SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
PERSPEKTIF PENGAMBILAN FOTOGRAFI
                      ( PERSPEKTIF DEKAT, JAUH, POTRET)



                                          BAB I

                                  PENDAHULUAN



       Kata “Perspektif” berasal dari kata bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti “gambar
pandangan”.

Konstruksi perspektif adalah sebuah dasar pendidikan seni dan besar artinya untuk lingkup
penggunaan yang sangat luas seperti arsitek, orang-orang teknik mesin, dan para desainer.
Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar
menjadi relief dan yang relief menjadi datar. Perspektif adalah suatu sistem matematikal untuk
memproyeksikan bidang tiga dimensional ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau
kanvas.

       Konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambarkan sebuah benda atau
ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar), atau untuk memperjelas sebuah
rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).

       Peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda (bermacam-macam), pada dasarnya
semua mengikuti keadaan alam. Dan hal ini dapat dengan baik diperhatikan pada alam sekitar
kita. Mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda sekeliling dalam bentuk
perspektif. Maka orang akan lebih cepat menangkap maksud sebuah gambar perspektif daripada
proyeksi ortogonal.
BAB II
                                      PEMBAHASAN


II.1. PERSPEKTIF DALAM FOTOGRAFI

       Mata manusia memandang dengan cara yang berbeda dengan mata kamera.Apa yang
terlihat oleh mata ,akan melewati proses koreksi citra visual oleh otak dan disesuaikan dengan
“rekaman’ pengetahuan dan      pengalaman selama ini.Misal kita melihat gedung tinggi dari
bawah,otak mengoreksi citra visual yang dikirim oleh mata sehingga , apa yang dilihat seakan
diabaikan dan diganti dengan apa yang dipikirkan otak.Garis-garis yang kelihatan melengkung
akan diabaikan dan memahami garis-garis itu harus tegak seperti aslinya.




       Perspektif adalah perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat
perbedaan cara pandang antara objek dan kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada
pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak
sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara pandang terhadap suatu objek. Karena itu,
pergeseran posisi fotografer sedikit saja memberi perspektif yang berbeda.
Penerjemahan perspektif berkaitan erat dengan gambar dua dimensi. Perspektif dalam
fotografi mengikuti beberapa kaidah dimensi ruang. Dalam konteks dimensi, perspektif
dikategorikan menjadi tiga bagian:

   1. Linear perspective adalah sebuah garis yang membentuk kedalam akan menuju satu titik.
       Perpektif tersebut merupakan sistem matematis terhadap proyeksi dimensi suatu objek
       menjadi permukaan datar. Permukaan itu disebut gambar datar.




   2. Perspektif satu titik terjadi ketika garis tampil mengerucut pada satu titik dalam
       pandangan mata.
   3. Perspektif dua titik terjadi ketika mata dihadapkan dengan kubus datar yang garis vertikal
       dan horizontalnya paralel terhadap ujung gambar. Perspektif tersebut merupakan garis
       yang mengerucut menuju ruang pada dua titik. Perspektif tiga titik merupakan garis yang
mengerah konvergen pada dua titik. Itu ditambah satu titik yang terletak di bawah atau
          diatas pandangan mata.

II.2. HAL YANG MENENTUKAN PERSPEKTIF

     Jarak antara objek dan kamera
     2.Penggunaan focal leght yang berbeda
     3.Sudut pengambilan pada posisi vertikal maupun horizontal


           Misalnya, kereta api dengan rangkaian gerbongnya akan terlihat sangat panjang ketika
dibidik dari samping 90 derajat . kereta tersebut akan terlihat pendek pada pengambilan yang
membentuk arah diagonal 45 derajat



           Perubahan perspektif juga ditentukan jarak dan sudut pengambilan. Misalnya, ketika
kita memotret landscape, perhitungan pergeseran jaraknya lebih dari hitungan meter. Foto
landscape memerlukan pergeseran posisi jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan sudut
pengambilan yang berbeda. Dalam foto landscape, perbedaan posisi jarak semeter tiadak
memberi efek yang berarti. Disini posisi fotografer ketika mengambil gambar menentukan
perspektifnya.


Sementara itu, pemotretan model maupun portraiture untuk pergeseran satu meter memiliki
perbedaan yang berarti . Apalagi, pada penggunaan lensa makro. Perbedaan posisi per milimeter
saja memberi perbedaan sudut yang besar. Perubahan sudut pengambilan jelas menentukan
perspektif. Ketika kita memotret dari bawah (low angel), eye level memberi pandangan yang
berbeda jika dibandingkan dengan saat memotret dari atas (high angel). Begitu juga jika kita
memotret dari samping kiri (left side) atau kanan (right side) jika dibandingkan dari arah depan
(front)
Perbedaan sudut pengambilan memberi kesan dan perspektif yang berbeda. Selain itu,
perspektif dipengaruhi titik fokus lensa yang digunakan. Artinya, lensa wide (focal legth pendek)
memberi perspektif yang berbeda dengan lensa tele (focal legth panjang). Lensa wide memberi
tampilan elemen di depan lensa tampak lebih besar dari pada area di depan lensa.
         Fenomena tersebut disebut distorsi. Distorsi mengubah skala sesungguhnya sekaligus
mengubah perspektif. Sesuatu yang diletakkan didepan lensa wide atau superwide menjadi
tampak lebih besar. Skala menentukan ukuran relatifnya. Ukuran bentuk menjadi abstrak ketika
menggunakan perbedaan focal legth lensa.
         Skala akan menjadi terkonversi ketika ada distorsi lensa. Sesuatu yang besar bisa menjadi
kecil atau sebaliknya. Semua bergantung pada seberapa dekat objek tersebut dengan lensa.
Misalnya, orang menjadi kehilangan tingginya ketika berada secara linier di dekat bangunan
tinggi




         .
II.4. CONTOH PENGAMBILAN FOTOGRAFI BERDASARKAN PERSPEKTIF YANG
BERBEDA
       Kalau anda serius ingin mendalami fotografi, memahami lensa dari sisi fokal dan picture
angle saja masih kurang lengkap. Ada satu dampak nyata dalam fotografi terkait fokal lensa
yaitu perspektif (dan efek sampingnya yang dinamakan distorsi). Perspektif adalah bagaimana
kesan yang dihasilkan oleh obyek dan latar relatif terhadap jaraknya ke kamera. Inilah yang
sering diabaikan, dilupakan bahkan tidak diketahui sebagian dari kita dalam memakai lensa
zoom (pemakai lensa fix biasanya sudah mengerti soal perspektif).




        Coba perhatikan gambar di sebelah kanan. Ketiga foto ini nampak sama, ada botol
merah sebagai obyek utama, ada botol biru sebagai latar dan sepintas komposisinya nampak
hampir sama. Lalu apa yang membedakan ketiga foto disebelah ini? Fokal lensanya? Betul. Foto
yang atas diambil memakai fokal 18mm, yang tengah memakai 34mm dan yang bawah 55mm.
Tapi ada satu perbedaan utama yang nampak sebagai akibat dari pemakaian fokal yang berbeda
itu, jawabannya adalah perspektif.
Apakah anda menyadari kalau ketiga foto disebelah ini diambil dengan jarak yang
berbeda antara obyek terhadap kamera? Foto pertama memaksa kamera untuk berada sangat
dekat dengan obyek, foto kedua membuat kamera bergeser agak mundur menjauhi obyek dan
foto ketiga adalah foto dimana obyek dan kamera berada di jarak yang terjauh. Ketiganya
memberikan perspektif yang berbeda.

         Perhatikan, dengan memakai 18mm maka obyek akan relatif nampak lebih besar dari
latar (botol biru nampak sangat kecil) sehingga bisa memicu kesalahpahaman akan kenyataan
sebenarnya. Lagipula dengan memakai lensa lebar akan menghasilkan distorsi (lihat botol merah
tampak miring). Dengan fokal 34mm mulai didapat perspektif yang lebih baik dan distorsi yang
semakin kecil. Pada fokal 55mm didapatlah perspektif yang alami dan tanpa distorsi. Inilah
mengapa lensa fix 50mm atau 55mm begitu populer, karena memiliki perspektif normal dan
tanpa distorsi.

         Jadi intinya adalah, lensa zoom dibuat untuk kemudahan kita dalam berganti sudut
gambar, guna mendapatkan perspektif yang sesuai keinginan kita. Lensa zoom bukan untuk
membuat orang malas bergerak sehingga lebih suka memakai zoom untuk mendekatkan yang
jauh saja. Sebelum memotret, pikirkan dulu obyek apa yang akan kita foto (pemandangan,
human interest atau benda yang jauh) lalu tentukan fokal berapa yang akan kita pakai, dan
antisipasilah perspektif yang akan terbentuk nantinya. Jangan segan untuk maju mundur untuk
bereksplorasi dengan perspektif, anda bisa memotret orang dengan jarak dekat memakai fokal
yang wide untuk mendapat perspektif yang unik atau bisa saja memotret orang dari jarak jauh
dengan fokal tele untuk mendapat perspektif normal, terserah anda.

II. 3. PENGARUH LENSA TERHADAP PERSPEKTIF PENGAMBILAN GAMBAR

    1. Lensa normal:
                  Sudut pandang antara 45-55 derajad.Lensa ini menghasilkan perspektif yang
        wajar, seperti keadaan pandangan mata manusia . Lensa normal untuk sebuah kamera
        belum tentu normal untuk kamera lainnya. Tergantung besar/format film. Misal, kamera
        dengan film ukuran 6x6      cm, lensa normalnya berukuran 85mm. Sedangkan untuk
format film 35mm adalah 43 mm. Umumnya lensa-lensa di antara 40mm dan 55 mm
   termasuk kategori lensa normal.
2. Lensa sudut lebar:
           Lensa bersudut lebar sedang dari 24mm-35mm
           Lensa bersudut sangat lebar mulai 13 mm- 20mm
           Lensa bersudut paling lebar atau lensa mata ikan yaitu 15 mm,16mm,dan sekitar
           6 mm

          Lensa bersudut lebar berpotensi memberikan efek perspektif dan menciptakan
   distorsi gambar. Salah satu keuntungan lensa bersudut lebar mempunyai ruang tajam
   yang luas.Ideal untuk merekam pemandangan atau pemotretan dalam ruang sempit.

3. Lensa tele :
              Lensa tele pendek, panjang fokus 80-105mm
              Lensa tele panjang 135mm sampai dengan 300mm
              Lensa tele sangat panjang , mulai 400 sampai 1200 mm

          Lensa tele mempunyai ruang tajam yang sempit, karena itu diperlukan penajaman
   gambar yang tepat. Agak sukar digunakan untuk memotret obyek yang bergerak cepat,
   terutama bila bergerak ke araah pemotret. Sifat dari lensa ini adalah memampatkan ataau
   “menarik ke depan “ benda-benda yang direkam, sehingga terlihat seperti berdesak-
   desakan.
BAB III

                                     KESIMPULAN



       Maka dapat kita simpulkan bahwa perspektif itu adalah perubahan bentuk, ukuran, dan
kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dan kamera.
Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut
pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara
pandang terhadap suatu objek. Karena itu, pergeseran posisi fotografer sedikit saja memberi
perspektif yang berbeda




Dan ada beberapa hal yang mempengaruhi perspektif itu sendiri:




    Jarak antara objek dan kamera
    2.Penggunaan focal leght yang berbeda
    3.Sudut pengambilan pada posisi vertikal maupun horizontal




        Misalnya, kereta api dengan rangkaian gerbongnya akan terlihat sangat panjang ketika
dibidik dari samping 90 derajat . kereta tersebut akan terlihat pendek pada pengambilan yang
membentuk arah diagonal 45 derajat
DAFTAR PUSTAKA




Sumber :

Sumber : helliumworks.blogspot.com/2010/05/perspektif-dalam-fotografi.html

Sumber : Adi , Tri Nugroho.Panduan Praktikum Fotografi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. 2010

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2110410-pengertian-fotografi/#ixzz4x7ZNZFec
MAKALAH FOTOGRAFI
PERSPEKTIF PENGAMBILAN FOTOGRAFI
       ( PERSPEKTIF DEKAT, JAUH, POTRET)




                OLEH KELOMPOK 8:


            ALLISA FERRINA (1010863003)
            AIDIL FACHREZA (1010863023)
             ERNIS SURYANI (1010862026)
          SITI AWALIA FADHILA (1010863001)
           MUHAMAD FAAAUZI (10108630 )


               ILMU KOMUNIKASI
        FISIP UNIVERSITAS ANDALAS 2012
Kelompok   5

More Related Content

What's hot

lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optikYounky Wira Putra
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Sulthan Isa
 
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.Dicky Armansyah
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksiwalangkreatif maluku
 
Optik dan Contohnya
Optik dan ContohnyaOptik dan Contohnya
Optik dan ContohnyaAhwal Dejiro
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikAbdur Rohim
 
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIPuteRa Eyone
 
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBARTEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR31743174
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi Adila Dila
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optikchoo123
 
Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Asriani Hamzah
 

What's hot (18)

Fisika (KAMERA & LUP)
Fisika (KAMERA & LUP)Fisika (KAMERA & LUP)
Fisika (KAMERA & LUP)
 
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optiklensa-optik-dan-alat-alat-optik
lensa-optik-dan-alat-alat-optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Fisika (KAMERA & LUP 2)
Fisika (KAMERA & LUP 2)Fisika (KAMERA & LUP 2)
Fisika (KAMERA & LUP 2)
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
 
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
IPA Fisika Bab Alat Alat Optika Geometris.
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar ProduksiMenerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 
Optik dan Contohnya
Optik dan ContohnyaOptik dan Contohnya
Optik dan Contohnya
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFIELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
ELEMEN DAN PRINSIP dalam FOTOGRAFI
 
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBARTEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR
 
Asas fotografi
Asas fotografi Asas fotografi
Asas fotografi
 
Alat Optik
Alat OptikAlat Optik
Alat Optik
 
Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2
 

Viewers also liked

KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)
KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)
KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)Ryo Teruya
 
Angelica moquete100152188guia7virus
Angelica moquete100152188guia7virusAngelica moquete100152188guia7virus
Angelica moquete100152188guia7virusAltagracia Diaz
 
Akashdeepsinghjandu16, environment ppt
Akashdeepsinghjandu16, environment ppt Akashdeepsinghjandu16, environment ppt
Akashdeepsinghjandu16, environment ppt Akashdeep Singh Jandu
 
Rough Riders July 14
Rough Riders July 14Rough Riders July 14
Rough Riders July 1443rdSusBde
 
August 2011 Physician Licensure Exam
August 2011 Physician Licensure ExamAugust 2011 Physician Licensure Exam
August 2011 Physician Licensure ExamDJ CrissCross
 

Viewers also liked (10)

Calidad Total
Calidad TotalCalidad Total
Calidad Total
 
Carta confech 12/09
Carta confech 12/09Carta confech 12/09
Carta confech 12/09
 
Libro 1
Libro 1Libro 1
Libro 1
 
KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)
KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)
KlikgameArt_Gallery (Oct 10 updated)
 
Angelica moquete100152188guia7virus
Angelica moquete100152188guia7virusAngelica moquete100152188guia7virus
Angelica moquete100152188guia7virus
 
Akashdeepsinghjandu16, environment ppt
Akashdeepsinghjandu16, environment ppt Akashdeepsinghjandu16, environment ppt
Akashdeepsinghjandu16, environment ppt
 
Rough Riders July 14
Rough Riders July 14Rough Riders July 14
Rough Riders July 14
 
August 2011 Physician Licensure Exam
August 2011 Physician Licensure ExamAugust 2011 Physician Licensure Exam
August 2011 Physician Licensure Exam
 
La orina
La orinaLa orina
La orina
 
Resident evil
Resident evilResident evil
Resident evil
 

Similar to Kelompok 5

Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometriEko Supriyadi
 
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxIPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxPalupi31
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxIPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxRudiHerwanto2
 
Laporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi Cahaya
Laporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi CahayaLaporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi Cahaya
Laporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi CahayaSiti Farida
 
optika geometris
optika geometrisoptika geometris
optika geometrisfikri1512
 
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfsunaterra
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 

Similar to Kelompok 5 (20)

Modul kelas x unit 6 optika geometri
Modul kelas x unit  6 optika geometriModul kelas x unit  6 optika geometri
Modul kelas x unit 6 optika geometri
 
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptxIPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
IPA Kelas VIII BAB 12 New.pptx
 
Alat optik (lanjutan)
Alat  optik (lanjutan)Alat  optik (lanjutan)
Alat optik (lanjutan)
 
Tugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optikTugas Fisika - alat optik
Tugas Fisika - alat optik
 
P12. Perspektif.ppt
P12. Perspektif.pptP12. Perspektif.ppt
P12. Perspektif.ppt
 
Alatoptik 131027062925-phpapp01
Alatoptik 131027062925-phpapp01Alatoptik 131027062925-phpapp01
Alatoptik 131027062925-phpapp01
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptxIPA Kelas 8 BAB 12.pptx
IPA Kelas 8 BAB 12.pptx
 
Teropong edit
Teropong editTeropong edit
Teropong edit
 
Laporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi Cahaya
Laporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi CahayaLaporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi Cahaya
Laporan Proyek Kacamata 3D dengan Prinsip Polarisasi Cahaya
 
optika geometris
optika geometrisoptika geometris
optika geometris
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Buku siswa
Buku siswaBuku siswa
Buku siswa
 
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdfBAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
BAB 12 CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pdf
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Videografi.ppt
Videografi.pptVideografi.ppt
Videografi.ppt
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 

Recently uploaded (20)

E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Kelompok 5

  • 1. PERSPEKTIF PENGAMBILAN FOTOGRAFI ( PERSPEKTIF DEKAT, JAUH, POTRET) BAB I PENDAHULUAN Kata “Perspektif” berasal dari kata bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”. Konstruksi perspektif adalah sebuah dasar pendidikan seni dan besar artinya untuk lingkup penggunaan yang sangat luas seperti arsitek, orang-orang teknik mesin, dan para desainer. Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relief dan yang relief menjadi datar. Perspektif adalah suatu sistem matematikal untuk memproyeksikan bidang tiga dimensional ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau kanvas. Konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambarkan sebuah benda atau ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar), atau untuk memperjelas sebuah rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping). Peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda (bermacam-macam), pada dasarnya semua mengikuti keadaan alam. Dan hal ini dapat dengan baik diperhatikan pada alam sekitar kita. Mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda sekeliling dalam bentuk perspektif. Maka orang akan lebih cepat menangkap maksud sebuah gambar perspektif daripada proyeksi ortogonal.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN II.1. PERSPEKTIF DALAM FOTOGRAFI Mata manusia memandang dengan cara yang berbeda dengan mata kamera.Apa yang terlihat oleh mata ,akan melewati proses koreksi citra visual oleh otak dan disesuaikan dengan “rekaman’ pengetahuan dan pengalaman selama ini.Misal kita melihat gedung tinggi dari bawah,otak mengoreksi citra visual yang dikirim oleh mata sehingga , apa yang dilihat seakan diabaikan dan diganti dengan apa yang dipikirkan otak.Garis-garis yang kelihatan melengkung akan diabaikan dan memahami garis-garis itu harus tegak seperti aslinya. Perspektif adalah perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dan kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara pandang terhadap suatu objek. Karena itu, pergeseran posisi fotografer sedikit saja memberi perspektif yang berbeda.
  • 3. Penerjemahan perspektif berkaitan erat dengan gambar dua dimensi. Perspektif dalam fotografi mengikuti beberapa kaidah dimensi ruang. Dalam konteks dimensi, perspektif dikategorikan menjadi tiga bagian: 1. Linear perspective adalah sebuah garis yang membentuk kedalam akan menuju satu titik. Perpektif tersebut merupakan sistem matematis terhadap proyeksi dimensi suatu objek menjadi permukaan datar. Permukaan itu disebut gambar datar. 2. Perspektif satu titik terjadi ketika garis tampil mengerucut pada satu titik dalam pandangan mata. 3. Perspektif dua titik terjadi ketika mata dihadapkan dengan kubus datar yang garis vertikal dan horizontalnya paralel terhadap ujung gambar. Perspektif tersebut merupakan garis yang mengerucut menuju ruang pada dua titik. Perspektif tiga titik merupakan garis yang
  • 4. mengerah konvergen pada dua titik. Itu ditambah satu titik yang terletak di bawah atau diatas pandangan mata. II.2. HAL YANG MENENTUKAN PERSPEKTIF  Jarak antara objek dan kamera  2.Penggunaan focal leght yang berbeda  3.Sudut pengambilan pada posisi vertikal maupun horizontal Misalnya, kereta api dengan rangkaian gerbongnya akan terlihat sangat panjang ketika dibidik dari samping 90 derajat . kereta tersebut akan terlihat pendek pada pengambilan yang membentuk arah diagonal 45 derajat Perubahan perspektif juga ditentukan jarak dan sudut pengambilan. Misalnya, ketika kita memotret landscape, perhitungan pergeseran jaraknya lebih dari hitungan meter. Foto landscape memerlukan pergeseran posisi jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan sudut pengambilan yang berbeda. Dalam foto landscape, perbedaan posisi jarak semeter tiadak memberi efek yang berarti. Disini posisi fotografer ketika mengambil gambar menentukan perspektifnya. Sementara itu, pemotretan model maupun portraiture untuk pergeseran satu meter memiliki perbedaan yang berarti . Apalagi, pada penggunaan lensa makro. Perbedaan posisi per milimeter saja memberi perbedaan sudut yang besar. Perubahan sudut pengambilan jelas menentukan perspektif. Ketika kita memotret dari bawah (low angel), eye level memberi pandangan yang berbeda jika dibandingkan dengan saat memotret dari atas (high angel). Begitu juga jika kita memotret dari samping kiri (left side) atau kanan (right side) jika dibandingkan dari arah depan (front)
  • 5. Perbedaan sudut pengambilan memberi kesan dan perspektif yang berbeda. Selain itu, perspektif dipengaruhi titik fokus lensa yang digunakan. Artinya, lensa wide (focal legth pendek) memberi perspektif yang berbeda dengan lensa tele (focal legth panjang). Lensa wide memberi tampilan elemen di depan lensa tampak lebih besar dari pada area di depan lensa. Fenomena tersebut disebut distorsi. Distorsi mengubah skala sesungguhnya sekaligus mengubah perspektif. Sesuatu yang diletakkan didepan lensa wide atau superwide menjadi tampak lebih besar. Skala menentukan ukuran relatifnya. Ukuran bentuk menjadi abstrak ketika menggunakan perbedaan focal legth lensa. Skala akan menjadi terkonversi ketika ada distorsi lensa. Sesuatu yang besar bisa menjadi kecil atau sebaliknya. Semua bergantung pada seberapa dekat objek tersebut dengan lensa. Misalnya, orang menjadi kehilangan tingginya ketika berada secara linier di dekat bangunan tinggi .
  • 6. II.4. CONTOH PENGAMBILAN FOTOGRAFI BERDASARKAN PERSPEKTIF YANG BERBEDA Kalau anda serius ingin mendalami fotografi, memahami lensa dari sisi fokal dan picture angle saja masih kurang lengkap. Ada satu dampak nyata dalam fotografi terkait fokal lensa yaitu perspektif (dan efek sampingnya yang dinamakan distorsi). Perspektif adalah bagaimana kesan yang dihasilkan oleh obyek dan latar relatif terhadap jaraknya ke kamera. Inilah yang sering diabaikan, dilupakan bahkan tidak diketahui sebagian dari kita dalam memakai lensa zoom (pemakai lensa fix biasanya sudah mengerti soal perspektif). Coba perhatikan gambar di sebelah kanan. Ketiga foto ini nampak sama, ada botol merah sebagai obyek utama, ada botol biru sebagai latar dan sepintas komposisinya nampak hampir sama. Lalu apa yang membedakan ketiga foto disebelah ini? Fokal lensanya? Betul. Foto yang atas diambil memakai fokal 18mm, yang tengah memakai 34mm dan yang bawah 55mm. Tapi ada satu perbedaan utama yang nampak sebagai akibat dari pemakaian fokal yang berbeda itu, jawabannya adalah perspektif.
  • 7. Apakah anda menyadari kalau ketiga foto disebelah ini diambil dengan jarak yang berbeda antara obyek terhadap kamera? Foto pertama memaksa kamera untuk berada sangat dekat dengan obyek, foto kedua membuat kamera bergeser agak mundur menjauhi obyek dan foto ketiga adalah foto dimana obyek dan kamera berada di jarak yang terjauh. Ketiganya memberikan perspektif yang berbeda. Perhatikan, dengan memakai 18mm maka obyek akan relatif nampak lebih besar dari latar (botol biru nampak sangat kecil) sehingga bisa memicu kesalahpahaman akan kenyataan sebenarnya. Lagipula dengan memakai lensa lebar akan menghasilkan distorsi (lihat botol merah tampak miring). Dengan fokal 34mm mulai didapat perspektif yang lebih baik dan distorsi yang semakin kecil. Pada fokal 55mm didapatlah perspektif yang alami dan tanpa distorsi. Inilah mengapa lensa fix 50mm atau 55mm begitu populer, karena memiliki perspektif normal dan tanpa distorsi. Jadi intinya adalah, lensa zoom dibuat untuk kemudahan kita dalam berganti sudut gambar, guna mendapatkan perspektif yang sesuai keinginan kita. Lensa zoom bukan untuk membuat orang malas bergerak sehingga lebih suka memakai zoom untuk mendekatkan yang jauh saja. Sebelum memotret, pikirkan dulu obyek apa yang akan kita foto (pemandangan, human interest atau benda yang jauh) lalu tentukan fokal berapa yang akan kita pakai, dan antisipasilah perspektif yang akan terbentuk nantinya. Jangan segan untuk maju mundur untuk bereksplorasi dengan perspektif, anda bisa memotret orang dengan jarak dekat memakai fokal yang wide untuk mendapat perspektif yang unik atau bisa saja memotret orang dari jarak jauh dengan fokal tele untuk mendapat perspektif normal, terserah anda. II. 3. PENGARUH LENSA TERHADAP PERSPEKTIF PENGAMBILAN GAMBAR 1. Lensa normal: Sudut pandang antara 45-55 derajad.Lensa ini menghasilkan perspektif yang wajar, seperti keadaan pandangan mata manusia . Lensa normal untuk sebuah kamera belum tentu normal untuk kamera lainnya. Tergantung besar/format film. Misal, kamera dengan film ukuran 6x6 cm, lensa normalnya berukuran 85mm. Sedangkan untuk
  • 8. format film 35mm adalah 43 mm. Umumnya lensa-lensa di antara 40mm dan 55 mm termasuk kategori lensa normal. 2. Lensa sudut lebar: Lensa bersudut lebar sedang dari 24mm-35mm Lensa bersudut sangat lebar mulai 13 mm- 20mm Lensa bersudut paling lebar atau lensa mata ikan yaitu 15 mm,16mm,dan sekitar 6 mm Lensa bersudut lebar berpotensi memberikan efek perspektif dan menciptakan distorsi gambar. Salah satu keuntungan lensa bersudut lebar mempunyai ruang tajam yang luas.Ideal untuk merekam pemandangan atau pemotretan dalam ruang sempit. 3. Lensa tele : Lensa tele pendek, panjang fokus 80-105mm Lensa tele panjang 135mm sampai dengan 300mm Lensa tele sangat panjang , mulai 400 sampai 1200 mm Lensa tele mempunyai ruang tajam yang sempit, karena itu diperlukan penajaman gambar yang tepat. Agak sukar digunakan untuk memotret obyek yang bergerak cepat, terutama bila bergerak ke araah pemotret. Sifat dari lensa ini adalah memampatkan ataau “menarik ke depan “ benda-benda yang direkam, sehingga terlihat seperti berdesak- desakan.
  • 9. BAB III KESIMPULAN Maka dapat kita simpulkan bahwa perspektif itu adalah perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dan kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara pandang terhadap suatu objek. Karena itu, pergeseran posisi fotografer sedikit saja memberi perspektif yang berbeda Dan ada beberapa hal yang mempengaruhi perspektif itu sendiri:  Jarak antara objek dan kamera  2.Penggunaan focal leght yang berbeda  3.Sudut pengambilan pada posisi vertikal maupun horizontal Misalnya, kereta api dengan rangkaian gerbongnya akan terlihat sangat panjang ketika dibidik dari samping 90 derajat . kereta tersebut akan terlihat pendek pada pengambilan yang membentuk arah diagonal 45 derajat
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Sumber : Sumber : helliumworks.blogspot.com/2010/05/perspektif-dalam-fotografi.html Sumber : Adi , Tri Nugroho.Panduan Praktikum Fotografi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. 2010 http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2110410-pengertian-fotografi/#ixzz4x7ZNZFec
  • 11. MAKALAH FOTOGRAFI PERSPEKTIF PENGAMBILAN FOTOGRAFI ( PERSPEKTIF DEKAT, JAUH, POTRET) OLEH KELOMPOK 8: ALLISA FERRINA (1010863003) AIDIL FACHREZA (1010863023) ERNIS SURYANI (1010862026) SITI AWALIA FADHILA (1010863001) MUHAMAD FAAAUZI (10108630 ) ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS 2012