level 1 : Siswa pada level ini memiliki kemampuan
standar minimum dalam menguasipelajaran (Knowing)
Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar
terhadap materi pelajaran dan dapat membuat
generalisasi yang sederhana
Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan
masalah dalam pelajaran , paling tidak dengan satu
cara
Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-
grafik, label-label, dan materi visual lainnya
Dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan
menggunakan terminologi yang sederhana
18. Perlunya anak dibiasakan dengan
soal yang membutuhkan
Penalaran Tingkat Tinggi
(Higher Order Tinking)
(HOT)
19. Soal yang membutuhkan penalaran
tingkat tinggi
Soal hendaknya menggunakan stimulus, stimulus
yang baik hendaknya menyajikan informasi yang jelas,
padat, mengandung konsep/gagasan inti
permasalahan, dan benar secara fakta.
Soal yang dikembangkan harus sesuai dengan kondisi
pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas
maupun di luar kelas yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
Soal mengukur keterampilan berpikir kritis
Soal mengukur keterampilan pemecahan masalah