SlideShare a Scribd company logo
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
masalah menjadi bentuk pertanyaan di bawah ini:
1. Apa pengertian Bahasa Arab Fushha dan ‘Amiyah?
2. Bagaimana sejarah munculnya Bahasa Arab Fushha dan ‘Amiyah?
3. Apa perbedaan antara Bahasa Arab Fushha dan ‘Amiyah?
4. Apa yang dimaksud dengan istilah Bilingualisme dan Diglosia?

C. Metode Penulisan

Metode yang penulis gunakan dalam penulisan makalah ini adalah
metode kepustakaan, yaitu sebuah metode dengan mengumpulkan keteranganketerangan dari berbagai referensi.

1
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fushha dan ‘Amiyah

Bahasa arab baku adalah bahasa Quraisy yang digunakan al-Qur’an
dan Nabi Muhammad saw. Bahasa ini selanjutnya disebut sebagai bahasa
Arab fusha. Bahasa Arab Fushha adalah ragam bahasa yang ditemukan
dalam al-Qur’an, hadits Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fusha
digunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi dan untuk kepentingan
kodifikasi karya-karya puisi, prosa dan penulisan pemikiran intelektual secara
umum.
Sedangkan Bahasa ‘Amiyah adalah ragam bahasa yang digunakan
untuk urusan-urusan biasa sehari-hari. Bahasa amiyah ini menurut kalangan
linguis modern, dikenal dengan sejumlah nama semisal: al-lughat alammiyah, asy-syakl al-lughawy al-darij, al-lahajat al-sya’i’ah, al-lughah almahkiyah, al-lahajat al-arabiyah al-ammiyah, al-lahajat al-darijah, al-lahajat
al-ammiyah, al-arabiyah al-ammiyah, al-lughah al-darijah, al-kalam al-darij,
al-kalām al-ammiy, dan lughah al-sya’b.

B. Munculnya Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahasa Arab baku adalah
bahasa Quraisy yang digunakan dalam Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW.
Bahasa ini selanjutnya disebut dengan bahasa Arab Fushha. Hari ini bahasa
Arab Fushha adalah ragam bahasa yang ditemukan di dalam Al-Qur’an,
hadits nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fushha hari ini digunakan dalam
2
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

kesempatan-kesempatan resmi dan untuk kepentingan kodifikasi karya-karya
puisi, prosa, dan penulisan pemikiran intelektual secara umum. Sedangkan
bahasa ‘amiyah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan-urusan
sehari-hari.
Di zaman pra Islam, masyarakat Arab mengenal stratifikasi kefasihan
bahasa. Kabilah yang dianggap paling fasih dibanding yang lain adalah
Quraisy yang dikenal sebagai surat al-Arab (pusatnya masyarakat Arab).
Kefasihan bahasa Quraisy ini terutama ditunjang oleh tempat tinggal mereka
yang secara geografis berjauhan dengan negara-negara bangsa non-Arab dari
segala penjuru. Dibawah kefasihan Quraisy adalah bahasa kabilah Tsaqif,
Hudzail, Khuza’ah, Bani Kinanah, Ghathfan, Bani Asad, dan Bani Tamim,
menyusul kemudian kabilah Rabi’ah, Lakhm, Judzam, Ghassan, Iyadh,
Qadha’ah, dan Arab Yaman yang bertetangga dekat dengan Persia, Romawi,
dan Habasyah. Kefasihan berbahasa itu terus dipelihara hingga meluasnya
ekspansi Islam ke luar jazirah dan masyarakat Arab mulai berinteraksi dengan
masyarakat bangsa lain.
Dalam proses interaksi dan berbagai transaksi sosial lainnya itu terjadi
kesaling pengaruhan antara bahasa yang digunakan. Masyarakat ‘Ajam belajar
berbahasa Arab dan masyarakat Arab mulai mengenal bahasa mereka.
Intensitas interaksi tersebut lambat laun mulai berimbas pada penggunaan
bahasa Arab yang mulai bercampur dengan beberapa kosakata asing, baik
dengan atau tanpa proses arabisasi (ta’rib). Pertukaran pengetahuan antar
mereka juga berpengaruh pada pertambahan khazanah bahasa Arab khususnya
menyangkut hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui masyarakat Arab ketika
hidup terisolasi dari bangsa lain. Masyarakat non-Arab juga kerap melakukan
kesalahan dalam menggunakan bahasa Arab. Fenomena ini kemudian makin
meluas melalui transaksi sosial, misalnya dalam aktivitas ekonomi di pasarpasar terutama sejak abad ke-5 H. Ragam bahasa Arab yang digunakan
3
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

terutama di pasar-pasar, pada gilirannya mulai menemukan ciri-ciri tersendiri
dan meneguhkan identitasnya. “Bahasa pasaran” itu telah menjadi medium
komunikasi yang dimengerti oleh berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.
Berbeda dengan ragam bahasa Arab Fushha yang syarat muatan
teologis sebagai bahasa agama, ragam bahasa “pasar” ini begitu ringan
mengalir tanpa adanya aturan yang rumit yang harus diwaspadai. Fenomena
penyimpangan bahasa (lahn) adalah cikal bakal lahirnya bahasa ‘Amiyah,
bahkan ia disebut sebagai bahasa ‘amiyah yang pertama. Berbeda dengan
dialek-dialek bahasa Arab yang digunakan di sejumlah tempat lokal. Bahasa
Arab ‘Amiyah adalah bahasa yang “menyalahi” kaidah-kaidah orisinil bahasa
Fushha. Dengan kata lain, bahasa ‘amiyah adalah “bahasa dalam
penyimpangan” (lughat fi al-lahn) setelah sebelumnya merupakan fenomena
dalam penyimpangan bahasa. Secara perlahan tapi pasti bahasa ‘amiyah terus
berkembang hingga menjelma sebagai bahasa yang otonom dengan kaidah
dan ciri-cirinya sendiri. Bahasa ‘Amiyah di negeri-negeri (taklukan) Islam
awalnya adalah lahn yang sederhana dan masih labil karena masyarakatnya
masih memiliki watak bahasa Arab yang genuin. Karena itu, di awal
kemunculannya, bahasa ‘Amiyah di kalangan masyarakat masih mempunyai
rentangan antara yang lebih dekat dengan bahasa baku (Fushha) sampai pada
yang jauh darinya. Contoh daerah yang memiliki bahasa yang masih sangat
dekat dengan bahasa baku itu sampai abad ke-3 H antara lain negeri Hijaz,
Basrah, dan Kufah.
Selanjutnya bahasa ‘Amiyah

mulai menyebar di beberapa tempat

semisal Syam, Mesir, dan Sawad. Di beberapa tempat itu bahasa Arab Fushha
sudah menerima kosakata serapan dari Persia, Romawi, Qibtiyah, dan
Nabthiyah dalam jumlah yang cukup besar. Karena itu bahasa masyarakat
mulai rusak dalam ukuran yang signifikan. Masyarakat mulai mencampur
adukkan bahasa asli mereka dengan bahasa-bahasa serapan tanpa melakukan
4
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

pemilihan. Di antara kosakata serapan yang paling banyak diambil adalah kata
benda (asma), sedangkan kata-kata ajektiva sedikit saja yang diadopsi.
Banyaknya pengadopsian kata benda itu karena intensitas pemakaiannya lebih
tinggi dibanding dengan jenis kata yang lain.
C. Perbedaan Bunyi Bahasa Arab Fusha dan ‘Amiyah

Jika dipetakan secara garis besar, bahasa Arab terbagi atas dua ragam,
yakni bahasa Arab baku (fusha) atau sering disebut formal language yang
dipakai sebagai bahasa resmi, yang merupakan perkembangan kembali bahasa
Arab Klasik dan bahasa yang dipakai dalam Al-Qur,an dan Hadits, dan bahasa
Arab amiyah (bahasa sehari-hari, bahasa pasaran, atau bahasa gaul) atau
sering disebut in-formal language yang dipakai sebagai bahasa komunikasi
non-formal sehari-hari.
Kedua jenis ini masing-masing mempunyai dialek geografis.
Perbedaan dialek geografis bahasa Arab baku tidak mencolok, misalnya /j/
diucapkan dengan [g] di Mesir, sementara di daerah Saudi Arabiah dan
sekitarnya [g] adalah realisasi pengucapan dari /q/.
Kata-kata dalam tuturan bahasa Arab amiyah dialek Saudi Arabiah
secara fonologis berbeda dengan bahasa fusha/ baku. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah mempunyai banyak
variasi fonologis yang berbeda dengan bahasa fusha. Variasi fonologis itu
berupa: penggantian bunyi, penambahan bunyi, dan pelesapan bunyi. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1. Penggantian Bunyi
Penggantian dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi:
• Penggantian konsonan dengan konsonan
5
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

Penggantian konsonan dengan konsonan pada bahasa amiyah dialek Saudi
Arabiah hanya terjadi pada tiga konsonan, yaitu konsonan /dz/, /ts/ dan /?/.
1) Perubahan /dz/ dari [ð] → [d]
Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabia konsonan /dz/ (interdental
frikatif bersuara) yang secara fusha diucapkan [ð] sering berubah
menjadi /d/ (dentalveolar plosif bersuara). Perubahan ini biasa terjadi
ketika /dz/ berposisi di akhir kata atau berada di akhir suku kata
tertutup. Contoh:
‫[ تفضل خذ‬tafaddal xuð] dibaca [tafaddal xud] 'Silakan ambil'
‫[ ذاالحين‬ðal hi:n] dibaca [da hǽn] 'Sekarang'
2) Perubahan /ts/ dari [θ] menjadi [t]
Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah konsonan /ts/ (interdendal
frikatif tak bersuara) sering dilafalkan dengan [t] (interdental plosif tak
bersuara). Contoh:
‫[ خذ في ثلةجة‬xuð fi: θalla:jah] dibaca [xud fi: talla:jah] 'Ambil di kulkas'
‫[ ثمانية عشرة‬θama:niya ašrah] dibaca [tama:nta ‘ašr] 'delapan belas'
3) Perubahan /?/ menjadi [y]
Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah konsonan /?/ dalam sering
berubah menjadi [y]. Contoh:
‫?[ أبغى ماء‬bgha: ma:?] dibaca ‫?[ أبغى مويا‬abgha: muya] 'saya mau air'
‫[ أنا تائه‬ana: ta:?ih] dibaca ‫[ أنا تايه‬ana: ta:yih] 'saya tersesat'
‫[ ستمائة‬sittimi?ah] dibaca ‫[ ستمية‬sittimiya] 'enam ratus'
6
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

• Penggantian vokal dengan vokal
Penggantian vokal dengan vokal pada bahasa amiyah dialek Saudi
Arabiah meliputi penggantian /a/ dengan /i/, dan penggantian
diftong /au/ dengan /o/ dan /ai/ dengan /e/. Contoh:
‫[ من أنت‬man ?anta] dibaca ‫[ من أنت‬min inta] 'siapa anda?'
‫[ أي شيئ تبغى‬ayyu šai? tabgha] dibaca ‫[ أيش تبغى‬e:š tibgha] 'perlu apa?'
‫[ الثوب‬al-θaub] dibaca [al-θo:b] 'pakaian'

2. Penambahan Bunyi
Penambahan bunyi dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah hanya ada di
awal dan akhir kata, sedangkan penambahan di tengah kata tidak ditemukan.
• Penambahan bunyi di awal
Penambahan bunyi di awal kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah
jarang terjadi. Satu-satunya data yang menunjukkan adanya penambahan
bunyi di awal adalah pada frase ‫[ ميين أييين؟‬min ?aina?] ’dari mana?’. Frase
tersebut dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabia diucapkan ‫[ ميين فييين‬min
fe:n]. Di sini tambahannya berupa konsonan /f-/ yang mendahului ?aina
setelah /?/ dilesapkan terlebih dahulu.
• Penambahan bunyi di akhir
Penambahan bunyi di akhir kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah,
yaitu penambahan vokal /a/ setelah ya’ mutakallim (kata ganti orang pertama
tunggal) yang berfungsi sebagai enklitik. Contoh:
‫[ معي‬ma’iy] dibaca ‫[ معايا‬ma’ay:a] 'Bersamaku'
7
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

‫?[ أخي‬axiy] dibaca ‫?[ أخويا‬axuya] 'Saudaraku'

3. Pelesapan Bunyi
Pelesapan bunyi dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi
pelesapan bunyi di awal, di tengah, dan di akhir kata.
• Pelesapan bunyi di awal
Pelesapan bunyi di awal kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah
hanya ditemukan dalam dua kata, yaitu seperti contoh berikut:
‫[ يا أخي‬ya ?axiy] dibaca ‫[ يا خوي‬ya xu:ya] 'hai saudaraku!
‫?[ أرني‬ariny] dibaca ‫[ ريني‬ri:ny] 'tunjukkan padaku'
• Pelesapan bunyi di tengah
Pelesapan bunyi di tengah kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah
ada yang berupa pelesapan konsonan dan ada pelesapan vokal. Contoh:
‫‘[ على شأن‬ala: ša?ni] dibaca ‫‘[ علشان‬alašan] 'karena'
‫[ ما عليه‬ma: ‘alaih] dibaca ‫[ معليش‬ma‘leiš] 'tidak apa-apa'
‫[ لي شيء‬li?ayyi šay’] dibaca ‫[ ليش‬le:š] 'mengapa?'
ّ ‫ش‬
‫[ خمسة عشر‬xamsata ‘ašar] dibaca ‫[ خمسة شر‬xamstašar] 'lima belas'
• Pelesapan bunyi di akhir
Pelesapan bunyi di akhir kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah
berupa pelesapan vokal, pelesapan konsonan, dan ada juga yang berupa
pelesapan silabel. Pelesapan konsonan biasanya terjadi pada isim mu’annats
8
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

yaitu dengan cara pelesapan konsonan /h/ atau /t/ yang merupakan penanda
feminin. Pelesapan vokal biasanya terjadi di akhir verba, sedangkan pelesapan
silabel terjadi pada kata-kata tertentu. Contoh:
‫[ اللغة العربية‬al-lugah al-‘arabiyyah] dibaca ‫[ اللغ العربي‬al-lugal-‘arabiyya]
ّ 
‫[ تسكن‬taskunu] dibaca ‫[ تسكن‬taskun] 'Anda tinggal'
‫[ وأنت‬wa ?anta] dibaca ‫[ وأن‬wa ?an] 'dan kamu?'
‫[ الذي‬al-laði:] dibaca ‫[ الي‬el-le:] 'yang (kata penghubung)'.
ّ 

D. Bilingualisme (Izdiwajiyat al- lughah) dan Diglosia (Tsunaiyat al-lughah)

Dalam bahasa Fushha dan Amiyah

dikenal adanya istilah

bilingualisme (kedwibahasaan), yaitu penggunaan dua bahasa berbeda oleh
seorang penutur atau lebih dalam pergaulannya dengan orang lain secara
bergantian.
Namun, sebagian peneliti bahasa menolak penggunaan istilah
bilingualisme yang digunakan oleh kebanyakan ahli bahasa, dengan alasan
lahirnya bentuk bahasa Arab: Fushah dan Amiyah. Bahasa Fushah dan
Amiyah merupakan dua ragam yang berakar dari satu bahasa, sementara
bilingualisme terdapat pada dua bahasa yang berbeda, seperti halnya
perbedaan antara bahasa Perancis dan Bahasa Arab , atau antara Bahasa
Jerman dan Turki.
Untuk itu persoalannya tidak dapat dikaitkan dengan pemahaman
bilingualisme. Tetapi ia merupakan sebentuk diglosia yang menurut Ferguson
adalah suatu situasi yang didalamnya ada dua ragam dari satu bahasa yang
hidup berdampingan dengan peran masing-masing dalam masyarakat itu.
9
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

Ferguson menjelaskan diglosia itu dari Sembilan segi: fungsi, prestise,
warisan tradisi, tulis menulis, pemerolehan, pembakuan, tata bahasa, leksikon,
dan fonologi. Menurutnya, dalam suatu bahasa ada dua ragam yang berbeda.
Yang satu disebut Dialek Tinggi, dan yang kedua Dialek Rendah. Dalam
Bahasa Arab dialek tinggi itu mengacu pada Bahasa Arab yang dipakai dalam
Al Qur’an dan bahasa klasik (Turast Arabi) yang lazim disebut Bahasa Fashih.
Sementara dialek rendah mengacu pada berbagai Masyarakat Arab diberbagai
Negara yang lazim disebut bahasa pasaran.(Amiyah)
Oleh karenanya, Distribusi fungsional dialek tinggi dan dialek rendah
mempunyai arti, bahwa terdapat situasi dimana hanya dialek tinggi yang
sesuai untuk digunakan dan dalam situasi lain hanya dialek rendah yang biasa
digunakan. Fungsi tinggi hanya pada sitasi resmi atau formal, sementara
fungsi rendah hanya pada situasi informal dan santai.
Sebenarnya bangsa arab telah mengenal adanya diglosia ini sejak masa
jahiliah. setiap kabilah memiliki dialek masing –masing dan bahasanya yang
khusus. Dengan adanya hubungan komunikasi antara bangsa arab dan para
penutur kabilah lain, itu akan segera membuat sempurna pada bahasa kabilah
ini, sehingga bila mereka bercakap-cakap, berpidato, membacakan syair atau
mengadakan pembicaraan antara satu kabilah dengan kabilah yang lainnya,
mereka senantiasa bertumpu pada bahasa umum(musytarakah). Dan diglosia
inilah masih tetap bertahan setelah datangnya islam ke negeri arab.

Diglosia bahasa fusha dan amiyah pada bangsa arab itu mulai muncul
seiring lahirnya amiyah itu sendiri, yaitu pada massa penaklukan-penaklukan
islam pertama setelah membaurnya orang arab dengan orang ajami (asing).

10
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

11
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
Bahasa Arab Fushha adalah ragam bahasa yang ditemukan dalam al-Qur’an,
hadits Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fusha digunakan dalam kesempatankesempatan resmi dan untuk kepentingan kodifikasi karya-karya puisi, prosa dan
penulisan pemikiran intelektual secara umum.
Sedangkan Bahasa ‘Amiyah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk
urusan-urusan biasa sehari-hari. Bahasa amiyah ini menurut kalangan linguis modern,
dikenal dengan sejumlah nama semisal: al-lughat al-ammiyah, asy-syakl al-lughawy
al-darij, al-lahajat al-sya’i’ah, dan lain-lain.
Bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah mempunyai banyak variasi fonologis yang
berbeda dengan bahasa fusha/ baku. Variasi fonologis itu dikelompokkan menjadi
beberapa macam, yakni penggantian bunyi, penambahan bunyi, pelesapan bunyi.
Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah, variasi yang berupa penggantian
bunyi meliputi penggantian konsonan dengan konsonan dan vokal dengan vokal. Ada
tiga konsonan yang mengalami perubahan, yaitu konsonan /dz/ → [d], /ts/ → [t]
dan /?/→ [y], sedangkan perubahan vokal meliputi vokal /a/ → [i], diftong /ai/ →
[e:], dan diftong /au/ → [o:].
Sedangkan penambahan bunyi hanya ada di awal dan akhir kata. Penambahan
bunyi di awal jarang terjadi, sedangkan penambahan bunyi di akhir kata berupa
penambahan vokal /a/ setelah ya’ mutakallim yang berfungsi sebagai enklitik.
Pelesapan bunyi dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi
pelesapan bunyi di awal, di tengah, dan di akhir kata. Pelesapan bunyi di awal kata
jarang terjadi. Pelesapan bunyi di tengah kata ada yang berupa pelesapan konsonan
12
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

dan ada pelesapan vokal. Pelesapan bunyi di akhir kata berupa berupa pelesapan
vokal, pelesapan konsonan, dan pelesapan silabel.
Dalam bahasa Fushha dan Amiyah

dikenal adanya istilah bilingualisme

(kedwibahasaan), yaitu penggunaan dua bahasa berbeda oleh seorang penutur atau
lebih dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.
Selain itu, ada istilah Diglosia, menurut Ferguson adalah suatu situasi yang
didalamnya ada dua ragam dari satu bahasa yang hidup berdampingan dengan peran
masing-masing dalam masyarakat itu.

13
Fiqh Lughah
Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

DAFTAR PUSTAKA

Nandang S, Ade, 2012, Fiqh Lughah, Bandung: CV. Insan Mandiri
http//:Ach Farouq Abdullah, S.Pd.I/2013/10/27/Bahasa Fushha dan ‘Amiyah
http//: google.com//Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

14

More Related Content

What's hot

Tugas bahasa inggris artikel hari hari besar islam
Tugas bahasa inggris artikel hari hari besar islamTugas bahasa inggris artikel hari hari besar islam
Tugas bahasa inggris artikel hari hari besar islam
apotek agam farma
 
Khulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinKhulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinmbahkelip
 
Lahjah (Dialek)
Lahjah (Dialek)Lahjah (Dialek)
Lahjah (Dialek)
Fakhri Cool
 
Makharijul huruf
Makharijul hurufMakharijul huruf
Makharijul huruf
darma wati
 
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hMateri tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Yayan Somantri
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
dayat7
 
Sholat Wajib
Sholat Wajib Sholat Wajib
Sholat Wajib
LBB. Mr. Q
 
Ppt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorPpt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosor
lailatusimrany
 
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di miBahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Amsori Saari
 
PPT Sholat Tarawih dan Witir
PPT Sholat Tarawih dan WitirPPT Sholat Tarawih dan Witir
PPT Sholat Tarawih dan Witir
ديان نور العيني العيني
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
Agus Maulana
 
Presentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaa
Presentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaaPresentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaa
Presentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaa
Maulia Rahma Fitria
 
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaPpt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
yukbelajar
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Internet Explorer
 
Tajwid (mad)
Tajwid (mad)Tajwid (mad)
Tajwid (mad)
radar radius
 

What's hot (20)

Tugas bahasa inggris artikel hari hari besar islam
Tugas bahasa inggris artikel hari hari besar islamTugas bahasa inggris artikel hari hari besar islam
Tugas bahasa inggris artikel hari hari besar islam
 
Khulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidinKhulafaur rasyidin
Khulafaur rasyidin
 
Lahjah (Dialek)
Lahjah (Dialek)Lahjah (Dialek)
Lahjah (Dialek)
 
Makharijul huruf
Makharijul hurufMakharijul huruf
Makharijul huruf
 
Materi tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 hMateri tarhib ramadhan 1440 h
Materi tarhib ramadhan 1440 h
 
I’rab
I’rabI’rab
I’rab
 
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
 
Sholat Wajib
Sholat Wajib Sholat Wajib
Sholat Wajib
 
Ppt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosorPpt solat jama dan qosor
Ppt solat jama dan qosor
 
Presentasi Fiqh 1
Presentasi Fiqh 1Presentasi Fiqh 1
Presentasi Fiqh 1
 
Isytiqaq
IsytiqaqIsytiqaq
Isytiqaq
 
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di miBahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
 
PPT Sholat Tarawih dan Witir
PPT Sholat Tarawih dan WitirPPT Sholat Tarawih dan Witir
PPT Sholat Tarawih dan Witir
 
ILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'ATILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'AT
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Pengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik ArabPengantar Linguistik Arab
Pengantar Linguistik Arab
 
Presentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaa
Presentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaaPresentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaa
Presentasi btq kakaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaPpt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Ppt rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
 
Tajwid (mad)
Tajwid (mad)Tajwid (mad)
Tajwid (mad)
 

Similar to Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docxFUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
RikaIndriCahyani
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arab
Sabar Sahaja
 
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannyaKepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
iium
 
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannyaKepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
iium
 
tugas ppt pak khoiruddin.pptx
tugas ppt pak khoiruddin.pptxtugas ppt pak khoiruddin.pptx
tugas ppt pak khoiruddin.pptx
KhilmiSuwaifi1
 
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAMURGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptxMETODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
IbniTrisalAdam2
 
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Izzuna El-ma'aly
 
2
22
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arabIlmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Muhammad Idris
 
Jumlah ismiah
Jumlah ismiahJumlah ismiah
Jumlah ismiah
Dedi Kusdinar
 
indo-european family language
indo-european family languageindo-european family language
indo-european family language
nurulyusrantimq
 
P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf
P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdfP12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf
P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf
YusufNurwahyu
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesia
jundizg
 
Ukd 2 fiqhu
Ukd 2 fiqhuUkd 2 fiqhu
Ukd 2 fiqhu
noona_flo
 
Karakteristik Bahasa Arab.pdf
Karakteristik Bahasa Arab.pdfKarakteristik Bahasa Arab.pdf
Karakteristik Bahasa Arab.pdf
Zukét Printing
 
Tsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.ppt
Tsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.pptTsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.ppt
Tsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.ppt
RumahbacaNurulquran1
 
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfUAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
ssusere8135f
 
Karakteristik Bahasa Arab.docx
Karakteristik Bahasa Arab.docxKarakteristik Bahasa Arab.docx
Karakteristik Bahasa Arab.docx
Zukét Printing
 

Similar to Bahasa Fushha dan ‘Amiyah (20)

FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docxFUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
FUSHHA DAN 'AMIYYAH.docx
 
Bahasa arab
Bahasa arabBahasa arab
Bahasa arab
 
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannyaKepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
 
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannyaKepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
Kepentingan mempelajari bahasa_arab_dan_keunikannya
 
tugas ppt pak khoiruddin.pptx
tugas ppt pak khoiruddin.pptxtugas ppt pak khoiruddin.pptx
tugas ppt pak khoiruddin.pptx
 
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAMURGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
URGENSI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptxMETODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PERT 1.pptx
 
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
Belajarbahasaarab 120228102217-phpapp01
 
2
22
2
 
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arabIlmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
Ilmu balagoh sebagai cabang ilmu bhs arab
 
Jumlah ismiah
Jumlah ismiahJumlah ismiah
Jumlah ismiah
 
indo-european family language
indo-european family languageindo-european family language
indo-european family language
 
P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf
P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdfP12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf
P12 FUSHA WA _AMIYYAH.pdf
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesia
 
Ukd 2 fiqhu
Ukd 2 fiqhuUkd 2 fiqhu
Ukd 2 fiqhu
 
Karakteristik Bahasa Arab.pdf
Karakteristik Bahasa Arab.pdfKarakteristik Bahasa Arab.pdf
Karakteristik Bahasa Arab.pdf
 
Tsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.ppt
Tsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.pptTsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.ppt
Tsaqofah Islamiyah tentang pentingnya belajar bahasa Arab.ppt
 
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdfUAS_BAHASA_ARAB.pdf
UAS_BAHASA_ARAB.pdf
 
Karakteristik Bahasa Arab.docx
Karakteristik Bahasa Arab.docxKarakteristik Bahasa Arab.docx
Karakteristik Bahasa Arab.docx
 
Belajar bahasa arab
Belajar bahasa arabBelajar bahasa arab
Belajar bahasa arab
 

More from Fakhri Cool

Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5
Fakhri Cool
 
Modul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptModul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan ppt
Fakhri Cool
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikFakhri Cool
 
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikFakhri Cool
 
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikanModul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Fakhri Cool
 
Bahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikBahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tik
Fakhri Cool
 
6. pengenalan internet
6. pengenalan internet6. pengenalan internet
6. pengenalan internetFakhri Cool
 
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaranFakhri Cool
 
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaranFakhri Cool
 
2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristikFakhri Cool
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiFakhri Cool
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Fakhri Cool
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Fakhri Cool
 
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuHadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Fakhri Cool
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baruFakhri Cool
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
Fakhri Cool
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baruFakhri Cool
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
Fakhri Cool
 

More from Fakhri Cool (20)

Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5Lima bahasa cinta part 5
Lima bahasa cinta part 5
 
Modul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan pptModul 4 pembuatan ppt
Modul 4 pembuatan ppt
 
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tikModul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
Modul 3 pengembangan renc pemb yg mengintegrasikan tik
 
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tikModul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
Modul 2 strategi pembelajaran berbasis tik
 
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikanModul 1 modul tik untuk pendidikan
Modul 1 modul tik untuk pendidikan
 
Bahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tikBahan ajar berbasis tik
Bahan ajar berbasis tik
 
6. pengenalan internet
6. pengenalan internet6. pengenalan internet
6. pengenalan internet
 
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
5. pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
 
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
3. latar belakang pemanfaatan tik dalam pembelajaran
 
2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik2. pengertian jenis dan karakteristik
2. pengertian jenis dan karakteristik
 
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas RawiPembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
Pembagian Hadits Secara Umum Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas Rawi
 
Kritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan HaditsKritik Sanad dan Matan Hadits
Kritik Sanad dan Matan Hadits
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
 
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits MaudhuHadits Dha'if dan Hadits Maudhu
Hadits Dha'if dan Hadits Maudhu
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Inkar As-Sunnah
Inkar As-SunnahInkar As-Sunnah
Inkar As-Sunnah
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits.pptx baru
 
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
14. kritik sanad matn dalam ilmu hadits
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
 
13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru13. inkarussunnah.pptx baru
13. inkarussunnah.pptx baru
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 

Bahasa Fushha dan ‘Amiyah

  • 1. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah menjadi bentuk pertanyaan di bawah ini: 1. Apa pengertian Bahasa Arab Fushha dan ‘Amiyah? 2. Bagaimana sejarah munculnya Bahasa Arab Fushha dan ‘Amiyah? 3. Apa perbedaan antara Bahasa Arab Fushha dan ‘Amiyah? 4. Apa yang dimaksud dengan istilah Bilingualisme dan Diglosia? C. Metode Penulisan Metode yang penulis gunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan, yaitu sebuah metode dengan mengumpulkan keteranganketerangan dari berbagai referensi. 1
  • 2. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Fushha dan ‘Amiyah Bahasa arab baku adalah bahasa Quraisy yang digunakan al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw. Bahasa ini selanjutnya disebut sebagai bahasa Arab fusha. Bahasa Arab Fushha adalah ragam bahasa yang ditemukan dalam al-Qur’an, hadits Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fusha digunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi dan untuk kepentingan kodifikasi karya-karya puisi, prosa dan penulisan pemikiran intelektual secara umum. Sedangkan Bahasa ‘Amiyah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan-urusan biasa sehari-hari. Bahasa amiyah ini menurut kalangan linguis modern, dikenal dengan sejumlah nama semisal: al-lughat alammiyah, asy-syakl al-lughawy al-darij, al-lahajat al-sya’i’ah, al-lughah almahkiyah, al-lahajat al-arabiyah al-ammiyah, al-lahajat al-darijah, al-lahajat al-ammiyah, al-arabiyah al-ammiyah, al-lughah al-darijah, al-kalam al-darij, al-kalām al-ammiy, dan lughah al-sya’b. B. Munculnya Bahasa Fushha dan ‘Amiyah Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahasa Arab baku adalah bahasa Quraisy yang digunakan dalam Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW. Bahasa ini selanjutnya disebut dengan bahasa Arab Fushha. Hari ini bahasa Arab Fushha adalah ragam bahasa yang ditemukan di dalam Al-Qur’an, hadits nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fushha hari ini digunakan dalam 2
  • 3. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah kesempatan-kesempatan resmi dan untuk kepentingan kodifikasi karya-karya puisi, prosa, dan penulisan pemikiran intelektual secara umum. Sedangkan bahasa ‘amiyah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan-urusan sehari-hari. Di zaman pra Islam, masyarakat Arab mengenal stratifikasi kefasihan bahasa. Kabilah yang dianggap paling fasih dibanding yang lain adalah Quraisy yang dikenal sebagai surat al-Arab (pusatnya masyarakat Arab). Kefasihan bahasa Quraisy ini terutama ditunjang oleh tempat tinggal mereka yang secara geografis berjauhan dengan negara-negara bangsa non-Arab dari segala penjuru. Dibawah kefasihan Quraisy adalah bahasa kabilah Tsaqif, Hudzail, Khuza’ah, Bani Kinanah, Ghathfan, Bani Asad, dan Bani Tamim, menyusul kemudian kabilah Rabi’ah, Lakhm, Judzam, Ghassan, Iyadh, Qadha’ah, dan Arab Yaman yang bertetangga dekat dengan Persia, Romawi, dan Habasyah. Kefasihan berbahasa itu terus dipelihara hingga meluasnya ekspansi Islam ke luar jazirah dan masyarakat Arab mulai berinteraksi dengan masyarakat bangsa lain. Dalam proses interaksi dan berbagai transaksi sosial lainnya itu terjadi kesaling pengaruhan antara bahasa yang digunakan. Masyarakat ‘Ajam belajar berbahasa Arab dan masyarakat Arab mulai mengenal bahasa mereka. Intensitas interaksi tersebut lambat laun mulai berimbas pada penggunaan bahasa Arab yang mulai bercampur dengan beberapa kosakata asing, baik dengan atau tanpa proses arabisasi (ta’rib). Pertukaran pengetahuan antar mereka juga berpengaruh pada pertambahan khazanah bahasa Arab khususnya menyangkut hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui masyarakat Arab ketika hidup terisolasi dari bangsa lain. Masyarakat non-Arab juga kerap melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa Arab. Fenomena ini kemudian makin meluas melalui transaksi sosial, misalnya dalam aktivitas ekonomi di pasarpasar terutama sejak abad ke-5 H. Ragam bahasa Arab yang digunakan 3
  • 4. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah terutama di pasar-pasar, pada gilirannya mulai menemukan ciri-ciri tersendiri dan meneguhkan identitasnya. “Bahasa pasaran” itu telah menjadi medium komunikasi yang dimengerti oleh berbagai pihak yang terlibat di dalamnya. Berbeda dengan ragam bahasa Arab Fushha yang syarat muatan teologis sebagai bahasa agama, ragam bahasa “pasar” ini begitu ringan mengalir tanpa adanya aturan yang rumit yang harus diwaspadai. Fenomena penyimpangan bahasa (lahn) adalah cikal bakal lahirnya bahasa ‘Amiyah, bahkan ia disebut sebagai bahasa ‘amiyah yang pertama. Berbeda dengan dialek-dialek bahasa Arab yang digunakan di sejumlah tempat lokal. Bahasa Arab ‘Amiyah adalah bahasa yang “menyalahi” kaidah-kaidah orisinil bahasa Fushha. Dengan kata lain, bahasa ‘amiyah adalah “bahasa dalam penyimpangan” (lughat fi al-lahn) setelah sebelumnya merupakan fenomena dalam penyimpangan bahasa. Secara perlahan tapi pasti bahasa ‘amiyah terus berkembang hingga menjelma sebagai bahasa yang otonom dengan kaidah dan ciri-cirinya sendiri. Bahasa ‘Amiyah di negeri-negeri (taklukan) Islam awalnya adalah lahn yang sederhana dan masih labil karena masyarakatnya masih memiliki watak bahasa Arab yang genuin. Karena itu, di awal kemunculannya, bahasa ‘Amiyah di kalangan masyarakat masih mempunyai rentangan antara yang lebih dekat dengan bahasa baku (Fushha) sampai pada yang jauh darinya. Contoh daerah yang memiliki bahasa yang masih sangat dekat dengan bahasa baku itu sampai abad ke-3 H antara lain negeri Hijaz, Basrah, dan Kufah. Selanjutnya bahasa ‘Amiyah mulai menyebar di beberapa tempat semisal Syam, Mesir, dan Sawad. Di beberapa tempat itu bahasa Arab Fushha sudah menerima kosakata serapan dari Persia, Romawi, Qibtiyah, dan Nabthiyah dalam jumlah yang cukup besar. Karena itu bahasa masyarakat mulai rusak dalam ukuran yang signifikan. Masyarakat mulai mencampur adukkan bahasa asli mereka dengan bahasa-bahasa serapan tanpa melakukan 4
  • 5. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah pemilihan. Di antara kosakata serapan yang paling banyak diambil adalah kata benda (asma), sedangkan kata-kata ajektiva sedikit saja yang diadopsi. Banyaknya pengadopsian kata benda itu karena intensitas pemakaiannya lebih tinggi dibanding dengan jenis kata yang lain. C. Perbedaan Bunyi Bahasa Arab Fusha dan ‘Amiyah Jika dipetakan secara garis besar, bahasa Arab terbagi atas dua ragam, yakni bahasa Arab baku (fusha) atau sering disebut formal language yang dipakai sebagai bahasa resmi, yang merupakan perkembangan kembali bahasa Arab Klasik dan bahasa yang dipakai dalam Al-Qur,an dan Hadits, dan bahasa Arab amiyah (bahasa sehari-hari, bahasa pasaran, atau bahasa gaul) atau sering disebut in-formal language yang dipakai sebagai bahasa komunikasi non-formal sehari-hari. Kedua jenis ini masing-masing mempunyai dialek geografis. Perbedaan dialek geografis bahasa Arab baku tidak mencolok, misalnya /j/ diucapkan dengan [g] di Mesir, sementara di daerah Saudi Arabiah dan sekitarnya [g] adalah realisasi pengucapan dari /q/. Kata-kata dalam tuturan bahasa Arab amiyah dialek Saudi Arabiah secara fonologis berbeda dengan bahasa fusha/ baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah mempunyai banyak variasi fonologis yang berbeda dengan bahasa fusha. Variasi fonologis itu berupa: penggantian bunyi, penambahan bunyi, dan pelesapan bunyi. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Penggantian Bunyi Penggantian dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi: • Penggantian konsonan dengan konsonan 5
  • 6. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah Penggantian konsonan dengan konsonan pada bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah hanya terjadi pada tiga konsonan, yaitu konsonan /dz/, /ts/ dan /?/. 1) Perubahan /dz/ dari [ð] → [d] Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabia konsonan /dz/ (interdental frikatif bersuara) yang secara fusha diucapkan [ð] sering berubah menjadi /d/ (dentalveolar plosif bersuara). Perubahan ini biasa terjadi ketika /dz/ berposisi di akhir kata atau berada di akhir suku kata tertutup. Contoh: ‫[ تفضل خذ‬tafaddal xuð] dibaca [tafaddal xud] 'Silakan ambil' ‫[ ذاالحين‬ðal hi:n] dibaca [da hǽn] 'Sekarang' 2) Perubahan /ts/ dari [θ] menjadi [t] Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah konsonan /ts/ (interdendal frikatif tak bersuara) sering dilafalkan dengan [t] (interdental plosif tak bersuara). Contoh: ‫[ خذ في ثلةجة‬xuð fi: θalla:jah] dibaca [xud fi: talla:jah] 'Ambil di kulkas' ‫[ ثمانية عشرة‬θama:niya ašrah] dibaca [tama:nta ‘ašr] 'delapan belas' 3) Perubahan /?/ menjadi [y] Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah konsonan /?/ dalam sering berubah menjadi [y]. Contoh: ‫?[ أبغى ماء‬bgha: ma:?] dibaca ‫?[ أبغى مويا‬abgha: muya] 'saya mau air' ‫[ أنا تائه‬ana: ta:?ih] dibaca ‫[ أنا تايه‬ana: ta:yih] 'saya tersesat' ‫[ ستمائة‬sittimi?ah] dibaca ‫[ ستمية‬sittimiya] 'enam ratus' 6
  • 7. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah • Penggantian vokal dengan vokal Penggantian vokal dengan vokal pada bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi penggantian /a/ dengan /i/, dan penggantian diftong /au/ dengan /o/ dan /ai/ dengan /e/. Contoh: ‫[ من أنت‬man ?anta] dibaca ‫[ من أنت‬min inta] 'siapa anda?' ‫[ أي شيئ تبغى‬ayyu šai? tabgha] dibaca ‫[ أيش تبغى‬e:š tibgha] 'perlu apa?' ‫[ الثوب‬al-θaub] dibaca [al-θo:b] 'pakaian' 2. Penambahan Bunyi Penambahan bunyi dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah hanya ada di awal dan akhir kata, sedangkan penambahan di tengah kata tidak ditemukan. • Penambahan bunyi di awal Penambahan bunyi di awal kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah jarang terjadi. Satu-satunya data yang menunjukkan adanya penambahan bunyi di awal adalah pada frase ‫[ ميين أييين؟‬min ?aina?] ’dari mana?’. Frase tersebut dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabia diucapkan ‫[ ميين فييين‬min fe:n]. Di sini tambahannya berupa konsonan /f-/ yang mendahului ?aina setelah /?/ dilesapkan terlebih dahulu. • Penambahan bunyi di akhir Penambahan bunyi di akhir kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah, yaitu penambahan vokal /a/ setelah ya’ mutakallim (kata ganti orang pertama tunggal) yang berfungsi sebagai enklitik. Contoh: ‫[ معي‬ma’iy] dibaca ‫[ معايا‬ma’ay:a] 'Bersamaku' 7
  • 8. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah ‫?[ أخي‬axiy] dibaca ‫?[ أخويا‬axuya] 'Saudaraku' 3. Pelesapan Bunyi Pelesapan bunyi dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi pelesapan bunyi di awal, di tengah, dan di akhir kata. • Pelesapan bunyi di awal Pelesapan bunyi di awal kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah hanya ditemukan dalam dua kata, yaitu seperti contoh berikut: ‫[ يا أخي‬ya ?axiy] dibaca ‫[ يا خوي‬ya xu:ya] 'hai saudaraku! ‫?[ أرني‬ariny] dibaca ‫[ ريني‬ri:ny] 'tunjukkan padaku' • Pelesapan bunyi di tengah Pelesapan bunyi di tengah kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah ada yang berupa pelesapan konsonan dan ada pelesapan vokal. Contoh: ‫‘[ على شأن‬ala: ša?ni] dibaca ‫‘[ علشان‬alašan] 'karena' ‫[ ما عليه‬ma: ‘alaih] dibaca ‫[ معليش‬ma‘leiš] 'tidak apa-apa' ‫[ لي شيء‬li?ayyi šay’] dibaca ‫[ ليش‬le:š] 'mengapa?' ّ ‫ش‬ ‫[ خمسة عشر‬xamsata ‘ašar] dibaca ‫[ خمسة شر‬xamstašar] 'lima belas' • Pelesapan bunyi di akhir Pelesapan bunyi di akhir kata dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah berupa pelesapan vokal, pelesapan konsonan, dan ada juga yang berupa pelesapan silabel. Pelesapan konsonan biasanya terjadi pada isim mu’annats 8
  • 9. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah yaitu dengan cara pelesapan konsonan /h/ atau /t/ yang merupakan penanda feminin. Pelesapan vokal biasanya terjadi di akhir verba, sedangkan pelesapan silabel terjadi pada kata-kata tertentu. Contoh: ‫[ اللغة العربية‬al-lugah al-‘arabiyyah] dibaca ‫[ اللغ العربي‬al-lugal-‘arabiyya] ّ ‫[ تسكن‬taskunu] dibaca ‫[ تسكن‬taskun] 'Anda tinggal' ‫[ وأنت‬wa ?anta] dibaca ‫[ وأن‬wa ?an] 'dan kamu?' ‫[ الذي‬al-laði:] dibaca ‫[ الي‬el-le:] 'yang (kata penghubung)'. ّ D. Bilingualisme (Izdiwajiyat al- lughah) dan Diglosia (Tsunaiyat al-lughah) Dalam bahasa Fushha dan Amiyah dikenal adanya istilah bilingualisme (kedwibahasaan), yaitu penggunaan dua bahasa berbeda oleh seorang penutur atau lebih dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Namun, sebagian peneliti bahasa menolak penggunaan istilah bilingualisme yang digunakan oleh kebanyakan ahli bahasa, dengan alasan lahirnya bentuk bahasa Arab: Fushah dan Amiyah. Bahasa Fushah dan Amiyah merupakan dua ragam yang berakar dari satu bahasa, sementara bilingualisme terdapat pada dua bahasa yang berbeda, seperti halnya perbedaan antara bahasa Perancis dan Bahasa Arab , atau antara Bahasa Jerman dan Turki. Untuk itu persoalannya tidak dapat dikaitkan dengan pemahaman bilingualisme. Tetapi ia merupakan sebentuk diglosia yang menurut Ferguson adalah suatu situasi yang didalamnya ada dua ragam dari satu bahasa yang hidup berdampingan dengan peran masing-masing dalam masyarakat itu. 9
  • 10. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah Ferguson menjelaskan diglosia itu dari Sembilan segi: fungsi, prestise, warisan tradisi, tulis menulis, pemerolehan, pembakuan, tata bahasa, leksikon, dan fonologi. Menurutnya, dalam suatu bahasa ada dua ragam yang berbeda. Yang satu disebut Dialek Tinggi, dan yang kedua Dialek Rendah. Dalam Bahasa Arab dialek tinggi itu mengacu pada Bahasa Arab yang dipakai dalam Al Qur’an dan bahasa klasik (Turast Arabi) yang lazim disebut Bahasa Fashih. Sementara dialek rendah mengacu pada berbagai Masyarakat Arab diberbagai Negara yang lazim disebut bahasa pasaran.(Amiyah) Oleh karenanya, Distribusi fungsional dialek tinggi dan dialek rendah mempunyai arti, bahwa terdapat situasi dimana hanya dialek tinggi yang sesuai untuk digunakan dan dalam situasi lain hanya dialek rendah yang biasa digunakan. Fungsi tinggi hanya pada sitasi resmi atau formal, sementara fungsi rendah hanya pada situasi informal dan santai. Sebenarnya bangsa arab telah mengenal adanya diglosia ini sejak masa jahiliah. setiap kabilah memiliki dialek masing –masing dan bahasanya yang khusus. Dengan adanya hubungan komunikasi antara bangsa arab dan para penutur kabilah lain, itu akan segera membuat sempurna pada bahasa kabilah ini, sehingga bila mereka bercakap-cakap, berpidato, membacakan syair atau mengadakan pembicaraan antara satu kabilah dengan kabilah yang lainnya, mereka senantiasa bertumpu pada bahasa umum(musytarakah). Dan diglosia inilah masih tetap bertahan setelah datangnya islam ke negeri arab. Diglosia bahasa fusha dan amiyah pada bangsa arab itu mulai muncul seiring lahirnya amiyah itu sendiri, yaitu pada massa penaklukan-penaklukan islam pertama setelah membaurnya orang arab dengan orang ajami (asing). 10
  • 11. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah 11
  • 12. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah BAB III SIMPULAN Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa: Bahasa Arab Fushha adalah ragam bahasa yang ditemukan dalam al-Qur’an, hadits Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fusha digunakan dalam kesempatankesempatan resmi dan untuk kepentingan kodifikasi karya-karya puisi, prosa dan penulisan pemikiran intelektual secara umum. Sedangkan Bahasa ‘Amiyah adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan-urusan biasa sehari-hari. Bahasa amiyah ini menurut kalangan linguis modern, dikenal dengan sejumlah nama semisal: al-lughat al-ammiyah, asy-syakl al-lughawy al-darij, al-lahajat al-sya’i’ah, dan lain-lain. Bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah mempunyai banyak variasi fonologis yang berbeda dengan bahasa fusha/ baku. Variasi fonologis itu dikelompokkan menjadi beberapa macam, yakni penggantian bunyi, penambahan bunyi, pelesapan bunyi. Dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah, variasi yang berupa penggantian bunyi meliputi penggantian konsonan dengan konsonan dan vokal dengan vokal. Ada tiga konsonan yang mengalami perubahan, yaitu konsonan /dz/ → [d], /ts/ → [t] dan /?/→ [y], sedangkan perubahan vokal meliputi vokal /a/ → [i], diftong /ai/ → [e:], dan diftong /au/ → [o:]. Sedangkan penambahan bunyi hanya ada di awal dan akhir kata. Penambahan bunyi di awal jarang terjadi, sedangkan penambahan bunyi di akhir kata berupa penambahan vokal /a/ setelah ya’ mutakallim yang berfungsi sebagai enklitik. Pelesapan bunyi dalam bahasa amiyah dialek Saudi Arabiah meliputi pelesapan bunyi di awal, di tengah, dan di akhir kata. Pelesapan bunyi di awal kata jarang terjadi. Pelesapan bunyi di tengah kata ada yang berupa pelesapan konsonan 12
  • 13. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah dan ada pelesapan vokal. Pelesapan bunyi di akhir kata berupa berupa pelesapan vokal, pelesapan konsonan, dan pelesapan silabel. Dalam bahasa Fushha dan Amiyah dikenal adanya istilah bilingualisme (kedwibahasaan), yaitu penggunaan dua bahasa berbeda oleh seorang penutur atau lebih dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian. Selain itu, ada istilah Diglosia, menurut Ferguson adalah suatu situasi yang didalamnya ada dua ragam dari satu bahasa yang hidup berdampingan dengan peran masing-masing dalam masyarakat itu. 13
  • 14. Fiqh Lughah Bahasa Fushha dan ‘Amiyah DAFTAR PUSTAKA Nandang S, Ade, 2012, Fiqh Lughah, Bandung: CV. Insan Mandiri http//:Ach Farouq Abdullah, S.Pd.I/2013/10/27/Bahasa Fushha dan ‘Amiyah http//: google.com//Bahasa Fushha dan ‘Amiyah 14