SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Higher Order Thinking
 "Berpikir Tingkat Tinggi terjadi ketika seseorang
mengambil informasi baru dan informasi yang
tersimpan dalam memori dan saling terhubungkan
dan/atau menata kembali dan memperluas informasi
ini untuk mencapai tujuan atau menemukan jawaban
yang mungkin dalam situasi membingungkan."
Higher Order Questions
(rich questions)
 Pertanyaan ulangan dan mereka hanya membutuhkan
representasi dari bahan yang dikenal (pemahaman
sederhana) menunjukkan jawaban rendah, sedangkan
pertanyaan yang meminta siswa untuk menyimpulkan,
hypothesise, menganalisis, menerapkan, mensintesis,
mengevaluasi, membandingkan, kontras atau
membayangkan, menunjukkan jawaban tingkat tinggi.
Penalaran Tingkat Tinggi
 Adalah cara berpikir logis yang tinggi, berpikir logis
yang tinggi sangat diperlukan siswa dalam proses
pembelajaran di kelas khususnya dalam menjawab
pertanyaan, karena siswa perlu menggunakan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang
dimilikinya dan menghubungkannya ke dalam situasi
baru
Ragam Pengetahuan
Faktual
 Adalah informasi tentang nama orang, tempat,
kejadian, julukan, istilah, symbol. Selain itu, fakta juga
mengenai hubungan antar informasi tersebut.
 Pengetahuan fakta merupakan landasan bagi
seseorang untuk menguasai ragam pengetahuan lain.
 Elemen fakta adalah simbol-simbol yang dikaitkan
dengan benda konkret yang dapat memberikan
gambaran tentang pentingnya informasi tersebut.
Yang termasuk faktual
 Nama orang, tempat, yang menurut kebahasaan harus
ditulis dengan huruf awal besar
 Benda, baik konkret maupun abstrak, termasuk
didalamnya flora dan fauna, meja, kucing, berbagai
jabatan, profesi, dll
 Kejadian atau peristiwa, seperti proklamasi RI pada 17
Agustus 1945, siang hari dengan panas
 Berbagai istilah, seperti ekonomi makro, Ozon = O3
Konseptual
 Pada dasarnya konsep memiliki dua sifat, yaitu
nyata/konkret dan abstrak.
 Konsep nyata mengandung aspek
kebendaan dan kasat mata. Kursi secara
umum adalah benda nyata, berfungsi
sebagai temapt duduk seseorang.
 Konsep abstrak seperti usul, gagasan,
pandangan, atau pendapat seseorang
terhadap sesuatu hal
Prosedural
 Adalah materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan
atau tugas yang berurutan. Menurut Kemp (dalam
Prawiradilaga, 2007) prosedur adalah tugas atau
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik
secara bertahap atau berurutan.
Metakognitif
 Adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara
umum. Selain itu, metakognisi juga mencakup
kemampuan seseorang dalam memilih dan
menerapkan teori, teknik, atau prosedur yang berbeda
untuk proses belajar atau pekerjaan yang berbeda pula
Yang termasuk metakognitif
 Pengetahuan strategi, adalah cara berpikir seseorang
dalam menentukan langkah, strategi, atau memilih
teknik dan teori dalam mengatasi suatu masalah.
 Pengetahuan tugas kognitif, adalah berkaitan dengan
mengingat dan menentukan tugas sederhana
 Pengetahuan diri, dalam belajar seorang peserta didik
harus mampu mengenali dirinya sendiri, orang lain,
sekelompok orang, bahkan masyarakat dalam rangka
membantu dirinya untuk mengembangkan potensi
diri.
BERPIKIR URAIAN RINCIAN
Mengingat ( C1 )
(Remembering)
Memunculkan pengetahuan dari
jangka panjang
Mengenali
Mengingat
Mengerti ( C2 )
(Understanding)
Membentuk arti dari pesan
pembelajaran (isi) : lisan, tulisan,
grafis, atau gambar
Memahami
Membuat contoh
Mengelompokkan
Meringkas
Meramalkan
Membandingkan
Menjelaskan
Menerapkan ( C3 )
(applycation)
Melaksanakan atau menggunakan
prosedur dalam situasi tertentu
Melaksanakan
Mengembangkan
Menganalisis ( C4 )
(analysis)
Menjabarkan komponen atau
struktur dengan membedakan dari
bentuk dan fungsi, tujuan, dst
Membedakan
Menyusun kembali
Menandai
Menilai ( C5 )
(Evaluation)
Menyusun pertimbangan
berdasarkan criteria dan
persyaratan khusus
Mengecek
Mengkritik
Berkreasi ( C6 )
(Created)
Menyusun sesuatu hal baru,
memodifikasi suatu model lama
menjadi sesuatu yang baru
Menghasilkan
Merencanakan
Standar Level
Kemampuan
Level 3 : Siswa dalam level ini memiliki kemampuan
penalaran dan logika yang tinggi (Reasoning)
 Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap
materi pelajaran, dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-
konsep dalam situasi familier, maupun dengan cara yang berbeda
 Dapat menganalisis, mensitesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan
dan informasi yang faktual
 Dapat menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual
 Dapat menginterpretasikan dan menjelaskan gagasan-gagasan yang
kompleks dalam pelajaran
 Dapat mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan
menggunakan terminologi yang benar
 Dapat memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan
banyak variabel
 Dapat mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original
Level 2 : Siswa pada level ini memiliki kemampuan
aplikatif (Applying)
 Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap
materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-
gagsan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu
 Dapat menginterpretasikan dan menganalisis informasi
dan data
 Dapat memecahkan masalah-masalah rutin dalam
pembelajaran
 Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan
materi visual lainnya
 Dapat mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisasi
penggunaan terminologi
Level 1 : Siswa pada level ini memiliki kemampuan
standar minimum dalam menguasipelajaran (Knowing)
 Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar
terhadap materi pelajaran dan dapat membuat
generalisasi yang sederhana
 Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan
masalah dalam pelajaran , paling tidak dengan satu
cara
 Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-
grafik, label-label, dan materi visual lainnya
 Dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan
menggunakan terminologi yang sederhana
0%
25%
50%
75%
100%
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
Problem Solving Skill
PISA, 2003
Finland South
Korea
Australia
Hongkong Japan USA Thailand Indonesia
Perlunya anak dibiasakan dengan
soal yang membutuhkan
Penalaran Tingkat Tinggi
(Higher Order Tinking)
(HOT)
Soal yang membutuhkan penalaran
tingkat tinggi
 Soal hendaknya menggunakan stimulus, stimulus
yang baik hendaknya menyajikan informasi yang jelas,
padat, mengandung konsep/gagasan inti
permasalahan, dan benar secara fakta.
 Soal yang dikembangkan harus sesuai dengan kondisi
pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas
maupun di luar kelas yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
 Soal mengukur keterampilan berpikir kritis
 Soal mengukur keterampilan pemecahan masalah

More Related Content

Similar to 2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx

Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Sang Pencerahan
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in house
Jaiho Jambari
 
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptxPROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
hilda405137
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Arachnis Flosaeris
 
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Muhammad Alfiansyah Alfi
 

Similar to 2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx (20)

1. Konsep HOTS.pptx
1. Konsep HOTS.pptx1. Konsep HOTS.pptx
1. Konsep HOTS.pptx
 
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
Modelpembelajaranmatematikarealistikindonesiapmrijadi 131021213803-phpapp01
 
1 st, Try
1 st, Try1 st, Try
1 st, Try
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Rpp perbandingan 3
Rpp perbandingan 3Rpp perbandingan 3
Rpp perbandingan 3
 
Pmri
PmriPmri
Pmri
 
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
 
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
 
Contoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in houseContoh laporan kbt in house
Contoh laporan kbt in house
 
High Order Thinking Skill secara Umum.ppt
High Order Thinking Skill secara Umum.pptHigh Order Thinking Skill secara Umum.ppt
High Order Thinking Skill secara Umum.ppt
 
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptxPROBLEM BASED LEARNING.pptx
PROBLEM BASED LEARNING.pptx
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
 
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Pembuktian Teore...
 
proses berpikir tinggi
proses berpikir tinggiproses berpikir tinggi
proses berpikir tinggi
 
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina LisdiantiPp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
 
RPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMA
RPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMARPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMA
RPP EKSPONEN dan LOGARITMA Kelas X SMA
 
hots.pdf
hots.pdfhots.pdf
hots.pdf
 
Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)Model Eliciting Activities (MEAs)
Model Eliciting Activities (MEAs)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 

Recently uploaded (20)

contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

2. Berpikir Tingkat Tinggi.pptx

  • 1.
  • 2. Higher Order Thinking  "Berpikir Tingkat Tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori dan saling terhubungkan dan/atau menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai tujuan atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi membingungkan."
  • 3. Higher Order Questions (rich questions)  Pertanyaan ulangan dan mereka hanya membutuhkan representasi dari bahan yang dikenal (pemahaman sederhana) menunjukkan jawaban rendah, sedangkan pertanyaan yang meminta siswa untuk menyimpulkan, hypothesise, menganalisis, menerapkan, mensintesis, mengevaluasi, membandingkan, kontras atau membayangkan, menunjukkan jawaban tingkat tinggi.
  • 4. Penalaran Tingkat Tinggi  Adalah cara berpikir logis yang tinggi, berpikir logis yang tinggi sangat diperlukan siswa dalam proses pembelajaran di kelas khususnya dalam menjawab pertanyaan, karena siswa perlu menggunakan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang dimilikinya dan menghubungkannya ke dalam situasi baru
  • 6. Faktual  Adalah informasi tentang nama orang, tempat, kejadian, julukan, istilah, symbol. Selain itu, fakta juga mengenai hubungan antar informasi tersebut.  Pengetahuan fakta merupakan landasan bagi seseorang untuk menguasai ragam pengetahuan lain.  Elemen fakta adalah simbol-simbol yang dikaitkan dengan benda konkret yang dapat memberikan gambaran tentang pentingnya informasi tersebut.
  • 7. Yang termasuk faktual  Nama orang, tempat, yang menurut kebahasaan harus ditulis dengan huruf awal besar  Benda, baik konkret maupun abstrak, termasuk didalamnya flora dan fauna, meja, kucing, berbagai jabatan, profesi, dll  Kejadian atau peristiwa, seperti proklamasi RI pada 17 Agustus 1945, siang hari dengan panas  Berbagai istilah, seperti ekonomi makro, Ozon = O3
  • 8. Konseptual  Pada dasarnya konsep memiliki dua sifat, yaitu nyata/konkret dan abstrak.  Konsep nyata mengandung aspek kebendaan dan kasat mata. Kursi secara umum adalah benda nyata, berfungsi sebagai temapt duduk seseorang.  Konsep abstrak seperti usul, gagasan, pandangan, atau pendapat seseorang terhadap sesuatu hal
  • 9. Prosedural  Adalah materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas yang berurutan. Menurut Kemp (dalam Prawiradilaga, 2007) prosedur adalah tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik secara bertahap atau berurutan.
  • 10. Metakognitif  Adalah kemampuan seseorang dalam berpikir secara umum. Selain itu, metakognisi juga mencakup kemampuan seseorang dalam memilih dan menerapkan teori, teknik, atau prosedur yang berbeda untuk proses belajar atau pekerjaan yang berbeda pula
  • 11. Yang termasuk metakognitif  Pengetahuan strategi, adalah cara berpikir seseorang dalam menentukan langkah, strategi, atau memilih teknik dan teori dalam mengatasi suatu masalah.  Pengetahuan tugas kognitif, adalah berkaitan dengan mengingat dan menentukan tugas sederhana  Pengetahuan diri, dalam belajar seorang peserta didik harus mampu mengenali dirinya sendiri, orang lain, sekelompok orang, bahkan masyarakat dalam rangka membantu dirinya untuk mengembangkan potensi diri.
  • 12. BERPIKIR URAIAN RINCIAN Mengingat ( C1 ) (Remembering) Memunculkan pengetahuan dari jangka panjang Mengenali Mengingat Mengerti ( C2 ) (Understanding) Membentuk arti dari pesan pembelajaran (isi) : lisan, tulisan, grafis, atau gambar Memahami Membuat contoh Mengelompokkan Meringkas Meramalkan Membandingkan Menjelaskan Menerapkan ( C3 ) (applycation) Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam situasi tertentu Melaksanakan Mengembangkan Menganalisis ( C4 ) (analysis) Menjabarkan komponen atau struktur dengan membedakan dari bentuk dan fungsi, tujuan, dst Membedakan Menyusun kembali Menandai Menilai ( C5 ) (Evaluation) Menyusun pertimbangan berdasarkan criteria dan persyaratan khusus Mengecek Mengkritik Berkreasi ( C6 ) (Created) Menyusun sesuatu hal baru, memodifikasi suatu model lama menjadi sesuatu yang baru Menghasilkan Merencanakan
  • 14. Level 3 : Siswa dalam level ini memiliki kemampuan penalaran dan logika yang tinggi (Reasoning)  Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran, dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep- konsep dalam situasi familier, maupun dengan cara yang berbeda  Dapat menganalisis, mensitesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual  Dapat menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual  Dapat menginterpretasikan dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran  Dapat mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar  Dapat memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel  Dapat mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original
  • 15. Level 2 : Siswa pada level ini memiliki kemampuan aplikatif (Applying)  Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan- gagsan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu  Dapat menginterpretasikan dan menganalisis informasi dan data  Dapat memecahkan masalah-masalah rutin dalam pembelajaran  Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya  Dapat mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisasi penggunaan terminologi
  • 16. Level 1 : Siswa pada level ini memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasipelajaran (Knowing)  Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi yang sederhana  Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah dalam pelajaran , paling tidak dengan satu cara  Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik- grafik, label-label, dan materi visual lainnya  Dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi yang sederhana
  • 17. 0% 25% 50% 75% 100% Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 Problem Solving Skill PISA, 2003 Finland South Korea Australia Hongkong Japan USA Thailand Indonesia
  • 18. Perlunya anak dibiasakan dengan soal yang membutuhkan Penalaran Tingkat Tinggi (Higher Order Tinking) (HOT)
  • 19. Soal yang membutuhkan penalaran tingkat tinggi  Soal hendaknya menggunakan stimulus, stimulus yang baik hendaknya menyajikan informasi yang jelas, padat, mengandung konsep/gagasan inti permasalahan, dan benar secara fakta.  Soal yang dikembangkan harus sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari  Soal mengukur keterampilan berpikir kritis  Soal mengukur keterampilan pemecahan masalah