AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
optika geometris
1. Tugas Fisika
optika geometris
1. Aditya pratama sony
2. Ghofar s. al.f
3. M. geri rahmadi
4. M. alifalfasyah
5. Rahmad fikriramadhan
6. Razief moch diar
Olehkelompok 3 :
3. Mata
Mata disebut alat optik karena mata dapat
melakukan pembiasan cahaya yang masuk
ke mata .
Bagian – bagian mata :
4. Kornea bersifat tembus pandang dan berfungsi sebagai
pelindung mata. Agar tetap bening dan bersih, kornea
dibasahi oleh air mata yang berasal dari kelenjar air mata.
Cairan aqueous ada di belakang kornea. Cairan ini
berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga
terfokus ke lensa mata.
Iris berpigmen. Pigmen menentukan warna pada mata
seseorang
Pupil terdapat di tengah-tengah iris. Pupil dapat mengecil
dan membesar, fungsinya seperti diafragma pada kamera
dan mikroskop.
Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel
indera. Retina berfungsi sebagai layar (menangkap cahaya),
tempat terbentuknya bayangan,
5. Proses Pembentukan Bayangan
Oleh karena benda yang dilihat di depan 2F (ruang III)
lensa cembung, bayangan yang terbentuk nyata,
terbalik, diperkecil dan berada di antara F dan 2F di
belakang lensa (ruang II).
Otak mengolah informasi sehingga benda tidak terlihat
terbalik.
6. Jangkauan
penglihatan
PP = 25
cm
PR = ∞
Mata dapat melihat dengan jelas jika letak
benda dalam jangkauan penglihatan, yaitu
diantara titik dekat mata (punctum
proximum) dan titik jauh mata (punctum
remotum).
Untuk mata normal :
Titik dekat = 25 cm
Titik jauh = ∞
7. Cacat Mata
Yaitu terjadi ketidaknormalan pada mata, karena menurunnya
daya akomodasi, tidak meratanya kelengkungan lensa mata,
dan terjadinya pengapuran pada lapisan kornea.
Rabun Jauh (Miopi)
Rabun Dekat
(Hipermetropi)
Mata Tua (Presbiopi)
Astigmatisma
Katarak dan Glaucoma
8. RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Dapat melihat dengan jelas benda jauh tetapi tidak
dapat melihat benda benda dekat dengan jelas. Karena
lensa mata tidak dapat menjadi cembung, sehingga
bayangan terletak di belakang retina.
9. RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
PP > 25 cm
Jangkauan
Penglihatan
PR tertentu
1
𝑠
+
1
𝑠′
=
1
𝑓
P =
1
𝑓
Persamaan
untuk meng
hitung kuat
lensa yang di
perlukan S’ = - titik jauh
penderita
f = jarak fokus
(m)
P = kuat lensa
(dioptri)
10. RABUN JAUH (MIOPI)
Dapat melihat dengan jelas pada jarak
25 cm tetapi tidak dapat melihat benda
benda jauh dengan jelas. Karena lensa
mata tidak dapat memipih, sehingga
bayangan terletak di depan retina
12. Persamaan Mata dengan Kamera
Mata dan kamera memiliki persamaan sebagai berikut:
memiliki satu lensa
memiliki pengatur cahaya, yaitu :
pada mata retina dan pupil
pada kamera diafragma dan apertur
memiliki layar penangkap bayangan
pada mata retina
pada kamera film
17. Pengertian Lup
Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri
atas sebuah lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada
2 cara dalam menggunakan lup, yaitu dengan mata
berakomodasi dan dengan mata tak berakomodasi.
18. Cara Kerja Lup
Alat optik yang paling sederhana adalah lup atau kaca
pembesar. Kaca pembesar terdiri atas lensa cembung ganda, yang
kedua sisi luarnya melengkung ke luar.
Sinar-sinar cahaya yang melewati lensa itu membelok ke
dalam untuk mengumpul di sebuah titik fokus pada kedua sisi lensa.
Jarak dari pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm pada kaca
pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
Sebuah kaca pembesar dipegang di atas sebuah benda
pada jarak yang lebih pendek daripada jarak fokus (ruang I), benda
itu tampak tegak dan diperbesar. Dan disebut bayangan maya.
Pada jarak yang sama (ruang II) atau lebih panjang
daripada jarak fokus (ruang III), lensa akan menghasilkan suatu
bayangan terbalik, dan disebut bayangan nyata.
19. Dalam penggunaan lup seseorang harus menempatkan
benda yang akan dilihat pada ruang satu (antara lensa dan
fokus lensa) sehingga akan dihasilkan bayangan yang
diperbesar dan maya. Perbesaran yang dihasilkan oleh lup
adalah perbesaran anguler atau perbesaran sudut.
· Perbesaran anguler atau perbesaran sudut
· Perbesaran sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak fokus lup dalam meter
20. Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada
titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa
agar berbentuk secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi
maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata /
Punctum Proksimum (PP)
2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
3. kelemahan : mata cepat lelah
4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar
21. Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada
titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa
mata berbentuk sepipih-pipihnya). Pada penggunaan lup
dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu
diperhatikan adalah:
1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga
2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So=f)
3. keuntungan : mata tak cepat lelah
5. Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s=f).
22. Fungsi Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda
kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang
tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan
menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif .
23. Bagian- Bagian Lup
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup Pada proses
penggunaanya. Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran Pegangan Lensa.
2. Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung pada Lup.
Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa, akan tetapi bingkai
kepala Lup berupa Lingkaran penuh.
4. Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.
24. Ada dua cara bagaimana menggunakan lup yaitu:
1. 1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum
2. 2. Dengan cara mata tidak berakomodasi
Pada mata berakomodasi maksimum
· Si = -PP = -Sn
Ø Perbesaran sudut atau perbesaran angular
Pada mata tak berakomodasi
· Si = -PR
· So = f
Ø Perbesaran sudut
M = perbesaran sudut
PP = titik dekat mata dalam meter
f = Jarak fokus lup dalam meter
25. PERBESARAN LUP
+
M F O
Perbesaran Lup untuk Mata Berakomodasi pada jarak x
Ma
S
S’= -X
Sn
f
+
Sn
x
=
Sn = titik dekat mata normal
F = fokus lensa
S = jarak benda
S’ = jarak bayangan
26. Perbesaran Lup
untuk Mata
Berakomodasi
Maksimum
Penggunaan normal sebuah lup adalah berakomodasi
maksimum. Jika dalam soal tidak disebutkan, maka selalu
dianggap lup digunakan mata berakomodasi maksimum
M
Sn
f
+ 1
=
Perbesaran Lup
untuk Mata
Tidak
Berakomodasi
M
Sn
f
=
29. MIKROSKOP
Adalah alat untuk melihat benda
benda yang sangat kecil
Terdiri dari 2 lensa positif (lensa
cembung)
Fokus Lensa Okuler > Fokus
Lensa Obyektif
Benda yang diamati diletakkan
antara Fob dan 2 Fob
31. 2Fob Fob
Fob 2Fob Fok
Sob
S’ob
1
Sob
+
1
S’ob
=
1
f ob
Sok
d = S’ob + S ok
S’ok
1
Sok
+
1
S’ok
=
1
f ok M = Mob x Mok
Perbesaran :
32. KETERANGAN
Benda ditempatkan di ruang 2 lensa
obyektif
Bayangan yang terbentuk akan berada
dibelakang lensa obyektif di ruang tiga
Bayangan ini bersifat nyata, terbalik,
diperbesar
33. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif
dijadikan benda untuk lensa okuler, sehingga
bayangan ini ditempatkan di ruang satunya
lensa okuler. Bayangan kedua yang dibentuk
oleh lensa okuler akan bersifat maya, tegak
diperbesar, didepan lensa okuler.
35. Mikroskop
Contoh soal :
Sebuah mikroskop memfunyai focus objektif
dan okuler masing-masing 18mm dan 6 cm.
Seseorang dengan titik dekat 30cm dapat
melihat bayangan benda yang terletak 2 cm
dibawah lensa objektif dengan mata tanpa
berakomodasi. Perbesaran mikroskop tersebut
adalah … kali
36. CONTOH SOAL
Sebuah mikroskop disusun dari dua lensa positif.
Lensa objektif dan lensa okuler masing-masing
memiliki jarak fokus 3 cm dan 10 cm. Jika sebuah
benda ditempatkan 3,5 cm di depan lensa objektif
maka tentukan perbesaran dan panjang mikroskop
untuk:
a. Mata berakomodasi maksimum
b. Mata berakomodasi minimum
37. JENIS
TEROPONG
ADA 2
YAITU :
1. Teropong bias (
tersusun atas
beberapa lensa )
Teropong Bintang (Teropong
Astronomi)
Teropong Bumi
Teropong Prisma (Binokuler)
Teropong Panggung (Galileo)
2.Teropong pantul ( tersusun atas
beberapa cermin dan lensa)
Teropong disebut juga dengan teleskop
Teropong merupakan alat optik yang digunakan sebagai alat untuk
melihat benda yang letaknya jauh.
38. Prinsip kerja teropong sama dengan
prinsip kerja pada mikroskop
Teropong menggunakan dua buah lensa,
yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Oleh karena benda berada di tempat yang
jauh, berarti jaraknya lebih dari 2f
sehingga bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Kemudian, oleh lensa okuler bayangan
tersebut diperbesar sehingga
menghasilkan bayangan maya, tegak, dan
diperbesar.
39. Teropong Bintang
Sesuai namanya, teropong ini digunakan
untuk melihat benda-benda langit yang sangat
jauh jaraknya.
Lensa objektif
Lensa okuler
40. Lensa Obyektif
Lensa Okuler
f ob = f ok
f ob f ok
d = f ob + f ok
M a =
f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG BINTANG
Sifat bayangan
Maya , Diperbesar, Terbalik
41. Lensa Obyektif Lensa Okuler
f ob 2fp
d = f ob + 4 fp + f ok
M a =
f ob
S ok
Perbesaran
TEROPONG BUMI
Lensa Pembalik
2fp fok
Untuk mata tidak berakomodasi
Sifat bayangan
Maya
Diperbesar
Tegak
42. TEROPONG PRISMA
Disebut juga teropong binokuler
Untuk memperpendek teropong, lensa pembalik diganti dengan dua
prisma samakaki yang akan memantulkan bayangan secara sempurna
Bayangan akhir tegak, maya, diperbesar
Pemantulan
pada prisma
43. TEROPONG PANGGUNG (TEROPONG GALILEI)
L. Okuler
f ob
f ok
L. Obyektif
f ob = f ok
T
Sinar datang sejajar dari lensa obyektif membentuk
bayangan tepat di fokusnya, sebagai benda maya lensa
okuler
Sinar sejajar yang keluar dari lensa okuler menuju mata
bersifat tegak di titik tak terhingga
d = f ob + f ok
M a =
f ob
S ok
Perbesaran
44. TEROPONG PANTULTEROPONG PANTUL
f ob
cermin
datar
lensa
okuler
cermin
cekung
sebagai
obyektif
Menggunakan cermin cekung besar yang berfungsi
sebagai pemantul cahaya dengan alasan :
cermin mudah dibuat diabndingkan lensa
cermin tidak mengalami aberasi
cermin lebih ringan daripada lensa
47. Saat melihat dari ujung bawah, cahaya sejajar
masuk lewat ujung atas mengenai cermin. Oleh
cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45°
ke cermin bawah yang juga akan membentuk
sudut 45°. Sinar-sinar pantul sejajar tadi
dipantulkan kembali ke mata yang melihat dari
ujung bawah sehingga kita dapat melihat benda-
benda yang berada di ujung atas.