Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Kelompok 5
1. PERSPEKTIF PENGAMBILAN FOTOGRAFI
( PERSPEKTIF DEKAT, JAUH, POTRET)
BAB I
PENDAHULUAN
Kata “Perspektif” berasal dari kata bahasa Itali “Prospettiva” yang berarti “gambar
pandangan”.
Konstruksi perspektif adalah sebuah dasar pendidikan seni dan besar artinya untuk lingkup
penggunaan yang sangat luas seperti arsitek, orang-orang teknik mesin, dan para desainer.
Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar
menjadi relief dan yang relief menjadi datar. Perspektif adalah suatu sistem matematikal untuk
memproyeksikan bidang tiga dimensional ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau
kanvas.
Konstruksi perspektif memungkinkan kita untuk menggambarkan sebuah benda atau
ruang secara nyata di atas sebuah bidang datar (bidang gambar), atau untuk memperjelas sebuah
rencana yang telah digambarkan secara proyeksi geometri (tampak atas, depan dan samping).
Peraturan-peraturan perspektif yang berbeda-beda (bermacam-macam), pada dasarnya
semua mengikuti keadaan alam. Dan hal ini dapat dengan baik diperhatikan pada alam sekitar
kita. Mata manusia sudah terbiasa untuk melihat benda-benda sekeliling dalam bentuk
perspektif. Maka orang akan lebih cepat menangkap maksud sebuah gambar perspektif daripada
proyeksi ortogonal.
2. BAB II
PEMBAHASAN
II.1. PERSPEKTIF DALAM FOTOGRAFI
Mata manusia memandang dengan cara yang berbeda dengan mata kamera.Apa yang
terlihat oleh mata ,akan melewati proses koreksi citra visual oleh otak dan disesuaikan dengan
“rekaman’ pengetahuan dan pengalaman selama ini.Misal kita melihat gedung tinggi dari
bawah,otak mengoreksi citra visual yang dikirim oleh mata sehingga , apa yang dilihat seakan
diabaikan dan diganti dengan apa yang dipikirkan otak.Garis-garis yang kelihatan melengkung
akan diabaikan dan memahami garis-garis itu harus tegak seperti aslinya.
Perspektif adalah perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat
perbedaan cara pandang antara objek dan kamera. Perbedaan tersebut terjadi karena ada
pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak
sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara pandang terhadap suatu objek. Karena itu,
pergeseran posisi fotografer sedikit saja memberi perspektif yang berbeda.
3. Penerjemahan perspektif berkaitan erat dengan gambar dua dimensi. Perspektif dalam
fotografi mengikuti beberapa kaidah dimensi ruang. Dalam konteks dimensi, perspektif
dikategorikan menjadi tiga bagian:
1. Linear perspective adalah sebuah garis yang membentuk kedalam akan menuju satu titik.
Perpektif tersebut merupakan sistem matematis terhadap proyeksi dimensi suatu objek
menjadi permukaan datar. Permukaan itu disebut gambar datar.
2. Perspektif satu titik terjadi ketika garis tampil mengerucut pada satu titik dalam
pandangan mata.
3. Perspektif dua titik terjadi ketika mata dihadapkan dengan kubus datar yang garis vertikal
dan horizontalnya paralel terhadap ujung gambar. Perspektif tersebut merupakan garis
yang mengerucut menuju ruang pada dua titik. Perspektif tiga titik merupakan garis yang
4. mengerah konvergen pada dua titik. Itu ditambah satu titik yang terletak di bawah atau
diatas pandangan mata.
II.2. HAL YANG MENENTUKAN PERSPEKTIF
Jarak antara objek dan kamera
2.Penggunaan focal leght yang berbeda
3.Sudut pengambilan pada posisi vertikal maupun horizontal
Misalnya, kereta api dengan rangkaian gerbongnya akan terlihat sangat panjang ketika
dibidik dari samping 90 derajat . kereta tersebut akan terlihat pendek pada pengambilan yang
membentuk arah diagonal 45 derajat
Perubahan perspektif juga ditentukan jarak dan sudut pengambilan. Misalnya, ketika
kita memotret landscape, perhitungan pergeseran jaraknya lebih dari hitungan meter. Foto
landscape memerlukan pergeseran posisi jarak yang lebih jauh untuk mendapatkan sudut
pengambilan yang berbeda. Dalam foto landscape, perbedaan posisi jarak semeter tiadak
memberi efek yang berarti. Disini posisi fotografer ketika mengambil gambar menentukan
perspektifnya.
Sementara itu, pemotretan model maupun portraiture untuk pergeseran satu meter memiliki
perbedaan yang berarti . Apalagi, pada penggunaan lensa makro. Perbedaan posisi per milimeter
saja memberi perbedaan sudut yang besar. Perubahan sudut pengambilan jelas menentukan
perspektif. Ketika kita memotret dari bawah (low angel), eye level memberi pandangan yang
berbeda jika dibandingkan dengan saat memotret dari atas (high angel). Begitu juga jika kita
memotret dari samping kiri (left side) atau kanan (right side) jika dibandingkan dari arah depan
(front)
5. Perbedaan sudut pengambilan memberi kesan dan perspektif yang berbeda. Selain itu,
perspektif dipengaruhi titik fokus lensa yang digunakan. Artinya, lensa wide (focal legth pendek)
memberi perspektif yang berbeda dengan lensa tele (focal legth panjang). Lensa wide memberi
tampilan elemen di depan lensa tampak lebih besar dari pada area di depan lensa.
Fenomena tersebut disebut distorsi. Distorsi mengubah skala sesungguhnya sekaligus
mengubah perspektif. Sesuatu yang diletakkan didepan lensa wide atau superwide menjadi
tampak lebih besar. Skala menentukan ukuran relatifnya. Ukuran bentuk menjadi abstrak ketika
menggunakan perbedaan focal legth lensa.
Skala akan menjadi terkonversi ketika ada distorsi lensa. Sesuatu yang besar bisa menjadi
kecil atau sebaliknya. Semua bergantung pada seberapa dekat objek tersebut dengan lensa.
Misalnya, orang menjadi kehilangan tingginya ketika berada secara linier di dekat bangunan
tinggi
.
6. II.4. CONTOH PENGAMBILAN FOTOGRAFI BERDASARKAN PERSPEKTIF YANG
BERBEDA
Kalau anda serius ingin mendalami fotografi, memahami lensa dari sisi fokal dan picture
angle saja masih kurang lengkap. Ada satu dampak nyata dalam fotografi terkait fokal lensa
yaitu perspektif (dan efek sampingnya yang dinamakan distorsi). Perspektif adalah bagaimana
kesan yang dihasilkan oleh obyek dan latar relatif terhadap jaraknya ke kamera. Inilah yang
sering diabaikan, dilupakan bahkan tidak diketahui sebagian dari kita dalam memakai lensa
zoom (pemakai lensa fix biasanya sudah mengerti soal perspektif).
Coba perhatikan gambar di sebelah kanan. Ketiga foto ini nampak sama, ada botol
merah sebagai obyek utama, ada botol biru sebagai latar dan sepintas komposisinya nampak
hampir sama. Lalu apa yang membedakan ketiga foto disebelah ini? Fokal lensanya? Betul. Foto
yang atas diambil memakai fokal 18mm, yang tengah memakai 34mm dan yang bawah 55mm.
Tapi ada satu perbedaan utama yang nampak sebagai akibat dari pemakaian fokal yang berbeda
itu, jawabannya adalah perspektif.
7. Apakah anda menyadari kalau ketiga foto disebelah ini diambil dengan jarak yang
berbeda antara obyek terhadap kamera? Foto pertama memaksa kamera untuk berada sangat
dekat dengan obyek, foto kedua membuat kamera bergeser agak mundur menjauhi obyek dan
foto ketiga adalah foto dimana obyek dan kamera berada di jarak yang terjauh. Ketiganya
memberikan perspektif yang berbeda.
Perhatikan, dengan memakai 18mm maka obyek akan relatif nampak lebih besar dari
latar (botol biru nampak sangat kecil) sehingga bisa memicu kesalahpahaman akan kenyataan
sebenarnya. Lagipula dengan memakai lensa lebar akan menghasilkan distorsi (lihat botol merah
tampak miring). Dengan fokal 34mm mulai didapat perspektif yang lebih baik dan distorsi yang
semakin kecil. Pada fokal 55mm didapatlah perspektif yang alami dan tanpa distorsi. Inilah
mengapa lensa fix 50mm atau 55mm begitu populer, karena memiliki perspektif normal dan
tanpa distorsi.
Jadi intinya adalah, lensa zoom dibuat untuk kemudahan kita dalam berganti sudut
gambar, guna mendapatkan perspektif yang sesuai keinginan kita. Lensa zoom bukan untuk
membuat orang malas bergerak sehingga lebih suka memakai zoom untuk mendekatkan yang
jauh saja. Sebelum memotret, pikirkan dulu obyek apa yang akan kita foto (pemandangan,
human interest atau benda yang jauh) lalu tentukan fokal berapa yang akan kita pakai, dan
antisipasilah perspektif yang akan terbentuk nantinya. Jangan segan untuk maju mundur untuk
bereksplorasi dengan perspektif, anda bisa memotret orang dengan jarak dekat memakai fokal
yang wide untuk mendapat perspektif yang unik atau bisa saja memotret orang dari jarak jauh
dengan fokal tele untuk mendapat perspektif normal, terserah anda.
II. 3. PENGARUH LENSA TERHADAP PERSPEKTIF PENGAMBILAN GAMBAR
1. Lensa normal:
Sudut pandang antara 45-55 derajad.Lensa ini menghasilkan perspektif yang
wajar, seperti keadaan pandangan mata manusia . Lensa normal untuk sebuah kamera
belum tentu normal untuk kamera lainnya. Tergantung besar/format film. Misal, kamera
dengan film ukuran 6x6 cm, lensa normalnya berukuran 85mm. Sedangkan untuk
8. format film 35mm adalah 43 mm. Umumnya lensa-lensa di antara 40mm dan 55 mm
termasuk kategori lensa normal.
2. Lensa sudut lebar:
Lensa bersudut lebar sedang dari 24mm-35mm
Lensa bersudut sangat lebar mulai 13 mm- 20mm
Lensa bersudut paling lebar atau lensa mata ikan yaitu 15 mm,16mm,dan sekitar
6 mm
Lensa bersudut lebar berpotensi memberikan efek perspektif dan menciptakan
distorsi gambar. Salah satu keuntungan lensa bersudut lebar mempunyai ruang tajam
yang luas.Ideal untuk merekam pemandangan atau pemotretan dalam ruang sempit.
3. Lensa tele :
Lensa tele pendek, panjang fokus 80-105mm
Lensa tele panjang 135mm sampai dengan 300mm
Lensa tele sangat panjang , mulai 400 sampai 1200 mm
Lensa tele mempunyai ruang tajam yang sempit, karena itu diperlukan penajaman
gambar yang tepat. Agak sukar digunakan untuk memotret obyek yang bergerak cepat,
terutama bila bergerak ke araah pemotret. Sifat dari lensa ini adalah memampatkan ataau
“menarik ke depan “ benda-benda yang direkam, sehingga terlihat seperti berdesak-
desakan.
9. BAB III
KESIMPULAN
Maka dapat kita simpulkan bahwa perspektif itu adalah perubahan bentuk, ukuran, dan
kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dan kamera.
Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut
pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama. Secara sederhana, perspektif adalah cara
pandang terhadap suatu objek. Karena itu, pergeseran posisi fotografer sedikit saja memberi
perspektif yang berbeda
Dan ada beberapa hal yang mempengaruhi perspektif itu sendiri:
Jarak antara objek dan kamera
2.Penggunaan focal leght yang berbeda
3.Sudut pengambilan pada posisi vertikal maupun horizontal
Misalnya, kereta api dengan rangkaian gerbongnya akan terlihat sangat panjang ketika
dibidik dari samping 90 derajat . kereta tersebut akan terlihat pendek pada pengambilan yang
membentuk arah diagonal 45 derajat
10. DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
Sumber : helliumworks.blogspot.com/2010/05/perspektif-dalam-fotografi.html
Sumber : Adi , Tri Nugroho.Panduan Praktikum Fotografi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. 2010
http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2110410-pengertian-fotografi/#ixzz4x7ZNZFec
11. MAKALAH FOTOGRAFI
PERSPEKTIF PENGAMBILAN FOTOGRAFI
( PERSPEKTIF DEKAT, JAUH, POTRET)
OLEH KELOMPOK 8:
ALLISA FERRINA (1010863003)
AIDIL FACHREZA (1010863023)
ERNIS SURYANI (1010862026)
SITI AWALIA FADHILA (1010863001)
MUHAMAD FAAAUZI (10108630 )
ILMU KOMUNIKASI
FISIP UNIVERSITAS ANDALAS 2012