SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
KATA PENGANTAR



       Puji syukur penulis   ucapkan   ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep dan Pembagian IMC”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Komunikasi Promosi dan
Pemasaran.

       Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

       Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan penerapan Ilmu komunikasi bagi
mahasiswa ilmu komunikasi.




                                                                  Padang, September 2012



                                                                             Penyusun
LENSA

        Lensa merupakan bagian utama dari kamera yang terdiri atas susunan elemen optik yang
berfungsi untuk menangkap gambar di depan kamera sehingga bisa diterima oleh sensor atau
film. Pada kamera saku maupun kamera prosumer, lensa ini dibuat menyatu dengan bodi kamera,
namun lensa yang digunakan pada kamera SLR dijual terpisah.Baik lensa yang menyatu dengan
kamera ataupun lensa khusus kamera SLR, keduanya memiliki kesamaan dalam prinsip kerja,
desain optik serta karakteristiknya.

      Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang berfungsi
memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (atau lebih umum dikenal
dengan namafilm). Terdiri atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga
menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

       Dalam memilih lensa yang baik, diperlukan pemahaman dasar akan istilah-istilah yang
umum dijumpai pada lensa, sekaligus mengenali pembagian atau penggolongan lensa
berdasarkan jenisnya.

Panjang fokal (Focal Length)

       Dalam membahas tentang lensa, hal pertama yang dilihat dari sebuah lensa adalah
panjang fokal lensa.Panjang fokal lensa menunjukkan seberapa besar sudut gambar (picture
angle atau angle of view) yang bisa dihasilkan oleh sebuah lensa. Sudut gambar inilah yang akan
menentukan luasnya bidang gambar yang bisa didapatkan pada panjang fokal tertentu.
Perhatikan :

       Fokal lensa yang pendek (misal 28mm) menghasilkan sudut gambar yang besar sehingga
       mampu mendapat bidang gambar yang luas atau lebar (wideangle). Semakin pendek
       fokalnya maka semakin luas bidang gambar yang bisa dihasilkan. Maka lensa 18mm bisa
       disebut lebih „wide‟ daripada lensa 28mm.
       Fokal lensa yang panjang (misal 200mm) menghasilkan sudut gambar yang kecil
       sehingga mampu mendapat bidang gambar yang sempit, cocok untuk keperluan foto jarak
       jauh (telephoto). Semakin panjang fokalnya maka semakin jauh kemampuan tele yang
       dimiliki lensa tersebut. Jadi lensa 400mm bisa disebut lebih „tele‟ dari lensa 200mm.

Lensa yang panjang fokalnya dianggap sama dengan bidang gambar yang dilihat oleh mata
manusia (sudut gambaarnya sekitar 46o) adalah lensa 50mm, sehingga lensa dengan fokal 50mm
biasa disebut sebagai lensa normal. Lensa dengan fokal yang lebih kecil dari 50mm disebut
lensa wide, benda yang difoto dengan lensa wide hasilnya akan tampak lebih jauh daripada
kenyataannya. Lensa dengan fokal yang lebih besar dari 50mm disebut lensa tele, benda yang
difoto dengan lensa tele hasilnya akan tampak lebih dekat daripada yang semestinya.
Gambar. Sudut Lensa Tele

Lensa Fix dan Lensa Zoom

       Bila ditinjau dari desain fokalnya, lensa bisa digolongkan msenjadi dua kelompok utama.
Yang pertama adalah lensa fix/ prime (punya panjang fokal yang tetap) dan kedua adalah lensa
zoom / vario (punya panjang fokal yang bisa dirubah).

    Lensa fix punya ukuran yang kecil, dengan sedikit elemen optik dan sesuai namanya,
lensa fix hanya memiliki panjang fokal yang tetap. Lensa fix tersedia untuk berbagai macam
panjang fokal mulai seperti :

       Lensa fix wideangle (24mm, 35mm)
       Lensa fix normal (50mm, 60mm)
       Lensa fix telephoto (85mm, 105mm)

    Lensa zoom sendiri memiliki kelebihan dibanding lensa fix yaitu punya rentang fokal yang
bisa dirubah, dari fokal terpendek hingga fokal terpanjang. Kemampuan zoom lensa diukur
dengan membandingkan fokal terpanjang terhadap fokal terpendeknya, contoh bila
lensa zoom 28-280mm maka panjang fokal terpendek adalah 28mm dan fokal terpanjang adalah
280mm. Lensa zoom memiliki kelebihan dalam hal kepraktisan karena dengan satu lensa bisa
didapat berbagai variasi fokal lensa untuk berbagai kebutuhan fotografi dan perspektif yang
diinginkan. Namun dalam hal ketajaman, lensa zoom memang tidak bisa menyamai lensa fix.
Dalam lensa zoom, ketajaman pada fokal terpanjang dan fokal terpendek umumnya menurun.

Bukaan lensa (aperture)

       Di dalam lensa kamera terdapat sebuah komponen mekanik                         yang
dinamakan aperture atau diafragma, yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke lensa.Diafragma tersusun atas sekumpulan lapisan logam tipis (blade) yang
membentuk lingkaran iris dan ukuran lubangnya bisa dibuat membesar atau mengecil.Pengaturan
masuknya cahaya dilakukan dengan mengubah besarnya bukaan diafragma dari bukaan terbesar
hingga terkecil dalam satuan f-number.Bukaan besar dinyatakan dalam f-number kecil, dan
sebaliknya bukaan kecil dinyatakan dalam f-number besar. Lensa dengan bukaan besar memiliki
kemampuan memasukkan cahaya lebih banyak sehingga memungkinkan untuk pemakaian
kecepatan shutter yang lebih tinggi.
Gambar di atas adalah bentuk diafragma lensa, dimana gambar sebelah kiri menunjukkan bukaan
kecil dan sebelah kanan menunjukkan bukaan besar.

       Bukaan diafragma yang besar (misal f/1.4 atau f/1.8) lebih mudah diwujudkan dalam
desain lensa fix. Maka itu mayoritas lensa fix memiliki bukaan diafragma yang besar yang juga
punya keistimewaan dalam membuat blur aliasout-of-focus pada latar. Namun tidak demikian
halnya dengan lensa zoom, dimana untuk membuat lensa zoom dengan bukaan diafragma yang
besar agak lebih sulit untuk dilakukan. Pada lensa zoom, bukaan maksimum yang umum
dijumpai adalah f/2.8 meski kini mulai dijumpai ada kamera saku yang memiliki lensa yang bisa
membuka amat besar hingga f/1.8.

       Ditinjau dari desain aperturenya, lensa zoom sendiri terbagi atas dua kelompok :

       Lensa zoom bukaan konstan
       Lensa zoom bukaan variabel

        Lensa zoom dengan bukaan konstan, misalnya lensa 24-70mm f/2.8 atau lensa 70-
200mm f/4 menandakan kalau bukaan maksimum lensa ini pada posisi fokal berapapun adalah
tetap. Jadi misal lensa 24-70mm f/2.8 akan mampu membuka sebesar f/2.8 pada posisi fokal
24mm hingga 70mm. Lensa semacam ini lebih sulit untuk dibuat, juga punya ukuran yang lebih
besar dan berat, sehingga lensa jenis ini tergolong dalam lensa zoom kelas
mahal.Lensa zoom dengan bukaan variabel lebih mudah dan murah untuk dibuat, serta
memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga ringkas dan ringan. Lensa jenis ini punya bukaan
maksimal yang akan mengecil saat lensa di zoom dari posisi fokal terpendek ke fokal terpanjang.

       Karena dengan bukaan yang besar sebuah lensa bisa memasukkan cahaya lebih banyak
sehingga memungkinkan untuk memakai kecepatan shutter yang lebih tinggi, maka lensa dengan
bukaan besar biasa disebut dengan lensa cepat. Karena bukaan maksimumnya umumnya besar,
maka hampir semua lensa fix disebut dengan lensa cepat. Kebanyakan lensa zoom kamera SLR
yang memiliki ukuran kecil adalah lensa lambat karena memiliki bukaan yang kecil dan akan
semakin mengecil saat lensa di zoom.

Fitur Image Stabilizer

Beberapa lensa modern kini sudah dilengkapi dengan fitur image stabilizer yang berfungsi untuk
meredam getaran yang terjadi saat kita memotret. Fitur ini menambahkan satu elemen lensa
yang berfungsi khusus untuk mengkompensasi getaran tangan yang terdeteksi oleh sensor,
sehingga resiko gambar menjadi blur bisa dikurangi. Fungsi stabilizersendiri diperlukan saat
kamera dipakai memotret pada kecepatan shutter rendah atau saat memakai lensa tele.
KESIMPULAN



        Berdasarkan pemaparan dalam makalah, penggolongan lensa bisa disusun berdasarkan :

Panjang fokal :

        Lensa wide
        Lensa normal
        Lensa tele

Jenis lensa :

        Lensa fix / prime (fokal tetap)
        Lensa zoom / vario yang terbagi lagi menjadi :
           o Lensa zoom bukaan konstan
           o Lensa zoom bukaan variabel

Desain aperture lensa :

        Lensa cepat (punya bukaan besar)
        Lensa lambat (punya bukaan kecil)

Selain dari penggolongan umum seperti di atas, masih terdapat lensa-lensa khusus yang
digunakan untuk keperluan tertentu, seperti :

        Lensa fish-eye untuk sudut gambar ekstrim (180o)
        Lensa makro untuk memotret benda sangat dekat (perbesaran 1:1)
        Lensa Tilt and Shift untuk kebutuhan profesional (kendali perspektif)
DAFTAR PUSTAKA


www.wikipedia.com /Lensa Fotografi

www.Ebooks.com

More Related Content

What's hot

Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Belajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi DigitalBelajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi DigitalAzman Hj. Ayup
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografiSTPP Bogor
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaSMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimediaMenggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimediaputu_kurnia
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1riridefrog
 
KAMERA (FIsika kelas 10)
KAMERA (FIsika kelas 10)KAMERA (FIsika kelas 10)
KAMERA (FIsika kelas 10)Adisa Alifya
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick completeAdi Fest
 

What's hot (16)

Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Asas fotografi
Asas fotografiAsas fotografi
Asas fotografi
 
Belajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi DigitalBelajar Asas Fotografi Digital
Belajar Asas Fotografi Digital
 
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas SemarangTeknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
Teknik dasar fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Teknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar FotografiTeknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar Fotografi
 
Dasar fotografi
Dasar fotografiDasar fotografi
Dasar fotografi
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimediaMenggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia
 
Anatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR CameraAnatomi DSLR Camera
Anatomi DSLR Camera
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1
 
KAMERA (FIsika kelas 10)
KAMERA (FIsika kelas 10)KAMERA (FIsika kelas 10)
KAMERA (FIsika kelas 10)
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
Presentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kameraPresentasi Jenis jenis kamera
Presentasi Jenis jenis kamera
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick complete
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4 'fisiografis'
Kelompok 4 'fisiografis'Kelompok 4 'fisiografis'
Kelompok 4 'fisiografis'
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 

Similar to KAMERA LENSA

Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Amarrizal Johari
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nalyeinda Adam
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafifahmilul amri
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxShantiWijayanti1
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxrachmatsugandi3
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfYandiDominica
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografiLutfy Doang
 
Teknik memotret
Teknik memotretTeknik memotret
Teknik memotretFitri Ana
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramenAmat Moxer
 
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnyaAlih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnyaTyo SBS
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3kopishare
 
Optika pertemuan 4 membahas tentang lensa
Optika pertemuan 4 membahas tentang lensaOptika pertemuan 4 membahas tentang lensa
Optika pertemuan 4 membahas tentang lensaWarstekTV
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxAnonymousenaVYvi
 
Alat-Alat Optik
Alat-Alat OptikAlat-Alat Optik
Alat-Alat Optikmarnitukan
 
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxJenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxAnonymousenaVYvi
 

Similar to KAMERA LENSA (20)

Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
 
Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)Nota asas digital fotografi (free version)
Nota asas digital fotografi (free version)
 
Dasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto GrafiDasar-Dasar Foto Grafi
Dasar-Dasar Foto Grafi
 
MJR PDF SHARE
MJR PDF SHAREMJR PDF SHARE
MJR PDF SHARE
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptxDasar-Dasar-Fotografi.pptx
Dasar-Dasar-Fotografi.pptx
 
Principles Of Digital Photography
Principles Of Digital PhotographyPrinciples Of Digital Photography
Principles Of Digital Photography
 
Fotografi Dasar
Fotografi DasarFotografi Dasar
Fotografi Dasar
 
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdfanatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
anatomi+kamera_lensa+dan+film.pdf
 
Alat Optik Kamera
Alat Optik KameraAlat Optik Kamera
Alat Optik Kamera
 
dasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografidasar-dasar fotografi
dasar-dasar fotografi
 
Teknik memotret
Teknik memotretTeknik memotret
Teknik memotret
 
Tekhnik kameramen
Tekhnik kameramenTekhnik kameramen
Tekhnik kameramen
 
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnyaAlih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
Alih media buku teks dengan kamera dan perangkat lainnya
 
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
Menggabungkan fotografi dengan sajian multimedia 1-3
 
Optika pertemuan 4 membahas tentang lensa
Optika pertemuan 4 membahas tentang lensaOptika pertemuan 4 membahas tentang lensa
Optika pertemuan 4 membahas tentang lensa
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docx
 
Alat-Alat Optik
Alat-Alat OptikAlat-Alat Optik
Alat-Alat Optik
 
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docxJenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
Jenis kamera dan alat bantu fotografi.docx
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

KAMERA LENSA

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep dan Pembagian IMC”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Komunikasi Promosi dan Pemasaran. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan penerapan Ilmu komunikasi bagi mahasiswa ilmu komunikasi. Padang, September 2012 Penyusun
  • 2. LENSA Lensa merupakan bagian utama dari kamera yang terdiri atas susunan elemen optik yang berfungsi untuk menangkap gambar di depan kamera sehingga bisa diterima oleh sensor atau film. Pada kamera saku maupun kamera prosumer, lensa ini dibuat menyatu dengan bodi kamera, namun lensa yang digunakan pada kamera SLR dijual terpisah.Baik lensa yang menyatu dengan kamera ataupun lensa khusus kamera SLR, keduanya memiliki kesamaan dalam prinsip kerja, desain optik serta karakteristiknya. Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (atau lebih umum dikenal dengan namafilm). Terdiri atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda. Dalam memilih lensa yang baik, diperlukan pemahaman dasar akan istilah-istilah yang umum dijumpai pada lensa, sekaligus mengenali pembagian atau penggolongan lensa berdasarkan jenisnya. Panjang fokal (Focal Length) Dalam membahas tentang lensa, hal pertama yang dilihat dari sebuah lensa adalah panjang fokal lensa.Panjang fokal lensa menunjukkan seberapa besar sudut gambar (picture angle atau angle of view) yang bisa dihasilkan oleh sebuah lensa. Sudut gambar inilah yang akan menentukan luasnya bidang gambar yang bisa didapatkan pada panjang fokal tertentu. Perhatikan : Fokal lensa yang pendek (misal 28mm) menghasilkan sudut gambar yang besar sehingga mampu mendapat bidang gambar yang luas atau lebar (wideangle). Semakin pendek fokalnya maka semakin luas bidang gambar yang bisa dihasilkan. Maka lensa 18mm bisa disebut lebih „wide‟ daripada lensa 28mm. Fokal lensa yang panjang (misal 200mm) menghasilkan sudut gambar yang kecil sehingga mampu mendapat bidang gambar yang sempit, cocok untuk keperluan foto jarak jauh (telephoto). Semakin panjang fokalnya maka semakin jauh kemampuan tele yang dimiliki lensa tersebut. Jadi lensa 400mm bisa disebut lebih „tele‟ dari lensa 200mm. Lensa yang panjang fokalnya dianggap sama dengan bidang gambar yang dilihat oleh mata manusia (sudut gambaarnya sekitar 46o) adalah lensa 50mm, sehingga lensa dengan fokal 50mm biasa disebut sebagai lensa normal. Lensa dengan fokal yang lebih kecil dari 50mm disebut lensa wide, benda yang difoto dengan lensa wide hasilnya akan tampak lebih jauh daripada kenyataannya. Lensa dengan fokal yang lebih besar dari 50mm disebut lensa tele, benda yang difoto dengan lensa tele hasilnya akan tampak lebih dekat daripada yang semestinya.
  • 3. Gambar. Sudut Lensa Tele Lensa Fix dan Lensa Zoom Bila ditinjau dari desain fokalnya, lensa bisa digolongkan msenjadi dua kelompok utama. Yang pertama adalah lensa fix/ prime (punya panjang fokal yang tetap) dan kedua adalah lensa zoom / vario (punya panjang fokal yang bisa dirubah). Lensa fix punya ukuran yang kecil, dengan sedikit elemen optik dan sesuai namanya, lensa fix hanya memiliki panjang fokal yang tetap. Lensa fix tersedia untuk berbagai macam panjang fokal mulai seperti : Lensa fix wideangle (24mm, 35mm) Lensa fix normal (50mm, 60mm) Lensa fix telephoto (85mm, 105mm) Lensa zoom sendiri memiliki kelebihan dibanding lensa fix yaitu punya rentang fokal yang bisa dirubah, dari fokal terpendek hingga fokal terpanjang. Kemampuan zoom lensa diukur dengan membandingkan fokal terpanjang terhadap fokal terpendeknya, contoh bila lensa zoom 28-280mm maka panjang fokal terpendek adalah 28mm dan fokal terpanjang adalah 280mm. Lensa zoom memiliki kelebihan dalam hal kepraktisan karena dengan satu lensa bisa didapat berbagai variasi fokal lensa untuk berbagai kebutuhan fotografi dan perspektif yang diinginkan. Namun dalam hal ketajaman, lensa zoom memang tidak bisa menyamai lensa fix. Dalam lensa zoom, ketajaman pada fokal terpanjang dan fokal terpendek umumnya menurun. Bukaan lensa (aperture) Di dalam lensa kamera terdapat sebuah komponen mekanik yang dinamakan aperture atau diafragma, yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke lensa.Diafragma tersusun atas sekumpulan lapisan logam tipis (blade) yang membentuk lingkaran iris dan ukuran lubangnya bisa dibuat membesar atau mengecil.Pengaturan masuknya cahaya dilakukan dengan mengubah besarnya bukaan diafragma dari bukaan terbesar hingga terkecil dalam satuan f-number.Bukaan besar dinyatakan dalam f-number kecil, dan sebaliknya bukaan kecil dinyatakan dalam f-number besar. Lensa dengan bukaan besar memiliki kemampuan memasukkan cahaya lebih banyak sehingga memungkinkan untuk pemakaian kecepatan shutter yang lebih tinggi.
  • 4. Gambar di atas adalah bentuk diafragma lensa, dimana gambar sebelah kiri menunjukkan bukaan kecil dan sebelah kanan menunjukkan bukaan besar. Bukaan diafragma yang besar (misal f/1.4 atau f/1.8) lebih mudah diwujudkan dalam desain lensa fix. Maka itu mayoritas lensa fix memiliki bukaan diafragma yang besar yang juga punya keistimewaan dalam membuat blur aliasout-of-focus pada latar. Namun tidak demikian halnya dengan lensa zoom, dimana untuk membuat lensa zoom dengan bukaan diafragma yang besar agak lebih sulit untuk dilakukan. Pada lensa zoom, bukaan maksimum yang umum dijumpai adalah f/2.8 meski kini mulai dijumpai ada kamera saku yang memiliki lensa yang bisa membuka amat besar hingga f/1.8. Ditinjau dari desain aperturenya, lensa zoom sendiri terbagi atas dua kelompok : Lensa zoom bukaan konstan Lensa zoom bukaan variabel Lensa zoom dengan bukaan konstan, misalnya lensa 24-70mm f/2.8 atau lensa 70- 200mm f/4 menandakan kalau bukaan maksimum lensa ini pada posisi fokal berapapun adalah tetap. Jadi misal lensa 24-70mm f/2.8 akan mampu membuka sebesar f/2.8 pada posisi fokal 24mm hingga 70mm. Lensa semacam ini lebih sulit untuk dibuat, juga punya ukuran yang lebih besar dan berat, sehingga lensa jenis ini tergolong dalam lensa zoom kelas mahal.Lensa zoom dengan bukaan variabel lebih mudah dan murah untuk dibuat, serta memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga ringkas dan ringan. Lensa jenis ini punya bukaan maksimal yang akan mengecil saat lensa di zoom dari posisi fokal terpendek ke fokal terpanjang. Karena dengan bukaan yang besar sebuah lensa bisa memasukkan cahaya lebih banyak sehingga memungkinkan untuk memakai kecepatan shutter yang lebih tinggi, maka lensa dengan bukaan besar biasa disebut dengan lensa cepat. Karena bukaan maksimumnya umumnya besar, maka hampir semua lensa fix disebut dengan lensa cepat. Kebanyakan lensa zoom kamera SLR yang memiliki ukuran kecil adalah lensa lambat karena memiliki bukaan yang kecil dan akan semakin mengecil saat lensa di zoom. Fitur Image Stabilizer Beberapa lensa modern kini sudah dilengkapi dengan fitur image stabilizer yang berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi saat kita memotret. Fitur ini menambahkan satu elemen lensa yang berfungsi khusus untuk mengkompensasi getaran tangan yang terdeteksi oleh sensor, sehingga resiko gambar menjadi blur bisa dikurangi. Fungsi stabilizersendiri diperlukan saat kamera dipakai memotret pada kecepatan shutter rendah atau saat memakai lensa tele.
  • 5. KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan dalam makalah, penggolongan lensa bisa disusun berdasarkan : Panjang fokal : Lensa wide Lensa normal Lensa tele Jenis lensa : Lensa fix / prime (fokal tetap) Lensa zoom / vario yang terbagi lagi menjadi : o Lensa zoom bukaan konstan o Lensa zoom bukaan variabel Desain aperture lensa : Lensa cepat (punya bukaan besar) Lensa lambat (punya bukaan kecil) Selain dari penggolongan umum seperti di atas, masih terdapat lensa-lensa khusus yang digunakan untuk keperluan tertentu, seperti : Lensa fish-eye untuk sudut gambar ekstrim (180o) Lensa makro untuk memotret benda sangat dekat (perbesaran 1:1) Lensa Tilt and Shift untuk kebutuhan profesional (kendali perspektif)
  • 6. DAFTAR PUSTAKA www.wikipedia.com /Lensa Fotografi www.Ebooks.com