Banyak profesional akuntansi dan hukum percaya bahwa penyebab utama tuntutan hukum terhadap kantor akuntan publik adalah kurangnya pemahaman pemakai laporan keuangan tentang perbedaan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit, dan antara kegagalan audit, dan risiko audit.
Similar to Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit dan resiko audit yang telah mengakibatkan tuntutan hukum.
Similar to Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit dan resiko audit yang telah mengakibatkan tuntutan hukum. (20)
Artikel kegagalan pengguna laporan keuangan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit dan resiko audit yang telah mengakibatkan tuntutan hukum.
1. KEGAGALAN PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN ANTARA
KEGAGALAN BISNIS DAN KEGAGALAN AUDIT DAN RESIKO AUDIT
YANG TELAH MENGAKIBATKAN TUNTUTAN HUKUM.
Fadhila Eka Nurshita
2106648180
Banyak profesional akuntansi dan hukum percaya bahwa penyebab utama tuntutan hukum
terhadap kantor akuntan publik adalah kurangnya pemahaman pemakai laporan keuangan tentang
perbedaan antara kegagalan bisnis dan kegagalan audit, dan antara kegagalan audit, dan risiko
audit.
1. Kegagalan bisnis adalah sebuah bisnis yang tidak dapat tidak mampu membayar kembali
utangnya atau tidak mampu memenuhi harapan para investor jatuh tempo, karena kondisi
ekonomi atau bisnis, seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk, atau persaingan
yang tak terduga dalam industri itu.
2. Kegagalan audit adalah kegagalan yang terjadi jika auditor mengeluarkan pendapat audit
yang tidak benar dari gagal dalam memenuhi persyaratan-persyaratan standar auditing
yang berlaku umum.
3. Risiko audit adalah risiko dimana auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan
disajikan dengan wajar tanpa pengecualian, sedangkan dalam kenyataannya laporan
tersebut disajikan salah secara material.
Ketika di dalam melaksanakan audit, seorang akuntan public telah gagal mematuhi standar
profesinya maka kemungkinannya bahwa kegagalan bisnis juga dibarengi oleh kegagalan audit.
Dan seorang akuntan public juga harus bertanggung jawab. Kegagalan audit yang dilakukan
dikelompokan menjadi,
• Ordinary Niglegence (kelalaian biasa) yaitu ketiadaan kepedulian (reasonable care) dari
seseorang yang diharapkan dari seseorang dalam situasi tertentu.
• Gross Niglegence (kelalaian besar) yaitu Tidak adanya sedikitpun kepedulian (lack of
event slight care), atau suatu tindakan sembrono dari seseorang yang diharapkan.
• Constructive fraud (kecurangan konstruktif) yaitu adanya kesembronoan yang luar biasa,
meskipun tidak ada maksud untuk menipu atau merugikan. Terjadi bila auditor mengetahui
audit yang memadai belum tuntas, tatapi tetap mengeluarkan opini, meskipun tidak ada
maksud menipu pengguna laporan keuangan
• Fraud (kecurangan) yaitu terdapat misstatement, diketahui dan disengaja untuk menipu.
Sebagian professional akuntan public setuju bahwa bila audit gagal dalam mengungkapkan
kesalahan dalh oleh karena itu menyampaikan suatu pendapat yang dalah, maka kantor akuntan
public yang berhubungan harus diminta mempertahankan kualitas auditnya. Jika auditor gagal
2. dalam menggunakan keahliannya berarti terjadi kegagalan audit. Akuntan publik bertanggung
jawab atas setiap aspek tugasnya, termasuk audit, pajak, konsultasi manajemen, dan pelayanan
akuntansi, sehingga jika benar-benar terjadi kesalahan yang diakibatkan oleh pihak akuntan publik
dapat diminta pertanggung jawabannya secara hukum.
Berdasarkan PMK No. 17/PMK.01/2008 dalam hal terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh
seorang akuntan publik apapun yang bersifat pelanggaran ringan hingga yang bersifat pelanggaran
berat hanya dikenakan sanksi administratif berupa sanksi peringatan dan pembekuan izin dan
sanksi.
Sumber : Powerpoint aud15_ppt_05 Legal Liability short
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Razikun.